Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

18
25 Oktober 1991 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 26/PJ.9/1991 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMINDAHBUKUAN (Pbk) DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Bersama ini disampaikan kepada Saudara surat keputusan yang mengatur mengenai pemindahbukuan, yaitu : 1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 88/KMK.04/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Tata Cara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan (lampiran I); 2. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-965/PJ.9/1991 tanggal 17 Oktober 1991 tentang Pelaksanaan Teknis Tata Cara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan, sebagai petunjuk teknis pelaksanaan keputusan tersebut pada butir 1 (lampiran II); Sebagai pedoman lebih lanjut dalam pelaksanaannya, dengan ini disampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut : 1. Dasar Pemindahbukuan pemindahbukuan dapat dilakukan sehubungan dengan : 1. 1 adanya kelebihan pembayaran pajak yang besarnya dinyatakan dalam SKKPP; 1. 2 telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terhutang yang besarnya dinyatakan dalam SKKPP Pajak yang Seharusnya Tidak Terhutang; 1. 3 karena adanya surat keputusan lainnya yang menyebabkan timbulnya kelebihan pembayaran pajak, yaitu antara lain surat keputusan atas permohonan keberatan/banding yang mengakibatkan kelebihan pembayaran pajak, yang besarnya dinyatakan dalam "Perhitungan Lebih Bayar Karena Keputusan Keberatan/Banding" (KP PDIP 5.29); 1. 4 adanya pembayaran yang lebih besar dari pajak yang terhutang dalam surat ketetapan pajak yang mengakibatkan kelebihan pembayaran pajak, yang besarnya dinyatakan dalam KP PDIP 5.29; 1. 5 adanya pemberian bunga kepada Wajib Pajak akibat kelambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak, yang besarnya dinyatakan dalam SKPB; 1. 6 adanya kejelasan Surat Setoran Pajak (SSP) sebagai hasil penelusuran yang semula di administrasikan dalam BPP; 1. 7 adanya kesalahan dalam mengisi Surat Setoran Pajak (SSP) baik yang menyangkut Wajib Pajak sendiri maupun Wajib Pajak lain; 1. 8 adanya pemecahan setoran pajak yang berasal dari satu Surat Setoran Pajak (SSP) menjadi setoran beberapa jenis pajak atau setoran dari beberapa Wajib Pajak; 2. Tata Cara Pemindahbukuan

description

Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan

Transcript of Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

Page 1: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

25 Oktober 1991

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR SE - 26/PJ.9/1991

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEMINDAHBUKUAN (Pbk)

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,Bersama ini disampaikan kepada Saudara surat keputusan yang mengatur mengenai pemindahbukuan, yaitu :

1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 88/KMK.04/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Tata Cara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan (lampiran I);

2. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-965/PJ.9/1991 tanggal 17 Oktober 1991 tentang Pelaksanaan Teknis Tata Cara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan, sebagai petunjuk teknis pelaksanaan keputusan tersebut pada butir 1 (lampiran II);

Sebagai pedoman lebih lanjut dalam pelaksanaannya, dengan ini disampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :

1. Dasar Pemindahbukuanpemindahbukuan dapat dilakukan sehubungan dengan :1.1 adanya kelebihan pembayaran pajak yang besarnya dinyatakan dalam SKKPP; 1.2 telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terhutang yang

besarnya dinyatakan dalam SKKPP Pajak yang Seharusnya Tidak Terhutang; 1.3 karena adanya surat keputusan lainnya yang menyebabkan timbulnya

kelebihan pembayaran pajak, yaitu antara lain surat keputusan atas permohonan keberatan/banding yang mengakibatkan kelebihan pembayaran pajak, yang besarnya dinyatakan dalam "Perhitungan Lebih Bayar Karena Keputusan Keberatan/Banding" (KP PDIP 5.29);

1.4 adanya pembayaran yang lebih besar dari pajak yang terhutang dalam surat ketetapan pajak yang mengakibatkan kelebihan pembayaran pajak, yang besarnya dinyatakan dalam KP PDIP 5.29;

1.5 adanya pemberian bunga kepada Wajib Pajak akibat kelambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak, yang besarnya dinyatakan dalam SKPB;

1.6 adanya kejelasan Surat Setoran Pajak (SSP) sebagai hasil penelusuran yang semula di administrasikan dalam BPP;

1.7 adanya kesalahan dalam mengisi Surat Setoran Pajak (SSP) baik yang menyangkut Wajib Pajak sendiri maupun Wajib Pajak lain;

1.8 adanya pemecahan setoran pajak yang berasal dari satu Surat Setoran Pajak (SSP) menjadi setoran beberapa jenis pajak atau setoran dari beberapa Wajib Pajak;

2. Tata Cara Pemindahbukuan2.1Kewajiban Wajib Pajak

Untuk pemindahbukuan sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-965/PJ.9/1991, harus diajukan permohonan secara tertulis yang ditandatangani oleh Wajib Pajak/Pengurus Badan yang berhak atau kuasanya, kepada Kepala KPP yang berwenang melaksanakan pemindahbukuan dengan ketentuan :

a. Permohonan diajukan oleh Wajib Pajak pemegang asli SSP dengan dilampiri :(1) asli SSP yang dimohonkan untuk dipindahbukukan;

(2) asli PIUD (dalam hal pemindahbukuan dilakukan untuk pembayaran PPh Pasal 22 atau PPN Impor);

Page 2: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

(3) daftar nominatif wajib pajak yang menerima pemindahbukuan untuk pemecahan SSP oleh Bendaharawan/Pemotong/Pemungut.

b. Dalam hal nama dan NPWP pemegang asli SSP (yang mengajukan permohonan pemindahbukuan) tidak sama dengan nama dan NPWP yang tercantum dalam SSP, maka pada permohonan disamping harus dilampiri seperti tersebut pada huruf a., juga harus dilampiri surat pernyataan dari wajib pajak yang nama dan NPWP-nya tercantum dalam SSP bahwa SSP tersebut sebenarnya bukan pembayaran pajak untuk kepentingannya sendiri dan tidak keberatan dipindahbukukan kepada wajib pajak yang mengajukan permohonan pemindahbukuan.

2.2Yang Berwenang Melaksanakan Pemindahbukuan c. Yang berwenang melaksanakan pemindahbukuan adalah Kepala

Kantor Pelayanan Pajak yang menerbitkan SKKPP, Perhitungan Lebih Bayar Karena Keputusan Keberatan/Banding, SKPB atau Kepala KPP sesuai dengan kode KPP pada NPWP/SSP;

d. Semua pemindahbukuan baik di lingkungan satu KPP atau pun antar KPP yang berlainan dilakukan oleh Kepala KPP sebagaimana dimaksud pada huruf a., tidak perlu ada persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah/Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.

2.3Ketentuan yang harus Dipenuhi : e. Adanya permohonan dari pemegang asli SSP beserta lampirannya

sebagaimana dimaksud pada butir 2.1.;f. SSP lembar ke-2 yang telah ditera MCR KPKN telah

ditatausahakan di KPP;g. SSP yang dimohonkan untuk dipindahbukukan belum

diperhitungkan sebagai pembayaran pajak yang terhutang sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2) huruf d. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-965/PJ.9/1991 tanggal 17 Oktober 1991;

2.4Dalam hal KPP menerima permohonan pemindahbukuan sedangkan SSP yang akan dipindahbukukan ditata usahakan di KPP lain, maka KPP penerima berkewajiban meneruskan permohonan pemindahbukuan tersebut ke KPP di mana SSP ditata usahakan; satu lembar surat pengantar dikirimkan kepada wajib pajak.

3. Pelaksanaan PemindahbukuanPelaksanaan pemindahbukuan dilakukan oleh Seksi Penerimaan pada KPP type A dan B atau oleh Sub Seksi Penerimaan dan Penagihan pada KPP type c dengan memperhatikan sebagai berikut :

a. untuk kelebihan pembayaran pajak :- berdasarkan SKKPP, KP PDIP 5.29, SKPB seperti dimaksud pada butir 1.1.

s.d 1.5 yang diterima dari Seksi Penagihan dan Verifikasi; b. untuk perhitungan (kompensasi) dengan hutang pajak lainnya :

- berdasarkan data hutang pajak yang belum dilunasi yang diterima dari Seksi Penagihan dan Verifikasi, dan atau diminta dari seksi PPh, sedangkan khusus untuk kompensasi dengan hutang pajak yang akan datang, berdasarkan data yang diterima dari wajib pajak yang tertera pada surat permohonannya;

c. untuk kesalahan mengisi SSP :- pernyataan dari Seksi PPh/Seksi PPN yang menyatakan bahwa SSP

(setoran masa) tersebut belum diperhitungkan dalam SPT; - pernyataan dari Seksi Penagihan dan Verifikasi yang menyatakan bahwa

SSP (untuk penetapan) tersebut belum diperhitungkan dalam surat ketetapan pajak;

- asli PIUD yang dimintakan dari Wajib Pajak untuk mencocokkan apakah setoran tersebut benar untuk pelunasan PPh Pasal 22/PPN Impor yang

Page 3: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

tercantum dalam PIUD.4. Lain-lain

4.1 Surat pernyataan dan surat kuasa sebagaimana disebut pada butir 2.1., harus dibubuhi bea meterai sebagaimana mestinya;

4.2 Cara pembetulan kesalahan mengisi SSP sebagaimana di maksud bunyi Pasal 2 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-965/PJ.9/1991 tanggal 17 Oktober 1991 yaitu dalam hal kesalahan mencantumkan kode KPP pada NPWP atau kode cabang, dilakukan dengan cara mencoret kode KPP/kode cabang yang tercantum salah, kemudian menggantikannya dengan kode KPP/kode cabang yang benar serta dibubuhi parap dan cap Kepala KPP;

4.3 Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai penentuan saat berlakunya Bukti Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud bunyi Pasal 3 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-965/PJ.9/1991, bersama ini disampaikan contoh-contoh dalam Lampiran III Surat Edaran ini.

Dengan berlakunya Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-965/PJ.9/1991 tanggal 17 Oktober 1991, maka permohonan pemindahbukuan yang telah diterima dan belum diselesaikan, supaya diselesaikan menurut keputusan tersebut dan bila dijumpai hal-hal yang perlu mendapat penegasan, agar disampaikan kepada Kepala Kanwil setempat/Kantor Pusat c.q. Pusat PDIP.

DIREKTUR JENDERAL PAJAK

ttd

MAR'IE MUHAMMAD

Page 4: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR KEP - 965/PJ.9/1991

TENTANG

PELAKSANAAN TEKNIS TATA CARA PEMBAYARAN PAJAK MELALUI PEMINDAHBUKUAN

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang :

bahwa untuk melaksanakan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 88/KMK.04/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Tata Cara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan perlu pengaturan lebih lanjut pelaksanaan teknis Tata Cara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan tersebut dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak;

Mengingat :

1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 655/KMK.04/1990 tanggal 11 Juni 1990 tentang Pemberian Bunga Karena Keterlambatan Mengembalikan Kelebihan Pembayaran Pajak;

2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 88/KMK.04/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Tata Cara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan;

3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 780/KMK.04/1991 tanggal 2 Agustus 1991 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Keputusan Kelebihan Pembayaran Pajak, Perhitungan dan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan;

4. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-19/PJ/1990 tanggal 31 Maret 1990 tentang Pedoman Induk Tata Usaha Penerimaan dan Restitusi Pajak.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PELAKSANAAN TEKNIS TATA CARA PEMBAYARAN PAJAK MELALUI PEMINDAHBUKUAN

Pasal 1

Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 88/KMK.04/1991 tanggal 24 Januari 1991, dapat dilakukan antar jenis pajak yang sama atau berlainan, dari masa atau tahun pajak yang sama atau berlainan, untuk wajib pajak yang sama atau berlainan, dalam Kantor Pelayanan Pajak yang sama atau berlainan.

Pasal 2

(1)Pemindahbukuan karena adanya kelebihan pembayaran pajak atau adanya pemberian bunga kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 3 ayat (2) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 88/KMK.04/1991 tanggal 24 Januari 1991, dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang menerbitkan Surat Ketetapan Pajak tanpa permohonan dari

Page 5: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

Wajib Pajak yang bersangkutan, dan tanpa memerlukan persetujuan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atau Direktur Jenderal Pajak.

(2) Pemindahbukuan karena salah atau kurang jelas mengisi Surat Setoran Pajak atau untuk pemecahan setoran pajak atau untuk tujuan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), ayat (4), ayat (5) dan ayat (6) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 88/KMK.04/1991 tanggal 24 Januari 1991, dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang berwenang melaksanakan Tata Usaha Surat Setoran Pajak, tanpa memerlukan persetujuan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atau Direktur Jenderal Pajak, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. harus ada permohonan untuk dilakukan pemindahbukuan dari Wajib Pajak pemegang asli Surat Setoran Pajak (SSP) kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak di mana Wajib Pajak terdaftar;

b. permohonan pemindahbukuan karena kesalahan mengisi nama dan NPWP pada SSP, harus dilampiri dengan surat pernyataan dari Wajib Pajak yang nama dan/atau Nomor Pokok Wajib Pajaknya (NPWP) tercantum dalam SSP, yang menyatakan bahwa SSP tersebut bukan miliknya dan Wajib Pajak tidak keberatan untuk memindahbukukan hal-hal yang tercantum dalam SSP yang bukan miliknya tersebut kepada Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pemindahbukuan;

c. permohonan pemindahbukuan karena kesalahan dalam mengisi SSP yang dilakukan oleh Bendaharawan/Pemungut Pajak dan atau dalam rangka pemecahan SSP, diajukan oleh Bendaharawan/Pemungut Pajak dimaksud;

d. SSP yang dimohonkan untuk dipindahbukukan belum diperhitungkan dengan pajak yang terhutang dalam Surat Pemberitahuan Pajak (SPT), Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak (SKP), Surat Ketetapan Pajak Tambahan (SKPT), Surat Keputusan Kelebihan Pembayaran Pajak (SKKPP), Surat Pemberitaan (SPb), atau dalam Pemberitahuan Impor untuk Dipakai (PIUD) dari Wajib Pajak pemohon atau Wajib Pajak yang karena kekeliruan tercantum dalam SSP tersebut.

(3)Sebagai bukti telah dilakukan pemindahbukuan, Kepala Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Bukti Pemindahbukuan (Bukti Pbk) dengan menggunakan bentuk KP PDIP 5.3 sebagaimana tercantum dalam lampiran I Keputusan ini.

Pasal 3

(1) Saat berlakunya Bukti Pemindahbukuan karena adanya kelebihan pembayaran pajak atau pemberian bunga kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) adalah sebagai berikut :

a. dalam hal dilakukan perhitungan dengan hutang pajak yang belum dilunasi, yaitu tanggal yang lebih akhir diantara tanggal timbulnya hak Wajib Pajak atas kelebihan pembayaran pajak atau atas pemberian bunga dan tanggal saat terhutangnya hutang pajak dimaksud;

b. dalam hal dilakukan perhitungan dengan hutang pajak yang akan datang, yaitu tanggal yang lebih akhir diantara tanggal timbulnya hak Wajib Pajak atas kelebihan pembayaran pajak atau atas pemberian bunga dan tanggal permohonan Wajib Pajak;

(2)Saat berlakunya Bukti Pemindahbukuan karena hal-hal yang lain sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2), adalah tanggal penyetoran pajak yang dipindahbukukan.

Page 6: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

Pasal 4

Yang dimaksud dengan tanggal timbulnya hak Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) adalah :

(1)tanggal Surat Keputusan Kelebihan Pembayaran Pajak untuk kelebihan pembayaran pajak yang diputuskan dengan SKKPP atau tanggal Surat Keputusan Pemberian Bunga atas Kelambatan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak (SKPB) untuk pemberian bunga kepada Wajib Pajak;

(2)tanggal yang lebih akhir diantara tanggal keputusan keberatan/banding/peninjauan kembali dan tanggal-tanggal setoran pajak yang melebihi pajak terhutang, untuk kelebihan pembayaran pajak yang timbul karena adanya keputusan keberatan/banding/peninjauan kembali.

Pasal 5

SSP dan Bukti Pemindahbukuan yang telah dipindahbukukan harus dibubuhi cap dan ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan yang menunjukan bahwa atas SSP dan Bukti Pemindahbukuan tersebut telah dilakukan pemindahbukuan.

Pasal 6

Dengan berlakunya Keputusan ini, maka ketentuan-ketentuan mengenai pemindahbukuan yang telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-19/PJ/1990 tanggal 31 Maret 1990 tentang Pedoman Induk Tata Usaha Penerimaan dan restitusi Pajak, yang bertentangan dengan bunyi Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 7

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 17 Oktober 1991 DIREKTUR JENDERAL PAJAK

ttd.

Drs. MARIE MUHAMMAD

Page 7: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

Lampiran ISurat Keputusan Dirjen PajakNomor : KEP-965/PJ.9/1991Tanggal            : 17 Oktober 1991

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK

BUKTI PEMINDAHBUKUAN

LEMBAR 1Untuk Wajib Pajak

No. : Phk.    /     /WPJ.    /KP      /19

Permohonan WP   SKKPP

Pemindahbukuan dilakukan berdasarkan *) :

       

Perhitungan Lebih Bayar Karena  Keputusan Keberatan / Banding

  ............

           Nomor : .............................. Tgl : ...............

Dari         :Nama : .........................................Alamat : .........................................NPWP : .........................................

Jenis Pajak :......................................... Kode Jenis

Pajak         :Masa/Tahun : .........................................

STP/SKP/SKPT **) Nomor :......................................... Kode Jenis

Setoran     :..................................................... : .........................................

Kepada     :Nama : .........................................Alamat : .........................................

NPWP : .........................................

Jenis Pajak :......................................... Kode Jenis

Pajak         :Masa/Tahun : .........................................

STP/SKP/SKPT **) Nomor :......................................... Kode Jenis

Setoran     :..................................................... : .........................................

Berlaku sejak : .........................................

Jumlah Pemindahbukuan : Rp. ...................................

dengan huruf : .........................................

.........................................

....................., .................................... KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK

   

____________________________NIP.

*) Beri tanda X pada kotak yang sesuai.**) Coret yang tidak perlu.  KP PDIP 5.3.

Page 8: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

Lampiran ISurat Keputusan Dirjen PajakNomor : KEP-965/PJ.9/1991Tanggal            : 17 Oktober 1991

 

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK

BUKTI PEMINDAHBUKUAN

LEMBAR 2Untuk Kantor

Pelayanan Pajak

No. : Phk.    /     /WPJ.    /KP      /19

Permohonan WP   SKKPP

Pemindahbukuan dilakukan berdasarkan *) :

       

Perhitungan Lebih Bayar Karena Keputusan Keberatan / Banding

 ............

           Nomor : ............................... Tgl : ............

Dari         :Nama : .........................................Alamat : .........................................NPWP : .........................................

Jenis Pajak : .........................................Kode Jenis Pajak         :

Masa/Tahun : .........................................

STP/SKP/SKPT **) Nomor : .........................................Kode Jenis Setoran     :

..................................................... : .........................................

Kepada     :Nama : .........................................Alamat : .........................................NPWP : .........................................

Jenis Pajak : .........................................Kode Jenis Pajak         :

Masa/Tahun : .........................................

STP/SKP/SKPT **) Nomor : .........................................Kode Jenis Setoran     :

..................................................... : .........................................

Berlaku sejak : .........................................

Jumlah Pemindahbukuan : Rp. ...................................

dengan huruf : .........................................

................................................................., ....................................

 KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK   

____________________________NIP.

*) Beri tanda X pada kotak yang sesuai.**) Coret yang tidak perlu.KP PDIP 5.3.

Page 9: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK

BUKTI PEMINDAHBUKUAN

LEMBAR 3Untuk Kantor

Pelayanan Pajak(Pengurang)

No. : Phk.    /     /WPJ.    /KP      /19

Permohonan WP   SKKPP

Pemindahbukuan dilakukan berdasarkan *) :

       

Perhitungan Lebih Bayar Karena Keputusan Keberatan / Banding

 ............

           Nomor : ............................... Tgl : ............

Dari         :Nama : .........................................Alamat : .........................................

NPWP : .........................................

Jenis Pajak :......................................... Kode Jenis

Pajak         :Masa/Tahun : .........................................

STP/SKP/SKPT **) Nomor :......................................... Kode Jenis

Setoran     :..................................................... : .........................................

Kepada     :Nama : .........................................Alamat : .........................................

NPWP : .........................................

Jenis Pajak :......................................... Kode Jenis

Pajak         :Masa/Tahun : .........................................

STP/SKP/SKPT **) Nomor :......................................... Kode Jenis

Setoran     :..................................................... : .........................................

Berlaku sejak : .........................................

Jumlah Pemindahbukuan : Rp. ...................................

dengan huruf : .........................................

.........................................

........................., .................................... KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK

   

____________________________NIP.

     *) Beri tanda X pada kotak yang sesuai.**) Coret yang tidak perlu.KP PDIP 5.3.

Page 10: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK

BUKTI PEMINDAHBUKUAN

LEMBAR 4Untuk Arsip Pajak

No. : Phk.    /     /WPJ.    /KP      /19

Permohonan WP   SKKPP

Pemindahbukuan dilakukan berdasarkan *) :

       

Perhitungan Lebih Bayar Karena Keputusan Keberatan / Banding

 ............

           Nomor : ............................... Tgl : ............

Dari         :Nama : .........................................Alamat : .........................................

NPWP : .........................................

Jenis Pajak :......................................... Kode Jenis

Pajak         :Masa/Tahun : .........................................

STP/SKP/SKPT **) Nomor :......................................... Kode Jenis

Setoran     :..................................................... : .........................................

Kepada     :Nama : .........................................Alamat : .........................................

NPWP : .........................................

Jenis Pajak :......................................... Kode Jenis

Pajak         :Masa/Tahun : .........................................

STP/SKP/SKPT **) Nomor :......................................... Kode Jenis

Setoran     :..................................................... : .........................................

Berlaku sejak : .........................................

Jumlah Pemindahbukuan : Rp. ...................................

dengan huruf : .........................................

.........................................

........................, ...................................... KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK

   

____________________________NIP.

*) Beri tanda X pada kotak yang sesuai.**) Coret yang tidak perlu.KP PDIP 5.3.

Page 11: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

LAMPIRAN IIICONTOH PENENTUAN SAAT BERLAKUNYA BUKTI PEMINDAHBUKUAN

(Pasal 3 Kep Dirjen Pajak Nomor :     /KMK.04/1991) 

Pasal 3 Huruf a :- SKKPP :

-  Diterbitkan tanggal 15 Agustus 1991 :

-  Kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp. 1.000,00

- Hutang pajak yang telah jatuh tempo :

-  STP tanggal 14 Agustus 1991 sebesar Rp.   350,00

-  SKP tanggal 15 Agustus 1991 sebesar Rp.   500,00  

- Pemindahbukuan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 1991dengan tanggal-tanggal Bukti Pemindahbukuan :

Perhitungan dengan Jumlah Pajak TanggalS T P Rp. 350,00 15 Agustus 1991S K P Rp. 500,00 16 Agustus 1991

Pasal 3 Huruf b :- SKKPP :

-  Diterbitkan tanggal 15 Agustus 1991 :

-  Kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp. 2.000,00

- Hutang pajak yang telah jatuh tempo :Jenis

KetetapanJumlah

Hutang PajakTanggal

Jatuh TempoTanggal

PermohonanS T P Rp. 320,00 16 Agustus 1991 14 Agustus 1991S K P Rp. 540,00 18 Agustus 1991 18 Agustus 1991

     - Pemindahbukuan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 1991 dengan tanggal-tanggal Bukti

Pemindahbukuan :Perhitungan dengan Jumlah Pajak Tanggal

S T P Rp. 320,00 15 Agustus 1991S K P Rp. 540,00 18 Agustus 1991

Pasal 3 Huruf c.1 :SPMKP / SPMB Diterbitkan Saat timbulnya hak WP

S P M K P Tgl. 23 Agustus 1991 23 Agustus 1991S P M B Tgl. 25 Agustus 1991 25 Agustus 1991

Pasal 3 Huruf c.2 :- SKP :

-  Jumlahyang masih harus dibayar Rp. 1.000,00

-  Pembayaran dilakukan :  

   tanggal   5 Agustus 1991 sebesar Rp.    300,00

   tanggal 15 Agustus 1991 sebesar Rp.    500,00

   tanggal 16 Agustus 1991 sebesar Rp.    200,00

- Keputusan keberatan dikeluarkan :

-  Tanggal 14 Agustus 1991  

-  Jumlah yang masih harus dibayar Rp.   250,00   - Tanggal timbulnya hak Wajib Pajak :

- Jumlah pajak Rp.   50,00  :  tgl. 14 Agustus 1991- Jumlah pajak Rp. 500,00  :  tgl. 15 Agustus 1991- Jumlah pajak Rp. 200,00  :  tgl. 16 Agustus 1991

Page 12: Se - 26 TH 1991 ttg pemindahbukuan.doc

LAMPIRAN IIIS U R A T   P E R N Y A T A A N

 Sehubungan dengan surat kami nomor : ...................................................

tanggal : .............................................. mengenai permohonan pemindahbukuan Surat Setoran Pajak ( S S P ) :Atas nama : .................................................................................Alamat : .................................................................................N P W P : .................................................................................Jenis Pajak : ........................................  kode : ...........................Jenis Setoran : .................................................................................Bulan/Tahun Pajak : ................................................................................Jumlah Pajak : Rp. ...........................................................................Disetor : tanggal ......................................................................Melalui : .................................................................................

dengan ini kami yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : .................................................................................Alamat : .................................................................................N P W P : .................................................................................

menyatakan bahwa setoran pajak tersebut di atas, benar telah kami laksanakan sebagaimana mestinya. 

Kami sadar bahwa apabila setoran pajak tersebut tidak benar, berari kami telah melakukan tindak pidana pemalsuan. 

Wajib Pajak  

..............................................NPWP : .................................