sebuahhadiahuntuk -...

29

Transcript of sebuahhadiahuntuk -...

sebuah hadiah untukyang terindah

www.ardiyanto.id

“untuk kamu, bahagia selalu”

1

www.ardiyanto.id

Chapter 1 – Setelah 5 Tahun

“Hei, masih ingatkah kamu tentang kita dulu? Perjalanansingkat bersamamu yang sangat menyenangkan. Apakahkamu bahagia sekarang? Kamu tahu, aku masih berharap bisamelihatmu lagi. “

Sudah lama aku tak datang ke tempat ini. Sudah 5 tahun,waktu begitu cepat berlalu. Tempat ini sudah banyakberubah, tak seperti waktu pertama kali kita bertemu. Akumasih ingat, dulu pohon ini masih kecil, sekarang sudahtumbuh sangat tinggi. Daunnya yang rimbun, meneduhkankudari sinar matahari yang panas.

“Akankah kamu melihat semua ini?”

Maaf aku baru bisa datang lagi setelah sekian lama.Seandainya saja kita tak pernah bertemu, pastinya semua initidak perlu terjadi dan akupun tak perlu ada disini.

“Andryani..”

Aku mendengar seseorang memanggilku, akupun terbangundari lamunanku. Aku melihat ke orang yang memanggilkudan ternyata dia adalah seorang wanita, dia terlihat cantiksekali. Wanita itu adalah seorang yang aku kenal di masa lalu.

“Sudah lama tak jumpa ya!” sapa wanita itu kepadaku

Hanya senyum kecil aku membalas sapaannya lalu kamipunduduk berdua di sebuah kursi panjang yang berada di dekatpohon besar di tepi danau.

2

www.ardiyanto.id

“Kamu bagaimana kabarnya?” tanyanya

“Aku baik!” jawabku “Dokter sendiri?” tanyaku.

Wanita itu sebenarnya seorang dokter yang pernahmerawatku lima tahun lalu.

“Maaf!”

Tiba-tiba saja aku mendengar Dokter meminta maafkepadaku dan aku menjadi bingung.

“hah.. maaf untuk apa Dok?”

Lalu Dokter menjelaskan semuanya kepadaku danmemberikanku sebuah amplop coklat besar. Kata Dokter,amplop ini adalah titipan untukku dari seseorang yangpernah menyayangiku.

“Ini adalah kado untuk kamu darinya.”kata dokter

Hanya sebentar, aku berbincang dengan dokter cantik itu.Lalu dia pergi.

“jaga dirimu baik-baik dan jangan bersedih lagi, karena diaselalu ingin kamu bahagia!” ucapan perpisahan dari dokteryang mengakhiri pertemuan singkat setelah bertahun-tahuntidak bertemu.

Setelah dokter pergi, aku melihat isi dari amplop besar itu. Didalamnya ternyata ada sebuah buku bersampul hitam danbuku gambar. Saat aku membuka buku gambar itu, aku

3

www.ardiyanto.id

terkejut karena aku melihat lukisan seorang wanita yangsedang tersenyum – wanita itu adalah aku sendiri.

Aku meletakan buku gambar itu disampingku, kemudian akumembuka buku hitam itu. Di halaman awal buku itu,tertuliskan sebuah kaliamat “waktu, maukah kamukembalikan diriku ke saat itu?”

Sebuah kalimat yang membawa diriku memasukikehidupannya yang tak pernah aku tahu.

4

www.ardiyanto.id

Chapter 2 - Kenangan yang tertinggal

***

Sekarang, nenek telah pergi untuk selamanya. Aku takkanpernah lagi melihat senyumnya yang cantik. Senyum bahagiayang selalu menghiasi wajah tuanya. Tak pernah akumembayangkan, secepat ini beliau pergi meninggalkanku.Hujan rintik-rintik mengantarkan kepergiannya, seakan langitikut merasakan kesedihan.

Sebelum nenek pergi, beliau pernah berpesan kepadakuuntuk membakar barang kesayangannya yang tersimpan disebuah kotak tua berada di kamarnya. Aku tak pernah tahuapa barang itu, hingga aku membuka kota itu.

***

Oiya aku lupa belum memperkenalkan diriku. Namaku adalahAndini Andriani. Aku lahir Juni 2032 dan sekarang aku barusaja menjadi mahasiswi di UI. Seminggu yang lalu nenekkumeninggal dan sekarang aku sedang melaksanakan amanatyang diberikan kepadaku. Aku mengeluarkan isi yang ada didalam kota dan ternyata ada sebuah amplop cokelatseukuran A3 dan dua buku.

Karena penasaran, aku membuka amplop cokelat itu danternyata isi amplop itu adalah sebuah lukisan seorang wanitasedang tersenyum. Wanita itu adalah nenekku sendiri. Akubisa langsung mengenalinya karena aku mempunyai foto

5

www.ardiyanto.id

nenek waktu masih mudah. Di bagian bawah lukisan ituterdapat tulisan “ untuk Andryani – 2000”

“Siapa yang buat?” Pikirku yang penasaran.

Jika nenek menganggap lukisan ini sebagai barang berhargapastinya yang memberi orang yang spesial buat nenek.

“Apa mungkin kakek? Hmmm sepertinya gak, kakek mah gakpernah suka dengan hal berbau seni!” pikirku yang makinpenasaran.

Berlalu dari lukisan nenek, aku kembali penasaran dengandua buku tua yang satu bersampul warna hitam dan satunyalagi berwarna putih. Buku yang berwarna hitam tidakterdapat keterangan apa-apa di sampulnya hanya ada sebuahkalimat di halaman depannya yang berbunyi “waktu, maukahkamu kembalikan diriku ke saat itu?”. Sedangkan yangberwarna putih tertuliskan buku diary dari nenek. Aku inginmembaca buku harian milik nenek, tapi sepertinya tidak etisya membaca buku orang tanpa izin.

“hmmm. Gak apalah, nenek kan sayang ma aku pasti gakakan marah!” kataku dalam hati yang mencobamembenarkan kelakukan.

Aku mulai membaca bukunya nenek. Di awal buku itu, akumembaca cerita nenek saat masih sekolah dulu – ternyatamasa mudanya super nakal bahkan hampir tewas gara-garasuka minum sampai mabok.

6

www.ardiyanto.id

***

Aku terlahir dari orang tua yang kaya. Mungkin orang lainyang miskin akan melihatku sebagai anak yang beruntung.Tapi bagiku sendiri itu bukan sebuah anugerah. Aku diberinama Andryani oleh orang tuaku. Aku lahir di Jakarta 24Maret 1980.

Meskipun aku anak orang tajir, tapi aku tak pernah bahagiakarena orang tuaku sibuk dengan urusannya masing-masing.Akupun tumbuh menjadi anak nakal. Aku tak mau terikatdengan aturan dan akhirnya aku memasuki dunia pergaulanbebas.

Setiap akhir pekan aku selalu pesta dengan teman-temankudi club hingga mabok. Hingga suatu hari, aku mengalamikecelakaan. Saat pulang dari club jam 2 pagi, di perjalananmenuju rumahku, mobil yang aku kendarai keluar jalur danmenabrak pohon. Beruntung aku masih selamat dan sejaksaat itu, aku mengubah diriku.

***

Setelah kisah masa muda nenek, aku membuka halamanbaru dari buku diarynya. Di halaman berikutnya, akumenemukan sebuah foto. Foto nenek saat masih muda. Difoto itu nenek sedang terlihat bahagia – beliau sedangbersama seorang pria dan sepertinya sedang perayaan tahunbaru. “Siapa pria ini, apa pacar nenek dulu?” tanyaku dalamhati yang makin penasaran dengan masa lalu nenek. Dibagian bawah dari foto ini, tertanggal 1 Januari 2000, sudah

7

www.ardiyanto.id

lebih dari 50 tahun lalu foto ini dibuat. Di halamanberikutnya, aku menemukan cerita tentang seseorang yangpernah nenek suka.

8

www.ardiyanto.id

Chapter 3 – Perkenalan

“Haiii” penggilku

Mendengar suaraku, dia melihat ke arahku lalu berkata “adaapa ya?”

“Masih ingat dengaku?” kataku sambil bertanya.

Dia diam sejenak, mungkin dia sedang mencoba mengingatdiriku. Sebelumnya aku bertemu dengannya di tempat ini,seorang pria yang memberikanku sapu tangannya.

“Ini punya kamu kan!” kataku sambil memberikan saputangan yang sebenarnya memang milik dia.

Aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. Pertemuanyang akan mengubah cerita hidupku.

***

Saat itu siang hari yang menyengat. Aku berada di sebuahtaman yang memiliki danau yang luas. Aku duduk di kursiyang berada di tepi danau. Lalu, tiba-tiba seseorangmenghampiriku.

“ini buat kamu!”

Seorang pria berdiri di sampingku dan tiba-tiba memberikansebuah sapu tanganya kepadaku. Aku menerimapemberiannya dan menggunakan untuk mengusap airmataku. Saat aku ingin berterima kasih, pria itu sudah

9

www.ardiyanto.id

menghilang begitu saja. Seperti hantu tak berjejak tapi akumasih ingat wajahnya dengan jelas.

***

“oh, kamu wanita yang menangis di sini seminggu yang lalu.”kata pria itu yang telah mengingatku.

Lalu aku mengajak pria itu berkenalan. “Aku Andryani,kamu?”

Pria itu memberitahuku kalau nama dia adalah Aryan.Seorang pria yang bagiku terlihat begitu menarik. Aku dandia ngobrol cukup lama – jarang bisa bertemu denganseseorang yang bisa langsung nyambung. Kami berdua jadibegitu cepat akrab .

Ngobrol dengan Aryan membuatku lupa waktu, tak terasasudah sore saja dan aku lupa sebenarnya aku sudah ditungguoleh sahabatku Boni.

“eh, Aryan aku harus pulang dulu! Kamu?” kataku

“aku masih nanti, kamu duluan saja!” jawab Aryan.

Akupun pergi meninggalkan Aryan disana. Tapi sebelumpergi, Aryan sempat bertanya apakah aku dan dia masih bisabertemu lagi.

10

www.ardiyanto.id

Chapter 4 – Pertemuan Berikutnya

10 Desember 1999, untuk sekian kalinya aku mengunjungitaman ini berharap bisa bertemu dengan Aryan lagi. Hari inilangit tak sebiru biasanya. Awan gelap mulai berkumpulmenyelimuti langit dan menutupi matahari. Sebentar lagisepertinya akan turun hujan. Aku berjalan, perlahan menujutaman itu. Dari agak jauh, aku melihat seseorang sedangduduk di kursi itu, tempat yang sama saat aku bertemudengan Aryan.

Seketika itu perasaanku menjadi senang dan akupun taksadar kalau aku malah berlari mendekatinya. Dengan nafasmasih terengah-engah aku memanggilnya.

“Hey Aryan”

“Heeeiii..” ucap Aryan yang kaget tapi terlihat senang saatmelihatku.

“Boleh duduk!” kataku

Aryan memindahkan sebuah buku yang berukuran cukupbesar yang berada di sampingnya. Lalu aku duduk di sebelahdia.

“eh itu buku apaan?” tanyaku penasaran

Aryan memberitahu kalau buku itu sebenarnya buku gambaryang berukuran A3. Dia ternyata memiliki hobi menggambar.Aryan menunjukkan isi dari buku gambar itu dan gambar-gambar dia ternyata bagus –bagus.

11

www.ardiyanto.id

Saat aku sedang melihat isi buku gambar itu, aku tersadarternyata Aryan melihatku terus, seperti ada sesuatu hal yangAryan inginkan dariku.

“aapa..ada sesuatu di mukaku??” tanyaku ke Aryan

“engggakk ada” jawab Aryan yang masih melihatku

“kenapa kamu melihatku seperti itu?” tanyaku lagi

Aryan awalnya tidak mau mengatakan dengan jujur, tapikemudian dia berkata yang sebenarnya.

“btw, mau gak jadi model sketsa?”

Aku senang mendengar permintaan Aryan, hanya saja akumencoba menahan diri supaya tidak terlalu terlihat – kangengsi kalau aku langsung mengiyakan, jadinya sepertimurahan gitukan.

“hmmmm, boleh aja sih!” ucapaku

Aryan mulai membuat lukisanku. Awalnya aku diam sepertipatung, tapi kemudian Aryan memintaku untuk bersikapbiasa saja dan dia lebih suka melihatku tersenyum.

Tidak lama setelah Aryan mulai melukisku tiba-tiba sajahujan mulai turun. Dari rintik kecil menjadi semakin deras.

“aaaaa hujannn..ayo berteduh!” kata Aryan yang berhentimelukis dan membereskan perlengkapannya.

12

www.ardiyanto.id

Aku dan Aryan berteduh di dekat sebuah pohon besar, dibawah pohon itu terdapat sebuah shelter yang sudah tidakterurus lagi namun masih bisa digunakan untuk berteduhsupaya terlindung dari air hujan.

“waaa makin derassss!” ucapku sesaat aku sampai di shelter.

“Ar, buku gambarmu aman?” ucapku ke Aryan , setelah akumelihat dia mengelap buku gambarnya.

“oh, gak apa-apa” jawab Aryan, yang kemudian melihatku,tak berkedip dan mukanya tiba-tiba memerah.

Melihat Aryan seperti itu aku bingung sendiri, apa adasesuatu terjadi padanya, pikirku. Masih dalam kebingunganitu, tiba-tiba Aryan membuka jaketnya lalu memberikankepadaku.

Ketika aku menerima jaket yang Aryan berikan, aku tersadarjika pakaianku sebelah depan basah dan itu membuat pakaindalamku terlihat jelas. “oh sial,” Aku lupa kalau hari ini akuhanya pakai kaos warna putih. Jika basah terkena air, akanmenjadi transparan.

Aku bergegas untuk memakai jaket yang diberikan Aryan.Setelah itu, entah kenapa suasanya jadi awkward. Kitaberdua sepertinya saling menunggu untuk memulai berbicaralebih dulu.

“Ar”

“An”

13

www.ardiyanto.id

Ucap kami berdua secara bersamaan, kemudian kami berduamalah tertawa, yang mencairkan suasana setelah kejadianawkward tadi.

“kamu dulu!” kata Aryan

“gak, kamu duluan!” ucapku dengan tersenyum

Tanpa ragu Aryan tiba-tiba bertanya kepadaku apakah akumemiliki pacar. Akupun memberitahunya kalau aku masihsingle dan mengatakan kepadanya apakah Aryan mau jadipacarku meskipun hanya aku katakan dalam pikiranku saja.

“aku masih single kok – kamu mau? hahaha” kataku dengansenyum cengengesan.

Setelah itu pembicaraan kami tidak lagi serius, kami hanyangobrol kesana-kemari sembari menunggu hujan reda.

Setelah hujan reda, Aryan mengantarku pulang. Saat itu, diabertanya apakah boleh untuk menemuiku lagi. Akumemberinya nomor telepon, jika dia ingin menemuiku bisamenelponkun dulu.

Setelah pertemuan hari ini, hubungan kami semakin dekat,karena jarang bisa bertemu, Aryan sering menghubungikulewat telepon.

14

www.ardiyanto.id

Chapter 5 Terakhir Bersamanya

14 Januari 2000, hari ini aku diajak jalan sama Aryan.Rencananya aku akan bertemu dengan dia di taman. Aku takingin Aryan datang ke rumah karena aku ingin potong rambutdulu. Sedikit mengubah gayaku sepertinya akan lebihmenarik.

Saat di salon, aku memilih untuk memotong rambut denganmodel bob dan rencananya aku mengenakan dress warnahitam.

Setelah persiapan selesai dilakukan aku berangkat menemuiAryan. Sampai di taman itu ternyata Aryan sudahmenungguku.

“Aryannnn!” panggilku dengan suara keras.

Mendengar panggilanku, Aryan menoleh dan melihatku. Saatmelihatku, Aryan seperti orang yang terkejut.

“kenapa kamu melihatku seperti itu?” tanyaku yang berpikirmungkin aku salah gaya hari ini.

“Kamu lebih cantik dari biasanya!” kata Arya

Mendengar pujiannya aku senang, tidak sia-sia persiapan hariini. Aku mulai jalan dengan Aryan, tempat pertama yang kamikunjungi adalah pemeran seni. Di sana aku melihat karya seniyang bagus-bagus, selain itu Aryan juga terlihat senang.Setelah dari pameran, kami akhirnya memilih untukmenonton film di bioskop. Karena tidak ada film yang benar-

15

www.ardiyanto.id

benar ingin kami tonton, akhirnya kami memilih sacara acakfilm yang akan ditonton. Awalnya Aryan mengajak menontonfilm yang yang bergenre romantis. Tapi aku menolaknyakarena gak seru dan gak bisa ngapa-ngapain. Akhirnya akumemaksa dia menonton film horror yang bisa membuatkupunya alasan untuk dekat dengan dia karena takut.

“hahaha” pikirku yang sudah ngebet jadian sama Aryan.

Setelah selesai menonton film, Aryan mengajakku untukmakan, tapi di pertengahan jalan menuju tempat makan, akumelihat banyak pakaian yang lucu-lucu.

Aku mengajak Aryan untuk menemaniku, meskipun sedikittidak ikhlas tapi akhirnya dia mau menemaniku. Akumencoba banyak pakaian hingga sebuah kejadian burukmenimpaku. Saat di ruang ganti, kepalaku tiba-tiba sakit danaku pingsan. Saat aku sadarkan diri semuanya telah berubahdan ternyata aku sudah tidak sadarkan diri selama berhari-hari.

Setelah aku siuman, aku tidak lagi bisa bertemu denganAryan, dia seperti tenggelam ditelan bumi. Tak mungkinkahaku bertemu lagi dengannya?

16

www.ardiyanto.id

Chapter 6 Cerita dari Kakek

“tak mungkinkah aku bertemu lagi dengannya?”

Kalimat terakhir yang dituliskan oleh nenekku mengakhiricerita di buku hariannya. Tidak ada lagi kelanjutan cerita yangdituliskan oleh nenek di halaman berikutnya. Melihathalaman kosong itu, aku semakin penasaran dengankelanjutan cerita sebenarnya.

Tak lama, orang tua dan kakekku pulang setelah pergimembeli keperluan untuk acara pengajian nanti malam. Ayahdan kakekku duduk di teras rumah, sedangkan ibuku pergi kedapur. Melihat kakek yang sedang bersantai, aku langsungmenemuinya.

“Kek..lagi sibuk gak?” tanyaku

“nggakk Din, kenapa?” jawab kakek.

Aku menunjukan foto yang aku temukan di buku hariannenek dan menanyakan tentang pria yang ada di foto itu.Saat melihat foto itu, kakek kaget, beliau bertanya kepadakubagaimana aku bisa mendapatkan foto itu. Aku memberitahukakek kalau foto itu aku dapat saat membereskan barang-barang nenek. Setelah itu, kakek mulai bercerita.

***

Sepertinya sudah lama sekali, saat itu Kakek masih berusia 20tahun. Nenek kamu sebenarnya sahabat kakek. Waktu itu

17

www.ardiyanto.id

nenek kamu sedang sakit dan perlu pengobatan yang serius .Ada dua cara untuk mengobati nenek kamu, yaitu dengantransplantasi dan dengan metode baru yang resikonyasangat tinggi. Karena mempertimbangkan faktor resiko,Kakek dan ibu nenek kamu mencoba mencari informasidonor yang sesuai ke rumah sakit terlebih dahulu, tapi tidakada hasilnya karena sudah ada yang mendapatkan donor itulebih dahulu.

Saat kakek dan ibu nenek kamu menemui dokter yangmerawat nenek kamu, di saat itu kakek pertama kali bertemudengan pria yang ada di foto ini. Awalnya kakek tidakmempedulikan pria ini karena terlalu mengkhawatirkankondisi nenek kamu hingga akhirnya kakek bertemu lagidengan dia dikemudian hari saat musibah itu datang.

Saat itu kakek mendapatkan kabar dari ayah nenek kamubahwa nenek kamu masuk ke UGD. Mendengar kabar itu,kakek langsung pergi ke rumah sakit. Saat sampai di depanruang UGD, kakek bertemu dengan pria ini lagi.

Awalnya kakek masih tidak mempedulikannya dan langsungmenemui orang tua nenek kamu. Mereka mengatakanbahwa nenek kamu pingsan saat bersama dengan pria yangada di foto ini.

Seketika itu, kakek menghampiri pria ini dan langsungmemarahi. Melihat kakek yang marah, pria itu hanya diamsaja dan menatap kakek dengan tatapan kosong. Lalu, tiba-

18

www.ardiyanto.id

tiba Dokter keluar dari ruang UGD dan memberitahukankondisi nenek kamu sudah stabil dan sudah bisa dilihat.

Setelah dokter selesai memberikan penjelasan, kakek danorang tua nenek kamu langsung melihat nenek kamu yangmasih belum sadarkan diri. Setelah tidak panik lagi karenamelihat nenek kamu yang sudah dalam kondisi stabil, kakekbaru menyadari jika pria yang ada di foto ini telah pergi dariruangan UGD. Setelah itu, kakek tak pernah melihat pria inilagi.

Beberapa hari kemudian, tiba-tiba saja rumah sakitmemberitahu bahwa ada donor yang sesuai dan bisadilakukan transplantasi. Proses operasi untuk transplantansiberjalan dengan lancar dan nenek kamu akhirnya bisasembuh.

***

“Hanya sebatas itu yang kakek ketahui tentang pria ini.” Ucapkakek yang mengakhiri ceritanya.

Setelah selesai menceritakan kisahnya, kakek pergi ke dalamrumah. Aku sendiri sudah tidak penasaran lagi dengan ceritanenekku, meskipun masih ada yang mengganjal dihati yaitukenapa pria ini menghilang.

19

www.ardiyanto.id

Chapter 7 Yang Tak Diceritakan

Hari ini, akhirnya aku bisa jalan lagi dengan Andryani. Wanitayang saat ini sedang dekat denganku. Dia itu wanita yangbenar-benar sesuai kriteriaku. Kalau aku peringkatkan diaberada di level nine dari 10 kriteria wanita sempurnamenurutku. Andryani itu wanita yang cantik, pintar, serubanget kalau diajak ngobrol dan super seksi aku masih ingatdia punya dada yang indah dan guedee, hahaha.

***

Dulu saat awal-awal mengenalnya aku tak sengaja melihatbagian tubuhnya yang indah. Kalau aku ingat, saat itu akudan dia kehujanan sehingga bajunya basah, sehinggamenjadi transparan dan memperlihatkan dadanya yang superseksi. Sesaat aku terdiam tak berkedip tapi aku sadar diri jikaitu tidak pantas mengambil kesempatan dalam kesempitanlalu aku memberikan jaketku untuk dia pakai.

***

Aku sekarang sedang berada di taman tempat aku danAndryani pertama kali berkenalan, menunggu Andryani yangkata dia sedang ada urusan sebelum bertemu denganku.

Kalau aku ingat lagi, pertama kali mengenal Andryani ituDesember akhir tahun lalu, saat aku mengunjungi taman inisetelah bertemu dokter Andrea untuk berdiskusi tentangproses transplantasi untuk mengobati sakitku ini. DokterAndrea adalah dokter yang jenius, selain itu dia masih sangat

20

www.ardiyanto.id

muda dan cantik – ah coba aku bisa menjadi pacarnyahahaha.

Setelah selesai bertemu dengan dokter Andrea, aku duduk ditaman ini, lalu tiba-tiba seorang wanita memanggilku.Awalnya aku tidak tahu siapa dia, namun setelah diamemberikanku sapu tangan akhirnya aku sadar bahwa akudan dia pernah bertemu sebelumnya.

Sebelumnya, aku pernah memberikan sapu tanganku kepadaseorang wanita yang sedang menangis di taman ini. Aku tidaksiapa wanita itu, karena setelah memberikan sapu tangan,aku langsung meninggalkannya.

Aku dan Andryani akhirnya berkenalan, aku memberitahukandia bahwa namaku adalah Aryan. Sejak saat itu aku mulaidekat dengannya.

Entah kenapa hubungan kami bisa semakin dekat denganbegitu cepat dan sangat mulus, mungkin inilah yang disebutdengan jodoh. Sebagai cowok aku memang tertarik denganAndryani yang memiliki wajah cantik, tapi selain itu aku lebihmenyukainya karena obrolan kita berdua bisa satu frekuensidan asyik.

Aku mulai mendekatinya dan beberapa kali aku jalan denganAndryani. Lalu hari inipun akhirnya datang, aku berencanauntuk memintanya menjadi pacarku.

Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya Andryani datang.Kali ini dia tampak berbeda dan semakin cantik dengan apa

21

www.ardiyanto.id

yang dia kenakan, dress hitam dan potongan rambut barudengan gaya bob. Senyumnya benar-benar cantik,seandainya waktu bisa berhenti saat ini – aku ingin selalumelihat senyum.

“kenapa kamu melihatku seperti itu?” ucap Andryani

“Kamu lebih cantik dari biasanya!” kataku yang masih takbisa moveon melihat dia yang hari ini berpenampilan supercantik.

Aku dan Andryani memulai nge-date hari ini. Tempatpertama yang kami datangi adalah pameran lukisan.Andryani memberitahuku kalau ada pameran lukisan yangkeren, dia ingin melihatnya bersamaku hari ini. Sesampainyadi tempat pameran, kami berkeliling melihat lukisan dankarya seni lainnya, meskipun yang sebenarnya aku lihathanya Andryani saja.

Karena lokasinya pameran berada di mall, setelah selesai daripameran, Aku dan Andryani pergi menonton film di bioskop.Awalnya aku memilih menonton film yang bergenreromantis, tapi Andryani ngotot untuk menonton film horor.Kata dia lebih seru kalau film horror. Aku mengalah danakhirnya menonton film horror. Sedikit kecewa karenamenurutku lebih bagus menonton film romantis disaatsedang pendekatan seperti ini. Tapi, ternyata pikiranku salah,menonton film horror adalah pilihan tepat karena selamafilm Andryani selalu menarik tanganku dan bersandar

22

www.ardiyanto.id

dipundakku untuk bersembunyi dari rasa takutnya melihatfilm horror.

Setelah selesai menonton, aku mengajak Andryani untukmakan. Tapi langkah kakinya terhenti di salah satu tokopakaian yang sedang sale. “hmmm wanita!” pikirku

“Aryan, temani aku beli baju untuk pesta ultahku nantidong!” ajak Andryani.

Tak kuasa menolak, akhirnya aku menemaninya memilihbaju. Dia begitu senangnya memilih pakaian yang diainginkan. Banyak baju yang dicoba, hingga sebuah kejadianburuk membuatku panik.

Saat mencoba pakian, aku mendengar sesuatu sepertiterjatuh di ruang ganti. Aku mengetok pintu ruang ganti tapiAndryani tidak menjawab dan akhirnya terpaksa akumendobrak pintu ruang ganti.

Saat pintu terbuka, aku melihat Andryani yang pingsan dilantai. Aku mencoba membangunkan dia tapi dia tetap tidakbangun. Segera, setelah itu petugas keamanan mall datangdan membantuku membawa Andryani ke rumah sakit.

Saat di rumah sakit, Andryani langsung dibawa ke UGD danditangani oleh dokter. Tak lama setelah itu, aku melihatDokter Andrea datang dan langsung masuk ke ruang UGD.Aku menghubungi orang tua Andryani dan tak lama jugamereka akhirnya datang. Aku menjelaskan ke mereka jikaAndryani tiba-tiba saja pingsan.

23

www.ardiyanto.id

Saat aku termenung menunggu dokter yang masihmenangani Andryani, tiba-tiba saja seorang priamenghampiriku dan memarahiku. Aku melihat pria itu tapiaku tidak bisa berkata apa-apa, mungkin karena aku merasabersalah karena membuat Andryani mengalami hal buruk ini.

Lalu Dokter Andrea keluar dari ruang UGD dan memberitahujika Andryani dalam kondisi yang sudah lebih baik. Keduaorang tua Andryani dan pria itu langsung masuk dan melihatkondisi Andryani. Aku sendiri ntah kenapa tidak bisamelangkahkan kakiku dan melihat kondisi Andryani. Di dalampikiranku malah terlintas sebuah pertanyaan kenapa dokterAndrea ada disini, padahal dia seorang dokter spesialis yangmenangani pasien sepertiku.

Aku menemui dokter Andrea dan menanyakan kondisi yangsebenarnya. Awalnya dokter Andrea tidak mau menceritakantapi akhirnya dia memberitahuku hal yang sebenarnya. Saataku tahu kenyataan bahwa Andryani memiliki penyakit yangsama denganku, aku diam tak berdaya. Hidup sepertinyabegitu kejam padaku.

24

www.ardiyanto.id

Chapter 8 Taman Itu Sekarang

Akhir pekan, aku pergi ke taman yang menjadi saksi biksupertemuan nenek dan pria itu. Sebuah taman yang 50 tahunlalu menjadi saksi biksu kisah mereka berdua.

Sampai di taman itu, aku terkejut karena suasanya sangatramai. Banyak orang sedang berolahraga dan anak-anak yangsedang asyik bermain. Aku berkeliling untuk mencari tempatduduk yang kosong dan menemukan sebuah kursi hitam yangagak rusak berada di samping kiri sebuah pohon besar yangsangat rindang.

Aku meletakkan buku dan lukisan nenek di sebelahku. Hari inisebenarnya aku berencana untuk membakar peninggalannenek di taman ini. Taman yang menjadi awal cerita kisahnenek dan bisa jadi karena taman ini aku bisa terlahir kedunia ini.

Tak lama setelah aku duduk, datang rombongan satukeluarga. Lalu keluarga itu menggelar tikar di samping kananpohong besar dan bersantai.

Aku sudah membawa tong kecil dari besi yang akan akugunakan sebagai tempat membakar. Karena ada keluarga itu,aku urung melakukan, mungkin aku akan menunggu keluargaitu pergi dulu.

Tak lama, tiba-tiba salah satu dari anggota keluarga itu,seorang nenek tua mendekatiku. Nenek itu minta izin untukbisa ikut duduk di kursi yang aku tempati.

25

www.ardiyanto.id

“permisi, nenek boleh duduk disebelah!” ucap nenek

Mendengar ucapan nenek itu, aku tersenyum danmempersilahkan nenek itu duduk. Aku memindahkan lukisandan buku dari atas kursi ke pangkuanku.

“lukisan yang cantik!” ucap nenek itu.

“lukisan siapa itu?” tanya nenek yang kemudian duduk disebelahku.

Aku memberi tahu nenek itu kalau lukisan yang aku bawaadalah lukisan almarhum nenekku.

“Melihat lukisan itu, nenek jadi teringat dengan suaminenek” kata nenek yang kemudian menceritakan suaminya .

***

Nenek itu memiliki suami yang dulunya suka melukis. Tapi,setelah sakit parah dia tidak bisa lagi melukis karenakerusakan jaringan motorik yang menyebabkan kelumpuhansebagian anggota badan salah satunya adalah tangankanannya. Sebenarnya penyakit suami nenek itu bisadisembuhkan tanpa perlu ada efek samping yang besar yaitudengan sebuah transplantasi. Tapi suaminya tidak maumenerima transplantasi itu dan membiarkan pasien lain yangmendapatkannya.

Akhirnya penyakit suami nenek itu semakin parah danterpaksa dia diobati dengan metode lain yang saat ituresikonya masih sangat besar. Suami nenek itu sempat koma

26

www.ardiyanto.id

selama tiga tahun dan beruntung suami nenek itu selamattapi dengan efek kelumpuhan di tangan kanannya.

***

“Aku selalu melihat dia itu seorang yang terlalu baik,memberikan kesempatan sembuh untuk orang lain dan bisamelanjutkan hidup untuk mengejar mimpinya!”

“Karena kebaikannya itu juga, nenek memilih dia sebagaisuami nenek!” ucap nenek mengakhiri ceritanya.

Setelah cerita tentang suami nenek itu, beliau juga berceritatentang masa lalunya yang ternyata seorang dokter. Cukuplama aku ngobrol dengan nenek itu, hingga cucunya yangmasih kecil memanggilnya untuk mengajaknya pulang.

Sebelum nenek itu pergi, dia sempat bertanya kepadaku.“apa nenek kamu semasa hidupnya bahagia?” tanya nenekitu.

Setelah mendengar jawaban dariku, nenek itu tersenyum lalukemudian pergi.

Setelah keluarga itu pergi, aku membakar buku dan lukisannenek. Perlahan api menghancurkan setiap kenangan yangdimiliki nenek dan mengakhiri kisah mereka berdua.