Sediaan Semi Solid Menurut Konsistensinya Terdiri Dari Salep

9
Sediaan semi solid menurut konsistensinya terdiri dari salep, pasta, krim, cerata, dan gel. untuk mengetahui kestabilan sediaan semi solid, perlu dilakukan beberapa pengujian, yakni: 1. Organoleptik, merupakan pengujian sediaan dengan menggunakan pancaindra untuk mendiskripsikan bentuk atau konsistensi (misalnya padat, serbuk, kental, cair), warna (misalnya kuning, coklat) dan bau (misalnya aromatik, tidak berbau) (Anonim, 2000). 2. pH, prinsip uji derajat keasaman (pH) yakni berdasarkan pengukuran aktivitas ion hidrogen secara potensiometri/elektrometri dengan menggunakan pH meter (Anonim, 2004). Caranya pengujian klik disini . 3. Viskositas, viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas, akan makin besar tahanannya (Martin et al., 1993). Caranya pengujian klik disini . 4. Penghamburan/Daya sebar, uji penghamburan diartikan sebagai kemampuan untuk disebarkan pada kulit. Penentuannya dilakukan dengan Extensometer. Caranya yakni salap dengan volume tertentu dibawa ke pusat antara dua lempeng gelas, lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu dibebani oleh peletakan dari anak timbang. Permukaan penyebaran yang dihasilkan dengan menaiknya pembebanan menggambarkan suatu karakteristik untuk daya hambur (Voigt, 1994) 5. Resitensi panas, uji ini untuk mempertimbangkan daya simpan suatu sediaan salap atau gel dalam daerah iklim dengan

description

semisolida

Transcript of Sediaan Semi Solid Menurut Konsistensinya Terdiri Dari Salep

Sediaan semi solid menurut konsistensinya terdiri dari salep, pasta, krim, cerata, dan gel. untuk mengetahui kestabilan sediaan semi solid, perlu dilakukan beberapa pengujian, yakni:1. Organoleptik, merupakan pengujian sediaan dengan menggunakan pancaindra untuk mendiskripsikan bentuk atau konsistensi (misalnya padat, serbuk, kental, cair), warna (misalnya kuning, coklat) dan bau (misalnya aromatik, tidak berbau) (Anonim, 2000).2. pH, prinsip uji derajat keasaman (pH) yakni berdasarkan pengukuran aktivitas ion hidrogen secara potensiometri/elektrometri dengan menggunakan pH meter (Anonim, 2004). Caranya pengujian klikdisini.3. Viskositas, viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas, akan makin besar tahanannya (Martinet al., 1993). Caranya pengujian klikdisini.4. Penghamburan/Daya sebar, uji penghamburan diartikan sebagai kemampuan untuk disebarkan pada kulit. Penentuannya dilakukan denganExtensometer. Caranya yakni salap dengan volume tertentu dibawa ke pusat antara dua lempeng gelas, lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu dibebani oleh peletakan dari anak timbang. Permukaan penyebaran yang dihasilkan dengan menaiknya pembebanan menggambarkan suatu karakteristik untuk daya hambur (Voigt, 1994)5. Resitensi panas, uji ini untuk mempertimbangkan daya simpan suatu sediaan salap atau gel dalam daerah iklim dengan perubahan suhu (tropen) nyata dan terus menerus. Caranya yakni salap dalam wadah tertutup diulang dan ditempatkan dalam pertukaran kontinyu suhu yang berbeda-beda (misalnya 20 jam pada 370C dan 4 jam pada 400C) dan ditentukan waktunya (Voigt, 1994).About these adsBeri peringkat:2 VotesShare this: Twitter Facebook2 senyuman Surat elektronik Cetak Google TerkaitPengujian Sediaan Semi Solid (new)dalam "Ilmu"Basis GELdalam "Ilmu"Salepdalam "Ilmu" gel krim pengujian salep pH ViskositasNavigasi tulisan2012, UNS Buka S1FarmasiTugas Akhir Farmasi23 pemikiran pada Pengujian sediaan semisolid1. Choi Soo Ttalberkata:Maret 27, 2012 pada 13:04Bang ~~~ makasih infonya ..p.s > gmn c cranya bkin kalender & waktu kyk punya ab? Pengen, hehehe^^Balas jaujariberkata:April 2, 2012 pada 21:32caranya mudah kok,km liyat di blog q, trus pas kalender & waktu km klik,,ntar tinggal ngikuti langkah2nya,,di coba aja.Balas Choi Soo Ttalberkata:April 3, 2012 pada 22:55makasih ya infonya bang, hehehe^^ jaujariberkata:April 6, 2012 pada 18:48oke sip, sama2,, Choi Soo Ttalberkata:April 6, 2012 pada 19:02bang, boleh kan kalo aku tanya-tanya lagi seputar blog wordpress, abis aku masih rada2 gak ngerti:( jaujariberkata:April 6, 2012 pada 19:36ya qt saling belajar aja,,coz aq jg msh pemula..hehe Choi Soo Ttalberkata:April 7, 2012 pada 08:04woqelha qalou begetho^^2. fajarberkata:April 4, 2012 pada 10:26daftar pustakanya boleh minta??Balas jaujariberkata:April 6, 2012 pada 18:52boleh,,aq kirim via email yaBalas rahmadaniberkata:Juni 3, 2014 pada 19:14boleh minta daftar pustaka juga kah? jaujariberkata:Juni 4, 2014 pada 22:37Salam kenal, untuk daftar pustaka sudah saya kirim ke email. Mohon bisa di cek..smoga bermanfaat.. jaujariberkata:Oktober 18, 2014 pada 17:25Coba di cek di artikel selanjutnya pengujian sediaan semi solid new di situ sudah tercantum dapusnya.3. dhiniberkata:Juni 11, 2012 pada 23:50Boleh nanya ga, klo baca tentang pengujian pH sediaan krim kan itu di encerin pakeaq.dest, apa itu ga pengaruh kesediaannya, bisa ga lngsung az d celup ke krimnya?thx ^^Balas jaujariberkata:Juni 12, 2012 pada 23:12setahu saya penambahan aquades ataupun aquadem tidak mempengaruhi derajat keasaman atau pH secara signifikan,,Balas jaujariberkata:Juni 12, 2012 pada 23:21kalo dosen q dulu bilang harus di encerkan dulu untuk mendapatkan nilai pH yang sesuai,,kn diketahui klo sediaan krim bentuknya semi solid,,jd kurang valid dalam pembacaan nilai pH bila langsung di celupkan k sediaannya..Balas4. Kiie Nagh Bappakkummishberkata:Januari 16, 2013 pada 21:03aq nta referensinya donk mas??Balas jaujariberkata:Maret 12, 2013 pada 22:16oke sudah saya kirim via email,,smoga bermanfaat..Balas5. Nissya Ariendaberkata:April 27, 2013 pada 10:05daftar pustakanya kok nggak ada?Balas jaujariberkata:Mei 2, 2013 pada 22:04dapat dilihat pada link berikut:di siniBalas6. gorraberkata:April 27, 2013 pada 12:37mas aku farmasi uns angkatan 2012 hehe, minta daftar pustakanya ya mas, makasihBalas jaujariberkata:Mei 2, 2013 pada 22:03iya salam kenal juga,,untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada link berikutsediaan semi solid newsemoga bisa sedikit membantu dan bermanfaat..Balas7. Putri SBberkata:Juli 9, 2013 pada 11:27Hallo, terimakasih infonya. saya lagi belajar evaluasi sediaan gel. masih bingung juga itu waktu pengecekan pH kenapa harus ditambain aquadest kakak?:)Balas jaujariberkata:Juli 14, 2013 pada 08:03Hallo juga,,masalah pengecekan pH harus di encerkan dulu untuk mendapatkan nilai pH yang sesuai,,kn diketahui klo sediaan gel/krim bentuknya semi solid,,jd kurang valid dalam pembacaan nilai pH bila langsung di celupkan k sediaannyamenurut saya seperti itu, smoga bermanfaatBalasBerikan BalasanTop of Form

Bottom of FormTop of FormCariBottom of FormPHOTO Q

Lelaki yang mencari jati diri dalam kehidupan...PENGUNJUNG

Free Web CounterKALENDER

WAKTUMENU About Ilmu Renungan Informasi 18.Laporan Pratikum Farmasetika Sedian Semi Solida Gel Piroksikam Page 18 7 EVALUASI SEDIAAN 1. Uji organoleptis Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu sediaan sudah seseuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan uji ini merupakan uji awal sediaan yang telah dibuat. Uji organoleptis meliputi bentuk sediaan, warna dan bau. (Muharni.2008). 2. Uji viskositas uji viskositas dilakukan untuk mengetahui besarnya tahanan suatu cairan untuk mengalir. Jika semakin tinggi viskositas, maka semakin besar tahanannya. Alat: Viskotester VT-04 Prosedur pengujian: 1) Sejumlah sediaan ditempatkan dalam wadah tertentu 2) Alat dirangkai dengan memasang rotor dengan ukuran tertentu 3) Celupkan rotor pada sediaan hingga bagian bawah rotor tertutup rata oleh sediaan 4) Alat dinyalakan, biarkan rotor berputar 5) Amati angka yang tertera pada jarum penunjuk angka hingga harum penunjuk konstan 6) Angka tersebut menunjukkan nilai viskositas sediaan. (Muharni.2008). 3. Uji pH Uji pH dilakukan untuk mengukur pH (derajat keasaman) sediaan dan untuk menguji apakah sediaan sudah memenuhi syarat pH yang sesuai dengan kondisi pH kulit. Alat: kertas indikator pH Prosedur: (4) Campur 1&2 sampai terbentuk massa gel yang sempurna (6) Lakukan pengujian pH, Viskositas dan Daya Sebar sediaan, bandingkan dengan spesifikasi yang diinginkan. 19.Laporan Pratikum Farmasetika Sedian Semi Solida Gel Piroksikam Page 19 1) Timbang 1 gram sediaan, larutkan dalam 10 ml akuades 2) Celupkan kertas indikator pH kedalam larutan 3) Keluarkan kertas, cocokkan perubahan warna kertas dengan standar ukuran beberapa pH pada kemasan indikator pH (Muharni.2008). 4. Uji Daya Sebar Uji ini dilakukan untuk mengetahui luas permukaan daya sebar sediaan pada kulit. Prosedur: 1) Timbang 1 gram sediaan, letakkan pada pusat diameter lempeng kaca, tutup dengan lempeng kaca selanjutnya 2) Diamkan selama 1 menit, ukur diameter persebaran sediaan 3) Tambahkan beban 5 gram diatas permukaan kaca 4) Diamkan selama 1 menit, ukur diameter persebaran sediaan 5) Ulangi perlakuan (4-5) dengan penambahan beban 5 gram tiap menit sampai diameter sudah tidak bertambah lagi. (Muharni.2008). 5. Uji homogenitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui homogenitas bahan aktif dan bahan tambahan lainnya dalam sediaan. Prosedur: 1) Sejumlah sampel sediaan dioleskan pada lempeng kaca sampai merata 2) Amati secara visual homogenitasnya (semua bahan tercampur merata dalam sediaan) (Muharni.2008). 6. Uji daya lekat Uji ini bertujuan untuk mengetahui lama perlekatan sediaan pada kulit. Prosedur: 1) Timbang 0,25 gram sediaan 2) Letakkan pada kaca obyek, tutup dengan kaca obyek lain 3) Beri beban 1 kg selama 5 menit 4) Pasang gelas obyek pada alat uji 5) Tambahkan beban 80 gram pada alat uji 6) Catat waktu pelepasan sediaan dari gelas obyek (Muharni.2008). 20.kompartemen reseptor 5) 1mg sediaan dioleskan merata pd membran 6) Kompartemen donorLaporan Pratikum Farmasetika Sedian Semi Solida Gel Piroksikam Page 20 7. Uji iritasi kulit -Tujuan : dapat mengidentifikasi kemungkinan adanya alergi pada kulit. Prosedur : Menggunakan metode micotine test and erythema dengan penambahan sodium lauril sulfat. Metode ini dilakukan dengan methyl nicotine yang merupakan vasodilator poten ditambahkan ke kulit lengan pada konsentrasi 1,4-13,7%. Efek dari vasodilator ini diapat diamati dengan memperhatikan erythema dan menggunakan Laser Droplet Velocimetry (LDV). Analisis yang sama dapat dilakukan dengan menmabahkan sodium lauril sulfat pada kulit lengan (Paye et al). 8. Uji stabilitas sediaan -Tujuan : mengukur kestabilan sediaan dalam kondisi lingkungan. -Posedur : uji stabilitas sediaan dapat dilihat berdasarkan ada atau tidaknya flokulasi, creaming dan coalescent. Pengujian proses ini dilakukan selama 1 minggu dengan menyimpan sediaan krim pada wadahnya, lalu amati setelah 1 minggu apakah terdapat perubahan pada sediaan, misalnya terpisahnya fase minyak dengan air, mengendapnya bahan-bahan pada bagian bawah (Paye et al). 9. Uji penetapan kadar Uji ini dilakukan untuk menetapkan kadar bhan aktif dalam sediaan. Alat: spektrofotmeter uv-vis Prosedur: 1) Larutkan sebanyak 100 gram sediaan dalam 100ml buffer fosfat (pH 6,8) 2) Kocok labu yang telah berisikan larutan sediaan diatas tersebut selama 2 jam menggunakan alat mechanical shaker. 3) Saring larutan, hitung kadar dengan alat spektrofotmetri pada panjang gelombang 276nm menggunakan blanko buffer fosfat (pH 6,8) 10. Uji difusi membran 1) Siapkan Membran (lebar fiat:35mm, diameter:21mm, panjang: 30mm) 2) Buat larutan Bufer fosfat pH 7.4 3) Membran direndam dlm bufer fosfat (6-8jam) diapit ke sel dialisis 4) 100ml bufer fosfat dlm beaker & reseptor dibiarkan kontak 7) Pd interval waktu tertentu, pipet 5ml lar komp.reseptor, ganti dg lar bufer fosfat yg baru. 8) Lakukan Penetapan konsentrasi obat dg spektrofotometri pd =276nm (uji penetapan kadar no.9 diatas) 21.Laporan Pratikum Farmasetika Sedian Semi Solida Gel Piroksikam Page 21 11. Uji mikrobiologi -Tujuan : Mengetahu jumlah cemaran pada sediaan yang disebabkan oleh mikroba, misalnya pada bakteri dan jamur. -Prosedur 1: sampel dengan berat 100 mg masukan ke dalam sumuran petri yang berisi agar multer hilter yang telah ditumbuh bakteri laalu diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Selanjutnya diukur diameter daerah penghambatan bakteri. Dengan cara yang sama dilakukan penanaman basis tanpa obat sebagai blanko.untuk pembandingan dilakukan penanaman sediaan baku yaitu larutah hidrokortison 2% dalam larutan dapar phosphat. atau dapat ditambahkan dengan tryptic soy agar (TSA) untuk menganalisa bakteri dan sabouraund chloramphenicol agar untuk yeast dan jamur. Untuk bakteri diinkubasi pada suhu 30C 35C selama 5 hari, dan untuk yeast dan jamur diinkubasi pada suhu 20C -25C selama 5-7 hari, biasanya digunakan untuk mengetahui adanya Candida albicans. (Paye et al). 22.Laporan Pratikum Farmasetika Sedian Semi Solida Gel Piroksikam Page 22 23.Laporan Pratikum Farmasetika Sedian Semi Solida Gel Piroksikam Page 23 24.Laporan Pratikum Farmasetika Sedian Semi Solida Gel Piroksikam Page 24 HASIL PRATIKUM 1. Pengamatan Organoleptis Bau : Tidak ada bau Warna : Kuning Bening Bentuk: Gel yang homogen 2. Salep hidrofilik ointment (20gram) pH indicator : 7 Visikositas : 160 dPa0 S Uji daya sebar : Waktu (menit) Diameter (cm) Menit 1 4cm Menit 2 + Beban 5gram 4,2cm Menit 3 + Beban 10gram 4,3cm Menit 4 + Beban 15gram 4,3cm 3. Salep hidrofilik ointment (100gram) pH indicator : 7 Visikositas : 160 dPa0 S Uji daya sebar : Waktu (menit) Diameter (cm) Menit 1 4cm Menit 2 + Beban 5gram 4,2cm Menit 3 + Beban 10gram 4,3cm Menit 4 + Beban 15gram 4,3cm 25.Lapora

Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Krim Uji fisik krim meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya menyebar, dan daya melekat. Berikut ini beberapa uji sifat fisik dan stabilitas krim: a. Uji Organoleptis Uji organoleptis dilakukan dengan melihat bentuk, warna, dan bau dari masing-masing sediaan krim. b. Uji pH Uji pH bertujuan untuk mengetahui tingkat keasaman atau kebasaan sediaan krim. Sediaan krim yang baik harus memenuhi persyaratan pH, sehingga dapat diterima kulit dan tidak menimbulkan iritasi. pH krim yang baik harus sesuai dengan pH kulit. pH kulit berkisar antara 4-6,5 (Yosiopovitch, 2003). c. Uji Viskositas Uji viskositas bertujuan untuk mengetahui sifat alir suatu sediaan. Viskositas merupakan suatu tahanan yang mencegah zat cair untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas maka semakin besar tahanan yang dihasilkan. SifatAliran dapat diperoleh dengan membuat kurva shearing stress vs rate of shear (Martin et al., 1990). Viskositas krim yang ideal tidak kurang dari 50 dPa.s (Gozali et al., 2009). d. Uji Daya Menyebar Uji daya menyebar bertujuan untuk mengetahui seberapa baik daya menyebar suatu sediaan saat diaplikasikan ke kulit. Semakin besar daya menyebar maka semakin baik pula sifat fisik sediaan krim (Voigh, 1984). Uji Daya Melekat Uji daya melekat dilakukan untuk mengetahui seberapa baik daya melekat suatu sediaan. Hal ini berhubungan dengan berapa lama waktu kontak sediaan dengan kulit hingga mencapai efek yang diinginkan (Voigh, 1984). f. Uji Stabilitas Fisik Uji stabilitas meliputi pH dan viskositas. Tujuan dilakukannya uji