Seattle Central Public Library by Rem Koolhaas
Click here to load reader
-
Upload
genoveva-hega -
Category
Documents
-
view
269 -
download
7
description
Transcript of Seattle Central Public Library by Rem Koolhaas
Seattle Central Public Library by Rem Koolhaas
exterior
interior
Seattle Central Public Library by Rem Koolhaas
Gedung tersebut adalah gedung perpustakaan umum pusat di Seattle, yang dirancang oleh
arsitek asal Belanda bernama Rem Koolhaas. Gedung bertingkat sebelas ini memang unik
karena berbentuk zigzag yang melawan gravitasi dan memiliki ciri khas hasil karya
rancangan Koolhaas. Perhatikan saja struktur dinding kaca unik berbentuk ketupat yang
juga dapat kita lihat pada rancangan Koolhaas lainnya, yaitu gedung markas CCTV di
Beijing, Cina. Kombinasi struktural dari kaca dan besi itu, menyatukan bentuk multifaset
gedung dan menegaskan pembagian ruang publik yang ada di dalamnya.
Begitu melangkahkan kaki ke dalam gedung perpustakaan ini, maka pengunjung akan
merasakan suatu pengalaman ruang yang berbeda. Gedung ini terbagi atas delapan lapisan
horizontal, yang masingmasing berbeda ukuran dan fungsinya. Eskalator berdesain unik
dengan warna kuning tangerine yang menghubungkan satu lantai dengan tingkat di
atasnya, tampak kontras dengan unsur metal yang mendominasi gedung. Lebih jauh lagi,
salah satu terobosan besar yang dilakukan dalam pembangunan gedung perpustakaan ini
adalah dibuatnya sebuah rak buku yang berkesinambungan. Rak bernama “Dewey Ramp”
ini merupakan suatu ramp bertingkat empat [meliputi empat lantai gedung, di mana satu
tingkatan rak berada pada satu lantai]; tempat bukubuku nonfiksi diletakkan, hingga
mempermudah pengunjung untuk menemukan buku yang diinginkan.
Secara keseluruhan, Rem Koolhaas menerapkan konsep futuristis pada eksterior dan interior
gedung ini. Hal ini dapat terlihat dengan jelas pada bentuk struktur gedung, pencahayaan &
tata lampu, serta bentuk dan warna furnitur yang terdapat di dalamnya. Tidak seperti
umumnya perpustakaan biasa, Koolhaas memiliki interpretasi tersendiri akan sebuah
perpustakaan; yaitu bukan hanya tempat untuk membaca, tetapi juga merupakan suatu
etalase untuk “memajang” berbagai informasi baru, serta tempat berdiskusi, berpikir, dan
introspeksi. Implikasi pemikirannya itu tertuang dalam desain gedung yang sangat dinamis,
tidak monoton. Desain yang dinamis itu memungkinkan terintegrasinya berbagai tujuan
yang berbeda dari sebuah perpustakaan menurut Koolhaas—yaitu sebagai tempat bekerja,
berinteraksi, dan bermain. [Hega Densana Medyani – 173 06 042]