Sebagai

3
Sebagai seorang pemimpin, kepala madrasah mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha mencapai tujuan pendidikan d i madrasah. Kepala madrasah harus aktif dan dinamis sehingga dapat membimbing, mendorong dan mengajak para guru dan pegaw ai lainnya untuk bekerja sama dalam proses mencapai tujuan p endidikan yang telah ditetapkan bersama. Upaya menegakkan da n membangun madrasah sebagai sebuah organisasi kerja yang me nyenangkan tidaklah mudah, karena dalam manajemen pendidikan terutama di dalam kehidupan madrasah, kepala madrasah mengha dapi sejumlah guru-guru yang memiliki berbagai macam kepenti ngan, tingkah laku, gaya dan ide-ide serta peragai yang berb eda-beda dalam menjalankan tugasnya. Berbagai keinginan ini lebih sering tidak sesuai dengan tujuan dan keinginan sekola h, dan pada gilirannya hal ini akan menimbulkan persoalan ya itu ketidakselarasan antara harapan guru dan tujuan madrasah , inilah yang menyebabkan timbulnya konflik. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan secara deskriptif bagaimana peran kepemimpinan kepala madrasah dalam manajeme n konflik di Madrasah Aliyan Matholi’ul Anwar Simo Sungeleba k Karanggeneg Lamongan, yang dijabarkan dalam fokus-fokus, y aitu: mendiskripsikan cara kepemimpinan dalam manajemen konf lik, pola manajemen konflik yang digunakan oleh kepala madra sah aliyah Matholi’ul Anwar, respon para guru terhadap manaj emen konflik, serta dukungan dan hambatan dalam pelaksanaan manajemen konflik. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan kualitatif dengan mengunakan jenis penelitian studi kasus, sesuai dengan tujua n penelitian ini adalah menggambarkan secara deskriptif bag aimana peran kepemimpinan kepala madrasah dalam manajemen ko nflik, sehinggga pada akhirnya pengembangan madrasah bisa ko ndusif dan produktifitasnya meningkat. Dengan mengunakan jen is penelitian studi kasus, fokus penelitian ini dapat terama ti pula keutuhannya dan pengumpulan datanya dilakukan secara berulang-ulang dimana pengumpulan data berikutnya dilakukan, dianalisis dan digunakan untuk mengembangkan model deskripti f dari fenomena yang ada dari semua situs teori sementara ya ng dihasilkan melalui pengumpulan data sebelumnya dan dimodi fikasi untuk menghasilkan teori yang lebih bagus.

Transcript of Sebagai

Page 1: Sebagai

Sebagai seorang pemimpin, kepala madrasah mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha mencapai tujuan pendidikan di madrasah. Kepala madrasah harus aktif dan dinamis sehingga dapat membimbing, mendorong dan mengajak para guru dan pegawai lainnya untuk bekerja sama dalam proses mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bersama. Upaya menegakkan dan membangun madrasah sebagai sebuah organisasi kerja yang menyenangkan tidaklah mudah, karena dalam manajemen pendidikan terutama di dalam kehidupan madrasah, kepala madrasah menghadapi sejumlah guru-guru yang memiliki berbagai macam kepentingan, tingkah laku, gaya dan ide-ide serta peragai yang berbeda-beda dalam menjalankan tugasnya. Berbagai keinginan ini lebih sering tidak sesuai dengan tujuan dan keinginan sekolah, dan pada gilirannya hal ini akan menimbulkan persoalan yaitu ketidakselarasan antara harapan guru dan tujuan madrasah, inilah yang menyebabkan timbulnya konflik.Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan secara deskriptif  bagaimana peran kepemimpinan kepala madrasah dalam manajemen konflik di Madrasah Aliyan Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Karanggeneg Lamongan, yang dijabarkan dalam fokus-fokus, yaitu: mendiskripsikan cara kepemimpinan dalam manajemen konflik, pola manajemen konflik yang digunakan oleh kepala madrasah aliyah Matholi’ul Anwar, respon para guru terhadap manajemen konflik, serta dukungan dan hambatan dalam pelaksanaan manajemen konflik.Penelitian ini dirancang dengan pendekatan kualitatif dengan mengunakan jenis penelitian studi kasus, sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah menggambarkan secara deskriptif  bagaimana peran kepemimpinan kepala madrasah dalam manajemen konflik, sehinggga pada akhirnya pengembangan madrasah bisa kondusif dan produktifitasnya meningkat. Dengan mengunakan jenis penelitian studi kasus, fokus penelitian ini dapat teramati pula keutuhannya dan pengumpulan datanya dilakukan secara berulang-ulang dimana pengumpulan data berikutnya dilakukan, dianalisis dan digunakan untuk mengembangkan model deskriptif dari fenomena yang ada dari semua situs teori sementara yang dihasilkan melalui pengumpulan data sebelumnya dan dimodifikasi untuk menghasilkan teori yang lebih bagus.Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data secara holistik yang integratif, memperhatikan relevansi dan berdasarkan fokus serta tujuan penelitian, maka penggumpulan data dilakukan dengan empat teknik, yaitu: (1) Wawancara mendalam (Indepth interviewing) , (2) Observasi partisipan (Partisipan observation): dan (3) Studi dokumentasi (Study of document).Temuan penelitian menunjukkan bahwa manajemen konflik yang dilakukan oleh kepala madrsasah sebagai salah satu peran kepemimpinan di Madrasah Aliyah Matholi’ul Anwar merupakan suatu proses kegiatan yang senantiasa menjadi salah satu prioritas dalam manajemen madrasah, karena manajemen konflik akan menjadi suatu pendorong terhadap terciptanya suasana lembaga yang kondusif. Teknik yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam manajemen konflik adalah dengan teknik kekeluargaan dan teknik pendekatan personal serta komunikasi yang berkelanjutan juga sering dilakukan, sementara itu model manajemen konflik yang dipakai oleh kepala madrasah menyesuaikan dengan karakter dari guru atau pegawai yang berkonflik, dan salah satu model manajemen konflik yang perna dilakukan adalah model kolaboratif.Madrasah Aliyah Matholi’ul Anwar mempunyai kekurangan dalam hal sarana prasarana, tetapi kekurangan ini tidak membuat minat masyarakat sekitar untuk menyekolahkan putr

Page 2: Sebagai

a-putrinya menjadi rendah. Ini dibuktukan dengan jumlah peserta didik yang cukup tinggi, rata-rata setiap tahun mencapai 300 peserta didik, baik dari daerah sekitar ataupun dari luar daerah seperti gresik dan surabaya. Semua tenaga pendidiknya telah mendapat pengakuan dari masyarakat, karena sebagian besar menjadi tokoh masyarakat di daerahnya masing-masing serta mempunyai pengalaman mengajar yang cukup lama.Para guru di Madrasah Aliyah Matholiul Anwar merespon semua manajemen konflik yang dilakukan oleh kepala madrasah dengan respon yang positif dan selalu bisa menerima, respon yang baik ada karena kepala madrasah melakukan manajemen konflik secara musyawarah mufakat dan tidak mementingkan dirinya sendiri melainkan kemajuan lembaga menjadi tujuan bersama dan menjadi prioritas dalam setiap manajemen konflik yang dilakukan. Dukungan selalu muncul dari masyarakat sekitar, termasuk komite madrasah dan dewan guru senantiasa memberikan dukungan terhadap setiap kebijakan dalam manajemen konflik yang dilakukan oleh kepala madrasah, sementara komunikasi yang tidak langsung kepada para guru dan pegawai dapat menimbulkan hambatan-hambatan.Dari hasil penelitian maka disarankan: (1) Bagi Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional, budaya agamis yang sudah menjadi citra diri dari madrasah agar selalu dijaga dan dikembangkan menjadi budaya yang bisa diserap oleh masyarakat sekitar, tidak hanya dikonsumsi oleh lembaga sendiri tanpa bisa direduksi oleh masyarakat, (2) Bagi Kepala Madrasah, kualitas lingkungan pembelajaran akan mempengaruhi model pembelajaran yang nantinya juga berpengaruh kepada kualitas alumni madrasah, perbaikan lingkungan pembelajaran di madrasah harus terus dilakukan seiring dengan perkembangan zaman dan mutu alumni Madrasah Aliyah Matholi’ul Anwar akan lebih baik lagi apabila mereka mempunyai keterampilan lain seperti pertukangan, perikanan, pertanian, dan lain-lain, (3) Bagi peneliti lain, kajian mengenai manajemen konflik yang ada di madrasah, di Indonesia masih sangat kurang, dan (4) Bagi Program Manajemen Pendidikan, dalam pelaksanaan manajemen konflik kebanyakan para pemimpin hanya memperoleh ilmu di pendidikan formal dan sebatas pada pengetahuan saja, ilmu manajemen konflik tersebut sebenarnya dapat diterapkan di berbagai sektor pendidikan baik formal maupun non formal maka di mohon pelaksanaan untuk lembaga madrasah atau lembaga non formal lainnya serta praktek pelaksanaan manajemen konflik agar lebih ditekankan.