Sediaan Vitamin 02 (Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada...

80

description

Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu harus diperoleh darimakanan.Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkandalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh,oleh karena itu

Transcript of Sediaan Vitamin 02 (Zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada...

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK : VITAMIN

1. Arif Rahman ;KR 001114682. Endang Mudasih ;KR001114853. Fitri Yuliani ;KR001114934. Lailiyatun Nasichah ;KR001115015. Pebriyani ;KR001115166. Tofan Aries Mana ;KR001115387. Daud Abadi ;KI00111554

VITAMIN

Fungsi Vitamin

Secara garis besar Vitamin dibagi menjadi 2 kelompok

Vitamin Larut Lemak Vitamin Larut Air

Kelebihan konsumsi yang dibutuhkan disimopan dalam

tubuh

Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit

Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu

Dikeluarkan melalui urin

Gejala defisiensi berjalan lambat

Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat

Tidak selalu harus ada dalam kehidupan sehari-hari

Harus selalu ada dalam makanan sehari-hari

Vitamin Larut Lemak Vitamin Larut Air

Mempunyai prekursor atau provitamin

Umumnya tidak mempun yai prekursor

Hanya mengandung unsur C, H dan O

Selain mengandungb unsur C, H dan O kadang-kadang

mengandung unsur S dan CO

Gejala defisiensi berjalan lambat

Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat

Tidak selalu harus ada dalam kehidupan sehari-hari

Harus selalu ada dalam makanan sehari-hari

Lanjutan

Vitamin Larut Lemak Vitamin Larut Air

Diabsorbsi melalui sistem limfe Diarbsorbsi melalui vena porta

Hanya dibutuhkan oleh organisme kompleks

Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks

Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relatif rendah (6-

10 x KGA)

Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi/mega dosis (> 10x

KGA)

Lanjutan

Kandungan vitamin makanan dipengaruhi oleh:

1.Jumlah vitamin yang semula terkandung dalam makanan tersebut2.Jumlah yang rusak saat panen atau penyembelihan, penyimpanan. Dipengaruhi oleh suhu, penyingkapan terhadap udara dan matahari dan lama penyimpanan.3.Jumlah yang rusak selama pemrosesan dan pemasakan.

1. Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi2. Waktu memasak tidak terlalu lama3. Sesedikit mungkin menggunakan air pemasak4. Memotong menggunakan pisau tajam, dan tidak terlalu halus5. Panci memasak ditutup6. Tidak menggunakan alkali dalam pemasakan7. Sisa air perebus digunakan untuk masakan lain

Vitamin Larut Lemak(A D E K)

Tak larut; C dan B

Vitamin A

Sifat Kimia :1. Tahan terhadap panas cahaya dan alkali2. Tidak tahan terhadap asam dan oksidasi3. Ketersediaan biologik meningkat dengan kehadiran vitamin E dan anti oksidan lain

Retinol

FUNGSI VITAMIN A

1. Penglihatan normal pada cahaya remang2. Diferensiasi sel (perubahan sifat dan fungsi)3. Kekebalan tubuh4. Perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email dan pertumbuhan gigi.5. Pembentukan sperma dan sel telur6. Pencegahan kanker kulit, payudara,tenggorokan, paru-paru dan kantung kemih7. Pencegahan dan penyembuhan penyakit jantung8. Pembentukan sel darah merah

SumberVitamin A dalam pangan hewani

Karoten terutama dalam pangan nabati

Hati, susu, kuning telur, susu, mentega, margarin, minyak hati, ikan

Sayuran hijau tua, serta buah-buahan yang berwarna kuning jin gga, seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, pepaya, mangga, nangka masak, dan jeruk, minyak kelapa sawit yang berwarna merah.

Struktur Kimia

INTERNATIONAL UNIT (IU)SATUAN INTERNASIONAL (SI)RETINOL EKIVALEN (RE)

Satuan Vitamin A

Keterangan : 1.0 g RE = 3.3 SI Retinol

STABILITAS VITAMIN A

Sensitif terhadap oksidasi dengan udara Hilangnya aktivitas dipercepat oleh panas dan paparan terhadap cahaya.Oksidasi lemak dan minyak ( misalnya mentega, margarin, minyak goreng ) dapat menghancurkan vitamin larut lemak termasuk vitamin AAdanya antioksidan seperti vitamin E sehingga berpengaruh terhadap perlindungan vitamin A

1. Indikasi

Vitamin A diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A. Vitamin A

biasanya dibutuhkan pada kondisi hamil, menyusui, sirosis hepatis, obstruksi biliaris dll.

2. Farmakokinetik

vitamin A di absorbsi sempurna melalui usus halus dan kadarnya dalam plasma mencapai

puncak setelah 4 jam, tetapi absorbsi dosis besar vitamin A kurang efisien karena sebagian

akan keluar melalui tinja. Gangguan absorpsi lemak akan menyebabkan gangguan absorpsi

vitamin A, maka pada keadaan ini dapat digunakan sediaan vitamin A yang larut dalam air.

Vitamin A terutama disimpan di dalam hati sebagai palmitat, dalam jumlah kecil ditemukan

juga di ginjal, adrenal, paru, lemak intraperitoneal dan retina. Vitamin A sukar meleui sawar

uri dan jumlahnya dalam ASI sangat bergantung pada jumlah diet si ibu. Metabolit vitamin

A diekskresi melalui urin dan tinja.

3. Interaksi

jika tidak ada indikasi yang spesifik, dosis besar vitamin A sebaiknya dihindarkan pada pasien yang mendapat pengobatan antikoagulan. Pada beberapa pasien terlihat peningkatan respons hipoprotombinemik terhadap warfarin yang diberikan bersama vitamin A dosis besar (25.000 IU/hari).

4. Konseling

pengobatan kadang-kadang diawali dengan pemberian dosis tinggi vitamin A dan pasien anak tersebut harus diawasi secara ketat, karena dapat timbul toksisitas akut. Over dosis masif juga harus diperhatikan karena akan menyebabkan kulit kasar, rambut kering, hati membesar, dan laju endap darah meningkat serta meningkatnya serum kalsium dan kadar serum fosfatase sehingga harus diperhatikan penggunaanya.

The following table lists the RAEs for vitamin A

Life stage Vitamin A (µg/day as RAE)

Men, ages 19+ 900

Women, ages 19+ 700

Pregnancy 770*

Breastfeeding 1300

µg = microgramRAE = Retinol Activity Equivalent

* Pregnant women should avoid supplemental, preformed Vitamin A

EFEK SAMPING

Cacat bawaan (pada dosis tinggi)Defisiensi : kerusakan mata dan

peningkatan kerentanan terhadap infeksi

Overdosis masif : kulit kasar, rambut kering, hati membesar, peningkatan laju endap darah, peningkatan serum kalsium dan serum fosfatase.

Akibat Kekurangan Vitamin A

1. Rabun senja2. Perubahan pada mata: Xerosis kornea s/d keratomalasia3. Mudah terserang infeksi4. Perubahan pada kulit : kering dan kasar, mengeras dan

mengalami keratinisasi (hiperkeratosis folikular): lengan-paha-seluruh tubuh

5. Gangguan pertumbuhan : sel dan tulang termasuk email gigi

6. Keratinisasi sel-sel rasa pada lidah menyebabkan kurang nafsu makan dan anemia.

SEDIAAN VITAMIN• Vitamin A

• Vitamin A terdapat dalam berbagai sediaan untuk penggunaan secara oral, untuk penggunaan oral terdapat bentuk tablet, kaplet ataupun larutan/sirup yang mengandung vitamin A dengan kombinasi vitamin D ataupun vitamin lain dalam berbagai kombinasi dosis.

SEDIAAN VITAMIN• Sediaan vitamin A suntikan mengandung vitamin A

50.000 – 100.000 IU/ml dalam larutan minyak.• Sediaan vitamin A topikal berupa krem/gel yang

mengandung 0.05% tretinoin untuk pengobatan akne.

• Untuk Cream sediaan di Indonesia jarang ditemukan

VITAMIN A

ORAL Campuran

TOPIKAL

TabletKapletKaplet salut selaputLarutan/sirup

Krem/gel 0.05% tretinoin

Sediaan nama dagangTablet : Symbion (Merck)Salut selaput: Scaven (Tempo)Kaplet: Acevit (Mecosin) Bececar (Interbat)Larutan: Igastrum (Pharos) Hufavit Kalk (Gratia)

Sediaan nama dagangTretinoin Cream USP

Indonesia ???

VITAMIN B12

VITAMIN B12, DISEBUT JUGA KOBALAMIN, ADALAH SEBUAH VITAMIN LARUT AIR YANG BERPERAN PENTING DALAM BERFUNGSI NORMALNYA OTAK DAN SISTEM SARAF, SERTA DALAM PEMBENTUKAN DARAH. VITAMIN INI MERUPAKAN SALAH SATU DARI BEBERAPA VITAMIN B. UMUMNYA, VITAMIN INI TERLIBAT DALAM METABOLISME SETIAP SEL DALAM TUBUH, TERUTAMA PENGARUHNYA PADA SINTESIS DAN REGULASI DNA SERTA PADA SINTESIS ASAM LEMAK DAN PRODUKSI ENERGI.

Stabil terhadap panas, tetapi perlahan-lahan kehilangan aktivitasnya bila terkena cahaya, oksigen dan asam atau alkaliKehilangan aktivitas selama memasak karena kelarutan air dari vitamin B12

VITAMIN B12

1. Indikasi

defisiensi vitamin B12 menyebabkan anemia megaloblastk yang disertai gangguan neurologik .

2. Farmakokinetik

a. Absorbsi

Sianokobalamin diabsorbsi dengan baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK. Kadar dalam plasma mencapai

puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Absorpsi per oral berlangsung lambat di ileum dicapai 6-8 jam

setelah pemberian 3 microgram.

b. Distribusi

setelah diabsorbsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma. Sebagian besar terikat

dalam beta-globulin, sisanya terikat pada alfa-glikoprotein dan inter-alfa-glikoprotein. Vitamin B 12 yang terikat

pada beta globulin akan diangkut ke beberapa jaringan, terutama hati yang merupakan gudang utama

penyimpanan vitamin B12 (50-90%). Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg/ml dengan

simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.

c. Metabolisme dan ekskresi

baik sianokobalamin maupun hidroksokobalamin dalam jaringan dan darah

terikat oleh protein. Seperti halnya koenzim B12 , ikatan dengan

hidroksokobalamin lebih kuat sehingga sukar diekskresi melalui urin.

Didalam hati kedua kobalamin tersebut akan diubah menjadi koenzim B12 .

Pengurangan jumlah kobalamin dalam tubuh disebabkan oleh ekskresi

melalui saluran empedu, sebanyak 3-7 microgram sehari harus direabsorpsi

dengan perantaraan FIC. Ekskresi bersama urin hanya terjadi pada bentuk

yang tidak terikat protein.

3. Interaksi = (-)

VITAMIN B12 ATAU SIANOKOBALAMIN MERUPAKAN JENIS VITAMIN YANG HANYA KHUSUS DIPRODUKSI OLEH HEWAN DAN TIDAK DITEMUKAN PADA TANAMAN. OLEH KARENA ITU, VEGETARIAN SERING KALI MENGALAMI GANGGUAN KESEHATAN TUBUH AKIBAT KEKURANGAN VITAMIN INI. VITAMIN INI BANYAK BERPERAN DALAM METABOLISME ENERGI DI DALAM TUBUH. VITAMIN B12 JUGA TERMASUK DALAM SALAH SATU JENIS VITAMIN YANG BERPERAN DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN SEL SARAF, PEMBENTUKKAN MOLEKUL DNA DAN RNA, PEMBENTUKKAN PLATELET DARAH. TELUR, HATI, DAN DAGING MERUPAKAN SUMBER MAKANAN YANG BAIK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN VITAMIN B12. KEKURANGAN VITAMIN INI AKAN MENYEBABKAN ANEMIA (KEKURANGAN DARAH), MUDAH LELAH LESU, DAN IRITASI KULIT.

Konseling

VITAMIN B12 The following table lists recommended daily

intakes of vitamin B12.

Life stage Vitamin B12 (µg/day)

men, ages 19+ 2,4

women, ages 19+ 2,4

Pregnancy 2,6

Breastfeeding 2,8

Keterangan µg = microgram

VITAMIN B12

ORAL Campuran

SUNTIKAN

TabletKapletLarutan/sirup

Mengandung 1.000 mcg/ml (tunggal)200 - 1.000 mcg/ml (campuran)

Sediaan nama dagangTablet : Neurobat (Interbat) Neurobiovit (Prafa) Neuromin (Hexpharm) Kaplet : Neo Ultracap (Henson Farma) Larutan: Omevita (Mutifa)

Sediaan nama dagangETA COBALAMIN (tunggal)NEUROBAT (Interbat)MUTIBION (Mutifa)NEUROBORAN (HARSEN)

No Nama Dagang Pabrik Komposisi

1 Bioneuron Phapros Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 200mcg

2 Farbion Fahrenheit Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 200mcg

3 Grahabion Graha Farma Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 200mcg

4 Neurobat Interbat Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 200mcg

5 Neurobion Merck Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B1 200mcg

6 Neurosanbe Sanbe Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 200mcg

7 Nevramin Takeda Fursultiamine 50mg, vit B6 100mg, vit B12

500mcg

8 Rindobion 5000 Yarindo Vit B1 100mg, vit B6 200mg, vit B12 5000mcg

9 Vitamin B12 IPI Supra Ferbindo Vitamina B12 50mcg

10 Vitamin B6 KF Kimia Farma Vitamin B6 25mg

SEDIAAN VITAMIN B DAN B12

SEDIAAN VITAMIN• Vitamin B12• Sediaan Vitamin B12 jarang dijumpai dalam

sediaan tunggal, dalam sediaan tunggal dalam bentuk sediaan injeksi

• Dalam sediaan tunggal injeksi mengandung Vitamin B12 1000 mcg/ml

• Contoh: ETA COBALAMIN (ERRITA)• Sediaan tablet, kaplet dan larutan/sirup berupa

campuran

VITAMIN C

STRUKTUR VITAMIN C

Nama resmi : Acidum ascorbicum

Nama lain : Asam askorbat

Rumus Molekul : C6H8O6

BM : 176,13

LANJUTAN,,,

Pemerian : Serbuk atau hablur, putih atau agak kuning, tidak berbau rasa asam, karena pengaruh cahaya jadi gelap.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam kloroform.

Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat.

PENGERTIAN

Stabilitas obat merupakan kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan.

Kestabilan obat secara fisik meliputi :1. Warna2. Bau3. Rasa4. tekstur

Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan obat :1. Panas2. Cahaya3. Kelembaban4. Oksigen5. pH6. Mikroorganisme7. bahan tambahan yang dipergunakan

dalam formula sediaan obat.

STABILITAS VITAMIN C

Vitamin C sangat sensitif terhadap pemanasan, bahkan pemanasan yang tergolong ringan (sedikit diatas suhu kamar)

Vitamin c mudah teroksidaasi bila terlarut dalam pelarut (misalnya air)

FARMAKOKINETIK

1. Absorbsi vitamin C

Vitamin C mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak

kenaikan kadar vitamin C dalam darah setelah diabsorpsi. Kadar dalam leukosit

dan trombosit lebih besar daripada dalam plasma dan eritrosit. Hampir

menyeluruh absorbsi dari vitamin C terjadi jika <100 mg diberikan pada dosis

tunggal, bagaimanapun hanya 50% atau sedikit yang diabsorbsi pada dosis >1 g.

Distribusinya luas keseluruh tubuh dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan

kadar terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresinya melalui urin dalam

bentuk utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati

ambang rangsang ginjal 1,4 mg%

DOSIS

The best way to take vitamin C supplements is 2 - 3 times per day, with meals, depending on the dosage. Some studies suggest that adults should take 250 - 500 mg twice a day for any benefit. Talk to your doctor before taking more than 1,000 mg of vitamin C on a daily basis and before giving vitamin C to a child.

Dietary Reference Intakes for vitamin C : Infants

0 - 6 months: 40* milligrams/day (mg/day)7 - 12 months: 50* mg/day

KET : *Adequate Intake (AI) Children

1 - 3 years: 15 mg/day4 - 8 years: 25 mg/day9 - 13 years: 45 mg/day

AdolescentsGirls 14 - 18 years: 65 mg/dayBoys 14 - 18 years: 75 mg/day

AdultsMen age 19 and older: 90 mg/dayWomen age 19 year and older: 75 mg/day

Smokers or those who are around secondhand smoke at any age should increase their daily amount of vitamin C an additional 35 mg per day.

The dose recommended to prevent or treat many of the conditions mentioned in the Uses section is often 500 - 1,000 mg per day.

EFEK SAMPING Serious side effects from too much vitamin C are very rare, because the body

cannot store the vitamin. However, amounts greater than 2,000 mg/day are not recommended because such high doses can lead to stomach upset and diarrhea.

Too little vitamin C can lead to signs and symptoms of deficiency, including :1. Anemia, 2. bleeding gums3. Decreased ability to fight infection4. Decreased wound-healing rate5. Dry and splitting hair6. Easy bruising7. Gingivitis (inflammation of the gums)8. Nosebleeds9. Possible weight gain because of slowed metabolism10. Rough, dry, scaly skin11. Swollen and painful joints12. Weakened tooth enamel

A severe form of vitamin C deficiency is known as scurvy, which mainly affects older, malnourished adults

INTERAKSI OBAT

1. Kontrasepsi Oral dan EstrogenVitamin C dapat meningkatkan level serum estrogen dan estrogen yang terkandung dalam kontrasepsi oral, yang mungkin menimbulkan efek samping. (BNF 57)

2. Warfarinefek antikoagulan warfarin dapat menurun (BNF 57)

3. DesferrioxaminVitamin C biasanya ditambah dengan desferrioxamin pada pasien dengan kadar besi berlebih untuk meningkatkan ekskresi besi. Akan tetapi, pada treatment awal kadar besi yang berlebihan di jaringan vitamin C akan memperburuk toksisitas besi, terutama di hati. jadi, vitamin C seharusnya tidak diberikan pada bulan pertama setelah pemberian desferrioxamin.

4. FluphenazinPemberian vitamin C (untuk defisiensi vitamin C) pada pasien yang menerima Fluphenazin untuk gangguan bipolar dapat menurunkan konsentrasi fluphenazin dan perburukan kebiasaan.

KONSELING

Penggunaan yang vitamin C yang berlebihan dapat menimbulkan ketoksikan. Tanda, gejala, dan akibat patologi dari ketoksikannya adalah: gangguan saluran pencernaan, hiperoksaluria, ekskresi asam urat naik, batu ginjal pada orang yang rentan, glukosuria positif palsu (askorbat adalah senyawa ereduksi).Perlu monitoring ketat pada pasien skorbut pada penderita leukimia.

SEDIAAN VITAMIN

• Vitamin C• Sediaan Vitamin C tersedia dalam tablet oral 25 –

1.000 mg dan larutan steril 50 – 500 mg/ml. Sediaan lain berupa tablet effervescent dan tablet kunyah.

• Dosis profilaksis 25 – 75 mg tiap hari• Dosis terapi tidak kurang dari 250 mg tiap hari

dalam dosis terbagi.

SEDIAAN VITAMIN C

VITAMIN C

ORAL

Drop

TabletTablet kunyahTablet hisapTab. EffervescentKaplet lepas lambat

Mengandung 100 mg/ml

Sediaan nama dagangTablet : Ascorbin (KF) Bekamin C Forte (KF)Tablet kunyah:Fit C (Soho)Tablet hisap : Vitacimin (Takeda)Tablet effervescent: Ever C 1000 (Konimex) Biferce

(Sanbe F)Kaplet lepas lambat: Vitalong C

(Bernofarm)

Sediaan nama dagangCebion (Merck Indonesia)

VITAMIN D

VITAMIN D ADALAH GRUP VITAMIN YANG LARUT DALAM LEMAK PROHORMON.[1] VITAMIN D DIKENAL JUGA DENGAN NAMA KALSIFEROL.[2] PENAMAAN INI BERDASARKAN UNION OF PURE AND APPLIED CHEMIST (IUPAC).[3] DI DALAM TUBUH, VITAMIN INI BANYAK BERPERAN DALAM PEMBENTUKKAN STRUKTUR TULANG DAN GIGI YANG BAIK.[4] VITAMIN INI BANYAK DITEMUKAN PADA JERUK, STROBERI, TOMAT, BROKOLI, DAN SAYURAN HIJAU LAINNYA.[

KESTABILAN

Relatif stabil dalam makanan, penyimpanan, pengolahan. Saat memasak berpengaruh sedikit terhadap efek aktivitasny. Susu yang diperkaya hingga 40 % dari vitamin D tambahan akan hilang sebagai akibat dari paparan sinar.Tidak tahan panas dan oksidasiDiaktifkan oleh sinar uvVitamin D1 tidak adaVitamin D2adalah bentuk sintetik dari vitamin D yang dihasilkan dari iradiasi UV “plant yeast steroid ergosterol” (ragi yang bila terkena uv akan menghasilkan ergosterol)Vitamin D3hormon steroidsteroid Vitamin D4aktivitas biologisnya paling lemah

Indikasi

vitamin D digunakan dalam pengobatan rakitis, osteomalasia, hipoparatiroidisme,

dan tetani infantil.

Farmakokinetik

absorpsi vitamin D melalui saluran cukup baik. Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat

dan lebih sempurna. Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna

seperti steatore akan menggangu absorpsi vitamin D. Dalam sirkulasi, vitamin D

diikat oleh alfa-globulin yang khusus dan selanjutnya disimpan pada lemak tubuh

untuk waktu lama dengan masa paruh 29-25 jam. 25-hidroksikolekalsiferol (25-

HCC) mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein pengikat sehingga

masa paruh dapat mencapai 19 hari.

EFEK SAMPING

Hiperkalsemia Anoreksia Mual, muntah, malas Diare, berat badan turun Poliuria Sakit kepala, haus, vertigo

Interaksi

Konseling

semua penderita yang menerima dosis farmakologis vitamin D

harus memeriksakan kadar plasma kalsium dengan interval

waktu tertentu (awalnya tiap minggu) dan bila mual atau

muntah.

KONSELING

SEMUA PENDERITA YANG MENERIMA DOSIS

FARMAKOLOGIS VITAMIN D HARUS

MEMERIKSAKAN KADAR PLASMA KALSIUM

DENGAN INTERVAL WAKTU TERTENTU

(AWALNYA TIAP MINGGU)

DAN BILA MUAL ATAU MUNTAH.

SEDIAAN VITAMIN

• Vitamin D• Vitamin D terdapat dalam beberapa macam

bentuk sediaan, misalnya dalam minyak ikan yang biasanya juga mengandung vitamin A, dalam sediaan multivitamin, dalam sediaan yang mengandung campuran dengan kalsium

SEDIAAN VITAMIN D

SEDIAAN VITAMIN D

VITAMIN D

TABLET

SUNTIKAN

Syrup

TabletKapletTablet Effervescent

Mengandung D2: 5.000 IU/ml

Campuran A, B, D

Sediaan nama dagangTablet kunyah :KalzanaKaplet:Big FishTablet Effervescent: Ever Ost

Sediaan nama dagangInjeksi: Calciplex D

Sediaan nama dagangIgastrum

DAFTAR PUSTAKA http://edis.ifas.ufl.edu/pdffiles/FY/FY21400.pdf http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/

natural/929.html Anonim, 2007, FARMAKOLOGI DAN TERAPAN, Balai

Penerbit FKUI, Jakarta. Anonim, 2008, INFORMATORIUM OBAT NASIONAL INDONESIA, Badan POM RI, Jakarta.

2009, anonim, The Facts about Vitamins in Nutrition, (Online), http://www.vitamin-basics.com/index.php?id=37, diakses pada 19 November 2011.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Jakarta : BPOM RI, Koperprom dan CV Agung Seto

ISO Indonesia, 2011-2012, hal. 550-572