Sejarah Dan Hikmah Dari Nuzulul Qur

8
Sejarah dan Hikmah dari Nuzulul Qur’an Post By : Farhan Varnkorn ِ مْ سِ نَ مْ حَ ر لاِ اﷲ م يِ حَ اارNuzulul Qur’an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur’an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW. Dalam pembahasan Nuzulul Qur’an menurut Berbagai Madzab kita telah mengetahui bahwa Al-Qur’an diturunkan ke Baitul Izzah secara langsung. Dari Baitul Izzah itulah, Al-Qur’an kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW. Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan menjadi : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya Saat wahyu ini diturunkan Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar), sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah, dan lainnya adalah pada bulan Ramadhan pada tanggal 17 (Al-Bara’ bin Azib), 21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo’)

description

Nuzulul Quran

Transcript of Sejarah Dan Hikmah Dari Nuzulul Qur

Page 1: Sejarah Dan Hikmah Dari Nuzulul Qur

Sejarah dan Hikmah dari Nuzulul Qur’an

Post By : Farhan Varnkorn

♥ حمنا ســــــــــــــــــم االر حيم هللا اار ♥

Nuzulul Qur’an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur’an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW.

Dalam pembahasan Nuzulul Qur’an menurut Berbagai Madzab kita telah mengetahui bahwa Al-Qur’an diturunkan ke Baitul Izzah secara langsung. Dari Baitul Izzah itulah, Al-Qur’an kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW.

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan menjadi :

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

Saat wahyu ini diturunkan Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar), sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah, dan lainnya adalah pada bulan Ramadhan pada tanggal 17 (Al-Bara’ bin Azib), 21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo’)

Nuzulul Qur’an yang kemudian diperingati oleh sebagian kaum muslimin mengacu kepada tanggal pertama kali Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah SAW di gua Hira. Jika sebagian besar umat Islam di Indonesia meyakini 17 Ramadhan sebagai tanggal Nuzulul Qur’an, Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury menyimpulkan Nuzulul Qur’an jatuh pada tanggal 21 Ramadhan.

Lepas dari berapa tanggal sebenarnya, Nuzulul Qur’an dalam arti turunnya Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW secara bertahap atau berangsur-angsur itu memiliki beberapa hikmah sebagai berikut:

1. Meneguhkan hati Rasulullah dan para sahabat

Page 2: Sejarah Dan Hikmah Dari Nuzulul Qur

Dakwah Rasulullah pada era makkiyah penuh dengan tribulasi berupa celaan, cemoohan, siksaan, bahkan upaya pembunuhan. Wahyu yang turun secara bertahap dari waktu ke waktu menguatkan hati Rasulullah dalam menapaki jalan yang sulit dan terjal itu.

Ketika kekejaman Quraisy semakin menjadi, Al-Qur’an menyuruh mereka bersabar seraya menceritakan kisah para nabi sebelumnya yang pada akhirnya memperoleh kemenangan dakwah. Maka, seperti yang dijelaskan Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury dalam Rakhiqul Makhtum, Al-Qur’an menjadi faktor peneguh mengapa kaum muslimin sangat kuat menghadapi cobaan dan tribulasi dakwah dalam periode Makkiyah.

Di era madaniyah, hikmah ini juga terus berlangsung. Ketika hendak menghadapi perang atau kesulitan, Al-Qur’an turun menguatkan Rasulullah dan kaum muslimin generasi pertama.

2. Tantangan dan Mukjizat

Orang-orang musyrik yang berada dalam kesesatan tidak henti-hentinya berupaya melemahkan kaum muslimin. Mereka sering mengajukan pertanyaan yang aneh-aneh dengan maksud melemahkan kaum muslimin. Pada saat itulah, kaum muslimin ditolong Allah dengan jawaban langsung dari-Nya melalui wahyu yang turun.

Selain itu, Al-Qur’an juga menantang langsung orang-orang kafir untuk membuat sesuatu yang semisal dengan Al-Qur’an. Nyanta, walaupun Al-Quran turun berangsur-angsur, tidak seluruhnya, toh mereka tidak mampu menjawab tantangan itu. Ini sekaligus menjadi bukti mukjizat Al-Qur’an yang tak tertandingi oleh siapapun.

3. Memudahkan Hafalan dan Pemahamannya

Dengan turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur, maka para kaum muslimin menjadi lebih mudah menghafalkan dan memahaminya. Terlebih, ketika ayat itu turun dengan latar belakang peristiwa tertentu atau yang diistilahkan dengan asbabun nuzul, maka semakin kuatlah pemahaman para sahabat

4. Relevan dengan Pentahapan Hukum dan Aplikasinya

Sayyid Quthb menyebut para sahabat dengan “Jailul Qur’anil farid” (generasi qur’ani yang unik). Diantara hal yang membedakan mereka dari generasi lainnya adalah sikap mereka terhadap Al-Qur’an. Begitu ayat turun dan memerintahkan sesuatu, mereka langsung mengerjakannya. Interaksi mereka dengan Al-Qur’an bagaikan para prajurit yang mendengar intruksi komandannya; langsung dikerjakan segera.

Diantara hal yang memudahkan bersegeranya para sahabat dalam menjalankan perintah Al-Qur’an adalah karena Al-Qur’an turun secara bertahap. Perubahan terhadap kebiasaan atau budaya yang mengakar di masyarakat Arab pun dilakukan melalui pentahapan hukum yang memungkinkan dilakukan karena turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur ini. Misalnya khamr. Ia tidak langsung diharamkan secara mutlak, tetapi melalui pentahapan. Pertama, Al-Qur’an menyebut mudharatnya lebih besar dari

Page 3: Sejarah Dan Hikmah Dari Nuzulul Qur

manfaatnya (QS. 2 : 219). Kedua, Al-Qur’an melarang orang yang mabuk karena khamr dari shalat (QS. 4 : 43). Dan yang ketiga baru diharamkan secara tegas (QS. 5 : 90-91).

5. Menguatkan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT

Ketika Al-Qur’an turun berangsur-angsur dalam kurun lebih dari 22 tahun, kemudian menjadi rangkaian yang sangat cermat dan penuh makna, indah dan fasih gaya bahasanya, terjalin antara satu ayat dengan ayat lainnya bagaikan untaian mutiara, serta ketiadaan pertentangan di dalamnya, semakin menguatkan bahwa Al-Qur’an benar-benar kalam ilahi, Dzat yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

Demikianlah, sebagian hikmah Nuzulul Qur’an, diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin. Maraji: : القران علوم في مابحث karya Syaikh Manna Al-Qaththan, المختوم رحيق karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury, dan في معالم [karya Sayyid Quthb الطريق

Suka · Komentari · Bagikan

Kisah Turunnya Al-Quran Pertama Kali

Turunnya Al-Quran pertama kali terkadang menjadi perdebatan di antara sesama muslim. Seperti yang kita ketahui bahwa turunnya Al-Quran pertama kali yang dikenal sebagai Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan. Namun beberapa ayat mengatakan :

نن شهر نا ن� ذي ن� ن ال ن�� القرآن فيه أ�ا

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an.” (Al-Baqarah 185)

��ا ن القدر ليلة في أنزلناه �ا

“Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.” (Al-Qadr 1)

��ا ن مباركة ليلة في أنزلناه �ا

“Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi.” (Ad-Dukhon 3)

Page 4: Sejarah Dan Hikmah Dari Nuzulul Qur

Ketiga ayat tersebut menjelaskan Al-Quran turun pada bulan Ramadhan tepatnya malam lailatul Qadar, malam kemuliaan. Dan dalam surat Ad-Dukhon yang dimaksud malam mubarok ialah malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan sebagaimana yang dikatakan oleh kebanyakan ulama tafsir. Lailatul Qadar seperti yang kita tahu terjadi pada 10 hari akhir Ramadhan dan 17 Ramadhan tidak termasuk ke dalam 10 hari terakhir Ramadhan. Hal ini sering membuat banyak kaum muslim bingung.

Keduanya benar, Al-Quran diturunkan secara lengkap (keseluruhan) dari Lauh Mahfudz ke langit Dunia (Baitul-Izzah) Al-Quran pada malam Lailatul Qadar kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW pertama kali pada tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira. Al-Quran diturunkan selama 23 tahun, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Yang terakhir inilah yang sering kita peringati sebagai Nuzulul Quran.

اس على لتقرأه فرقناه وقرآنا لناه مكث على الن ونز تنزيال

“Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al Isra :106)

Ayat pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah surat Al-Alaq di Gua Hira. Saat itu tanggal 10 Agustus 660 M, Nabi Muhammad SAW tepat berusia 40 tahun 6 bulan 12 hari. Orang Arab memang memiliki tradisi untuk mengasingkan diri demi mendekatkan diri kepada hal-hal gaib bagi yang memiliki kecerdasan iman.

Saat mengasingkan diri di Gua Hira, Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW sehingga membuat Nabi Muhammad SAW ketakutan. Malaikat Jibril menyodorkan untaian alfabet pada lempengan kristal dan berkata “Iqra (bacalah)”. Namun Nabi Muhammad SAW menjawab “Ma ana biqirain (saya tidak bisa membaca)”. Jibril kembali mendesaknya:

“Iqra” Nabi Muhammad SAW kian ketakutan, tetapi dia tetap menjawab: “Ma ana biqirain.” Jibril menatap Nabi Muhammad SAW dan seketika Nabi Muhammad SAW paham bahwa Malaikat Jibril bukan menyuruh membaca, namun mengikuti ucapannya. Dan diterimalah ayat Al-Quran pertama kali yang berupa surat Al-Alaq ayat 1-5 oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad langsung pulang ke rumah dengan menggigil karena masih takut dengan peristiwa yang dialaminya di Gua Hira.

Page 5: Sejarah Dan Hikmah Dari Nuzulul Qur

Dengan diterimanya ayat Al-Quran tersebut, maka Muhammad resmi diangkat menjadi Nabi. Sampai akhirnya Al-Quran terus turun secara berangsur-angsur. Al-Quran diturunkan dalam 2 periode:

Periode Mekkah

Turunnya Al Qur’an pada periode pertama ini terjadi ketika Nabi Muhammad SAW bermukim di Mekkah (610 – 622 M) sampai Nabi Muhammad SAW. melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu, kemudian disebut dengan ayat-ayat Makiyah, yang berjumlah 4.726 ayat dan terdiri atas 89 surat. Ciri-ciri surat Makiyah :

• Ayat-ayatnya pendek.

• Diawali dengan yâ ayyuhan-nâs (wahai manusia).

• Kebanyakan mengandung masalah tauhid, iman kepada Allah Swt., masalah surga dan neraka, dan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan akhirat (ukhrawi).

Periode Madinah

Periode yang terjadi pada masa setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah (622 – 632 M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini kemudian dinamakan ayat-ayat Madaniyah, meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25 surat. Ciri-ciri surat Madaniyah :

• Ayat-ayatnya panjang.

• Diawali dengan yâ ayyuhalladzîna âmanû (wahai orang-orang yang beriman).

• Kebanyakan tentang hukum-hukum agama (syariat), orang-orang yang berhijrah (muhajirin) dan kaum penolong (anshar), kaum munafik, serta ahli kitab.

Dengan diturunkannya Al-Quran, maka memiliki makna :

1. Tanda diangkatnya Muhammad SAW menjadi nabi untuk menyampaikan firman Allah.

Page 6: Sejarah Dan Hikmah Dari Nuzulul Qur

2. Al-Quran sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia yang beriman untuk dihapal, dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan percuma Al-Quran bila hanya sampai di bibir saja tanpa ada pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.

Mudah-mudahan tidak ada lagi perselisihan kapan Al-Quran pertama kali turun yang dapat memicu keretakan umat Islam.

“Oleh Cita Diedit Admin Pasukan Lebaran”