Sejarah bk
Click here to load reader
-
Upload
bambang-setiawan -
Category
Documents
-
view
165 -
download
0
Transcript of Sejarah bk
![Page 1: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang berfikir, karena
kecenderungannya dalam berfikir itu manusia tak pernah
luput dari berbagai permasalahan dan problem hidup. Sudah
menjadi keharusan dalam kehidupan social, bahwa
kepedulian antar sesama harus dijunjung tinggi. Dalam hal
ini, bukan hanya bantuan materi yang dibutuhkan, lebih dari
itu, dorongan moril dan spiritual sangat berpengaruh dalam
membantu seseorang dalam mengoptimalkan kemampuan
diri dan memberi solusi dari masalah-masalah yang
dihadapinya. Dalam hal ini, tentunya diperlukan metode-
metode yang sistematis dan kiat-kiat kusus agar tujuan yang
diharapkan dapat mengena pada sasaran yang diharapkan.
Sebagai calon guru dengan berbagai tanggung jawab
yang diempunya, yaitu mendidik para siswanya agar menjadi
pribadi yang seutuhnya, sudah selayaknya mampu
memahami perkembangan peserta didiknya agar dapat
memberikan materi yang efektif, efisien, dan terarah, serta
mampu mengoptimalkan potensi peserta didiknya agar lebih
dewasa dan mandiri dalam menghadapi problema hidupnya
dan masa depan.
Maka, materi bimbingan dan konseling sangat
diperlukan bagi semua calon guru, karena pada hakikatnya
semua guru memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu
membimbing dan mengarahkan peserta didiknya walaupun
bukan sebagai guru BK.
Sebelum mempelajari Bimbingan dan Konseling lebih
jauh, sebagai landasan pokok perlulah mengkaji tentang
perkembangan Bimbingan dan Konseling dari awal mula
1
![Page 2: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/2.jpg)
kelahirannya, perkembangannya dari masa ke masa, hingga
perkembangannya di Indonesia. Sebagaimana isi makalah
yang kami paparkan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia
2. Fase – fase perkembembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia
3. Perkembangan Bimbingan Konseling Dalam Sistem Pendidikan
Di Indonesia
C. Tujuan
Tentunya kami sebagai penulis makalah ini mempunyai tujuan terkait
dengan rumusan masalah, yang dengan tujuan tersebut kita dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tujuannya adalah supaya
penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang Sejarah Perkembangan
Bimbingan Konseling di Indonesia
2
![Page 3: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia
Di Indonesia sendiri, praktek Bimbingan Konseling
sebenarnya sudah lama diperankan, seperti berdirinya
organisasi pemuda Budi Utomo pada tahun 1908, himgga
pada periode selanjutnya berdirilah pergurua Taman Siswa
pada tahun 1922 yang diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara
yang menanamkan nilai-nilai Nasionalisme di kalangan para
siswanya.
Prinsip didaktik yang dipegang oleh Perguruan Nasional
Taman Siswa ini antara lain: kemerdekaan belajar, bekerja
dan menggunakan pendekatan konvergensi. Dari pola
pendidikan Taman Siswa tersebut telah nampak perhatian
dan penghargaan terhadap potensi seseorang dan
kemerdekaan untuk mengembangkan potensi. Hal ini
merupakan benih dari gerakan bimbingan konseling. .(wieke
octora olivia,2012).
Dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945 dan didiriknnya beberapa
kementrian pada waktu itu (ada Kantor Penempatan Kerja)
yang salah satu kegiatannya dilakukan di Kantor Penempatan
Tenaga Kerja yang maksudnya untuk menempatkan orang-
orang agar dapat bekerja sesuai dengan kemampuannya dan
ini menyerupai Vocational Bureau yang didirikan oleh Frank
Parsons di Boston. Sekarang ini kantor Penempatan Tenaga
Kerja ini tumbuh menjadi Departemen Tenaga Kerja.
Dalam perkembangannya, bimbingan dan konseling di
Indonesia memiliki alur yang sama seperti halnya
perkembangannya di Amerika, yaitu bermula dari bimbingan
3
![Page 4: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/4.jpg)
pekerjaan (Vocational Guidance) lalu merambah kepada
bimbingan pendidikan (Education Guidance).
B. Fase – fase perkembembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia
1. Perkembangan bimbingan dan konseling sebelum kemerdekaan
Masa ini merupakan masa penjajahan Belanda dan Jepang, para
siswa didiik untuk mengabdi demi kepentingan penjajah. Dalam situasi
seperti ini, upaya bimbingan dikerahkan. Bangsa Indonesia berusaha untuk
memperjuangkan kemajun bangsa Indonesia melalui pendidikan. Salah
satunya adalah taman siswa yang dipelopori oleh K.H. Dewantara yang
menanamkan nasionalisme di kalangan para siswanya. Dari sudut pandang
bimbingan, hal tersebut pada hakikatnya adalah dasar bagi pelaksanaan
bimbingan.
2. Dekade 40-an
Dalam bidang pendidikan, pada dekade 40-an lebih banyak
ditandai dengan perjuangan merealisasikan kemerdekaan melalui
pendidikan. Melalui pendidikan yang serba darurat manakala pada saat itu
di upayakan secara bertahap memecahkan masalah besar anatara lain
melalui pemberantasan buta huruf. Sesuai dengan jiwa pancasila dan UUD
45. Hal ini pulalaah yang menjadi fokus utama dalam bimbingan pada saat
itu.
3. Dekade 50-an
Bidang pendidikan menghadapi tentangan yang amat besar yaitu
memecahkan masalah kebodohan dan keterbelakangan rakyat Indonesia.
Kegiatan bimbingan pada masa dekade ini lebih banyak tersirat dalam
berbagai kegiatan pendidikan dan benar benar menghadapi tantangan
dalam membantu siswa disekolah agar dapat berprestasi.
4. Dekade 60-an
4
![Page 5: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/5.jpg)
Beberapa peristiwa penting dalam pendidikan pada dekade ini :
a. Ketetapan MPRS tahun 1966 tentang dasar pendidikan nasional
b. Lahirnya kurikulum SMA gaya Baru 1964
c. Lahirnya kurikulum 1968
d. Lahirnya jurusan bimbingan dan konseling di IKIP tahun
1963membuka Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan yang sekarang
dikenal di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan nama
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB).
Keadaan di tas memberikan tantangan bagi keperluan pelayanan
bimbinga dan konseling disekolah.
5. Dekade 70-an
Dalam dekade ini bimbingan di upayakan aktualisasi nya melalui
penataan legalitas sistem, dan pelaksanaannya. Pembangunan pendidikan
terutama diarahkan kepada pemecahan masalah utama pendidikan yaitu :
a. Pemerataan kesempatan belajar,
b. Mutu,
c. Relevansi, dan
d. Efisiensi.
Pada dekade ini, bimbingan dilakukan secara konseptual, maupun
secara operasional. Melalui upaya ini semua pihak telah merasakan apa,
mengapa, bagaimana, dan dimana bimbingan dan konseling.
6. Dekade 80-an
Pada dekade ini, bimbingan ini diupayakan agar mantap.
Pemantapan terutama diusahakan untuk menuju kepada perwujudan
bimbingan yang professional. Dalam dekade 80-an pembangunan telah
memasuki Repelita III, IV, dan V yang ditandai dengan menuju lepas
landas.
Beberapa upaya dalam pendidikan yang dilakukan dalam dekade ini:
a. Penyempurnaan kurikulum
b. Penyempurnaan seleksi mahasiswa baru
c. Profesionalisasi tenaga pendidikan dalam berbagai tingkat dan jenis
d. Penataan perguruan tinggi
5
![Page 6: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/6.jpg)
e. Pelaksnaan wajib belajar
f. Pembukaan universitas terbuka
g. Lahirnya Undang – Undang pendidikan nasional
Beberapa kecenderungan yang dirasakan pada masa itu adalah
kebutuhan akan profesionalisasi layanan, keterpaduan pengelolaan, sistem
pendidikan konselor, legalitas formal, pemantapan organisasi,
pengmbangan konsep – konsep bimbingan yang berorientasi Indonesia,
dsb.
7. Meyongsong era Lepas landas
Era lepas landas mempunyai makna sebagai tahap pembangunan
yang ditandai dengan kehidupan nasional atas kemampuan dan kekuatan
sendiri khususnya dalam aspek ekonomi. Cirri kehidupan lepas landas
ditandai dengan keberadaan dan berkembang atas dasar kekuatan dan
kemampuan sendiri, maka cirri manusia lepas landas adalah manusia yang
mandiri secara utuh dengan tiga kata kunci : mental, disiplin, dan integrasi
nasional yang diharapkan terwujud dalam kemampuannya menghadapi
tekanan – tekanan zaman baru yang berdasarkan peradaban komunikasi
informasi.
8. Bimbingan berdasarkan pancasila
Bimbingan mempunyai peran yang amat penting dan strategis
dalam perjalanan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Manusia Indonesia
yang dicita-citakan adalah manusia pancasila dengan cirri-ciri
sebagaimana yang terjabar dalam P-4 sebanyak 36 butir bagi bangsa
Indonesia, pancasila merupakan dasar Negara, pandangan hidup,
kepribadian bangsa dan idiologi nasional. Sebagai bangsa, pancasila
menuntut bangsa Indonesia mampu menunjukkan ciri-ciri kepribadiannya
ditengah-tengah pergaulan dengan bangsa lain. Bimbingan sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari pendidikan dan mempunyai tanggung jawab
yang amat besar guna mewujudkan manusia pancasila karena itu seluruh
kegiatan bimbingan di Indonesia tidak lepas dari pancasila.
6
![Page 7: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/7.jpg)
C. Perkembangan Bimbingan Konseling Dalam Sistem
Pendidikan Di Indonesia
Di Indonesia, Pelayanan Konseling dalam system
pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama.
Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan
Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti
nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan
sekarang.(Sarjanaku 2011).
Dengan diadakannya konferensi FKIP seluruh Indonesia
yang berlangsung di Malang sejak tanggal 20-24 Agustus
1960, telah diputuskan bahwa Bimbingan dan Konseling
dimasukkan dalam kurikulum FKIP. Hal tersebut menunjukkan
adanya langkah yang lebih maju, yaitu Bimbingan dan
Konseling sebagai suatu ilmu dikupas secara ilmiah. Dengan
adanya instruksi dari pihak pemerintah ( Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan) untuk melaksakan Bimbingan
dan Konseling di sekolah-sekolah, telah membuat bimbingan
dan konseling semakin maju di lingkungan sekolah.(Bimo
Walgito,2010:17).
Beberpapa tahun setelah itu, didirikanlah SMA gaya baru pada tahun
1962. Pada jenjeng ini para siswa mulai diarahkan secara mandiri dengan
bimbingan para guru untuk menentukan kejuruan sesuai da bidang yang ia
minati dan ia bidangi. Dimulai dari sini Bimbingan Konseling membantu
penjurusan di SMA atas beberapa bidang jurusan dengan ketegasan sebagai
berikut:
1. Di kelas I itu para pelajar diberi kesempatan untuk lebih mengenal bakat
dan minatnya dengan jalan menjelajahi segala jenis mata pelajaran di
sekolah dengan bantuan pembimbing, para guru dan orang tuanya.
2. Di kelas II para siswa disalurkan ke kelompok khusus; budaya, pasti,
pengetahuan alam.
7
![Page 8: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/8.jpg)
3. Untuk menunjuk hal-hal tersebut di atas pengisian kartu pribadi siswa
harus dilakukan dengan seteliti-telitinya. Sejak saat itu guru-guru ditatar
menjadi pembimbing yang baik.(Catatan BK Kita,2012).
Setelah dirintis dalam dekade 60-an, bimbingan dicoba penataannya
dalam dekade 70-an. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
membawa harapan baru pada pelaksanaan bimbingan di sekolah karena staf
bimbingan memegang peranan penting dalam sistem sekolah pembangunan.
Secara formal bimbingan dan konseling diprogramkan di sekolah sejak
diberlakukannya kurikulum 1975 yang menyatakan bahwa bimbingan dan
penyuluhan merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah. Pada
tahun 1975 berdiri ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang.
IPBI ini memberikan pengaruh terhadap perluasan program bimbingan di
sekolah.
Setelah melalui penataan, dalam dekade 80-an, bimbingan diupayakan
agar lebih mantap. Pemantapan terutama diusahakan untuk mewujudkan
layanan bimbingan yang profesional. Beberapa upaya dalam pendidikan
yang dilakukan dalam dekade ini adalah penyempurnaan kurikulum dari
Kurikulum 1975 ke Kurikulum 1984. Dalam kurikulum 1984, telah
dimasukkan bimbingan karier di dalmnya. Usaha memantapkan bimbingan
terus dilanjutkan dengan diberlakukannya UU No. 2/1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya pada masa yang
akan datang.
Penataan bimbingan terus dilanjutkan dengan dikeluarkannya SK
Menpan No. 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Dalam Pasal 3 disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun program
bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan
bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam
program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
Selanjutnya, pada tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan
Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan
8
![Page 9: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/9.jpg)
Konseling Indonesia (ABKIN). Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh
pemikiran bahwa bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang
mendapat pengakuan dan kepercayaan publik.(jareperpus,2011)
Bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami selalu mengalami
perkembangan seiring berjalannya waktu. Hampir dalam setiap dekade
perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami perubahan
yang signifikan, hingga sekarang bimbingan dan konseling terus diupayakan
lebih maju, terbukti dengan dibukanya berbagai jurusan dan kejuruan pada
sekolah-sekolah khususnya di sekolah menengah atas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling pertama kali dikenal di Amerika dengan
didirikannya Vodational Berou yang dipelopori oleh Frank Parson pada tahun
1908. Bertepatan dengan itu seorang konselor Jasse B. Davis memasukkan
layanan konseling di SMA di Detroid (1907). Lalu dilanjutkan oleh tokoh-
tokoh lain hingga perkembangannya pesat hingga di Indonesia.
dilihat dari perkembangannya, Bimbingan Konseling
mula-mulanya hanya dikenal sebatas pada bimbingan
pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari
Biro yang didirikan Frank Parson di Boston. Namun
sebenarnya tidak hanya itu,di sisi lain perkembangan
Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan
(Education Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan
sekarang dikenal pula adanya bimbingan dalam segi
kepribadian (Personal Guidance).
Bimbingan dan Konseling telah terbentuk jauh sebelum era
kemerdekaan, dari bimbingan itulah siswa dipupuk untuk merealisasikan cita-
cita bangsa, yaitu kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Bimbingan dan
9
![Page 10: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/10.jpg)
Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami beberapa
perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan
Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi
Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah
mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan
di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian
disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan
karir didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001.
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan Makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu saran dari pembaca sangat kami butuhkan demi
penyempurnaan Makalah ini kedepannya
DARTAR PUSTAKA
http://www.sarjanaku.com/2011/01/sejarah-bimbingan-
konseling.html
http://jareperpus.blogspot.com/2011/12/v-
behaviorurldefaultvmlo_4407.html
http://Wieke-Oktara-Olivia,blogspot.com/2012/05/sejarah-
perkembangan-bimbingan-konseling.html
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi
Offset.
10
![Page 11: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/11.jpg)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikanmakalah makalah dengan judul " Sejarah BK ".
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Bima, Oktober 2014
Penulis
11i
![Page 12: Sejarah bk](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100602/558e75ad1a28abd8478b466f/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. RumusanMasalah........................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia 3
B. Fase – fase perkembembangan Bimbingan dan Konseling
di Indonesia.................................................................................... 4
C. Perkembangan Bimbingan Konseling Dalam Sistem
Pendidikan
Di Indonesia.............................................................. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 9
B. Saran.............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10
12
iI