Sayuran Merupakan Peranan Penting Bagi Asupan Untuk Memenuhi Kecukupan Manusia
-
Upload
gerald-siahaan -
Category
Documents
-
view
225 -
download
4
description
Transcript of Sayuran Merupakan Peranan Penting Bagi Asupan Untuk Memenuhi Kecukupan Manusia
![Page 1: Sayuran Merupakan Peranan Penting Bagi Asupan Untuk Memenuhi Kecukupan Manusia](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020111/5695cffd1a28ab9b02906eae/html5/thumbnails/1.jpg)
Sayuran merupakan peranan penting bagi asupan untuk memenuhi kecukupan
manusia. Salah satunya untuk melengkapi gizi manusia. Pada tanaman hortikultura,
sayuran merupakan kelompok holtikultura yang memiliki peminat yang cenderung
banyak mengingat kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran. Karena
semakin tinggi kesadaran masyarakat akan mengkonsumsi sayuran, maka hal ini
selaras dengan meningkatnya permintaan akan tanaman sawi. Hal ini tercermin oleh
permintaan sawi yang cenderung fluktuatif. Seiring dengan permintaan yang banyak,
tidak diimbangi oleh kondisi wilayah yang semakin kecil untuk dilakukan penanaman
sawi. Salah satu upaya untuk memanfaatkan kondisi wilayah yang ada dengan
meningkatkan outpu adalah dengan menanam menggunakan hidroponik.
Hidroponik merupakan teknik penanaman modern yang lebih memanfaatkan
lahan sedemikian dengan memiliki output yang tinggi untuk memenuhi permintaan
konsumen. Hidroponik yang umumnya digunakan adalah hidroponik rakit
rampungAkan tetapi hidroponik itu sendiri cenderung digunakan oleh perusahaan
yang besar dan petani dengan memiliki modal yang besar, karena nutrisi hara yang
mahal yang tidak dijangkau oleh petani. Untuk itu dilakukan pemanfaat bahan
organic. Salah satu bahan organic yang memiliki dampak positif bagi pertumbuhan
tanaman adalah ekstraksi tanaman Paitan (Thithonia diversifolia). Tanaman paitan
memiliki waktu dekomposisi yang relative lebih cepat dibandingkan tanaman lain.
Diduga tanaman paitan memiliki kadar nitrogen yang tinggi.
Selain itu pemanfaat bahan organic lain yaitu dengan menggunakan kotoran
kelinci. Kotoran kelinci cair (urin) memiliki kadar nitrogen yang tinggi juga. Oleh
sebab dilakukan penelitian Penggunaan Fermentasi ekstrak Paitan (Thitonia
diversifolia) dan kotoran kelinci cair sebagai sumber hara pada budidaya tanaman
sawi secara hidroponik rakit rampung.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan RAK pada green house, dengan
ketinggian 492mdpl, suhu rata-rata 22,2oC – 24,5oC dengan kelembapan berkisar
74%-82%. Penelitian menggunakan 36 tanaman sawi dengan 5 kali ulangan. Ulangan
pertama yaitu dengan perlakuan media hidroponik A-B mix joro (control), perlakuan
![Page 2: Sayuran Merupakan Peranan Penting Bagi Asupan Untuk Memenuhi Kecukupan Manusia](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020111/5695cffd1a28ab9b02906eae/html5/thumbnails/2.jpg)
kedua dengan menggunakan A-B mix joro dengan ekstrak paitan, perlakuan ketiga A-
B mix joro + fermentasi kotoran kelinci cair, perlakuan ke empat dengan A-B mix
joro + fermentasi ekstrak paitan + fermentasi kotoran kelinci cair, dan perlakuan ke
lima fermentasi ekstrak paitan dengan fermentasi ekstrak kotoran kelinci cair.
Parameter yang digunakan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat daun,
bobot segar total, dan bobot kering total.
Pada parameter tinggi tanaman, pada 7 HST perlakuan tidak nyata, tidak
terdapat perbedaan yang signifikan. Perbedaan mulai terlihat pada 14 HST dimana
perlakuan keempat ( A-B mix joro + fermentasi ekstrak paitan + fermentasi kotoran
kelinci) memiliki tinggi daun yang tertinggi dibandingkan denggan perlakuan yang
lain. Tinggi tanaman maximum yaitu 28,81 cm. Hal ini dikarenakan pada perlakuan
ke empat ( A-B mix joro + fermentasi ekstrak paitan + fermentasi kotoran kelinci)
dapat memenuhi kandungan N untuk tinggi tanaman. Diketahui bahwa unsur N
merupakan unsur yang paling banyak dibutuhkan untuk tanaman sawi.
Pada parameter jumlah daun, pada 7 HST perlakuan tidak beda nyata.
Perlakuan terlihat berbeda pada 21HST. Pada 21 HST, perlakuan ke-empat ( A-B mix
joro + fermentasi ekstrak paitan + fermentasi kotoran kelinci), miliki jumlah daun
yang banyak yaitu rata-rata 8,33. Berdasarkan penelitian, jika N terpenuhi akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman, dengan menginkatnya pertumbuhan tanaman,
maka jumlah daun pun meningkat. Seperti yang kita ketehaui, daun terdiri atas
klorofil dan berperan untuk menyerap cahaya matahari untuk digunakan sebagai
bahan fotosintesis. Penambahan kotoran kelinci dan paitan dapat memberikan nutrisi
penunjang, dan terdapat sinkronisasi antara kebutuhan tanaman dengan ketersediaan
unsur hara.
Pada parameter Luas daun dan berat daun, perlakuan keempat ( A-B mix joro
+ fermentasi ekstrak paitan + fermentasi kotoran kelinci) memiliki luasan yang luas
dan berat daun yang cenderung besar. Luasan daun terebesar adalah 710,95cm2 dan
berat daun 26,45 gram. Pada perlakuan empat ini dapat memenuhi kebutuhan
tanaman sehingga memiliki luas daun yang besar. Karena memiliki luas daun yang
![Page 3: Sayuran Merupakan Peranan Penting Bagi Asupan Untuk Memenuhi Kecukupan Manusia](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020111/5695cffd1a28ab9b02906eae/html5/thumbnails/3.jpg)
besar, otomatis menyerap cahaya matahari yang banyak. Semakin banyak menyerap
cahaya, maka fotosintat yang dihasilkan juga banyak yang mempengaruhi bobot
daun.
Pada parameter bobot segar total, bobot daun konsumi, dan bobot kering total
perlakuan empat ( A-B mix joro + fermentasi ekstrak paitan + fermentasi kotoran
kelinci), unggul dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Bobot segar total tinggi
karena keterkaitan antara unsur hara yang dibutuhkan dengan unssur hara yang
tersedia bagi tanaman. Dengan terdapat sinkronisasi, maka tekanan turgor yang ada
pada batang, daun, dan akar tinggi akibat asupan nitrogen sebagaimana sifat tanaman
sawi yang membutuhkan nitrogen yang tinggi. Dengan penyerapan yang baik maka
jumlah daun dan lebar daun tinggi sehingga dapat menyerap cahaya untuk proses
fotosintesis. Dengan banyaknya serapan cahaya, maka fotosintat pun banyak.
Fotosintat berpengaruh terhadap biomassa dan bahan kering tanaman. Jika bahan
kering tanaman tinggi maka bobot kering tanaman pun tinggi. Perlakuan ini lebih
tinggi dibandingkan perlakuan fermentasi ekstrak paitan dan fermentasi ekstrak
kotoran kelinci cair. Hal ini karena harus terdapat keseimbangan antara penggunaan
bahan organic dan bahan anorganik.
Sehingga dapat disimpulkan perlakuan empat ( A-B mix joro + fermentasi
ekstrak paitan + fermentasi kotoran kelinci) sebagai nutrisi untuk tanamn pada teknik
penananamn hidroponik untuk tanaman sawi karena terdapat sinkronisasi antara
ketersediaan unsur hara dan kebutuhan unsur hara bagi tanaman.