Satuan Operasi Pangan Mein Magnetic Sparator

8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan Pangan adalah suatu bahan makanan dalam keadaan mentah. Bahan pangan yang akan diolah perlu diperhatikan teutama pembersihan dari kontaminasi selama budidaya dan penanganan pasca panen. Cleaning adalah proses memisahkan kontaminan dari bahan. Pengaruhnya yaitu apabila kontaminan seperti misalnya daun,batu/kerikil tidak dipisahkan akan menghambat atau bahkan menghalangi proses pengeringan bahan dan proses pengolahan bahan pangan. Proses cleaning ini dengan cara pengambilan kontaminan salah satunya adalah mineral, bagian tanaman yang tidak dibutuhakan, bagian hewan yang tidk di olah, bahan kimia yang berbahaya, serta mikroba yang tumbuh, cleaning juga merupakan tahap yang dapat mengontrol kandungan mikroba yang terdapat dalam bahan pangan serta bertujuan untuk menghindari kerusahan alat. Cleaning bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada bahan. Kotoran yang menempel pada bahan akan menjadi sumber kontaminasi. Kontaminasi biasanya terjadi saat pemanenan, penyimpanan sebelum proses, penundaan panen dan pengolahan, serta selama transportasi dan transit. Jenis kontaminan berdasarkan wujudnya dapat dapat dikelompokkan menjadi : kotoran berupa tanah, kotoran berupa sisa pemungutan hasil, kotoran berupa benda-benda asing, kotoran berupa

description

tugas satuan operasi

Transcript of Satuan Operasi Pangan Mein Magnetic Sparator

Page 1: Satuan Operasi Pangan Mein Magnetic Sparator

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan Pangan adalah suatu bahan makanan dalam keadaan mentah. Bahan pangan

yang akan diolah perlu diperhatikan teutama pembersihan dari kontaminasi selama budidaya

dan penanganan pasca panen.

Cleaning adalah proses memisahkan kontaminan dari bahan. Pengaruhnya yaitu

apabila kontaminan seperti misalnya daun,batu/kerikil tidak dipisahkan akan menghambat

atau bahkan menghalangi proses pengeringan bahan dan proses pengolahan bahan pangan.

Proses cleaning ini dengan cara pengambilan kontaminan salah satunya adalah mineral,

bagian tanaman yang tidak dibutuhakan, bagian hewan yang tidk di olah, bahan kimia yang

berbahaya, serta mikroba yang tumbuh, cleaning juga merupakan tahap yang dapat

mengontrol kandungan mikroba yang terdapat dalam bahan pangan serta bertujuan untuk

menghindari kerusahan alat.

Cleaning bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada

bahan. Kotoran yang menempel pada bahan akan menjadi sumber kontaminasi. Kontaminasi

biasanya terjadi saat pemanenan, penyimpanan sebelum proses, penundaan panen dan

pengolahan, serta selama transportasi dan transit.  Jenis kontaminan berdasarkan wujudnya

dapat dapat dikelompokkan menjadi : kotoran berupa tanah, kotoran berupa sisa pemungutan

hasil, kotoran berupa benda-benda asing, kotoran berupa serangga atau kotoran biologis lain,

dan kotoran berupa sisa bahan kimia.

Kebersihan sangat mempengaruhi penampakan dari bahan dan hasil dari proses

pengolahan tersebut. Oleh karena itu sebelum proses, suatu bahan pangan harus dibersihkan

dari kotoran-kotoran dan bagian-bagian yang tidak diperlukan. Air yang diperlukan untuk

kegiatan pencucian suatu hendaknya diperhatikan dan harus memiliki persyaratan tertentu.

Secara fisik, air harus jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Secara kimiawi, air yang

digunakan hendaknya tidak mengandung senyawa-senyawa kimiawi yang berbahaya.

Dilihat dari segi mikrobiologis, air yang digunakan untuk mencuci harus bebas dari

mikroorganisme yang menjadi wabah penyakit. Ada dua metode pembersihan pada bahan

pangan yaitu Pembersihan Cara basah (Wet Cleaning Method) dan Pembersihan cara kering

(Dry Cleaning)Pembersihan bahan dengan Cara basah (Wet Cleaning Method) biasanya

Page 2: Satuan Operasi Pangan Mein Magnetic Sparator

direndam ke dalam air dengan waktu tertentu untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang

menempel pada bahan. Perlakuan ini biasanya dibantu dengan penggosokan secara hati-hati

agar bahan tidak tergores.

Metode pembersihan cara basah meliputi menggetarkan atau mengocok (soaking),

menyemprot (spraying), mengapungkan kontaminan (floating), pembersihan ultrasonik,

menyaring (filtration), mengendapkan (settling). Sedangkan, Metode pembersihan cara

kering (Dry Cleaning) merupakan metode yang pembersihannya tanpa menggunakan air.

Pembersihan cara kering ini meliputi penyaringan (screening), penyikatan, hembusan udara,

menggosok, pemisahan secara magnetic, pengayakan, abrasi, elektrostatik, radio isotop dan

sinar x.

Selama proses cleaning berlangsung hendaknya tahapan memiliki efisiensi tinggi

baik waktu maupun tenaga, pengambilan kontaminan sempurna seperti yang di inginkan, cara

dan peralatan sesuai dan memadai, aseptabilitas bahan tinggi sehingga terbebas dari

kontaminasi,dan kerusakan bahan kecil.

Dalam kenyataannya spesifikasi bahan baku masih belum sesuai untuk kebutuhan

pengolahan. Spesifikasi ini dapat dilihat dari segi bentuk, ukuran, warna, maupun parameter

lainnya. Maka dari itu sangat perlu melewati proses pemilahan bahan baku yang layak dan

tidak untuk diolah. Berupa pembersihan untuk menghilangkan kontaminasi dan dari bagian

pangan yang tidak layak dikonsumsi dan juga dengan melewati proses sortasi dan grading.

Sortasi  merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasatkan sifat fisiknya.

Pengaruhnya, apabila tidak dilakukan sortasi maka proses pengeringan dna pengolahan tidak

merata. Misalnya bahan dengan ukuran besar bercampur dengan bahan berukuran kecil

sehingga proses pengeringan dan pengolahannya akan lebih cepat bahan berukuran kecil.

          Sortasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memisahkan produk

berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan produk, baik karena cacat karena mekanis

ataupun cacat karena bekas serangan hama atau penyakit. Pada kegiatan sortasi, penentuan

mutu hasil panen biasanya didasarkan pada kebersihan produk, ukuran, bobot, warna, bentuk,

kematangan, kesegaran, ada atau tidak adanya serangan atau kerusakan oleh penyakit, adanya

kerusakan oleh serangga, dan luka oleh faktor mekanis.

Prinsip sortasi menggunakan mesin biasannya mengacu pada sifat-sifat buah yang

dapat digunakan sebagai dasar sortasi secara mekanis. Sifat-sifat buah itu meliputi berat,

ukuran, Bentuk, Karakteristik potometrik (berdasarkan warna dan perubahan transmisi sorter)

Aerodinamik dan hidrodinamik yang merupakan pemisahan berdasarkan densitas atau daya

Page 3: Satuan Operasi Pangan Mein Magnetic Sparator

apung, dan permukaan alami digunakan pada alat sortasi dengan cara menggetarkan dan

mendorong.

Grading merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan kualitasnya.

Pengaruhnya yaitu misalnya pada bahan yang tua dan muda,jika dilakukan pengeringan maka

yang akan lebih cepat kering adalah bahan yang tua karena berhubungan dengan sifat

fisiologis dan morfologis bahan yaitu pori –pori bahan yang lebih besar dan sifat jaringan

bahan yang tua lebih renggang sehingga mempermudah kehilangan air dari jaringan. Grading

merupakan Pemisahan bahan pangan kedalam beberapa katagori berdasarkan mutunya.

Standar grade bahan  meliputi tiga hal atau parameter yang meliputi nama komoditas, kelas

grade kualitasnya dan atribut yang digunakan dalam penetapan standar grade tersebut seperti:

warna, ukuran, kemasakan, tekstur dan bebas tidaknya dari kerusakan seperti kebusukan,

penyakit dan kerusakan akibat benturan fisik, aroma dan cita rasa, fungsi,bebas dari

kontaminan, bebas dari bagian yang tidak perlu sesuai standar/kode. Alat bantu proses

grading ini agar dalam memberikan hasil yang akurat seperti alat pengukur warna atau

ukuran buah apel.

Atribut parameter kualitas buah seperti warna dan ukuran buah sering menggunakan

alat sebagai pembanding atau alat koreksi kebenaran dari inspector dalam melakukan

tugasnya. Kemampuan inspektor melakukan tugasnya dengan baik dan benar dalam

menentukan grade suatu produk atau sistem grading secara umum dengan bantuan alat yang

minimal sangat penting karena akan menentukan kecepatan dalam melaksanakan tugas.

Page 4: Satuan Operasi Pangan Mein Magnetic Sparator

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mesin Pemisah Tipe Magnetik ( Magnetic Sparator )

Mesin pembersih dan sortasi ini bekerja berdasarkan textur permukaan dan sifat

kelengketan bahan. Campuran bahan yang dimasukan kedalam mesin dimasukan ke dalam

mesin akan menerima semprotan air sehingga keadaannya menjadi lembab. Setelah itu, bahan

dicampur dengan serbuk besi. Dalam keadaan lembab serbuk besi akan menempel dengan

kuat pada bahan yang rusak, pecah dan kulitnya lengket. Sedangkan pada bahan yang licin

atau tidak rusak sserbuk besi tidak akan menempel dengan kuat karena air yang disemprotkan

pada bahan tidak akan menyebabkannya menjadi lembab (tidak meresap ke dalam bahan).

Kemudian campuran bahan dan serbuk besi tersebut akan dipisahkan oleh drum magnetik

yang berputar, dimana bahan yang baik (relatif mengandung sedikit serbuk besi) tidak akan

menempel pada drum magnetik dan akan jatuh ke saluran pengeluaran yang baik dan bersih.

Sedangkan bahan yang rusak (yang relatif mengandung banyak serbuk besi) dan benda benda

asing yang merupakan logam (seperti paku, kawat, dan sebagainya) akan menempel pada

drum magnetik dan akan dijatuhkan ke pengeluaran bahan yang rusak, oleh sikat yang

berputar.

B. Gambar dan Sketsa Alat

Berikut merupakan gambar mesin pemisah tipe magnetik (MAGNETIC

SEPARATOR) :

Keterangan :

1. Pengumpanan (penampungan bahan)

2. Penyemprotan air

3. Percampuran serbuk besi

4. Drum Magnetic ( Sahay dan Singh, 1994)

Page 5: Satuan Operasi Pangan Mein Magnetic Sparator

Gambar berikut merupakan gambar didalam drum magnetik dimana bahan magnetik dan non

magnetik dipisahkan.