Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan...

44
Oktober 2017 | Vol. 21 | No. 4 | www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id ISSN : 14106450 Transfer Pasien Kritis HKN 2017 Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku SAYA SENANTIASA MENGUTAMAKAN KESEHATAN PENDERITA Mimbar Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya Penerima Honor Atas Hasil Riset Terpublikasi Nasional & Internasional

Transcript of Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan...

Page 1: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Oktober 2017 | Vol. 21 | No. 4 | www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id ISSN : 14106450

Transfer Pasien Kritis

HKN 2017Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku

Saya SenantiaSa MengutaMakan keSehatan Penderita

MimbarRumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo SurabayaPenerima Honor Atas Hasil

Riset Terpublikasi Nasional & Internasional

Page 2: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) RSUD Dr. Soetomo dan kawasan Wisata Mangrove ini sengaja dipilih karena merupakan destinasi rekreasi warga Surabaya yang kini ramai dikunjungi. Selain penanaman mangrove, dr. Harsono juga meresmikan sebuah gazebo yang dinamakan gazebo RSUD Dr. Soetomo. di gazebo tersebut selain dapat beristirahat, pengunjung juga akan memperoleh edukasi seputar tips kesehatan ringan. ”Nanti kami juga memberikan alat pertolongan pertama untuk serangan jantung kepada pengelola,” tuturnya. Para pengelola di kawasan wisata tersebut diberi pelatihan khusus mengenai kegawatdaruratan sehingga mampu mengoperasikan alat ini dan memberikan pertolongan pertama ketika terjadi insiden. Dengan begitu para pengunjung pun akan semakin merasa aman ketika berekreasi di area Wisata Mangrove Wonorejo Surabaya.

Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Harsono, beserta jajarannya melakukan penanaman mangrove sebanyak 2.500 pohon secara langsung.

PENANAMAN MANGROVE & PEMBERSIHAN SAMPAH DALAM RANGKA ‘CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY’ (CSR) RSUD DR.

SOETOMO SURABAYA DI WISATA MANGROVE WONOREJO Sabtu, 5 agustus 2017

Page 3: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Pelindung : dr. Harsono – Direktur RSUD Dr. Soetomo Penasehat : dr. Endang Damayanti, M.Mkes, M.Hum – Wakil Direktur Umum & Keuangan, Dr. dr. Joni Wahyuhadi, Sp.BS (K) – Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan, Dr. dr. Hendrian Dwikoloso Soebagjo, Sp.M (K) – WaKIL Direktur Penunjang Medik, Dr. Anang Endaryanto, dr., Sp.A (K) – Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.Pimpinan Redaksi : dr. Pesta Parulian Maurid Edwar, dr, SpAn – Kepala Instalasi PKRS & Humas.Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr, SpTHT-KL(K), Sunarso Suyoso, dr, SpKK(K), Didi Aryono Budiyono, dr, SpKJ(K), Pranawa, dr.,SpPD.KGH, Moegiono M. Oetomo, dr.,SpM, Syaiful Islam, dr.,SpS, Dr. Esti Handayani, dra.,Apt.MARS, Mudiharti, SE, Rahayu Warni Kusasih, SKM, Tutik Murniati, SE, Rama Krishna, SKM, Ruri Mustikarani, S.Sos, Yasta Dwi Amanda, SKM.Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A. Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123 • eMail: [email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id • Foto-foto : ZM

Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi.

38

33

18

06

02

40

• IkanKembungBalado• PepesTahu

kuis mimbar

COVEr :

sEkiLas iNFO

•DeklarasiTimPengelolaanNyeriSurabaya•WorkshopPenilaianTeknologiKesehatan/Health

TechnologyAssessment•SeminarGlobalResearchSite•FinalAnnouncementthe7thSURAMADE•BimtekEdukasiBagiPetugasLoketdanPetugasdi

LayananPenunjang•BimtekMandiriPKRS•SerahTerimaGedungIKOMA•PenandatangananMOU•KunjunganProf.Dr.LaksonoTrisnantoro,M.Sc,PhD•PatientGatheringIrnaObgyn•PatientGatheringIrnaMedik•SosialisasiPerandanFungsiSPI•MemperingatidanMerayakanHUTke-72KemerdekaanRI

olehFKUnair•KegiatanSeputarIdulAdha10Dzulhijjah1438H•BaksosDonorDaraholehKPRI•HariPaliatifSeduniaTahun2017•SeminarSertifikasi&Kompetensi•SosialisasiLHKPN&LHKASN•SeminarKesehatanPopuler•SosialisasiStandardDPJP&PPJTM•PelatihanMembatikJumputan•FinalLombaKlombaMimbarke-20•LombaSeputarHarlah•SertijabPejabatStruktural

ruaNG WaNiTa

bEriTa FOTO

arTikEL kEsEhaTaN

arTikEL uTama

39

36

ruaNG uNik & LuCu

bEriTa smF

daftar isiOktober 2017 | Vol. 21 | No. 4

Dari Redaksi

Susunan Redaksi

1. PemenangLombaMemperingatiHariLahirRSUDDr.Soetomoke-79

2. PenerimaHonorAtasHasilRisetTerpublikasiNasional&Internasional

1. UlkusDekubitus2. TransferPasienKritis3. MengenalAneurismaOtak

HariKesehatanNasionalke-53

Kunjungan isteri Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si ke RSUD Dr. Soetomo dalam rangka memperingati Hari Paliatif Sedunia 2017, diantaranya melakukan penandatanganan prasasti Taman Amphitheater Kirana, Taman Bermain Kirana, Kirana Hospital Schooling, dan Taman TOGA Medika serta pelepasan 1000 burung Kutilang oleh Bude Karwo dengan ditandai penekanan tombol sirine, bersama-sama (dari kiri) Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Dr. Kohar Hari Santoso, dr., SpAn.KIC, Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si, Hj. Ulfa Harsono, dan Hj. Chairani Yuliati Akhmad Sukardi pada Jumat, 13 Oktober 2017.

SymposiumandWorkshoponEmergencyofMajorBurn

oktober 2017 1Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Saat ini RSUD Dr. Soetomo telah melaksanakan Program Green Hospital. RSUD Dr. Soetomo telah melakukan tahapan-tahapan mulai perencanaa, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi. Kami berorientasi pada indikator-indikator Green Hospital, seperti efisiensi energi, penatalaksanaan manajemen limbah, hingga pencahayaan dan sebagainya.

Bertepatan dengan peringatan Hari Paliatif Sedunia Tahun 2017, pada 13 November 2017, Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si menandatangani prasasti Taman Amphitheater Kirana, Taman Bermain Kirana, Kirana Hospital Schooling, dan Taman TOGA Medika serta pelepasan 1000 burung Kutilang. Keberadaan taman-taman di RSUD Dr. Soetomo membuat lingkungan rumah sakit menjadi asri dan nyaman sehingga membantu proses kesembuhan pasien.

Untuk pertama kalinya, RSUD Dr. Soetomo meraih Juara 3 Lomba Green Hospital tingkat Nasional dalam rangka HKN RI ke-53 Th 2017 kategori RS Milik Pemerintah Daerah. Mari kita jaga kelestarian lingkungan RSUD Dr. Soetomo dengan tidak membuang sampah sembarangan, misalnya buang sampah di taman, dilarang merokok di lingkungan rumah sakit agar tahun-tahun berikutnya kita dapat meriah juara satu.

Dalam artikel kesehatan ada 3 topik menarik yang perlu diketahui. Berita foto edisi kali ini memuat banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh RSUD Dr. Soetomo.

Selamat membaca dan berinteraksi melalui Kuis Mimbar sebagai hiburan dan mengasah pengetahuan. Semoga bermanfaat.

Page 4: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah yang telah dilimpahkan-

Nya kepada kita sekalian. Atas perkenan dan izin-Nya pula kita dapat memperingati Hari Kesehatan Nasional ke 53 Tahun 2017 dalam suatu rangkaian kegiatan di tahun ini.

Pada Hari Kesehatan Nasional ke-53 saat ini, Tema yang kita angkat adalah ‘’Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku’’. Tema tersebut sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga dimana keluarga menjadi awal untuk mendorong masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.

Kita tahu bahwa komponen terpenting dalam pencegahan penyakit selain dipengaruhi kualitas lingkungan serta sarana dan prasarana pelayanan kesehatan adalah PERILAKU Keluarga memiliki dampak yang besar dalam pembentukan perilaku individu. Keluarga merupakan pengalaman pertama bagi anak-anak, pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang. Untuk itu kita perlu terus berupaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat khususnya di lingkungan keluarga.

Program lain yang didorong adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Dengan GERMAS, kita mengajak kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk bangsa Indonesia yang kuat.

Dengan mendorong Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga dan GERMAS, kita berupaya membangun kemandirian keluarga dan masyarakat dalam hidup sehat sebagai upaya promotif dan preventif

yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tinginya sehingga tercipta masyarakat yang produktif yang dapat berperan aktif dalam pembangunan nasional.

Peringatan HKN ke-53 ini menjadi momentum untuk seluruh insan kesehatan khususnya jajaran Kementerian Kesehatan merefleksi kembali sejauh mana keberhasilan upaya kesehatan yang sudah dilaksanakan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa Indonesia. Sejauh mana keberhasilan sektor kesehatan dalam melibatkan semua unsur, lintas sektor, dalam melaksanakan Pembangunan Kesehatan.

Oleh karenanya, pada peringatan HKN ke-53 ini selain kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, seperti Upacara, Tabur Bunga untuk para Pahlawan, Seminar Kesehatan, Parade Doktor, Pameran, Car Free Day, Jalan Sehat, Sepeda Sehat dan berbagai Lomba. Saya mendorong agar Peringatan HKN ke-53 ini juga dimeriahkan oleh seluruh jajaran kesehatan dan Kementerian /Lembaga terkait, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota, UPT Pusat dan Daerah, serta Organisasi Kemasyarakatan.

Marilah kita sama-sama mensukseskan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Mulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga. Indonesia Sehat dapat diwujudkan melalui keluarga-keluarga yang sehat, sehingga membentuk masyarakat sehat. Mari berperilaku hidup bersih dan sehat, selalu mengkonsumsi makanan yang sehat teratur, sayur dan buah, serta senantiasa berolah raga atau melakukan aktivitas fisik, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, tidak merokok dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa – Allah Subhanahu Wata’ala memberikan bimbingan dan meridhoi upaya kita mewujudkan Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat.

Salam Sehat, Sehat Indonesia !

Pada tahun 2017 ini, tepatnya tanggal 12 November, kita kembali memperingati Hari

Kesehatan Nasional (HKN).

oktober 20172 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

artikel utama

Page 5: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 2017 3Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 6: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

Sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat dan sadar akan pentingnya kesehatan maka Kementerian Kesehatan telah menyelenggarakan sebuah Program yang disebut Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Program ini merupakan terobosan dalam upaya menanggulangi masalah-masalah kesehatan, meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan.

Keluarga sebagai suatu lembaga yang merupakan satuan (unit) terkecil dari masyarakat, memiliki peranan dalam menentukan derajat kesehatan masyarakatnya. Pemerintah perlu mendukung keluarga agar dapat melaksanakan fungsi kesehatannya secara optimal, oleh karena itu strategi Pendekatan Keluarga ditetapkan dalam mencapai

... kita berupaya membangun kemandirian keluarga dan masyarakat

dalam hidup sehat sebagai upaya promotif dan preventif yang pada

akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi

tinginya sehingga tercipta masyarakat yang produktif yang dapat berperan aktif dalam pembangunan nasional.

MENTERI KESEHATAN RIProf. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K)

Bentuk Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

1. Melakukan Aktivitas Fisik2. Mengonsumsi Sayur dan Buah3. Memeriksa Kesehatan Secara Rutin4. Tidak Merokok5. Tidak Mengonsumsi Alkohol6. Membersihkan Lingkungan7. Menggunakan Jamban

tujuan Program Indonesia Sehat.Pendekatan keluarga merupakan

pengembangan dari kegiatan luar gedung Puskesmas dengan melakukan kunjungan rumah.

Kegiatan yang dilaksanakan merupakan pengembangan dari upaya yang sebelumnya telah dilakukan Puskesmas dalam kegiatan yang disebut Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).

Kegiatan pendataan ke semua keluarga dilakukan dengan menggunakan formulir Profil Kesehatan Keluarga (PROKESGA)/ family folder dan Paket Informasi Kesehatan Keluarga (PINKESGA) sebagai data dalam penyusunan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di Tingkat Puskesmas.

oktober 20174 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

artikel utama

Page 7: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Sumber:BukuPanduan

HariKesehatanNasionalke53Tahun2017.Kementerian

KesehatanRepublikIndonesia.

RAKERKESEHATANNASIONAL2017

10 PESAN KESEHATAN

JOKOWI1. KESEHATAN SANGAT FUNDAMENTAL‘Dan juga di bidang kesehatan. Ini sangat basic sekali, sangat fundamental sekali untuk kita selesaikan’.

2. Gizi Investasi Bangsa‘Jangan sampai ada lagi yang namanya gizi buruk. Tidak ada anak yang sepantasnya kekurangan gizi di negara berpendapatan menengah sepertin sekarang ini’

3. Berantas Penyakit Menular‘Penyakit yang masih kita lihat belakangan ini, demam berdarah, TBC harus diselesaikan’.

4. Utamakan Pencegahan‘Terutama Puskesmas ini perlu saya ingatkan pada semua kepala dinas, arahkan mereka kepada gerakan pencegahan terhadap munculnya penyakit-penyakit.

5. Gerakan Hidup Sehat‘Kita kembalikan lagi kepada pola hidup sehat masyarakat kita. Entah pola makan, entah pola olahraga itu yang diderakkan’.

6. Sinergitas Antar Kementerian/ Lembaga‘Enggak mungkin Kementerian Kesehatan bekerja sendiri tanpa didukung air bersih yang baik, sanitasi yang baik’.

7. Manajemen & Anggaran Pusat-Daerah‘Kalau anggaran itu ada, kemudian kita tidak bisa menyelesaikan persoalan-persoalan di lapangan, pasti ada yang keliru’.

8. Hentikan Merokok‘Jangan sampai ada uang dipakai untuk beli rokok dan tidak dipakai untuk menambah gizi anaknya’.

9. Pendekatan Keluarga‘Tenaga kesehatan harus aktif mendatangi masyarakat, Jangan menunggu di Puskesmas menunggu orang sakit, datangi mereka’.

10. Reformasi Birokrasi‘Kalau kita bekerja dan kita menghasilkan sesuatu, di ’dalam’ itu enggak kosong, karena memang kita bekerja dari dalam hati. Bukan bekerja rutinitas, bukan asal ada absen’.

oktober 2017 5Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 8: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Ulkus DekubitusOleh : Iswinarno DS

Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan EstetikUniversitas Airlangga/RSUD. Dr. Soetomo Surabaya

oktober 20176 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

artikel kesehatan

Ulkus dekubitus merupakan salah satu komplikasi yang sering dijumpai pada pasien dengan tirah baring lama. Sesuai dengan namanya, ulkus

dekubitus berasal dari bahasa Latin ‘decumbere’ yang berarti berbaring. Ulkus dekubitus merupakan trauma pada jaringan lunak akibat dari tekanan atau gesekan yang berlangsung terus-menerus pada area tonjolan-tonjolan tulang. Kerusakan jaringan lunak di sekitar tulang tersebut terjadi akibat adanya iskemia jaringan oleh karena penurunan perfusi akibat tekanan yang terjadi.

Beberapa istilah lain untuk ulkus dekubitus diantaranya pressure sore, pressure ulcer, ataubedsores. Kondisi medis yang menyebabkan penderita immobile seperti cedera tulang belakang, penyakit neurologi, kardiovaskular, dll.,memiliki angka insiden komplikasi ulkus dekubitus yang cukup besar.

EPIDEMIOLOGIAngka insiden ulkus dekubitus terbilang cukup

besar antara 2.7-29% dari total pasien yang menjalani rawat inap. Dari angka tersebut penyakit kardio vaskular memegang prosentase jumlah kasus terbesar (41%), diikuti penyakit neurologi akut (27%), dan trauma orthopedic (15%). Kasus orthopedi berupa fraktur femur menunjukkan angka komplikasi ulkus dekubitus sebesar 66%. Pada pasien yang menjalani rawat inap di ICU, angka insiden ulkus dekubitus mencapai 33% mengingat sebagian besar penderita yang dirawat di ICU adalah penderita dengan imobilitas atau dengan kemampuan mobilitas terbatas.

Dari segi umur, insiden ulkus dekubitus menunjukkan pola bimodal, artinya angka insiden yang tinggi ditunjukkan oleh 2 kelompok umur yang berbeda. Insiden ulkus dekubitus pada dekade ketiga (30-50 tahun) sering berkaitan dengan kejadian trauma spinal cord, sementara ulkus dekubitus pada penderita 60 tahun keatas sering terjadi sebagai komplikasi penyakit degeneratif.

Penyebab terjadinya ulkus dekubitus bersifat multi faktorial. Secara umum dibagi menjadi :

A. Faktor intrinsikDiantaranya: - Keterbatasan mobilitas, seperti pada : trauma

tulang belakang (spinal cord), stroke, penyakit saraf progresif (Parkinson, Alzheimer, Multiple sclerosis), fraktur, kondisi postoperative, pasien

koma, arthropati, dll. - Status nutrisi yang kurangbaik, seperti: anorexia,

dehidrasi- Adanya komorbiditas atau penyakit penyerta,

seperti : Diabetes Mellitus, gagal jantung, keganasan, COPD, End-stage renal disease, Peripheral vascular disease, dll,

- Kondisi kulit yang mengalami penuaan yaitu penurunan elastisitas, penipisan, penurunan perfusi kutaneus, penurunan jumlah lemak subkutan, dll.

B. Faktor ekstrinsikDiantaranya: - Tekanan mekanik dari luar (bed yang keras,

wheelchair, dll.), - Gesekan antara kulit dan permukaan tempat tidur- Kelembaban berlebih yang menyebabkan kulit

mengalami maserasi (terutama pada pasien dengan inkontinensiauri, keringat berlebih, atau luka yang terlalu berair

Daerah tonjolan-tonjolan tulang pada tubuh seringkali menjadi tempat predileksi timbulnya ulkus dekubitus (Gambar 1).Regio sacrum merupakan tempat predileksi ulkus dekubitus terbanyak.

Gambar 1.Tempat predileksi ulkusd ekubitus

PATOFISIOLOGIDasar terjadinya ulkus dekubitus adalah adanya

kerusakan jaringan kulit dan jaringan lunak di bawah

Page 9: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 2017 7Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

kulit akibati skemia yang berkepanjangan yang terjadi karena tekanan tangan berlangsung lama. Tekanan pada kulit dan jaringan lunak di antara permukaan alas tidur dengan tonjolan tulang menyebabkan penurunan perfusi pada jaringan tersebut.Tekanan arteri normal untuk dapat memberikan perfusi jaringan yang optimal adalah sebesar 32 mmHg. Tekanan ekstrinsik yang melebihi tekanan arteri normal akan mengganggu perfusi. Besarnya tekanan ekstrinsik sangat bervariasi antara satu region dengan region yang lain pada tubuh (Gambar 2).

Kerusakan jaringan juga dapat terjadi karena tekanan ekstrinsik yang menghambat aliran darah balik vena dari jaringan yang mengalami tekanan. Tekanan vena normal rata-rata 8-12 mmHg.

Intensitas dan durasi tekanan berbanding lurus dengan timbulnya ulkus dekubitus. Intensitas tekanan yang kuat dengan durasi yang lama akan mempermudah terjadinya ulkus dekubitus.

Sebaliknya toleransi jaringan berbanding terbalik dengan timbulnya ulkus dekubitus. Jaringan kulit yang sehat dengan elastisitas yang baik, kondisi sekitar yang tidak lembab, dan nutrisi yang baik, serta mobilisasi pasif yang teratur akan mencegah timbulnya ulkus dekubitus.

KLASIFIKASIUlkus dekubitus dapat dibedakan berdasarkan

derajat kedalaman struktur yang mengalami kerusakan. Diantaranya :

A. Ulkus dekubitus grade IPada derajat ini, secara umum struktur kulit intak,

ditandai dengan adanya hiperemi yang menetap lebih dari 1 jam setelah tekanan dihilangkan.

B. Ulkus dekubitus grade IITanda khas pada derajat ini adalah adanya blister.

Kerusakan kulit mencapai sebagian dermis, dapat atau tanpa disertai infeksi sekunder.

C. Ulkus dekubitus grade IIIPada derajat ini, kerusakan telah mencapai seluruh

epidermis yang dapat meluas hingga jaringan subkutan, namun tidak melewati fascia. Kondisi ini dapat atau tanpa disertai infeksi sekunder.

D. Ulkus dekubitus grade IV Kerusakan struktur pada derajat ini telah mencapai

fascia dan jaringan lebih dalamya itu otot, tulang, tendon, atau ligament, baik dengan ataupun tanpa infeksi sekunder.

PENATALAKSANAANPenatalaksanaan ulkus dekubitus membutuhkan

perhatian yang serius dan kompleks dan bersifat multidisipliner. Penanganan tidak saja ditujukan pada upaya penutupan luka, namun juga meliputi upaya mengontrol faktor resiko serta upaya pencegahan agar tidak terjadi kekambuhan.

Secara umum, penanganan ulkus dekubitus meliputi: A. Penanganan pra-operatifPada tahap ini, penanganan ulkus dekubitus adalah

ditujukan untuk mengendalikan faktor resiko yang ada, diantaranya : - Evaluasi dan optimasi status gizi dan nutrisi

(perhitungan kebutuhan kalori, protein, elektrolit, koreksi Albumin, pemberian supplemen vitamin A, C, Zinc, kalsium, dan Fe).

- Kontrol infeksi dengan cara perawatan luka yang teratur, debridement non invasif jaringan non vital, serta kontrol fokus infeksi di regio lain, seperti infeksi

Gambar 2. Distribusi besar tekanan ekstrinsik pada permukaan tubuh

Gambar 3. Derajat ulkus dekubitus

Grade I Grade II

Grade III Grade IV

Page 10: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 20178 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Gambar 5. Mesin VAC dan mekanisme kerjanya

C. Penanganan Pasca OperasiPasca operasi, penanganan tetap ditujukan pada

upaya untuk mengontrol faktor resiko berupa perbaikan nutrisi, upaya untuk mengurangi tekanan, penanganan kondisi komorbid, dan mobilisasi pasif. Hal penting yang harus diperhatikan pada penanganan pasca operasi adalah pengaturan posisi pasca operasi. Pasien diposisikan tidur berlawanan dengan sisi luka operasi dan dipertahankan selama 2-3 minggu dengan tetap dilakukan mobilisasi pasif setiap 2 jam.

Tujuan lain dari penanganan pasca operasi adalah mencegah rekurensi (kekambuhan) baik pada luka yang telah dioperasi ataupun di regio lain dengan tetap mempertahankan upaya mengendalikan faktor resikodan mobilisasi rutin untuk mengurangi tekanan.

REFERENSIBauer, J.D; Mancoll, J.S; & Phillips, L.G. 2007, EPUAP.

European Pressure Ulcer.2003.Bauer, J.D; Mancoll, J.S; & Phillips, L.G. Pressure Sore. In :

Grabb and Smith’s Plastic Surgery, Sixth Edition. Editor : Charles H. Thorne . 2007.

Gefen A. Reswick and Rogers pressure-time curve for pressure ulcer risk. Part 1 & 2.Nurs Stand. 2009 Jul 15-21. 23(45):64, 66, 68 passim9.

Gurtner GC.2007. inGrabb Plastic Surgery, 6th. Wound Healing, normal and abnormal. Philadelphia :Wolters Kluwer-LippincotWiliam and Wilkins. pp 15-22.

Blustein, D., Vaheri A. Pressure Ulcers: Prevention, Evaluation, and Management. 2008. American Family Physician. Vol 78 (10)

Fogerty MD, Abumrad NN, Nanney L, Arbogast PG, Poulose B, Barbul A. Risk factors for pressure ulcers in acute care hospitals. Wound Repair Regen. 2008 Jan-Feb. 16(1):11-8

Lahmann NA, Dassen T, Poehler A, Kottner J. Pressure ulcer prevalence rates from 2002 to 2008 in German long-term care facilities. Aging ClinExp Res. 2010 Apr. 22(2):152-6

Philips, LG. Pressure Sores 2011 and TheInterprofessional Team. American society of Plastic surgical Nurse.

Soedjana H. 2016. Penatalaksanaan Ulkus tekanan (Pressure ulcer/decubitus Ulcer).

Trihono. (2013), Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

artikel kesehatan

paru, saluran kencing, dll. - Upaya mengurangi tekanan dengan cara elevasi atau

mobilisasi pasifrutin miring kanan-miring kiri setiap 2 jam selama 5 menit, penggunaan kasur atau bantal air / angin.

- Penanganan penyakit komorbid : kontrol gula darah untuk penderita Diabetes, penanganan stroke dan penyakit neurologi lain yang komprehensif, dialisis rutin untuk penderita gagal ginjal, serta pengobatan untuk memperbaiki perfusi perifer pada penderita peripheral vascular disease.

B. Penanganan operatifPenanganan operatif dapat dilakukan apabila faktor

resiko dapat dikendalikan dengan baik. Tujuan definitive terapi operatif adalah penutupan luka. Penanganan operatif meliputi : - Debridement jaringan non vital dan nekrosis secara

adekuat- Ostectomy, yaitu tindakan pengikisan atau

pemotongan massa tulang untuk mengurangi tonjolan-tonjolan tulang. Dengan cara ini kemungkinan timbulkan ulkus dapat berkurang di area tonjolan-tonjolan tulang.

- Upaya penutupan luka baik dengan penutupan secara primer, penutupan dengan skin graft, local flap, atau free-flap. Pemilihannya disesuaikan dengan dimensi dan stadium ulkus yang akan dioperasi. Contohnya, ulkus dekubitus grade III pada region sacrum dapat dilakukan penutupan luka dengan bilateral superior gluteus maximus V-Y advancement flap (Gambar 4).

Gambar 4.Penutupan defek sacrum dengan bilateral gluteus

maximus flap.

- Salah satu modalitas penutupan luka yang saat ini banyak dipergunakan adalah Vacuum Assissted Closure, yaitu penutupan luka dengan mengaplikasikan tekanan negatif secara konstan pada luka agar luka dapat menutup per secundam (terutama untuk ulkus yang berukuran kecil) atau untuk mempersiapkan bed (dasar) luka yang baik sebelum dilakukannya penutupan luka secara definitif. VAC efektif dalam mengontrol ulkus dengan eksudat berlebih dan merangsang terbentuknya jaringan granulasi secara optimal (Gambar 5).

Page 11: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Oleh : Pesta M. EdwarAbstract

Background: Transfer of critical patients is a dangerous process and guidelines for the process has been widely published. However, the incidence of adversed events that injure the patients during intrahospital transfer (IHT) is still common.

Objective: This study was made to identify in the literature, the nature of adverse events that may occur during IHT, as well as to provide practical guidance for intensive care unit (ICU) and emergency department (ED) to avoid complications during the IHT process.

Methods: we searched electronic databases in PubMed, MEDLINEusing key-words: intrahospital, intra-hospital, transfer,critically ill patient, incident, adverse events, physio-logic changes, monitoring, patient safety, guidelines; on both original articles and reviews on 2007-2016.

Conclusion: Despite of improvements on IHT, some significant risks are still common. Basic training, good clinical skills and sound risk-benefit analysis are required. Critical patients accompanied by inexperienced teams are a high-risk combination. Health care tools, the use of check-lists, and adequate training programs over the long term can improve security and reduce the risk of an IHT process.

Keywords: intrahospital, intra-hospital, critically ill patient, incident, adverse events, physiologic changes, monitoring, patient safety, guidelines

Transfer Pasien Kritis(Intrahospital Transfer of Critically Ill Patient)

AbstrakLatar belakang: Telah diketahui bahwa transfer

pasien kritis merupakan proses yang berbahaya dan telah cukup banyak diterbitkan pedoman untuk proses tersebut.Walau demikian, insiden kejadian yang tidak diharapkan selama proses transfer pasien kritis intrahospital (IHT) yang mencederai pasien masih umum terjadi.

Tujuan: Studi ini dibuat untuk mengidenti-fikasi penyebab dari berbagai kejadian tak diharapkan yang dapat terjadi saat IHT yang terdapat dalam literatur, serta menyajikan panduan praktis bagi unit perawatan intensif (UPI) dan instalasi gawat darurat (IGD) untuk mencegah komplikasi selama proses IHT.

Metode: mengumpulkan menyeleksi dan menganalisa studi dari pusat data PubMed, MEDLINE, baik artikel original dan tinjauan pustakadari tahun 2007-2016, menggunakan kata kunci: intrahospital, intra-hospital, transfer, critically ill patient, incident, adverse events, physiologic changes, monitoring, patient safety, guidelines.

Kesimpulan: Terlepas dari perbaikan kualitas IHT, beberapa resiko yang signifikan masih umum terjadi. Dibutuhkan pelatihan dasar, keterampilan klinis dan analisa resiko-manfaat yang baik. Pasien kritis yang didampingi oleh tim yang tidak berpengalaman, merupakan kombinasi yang beresiko tinggi. Alat kesehat-an, penggunaan check-list, dan program pelatihan yang memadai dalam jangka panjang dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi resiko proses IHT.

Kata kunci: intrahospital, intra-hospital, pasien kritis, insiden, efek samping, perubahan fisiologis, pemantauan, keamananpasien, pedoman

oktober 2017 9Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 12: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Transfer intrahospital (IHT) pasien kritis merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari dan telah dilakukan sejak dulu.1Kemajuan signifikan di bidang

tekhnik evakuasi, teknologi, sumber daya manusia dan sarana yang digunakan dalam tatakelola dan transfer pasien kritis.Publikasi internasional tentang analisis dan cara mengatasi resiko selama IHT pasien kritis telah banyak dimuat, khususnya dalam 10 tahun terakhir.9 Resiko kejadian yang tak diharapkan selama IHT dapat dikurangi melalui standarisasi beberapa prosedur9yang akhirnya menciptakan sistem kerja yang standar dan homogen untuk proses IHT.

Walau demikian, disamping dari kemajuan dalam praktek IHT tersebut, insiden efek samping dari transfer pasien kritis masih tinggi.1,6,9,16-17 Tinjauan pustaka ini menyajikan perkembangan ilmu dalam 10 tahun terakhir tentang faktor resiko, insiden kejadian tak diharapkan, serta rekomendasi untuk IHT. Tujuannya adalah untuk menganalisa penyebab dari berbagai masalah yang dapat terjadi selama IHT dan menyajikan panduan praktis bagi unit perawatan intensif (UPI) dan instalasi gawat darurat (IGD) untuk mencegah komplikasi selama proses IHT.

Tujuan dasar setiap transportasi pasien adalah memberikan kelanjutan perawatan pasien dengan kualitas setinggi ICU, dengan mencegah terjadinya deteriorasi dan timbulnya insiden. Oleh karena itu, keputusan untuk mentransfer berorientasi pada pasien dan diambil bila manfaat dari transfer tersebut melebihi resiko yang didapat.7,8 Pasien kritis memiliki resiko morbiditas dan mortalitas yang meningkat selama transportasi. Resiko tersebut dapat diminimalisir dengan perencanaan seksama, menggunakan personel yang berkualitas, dan pilihan serta ketersediaan alat yang memadai.2,9 Penilaian resiko dan keputusan untuk memindahkan pasien kritis sebaiknya diambil oleh dokter penanggung jawab yang merawat pasien tersebut.1,2

Studi kohort oleh Parmentier-Decrucq menemukan bahwa kejadian tak diharapkan saat IHT terjadi sebanyak 45.8% dari total IHT yang dilakukan. 26% dari insiden tersebut mengakibatkan kejadian tak diharapkan pada pasien dimana 64% dari kejadian tak diharapkan tersebut merupakan kejadian besar yang membutuhkan intervensi selama transport. Kejadian besar ini didominasi dengan desaturasi oksigen (8.8%) dan instabilitas hemodinamik (5%). Sebagian besar insiden ini dapat dihindari dengan persiapan yang baik.6

PERENCANAAN AWALDalam memindahkan pasien kritis, persiapan

merupakan kunci dari keberhasilan dan meliputi hingga di hari transfer tersebut. Perencanaan jangka panjang meliputi pelatihan para personel dan ketersediaan alat-alat yang memadai untuk transfer. Tas untuk transfer merupakan komponen utama; sebaiknya hanya diisi dengan peralatan yang dibutuhkan. Rancangan bentuk tas adalah hal penting karena isi tas harus dapat dikenali dan digapai dengan mudah saat keadaan darurat. Beberapa rumah sakit menggunakan sistem label

untuk menyegel tas beserta daftar isi tas tersebut dan saat inventaris mengganti isi yang telah terpakai jika ditemukan segelnya rusak. Daftar isi tas dan pemeriksaan reguler sangat penting dalam proses ini. Sebuah daftar urutan proses dan alat-alat akan sangat berguna untuk membantu mengarahkan tim dalam memindahkan pasien, khususnya untuk kasus yang membutuhkan waktu singkat.1

Beberapa rumah sakit menggunakan dokumentasi standar yang juga meliputi checklist, informasi penting (contohnya nomor telepon penting, perhitungan oksigen, dsb), tempat untuk mencatat tanda-tanda vital pasien dan proses transfer secara detil. Keberadaan dokumen tersebut dapat membantu memperbaiki kualitas timbang terima pasien.1

Semua alat untuk transfer sebaiknya disimpan di satu area yang telah ditentukan dan diperiksa setiap hari. Jadwal pemeliharaan dan perbaikan sebaiknya diperiksa dan dipatuhi. Salah satu insiden yang paling sering terjadi saat transfer adalah habis baterai; perlu disadari bahwa pemeliharaan alat yang memadai dapat mengurangi masalah seperti ini.1

PERSIAPAN SESAAT SEBELUM TRANSFERKomunikasiKomunikasi sebaiknya dimulai sedini mungkin dan

menggunakan terminologi yang serupa untuk mencegah kesalahpahaman. Komunikasi sebaiknya selalu dimulai dengan menyertakan anggota senior dari tim ICU, antara dokter dengan dokter dan perawat dengan perawat.1,2

Tim penerima sebaiknya dihubungi untuk menceritakan riwayat pasien, alasan dirujuk, dan status pasien saat ini dan antisipasi akan masalah-masalah yang mungkin muncul sebelum tiba di tempat tujuan. Sangat penting untuk mengkomuni-kasikan semua infeksi dan mikroorganisme yang ditemukan kepada tim penerima mengingat pasien mungkin akan membutuhkan isolasi saat tiba di tujuan. Pasien yang dipindahkan dapat berperan sebagai vektor penyebar organisme multi-resistant.1

Kelayakan transfer pasien dari ICU harus dinilai dengan seksama. Jika tidak ada dokter yang dapat mengantar pasien, dokter yang merujuk dan menerima pasien harus memastikan adanya instruksi dokter ke tim pengantar yang dianggap bertanggung jawab terhadap terapi selama perjalanan. Ada baiknya untuk tim pengantar menerima informasi tentang kondisi pasien sebelum tim berangkat.2 Pasien menjadi tanggung jawab tim dokter yang mengantar hingga tim penerima selesai dengan timbang terima dan mengambil alih pasien.8

Sangat direkomendasikan untuk menciptakan aturan tertulis dalam setiap institusi mengenai isi dokumentasi dan komunikasi antara personel yang terlibat dalam rujukan.2

SIAPA YANG SEBAIKNYA MENGANTAR PASIEN?Personel yang mengantar pasien sebaiknya memiliki

keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk mengelola pasien selama transfer dan sudah mendapat pelatihan khusus.2 Setidaknya mereka memiliki

oktober 201710 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

artikel kesehatan

Page 13: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

pengetahuan secara teori tentang masalah-masalah yang umum ditemui selama transfer dan cara menangani bila masalah tersebut muncul. Sebaiknya terdapat minimal dua personel yang mengantar pasien kritis. Pengantar ini sebaiknya yang mampu mengelola jalan napas dan memasang infus, mampu mengidentifikasi dan mengelola aritmia serta terampil dalam memberikan bantuan hidup dasar dan lanjut;8 tetapi dapat juga diantar oleh tenaga kesehatan yang tersedia yang terlatih dan dengan keterampilan yang mahir. Komposisi tim pengantar sebaiknya dipesan sesuai dengan kebutuhan pasien.1

PERSIAPAN PASIENPenilaian per sistem tubuh yang mendetil pada pasien

sebaiknya dilakukan saat persiapan untuk transfer; waktu yang digunakan untuk menstabilisasi dan resusitasi pasien saat ini dapat mengurangi masalah saat transfer dan mengurangi lama perawatan di ICU. Jalan napas sebaiknya dievaluasi dan diamankan bila diperlukan. Sedasi yang cukup, analgesi dan pelumpuh otot harus dipastikan lagi untuk pasien-pasien yang diintubasi.1

Beberapa RS membuat kriteria pasien stabil untuk ditransfer ke diagnostik, seperti tanda-tanda vital yang stabil tanpa sokongan vasopresor atau inotrop, tekanan darah dapat mentolelir sedasi, laju napas pada ventilator ≤20 kali/menit, PEEP ≤10 cmH2O, dan FIO2 ≤ 0.6. Walaupun demikian, pasien-pasien yang telah memenuhi kriteria tersebut pun masih beresiko untuk mengalami perburukan keadaan umum selama transfer, sehingga dikatakan untuk tetap menggunakan monitor selama transfer.3

Sebagai pedoman, dua akses intravena besar yang berfungsi baik harus terpasang sebelum transfer. Pasien sebaiknya diresusitasi cairan yang cukup dengan curah jantung yang adekuat sebelum keberangkatan; gaya dari kelembaman selama akselerasi dan (lebih penting) saat deselerasi dapat menghasilkan perpindahan cairan intravaskular yang signifikan yang mana akan berefek lebih besar pada pasien yang hipovolemi. Jika dibutuhkan inotropik untuk mencapai hemodinamik yang stabil, pasien sebaiknya distabilisasi menggunakan obat-obat tersebut sebelum berangkat. Target hemodinamik sebaiknya ditentukan untuk tiap pasien.1

Monitor selama transfer sebaiknya dapat memonitor fisiologi pasien setingkat monitor di ICU; setidaknya untuk pasien yang diintubasi, monitor berikut sebaiknya ada: EKG, pulse-oximetry, tekanan darah, end-tidal CO2 (EtCO2), inspired oxygen concentration dan airway pressure.1,3 Nilai batas alarm dan volume suara alarm sebaiknya diperiksa dan diperbaiki bila perlu.1

Untuk transfer yang tidak darurat, pasien sebaiknya dihubungkan dengan alat-alat dan monitor transfer (termasuk ventilator) selama 30 menit sebelum berangkat. Sumber gas utama dan listrik sebaiknya digunakan untuk menghemat persediaan baterai dan gas, dan analisa gas darah arteri diperiksa untuk memastikan ventilasi yang adekuat. Semua keadaan tidak stabil sebaiknya ditangani sebelum keberangkatan; hal ini dapat menyebabkan

penundaan tapi, bila diabaikan, dapat terjadi perburukan yang menyulitkan selama perjalanan.1

Durasi perjalanan sebaiknya diperkira-kan dan digunakan sebagai acuan untuk menghitung kebutuhan oksigen, baterai dan obat-obatan. Sebaiknya membawa persediaan 50% lebih banyak dari hasil perhitungan tersebut untuk mengantisipasi bila terjadi keterlambatan. Tetes kontinyu obat-obatan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan diberikan melalui pompa syringe yang berfungsi dengan baik; pompa volumetric sebaiknya tidak digunakan untuk transfer oleh karena pergerakan akan mempengaruhi kecepatan infus.1

Ventilator mekanik merupakan kebutuhan dasar untuk semua pasien yang diintubasi dan saat ini ventilator untuk transfer juga dapat digunakan untuk ventilasi non-invasif.1

Tabel 1. Peralatan minimal untuk transfer pasien

yang direkomendasikan

Manajemen jalan napas/oksigenasi – dewasa dan pediatri

Plester adhesifNebulizerAlcohol swabsArterial line tubingJarum intraosseus (untuk infus pediatri)

Manset tekanan darah (neonatus, balita, anak, dewasa

kecil dan besar)Jarum infus (23G, 25G)Alat komunikasi (contoh, telepon seluler)

Jel defibrilatorMonitor EKG/defibrilator (lebih baik bila dilengkapi

dengan pressure transducer)Elektroda EKG (balita, anak, dewasa)

Lampu senter dengan baterai cadangan

Infusion pumpSet infus (dewasa dan anak)Set transfusi darahEkstensi selang infusThree-way stopcocksKateter intravena, ukuran 14G - 24G

Cairan intravena1000 mL, 500 mL NaCl 0.9%1000 mL Ringer laktat250 mL dekstrosa 5%Syringe 60 mL, tip kateterKlem KelleyJarum hipodermikSyringe hipodermikNaCl 0.9% untuk irigasiSarung penekan infusPulse oxymeter dengan sensor adhesif untuk beberapa

tempatNasogastric tube, berbagai ukuranTali pengaman lembut untuk ekstremitas atas dan bawah

StetoskopMesin suctionKateter suction (#5, #8, #10, #14, tonsil)

Surgical dressing (sponges, Kling, Kerlix)

Tourniquet untuk akses venaBerikut ini dianggap perluTranscutaneous pacemakerNeonatal/pediatric isoletteAlat imobilisasi tulang belakangVentilator transport

oktober 2017 11Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 14: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

BAHAYA SAAT MOBILISASI PASIENSalah satu tantangan terbesar ketika mobilisasi pasien

kritis adalah terjadinya ketidakstabilan hemodinamik. Pasien-pasien kritis menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat tidur. Tirah baring berpengaruh besar terhadap perubahan sistem kardio-vaskular. Posisi berbaring membuat perpindahan 11% dari volume darah menjauhi tungkai bawah menuju ke dada. Dalam 3 hari pertama tirah baring, terdapat 8%-10% pengurangan volume plasma. 15-20% kehilangan ini baru menjadi stabil pada minggu ke empat.4

Perubahan ini meningkatkan beban kerja kardiovaskular, meningkatkan laju nadi saat istirahat, dan mengurangi volume sekuncup yang mengarah pada penurunan curah jantung. Terlebih lagi, fungsi otot jantung menurun dengan keadaan tirah baring. Atrofi jantung terjadi selama tirah baring yang berkepanjangan, berhubungan dengan adaptasi fisiologi pada keadaan berkurangnya beban dan kerja jantung.Toleransi terhadap posisi tegak sangat berkurang dengan imobilitas. Efek maksimum dijumpai dalam 3 minggu.4

Pasien kritis dapat memiliki tonus vaskular yang buruk, disfungsi otonom, dan atau cadangan kardiovaskular yang rendah. Kondisi pasien dan bagaimana perawatan dilakukan dapat mengarah pada ketidak-seimbangan pasokan dan kebutuhan oksigen. Seiring bertambahnya usia, respons dari sistem saraf otonom terhadap pepindahan cairan yang berhubungan dengan gravitasi telah hilang, meningkatkan resiko instabilitas kardiovaskular. Respon ini mungkin juga bagian dari berkurangnya fungsi barorefleks, menyebabkan respon otonom yang tidak sesuai. Disfungsi otonom bertambah parah seiring komplikasi diabetes bertambah parah.4

Instabilitas kardiovaskular saat peru-bahan posisi seringkali dijumpai setelah pasien tidak digerakkan dalam watu lama. Ketika terjadi perubahan gravitasi dari posisi berbaring ke posisi duduk atau posisi miring, tubuh mengalami rangkaian adaptasi fisiologis untuk menjaga homeostasis kardiovaskular. Perubahan gravitasi (posisi) membuat perpindahan volume plasma yang akan dibaca oleh reseptor regang, telinga dalam merespon, dan informasi dikirim ke sistem saraf otonom untuk beradaptasi. Umumnya, pasien menjadi tidak stabil ketika dimiringkan atau ketika kepala dinaikkan setelah interval panjang dalam keadaan statis di kamar bedah, ICU, IGD, dan CT scan baik dengan atau tanpa tetes kontinyu obat-obatan vasoaktif.4

Ada dua cara untuk mencegah instabilitas hemodinamik saat memobilisasi pasien, yaitu dengan memperlambat gerakan terhadap pasien untuk mengijinkan adaptasi terhadap perubahan posisi dan dengan memobilisasi pasien secara reguler selama pasien tirah baring.4

Gawlinski dan Dracup mempelajari efek dari pengaturan posisi terhadap SVO2 pada pasien dengan fraksi ejeksi kurang dari 30%. Mereka menemukan perbedaan SVO2 yang signifikan secara statistik diantara ketiga posisi (miring kiri, miring kanan, dan supine). Perbedaan terbesar terjadi dalam 4 menit pertama

setelah posisi berubah dan pada posisi miring kiri. Pergerakan otot-otot skeletal meningkatkan konsumsi oksigen di perifer.4

Pada pasien-pasien dengan ventilasi mekanik, hipovolemi relatif dapat terjadi karena penurunan relatif dari aliran darah balik terhadap peningkatan tekanan intrathorakal. Penambahan PEEP dapat memperburuk efek ini. Pada studi yang mengevaluasi respon ukuran dan bentuk vena cava inferior terhadap perubahan posisi pada orang tanpa penyakit kardiovaskular, didapatkan pengurangan ukuran pembuluh darah pada kedua posisi miring dibandingkan posisi berbaring. Diameter terkecil vena cava inferior terjadi pada individu dengan posisi miring kiri. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh lebih banyaknya struktur thoraks yang memberi efek penekanan.4

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan antara resiko dan manfaat dari memobilisasi pasien kritis, yaitu: (1) menentukan waktu untuk mobilisasi dihubungkan dengan kegiatan lain selama perawatan; (2) monitor toleransi pasien selama 5-10 menit setelah mobilisasi; (3) jika menggunakan posisi miring kiri, waspada potensi perubahan kardiovaskular yang lebih besar yang mungkin akan membutuhkan keputusan sementara untuk menggunakan posisi kepala lebih tinggi atau miring kanan sampai pasien dapat mentolelir posisi miring kiri.4

Bahaya tambahan dalam mobilisasi pasien kritis berupa posisi selang dan kateter, jumlah tenaga dan peralatan yang dibutuhkan, ukuran pasien, nyeri dan ketidak nyamanan, waktu, dan prioritas mobilisasi pasien.4

Direkomendasikan untuk memper-lambat waktu memiringkan pasien, untuk mengizinkan tubuh beradaptasi dengan perubahan posisi. Posisi miring kanan lebih dipilih daripada miring kiri untuk pasien-pasien kritis yang tidak stabil. Saat memposisikan pasien untuk duduk dilakukan secara bertahap dan perlahan dimulai dari menaikkan posisi kepala terhadap ranjang

oktober 201712 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

artikel kesehatan

Page 15: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

dan menurunkan tungkai bawah. Screening kesiapan untuk mobilisasi sebaiknya dilakukan sebelum dilakukan mobilisasi. Tidak direkomendasikan untuk memindah tempat tidur pasien yang tidak memenuhi kriteria neurologi, kardiovaskular dan pulmonal. Setiap pasien adalah unik dan oleh karena itu rencana mobilisasi sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pasien.4

Beberapa kondisi klinis dimana sebaiknya pasien tidak dimiringkan antara lain: (1) Aritmia yang mengancam jiwa dengan respon simptomatik (ventricular fibrilation/ ventricular tachycardia/ supraventricular tachycardia); (2) pasien yang masih dengan resusitasi cairan; (3) perdarahan aktif; (4) perubahan parameter hemodinamik yang tidak kembali ke nilai awal dalam 10 menit setelah perubahan posisi. Untuk pasien-pasien dengan fraktur cervical harus dipasang cervical collar dengan ukuran yang sesuai, pastikan posisi collar sudah tepat. Untuk pasien-pasien dengan cedera pelvis, log roll hanya dilakukan dengan seijin dokter penanggung jawab pasien.5

RINGKASANApapun bentuk dan jarak yang ditempuh saat

transfer pasien kritis, prinsipnya sama. Tidak ada yang menggantikan fungsi perencanaan dan persiapan yang sangat teliti. Pelatihan transfer pasien semakin banyak tersedia dan direkomendasikan bagi seluruh personel yang akan mengantar pasien kritis. Kesadaran akan potensi resiko dan perencanaan untuk respon yang sesuai ditujukan untuk mencegah insiden-insiden yang tidak diharapkan dan akibatnya bila insiden tersebut terjadi.

Mobilisasi pasien kritis merupakan hal yang mendasar dan dapat dibuat aman untuk semua pasien kritis dengan hemodinamik tidak stabil. Perlu diingat bahwa stabilisasi penuh dari pasien kritis hanya dapat dicapai pada tempat tujuan, maka kelanjutan perawatan penting untuk dijaga selama proses transfer.

DAFTAR PUSTAKA1. Connor ME, Handy JM. 2016. Transfer of the Sickest

Patient in the Hospital: When How and by Whom. Springer International Publishing Switzerland. Key Topics in Management of Critically Ill page:189-198. Doi 10.1007/978-3-319-22377-3_14

2. Warren J, Fromm Jr RE, et al. Guidelines for the inter-and intrahospital transport of critically ill patients. Lippincott Williams & Wilkins. Critical Care Medicine 2004; 32(1):256-262

3. Blakeman TC, Branson RD. Inter- and Intra-hospital Transport of the Critically Ill. Daedalus Enterprises. Respiratory Care 2013; 58(6): 1008-1023

4. Vollman KM. Understanding Critically Ill Patients Hemodynamic Response to Mobilization Using Evidence to Make It Safe and Feasible. Wolters Kluwer Health | Lippicott Williams & Wilkins. Critical Care Nursing 2013; (36) 1: 17-27

5. Brindle CT, Malhotra R, et al. Turning and Repositioning the Critically Ill Patient with Hemodynamic Instability, A Literature Review and Consensus Recommendations. Lippicott Williams & Wilkins. J Wound Ostomy Continence Nurs. 2013; 40 (3): 254-267

6. Parmentier-Decrucq E, Poissy J, et al. Adverse events during intrahospital transport of critically ill patients: incidence and risk factors. Annals of Intensive Care 2013, 3:1-10

7. Droogh JM, Smit M, et al. Transferring the critically ill patient: are we there yet?. Biomed Central, Critical Care 2015; 19:62, doi 10.1186/s13054-015-0749-4

8. Sethi D, Subramanian S. When place and time matter: How to conduct safe inter-hospital transfer of patients. Saudi Journal of Anesthesia January-March 2014; 104-111

9. Fanara B, Manzon C, et al. Recommendations for the intra-hospital transport of critically ill patients. Critical Care2010, 14:R87, http://ccforum.com/content/14/3/R87

10. Alamanou D.G, Brokalaki H. Intra-hospital transport policies: The contribution of the nurse. Health Science Journal. 2014; 8(1): 166-178, E-ISSN: 1791-809x

11. Blakeman T.C, Branson R.D. Inter- and Intra-hospital Transport of the Critically Ill. Respiratory Care. 2013;58(6):1008-1021, doi: 10.4187/respcare.02404

12. Almeida ACG, Neves ALD, et al. Intra-hospital transport of critically ill adult patients: complications related to staff, equipment and physiological factors. Acta Paul Enferm. 2012;25(3):471-6.

13. ICU Guideline: Clinical Guidelines Intra-hospital transfer of ICU patient Liverpool Hospital. Health South Western Sydney Local Health District. May 2015.

14. Guidelines for the transport of the critically ill adult 3rd ed. Intensive care society. 2011.

15. Dorfman TA, Levine BD, et al. Cardiac atrophy in women following bed rest. Journal of Applied Physiology. 2007;103:8-16; doi:10.1152/japplphysiol. 01162.2006.

16. Beckmann U, et al. Incidents relating to the intra-hospital transfer of critically ill patients. Intensive Care Med. 2004; 30:1579-1585, doi: 10.1007/s00134-004-2177-9.

17. Knight PH, et al. Complications during intrahospital transport of critically ill patients: Focus on risk identification and prevention. International journal of Critical Illness and Injury Science. 2015;5:256-64.

oktober 2017 13Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 16: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Seperti pepatah “sedia payung sebelum hujan”, pepatah itu pun patut diaplikasikan dalam dunia kesehatan. Sayangnya, tidak semua orang memilih

rutin memeriksakan diri sebelum sakit. Seringnya mereka ke dokter hanya saat muncul gejala yang mengganggu. Hal itu membuat tingginya tingkat resiko penurunan kesehatan. Padahal, banyak penyakit berbahaya yang tidak menunjukkan gejala awal. Salah satunya adalah aneurisma.

Sebenarnya apa itu aneurisma otak? Aneurisma otak merupakan penyakit dimana terdapat dinding pembuluh yang menonjol atau membengkak menyerupai kantung─ baik karena struktur pembuluh darah yang rusak atau lemahnya dinding pembuluh darah. Membengkaknya bagian pembuluh darah mampu mengakibatkan resiko pecahnya pembuluh darah. Hal ini dapat diibaratkan seperti mata ikan pada balon yang apabila volumenya terus bertambah maka bisa jadi bagian tersebut akan pecah, begitu pula dengan aneurisma pada pembuluh darah.

Pecahnya pembuluh darah ini akan menyebabkan terjadinya pendarahan dan komplikasi lainnya termasuk kematian. Penyebab aneurisma sendiri masih belum diketahui dengan pasti, akan tetapi beberapa faktor mampu memicu timbulnya aneurisma salah satunya adalah gaya hidup. Berikut selengkapnya faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko aneurisma:

• Lemahnya dinding arteri• Hipertensi• Ateriosklerosis• Menopause• Kebiasaan Merokok• Penggunaan kokain• Pengaruh genetikBeberapa kasus aneurisma otak yang ringan, gejalanya

tidak akan langsung terlihat. Kondisi ini umumnya akan terdeteksi hanya apabila dilakukan pemeriksaan. Terkadang, pembuluh darah yang mengalami aneurisma mampu mengalami kebocoran kecil, disinilah akan muncul gejala sakit kepala hebat yang datang tiba-tiba. Selain itu gejala yang timbul saat aneurisma pecah yakni sakit leher dan kekakuan, mual, muntah, kebigungan dan kejang.

Pengobatan aneurisma biasanya dilakukan dengan melihat ukurannya. Apabila aneurisma yang muncul cenderung kecil, maka yang dilakukan adalah prosedur observasi ketat dengan mengendalikan faktor resiko yang dimiliki, kemudian dokter akan merekomendasikan

pemeriksaan rutin untuk memastikan bahwa ukurannya tidak semakin besar. Pada dasarnya ada dua metode untuk penatalaksanaan aneurisme, yaitu pembedahan dan kateterisasi.

Clipping Aneurisme

Oleh : Nur Setiawan Suroto Sp.BS(K) & Dr. Asra Al Fauzi dr. SpBS(K) FICS. IFAANSDivisi Neurovaskular & Neuroendovaskular

SMF/ Departemen Bedah SarafRSUD DR. Soetomo – FK UNAIR Surabaya

MENGENALANEURISMA OTAK

T i n d a k a n p e m b e d a h a n melalui clipping aneurisma yakni dengan operasi minimal invasif m e n g g u n a k a n mikroskop khusus untuk menjepit percabangan tempat terjadinya aneurisma sehingga tidak ada darah yang akan memenuhi kantung/gelembung tersebut. Alat klip aneurisma digunakan untuk menjepit pembuluh darah yang abnormal

oktober 201714 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

artikel kesehatan

Page 17: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

sekaligus dilakukan pengecekan dengan Doppler ultrasound untuk melihat apakah masih ada aliran. Prosedur operasi pun dilakukan dengan menggunakan sayatan kecil dan membuka tempurung kepala kecil untuk menjangkau aneurisma yang perlu mendapatkan terapi.

Metode coiling aneurismeCoiling merupakan metode kateterisasi melalui

pembuluh darah untuk menyematkan kumparan serat logam yang sangat halus pada gelembung aneurisma. Kumparan akan menyumbat aliran darah sehingga darah tidak akan mengalir pada gelembung.

Ada syarat tertentu untuk pemasangan benda ini, yakni leher balon aneurisma yang tidak terlalu lebar sehingga coil tidak lepas. Namun apabila leher aneurisma berukuran lebar, maka mampu dikombinasikan dengan pemasangan stent terlebih dahulu. Coiling pada aneurisma ini dilakukan di ruangan angiografi untuk menempatkan kumparan/coil pada aneurisma yang dituju.

Flow diverter, solusi aneurisma minimal invasifSeiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan

dan teknologi kesehatan, pasien tidak perlu risau lagi. Tindakan operasi kini, sudah berkembang ke arah yang lebih canggih, terutama dalam bidang bedah saraf. Selain coiling dan clipping, penderita aneurisma mampu mendapatkan tindakan yang minimal invasif dengan pilihan metode lain yakni flow diverter.

Flow diverter adalah tindakan bedah penanganan aneurisma yang dilakukan tanpa membuka tempurung kepala. Prosedur ini dilakukan melalui kateterisasi dan pemasangan stent melalui pembuluh darah menuju gelembung aneurisma. Sayatan pun cukup dilakukan pada pangkal paha.

Kateterisasi nantinya akan membantu stent untuk menuju ke gelembung aneurisma. Stent berfungsi untuk melakukan blocking sehingga darah tidak berbelok masuk menuju gelembung aneurisma. Selain menggunakan stent, operasi ini juga menggunakan mesin angiografi untuk melihat bagian dalam tubuh manusia, sehingga pergerakan kateter mampu dikontrol.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo saat ini menjadi RS pemerintah yang mempelopori pengunaan flow diverter untuk mengatasi aneurisma otak. Diharapkan ke depannya, prosedur flow diverter menjadi semakin populer dan mampu diterapkan di rumah sakit lainnya.

Sumber : Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013

HARI BESAR KESEHATANNO.

123456789

101112131415161718192021222324

TANGGAL

01 Oktober09 Oktober10 Oktober12 Oktober15 Oktober16 Oktober18 Oktober20 Oktober24 Oktober26 Oktober29 Oktober

09 Nopember12 Nopember14 Nopember15 Nopember28 Nopember01 Desember03 Desember05 Desember10 Desember20 Desember22 Desember27 Desember28 Desember

KETERANGAN

Hari Geriatri se-DuniaHari Penglihatan se- DuniaHari Kesehatan Jiwa se- DuniaHari Mata Se-DuniaHari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) se- DuniaHari Pangan Se-DuniaHari Menopause se- DuniaHari Osteoporosis se- Dunia/NasionalHari Dokter NasionalHari Kontrasepsi se-DuniaHari Psoriasis se-DuniaHari Jantung NasionalHari Kesehatan Nasional (HKN)Hari Diabetes se- DuniaHari Penyakit ParuHari menanam Pohon IndonesiaHari AIDS se- DuniaHari Penyandang Cacat se- DuniaHari Relawan se- DuniaHari Hak AsasiHari Kesetiakawanan Sosial NasionalHari IbuHari Kesatuan Gerak PKKHari Kusta se-Dunia

Aneurisma sebenarnya adalah penyakit yang mampu ditanggulangi secara lebih awal. Hanya saja masyarakat perlu untuk mengubah paradigma berobat pada saat sakit saja. Luangkan waktu untuk melakukan medical check up secara rutin untuk hidup yang lebih berkualitas. Pun begitu, ketika muncul tanda-tanda aneurisma sebaiknya segera berobat sebelum pembuluh darahnya pecah agar dapat meminimalisir adanya tingkat kegagalan saat tindakan intervensi pembedahan.

Page 18: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

DEKLARASI TIM PENGELOLAAN NYERI SURABAYA, BAKTI SOSIAL & KULIAH UMUM "Paradigma Baru dalam Pengelolaan Nyeri di Masyarakat"

Oleh Departemen Anestesiologi dan Reanimasi, FK Unair, RSUD Dr. Soetomo-RS Paru SurabayaSabtu, 29 Juli 2017

Penandatanganan Deklarasi Pembentukan Tim Pengelolaan Nyeri Surabaya bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. Kohar Hari Santoso, dr., Sp.An., dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, RS Paru Karang Tembok, RSUD Dr. Soetomo, dan FK Unair yang bertempat di di RS Paru Karang Tembok. Deklarasi ini merupakan upaya peningkatan pelayanan nyeri pada masyarakat luas dengan melibatkan perwakilan tenaga medis dan tiap Fasilitas Kesehatan di Surabaya untuk menjaring pasien nyeri yang selama ini masih terlihat seperti fenomena gunung es yang tampaknya hanya sedikit namun pada kenyataannya sangat banyak di masyarakat. Bakti Sosial juga diselenggarakan di RS Paru Karang Tembok, terdaftar ada 2.041 pasien yang mengalami nyeri di seluruh Kota Surabaya. Data tersebut kami peroleh dari kerjasama dengan jejaring Puskesmas seluruh Kota Surabaya. Dilakukan skrining dan pendataan terdapat 200 pasien nyeri yang ditangani mulai dari tindakan sederhana dengan pemberian obat nyeri sampai tindakan intervesi dalam kegiatan yang berlangsung kali ini. Bakti sosial ini adalah kali kedua oleh Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo setelah sebelumnya mengadakan di Sumenep Madura pada tahun lalu.

berita foto

Page 19: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

WORKSHOP PENILAIAN TEKNOLOGI KESEHATAN/HEALTH TECHNOLOGY ASSESSMENT (HTA) RSUD DR. SOETOMO

"Peran HTA/PTK pada Penyusunan PPK dan Clinical Pathway" - Kamis 20 Juli 2017

oktober 2017 17Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Pemberian materi Workshop dibagi dalam 4 sesi dengan moderator : 1.Prof.Dr.H.Joewono Soeroso, dr, MSc, Sp.PD-KR dan Heru Purwanto, dr, SpB(K)Onk, MSc, 2. Dr. Laksmi Wulandari, dr, SpP(K), FCCP dan Mohammad Hardian Basuki, dr, SpOT, 3. Dominicus Husada, dr, SpA, DTMH, MCTM(TP) DAN Dr. Gatot Soegiarto, dr, SpPD-KAI, 4.Joseph Eko Wahono R, dr.M.Kes, SpS dan Dr. Damayanti Tinduh, dr, SpKFR(K), diikuti oleh pejabat struktural, Ketua SMF, dan Kepala Instalasi di lingkungan RSUD Dr. Soetomo.

Seminar Global Research Site ‘RSUD Dr. Soetomo Towards World Class Clinical Trial SiteSenin, 18 September 2017

Seminar dengan pembicara Prof. Dr.dr.Rianto Setiabudi, SpFK (Depart.Farmakologi & Terapeutik FK.UI), Prof.Dr.dr.Ir. Agoes Soegianto, DEA (Depart.Biologi FST Unair Surabaya, dr. Achmad Hidayat (Director of PT Quintiles Jakarta, Dra. Enamg Hoyaranda (President Director of Prodia Group Jakarta, dr. Henu Tonang (Prodia Group Clinical Organization/CRO Jakarta) diikuti 200 peserta dari RS Pendidikan di Indonesia, Jawa Timur, pejabat struktural,, ketua SMF, Kepala Instalasi, dll dilingkungan RSUD Dr. Soetomo bertempat di Gedung PDT Lat. 7 RSUD Dr. Soetomo . Diakhir acara Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono memberikan cindera mata kepada Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE, Mt,Ak,CMA

Page 20: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 201718 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

berita foto

FINAL ANNOUNCEMENT THE 7TH SURAMADE (SURABAYA MALANG DENPASAR) SCIENTIFIC Symposium & Workshop "The Role of Clinical Pathologist in Disease Control"

Jum’at, 28 Juli 2017

Workshop diselenggarakan oleh Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Unair bekerja sama dengan PDS PatKLIn Surabaya bertempat di Hotel Bumi Surabaya. Pembukaan acara ditandai dengan memukul Gong oleh drg. Ina Maharini, M.Kes sebagai Ka.Bid.

Sumber Daya Kesehatan Dinkes Provinsi Jatim, diikuti 206 peserta dari seluruh Indonesia.

Bimtek edukasi bagi Petugas Loket dan Petugas di Layanan Penunjang diselenggarakan sehari dalam 2 angkatan dengan materi Komunikasi efektif dan cara pengisian form edukasi di rekam medik. Tampak dr Rwahita, SpKFR memberikan materi komunikasi efektif.

BIMTEK EDUKASI BAGI PETUGAS LOKET DAN PETUGAS DI LAYANAN PENUNJANG Jum’at, 21 dan 28 Juli 2017

BIMTEK MANDIRI PKRS ’KOMUNIKASI EFEKTIF’Selasa-Rabu, 31 Oktober-1 Nopember 2017

Bimtek PKRS – Komunikasi Efektif yang diselenggarakan oleh Instalasi PKRS & Humas dengan Narasumber oleh Tim PKRS atas permintaan RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat untuk persiapan menghadapi Akreditasi RS. Para peserta Bimtek disamping mendapat pengetahuan tentang komunikasi efektif mereka juga mendapat ketrampilan dengan mempraktekan metoda edukasi berupa Ceramah dan Demonstrasi.

Page 21: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 2017 19Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

SERAH TERIMA GEDUNG IKOMA (IKATAN ORANG TUA MAHASISWA), RUANG KULIAH OBSGYN, MKDU, DAN INTERNA DI RSUD DR. SOETOMO

Jum’at, 4 Agustus 2017

Hibah Gedung IKOMA, Ruang Kuliah Obsgyn, Ruang Kuliah MKDU, dan Ruang Kuliah Interna FK Unair yang berada diatas tanah milik RSUD Dr. Soetomo dilakukan dalam rangka memenuhi kepastian hukum terkait pengelolaan asset daerah dan demi terciptanya

kelancaran dan kenyamanan proses pendidikan mahasiswa FK Unair di RSUD Dr. Soetomo, serta dalam rangka melakukan pemeliharaan dan perawatan. Tampak atas tanda tangan berita acara serah terima antara Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono

dengan Ikatan Orang Tua Mahasiswa ‘Airlangga’ dr. Muhammad Hamdan, SpS(K).

PENANDATANGANAN NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA RSUD DR. SOETOMO DENGAN PT SINAR RODA UTAMA

Kamis, 5 Oktober 2017

Penandatanganan Naskah Perjanjian kerjasama tentang Pelayanan Hemodialisis oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono dan Direktur PT Sinar Roda Utama Dr. Dicky S. Arifin Dph, MSC, diakhir acara beliaunya saling bertukar cindera mata.

KUNJUNGAN PROF. DR. LAKSONO TRISNANTORO, M.SC,PHD DI RSUD DR. SOETOMOSabtu, 7 Oktober 2017

Kunjungan Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc,PhD dari Kementerian Kesehatan RI dalam rangka kegiatan WEBINAR (Web Seminar) untuk mendiskusikan tentang Clinical Leader dan Tim Rujukan Nasional (Website dan metode). Berfoto bersama para Wakil Direktur Pelayanan Medik Dr. Dr. Joni Wahyuahadi, SpBS(K), Wakil Direktur Penunjang Medik Dr. Dr. Hendrian Dwikoloso Soebagjo, SpM(K)

dan pejabat struktural yang terlibat.

Page 22: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 201720 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

berita foto

Temu pelanggan pasien Instalasi Rawat Inap Medik dengan penyampaian informasi tentang alur administrasi rawat inap pasien baru dari Instalasi Gawat Darurat dan dari Instalasi Rawat Jalan oleh Kepala Irna Medik Diah Mira Indramaya, dr, SpKK. Acara tersebut diikuti + 50 orang dengan tanya jawab seputar pelayanan di Instalasi Rawat Inap Medik. Di akhir acara dibagikan souvenir kepada

pelanggan RSUD Dr. Soetomo.

Sosialisasi tersebut dengan Narasumber : 1. Joko Mulyono sebagai Korwas 2 Bidang Akuntan Negara BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur, 2. Miftahul Arifin sebagai Pengendali Teknis BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur diikuti oleh semua pejabat Struktural dan

semua Kepala Instalasi dilingkungan RSUD Dr. Soetomo.

PATIENT GATHERING IRNA OBGYN (RUANG MERAK, KENARI, MERPATI, CENDRAWASIH)"Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien menuju Akreditasi JCI"

Rabu, 23 Agustus 2017

Temu pelanggan pasien Irna Obgyn kali ini penyampian informasi tentang alur pelayanan dan peraturan bagi pengunjung RS, diikuti + 50 peserta dan diakhir acara dibagikan souvenir kepada peserta tersebut.

PATIENT GATHERING IRNA MEDIK – Selasa, 19 September 2017

SOSIALISASI PERAN DAN FUNGSI PENGAWASAN INTERNAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA RSUD DR. SOETOMO OLEH BPKP PERWAKILAN PROVINSI JATIM

Rabu, 27 September 2017

Page 23: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Acara meliputi Gowes, Senam, Lomba memasak dan Bazar. Dari RSUD Dr. Soetomo diwakili oleh Wadir Pelayanan Medik Dr. Joni Wahyuhadi, dr, SpBS(K). Tampak atas Gowes diberangkatkan oleh Dekan FK Unair Prof. Dr. Soetojo, dr, SpU. Juara Favorit untuk

pemenang Lomba Masak Nasi Goreng diraih oleh kelompok gabungan FK. Unair dan RSUD Dr. Soetomo yaitu Prof. Dr. Budi Santoso, dr, SpOG(K) dan Joni Wahyuhadi, dr, SpBS(K).

MEMPERINGATI DAN MERAYAKAN HUT KE 72 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIAOleh FK. Unair – Minggu, 27 Agustus 2017

Page 24: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 201722 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

berita foto

Baksos diadakan dalam rangka memperingati HUT KPRI Soetomo ke 30. Tujuan Baksos Donor Darah menurut Ketua KPRI Bapak Paijan adalah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan darah.Jumlah pendonor ada 60 orang dari petugas KPRI sendiri, perawat, PPDS dan masyarakat umum, bertempat di Gedung Pusat Diagnostik terpadu Lantai 1.

Sholat Idul Adha diselenggarakan di Masjid Asy Syifa, Imam dan Khotib oleh Ust. Drs. H. Faruq Abdul Muid, M.Pd.I. Turut berjamaah Kadinkes Provinsi Jatim Kohar Hari Santoso, dr, SpAn.KIC, Wadir Pelayanan Medik RSUD Dr. Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi, dr, SpBS(K).

Penyembelihan hewan Qurban dilakukan oleh Wadir Penunjang Medik Dr. Hendrian Dwikoloso Soebagjo, dr, SpM(K) pada Jum’at 1 September 2017. Hewan yang disembelih terdiri dari 12 Ekor Sapi an 14 Ekor Kambing dengan pembagian kupon sebanyak 2.500

kepada karyawan karyawati RSUD Dr. Soetomo, FK. Unair, Cleaning Service dan Warga sekitar RSUD Dr. Soetomo.

KEGIATAN SEPUTAR IDUL ADHA 10 DZULHIJAH 1438 H

BHAKTI SOSIAL DONOR DARAH OLEH KPRI SOETOMOSelasa, 7 Nopember 2017

Page 25: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 2017 23Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Peringatan Hari Paliatif Sedunia kali ini dilaksanakan di Amphiteater Taman Kirana RSUD Dr. Soetomo padaJumat, 13 Oktober 2017, dalam kunjungan tersebut ibu Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si yang akrab disapa Bude Karwo melakukan peninjauan lapangan dan

peresmian Kirana Hospital Schooling, Taman Bermain Kirana, dan Taman TOGA Medika. Nama Kirana diambil dari nama ibu Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si.

"Keberadaan taman-taman di RSUD Dr. Soetomo mampu mempercepat kesembuhan pasien paliatif," ujar Ketua Masyarakat Paliatif Indonesia Pusat, dr. Urip Murtedjo, Sp.BKL(K), FINACS(K).FICS.PGD.Pall.Med(ECU).

Hal ini dibenarkan oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Harsono. Sebab menurut beliau dengan adanya taman membuat lingkungan rumah sakit menjadi asri dan nyaman sehingga membantu proses kesembuhan pasien. Terlebih lagi jika ditambah dengan pelayanan yang ramah. Pada kesempatan tersebut, Bude Karwo yang juga selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur secara

simbolik memasangkan kaki palsu kepada Fajrian Abdul Aziri. Fajrian Abdul Aziri adalah pasien Osteosarcoma asal NTB berusia 16 tahun. Bude Karwo pun mengingatkan pada seluruh peserta acara untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat dan memberikan

semangat pada penderita kanker untuk tidak putus asa karena kanker masih bisa diobati. Beliau juga menghimbau kepada RSUD Dr. Soetomo untuk senantiasa men-support dan mengembangkan perawatan paliatif.

Acara diakhiri dengan penandatanganan prasasti Taman Amphitheater Kirana, Taman Bermain Kirana, Kirana Hospital Schooling, dan Taman TOGA Medika serta pelepasan 1000 burung kutilang oleh Bude Karwo.

DRA. HJ. NINA SOEKARWO, M.SI MENGUNJUNGI RSUD DR. SOETOMO dalam rangka memperingati Hari Paliatif Sedunia Tahun 2017 dengan tema

"Universal Health Coverage and Paliatif Care: Don’t Leave Those Suffering Behind, Don’t Be Alone We always Care and Help You"

Pimpinan RSUD Dr. Soetomo bersama Staf dan Redaksi Majalah Mimbar

Selamat Natal 25 Desember 2017 & Tahun Baru 2018Mengucapkan

Page 26: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

berita foto

SEMINAR SERTIFIKASI PROFESI & KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN LAIN DALAM MENDUKUNG PROGRAM KERJA RSUD DR. SOETOMO MENUJU AKREDITASI JCI - Rabu, 11 Oktober 2017

SOSIALISASI GRATIFIKASI/SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN - Jumat, 4 Agustus 2017

SOSIALISASI TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEJABAT NEGARA (LHKPN) & LAPORAN KEKAYAAN APARATUR SIPIL NEGARA (LHASN) - Jumat, 18 Agustus 2017

Acara diikuti oleh perwakilan dari masing-masing tenaga kesehatan lain di RSUD Dr. Soetomo (70 orang) antara lain ketenagafarmasian, gizi, radiologi, perekam medik, psikologi klinis, analis tenaga laboratorium medis, rehabilitasi medis, dsb. Acara dibuka secara resmi oleh Wadir Umum dan Keuangan, dr. Endang Damayanti, M.Kes, M.Hum. Adapun pemateri utama adalah Dr. Supriyantoro dan Ibu Najma Sofie, SKM, M.Kes dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bertempat di Ruang Pertemuan GDC Lt 7.

Acara Dibuka Oleh Bpk Direktur RSUD Dr. Soetomo , dr. harsono. Tampak pemateri utama yaitu Bpk Drs. Tri Yuwono dari Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur. Adapun drg. Primada Kusumaninggar, M.Kes (Kabag Kepegawaian) bertugas sebagai moderator. Acara diikuti oleh 11 Bidang/Bagian, 36 Instalasi dan 27 SMF. Peserta tampak serius menyimak materi yang disampaikan. Hasil tindak lanjut acara tersebut adalah kegiatan sosialisasi teknis pengisian LHKPN dan LHKASN bagi pejabat struktural yang diselenggarakan pada tgl 02 November 2017 di Ruang Pertemuan ITKI RSUD Dr. Soetomo.

Acara dibuka secara resmi oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Harsono dengan menyampaikan arahan agar menciptakan pemerintahan daerah yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, sehingga aparatur pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan bermartabat serta memiliki integritas dalam menjalankan pelayanan masyarakat. Diikuti oleh 11 Bidang/Bagian, 36 Instalasi dan 27 SMF. Peserta tampak serius menyimak materi yang disampaikan oleh Bpk. Zainal, S.Sos dari Inspektorat Provinsi Jawa Timur. Dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa setiap tenaga kesehatan yang akan melakukan perjalanan dinas dengan sponsorship harus mendapatkan izin dari Direktur RSUD Dr. Soetomo serta wajib menyampaikan laporan perjalanan dinas dengan dokumen yang lengkap untuk diteruskan kepada Inspektorat Provinsi Jawa Timur dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bertempat di Ruang Loka Widya Husada RSUD Dr. Soetomo.

Page 27: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 2017 25Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

SOSIALISASI STANDARD DPJP & PPJTM OLEH UP - Rabu, 1 November 2017

SEMINAR KESEHATAN POPULER "MAKE VISION COUNT" DALAM RANGKA WORLD SIGHT DAYSabtu, 28 Oktober 2017

Seminar diikuti oleh 100 peserta, menampilkan Dr. dr. Reni Prastyani, SPM, M.Kes, dr. Indri Wahyuni, SpM(K), dr. M. Firmansjah, SpM(K), dr. Rozalina Loebis, SpM(K) sebagai pembicara. Beragam permainan untuk memeriahkan acara salah satunya menata puzzle. Juga ada pemeriksaan mata gratis bagi peserta seminar.

Acara dibuka secara resmi oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Harsono dan menyampaikan bahwa Undang-undang No. 5 Tahun 2014 disebutkan dalam Misinya bahwa Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari comfort zone ke compettitive zone dan Peraturan tentang Manajemen ASN diatur dalam PP No. 11 Tahun 2017 serta kewajiban tenaga medis mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek.Materi sosialisasi disampaikan oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan mengenai Penegakan Disiplin ASN, Wakil Direktur Pelayanan Medik mengenai Akreditasi RS dan Wakil Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian mengenai Hasil Survei Kualitas Supervisi DPJP (mengukur ketepatan waktu supervisi & kelengkapan pengisian DMK Harian Oleh DPJP). Acara sosialisasi dilaksanakan di Ruang Pertemuan Lt. 7 Gedung Pusat Diagnostik (GPDT) dihadiri lebih kurang 400 orang Staf Medik Fungsional dari 27 SMF di RSUD Dr. Soetomo.

Page 28: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 201726 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

berita foto

PELATIHAN MEMBATIK JUMPUTAN OLEH DHARMA WANITA RSUD DR. SOETOMOJumat, 13 Oktober 2017

Pelatihan jumputan dilakukan pada pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan RSUD Dr. Soetomo oleh Ibu Nur Endartini sebagai Kepala Poli Paru dengan peserta semua anggota Dharma Wanita Persatuan RSUD Dr. Soetomo.

f Peresmian kapal RS Ksatria Airlangga di Dermaga Pelabuhan Tanjung Perak oleh Dekan FK Unair - Ketua Alumni Unair, disaksikan Ketua PP PABI dan Sekjen PP IDI, tgl 11 November 2017.

Kunjungan Masyarakat Paliatif Indonesia (MPI) dipimpin Ketua MPI dr. Urip Murtedjo dan Sekjen Kemenkes dr Untung membahas usulan MPI dan WHO serta Kongres APNC 2019 di Surabaya.

Workshop & Hand on Experience ke-40 Bedah Kepala Leher RSUD Dr. Soetomo/FK Unair. Topik Management Salivary Gland, bertempat di Ruang Pertemuan Bedah & Kamar Operasi GBPT RSUD Dr. Soetomo. Diselenggarakan oleh Bedah Kepala Leher RSUD Dr. Soetomo/FK Unair, tgl 15-16 Oktober 2017, diikuti 52 Dokter Spesialis Bedah Daerah di seluruh Indonesia.

h Kapal RS Ksatria Airlangga resmi diluncurkan 11 November 2017. Tampak dukungan Sekjen PB IDI dan Ketua PP PABI,

dr. Urip Murtedjo.

Festival alumni Unair tentang Kapal RS Ksatria Airlangga pada 11 November 2017. Tampak Rektor Unair mendukung atas operasionalnya Kapal RS Ksatria Airlangga yang rencana melakukan bakti sosial di kepulauan Prov Jawa Timur dengan nahkoda kapal dr. Agus Harianto, SpB.

Page 29: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 2017 27Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Acara dibuka olehWadir penunjang Medik RSUD Dr. Soetomo Dr. Hendrian Dwikoloso Soebagjo, dr, SpM(K), laporan ketua panitia disampaikan oleh Kepala Instalasi PKRS Pesta Parulian Maurid Edwar, dr, SpAn, presenter oleh Arief Bactiar, dr, SpP dan Mariyatul Qibtiyah, S.Si, SpFRS, Apt dan dewan juri kali ini Rwahita, dr, SpKFR, Diah Mira Indramaya, dr, SpKK & Yudha Haryono, dr, SpS. Pengisi acara hiburan dari Ruang Merak berupa tari Remo & Tari Ngapoteh, menyanyi diiringi gitar serta Group Musik Alkafinita dari Surabaya. Pemenang Lomba Klomca kali

ini diraih oleh Ruang Pandan II, artikel unik dan lucu oleh Martta Herawati dari Bagian Kepegawaian, Lomba Poster oleh Jayanti Wilujeng dari GRIU Graha Amerta lantai 1 dan Lomba Edukasi oleh Instalasi Gizi. Untuk para pemenang lainnya dapat dibaca di sekilas info daftar pemenang

lomba dalam rangka memperingati Harlah RSUD Dr. Soetomo ke 79.

FINAL LOMBA KLOMCA MIMBAR KE-20 (HUT MAJALAH MIMBAR KE 20)Dalam rangka Memperingati Hari Lahir ke 79 (29 Oktober 1938-2017) - Rabu, 25 Oktober 2017

Page 30: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 201728 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

berita foto

GEBYAR MUTU DALAM RANGKA MEMPERINGATI HUT RSUD DR. SOETOMO YANG KE 79‘Dengan Manajemen Partisipatif, Meningkatkan Peran Karyawan dalam

Membangun Budaya Mutu & Keselamatan PasienSelasa-Rabu, 17-18 Oktober 2017

Gebyar mutu tahun 2017 ini meliputi 3 lomba yaitu : 1. Lomba Manajemen Partisipatif, 2. Poster Storyboard, 3. Pemberian Award kepada : a. The best champion mutu, b. The best patient safety/ incident report, c. The best clinical pathway, dan d. Pegawai dengan dedikasi

penuh terhadap pekerjaannya. Untuk puncak acara ditampilkan 20 besar lomba manajemen partisipatif diadakan selama 2 hari untuk dipilih pemenangnya, tampak sebagai juara 1 Medis/Keperawatan dan sebagai juara umum dari Istalasi Gawat Darurat dan Piala dan hadiah

diserahkan oleh Wadir Pelayanan Medik Dr. dr. JoniWahyuhadi, SpBS(K) kepada Kepala IGD I.G.B Adria Hariastawa, dr, SpBA(K).

PENANDATANGANAN KOMITMEN BERSAMA UNTUK HEMAT ENERGI DI RUMAH SAKIT RSUD DR. SOETOMOKamis, 2 November 2017

Penandatanganan Komitmen Bersama untuk Hemat Energi ditandai dengan pemasangan Pin secara simbolis oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo. Acara diselenggarakan bertepatan dengan apel pagi Kamis 2 Nopember 2017. Penandatanganan diawali oleh Direktur diikuti para Wadir, pejabat struktural dan peserta apel pagi. Isi Komitmen sebagai berikut :Kami Staf RSUD Dr. Soetomo, sepenuh hati dan ikhlas berperan aktif dalam penerapan hemat energi, dengan cara :1. Bekerja sepenuh hati dan optimal dengan menggunakan

prinsip pemakaian sumber daya yang efektif dan efisien2. Membiasakan diri untuk hidup hemat dengan menggunakan

peralatan Listrik, Air, Gas Medik, Telepon, Alat Medik, Obat dan bahan habis pakai sesuai dengan kebutuhan

3. Senantiasa menjaga kebersihan sarana dan prasarana di RSUD Dr. Soetomo.

Page 31: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

KEGIATAN LOMBA DALAM RANGKA MEMERIAHKAN HARLAH RSUD DR. SOETOMO KE-79 TAHUN 2017

Lomba Hand Hygine Dancing, Kamis, 19 Oktober 2017

Lomba Senam Gemu Famire dan Aerobic,

Rabu, 11 Oktober 2017

Lomba Karaoke, Kamis, 19 Oktober 2017

Lomba Tenis Meja Tunggal, Rabu, 18 Oktober 2017

Lomba Badminton Ganda Putra

Minggu, 1 Oktober 2017

Page 32: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 201730 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

berita foto

LOMBA FOTOGRAFI DAN LUKIS SKETSAMinggu, 29 Oktober 2017

Acara dibuka oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono dihadiri oleh para Wakil Direktur, pejabat struktural, SMF & Instalasi. Spot foto dan lukis yang diperkenankan adalah Taman

Toga, Taman Balita, Taman Amphiteater, Taman Bermain Kirana, Taman KB dan Gerbang Depan.

Lomba fotografi

Seni lukis cat air oleh komunitas seniman

Page 33: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 2017 31Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

LOMBA PERMAINAN TRADISIONALJumat, 3 Nopember 2017

Lomba balap karung dan lomba makan kerupuk.

Lomba Balap Klompen Beregu.

Lomba Balap Kelereng diikuti oleh para Wakil Direktur, pejabat struktural dan karyawan karyawati RSUD Dr. Soetomo.

Lomba tangkap belut dengan jumlah terbanyak.

Page 34: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 201732 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

SERAH TERIMA JABATAN PEJABAT STRUKTURAL 2017Jum’at, 29 September 2017

Tampak bawah para pejabat struktural menandatangani dokumen serah terima jabatan dan disahkan oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Harsono.Disamping itu diberikan cinderamata kepada pejabat struktural yang menduduki jabatan baru di luar RSUD Dr. Soetomo.

Adapun para pejabat struktural yang menduduki jabatan baru sebagai berikut :

Pelantikan dan Serah Terima Jabatan dilaksanakan Senin 12 Juni 2017 di Ruang Pertemuan Loka Widya Husada oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono sebagai berikut :

No. Nama Jabatan Lama Jabatan Baru1 dr. Moh. Yusuf, SKM Kepala Seksi Penelitian pada RSUD Dr.

Soetomo Provinsi Jawa TimurKepala Seksi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

2 dr. Fanny Arsad Hidayaturrachman

Dokter Umum Rumah Sakit Mata Masyarakat Provinsi Jawa Timur

Kepala Seksi Penelitian pada RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur

3 Drs. Andri Rianto, MM Kepala Seksi Perbekalan Medik pada RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur

Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan pada Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur

4 Dra. Herawati Ekowarno, M.Si Kepala Sub Bagian Formasi Kepegawaian pada RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur

Kepala Seksi Perbekalan Medik pada RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur

5 Ida Mayasari, SKM Penyusun Bahan Evaluasi dan Laporan pada RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur

Kepala Sub Bagian Formasi Kepegawaian pada RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur

berita foto

Page 35: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 2017 33Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

sekilas info

1. LOMBA KLOMCA MIMBAR : Juara I Ruang Pandan II, II Satuan Pengendali Internal (SPI), III Bagian Kepegawaian, Harapan I Ruang Cendrawasih, II Bagian Perbekalan Peralatan Medik (PPM), III Instalasi Invasive Minimal Urogenital (IIU). Jingle Terbaik : Satuan Pengendali Internal (SPI).

2. LOMBA ARTIKEL UNIK & LUCU : Juara I Martha Herawati (Bagian Kepegawaian), II Agus Rudianto (Bagian Kepegawaian), III Yashinta Kurnia (Ruang Cendrawasih)

3. LOMBA EDUKASI : Juara I Instalasi Gizi, II Ruang Merak, III Ruang Pandan Wangi, Harapan I Ruang Cendrawasih, II Ruang Seruni, III Ruang Merpati.

4. LOMBA POSTER : Juara I Jayanti Wilujeng (Instalasi GRIU Graha Amerta lantai I), II dr. Abdul Karim (Poli Kulit & Kelamin), III dr. Anggana Suryatmana, Harapan II Sulistiawati Ningsih (Ruang Bobo), II Deddy Ariyanto (GDC Lt. 7, III Novita Sulistyoningtyas, S.Sos. (SMF Mikrobiologi Klinik).

5. LOMBA GEBYAR MUTU : Lomba Manajemen Partisipatif: Kategori Medis/Perawatan : Juara I NICU IGD Lantai 2, II Instalasi Hemodialisis, III ICU-IRIR, Harapan I VK Obgyn IGD Lantai 2, II Ruang Kemoterapi Sukardja, III Ruang Seruni A; Non Medis/ Non Perawatan : Juara I Instalasi Transfusi Darah, II Instalasi Sanitasi Lingkungan, III OK IGD Lantai 5; Juara Kreatifitas (Yel-Yel) : Instalasi GRIU Graha Amerta; Juara Umum : Instalasi Gawat Darurat. Lomba Poster Storyboard : Juara I Ruang Bougenvil, II Instalasi Transfusi Darah, III Instalasi Bedah Pusat, Poster Terfavorit : Instalasi GRIU Graha Amerta. The Best Champion Mutu : Ruang Bobo, The Best Patient Safety Incident Report : Ruang Bona 2, The Best Clinical Pathway : Divisi Bedah Onkologi (Ca Mamae), Pegawai dengan Dedikasi Tinggi terhadap Pekerjaannya : Bpk. Suwandi B-Instalasi Gawat Darurat.

6. LOMBA KEBERSIHAN UNIT KERJA :- Lomba Unit Kerja Pelayanan : Juara I Ruang Bobo I, II

Ruang Pandan Wangi, III Ruang Bedah Nusa Indah- Lomba Unit Kerja Perkantoran dan Penunjang :

Juara I IKPK, II Bagian Perbekalan Peralatan Medik, III Perencanaan Program.

7. LOMBA KARAOKE : Juara I dr. Nissa (SMF Obgyn), II Bambang (Banpol PP), III dr. Samuel (SMF Anesthesi) dan Juara Favorite Kadino (SMF Anesthesi)

8. LOMBA SENAM GEMU FAMIRE DAN AEROBIC : Juara I Instalasi Farmasi, II Instalasi GRIU Graha Amerta, III Instalasi Rawat Jalan, Harapan I Ruang Bayi, II Ruang Cendrawasih, Ruang Bobo.

9. LOMBA CATUR : Juara I Norman (ITKI), II Mujiono (PT. TMJ(CS)), III Abbas (UPIPI, Harapan I Yudi (Poli Jiwa)

10. LOMBA BADMINTON GANDA PUTRA : Juara I dr Andrie Romdhon Kurniawan & dr. Johannes Kristanto (Bedah

Urologi & SMF Urologi), II dr. Husni T, SpPK & Hofar (Instalasi Patologi Klinik & SMF Penyakit Dalam), III Catur Priyanto & Ari Purnadi (Banpol PP & SMF Penyakit Dalam), IV Jono Widarko, SH & Yudi Haniek P (Banpol PP & IPSM).

11. LOMBA TENIS MEJA TUNGGAL : Juara I Robert (Radiologi), II Yudi (Ruang Jiwa), III Heri (Ruang Jiwa)

12. LOMBA PERMAINAN : Lomba Balap Kelereng : Juara I Mulyono (ICU GBPT), II Cindar (IKPK), III Heni (IKPK); Lomba Tangkap Belut : Juara I Yasid (IKPK), II Majid (Ruang Seruni B), III Agus (Bidang Diklat); Lomba Makan Kerupuk : Juara I Ririn (Ruang Merak), II Agus (Ruang Seruni B), III Nurul (Bagian TU); Lomba Balap Klompen Beregu : Juara I ICU GBPT, II Ruang Pandan Wangi, III Bidang Diklat; Lomba Balap Karung : Juara I Devi (Instalasi Paliatif ), II Indra (IKPK, III Fadilah Ike (Bidang Diklat)

13. LOMBA HAND HYGINE DANCING : Juara I Instalasi GRIU Graha Amerta, II Instalasi Anesthesi, III Instalasi Gawat Darurat, Juara Favorit : Instalasi Bedah Pusat.

Pemenang LombaMemperingati Hari Lahir RSUD Dr. Soetomo ke-79

29 Oktober 1938 – 2017

Page 36: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 201734 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Penerima Honor Atas Hasil Riset Terpublikasi Nasional &

InternasionalNO NAMAPENELITI JUDULPUBLIKASI ASALSMF NAMAJURNAL,NO,EDISI,

TGLJURNAL

1 Haris M. Ekorini, dr., Sp.THT-KL(K)

Cochlear Implant Programme Report in Dr. Soetomo Hospital Surabaya

Ilmu Kesehatan THT-KL

Jurnal ORLI Vol. 46 No. 1 Januari-Juni Th 2016

2Dr. Anggraini Dwi Sensusiati, dr., SpRad(K)

Ketepatan Diagnostik MRI 3 Dimensi dalam Menentukan Konpresi Neurovaskular Pasien Hemifacial Spasm Dibandingkan Hasil Operasi Microvascular decompression

SMF RadiologiJurnal Radiologi Indonesia, Vol. 1 No. 4 Mei 2016 ISSN: 2443-1745

3 Paulus Rahardjo, dr., SpRad(K)

Overview radiology of pulmonaky in eldekly patients SMF Radiologi

Majalah Kedokteran Respirasi Vol. 4 Supl, Desember 2013, ISSN: 02165899

4 Endang Retnowati, dr., MS, SpPK(K)

Total IgG dan Ig Anti PGL-I with Duration of Therapy and Reactions of Multibasiller Leprosy

Patologi Klinik

Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, July 2016, Vol. 22 No. 3; hal. 268-273

5 Dr. M. Yulianto Listiawan, dr., SpKK

Jumlah dan Fungsi Melanosit leukotrikia pada Vitiligo Berdasarkan Pemeriksaan Imunohistokimia $100 dan Micropthalmia Associated Transcription Factor (MITF)

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin ISSN 19778-4279 Vol. 28 No. 3, Desember 2016

6 Dr. Arie Utarini, dr., SpAn.KAP

Coreelation Betwen the Use of Albumin Infusion and Concentrations of serum Albumin, Proinflammatory Cytokines (TNF-a, IL6) and Sofia Score in Septic Patients

SMF Anestesi dan Reanimasi

Folia Medica Indonesian, Vol. 52 No. 4, Oktober-Desember 2016

7 Prof. Dr. Budi Santoso, dr., SpOG(K)

Efektifitas Terapi Rat Bone Marrow Stem Cell pada Tikus Model Sindroma Ovarium Poli Kistik Terhadap Folukulogenesis, Ekspresi Transforming Growth Factor b, Growth Differentiation Factor 9, Kadar Estrogen, TNF Alpha dan Androgen

SMF Obstetri Ginekologi

Majalah Obstetri Ginekologi Vol. 24 No. 3, Edisi Sept-Des 2016

8Dr. Yudi Her Oktaviono, dr., SpJP(K) FIHA

Proliferation of Perpheral Blood-derived Endothelial Progenitor Cells from Stable Angina Subjects

SMF Kardiologi dan Kedokteran Vaskular

Indonesia Biomed 2014; 6(2):91-6 DOI: 10.18585/inabj,v612.34

9 Rebekah J. Setiabudi, dr., M.Si

Celluler Immunity Activation Method by Stimulating RD1 Complex Proteins as Virulence Marker on Mycrobacterium tuberculum to establish Diagnosis on Tuberculosis and Latent Tuberculosis Infection

SMF Mikrobiologi Klinik

Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease, Vol. 6 No. 1, Januari-April 2016 : 12-18

sekilas info

Nasional

Page 37: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 2017 35Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

NO NAMAPENELITI JUDULPUBLIKASI ASALSMF NAMAJURNAL,NO,EDISI,TGLJURNAL

1Muh.Miftahussurur,dr.,M.Kes,PhD,SpPD

DiagnosticMethodofHelicobacterpyloriInfectionforEpidemiologicalStudies:CriticalImportanceofIndirectTestValidation

PenyakitDalam/IlmuPenyakitDalam

HindawiPublishingCorporationBioMedResearchInternationalVolume2016,ArticleID4819433,14pages

2 UlfaKholili,dr.,SpPD SurgeryinLiverDeisease:PerioperativeEvaluation&Management

PenyakitDalam/IlmuPenyakitDalam

GatroenterologyHepatologyandDigestiveEndoscopyVol.17No.1,hal49-57

3 Dr.AsraAlFauzi,dr.,SpBS

IntraventricularTransplantasionofAutologousBoneMarrowMesenchymalstemCellsviaOmmayaReservoirinPersistentafterHaemorrhagicStroke:ReportofTwoCases&ReviewoftheLiterature

SMFBedahSarafJournalofStemCellsandRegenerativeMedicine12(2);100-104,NOvember2016

4IrwanBarlianImmadoelHaq,dr.,SpBS

DuralIncisioninthepetrosalapproachwithpreservationofthesuperiorpetrosalvein

SMFBedahSarafJournalpfNeurosurgery,April2016Vol.124No.4,pages1074-1078

5 Dr.RosySetiawati,dr.,SpRad(K)

Chondroilipomaoftherightthigh:correlationofimagingfindingsandhistopathologyofanUnusualbeninglesion

SMFRadiologi AustralasianMedicalJournal(AM)2012:5,7,355-358

6Dr.CitaRositaSigitPrakoeswa,dr.,SpKK(K)

ExpressionprofilofRab5,Rab7,tryptophanaspartatecontainingcoatprotein,lepraeliproarabinomannan,andphenolicglycolipid-1onthefailureofthephagolysosomeprocessinmacrophagesofleprosypatientsasaviabilitymarkerofMycobacteriumleprae

IlmuKesehatanKulitdanKelamin/PelayananMedik

InternationalJournalofMycobacteriology5(2)2016:155-163

7 MuhammadAyodhiaSoebadi,dr.,SpU

StemCellsinMaleSexualDysfunction:AreWeGettingSomewhere? SMFUrologi LeprosiveReview87(4)2016:

526-531

8 Dr.HendyHendarto,dr.,SpOG(K)

ThinkingOutLoudonEndometriosisiandStemCellRelationship

SMFObstetriGinekologi

SexualMedicineReviews,2016December29,pii:S2050-021(16)30051-8,doi10.1016/j.sxmr.2016.11.002

9 Prof.LitaDewata,dr.,SpOG

HormonalContraceptiveExposureandRiskFactorforMeningiomainSoetomoHospital2012-2016

SMFObstetriGinekologi

JournalofStemCellsandRegenerativeBiologyVol2ISSUEYear2016

10 RiskyVitriaPrasetyo,dr.,SpA(K)

TheUseofPELODscoreinpredictingacutekidneyinjuryincriticallyillchildren

SMFIlmuKesehatanAnak

AmericanscientificPublisher,AdvancedScienceLettersVol.V(N),p1-p2,2016DOI:10.1166/asl.2011.1261

11 BagusSetyoboedi,dr.,SpA(K)

OriginalArticleExpressionofCytokeratin-7andCytokeratin-19InmiceModelBiliaryAtresia

SMFIlmuKesehatanAnak

JournalofNepalPaediatricSociety2016;56(6);344-50doi:http:/dx.doi.org/10.3126/jnps.v36i2.14624

12 PrastiyaIndraGunawan,dr.,SpA(K)

HemispherectomyProcedureinProteusSyndrome

SMFIlmuKesehatanAnak

intJBioMedRes.2016;7(3):5665-5668

13 Dr.Irwanto,dr.,SpA(K)

SleepProblemofChildrenwithAutisticSpectrumDisorderAssessedbyChildrenSleepHabitsQuestionare-AbbreviatedinIndonesiaandJapan

SMFIlmuKesehatanAnak

IranJChildNeurol.SUMMER2016Vol.10No.3

Internasional

Page 38: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 201736 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

berita smf/instalasi/bidang/bagian

Luka bakar merupakan kerusakan jaringan akibat terpapar suhu sangat tinggi, energi listrik, kimia dan radiasi.Trauma yang terjadi, beberapa murni karena kecelakaan dan sebagian besar dikarenakan kelalaian.

Tersiram air panas, semburan api akibat gas rumah tangga yang bocor, kecelakaan kerja berupa tersengat listrik ataupun tersiram bahan kimia hingga kejadian kebakaran besar seperti ledakan bom, ledakan kilang minyak, hingga kecelakaan pesawat merupakan kejadian yang berujung pada tingginya insiden luka bakar di masyarakat.

Penanganan spesifik pada pasien luka bakar perlu dilakukan karena dapat berujung pada kondisi mengancam nyawa dan menyebabkan kecacatan yang akan menghambat aktivitas di kemudian hari. Diperlukan latihan dan update penanganan terkini, sehingga Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUD Dr. Soetomo Surabaya menyelenggarakan seminar dan workshop Emergency Management of Major Burn. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2017 dalam upaya memberikan pengetahuan dan keterampilan yang mendalam bagi para dokter umum, dokter spesialis dan paramedis yang sering menangani kasus luka bakar di masyarakat.

Acara tersebut merupakan agenda rutin dari Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang diselenggarakan dua kali dalam setahun. Kali ini adalah kedelapan kalinya diselenggarakan, bertempat di Airlangga Medical Education Center (AMEC) Kampus A Universitas Airlangga dengan jumlah total peserta sebanyak 33 orang. Peserta sebagian besar berasal dari luar Jawa diantaranya Bali, DKI Jakarta, Jawa Tengah, JawaBarat, hingga Kepulauan Riau dengan mayoritas dokter umum dan 3 paramedis.

Dalam seminar ini peserta diajarkan tentang penanganan korban luka baker sejak ditempat kejadian, pos lapangan (pada musibah massal), di dalam ambulance (pra-hospital) dan berlanjut sampai korban mendapat penanganan di Rumah Sakit terdekat. Penanganan pra-hospital yang baik dan cepat sangat mempengaruhi derajat berat luka baker dan keberhasilan penanganan selanjutnya. Keseluruhan materi yang diajarkan terbagi dalam 2 sesi utama, yaitu sesi symposium dan sesi workshop. Seminar dibuka oleh Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr., Sp.B, Sp.BP-RE(K), dan dilanjutkan dengan pemaparan materi berupa Introduction : Basic Principles and Emergency Examination in Burn Injuryoleh Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr., Sp.B, Sp.BP-

RE(K), yang dilanjutkan dengan Pre-Hospital Approach and Patient Transfer oleh Dr. April Poerwanto Basuki, dr., Sp.An. Pada sesi ketiga symposium, peserta diajarkan tentang Wound Management in Burn Injury oleh Ira Handriani, dr, Sp.BP-RE, serta Specific Consideration in Burn Injury : Electrical, Chemical, and Pediatric oleh Lynda Hariani, dr, Sp.BP-RE(K). Pada sesi terakhir, symposium ini mengundang Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo, dr., M.Kes yang memberikan pemaparan tentang pola infeksi dan mikrobiologi MRSA pada pasien luka bakar. Pada tiap akhir sesi symposium, peserta memperoleh kesempatan untuk berdiskusi langsung tentang topik yang diberikan.

Pada sesi kedua, peserta dibagi kedalam 3 kelompok workshop dan berkesempatan untuk melatih keterampilan dan berdiskusi langsung dengan para instruktur pada tiap station workshop. Station workshop I melatih peserta untuk dapat mengasah keterampilan dalam managemen Airway, dengan menggunakan manekin serta berbagai instrumennya termasuk fiberoptic laryngoscopy. Peserta dapat mencoba menggunakannya dibawah bimbingan dr. April beserta tim anestesi.

Symposium and Workshop on Emergency Management of Major Burn

Lynda Hariani, dr, SpBP-RE(K) Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Peserta memperoleh ketrampilan Airway Management dan berinteraksi langsung dengan instruktur, dr. April, Sp.An

Pembukaan dan general lecture oleh Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr., Sp.BP-RE(K), dan

foto bersama peserta dan instruktur.

Suasana kegiatan seminar, dan peserta tampak antusias terhadap topik yang

disajikan.

Page 39: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

oktober 2017 37Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Station workshop II keterampilan difokuskan dalam manajemen dan resusitasi cairan pada penderita luka bakar. Probandus (orang yang berpura-pura menjadi pasien) luka baker dipersiapkan sehingga peserta dapat melakukan kalkulasi yang benar sesuai luas luka baker beserta penanganan kebutuhan cairannya. Peserta tampak antusias dibawah bimbingan dr. Magda Hutagalung, Sp.BP-RE (KKF), dr. Beta Subakti Nata’atmaja, Sp.BP-RE(K) dan dr. StefiYuanita, Sp.BP-RE.

Station workshop III dipersiapkan manekin tiap derajat luka baker beserta berbagai macam dressing luka yang dapat dipergunakan langsung tiap set untuk 2 peserta. Perawatan luka baker dilakukan sesuai derajatnya dengan bimbingan dari dr. Lobredia Zarazade, Sp.BP-RE (KKF), dr. Lynda Hariani, Sp.BP-RE(K) dan dr. Ira Handriani, Sp.BP-RE.

Evaluasi dilakukan dengan pre-post test, juga peserta memberi evalusi mengenai materi, penunjang kegiatan dan pembicara serta instruktur. Seminar dan workshop berjalan tertib dan lancar, peserta tampak cukup puas dengan apa yang didapatkan serta panitia akan berupaya lebih baiklagi di kegiatan berikutnya.

Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUD Dr. Soetomo Surabaya juga secara rutin menyelenggarakan seminar lain yang masih dalam ruang lingkup ilmu bedah plastik. Kegiatan lain yang diselenggarakan adalah Basic Course of Maxillo facial Osteosynthesis pada tanggal 9-10 September 2017 di Gedung Airlangga Medical Education Center, yang ditujukan untuk dokter residen dan spesialis bedah plastik. Sementara pada tanggal 16-17 September 2017 telah diselenggarakan Basic Course of Plastic Surgical Skill yang rutin diselenggarakan 2X setahun yang terbuka untuk dokter umum. Dilakukan pelatihan keterampilan dasar dalam bidang bedah plastic baik manajemen luka, keterampilan menjahit luka dll.

Besar harapan dengan diselenggarakannya semua kegiatan seminar dan workshop oleh Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUD Dr. Soetomo Surabaya secara berkesinambungan mampu membantu dalam membuka wawasan dan menyebarluaskan ilmu terkini dalam bidang ilmu Bedah Plastik baik di kalangan tenaga medis maupun paramedis, sehingga pelayanan penanganan luka bakar di masyarakat dapat dilakukan secara baik dan benar sesuai standar.

Diskusi interaktif antara instruktur dan peserta mengenai resusitasi cairan luka bakar. Tampak dr. Beta, Sp.BP-RE(K) (kiri) dan dr. Magda, Sp.BP-RE(KKF) dan dr. Stefi, Sp.BP-RE (kanan) selaku instruktur

Dr. Ira saat memberikan materi berupa Wound Management in Burn Injury

Presentasi tentang luka bakar listrik, kimia, dan pediatric oleh Lynda Hariani, dr.,

Sp.BP-RE(K)

Demonstrasi langsung perawatan luka bakar oleh dr. Lobredia, SpBP-RE(KKF)

dan dr. Ira, Sp.BP-RE.

Tampak dr. Lynda, Sp.BP-RE(K) menunjukkan konsep perawatan luka

bakar terkini.

Hands on perawatan luka bakar oleh peserta.

Page 40: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

ruang wanita

Tim Gizi GRIU Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PEPES TAHU

IKAN KEMBUNG BALADOBAHAN-BAHAN• 1/2 kg ikan kembung• 4 buah cabai hijau iris serong• 3 siung bawang merah iris tipis• 1 cm lengkuas dimemarkan• 1 sdt gula pasir• 1 sdm air asam• garam secukupnya• minyak goreng secukupnya

BUMBU HALUS• 8 buah cabai merah• 6 siung bawang merah• 4 siung bawang putih• 3 buah tomat

CARA MEMASAK• Bersihkan ikan kembung dari sisik dan kotorannya

kemudian goreng sampai matang atau kering. sisihkan.

• Panaskan 2 sdm minyak goreng kemudian tumis bawang merah, irisan cabai, bumbu halus, dan lengkuas sampai harum.

• Masukkan ikan kembung, air asam, gula, dan garam kemudian aduk rata dan masak sampai matang bumbu meresap. Jangan lupa diaduk secara berkala supaya bawahnya tidak gosong.

• Angkat dan sajikan.

KANDUNGAN GIZIKalori : 167 kkal, Protein : 19,32 gram, Lemak : 9.3 gram, Karbohidrat : 0 gram

BAHAN• 10 buah tahu ukuran kecil dihancurkan hingga

lembut• 2 batang daun bawang dipotong-potong 0,5 cm• 1 batang serai dipotong-potong 0,5 cm• cabe rawit merah utuh• 1 butir telur• 3 butir bawang merah diiris tipis• 2 siung bawang putih diiris tipis• 1 sdt garam• 1/2 sdt kaldu ayam bubuk atau penyedap• daun salam dan daun kemangi secukupnya• daun pisang dan lidi untuk membungkus

CARA MEMBUAT1. Kocok telur, garam dan kaldu ayam lalu masukkan

bawang merah, bawang putih, daun bawang dan serai. Campurkan dengan tahu dan daun kemangi, aduk rata.

2. Potong-potong daun pisang dengan ukuran 20 cm, panaskan atau bakar sebentar di atas api sambil digeser supaya daunnya lemas sehingga tidak mudah sobek.

3. Tuang sekitar 4 sendok makan adonan di atas potongan daun pisang yang dialasi selembar daun salam. Letakkan cabe rawit utuh, bungkus dan semat kedua ujungnya dengan lidi.

4. Kukus selama 25 menit atau hinaga matang. Bisa langsung disajikan atau dibakar dahulu sebentar agar lebih harum.

NILAI GIZI PER PORSIKalori : 120 kkl Protein : 10 gramLemak : 5 gram Karbohidrat : 7 gram

oktober 201738 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 41: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

HEAD UP / FOOT UP

Saat berjaga dengan adik mahasiswa (perawat) memang

saat yang menyenangkan . karena bantuan yang mereka

berikan dan tingkah laku mereka saat belajar melayani

pasien yang tidak sengaja membuat kami terhibur. Seperti

sore itu saat kami menerima pasien baru dari IGD. Perawat

dan adik mahasiswa membantu pasien untuk pindah dari

brankar ke bed pasien. Karena pasien sesak, perawat cepat-

cepat mendekatkan bed pasien ke oksigen sentral dan

menyambungkan selang oksigen ke manometer. Sambil

menginstruksikan pada adik perawat, “Dik, head up nya naikin

dikit,” kata perawat sambil menunjuk bagian depan bed. Saat

adik mahasiswa memutar pengatur bed, pasien berteriak-

teriakl. “ehhh … eehhh….eeehhh…. mbak-mbak,” kata pasien

panik.Perawat pun menoleh ke pasien sambil berkata, “kenapa

bu?”“Kakiku mbak, yang naik.”Keluarga pasien dan pasien pun tertawa, perawat

menghampiri adik mahasiswa yang nampak ketakutan. “Dik,

yang buat naikin kepala yang sebelahnya, nak. Bukan yang ini.

Dilihat gambarnya dik, kalo gambar kepala untuk menaikkan

kepala, kalo gambar kaki untuk menaikkan kaki. Ini ga jadi

head up dik, malah jadi foot up.”“He he, maaf ya bu’” kata adik mahasiswa pada pasien dan

keluarga.Keluarga pasien dan pasien pun tersenyum.

TEMAN BULU TANGKIS MASUK IGD

Buat teman - teman Persatuan Bulu Tangkis RSUD Dr. Soetomo yang sudah di zona usia 30-50 tahun harus aktif berolah- raga untuk menjaga kesehatan, diantaranya olah raga bulu tangkis Sekedar mengingatkan kita semua. Hati hati dengan kesehatan kalau sudah di usia 30-an keatas saya punya teman usianya sudah diatas 30-an keatas. paginya sehat, siangnya juga gak apa-apa, tahu-tahu sorenya masuk IGD Rumah Sakit Dr. SoetomoMalamnya harinya sehat segar bugar, tidurnya nyenyak, eh.......pagi pagi sudah masuk lagi IGD RSUD Dr, SoetomoDan Setelah diperiksa, ternyata dia memang pegawai RSUD Dr. Soetomo Bagian IGD. Terima kasih.

AGUNG P., S.Sos. - Bidang Perbekalan dan Peralatan Medik

Juara 3 : PENURUN PANAS

Suatu hari ada pasien mual setelah di kemoterapi, untuk meredakan rasa mualnya ada keluarga pasien lain menyarankan untuk minum teh hangat. Suaminya pun pergi keluar untuk mencari teh hangat. Setelah suaminya datang membawakan teh ternyata bukan teh hangat yang dibeli melainkan teh panas. Akhirnya keluarganya pun memindahkan teh panas itu tadi kedalam gelas. Ada perawat yang melihat tingkah janggal dari suami pasien tadi, dia seperti menambahkan obat kedalam gelas lalu mengaduknya. Tentunya hal ini sangat aneh, lalu si suster menanyakan apa yang sedang dikerjakan oleh suami pasien tadi.Perawat : Pak tadi apa yang dimasukkan ke gelas teh itu ?Suami pasien : Paracetamol sus!!!!!Perawat : untuk apa???Suami pasien: Biar teh nya lebih cepat dinginlah sus. Kan itu obat buat menurunkan panasPerawat : Bapak, paracetamol itu untuk menurunkan suhu tubuh bukan suhu minuman.Suami pasien: ooh gitu ya sus. Saya kira bisa untuk minuman juga (cengar cengir sambil garuk-garuk kepala.

Yasintha Kurnia – Ruang Cendrawasih

ruang unik & lucu

Juara 2 : DOKTER DAN KAKI KAKEK

Alkisah ada seorang pasien, yang berumur sudah tua

sekali. Sekitar 72 tahun-an datang untuk berobat ke Poli

Geriatri.Dokter : ”Pak, rasa sakit di kaki kanan anda itu tampaknya

akibat penyakit rematik.”Pasien : ”Penyakit Rematik itu apa, dok?”Dokter : ”Rematik itu salah satu penyakit yang menyerang

sendi, Pak. Penyakit ini disebabkan, misalnya karena usia

Bapak sudah tua”.Pasien : ”Eh, dokter jangan coba-coba bohongin saya ya!

Kaki sebelahnya, umurnya juga udah sama tuanya, tapi

gak sakit apa-apa tuh.”Dokter : ”?!%&*”

Agus Rudianto – Bagian Kepegawaian

Juara 1 : KENTUT

Saat jam istirahat Kerja. Kami tengah berkumpul untuk melepas penat. Tengah asyik tertawa-tawa, tiba-tiba ruang kerja nan full AC dipenuhi bahu tak sedap.Mbak X : “Mas, kamu kentut ya ?”Mbak Z : “Iya, memang kenapa ?Mbak X : “Aduh!!!, kebiasaan jorok kamu itu tidak pernah hilang juga ya...”Mbak Z : “Begini.. Aku ingin bertanya. Menurut kamu kentut itu menguntungkan apa merugikan”Mbak X : “Tentu saja merugikan”Mbak Z : “Makanya aku buang”Mbak X : “Ralat deh ... Maksudku kentut itu menguntungkan”Mbak Z : “Makanya sebagai teman yang baik, aku bagikan keuntungan ini buat kamu juga”Mbak X : “?!%&*”

Martha Herawati – Bagian Kepegawaian

PemenangArtikelUnik&LucuDalamRangkaMemperingatiHariLahirRSUDDr.Soetomoke-79(29Oktober1938-2017)

oktober 2017 39Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 42: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

?Su Doku Teka-Teki abad ini :Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.

Pemenang Su Doku :Pemenangnya :1. Muraji Inst. Banpol PP GBPT RSUD Dr. Soetomo 2. Titik Yuniarti IKPK RSUD Dr. Soetomo

?Ketentuan menebak :• Jawaban terakhir sampai dimeja redaksi paling lambat 6 minggu

setelah terbit.• Pemenang diumumkan pada majalah “Mimbar” terbitan

berikutnya.• Keputusan juri mutlak tidak dapat di ganggu gugat.

• Pemenang harus mengambil hadiah sendiri dengan menunjukkan

kartu identitas.• Hadiah dapat diambil di kantor Instalasi PKRS Telp. 1086-1088

pada Jam kerja.

Hadiah sebesar Rp. 75.000,-

Tebak Siapa Dia Tulis nama lengkapdan unit kerjanya !!!

?

1 76 5 3 1 2

3 8 56 9 72 8 5 91 4 2

5 89 4 2 6 1

6 2

1 5 8 2 6 4 9 7 36 2 3 5 7 9 4 8 19 7 4 8 3 1 5 6 27 9 6 1 4 3 2 5 82 8 1 7 9 5 3 4 63 4 5 6 8 2 7 1 95 6 7 3 2 8 1 9 44 1 2 9 5 6 8 3 78 3 9 4 1 7 6 2 5

Angket Berhadiah

Jawaban Su Doku

Tebak Siapa Dia: Grace Shela Feiradi, AMD.PKStaf Seksi Rekam MedikRSUD Dr. Soetomo Surabaya

Pemenangnya :1. Lilik Ihsanpuro, SE Bidang Diklat RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2. Dolaji Ruang Rosella I RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Jawaban “KuiS MiMbaR” Vol. 21, no. 3 :

Artikel apa yang paling Anda senangi pada Mimbar edisi ini :1. ...................................................................... ......................................................................2. ...................................................................... ......................................................................Pemenang angket berhadiah :1. Nanang Sudarmono Instalasi Banpol PP GBPT (Artikel Kesehatan & R.Unik & Lucu)2. Mariyati Bagian Kepegawaian (Unik Lucu & Sekilas Info)

kuis mimbar

oktober 201740 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 43: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.
Page 44: Saya Senantia MimbarSa MengutaMakan keSehatan Penderitarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/09/pdf_MIMBAR... · • Memperingati dan kelestarian lingkungan RSUD Dr.

Pada Selasa 31 Oktober 2017 Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono berdialog langsung dengan pasien di Instalasi Penunjang Gedung PDT Lantai 1. Pada kesempatan tersebut juga memberikan cindera mata berupa bantal leher. Kemudian dilanjutkan pemotongan tumpeng

yang diberikan kepada dr. Abdoes Syukur, SpB, KBD (Direktur RSUD Dr. Soetomo periode 2002-2003). Diakhir acara diadakan drama teatrikal perjuangan dr. Soetomo.

Pemberian Souvenir berupa bantal leher dalam rangka memperingati Hari Lahir RSUD Dr. Soetomo ke 79 oleh Kepala Instalasi PKRS & Humas dr. Pesta Parulian Maurid Edwar, SpAn di Ruang Kenari dan Cendrawasih pada Selasa 31 Oktober 2017.

KEGIATAN HARLAH RSUD DR. SOETOMO KE-79 TAHUN 2017