sap yani

14
SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) H E G HIPEREMESIS GRAVIDARUM DISUSUN OLEH : MURYANI G2A010034 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2012

description

bjkjhj

Transcript of sap yani

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )H E GHIPEREMESIS GRAVIDARUM

DISUSUN OLEH :MURYANIG2A010034

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan: HEGSub Pokok Bahasan: Hiperemesis gravidarumHari, Tanggal: Kamis 05 juni 2014Waktu: 35 menitTempat: Ruang Baitunisa2 RSI sultan Agung Semarang

A. Tujuan Instruksional UmumSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, klien dapat mnegetahui cara mengatasi Hiperemesis gravidarum

B. Tujuan Instruksional KhususSetelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 35 menit klien dapat :1. Mengetahui pengertian HEG2. Mengetahui tentang penyebab terjadinya HEG3. Mengetahui jenis-jenis HEG4. Mengetahui tanda dan gejala HEG5. Mengetahui tentang cara mengatasi HEG

C. MateriTerlampir

D. Kegiatan PengajaranNoTahapKegiatan PenyuluhanMedia

1.Orientasi (5 menit) Perkenalan Kontrak waktu Menjelaskan waktu Menanyakan persepsi klien dengan cara menggali pengetahuan klien tentang HEGLisan

2.Kerja (20 menit) Menjelaskan materi : Pengertian HEG Penyebab HEG Tanda dan gejala HEG Cara pencegahan HEG Klien menanyakan tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah disampaikan. Leaflet Lembar balik Panthom HEG

3.Terminasi (10 menit) Menyimpulkan hasil penyuluhan Mengevaluasi pasien Salam PenutupLisan

E. Setting tempat

Keterangan: : Penyaji

: klien

F. MetodeMetode yang digunakan :1. Lisan / ceramah2. Diskusi / Tanya jawab

vii. Media Media yang digunakan: Leaflet Lembar balik Phantom dengan Luka DM

viii. Evaluasi1. Evaluasi struktur Menyiapkan materi penyuluhan Menyiapkan tempat Menyiapkan leafleat

2. Evaluasi Proses Membaca referensi tentang HEG Memberi penyuluhan tentang HEG3. Evaluasi Hasil Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan rencana Klien mampu memahami semua materi yang telah disampaikan Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam melaksanakan implementasi keperawatan secara mandiri pada anggota keluarga dengan HEG4. Evaluasi Mahasiswa Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan dengan baik Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugasnya

ix. Pustaka

x. Lampiran a. Materib. Soal evaluasic. Leaflet

A. MATERI

A. PengertianHiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998)Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben-Zion, MD, hal : 232)Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal : 112)B. EtiologiPenyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadian adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan : ( Rustan Mochtar, 1998 )1. Faktor organik, yaitu karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.2. Faktor Psikologik.Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.3. Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan lain-lain.

C. Tanda dan GejalaBatas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan, bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi, apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :Tingkatan I (Ringan)a. Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita.b. Ibu merasa lemah.c. Nafsu makan tidak ada.d. Berat badan menurun.e. Merasa nyeri pada epigastrium.f. Nadi meningkat sekitar 100 per menit.g. Tekanan darah menurun.h. Turgor kulit berkurang.i. Lidah mengering.j. Mata cekung.

Tingkatan II (sedang)a. Penderita tampak lebih lemah dan apatis.b. Turgor kulit mulai jelek.c. Lidah mengering dan tampak kotor.d. Nadi kecil dan cepat.e. Suhu badan naik ( dehidrasi ).f. Mata mulai ikteris.g. Berat badan turun dan mata cekung.h. Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria, dan kontipasi.i. Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria.

Tingkatan III ( Berat )a. Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma).b. Dehidrasi hebat.c. Nadi kecil, cepat dan halus.d. Suhu meningkat dan tensi turun.e. Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenalsebagai ensepalopati Wernicke, dengan gejala nistagmus, diplopia, dan penurunan mental.f. Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati.D. Penanganan

PencegahanPencegahan terhadap hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamiloan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologi. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :a. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan.b. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering.c. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.d. Hindari makan yang berminyak dan berbau lemak.e. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin.f. Usahakan defekasi teratur.

Terapi obat-obatan Apabila dengan cara di atas keluhan dan gejala tidak berkurang diperlukan pengobatan.a. Tidak memberikan obat yang teratogen.b. Sedetiva yang sering diberikan adalah Phenobarbital.c. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6.d. Anthistaminika seperti dramamin, avomin.e. Pada keadaan berat, antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin. 2. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah sakit.Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :a. IsolasiPenderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk. Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan.b. Terapi psikologikBerikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal, dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atau konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

c. Terapi parentalBerikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnyvitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang masuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan seperti yang telah disebutkan di atas.d. Terminasi kehamilanPada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takhikardi, ikterius, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi di lain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala irreversibel pada organ vital.

B. SOAL EVALUASI1. Apakah yang dimaksud dengan HEG?

2. Apakah penyebab yang mendasari terjadinyaHEG ?

3. ada berapa tingkat HEG ( sebutkan ) ?

4. Bagaimanakah tanda dan gejala terjadinya HEG ?

5. Bagaimana cara penanganan HEG?