SATUAN ACARA PENYULUHAN

23
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Hari / Tanggal : Waktu : Pokok Bahasan : Kebersihan Diri (Personal Hygiene) pada Ibu Nifas Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan Tentang Cara Perawatan Diri pada Ibu Nifas Sasaran : Ibu Nifas Tempat : Ruang rawat nifas A. Latar Belakang Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal hygiene. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal hygiene) diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang Lampiran 1

description

SAE

Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari / Tanggal :    

Waktu :

Pokok Bahasan : Kebersihan Diri (Personal Hygiene) pada Ibu Nifas

Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan Tentang Cara Perawatan Diri pada Ibu Nifas

Sasaran : Ibu Nifas

Tempat : Ruang rawat nifas

A. Latar Belakang

Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan

berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu

mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas

membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal

hygiene.

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal hygiene)

diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang

baik bagi dirinya sendiri  pada masa nifas atau masa pulih kembali yang

berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal hygiene),

diharapkan ibu-ibu dapat :

1. Mengetahui apa yang di maksud dengan masa nifas

2. Mengetahui apa saja perawatan diri yang diperlukan ibu dalam masa nifas

Lampiran 1

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN

3. Mengetahui dan dapat melakukan teknik perawatan diri sendiri secara

mandiri ataupun di bantu

4. Mengajak Ibu untuk selalu menjaga personal hygiene

C. Materi (terlampir)

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3.  Demonstrasi

E. Media dan Alat Peraga

1. Leaflet

2. Power Point: LCD

F. Proses Kegiatan Penyuluhan

NO KEGIATAN RESPON WAKTU

1 Pendahuluan :a. Memberi salam pembuka dan

perkenalan dirib. Menjelaskan tujuanc. Kontrak waktud. Membalas salame. Mendengarkanf. Memberi respon

Mendengarkan dengan penuh perhatian

5 Menit

2 Penjelasan :a. Pengertian masa nifasb. Sasaran penyuluhanc. Pengertian personal hygiene

(perawatan diri)d. Menjelaskan Kebutuhan

Personal Hygiene pada Ibue. Menjelaskan teknik

melakukan personal hygienef. Menjelaskan akibat

kurangnya melakukan perawatan diri

Mendengarkan dengan penuh perhatian

20 Menit

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN

3 Penutup :a. Tanya jawabb. Menyimpulkan hasil

penyuluhanc. Memberikan salam penutupd. Menanyakan hal yang belum

jelase. Aktif bersama menyimpulkanf. Membalas salam

Mendengarkan dengan penuh perhatian

5 Menit

Evaluasi

 

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Lampiran Materi:

PERSONAL HYGIENE (PERAWATAN DIRI) PADA IBU NIFAS

Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya

perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan

untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik

dan psikis.

Tujuan melakukan Personal Hygiene

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2. Memelihara kebersihan diri seseorang

3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang

4. Mencegah penyakit

5. Menciptakan keindahan

6. Meningkatkan rasa percaya diri

Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan

perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan

cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat

tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.

Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan

menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan

perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan

untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pakaian

Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak

tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi

iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.

2. Kebersihan rambut

Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat

gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis

dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda

antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan

akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang

cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering

rambut.

3. Kebersihan kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan

dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan

pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam

minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah

keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan

jaga agar kulit tetap kering.

4. Kebersihan vulva dan sekitarnya.

a. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan

daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN

kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali

buang air kecil atau besar.

b. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua

kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan

dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.

c. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan

sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

d. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu

untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci

menggunakan sabun.

Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene :

1. Ibu Mudah Sakit

2. Ibu terlihat kotor/ kurang bersih

3. Bayi ibu sakit

4. Ibu kurang percaya diri

5. Ibu mengalami infeksi

 

SUMBER :

Saleha. 2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah, S.Kp. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari / Tanggal :    

Waktu :

Pokok Bahasan : Kebutuhan gizi ibu nifas

Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang kebutuhan gizi pada Ibu Nifas

Sasaran : Ibu Nifas

Tempat : Ruang rawat nifas

A. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan tentang kebutuhan gizi diharapkan ibu-ibu

dapat:

1. Pengertian kebutuhan gizi ibu nifas

2. Fungsi gizi pada ibu masa nifas 

3. manfaat gizi yang seimbang pada ibu masa nifas 

4. bentuk makanan gizi seimbang bagi ibu nifas 

5. Ukuran menu nutrisi ibu menyusui dalam sehari 

6. Makanan yang harus dihindari 

7. Dampak apabila ibu nifas kurang gizi.

B. Materi (terlampir)

C. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3.  Demonstrasi

Lampiran 2

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN

D. Media dan Alat Peraga

1. Leaflet

2. Power Point: LCD

E. Proses Kegiatan Penyuluhan

NO KEGIATAN RESPON WAKTU

1 Pendahuluan :a. Memberi salam pembuka dan

perkenalan dirib. Menjelaskan tujuanc. Kontrak waktud. Membalas salame. Mendengarkanf. Memberi respon

Mendengarkan dengan penuh perhatian

5 Menit

2 Penjelasan :a. Pengertian kebutuhan gizi

ibu nifasb. Fungsi gizi pada ibu masa

nifas c. manfaat gizi yang seimbang

pada ibu masa nifas d. bentuk makanan gizi

seimbang bagi ibu nifas e. Ukuran menu nutrisi ibu

menyusui dalam sehari f. Makanan yang harus

dihindari g. Dampak apabila ibu nifas

kurang gizi.

Mendengarkan dengan penuh perhatian

20 Menit

3 Penutup :a. Tanya jawabb. Menyimpulkan hasil

penyuluhanc. Memberikan salam penutupd. Menanyakan hal yang belum

jelase. Aktif bersama menyimpulkanf. Membalas salam

Mendengarkan dengan penuh perhatian

5 Menit

Evaluasi

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN

LAMPIRAN MATERI

KEBUTUHAN GIZI IBU MASA NIFAS 

A. Pengertian 

Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang

berarti “makanan”. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan

yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi,

transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak

digunakan. Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang

mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam

tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan yang berguna

untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta gigi yang sehat pula.

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai

alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas

berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010). Gizi ibu

menyusui adalah makanan yang mengandung zat – zat gizi yang dibutuhkan

oleh tubuh selama masa menyusui dalam meningkatkan produksi ASI sebagai

makanan bayi. Nutrisi ibu masa nifas yaitu nutrisi yang seharusnya dikonsumsi

ibu setelah melahirkan prinsipnya yaitu tinggi kalori dan protein. Nutrisi di

butuhkan oleh ibu masa nifas sebagai sumber tenaga, zat pembangun dan zat

pengatur tubuh supaya pertumbuhan dan perkembangan bayi yang disusui

dapat tumbuh dengan sehat dan memperlancar produksi ASI serta dapat

mempertahankan kesehatan ibu sendiri. Ibu masa nifas memerlukan makanan

Page 10: SATUAN ACARA PENYULUHAN

yang mengandung tinggi protein, sayuran daun hijau dan buah-buahan setiap

hari.

B. Fungsi gizi 

Pada ibu nifas Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam

kesehatan tubuh makhluk hidup, yaitu: a. Memelihara proses tubuh dalam

pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak b.

Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari atau aktivitas c.

Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan

cairan tubuh yang lain d. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh

terhadap berbagai penyakit (protein) e. Berguna untuk cadangan dalam tubuh f.

Berguna untuk proses ]produksi ASI yang akan dikonsumsi bayi untuk

pertumbuhan dan perkembangan. g. Untuk pemulihan kesehatan ibu setelah

melahirkan.

Manfaat Gizi pada Ibu Nifas Masa nifas atau masa menyusui adalah masa

yang sangat penting, hal ini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan

memerlukan waktu untuk memulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan

ASI sebagai makanan pokok untuk bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi

atau nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhannya. Nutrisi atau gizi adalah zat

yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi

pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25 %, karena berguna

untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi

air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Ibu nifas memerlukan diet untuk

mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah konstipasi, dan memulai

Page 11: SATUAN ACARA PENYULUHAN

proses pemberian ASI eksklusif. Asupan kalori perhari ditingkatkan sampai

2700 kalori. Asupan cairan perhari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu 1000

ml). Suplemen zat besi dapat diberikan pada ibu nifas selama 4 minggu

pertama setelah kelahiran. 4. Bentuk Makanan Gizi Seimbang Bagi Ibu Nifas 

1. Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap hari 

2. Makan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat,

protein, lemak, vitamin, dan mineral 

3. Minum sedikitnya 2 liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali

menyusui) 

4. Mengkonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum (Pil zat besi

(sulfas/glukonas ferrosus) untuk menambah zat gizi. 

5. Mengkonsumsi vitamin A 200.000 intra unit, agar bisa memberikan vitamin

A kepada anaknya melalui ASI (Air Susu Ibu)-nya. 

6. Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis atau

kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan 

7. Batasi makanan yang berbau keras (tidak terlalu asin, pedas atau berlemak,

tidak mengandung nikotin serta bahan pengawet atau pewarna) 

8. Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI, misalnya

sayuran hijau. Zat-zat yang dibutuhkan ibu setelah persalinan antara lain: 

a. Kalori Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori.

Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas

jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses

metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak. 

Page 12: SATUAN ACARA PENYULUHAN

b. Protein Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari.

Satu protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih

telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram

ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang. 

c. Kalsium dan vitamin D Kalsium dan vitamin D berguna untuk

pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D

didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi hari.

Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per

hari. Satu setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160

gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium. 

d. Magnesium Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak

otot, fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium

didapat pada gandum dan kacang-kacangan. 

e. Sayuran hijau dan buah Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga

porsi sehari. satu porsi setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾

cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah

dimasak, satu tomat. 

f. Karbohidrat kompleks Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat

kompleks diperlukan enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½

cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal, satu iris roti dari

bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau

crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40

gram mi/pasta dari bijian utuh. 

Page 13: SATUAN ACARA PENYULUHAN

g. Lemak Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14

gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju,

tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan

krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan selai

kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng,

dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua

sendok makan saus salad. 

h. Garam, selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan.

Hindari makanan asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar. 

i. Cairan Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 2

liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah,

susu dan sup. 

j. Vitamin Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan.

Vitamin yang diperlukan antara lain: a. Vitamin A yang berguna bagi

kesehatan kulit, kelenjar serta mata. Vitamin A terdapat dalam telur,

hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg. b. Vitamin

B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf.

Asupan vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat

ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang polong dan kentang. c.

Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan

daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan,

minyak nabati dan gandum. 

Page 14: SATUAN ACARA PENYULUHAN

k. Zinc (Seng) Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan

pertumbuhan. Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum.

Enzim dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan seng.

Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat pada

seafood, hati dan daging. 

l. DHA DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi.

Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI.

Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan. Makanan yang

dikonsumsi ibu nifas harus mengandung zat gizi sebagai berikut : 

1) Sumber tenaga (energi) Untuk pembakaran tubuh, pembentukan

jaringan baru, penghemat protein (jika sumber tenaga kurang,

protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi

kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari

beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak

dapat diperoleh dari hewani(lemak,mentega,keju) dan nabati

(kelapa,sawit, minyak sayur, minyak kepala dan margarine). 

2) Sumber pembangun (protein) Protein diperlukan untuk

pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Protein

dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap

oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah

vena porta. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani

(ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan

keju) dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang

Page 15: SATUAN ACARA PENYULUHAN

hijau, kedelai, tahu dan tempe). Sumber protein terlengkap terdapat

dalam susu, telur, keju, ketiga makanan tersebut juga mengandung

zat kapur, zat besi dan vitamin B. 

3) Sumber pengatur dan pelindung (Mineral, vitamin dan air) Unsur-

unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan

penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu

menyusui minum air sedikinya 2 liter setiap hari (anjurkan ibu

untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat pengatur

diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar. 

4) Ukuran menu nutrisi ibu menyusui dalam sehari Jenis Makanan

Usia Bayi 0-6 Bulan Usia Bayi > 6 Bulan Nasi 5 piring 4 piring

Ikan 3 potong 2 potong Tempe 5 potong 4 potong Sayuran 3

mangkuk 3 mangkuk Buah 2 potong 2 potong Gula 5 sendok 5

sendok Susu 1 gelas 1 gelas Air 8 gelas 8 gelas Tabel Tambahan

Makanan Untuk Ibu Menyusui Bahan Makanan Tidak Menyusui

(gr) Menyusui 0 – 6 bulan (gr) Menyusui 7 – 12 bulan (gr)

Menyusui 13 – 24 bulan Beras 250 = nasi 500 gr/5 gelas 50 = nasi

100 gr/ 1 gelas 50 50 Protein hewani 100 (2 potong) 50 (1 potong)

50 50 Telur 50 (1 butir) 50 (1 potong) 50 50 Protein nabati 100 (4

potong) 50 (2 potong) 50 50 Kacang hijau 25 (2,5 sdm) 51 (5 sdm)

- Sayuran 200 (2 gelas) 100 (1 gelas) 100 100 Buah 201 (2 potong)

100 (1 potong) 100 100 Minyak 25 (2,5 sdm) 25 (2,5 sdm) 25 25

Page 16: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Gula 25 (2,5 sdm) 25 (2,5 sdm) 25 25 Susu bubuk 25 (2,5 sdm) 50

(5 sdm) 50 25