Satgas Tangkap Pungli Penerimaan Siswa Barugelora45.com/news/SP_2017070802.pdf · kursi kepada...

1
[JAKARTA] Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang dibentuk Presiden Jokowi proaktif mengawasi proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ketua Sat - gas Saber Pungli, Komjen Pol Dwi Priyatno memerintahkan seluruh jajarannya menelisik praktik pungli di sekolah negeri. Di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tiga guru di se- buah SMP Negeri tertangkap basah melakukan pungli agar siswa dapat diterima di seko- lah tersebut. Meski sebagian besar sudah menggunakan sistem dalam jaringan (daring) PPDB, pungli masih mungkin dilakukan karena terdapat kuota kursi antara 5%-20% yang tidak termonitor oleh publik. Pengawasan dan sanksi penting karena PPDB menjadi ajang pembuktian kejujuran siswa, orangtua siswa, guru, maupun aparat dinas terkait. “kami memonitor dan saya perintahkan tim untuk mem- pelajari Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 (tentang Pendanaan Pendidikan),” kata Komjen Pol Dwi Priyatno saat dihubungi Sabtu (8/7). Memang, masih kata Dwi, ada biaya yang memungkinkan dipungut atas kesepakatan dengan Komite Sekolah seperti uang gedung untuk pendanaan sekolah. Tapi jika pungutan itu tidak transparan berarti ada indikasi pungli. “Kalau diam-diam ada pungutan dan itu memberat- kan orangtua murid, sebutlah membuat orangtua murid tidak ikhlas maka itu pungli. Laporkan ke kami,” tambah Irwasum Polri ini. Tiga guru di sebuah SMP Negeri di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, diperiksa tim Saber Pungli. Seperti diberi- takan Kapolres Jepara AKBP Yudianti Adhi Nugroho me- nyampaikan, kasus jual beli kursi kepada calon siswa baru itu diungkap oleh tim Saber Pungli Polres Jepara karena ada laporan masyarakat. Polisi kemudian bergerak cepat de- gan menggeledah guru yang dilaporkan. Dugaan sementara pungli dilakukan dengan alasan membeli kursi agar calon siswa dapat di terima di sekolah tersebut. Setiap calon siswa yang terkena pungli diminta dana hingga Rp 2,5 juta. “Penggeledahan oknum guru yang mengumpulkan uang dari orang tua murid. Benar, tim mendapati uang tunai dari mereka,” kata Yudi, Rabu (5/7). Namun, pihak guru yang tersangkut kasus menyatakan bahwa uang tersebut merupakan uang untuk pembangunan sekolah. Polisi memeriksa guru berinisial MR, LA, dan FK di Mapolres Jepara. Jum- lah total uang yang berhasil dikumpulkan Rp 61 juta dari 25 orangtua murid. Yudi meminta agar mas- yarakat yang merasa menjadi korban untuk melapor melalui nomor ponsel tim Saber Pungli 081229739081 atau melalui instagram @humas.resjepara. Di Yogyakarta, orangtua siswa mengadu ke Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satu aduan berupa pendaftaran se- cara bersamaan antara pendaftar reguler dengan pendaftar melalui jalur Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Meski ditetapkan bahwa kuota siswa miskin mencapai 20% di tiap sekolah, nyatanya kuota tersebut tidak dibeberkan secara transparan, juga tidak mempertimbangkan kualitas siswa namun seolah hanya memaksakan kuota sehingga merugikan siswa reguler yang memiliki nilai UN tinggi karena tereliminasi. Koordinator Penyelesaian Laporan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY, Joko Susilo Wahyono mengatakan, aduan itu diter - ima terkait PPDB Online di tiga SMA. Tiga SMA tersebut, dua di Kota Yogyakarta, yaitu SMA Negeri I Yogyakarta (SMA Teladan) dan SMA Negeri III Yogyakarta (Padmanaba), serta satu SMA di Kabupaten Bantul, yaitu SMA Banguntapan. Aduannya, ujarnya, terkait dengan pergeseran data pendaf - tar yang dari online seharusnya dia masuk ke pilihan kedua tetapi pilihan yang lain. Dikatakan, SMA Bangun- tapan dengan kuota siswa baru 224 siswa, 179 siswa jalur reguler dan SKTM sebanyak 45 siswa, diprotes orangtua siswa yang merasa nilai anaknya tinggi namun terlempar. “Yang jadi permasalahan banyak komplain ke Ombudsman ketika ada masyarakat yang nilainya masih masuk kuota, tiba-tiba terlempar karena mereka tidak tahu kalau ada kuota reguler yang sebanyak 179 itu,” katanya. Sebagian besar masyarakat tidak memahami adanya kuota 20% untuk pemilik SKTM. Semua aduan tersebut langsung ditanggapi dengan menelusuri fakta di lapangan, - kasi terkait sistem PPDB online yang baru kali ini langsung di bawah pemerintah tingkat provinsi. Sedangkan pengaduan di SMAN 1 Yogyakarta menurut Joko, setelah melakukan kla- kesalahpahaman dari pihak pelapor. Kepala Ombudsman Per - wakilan DIY, Budhi Masturi mengatakan, pihaknya men- erjunkan empat tim pemantau penyelenggaraan PPDB, yakni di Kabupaten Gunungkidul, Kulonprogo, Bantul, dan Kabupaten Sleman. Tidak Sesuai Di SMAN 1 Playen Gu- nungkidul, ditemukan kuota siswa yang diterima tidak sesuai dengan apa yang tercan- tum pada laman resmi PPDB DIY. Pada laman resmi PPDB SMAN 1 Playen tercantum kuota 192 siswa, padahal kuota sebenarnya hanya 128 siswa. Kekeliruan tersebut dapat menimbulkan permasalahan, sebab, pendaftar sudah lebih dari kuota, yakni 152 siswa. Kesalahan tersebut, terjadi pada tingkat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdik- pora) DIY. Disdikpora DIY sebagai penyelenggara PPDB daring salah mencantumkan kuota. Kekeliruan tersebut belum juga dikoreksi hingga hampir memasuki masa ak- hir PPDB yang ditutup pada Jumat (7/7). Kepala Balai Pendidikan Menengah Gunungkidul, Sukito membantah adanya kekeliruan pencantuman kuota siswa di laman resmi PPDB DIY. “Tidak ada kekeliruan, di laman PPDB DIY sudah benar kuota siswa (SMAN 1 Playen) tercantum 128. Saya tidak tahu angka 192 itu muncul dari mana,” katanya. Sedangkan pihak Dinas Pendidikan menjamin tidak akan ada pungli dalam pelak- sanaan PPDB. Dinas Pendi- dikan (Disdik) Kota Depok memastikan pengawasan PPDB akan lebih maksimal. Dinas mengerahkan segenap Pengawas Sekolah agar tak terjadi penyimpangan dalam PPDB 2017 ini. Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Muhammad Thamrin meyakini bahwa penyimpangan tidak akan terjadi lantaran keterlibatan para Pengawas Sekolah dan juga sistem PPDB yang telah dilakukan secara daring. “Sudah online ditambah pula dengan pengawasan para Pengawas Sekolah. Kami berharap PPDB berjalan lancar tanpa adanya kecurangan,” ujar Thamrin, Sabtu (8/7). Para orang tua siswa yang merasa dirugikan dengan PPDB juga dapat mengadu dan melapor ke panitia penerimaan siswa baru yang ada di masing- masing sekolah dan juga di Dinas Pendidikan. Sedangkan untuk kuota jalur non akademis, menurut Thamrin sudah terisi semua. Terutama untuk kuota siswa miskin. Disdik Kota Bekasi men- catat memiliki 43 SMP Negeri yang tersebar 12 kecamatan. Berdasarkan, Peraturan Menteri Pen- didikan dan Kebudayaan No 17/2017 tentang PPDB, SMPN maksimal diisi oleh 20-32 siswa dalam satu ruang kelas. Mengingat, jumlah lulusan SD yang sangat banyak dan daya tampung tidak memenuhi, membuat pemerintah daerah mengambil kebijakan sendiri. Satu ruang kelas diisi sebanyak 40 siswa agar semakin banyak lulusan SD yang terserap di SMPN. Dibandingkan, tahun ajaran 2016/2017 kuota rombongan belajar (rombel) yang men- capai 44 dalam satu kelas, tahun ajaran ini memang lebih sedikit, hanya 40 murid dalam satu rombel. “Permintaan untuk menam- bah rombel ini kepada Kemen- dikbud, membuat pelaksanaan PPDB Online tingkat SMPN, jadi tertunda,” ujar Kepala Disdik Kota Bekasi, Ali Fauzie, Sabtu (8/7). Semestinya, kata dia, pe- laksanaan jadwal PPDB Online dilaksanakan pada Senin (3/7) tapi diundur menjadi Selasa (4/7) hingga tiga hari ke depan, Kamis (6/7). Bahkan, Pemer - intah Kota Bekasi menambah waktu PPDB Online hingga diperpanjang pada Sabtu (8/7) ini. Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Jakarta Utara, Khairul men- gatakan untuk wilayahnya kuota PPDB non-akademik 2017/2018 sebesar 5%. “Jalur akademik itu 95%, sedangkan yang non-akademik hanya sebesar 5%, jadi hal ini mem- buat calon peserta didik yang memang prestasinya tinggi memiliki kesempatan lebih besar untuk diterima,” ujar Khairul [RIA/C-7/160/161/ FAR/Ant/A-15/152] J ajaran komisaris dan direksi Badan Usaha milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta bakal dirom- bak pada era pemerintahan baru nanti yakni Guber- nur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Menurut sumber SP, perombakan elite BUMD adalah hal biasa ketika ada pergan- tian kepemimpinan kepala daerah. “Perombakan tersebut bertajuk penataan dan evaluasi kinerja BUMD,” katanya, Jumat (7/7). Menurut pandangan umum, penataan dan evaluasi harus dilakukan terhadap kinerja BUMD sehingga menjadi sumber pendapatan daerah. “Na- mun, bukan rahasia bahwa melalui penataan itu ada juga kepentingan untuk menempatkan orang-orang terdekat atau para pen- dukung dalam proses pilkada lalu untuk mendapatkan ba- gian sebagai ben- tuk penghargaan,” kata sumber tersebut. Ia berharap bila benar perombakan jajaran direksi, maka proses yang dilakukan tetap harus mengedepankan integritas mengingat soal integritas ini sering dikesampingkan karena dianggap sudah terbukti dari loyalitasnya ketika proses pemenangan dalam pilkada. Perombakan sebai- knya dilakukan selektif yakni pada BUMD dengan kinerja buruk. Dengan demikian pencapaian selama ini tidak akan kembali ke titik nol hanya karena pergantian direksi. [A-15] Utam a 2 Suara Pembaruan Sabtu-Minggu, 8-9 Juli 2017 Perombakan Direksi BUMD DKI ? Satgas Tangkap Pungli Penerimaan Siswa Baru ISTIMEWA Dwi Priyatno

Transcript of Satgas Tangkap Pungli Penerimaan Siswa Barugelora45.com/news/SP_2017070802.pdf · kursi kepada...

[JAKARTA] Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang dibentuk Presiden Jokowi proaktif mengawasi proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ketua Sat-gas Saber Pungli, Komjen Pol Dwi Priyatno memerintahkan seluruh jajarannya menelisik praktik pungli di sekolah negeri. Di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tiga guru di se-buah SMP Negeri tertangkap basah melakukan pungli agar siswa dapat diterima di seko-lah tersebut. Meski sebagian besar sudah menggunakan sistem dalam jaringan (daring) PPDB, pungli masih mungkin dilakukan karena terdapat kuota kursi antara 5%-20% yang tidak termonitor oleh publik. Pengawasan dan sanksi penting karena PPDB menjadi ajang pembuktian kejujuran siswa, orangtua siswa, guru, maupun aparat dinas terkait.

“kami memonitor dan saya perintahkan tim untuk mem-pelajari Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 (tentang Pendanaan Pendidikan),” kata Komjen Pol Dwi Priyatno saat dihubungi Sabtu (8/7).

Memang, masih kata Dwi, ada biaya yang memungkinkan dipungut atas kesepakatan dengan Komite Sekolah seperti uang gedung untuk pendanaan sekolah. Tapi jika pungutan itu tidak transparan berarti ada indikasi pungli.

“Kalau diam-diam ada pungutan dan itu memberat-kan orangtua murid, sebutlah membuat orangtua murid tidak ikhlas maka itu pungli. Laporkan ke kami,” tambah Irwasum Polri ini.

Tiga guru di sebuah SMP Negeri di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, diperiksa tim Saber Pungli. Seperti diberi-takan Kapolres Jepara AKBP Yudianti Adhi Nugroho me-nyampaikan, kasus jual beli kursi kepada calon siswa baru itu diungkap oleh tim Saber Pungli Polres Jepara karena ada laporan masyarakat. Polisi kemudian bergerak cepat de-gan menggeledah guru yang dilaporkan. Dugaan sementara pungli dilakukan dengan alasan membeli kursi agar calon siswa

dapat di terima di sekolah tersebut. Setiap calon siswa yang terkena pungli diminta dana hingga Rp 2,5 juta.

“Penggeledahan oknum guru yang mengumpulkan uang dari orang tua murid. Benar, tim mendapati uang tunai dari mereka,” kata Yudi, Rabu (5/7).

Namun, pihak guru yang tersangkut kasus menyatakan bahwa uang tersebut merupakan uang untuk pembangunan sekolah. Polisi memeriksa guru berinisial MR, LA, dan FK di Mapolres Jepara. Jum-lah total uang yang berhasil dikumpulkan Rp 61 juta dari 25 orangtua murid.

Yudi meminta agar mas-yarakat yang merasa menjadi korban untuk melapor melalui nomor ponsel tim Saber Pungli 081229739081 atau melalui instagram @humas.resjepara.

Di Yogyakarta, orangtua siswa mengadu ke Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satu aduan berupa pendaftaran se-cara bersamaan antara pendaftar reguler dengan pendaftar melalui jalur Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Meski ditetapkan bahwa kuota siswa miskin mencapai 20% di tiap sekolah, nyatanya kuota tersebut tidak dibeberkan secara transparan, juga tidak mempertimbangkan kualitas siswa namun seolah hanya memaksakan kuota sehingga merugikan siswa reguler yang memiliki nilai UN tinggi karena tereliminasi.

Koordinator Penyelesaian Laporan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY, Joko Susilo Wahyono mengatakan, aduan itu diter-ima terkait PPDB Online di tiga SMA.

Tiga SMA tersebut, dua di Kota Yogyakarta, yaitu SMA Negeri I Yogyakarta (SMA Teladan) dan SMA Negeri III Yogyakarta (Padmanaba), serta satu SMA di Kabupaten Bantul, yaitu SMA Banguntapan.

Aduannya, ujarnya, terkait dengan pergeseran data pendaf-tar yang dari online seharusnya dia masuk ke pilihan kedua tetapi pilihan yang lain.

Dikatakan, SMA Bangun-tapan dengan kuota siswa baru 224 siswa, 179 siswa jalur reguler dan SKTM sebanyak 45 siswa, diprotes orangtua siswa yang merasa nilai anaknya tinggi namun terlempar. “Yang jadi permasalahan banyak komplain ke Ombudsman ketika ada masyarakat yang nilainya masih masuk kuota, tiba-tiba terlempar karena mereka tidak tahu kalau ada kuota reguler yang sebanyak 179 itu,” katanya.

Sebagian besar masyarakat tidak memahami adanya kuota 20% untuk pemilik SKTM.

Semua aduan tersebut langsung ditanggapi dengan menelusuri fakta di lapangan,

-kasi terkait sistem PPDB onlineyang baru kali ini langsung di bawah pemerintah tingkat provinsi.

Sedangkan pengaduan di SMAN 1 Yogyakarta menurut Joko, setelah melakukan kla-

kesalahpahaman dari pihak pelapor.

Kepala Ombudsman Per-wakilan DIY, Budhi Masturi mengatakan, pihaknya men-

erjunkan empat tim pemantau penyelenggaraan PPDB, yakni di Kabupaten Gunungkidul, Kulonprogo, Bantul, dan Kabupaten Sleman.

Tidak SesuaiDi SMAN 1 Playen Gu-

nungkidul, ditemukan kuota siswa yang diterima tidak sesuai dengan apa yang tercan-tum pada laman resmi PPDB DIY. Pada laman resmi PPDB SMAN 1 Playen tercantum kuota 192 siswa, padahal kuota sebenarnya hanya 128 siswa.

Kekeliruan tersebut dapat menimbulkan permasalahan, sebab, pendaftar sudah lebih dari kuota, yakni 152 siswa.

Kesalahan tersebut, terjadi pada tingkat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdik-pora) DIY. Disdikpora DIY sebagai penyelenggara PPDB daring salah mencantumkan kuota. Kekeliruan tersebut belum juga dikoreksi hingga hampir memasuki masa ak-hir PPDB yang ditutup pada Jumat (7/7).

Kepala Balai Pendidikan Menengah Gunungkidul, Sukito membantah adanya kekeliruan pencantuman kuota siswa di

laman resmi PPDB DIY. “Tidak ada kekeliruan, di laman PPDB DIY sudah benar kuota siswa (SMAN 1 Playen) tercantum 128. Saya tidak tahu angka 192 itu muncul dari mana,” katanya.

Sedangkan pihak Dinas Pendidikan menjamin tidak akan ada pungli dalam pelak-sanaan PPDB. Dinas Pendi-dikan (Disdik) Kota Depok memastikan pengawasan PPDB akan lebih maksimal. Dinas mengerahkan segenap Pengawas Sekolah agar tak terjadi penyimpangan dalam PPDB 2017 ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Muhammad Thamrin meyakini bahwa penyimpangan tidak akan terjadi lantaran keterlibatan para Pengawas Sekolah dan juga sistem PPDB yang telah dilakukan secara daring.

“Sudah online ditambah pula dengan pengawasan para Pengawas Sekolah. Kami berharap PPDB berjalan lancar tanpa adanya kecurangan,” ujar Thamrin, Sabtu (8/7). Para orang tua siswa yang merasa dirugikan dengan PPDB juga dapat mengadu dan melapor ke panitia penerimaan siswa baru

yang ada di masing- masing sekolah dan juga di Dinas Pendidikan.

Sedangkan untuk kuota jalur non akademis, menurut Thamrin sudah terisi semua. Terutama untuk kuota siswa miskin.

Disdik Kota Bekasi men-catat memiliki 43 SMP Negeri yang tersebar 12 kecamatan. Berdasarkan,

Peraturan Menteri Pen-didikan dan Kebudayaan No 17/2017 tentang PPDB, SMPN maksimal diisi oleh 20-32 siswa dalam satu ruang kelas. Mengingat, jumlah lulusan SD yang sangat banyak dan daya tampung tidak memenuhi, membuat pemerintah daerah mengambil kebijakan sendiri. Satu ruang kelas diisi sebanyak 40 siswa agar semakin banyak lulusan SD yang terserap di SMPN.

Dibandingkan, tahun ajaran 2016/2017 kuota rombongan belajar (rombel) yang men-capai 44 dalam satu kelas, tahun ajaran ini memang lebih sedikit, hanya 40 murid dalam satu rombel.

“Permintaan untuk menam-bah rombel ini kepada Kemen-dikbud, membuat pelaksanaan PPDB Online tingkat SMPN, jadi tertunda,” ujar Kepala Disdik Kota Bekasi, Ali Fauzie, Sabtu (8/7).

Semestinya, kata dia, pe-laksanaan jadwal PPDB Online dilaksanakan pada Senin (3/7) tapi diundur menjadi Selasa (4/7) hingga tiga hari ke depan, Kamis (6/7). Bahkan, Pemer-intah Kota Bekasi menambah waktu PPDB Online hingga diperpanjang pada Sabtu (8/7) ini.

Kepa la Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Jakarta Utara, Khairul men-gatakan untuk wilayahnya kuota PPDB non-akademik 2017/2018 sebesar 5%. “Jalur akademik itu 95%, sedangkan yang non-akademik hanya sebesar 5%, jadi hal ini mem-buat calon peserta didik yang memang prestasinya tinggi memiliki kesempatan lebih besar untuk diterima,” ujar Khairul [RIA/C-7/160/161/FAR/Ant/A-15/152]

Jajaran komisaris dan direksi Badan Usaha milik Daerah (BUMD)

DKI Jakarta bakal dirom-bak pada era pemerintahan baru nanti yakni Guber-nur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Menurut sumber SP, perombakan elite BUMD adalah hal biasa ketika ada pergan-tian kepemimpinan kepala daerah.

“Perombakan tersebut

bertajuk penataan dan evaluasi kinerja BUMD,” katanya, Jumat (7/7).

Menurutpandanganumum, penataan dan evaluasi harus dilakukan terhadap kinerja BUMD sehingga menjadi sumber pendapatan daerah. “Na-mun, bukan rahasia bahwa melalui penataan itu ada juga kepentingan untuk

menempatkan orang-orang terdekat atau para pen-

dukung dalam proses pilkada lalu untuk mendapatkan ba-gian sebagai ben-tuk penghargaan,”

kata sumber tersebut.Ia berharap bila benar

perombakan jajaran direksi, maka proses yang dilakukan tetap harus mengedepankan integritas mengingat soal integritas

ini sering dikesampingkan karena dianggap sudah terbukti dari loyalitasnya ketika proses pemenangan dalam pilkada.

Perombakan sebai-knya dilakukan selektif yakni pada BUMD dengan kinerja buruk. Dengan demikian pencapaian selama ini tidak akan kembali ke titik nol hanya karena pergantian direksi. [A-15]

Utam a2 Suara Pembaruan Sabtu-Minggu, 8-9 Juli 2017

dukung dalam proses pilkada lalu untuk mendapatkan bagian sebagai ben

Perombakan Direksi BUMD DKI ?

Satgas Tangkap Pungli Penerimaan Siswa Baru

ISTIMEWA

Dwi Priyatno