sebagian makalah
-
Upload
tuti-alawiyah -
Category
Documents
-
view
247 -
download
2
description
Transcript of sebagian makalah
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Field Study PT. Bina Busana Internusa
Disusun oleh :
1. Wenny Hildasaraswaty 0810.211.089
2. Anggitia Nurlathifah Haque 0910.211.001
3. Astrid Felandine Noor 0910.211.019
4. Tuti Alawiyah 0910.211.044
5. Mirza Ananda Pasaribu 0910.211.166
Telah disahkan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 30 Juni 2011
Pembimbing
dr. Hanna Sinurat
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat tepat waktu menyelesaikan laporan ini.
Sesuai dengan study lapangan, kami tim kelompok field study A6 membuat yang merupakan
laporan dari hasil study lapangan di PT. Bina Busana Internusa.
Dalam laporan ini tentunya terdapat banyak kekurangan. Namun dengan rendah hati, kami
mohon kritik dan saran apabila terdapat sesuatu hal dalam laporan ini yang dirasa kurang
tepat.
Kami mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan baik dalam penulisan laporan ini.
Terimakasih.
Jakarta, Juni 2011
(Kelompok A6)
2
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 4
I.1 Latar Belakang ............................................................................. 4
I.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
I.3 Tujuan Penulisan .......................................................................... 5
I.4 Metode Yang Digunakan ............................................................ 5
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN ..................................................................... 6
BAB III : PEMBAHASAN ................................................................................... 15
III.1 CRP ............................................................................................ 15
III.2 CHOP .......................................................................................... 15
III.3 CSP .............................................................................................. 33
III.4 BHP ............................................................................................. 36
BAB IV : PENUTUP ............................................................................................. 37
IV.1 Kesimpulan .................................................................................. 37
IV.2 Saran ............................................................................................ 43
CATATAN ....................................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 47
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Semakin maraknya era globalisasi saat ini, semakin banyak juga perkembangan
industri di negara ini yang tumbuh secara cepat dan pesat. Perkembangan industri ini
tentunya juga membutuhkan tenaga kerja yang jumlahnya tidak sedikit. Masalah besar yang
selalu timbul akibat perkembangan industri pun ini juga tidak jauh-jauh dari kecelakaan
kerja.
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih
sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Di
Indonesia, setiap tujuh detik terjadi satu kasus kecelakaan kerja (”K3 masih Dianggap
Remeh,” Warta Ekonomi, 2 Juni 2006). Hal ini tentunya sangat memprihatinkan. Tingkat
kepedulian dunia usaha terhadap K3 masih rendah. Padahal karyawan adalah aset penting
perusahaan.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini turut membawa
peralatan dan cara kerja yang semakin canggih. Namun, tak selamanya perkembangan dari
ilmu pengetahuan dan teknologi ini selalu membawa keberuntungan dan kemudahan bagi
para pekerja. Tidak jarang dengan seiringnya peningkatan perkembangan IPTEK ini juga
menyebabkan peningkatan pada kecelakaan kerja, musibah, maupun kematian bagi si
pengguna juga.
Dari sini, Kami mencoba untuk menelusuri tingkat kejadian keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di salah satu industri ternama yang membutuhkan tenaga kerja tidak
sedikit pula. Melihat sejauh mana peran perusahaan terhadap para karyawan dan tenaga kerja,
dan melihat seberapa tinggi tingkat kecelakaan pada suatu lapangan pekerjaan.
4
I.2 RUMUSAN MASALAH
Masalah-masalah yang akan dibahas dalam laporan ini berupa :
1. Apa saja faktor resiko atau kecelakaan yang bisa ditimbulkan dalam suatu
pekerjaan?
2. Keluhan apa yang paling sering ditimbulkan dalam suatu kecelakaan kerja?
3. Bagaimana keadaan dan posisi normal yang sebaiknya harus dilakukan dalam
melakukan pekerjaan?
4. Alat pelindung diri apa saja yang diperlukan dalam setiap bidang pekerjaan?
I.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan kami melakukan survey atau tinjau lapangan ini antara lain :
Tujuan umum :
Mengidentifikasi bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja di tempat kerja
Tujuan khusus :
1. Untuk melihat sejauh mana tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh perkerjaan.
2. Untuk mengetahui seberapa sering tingkat kecelakaan kerja yang ditimbulkan oleh
suatu pekerjaan.
3. Untuk mengetahui peran suatu perusahaan dalam menangani kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) bagi karyawan dan tenaga kerjanya.
4. Untuk mengambil tindakan apa saja yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi
faktor resiko dari kecelakaan kerja.
5. Untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas dari Field Study.
I.4 METODE YANG DIGUNAKAN
Dalam melaksanakan tugas ini kami menggunakan metode survey lapangan untuk
melihat secara langsung kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam suatu perusahaan.
5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Profile Umum Perusahaan :
PT. Binabusana Internusa (BBI)
Jl. Pulo Buaran II blok Q no 1.
Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta 13920, Indonesia
1. DATA PROFIL PERUSAHAAN
• Company : Bina Busana Internusa PT
• Activities : Apparel/Garment/Industrial
• Category : Industrial
• Country : Indonesia City JAKARTA
• Address : Jl.Pulo Buaran II Bl Q/1 Kawasan Industri Pulogadung;
JAKARTA TIMUR 13930;
• Phone : +62 21 4616086
• Fax : +62-021-46820820, 021-46835655,
021-46835657, 021-4683
• Email : [email protected];[email protected]
6
II. STRATEGI INTENT
WBAWI :
we design and provide branded apparel to Asian region market
VISION 2014 :
To be a world class branded apparel company in southeast Asia
MISSION :
create value and make differentiation of our apparel brand and service through
customer interaction.
III. COMPANY VALUE
a. CUSTOMER
pelanggan adalah kekuatan pendorong utama dibelakang semua aktivitas perusahaan.
b. HARMONY
saling menghormati diantara “stakeholders” (karyawan, perusahaan, pemegang
saham, pelanggan, masyarakat, vendor, bank, pemerintah).
c. INTERGRITY
secara konsisten bersikap jujur dan dapat di percaya berdasarkan keyakinan moril
untuk melakukan hal yang benar.
d. COURAGE
7
sadar akan pentingnya pengorbanan demi mengejar sesuatu yang LEBIH PENTING
daripada kepentingan diri sendiri
PRODUKSI : 9 Brand
- 2 untuk perempuan
- 7 untuk laki-laki
Terdiri dari :
Christian Kent, Valino, Valino Donna, Van Heusen, Arnold Palmer, Harry
Martin, Sierra Morena, Lyla, Geoffrey Beene, Creactive Gear
DENAH PERUSAHAAN :
8
- Lantai dasar : tempat penyimpanan barang
- Lantai 1 : kantor brand development
- Lantai 2 : tempat produksi
9
JUMLAH KARYAWAN : ± 600 orang
a. Brand development : 10 orang
b. Training production : 6 orang
c. Produksi : 580 orang
JAM KERJA : 07.30-16.30 WIB
Tabel monitoring kecelakaan kerja tahun 2011
10
Jenis kecelakaan kerja tersering : 4 dari 10 orang lebih sering terkena jarum yang
tergolong dalam kategori ringan dan dapat ditangani oleh perusahaan.
Grafik kecelakaan kerja Januari – Mei 2011
Januari 2 orang
Februari 3 orang
Maret 1 orang
April 1 orang
Mei 3 orang
Fasilitas
a. Poliklinik
Klinik perusahaan :
Jumlah : 1
Rumah sakit partner : RS. Carolus
11
Asuransi kesehatan : Jamsostek
Dokter perusahaan : (-)
Perawat : 1 orang
Jam kerja : 07.30-16.30
Kotak P3K : tersedia 2 kotak di setiap lantai
Pada klinik perusahaan, tidak tersedia perlengkapan ataupun peralatan yang lengkap dan
memadai, di klinik ini hanya tersedia perlengkapan kesehatan, seperti stetoskop,
sfingnomanometer, obat generik dan kotak P3K.
Apabila ada kecelakaan kerja, biasanya akan ditangani/ diberi pertolongan pertama terlebih
dahulu di klinik perusahan, namun bila kecelakaan tersebut dalam kondisi yang parah,
pekerja yang mengalami kecelakaan tersebut akan lang sung dibawa ke rumah sakit yang
telah bekerja sama dengan perusahaan ini, seperti RS. Carolous
12
b. Sanitasi umum (toilet, wastafel)
Di PT. Bina Busana Internusa memiliki 2 toilet setiap lantainya, dengan kondisi yang
kurang baik untuk digunakan dilihat dari tingkat kebersihan maupun kenyamanannya.
c. Pembuangan sampah
13
Sampah – sampah yang akan dibuang dimasukkan sesuai dengan label pada tempat
sampahnya.
d. Pembuangan limbah
Penyimpanan limbah sementara
Dalam perusahaan ini terdapat 1 tempat penyimpanan limbah sementara yang terletak
di lantai dasar, dengan keaadaan/ kondisi yang kotor dan berantakan. Dari tingkat
keamanannya cukup baik, dapat terlihat terdapat poster di depan pintu dari
penyimpanan limbah sementara ini. Dari tempat penyimpanan limbah sementara ini,
limbah-limbah ini akan diangkut ke tempat pembuangan limbah yang seharusnya.
Namun dari hasil wawancara, kami tidak mendapatkan dimana tempat pembuangan
limbah yang seharusnya tersebut.
14
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 CRP
Terlampir pada bab II.
III.2 CHOP
Alur Produksi
Brand development training production cutting (warehouse fabric) Spreading
Area produksi Sewing komponen Area mesin kabur Store finishing
Bagian alur produksi :
1. Brand development
15
Kerjanya : mencari ide, konsep dari brand, membuat design, mengatur dan
menentukan produk yang akan dikeluarkan. Dengan cara turun ke pasar, visit
ke lapangan, dan melakukan trand risset.
Jumlah pekerja : 10 orang
Faktor resiko :
a. Fisika
Radiasi akibat paparan komputer
b. Kimia
c. Ergonomi
Posisi duduk, menunduk
d. Psikis
Stress akibat mengejar target
Kemungkinan Penyakit Akibat Kerja atau penyakit akibat hubungan kerja
yang dapat ditimbulkan : Gangguan penglihatan, low back pain, gangguan
psikis
Upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menanggulangi faktor resiko :
a. Modifikasi alat atau lingkungan kerja
Pekerja boleh bekerja diluar ruangan
b. Peraturan yang sudah diterapkan
5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin )
c. Alat pelindung diri (APD)
alat pemadam kebakaran
2. Training production
Kerjanya : pelatihan tuntutan untuk skill tertentu.
Jumlah pekerja : 6 orang
Faktor resiko :
a. Fisika
Debu yang berasal dari pabric
b. Kimia
c. Ergonomi
16
Posisi duduk dengan badan membungkuk saat menjahit, melakukan
pekerjaan berulang-ulang
e. Psikis
Stress akibat pekerjaan
Kemungkinan Penyakit Akibat Kerja atau penyakit akibat hubungan kerja
yang dapat ditimbulkan : Rhinitis alergi, asma, low back pain,
Upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menanggulangi faktor resiko :
a. Modifikasi alat atau lingkungan kerja
Penggunaan masker,tempat duduk tanpa sandaran
b. Peraturan yang sudah diterapkan
Perlindungan diri,serta wajib memakai masker
c. Alat pelindung diri (APD)
Kain penutup kepala
3. Warehouse fabric (cutting)
Kerjanya : menggunting bahan
Jumlah pekerja : 6 orang
Faktor resiko :
a. Fisika
Debu berasal dari pabric
b. Kimia
c. Ergonomi
Posisi berdiri dalam waktu lama
d. Psikis
Stress mengejar target, bosan karna kerja monoton
Kemungkinan Penyakit Akibat Kerja atau penyakit akibat hubungan kerja
yang dapat ditimbulkan : Rhinitis alergi, asma, low back pain, gangguan psikis
Upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menanggulangi faktor resiko :
a. Modifikasi alat atau lingkungan kerja
Penggunaan sarung tangan yg terbuat dari besi agar menhindari terjadinya
kecelakaan kerja
b. Peraturan yang sudah diterapkan
Wajib memakai perlindungan diri,terampil dan wajib memakai masker
17
c. Alat pelindung diri (APD)
Helm, masker
4. Spreading
Kerjanya : menggelar bahan
Jumlah pekerja : orang
Faktor resiko :
a. Fisika
Barang bawaan yang terlalu berat
b. Kimia
c. Ergonomi
Saat berdiri dan membawa bahan
d. Psikis
Stress akibat beban pekerjaan
Kemungkinan Penyakit Akibat Kerja atau penyakit akibat hubungan kerja
yang dapat ditimbulkan : Gangguan pada sendi
Upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menanggulangi faktor resiko :
a. Modifikasi alat atau lingkungan kerja
Penggunaan masker dan kuantitas dari bahan yang akan disebar
b. Peraturan yang sudah diterapkan
Wajib memakai perlindungan diri dan poster cara kerja
c. Alat pelindung diri (APD)
Masker,helm
5. Area produksi
Kerjanya : mengcontrol produksi yang dihasilkan.
Jumlah pekerja : 580 orang
Faktor resiko :
a. Fisika
getaran
b. Kimia
bensol
18
c. Ergonomi
Posisi, dan Tempat
d. Psikis
Stress mengejar target
Kemungkinan Penyakit Akibat Kerja atau penyakit akibat hubungan kerja
yang dapat ditimbulkan : Tremor, paralisis
Upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menanggulangi faktor resiko :
a. Modifikasi alat atau lingkungan kerja
Penggunaan tempat duduk tanpa sandaran dan pendingin (kipas)
b. Peraturan yang sudah diterapkan
Poster cara kerja
c. Alat pelindung diri (APD)
Masker, alat pemedam kebakaran, wash bensol.
5.a Sewing komponen
Kerjanya : penjahitan pakaian
Jumlah pekerja : termasuk dalam area produksi
Faktor resiko :
a. Fisika
Getaran, suhu
b. Kimia
c. Ergonomi
Duduk, kegiatan yang berulang
d. Psikis
Stress dalam beban pekerjaan
Kemungkinan Penyakit Akibat Kerja atau penyakit akibat hubungan kerja
yang dapat ditimbulkan : Kelainan dalam peredaran darah ,persyarafan juga
gangguan pada sendi dan tulang
Upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menanggulangi faktor resiko :
a. Modifikasi alat atau lingkungan kerja
b. Peraturan yang sudah diterapkan
19
Poster cara kerja
c. Alat pelindung diri (APD)
Masker, kipas angin, kain penutup kepala
5.c Area mesin kabur
Kerjanya : mengebutkan pakaian yang telah jadi untuk menghilangkan debu
dan bekas-bekas benang.
Jumlah pekerja : termasuk dalam area produksi
Faktor resiko :
a. Fisika
Getaran, bising, debu
b. Kimia
c. Ergonomi
Berdiri
d. Psikis
Stress akibat pekerjaan yang monoton
Kemungkinan Penyakit Akibat Kerja atau penyakit akibat hubungan kerja
yang dapat ditimbulkan : Kelainan dalam peredaran darah ,persyarafan dan
juga gangguan pada sendi dan tulang
Upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menanggulangi faktor resiko :
a. Modifikasi alat atau lingkungan kerja
b. Peraturan yang sudah diterapkan
Poster cara kerja
c. Alat pelindung diri (APD)
Ear Muffler, masker
5.b Store finishing
Kerjanya : bagian pemaketan barang
Jumlah pekerja : termasuk dalam area produksi
Faktor resiko :
20
a. Fisika
Beban bahan yang dibawa
b. Kimia
c. Ergonomi
Berdiri
d. Psikis
Stress akibat pekerjaan
Kemungkinan Penyakit Akibat Kerja atau penyakit akibat hubungan kerja
yang dapat ditimbulkan : Gangguan pada sendi dan tulang
Upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menanggulangi faktor resiko :
a. Modifikasi alat atau lingkungan kerja
b. Peraturan yang sudah diterapkan
Poster cara kerja
c. Alat pelindung diri (APD)
Masker, kain penutup kepala
6. Poliklinik
Kerjanya : tempat kesehatan bagi para pekerja yang mempunyai keluhan.
Jumlah pekerja : 1 perawat
Faktor resiko :
a. Fisika
b. Kimia
c. Ergonomi
d. Psikis
Kemungkinan Penyakit Akibat Kerja atau penyakit akibat hubungan kerja
yang dapat ditimbulkan :
Upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menanggulangi faktor resiko :
a. Modifikasi alat atau lingkungan kerja
Menyediakan pendingin udara (kipas angin)
b. Peraturan yang sudah diterapkan
Peraturan dalam mengawai pekerja yang mengalami masalah
kesehatan atau keselamatan kerja
21
c. Alat pelindung diri (APD)
Kotak p3k
22
23
24
PENILAIAN BAHAYA POTENSIAL
1. Fisik
a. Radiasi
Pada karyawan yang bekerja di bagian brand development bisa terkena paparan
radiasi dari komputer dalam waktu yang cukup lama dan kontinu.
25
b. Debu
Semua karyawan yang bekerja pada bagian produksi berisiko tinggi terpapar debu
dari benang dan potongan kain, maka diwajibkan menggunakan masker.
c. Getaran
pada proses sewing/ensembling, pekerja dapat terpapar getaran yang ditimbulkan
oleh mesin jahit.
d. Suhu
pada karyawan yang bekerja di bagian menyetrika (ironing) dapat terkena paparan
suhu panas secara kontinu,
APD : memakai masker, setrika di beri alas karet untuk menghindari sengatan
listrik.
26
e. Bising
pada proses kebut : pekerja terpapar bising suara yang berasal dari mesin kebut.
APD yang digunakan : alat pelindung telinga (Ear Muffler)
2. KIMIA
Bahan kimia yang digunakan pada perusahaan ini salah satunya adalah bensol.
Ini merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit akibat kerja, tapi kalau
penggunaannya sesuai ini bukan menjadi faktor resiko lagi karena di dekat bahan kimia
tersebut terdapat petunjuk pemakaian dan tabung pemadam kebakaran.
27
3. BIOLOGI
Dari segi biologi kami belum menemukan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi.
a. Faktor agent (bakteri, virus, jamur)
baik (tidak ditemukan)
b. Kontaminasi kulit
belum ditemukan. Pasien menggunakan sarung tangan sebagai alat pelindung
diri.
c. Ventilasi dan sinar matahari
terdapat ventilasi di dinding-dinding ruangan, terdapat kipas angin yang
cukup, dan pencahayaan baik dari sinar matahari maupun lampu cukup.
d. Modifikasi perilaku kerja untuk mencegah tertularnya penyakit.
Misalnya mencuci tangan.
28
Di sini pabrik memiliki wastafel sanitasi yang bersih untuk membersihkan
diri, dan perilaku dari karyawan dan tenaga kerja sudah cukup baik.
5. ERGONOMI
7 faktor resiko ergonomi :
1. Kerja fisik berat
Kapasitas kerja fisik
Kemampuan individu untuk bekerja sangat bervariasi, ditentukan oleh
faktor genetik yang mempengaruhi ukuran tubuh maupun kapasitas
fungsionalnya didapatkan melalui adaptasi.
Faktor yang mempengaruhi kerja fisik :
– Umur
– Gender
– Berat badan
– Tingkat kebugaran
– Faktor lingkungan (suhu ekstrem)
2. Sikap kerja statis
29
Kerja statis: Posisi Diam/Tidak bergerak, namun otot-ototnya tetap
bekerja mempertahankan posisi
Komponen kerja statis:
– Duduk
– Berdiri
– Mempertahankan posisi beban
Idealnya: berganti-ganti posisi (relaksasi 1 jam/x)
Pada perusahaan ini :
Tempat duduk yang di sediakan untuk karyawan bekerja tidak memenuhi kriteria ukuran
tempat duduk yang statis
30
Ukuran tempat duduk yang statis :
3. Membungkuk dan berputar
31
4. Mengangkat, mendorong dan menarik
Beban berat maksimal idelanya dapat hingga 60 kg atau 100% BB
tergantung posisi saat bekerja.
5. Kerja berulang
Gerakan berulang merupakan rangkaian gerakan dari mengikuti langkah-
langkah atau prosedur yang tetap.
Dikatakan beresiko tinggi apabila mencapai 800-1000x / jam.
6. Getaran
Getaran pada tangan dan lengan dapat menyebabkan gangguan saraf dan
pembuluh darah setempat.
7. Psikologis dan psiko-sosial.
Dapat berupa target konflik dengan atasan, maupun kerja yang monoton.
32
5. PSIKIS
1. Kondisi umum lingkungan yang tidak aman
Pada perusahaan ini, lingkungan sudah cukup aman.
• bahan kimia diletakkan dipisahkan dari bahan-bahan lain, dan dijaukan dari
sumber api
• para pekerja sudah menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan kebutuhan
• tangga diberi atap, jadi jika hujan tidak licin. Di ujung anak tangga diberi warna
yang berbeda agar jarak antara anak tangga terlihat jelas
• sudah disiapkan jalur evakuasi untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran
2. Hubungan interpersonal yang tidak harmonis
pada perusahaan ini kami melihat hubungan antara para pekerja cukup harmonis
3. Tekanan fisik dan mental
Target produksi 3300 pakaian per hari.
Kemungkinan aspek psikologi yang muncul :
Stress karena harus mengejar target
Kebosanan karena kerja yang monoton, semangat turun, konsentrasi turun
rentan terhadap kecelakaan
Stres
– Jam kerja panjang, wajib lembur, target harian.
– Posisi berdiri & bungkuk (setrika), jongkok & jinjit (pengepakan)
4. Faktor lain : masalah pribadi
Tidak diketahui
33
III.3 CSP
• Di aspek ini kami membahas tentang bagaimana cara kami berinteraksi dengan para
pegawai pabrik baik para buruh,management maupun petugas keamanan, di PT. Bina
Busanan Internusa. Tujuan kami adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya
tentang keselamatan dan kesehatan kerja .
• Pada kunjungan ini kami mencoba mengetahui tentang kesehatan dan keselamatan
kerja para pekerja di perusahaan garmen,dimana K3 ini sangat mempengaruhi
berbagai aspek dari si pekerja seperti faktor psikis dalam pekerjaan,lingkungan
maupun keluarga dari pekerja,juga kesehatan fisik guna mendukung kerja dari para
pekerja
• Disini selain mencari informasi dari kesehatan dan keselamatan kerja,kami juga
memberikan sedikit edukasi tentang alat-alat pelindung diri ,aturan yang berkaitan
dengan dan resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja,sesuai dengan ilmu yang
kami dapat saat kuliah program. Kemudian ada interaksi untuk mengetahui seberapa
dalam para pekerja mengetahui K3 ini. Lalu kami merangkum,mengolah data dan
menyimpulkan informasi yang kami dapatkan.
Dalam proses ini, kami menggunakan metode G.A.T.H.E.R :
1. Greet
Ini adalah sesi perkenalan, dimana kami menyapa dengan ramah memperkenalkan
kelompok kami satu – persatu kepada para buruh pabrik yang ingin kami dapatkan
informasi. lalu Kami mulai membangun interaksi dengan mereka supaya mereka
merasa nyaman kehadiran dan dapat menerima sedikit informasi tentang kesehatan
dan keselamatan kerja dengan mudah.
2. Ask 34
Menanyakan seberapa jauh mereka sudah mendapatkan edukasi tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang telah diberikan oleh pihak perusahaan, dan
seberapa jauh mereka mengerti/ memahami/ melaksanakan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
3. Tell
Memulai memberikan edukasi secara lisan dan ringkas, dimana kami tetap
menjaga interaksi ,dengan cara bertanya secara acak para pekerja perusahaan ketika
suasana mulai tidak kondusif atau para pekerja tidak kooperative dikarenakan suatu
hal. Hal tersebut diantaranya karena target produksi yang dicapai. Kendala-kendala
yang mereka hadapi
4. Help
Setelah tour selesai kami berusaha melakukan tanya jawab kepada pihak
manajemen pabrik ,tujuannya untuk memastikan bahwa kami benar-benar
mendapatkan informasi yang mana adalah tujuan kami dalam kunjungan ini.
5. Explain
Pada langkah ini, hampir sama dengan sebelumnya. Kami menjelaskan
tentang hazard ( sumber bahaya), danger (Tingkat bahaya), risk, incident dan
accident.
6. Return/refer
Sebelum mengakhiri kunjungan, kami melakukan tinjauan ulang kembali
untuk mendapatkan feedback dari para pekerja pabrik agar tidak ada perbedaan hasil
yang telah kami buat
Selain itu kami juga menggunakan metode T.E.A.C.H.E.R ,merupakan suatu metode yang
dapat dipakai dalam komunikasi / wawancara dengan peserta penyuluhan.
35
• Trust : membangun kepercayaan dan hubungan yang baik dengan pekerja.
Biasanya dilakukan pada sesi perkenalan ketika kita memulai kontak
usahakan supaya mereka tertarik dan tidak bosan .
• Elicit : mencari informasi dari pekerja tentang wawasan yang dia miliki
Mencari informasi bias dilakukan dengan cara bertanya ,tujuannya untuk mengetahui
seberapa dalam pengetahuan mereka tentang apa yang akan kita edukasikan nanti.
• Agenda : membuat agenda pada awal kunjungan
Membuat jadwal sebelum kunjungan mulai dari kedatangan, kapan menanyakan
informasi,memberikan edukasi dan berapa lama kunjungan berlangsung.
• Control : membuat para pekerja merasa nyaman, membantu mengurangi rasa
khawaitr dan meningkatkan kerja sama.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara terus menjaga interaksi dengan para
pekerja baik dengan bertanya ke beberapa pekerja secara acak.
• Health plan : membuat rencana pencegahan bersama murid dengan memberikan
informasi untuk melakukan kegiatan yang bersifat positif pada waktu luang.
Biasanya disisipkan dalam presentasi, pada bagian pencegahan dan
penanggulangan.
• Explain : menjelaskan informasi k3 tersebut kepada pekerja dengan bahasa
yang mudah dan jelas untuk dimengerti
• Rehearse : menanyakan kembali informasi yang telah mereka dapat guna
mengetahui tingkat kepahaman pekerja. disini kami melakukan dengan cara,
menanyakan kembali tentang bagaimana K3, baik dari posisi dan cara menangani bila
terjadi kcelakaan kerja
36
III. 4 BHP
• Bersikap sopan dan santun ditempat survey, baik terhadap teman, dosen, maupun
karyawan perusahaan.
• Menggunakan kata-kata yang sopan dan santun dalam berinteraksi terhadap pegawai
atau karyawan perusahaan.
• Menimbulkan dan menjalin interaksi yang baik antara peserta dengan karyawan
perusahaan.
• Bekerja sama antara anggota tim peserta dalam mencari data dan informasi.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
1. CRP
PT. Binabusana Internusa (BBI)
Jl. Pulo Buaran II blok Q no 1.
37
Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta 13920, Indonesia
VISION 2014 :
To be a world class branded apparel company in southeast Asia
MISSION :
create value and make differentiation of our apparel brand and service through
customer interaction.
JUMLAH KARYAWAN : ± 600 orang
d. Brand development : 10 orang
e. Training production : 6 orang
f. Produksi : 580 orang
JAM KERJA : 07.30-16.30 WIB
Jenis kecelakaan kerja tersering : 4 dari 10 orang lebih sering terkena jarum yang
tergolong dalam kategori ringan dan dapat ditangani oleh perusahaan.
Grafik kecelakaan kerja Januari – Mei 2011
Januari 2 orang
Februari 3 orang
Maret 1 orang
April 1 orang
Mei 3 orang
38
2. CHOP
Alur Produksi
Brand development training production cutting (warehouse fabric)
Spreading Area produksi Sewing komponen Area mesin kabur Store
finishing.
39
40
41
3. CSP
Menggunakan metode G.A.T.H.E.R :
1. Greet
2. Ask
3. Tell
4. Help
5. Explain
6. Return/refer
42
Dan juga menggunakan metode T.E.A.C.H.E.R :
• Trust
• Elicit
• Agenda
• Control
• Health plan
• Explain
• Rehearse
4. BHP
1. Bersikap sopan dan santun ditempat survey, baik terhadap teman, dosen, maupun
karyawan perusahaan.
2. Menggunakan kata-kata yang sopan dan santun dalam berinteraksi terhadap
pegawai atau karyawan perusahaan.
3. Menimbulkan dan menjalin interaksi yang baik antara peserta dengan karyawan
perusahaan.
4. Bekerja sama antara anggota tim peserta dalam mencari data dan informasi.
IV. 2 SARAN
UNSAFE CONDITIONS
• Landing tangga licin bila hujan
– Tangga tidak tertutup atap
– Saran: bangun atap yang memadai 43
• Stop kontak di lantai terpapar
– Dapat tersandung, tersengat listrik, tertumpah cairan, kebakaran (korslet).
– Saran: atur letak kabel, lindungi dgn pipa.
Catatan :
Petunjuk dan poster k3 :
44
Instruksi-instruksi dalam bekerja
Informasi keselamatan dan kesehatan kerja denan memakai masker, menggunakan sarung
tangan dan memakai penutup kepala setiap bekerja
45
Terdapat beberapa poster tentang informasi K3 untuk menhindari faktor resiko terjadinya kecelakaan kerja di sisi pintu keluar
Terdapat beberapa peringatan saat bekerja dan informasi K3 serta alat pemadam kebakaran di
setiap lantai
46
Gambar ketika kami melakukan study lapangan ke PT. Bina Busana
Internusa.
Foto pembimbing :
Foto kelompok :
47
DAFTAR PUSTAKA
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/494/jbptunikompp-gdl-dodiherman-24667-3-bab1.pdf
http://kedaikarir.com/tag/profil-bina-busana-internusa/
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_tb_055150_chapter1.pdf
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=21&ved=0CBYQFjAAOBQ&url=http
%3A%2F%2Fwww.lontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F125938-S-5510-Gambaran
%2520komitmen-Pendahuluan.pdf&rct=j&q=pendahuluan%20kecelakaan
%20kerja&ei=iQYWTr-
MK8KfmQX2wegq&usg=AFQjCNG0XN705anfDscEXmEL13zFrOSHZw&cad=rja
Kuliah dr. Rachmania Diandini, MKK, Ergonomy Training
Kuliah dr. Rachmania Diandini, MKK, Identifikasi Masalah K3 dan faktor Resiko Bahaya
Potensiaal.
Kuliah dr. Rachmania Diandini, MKK, Penyakit Akibat Kerja.
48