SATUAN ACARA BERMAIN.doc

15
SATUAN ACARA BERMAIN STASE KEPERAWATAN MATERNITAS TERAPI BERMAIN MENEBAK JENIS BUAH-BUAHAN PADA SISWA-SISWI SLB KUNCUP MAS BANYUMAS DISUSUN OLEH: 1. SOFI OKTAVIANI, S.Kep G1B210050 2. SOFIYATUN W., S.Kep G1B210061 3. RETNO MEIA D., S.Kep G1B210062 4. APRILIANI Y.W., S.Kep G1B210067 5. DAYAN HISNI, S.Kep G1B210069 6. RINDI ANTIKA, S.Kep G1B210070 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

Transcript of SATUAN ACARA BERMAIN.doc

Page 1: SATUAN ACARA BERMAIN.doc

SATUAN ACARA BERMAINSTASE KEPERAWATAN MATERNITAS

TERAPI BERMAIN MENEBAK JENIS BUAH-BUAHANPADA SISWA-SISWI SLB KUNCUP MAS

BANYUMAS

DISUSUN OLEH:1. SOFI OKTAVIANI, S.Kep G1B2100502. SOFIYATUN W., S.Kep G1B2100613. RETNO MEIA D., S.Kep G1B2100624. APRILIANI Y.W., S.Kep G1B2100675. DAYAN HISNI, S.Kep G1B210069 6. RINDI ANTIKA, S.Kep G1B210070

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEPERAWATANPROGRAM PROFESI NERS

PURWOKERTO

2011

Page 2: SATUAN ACARA BERMAIN.doc

SATUAN ACARA BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Menebak Jenis Buah-Buahan

Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain Menebak Jenis Buah-Buahan pada siswa-

siswi SLB Kuncup Mas

Latar Belakang :

Siswa-siswi di SLB Kuncup Mas memerlukan pendidikan khusus yang berbeda

dengan teman-teman biasanya. Anak-anak ini memiliki emosi yang labil dan

susah diatur, kadang diam, hiperaktif, dan menangis. Keterbelakangan mental

(Retardasi mental RM) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi

kecerdasan umum yang berada di bawah rata-rata disertai dengan berkurangnya

kemampuan untuk menyesuaikan diri (berperilaku adaptif), yang mungkin timbul

sebelum usia 18 tahun. Orang-orang yang secara mental mengalami

keterbelakangan, memiliki perkembangan kecerdasan (intelektual) yang lebih

rendah dan mengalami kesulitan dalam proses belajar serta adaptasi sosial. Pada

tingkat dasar atau kelas 1 SD, anak memerlukan pengawasan secara lebih. Siswa-

siswi SLB kelas 1 ini terdiri dari 15 siswa yang memiliki kekhususan yang

berbeda. Ada yang Tuna rungu, Tuna wicara, Tuna daksa, dan Tuna grahita.

Siswa-siswi tersebut sering sibuk dengan dunianya sendiri dan sering tidak perduli

dengan lingkungan di sekitarnya, salah satunya dalam proses belajar. Agar proses

belajar dan mengajar lebih fokus dan menyenangkan maka diadakan terapi

bermain sehingga anak-anak akan lebih temotivasi dan antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran serta membantu mereka dalam proses adaptasi sosialnya.

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan program bermain selama 1x1 jam peserta terapi

bermain dapat temotivasi dan antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran serta membantu mereka dalam proses adaptasi sosialnya.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan terapi bermain selama 1 jam peserta terapi bermain

diharapkan:

Page 3: SATUAN ACARA BERMAIN.doc

a. Aspek Kognitif:

1) Anak dapat menebak jenis buah-buahan

2) Anak dapat menyebutkan kembali beberapa jenis buah-buahan

yang telah disebutkan oleh pemimpin permainan

3) Anak dapat memilih jenis buah-buahan dan dapat berdiskusi

dengan temannya

b. Aspek afektif:

1) Anak dapat mengikuti aturan permainan

2) Anak dapat menghargai pendapat anak lain

c. Aspek Psikomotor:

1) Anak dapat menebak jenis buah-buahan dengan suara yang

keras dan jelas

2) Anak dapat menunjuk buah sesuai dengan namanya

B. Kegiatan Program Bermain

1. Tempat : Ruang perpustakaan SLB Kuncup Mas

2. Waktu : 1 jam

3. Jenis program bermain : Menebak jenis buah-buahan

4. Karakteristik peserta :

a. Anak berusia 6-8 tahun

b. Anak kelas 1 di SLB Kuncup Mas

c. Anak yang bersekolah di SLB Kuncup Mas

d. Anak berjenis kelamin laki-laki dan perempuan

e. Anak sudah pernah melihat jenis buah-buahan sebelumnya

5. Metode :

a. Menebak jenis buah-buahan dari alat peraga buah mainan dan

gambar buah

b. Memilih jenis buah-buahan sesuai dengan perintah

c. Menyusun buah menjadi parcel buah sederhana

6. Media : Baki, pengalas baki, tutup baki, alat peraga buah, dan

keranjang buah.

Page 4: SATUAN ACARA BERMAIN.doc

7. Struktur Organisasi

a. Leader

1. Memimpin jalannya permainan

2. Memberikan penjelasan mengenai peraturan permainan

b. Fasilitator

1. Membantu leader dalam mengatur permainan

2. Mengkondisikan peserta untuk berpartisipasi dalam permainan

3. Membantu peserta yang sulit mengikuti proses permainan

c. Observer

1. Menilai jalannya proses permainan

2. Menilai peran leader, fasilitator, dan observer dalam

menjalankan proses permainan

3. Menilai partisipasi peserta dalam mengikuti proses permainan

Keterangan:

1. Leader

2. Observer

3. Fasilitator

4. Peserta

Page 5: SATUAN ACARA BERMAIN.doc

8. Langkah-langkah terapi bermain

No Jenis Kegiatan Waktu Respon Peserta1 Pembukaan:

a. Menyiapkan peserta dan ruangan

b. Menyiapkan alat/mediac. Salam pembukad. Memperkenalkan diri

kepada peserta terapi bermain

20 menit Menjawab salam dan memperhatikan perawat

2 Kegiatan inti terapi bermain:a. Menjelaskan pengertian

bermain tebak jenis-jenis 5buah, tujuan terapi bermain, cara bermain, alat yang digunakan, waktu yang diperlukan untuk terapi bermain, memberikan kesempatan bertanya sebelum kegiatan dimulai

b. Memulai kegiatan terapi bermain dengan memberikan contoh terlebih dahulu pada peserta

c. Memulai bermain tebak-tebakan dengan cara menunjuk satu jenis buah untuk ditebak dan seterusnya bergantian jenis buahnya

d. Memberikan reward atas tebakan yang benar dan membangkitkan motivasi bagi anak yang belum bisa menjawab dengan benar

30 menit Peserta memperhatikan penjelasan yang diberikan, mengikuti petunjuk yang diberikan dan berpartisipasi aktif dalam terapi bermain menebak jenis buah-buahan

3 Penutup terapi bermain:a. Menyimpulkan hasil

terapi bermainb. Kontrak untuk

pertemuan selanjutnyac. Ucapan terimakasih dan

kerjasama selama terapi bermain

d. Salam penutup

10 menit Peserta menjawab salam penutup dengan tersenyum

Page 6: SATUAN ACARA BERMAIN.doc

9. Evaluasi

a. Kriteria

1) Anak dapat mengikuti proses terapi bermain tebak jenis buah-

buahan

2) Anak dapat mengungkapkan tebakannya tanpa rasa takut

3) Anak mau diajak bicara dengan mahasiswa profesi dan tidak takut

lagi ketika bertemu

4) Anak merasa senang dan senyum bahagia

5) Anak dapat tenang sewaktu proses belajar mengajar

b. Prosedur

1) Secara observasi

2) Memberikan 3 pertanyaan secara lisan tebak jenis buah-buahan,

kepada peserta terapi bermain:

a) Buah apa yang bulat kecil-kecil, menggerombol, dan ungu

warnanya?

b) Buah apa yang disukai monyet?

c) Buah apa yang warnanya merah dan kecil?

Purwokerto, 8 Agustus 2011

Pembimbing,

( )

Perwakilan Kelompok,

( )

Page 7: SATUAN ACARA BERMAIN.doc

ANALISIS PROSES

TERAPI BERMAIN MENEBAK JENIS BUAH-BUAHAN

Terapi bermain menebak jenis buah-buahan secara umum berjalan dengan

baik. Peserta terapi bermain adalah siswa siswi kelas 1 SLB Kuncup Mas

Banyumas sebanyak 9 anak, terdiri dari 5 perempuan dan 4 laki-laki. Anak-anak

tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang tuna wicara, tuna

rungu, dan tuna grahita. Terapi bermain dilaksanakan di ruang perpustakaan SLB

Kuncup Mas selama 57 menit, dengan alokasi berjalannya terapi bermain sebagai

berikut:

1. Pembukaan : 09.43-09.50 WIB (17 menit)

2. Kegiatan inti terapi bermain : 09.50-10.25 WIB (35 menit)

3. Penutup : 10.25-10.35 WIB (10 menit)

Terapi bermain menebak jenis buah-buahan dibagi menjadi dua sistem,

yaitu secara individu dan berkelompok. Evaluasi selama berjalannya proses terapi

bermain dapat dikategorikan sebagai berikut:

A. Peserta Secara Individu

1. Lintang:

Lintang terlihat kurang konsentrasi dalam mengikuti proses terapi

bermain. Lintang termasuk anak yang hiperaktif dan memerlukan

perhatian serta pengawasan yang khusus karena dapat mengganggu

kenyamanan teman-teman di sekitarnya. Selain itu, lintang juga susah

untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan teman-temannya. Lintang

lebih senang dan sibuk dengan permainannya sendiri. Leader dan

Observer telah berusaha mengajak Lintang untuk ikut serta dalam

permainan, namun tetap saja Lintang tidak bisa fokus.

2. Tegar:

Tegar mengikuti proses terapi bermain dengan baik. Tegar memiliki

kemampuan untuk menjawab pertanyaan dan memiliki daya ingat cukup

baik. Leader sesekali mengajukan pertanyaan kepada Tegar dan Tegar

Page 8: SATUAN ACARA BERMAIN.doc

mampu menjawab pertanyaan tersebut. Tegar memiliki keterbatasan dalam

bergerak secara cepat, misalnya berlari.

3. Sinta:

Sinta termasuk anak yang aktif. Sinta memiliki daya ingat yang cukup baik

dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik.

4. Via:

Via termasuk anak yang pendiam, namun ketika diberikan stimuli-stimuli

dia mampu menjawab pertanyaan.

5. Wibi:

Wibi termasuk anak yang pasif karena keterbatasannya dalam bicara dan

mendengar (Tuna wicara dan tuna rungu) sehingga dia cenderung

mengikuti teman-temannya saja. Wibi dapat mengikuti jalannya terapi

bermain dan mampu bekerjasama dengan teman-temannya, namun

memerlukan pendampingan yang lebih dari fasilitator.

6. Siti:

Siti juga termasuk anak yang pasif karena keterbatasannya dalam bicara

dan mendengar (Tuna wicara dan tuna rungu) sehingga dia cenderung

mengikuti teman-temannya saja. Wibi dapat mengikuti jalannya terapi

bermain dan mampu bekerjasama dengan teman-temannya, namun

memerlukan pendampingan yang lebih dari fasilitator.

7. Winda:

Winda kurang begitu mengikuti terapi bermain dengan baik atau kurang

fokus. Beberapa pertanyaan yang diajukan pada Winda kurang begitu

direspon.

8. David:

David termasuk anak yang pemalu dan memerlukan pendekatan khusus

serta secara perlahan. David lebih banyak diam, namun dapat berinteraksi

dengan teman-temannya.

9. Dini:

Dini termasuk anak yang aktif dalam mengikuti terpai bermain dan

mampu menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Leader.

Page 9: SATUAN ACARA BERMAIN.doc

B. Peserta Secara Berkelompok

Peserta diberikan instruksi untuk menyusun buah menjadi parcel buah

yang sederhana dibagi menjadi 2 tim, yaitu:

1. Kelompok A:

Dini, Wibi, David, Winda, Lintang

Catatan:

a. Winda mengambil buah yang salah, tidak sesuai dengan perintah dari

leader.

b. Kekompakan kelompok bagus

c. Kelompok berhasil membuat parcel buah sederhana

d. Kelompok memiliki kerjasama yang bagus

2. Kelompok B:

Shinta, Via, Tegar, Siti

Catatan:

a. Via lebih aktif dan mendominasi dalam kerja tim

b. Kelompok ini terlalu dibantu oleh fasilitator ketika menyusun parcel

buah sederhana

C. Struktur Organisasi

1. Leader

a. Memimpin jalannya permainan

b. Memberikan penjelasan mengenai peraturan permainan

2. Fasilitator

a. Membantu leader dalam mengatur permainan

b. Mengkondisikan peserta untuk berpartisipasi dalam permainan

c. Membantu peserta yang sulit mengikuti proses permainan

3. Observer

a. Menilai jalannya proses permainan

b. Menilai peran leader, fasilitator, dan observer dalam menjalankan

proses permainan

c. Menilai partisipasi peserta dalam mengikuti proses permainan

Page 10: SATUAN ACARA BERMAIN.doc

D. Pencapaian Tujuan