SAP Termodinamika
-
Upload
muftifalah -
Category
Documents
-
view
111 -
download
5
Transcript of SAP Termodinamika
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]
FORMULIR
FORMAT SAP No. Dokumen FM-02-AKD-06
No. Revisi 01
Hal
1 dari 1
Tanggal Terbit
1 September 2012
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Fakultas : Program Pascasarjana
Prodi : Pendidikan IPA Konsentrasi Fisika
Matakuliah : Termodinamika
Kode Matakuliah : P4025103
SKS : 2
PERTEMUAN KE-1
Kontrak perkuliahan mata kuliah termodinamika
Pengajar menjelaskan ruang lingkup materi termodinamika , waktu perkuliahan/ pertemuan dan norma yang
berlaku selama perkuliahan, aturan penilaian dan komponen penilaian selama perkuliahan sampai akhir
semester.
PERTEMUAN KE-2
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu menghubungkan kalor dengan kerja (usaha) pada suatu sistem.
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat menerapkan konsep kesetimbangan pada sistem dan lingkungan.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian koordinat system
3 Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Hukum ke nol termodinamika
4 Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian suhu dan pengukurannya
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi dan penjelasan mahasiswa dapat menjelaskan pengertian system dan lingkungannya
2. Melalui penjelasan dan latihan pengerjaan soal mahasiswa dapat menjelaskan pengertian koordinat system
3 Melalui penjelasan secara detail, mahasiswa dapat memahami pengertian hukum ke nol termodinamika
4 Melalui penjelasan dan pengerjaan soal latihan, mahasiswa dapat menjelaskan pengertian suhu dan proses pengukurannya
MATERI POKOK
1. Pengertian Sistem
2. Pengertian Lingkungan
3 Koordinat system
4 Kesetimbangan system
5 Hukum ke nol termodinamika
6 Pengukuran suhu
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
Dengan metode ceramah, pengajar menjelaskan pengertian dasar termodinamika serta ruang lingkup
pembahasannya. Mahasiswa mendengarkan, sambil mencatat hal-hal yang perlu.
Kegiatan Inti
Menerangkan pengertian system dan lingkungan. Menjelaskan bahwa keadaan system dapat diungkapkan
dalam parameter-parameter yang disebut koordinat system. Menjelaskan pengertian kesetimbangan temal,
sambil menggambarkan untuk memperjelas pengertian. Menggambarkan bentuk-bentuk kurva isotermal.
Memandu mahasiswa untk berdiskusi tentang pengertian suhu.
Mahasiswa mendengarkan, mencatat, bertanya hal-hal yang belum jelas, serta dalam beberapa menit
berdiskusi dengan teman sekitar tempat duduknya.
Kegiatan Akhir
Memberi latihan soal, mengulang kembali secara singkat konsep-konsep dasar yang menajdi indicator
kompetensi dasar. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan, menandai hal-hal yang pokok dari catatan
masing-masing.
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alat : Papan tulis, LCD Proyektor, penggaris panjang , kapur
Sumber :
A. Zemansky, M.W ; Dittman (1984); Heat and Termodynamics, McGraw-Hill, New York. Kencana Jakarta
B. Jui Sheng Hsieh, (1975), Principles of thermodynamics, Mc Graw-Hill, KOGAKUSHA
Yayasan Adikarya IKAPI dan THE FORD FOUNDATIO C. Kenneth Warks; Donald E Richards (1999); Thermodynamics; McGraw-Hill International Edition
PENILAIAN
Penilaian didasarkan pada aktivitas mahasiswa saat di perkuliahan dan pengerjaan tugas mandiri. Mahaiswa
diberi tugas mandiri untuk mengerjakan soal dari buku A, nomor 1-1 sampai 1-3
PERTEMUAN KE-3
STANDAR KOMPETENSI
Mahaasiswa mampu menghubungkabn kalor dengan kerja (usaha) pada suatu sistem..
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kesetimbangan termodinamika
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat terjadi kesetimbangan termodinamika
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian proses kuasistatis
3 Mahasiswa dapat menjelaskan diagram P-V pada zat murni
4 Mahasiswa dapat menjelaskan diagram P-T pada zat murni
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi mahasiswa dapat menjelaskan syarat terjadi kesetimbangan termodinamika
2. Melalui penjelasan dan latihan pengerjaan soal mahasiswa dapat menjelaskan pengertian proses kuasistatis
3 Melalui penjelasan secara detail, mahasiswa dapat memahami diagram P-V pada zat murni
4 Melalui penjelasan dan pengerjaan soal latihan, mahasiswa dapat menjelaskan diagram P-T pada zat murni
MATERI POKOK
1. Syarat syarat terjadi Kesetimbangan termodinamik
2. Proses kuasistatis
3 Diagram P-V pada zat murni
4 Diagram P-T pada zat murni
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
Menyinggung sepintas materi yang lalu dan kaitannya dengan mamteri perkuliahan saat ini.. Mahasiswa
mendengarkan, sambil mencatat hal-hal yang perlu, sambil mengingat materi pada pertemuan yang lalu
sekaligus menanyakan bila masih ada yang kurang jelas..
Kegiatan Inti
Menjelaskan pengertian kesetimbangan termodinamika dengan syataty-syaratnya. Karena keadaan
kesetimbangan dapat diungkapkan dengan Persamaan keadaan dan bila sedikit ada pergeseran
kesetimbangan maka juga ada sesdikit perubahan koordinat termodeinamika. Tinjauan perubahan itu harus
dalam bentuk proses kuasistatik, penertian proses ini juga dijelaskan. Selanjutnya dari proses kuasistatis
yang panjang dapat dibuat grafik hubungan antara tekanan (P) dan wolume (V), dan grafik hubunan antara
tekanan (P) denan suhu (T)
Mahasiswa memperhatikan dan mencatat hal-hal penting dan kalau kurang jelas bisa langsung bertanya ,
juga sesekali berdiskusi membicarkan makna grafik
Kegiatan Akhir
Mengulas sepintas dari keseluruhan materi pertemuan hari ini, dan member contoh, latihan soal . Mahasiswa
mengerjakan soal-soal latihanmenyimpulkan hasil diskusi kecil dengan kawan sekitarnya..
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alat : Papan tulis, LCD Proyektor, penggaris panjang , kapur
Sumber :
A. Zemansky, M.W ; Dittman (1984); Heat and Termodynamics, McGraw-Hill, New York. Kencana Jakarta
B. Jui Sheng Hsieh, (1975), Principles of thermodynamics, Mc Graw-Hill, KOGAKUSHA
Yayasan Adikarya IKAPI dan THE FORD FOUNDATIO C. Kenneth Warks; Donald E Richards (1999); Thermodynamics; McGraw-Hill International Edition
PENILAIAN
Penilaian didasarkan pada aktivitas mahasiswa saat di perkuliahan dan pengerjaan tugas mandiri. Mahaiswa
diberi tugas mandiri untuk mengerjakan soal dari buku A, nomor 2-1 sampai 2-6
PERTEMUAN KE-4-5
STANDAR KOMPETENSI
Mahaasiswa mampu menghubungkab kalor dengan kerja (usaha) pada suatu sistem..
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat menurunkan rumusan konsep usaha
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Usaha
2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep usaha pada system hidrostatis
3 Mahasiswa dapat menjelaskan diagram P-V untuk menggambarkan suatu proses
4 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep usaha pada proses isotermis, isobaric dan adiabatik
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. melalui diskusi mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Usaha
2. Melalui penjelasan dan latihan pengerjaan soal mahasiswa dapat menjelaskan pengertian konsep usaha pada system hidrostatis
3 melalui penjelasan secara detail, mahasiswa dapat menjelaskan diagram P-V untuk menggambarkan suatu proses
4 melalui penjelasan dan pengerjaan soal latihan, mahasiswa dapat menjelaskan konsep usaha pada proses isotermis, isobaric dan adiabatik i
MATERI POKOK
1. Pengertian Usaha
2. UIsaha pada system hidrostatis
3 diagram P-V untuk menggambarkan suatu proses
4 Usaha pada proses isotermis, isobaric dan adiabatis
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
Menyinggung sepintas materi yang lalu tentang konsesp usaha secara fisika sebagai gaya kali perpindahan.
Mahasiswa memperhatikan, kembali mempersiapakan diri dengan mengingat konsep usaha yang pernah
diketahui.
Kegiatan Inti
Menjelaskan pengertian usaha dipandang sebagai proses kuasistatis, karena harus dijamin kondisi
kesetimbangan termodinamik. Memberikan contoh usaha khususnya pada system hidrostatis, karena ini
yang paling sering dibahas, lebih khusus lagi pada gas ideal. Menjelaskan pengertian usaha dengan
diagram PV untuk menggambarkan proses yang dapat terjadi meliputi usaha pada proses isotermis, isobaric
dan pada proses adiabatic.
Mahasiswa memperhatikan dan mencatat hal-hal penting dan kalau kurang jelas bisa langsung bertanya ,
sesekali berdiskusi membicarkan makna grafik, mencoba maju ke depan iuntuk Menjelaskan secara umum
tentang usaha sebagai luasan di bawah kurva diagram P-V
Kegiatan Akhir
Memberikan contoh soal-soal latihan dan menyimpulkan secara kesseluruhan tentang usaha. . Mahasiswa
mengerjakan soal-soal latihan menggarisbawahi hal-hal yang penting..
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alat : Papan tulis, LCD Proyektor, penggaris panjang , kapur
Sumber :
A. Zemansky, M.W ; Dittman (1984); Heat and Termodynamics, McGraw-Hill, New York. Kencana Jakarta
B. Jui Sheng Hsieh, (1975), Principles of thermodynamics, Mc Graw-Hill, KOGAKUSHA
Yayasan Adikarya IKAPI dan THE FORD FOUNDATIO C. Kenneth Warks; Donald E Richards (1999); Thermodynamics; McGraw-Hill International Edition
PENILAIAN
Penilaian didasarkan pada aktivitas mahasiswa saat di perkuliahan dan pengerjaan tugas mandiri. Mahasiswa
diberi tugas mandiri untuk mengerjakan soal dari buku A, nomor 3-1 sampai 3-3
PERTEMUAN KE-6
STANDAR KOMPETENSI
Mahaasiswa mampu menghubungkab kalor dengan kerja (usaha) pada suatu sistem..
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat menghubungkan rumusan hukum I termodinamika dengan konsep dan persoalan energy
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Kalor dan Kalor Jenis
2. Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara usaha dengan kalor
3 Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian energi dalam sebagai fungsi suhu
4 Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat hukum I termodinamika (Hukum kekekalan energi)
5 Mahasiswa dapat menerapkan hukum I termodinamika pada perosoalan
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. melalui diskusi inkiri terbimbing mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kalor dan kalor jenis
2. Melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara usaha dengan kalor
3 melalui diskusi dan penjelasan secara, mahasiswa dapat menjelaskan pengertian energi dalam sebagai fungsi suhu
4 melalui penjelasan, diskusi dan inkuiri terbimbing, mahasiswa dapat hakekat hukum I termodinamika (Hukum kekekalan energi)
5 Melalaui penjelasan contoh aplikasi soal dan jawaban mahasiswa dapat menerapkan hukum I termodinaika pada persoalan.
MATERI POKOK
1. Kalor dan kalor jenis
2. Usaha dan kalor
3 Fungsi energy dalam
4 Hukum I termodinamika (Kekekalan energy)
5 Penerapan hukum I termodinamika pada persoalan
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
Menyinggung sepintas materi yang lalu tentang konsesp usaha secara fisika sebagai gaya kali perpindahan.
Mahasiswa memperhatikan, kembali mempersiapakan diri dengan mengingat konsep usaha yang pernah
diketahui.
Kegiatan Inti
Menjelaskan pengertian kalor sebagai bentuk rambatan energy dan efeknya dapat menaikkan suhu suatu
benda dan kalor jenis sebagai karakteristik dari suat benda/materi akibat kalor masuk atau kalor keluar.
Menjelaskan kalor sebagai bentuk energy demikian juga usaha juga mempunyai satuan energy sehingga
ada kesamaan, bahkan usaha dapat menyebabkan suhu benda bertambah seperti kalor , sehingga ada
kaitan.
Menjelaskan bahwa suatu usaha dapat memperngaruhi energy system, demikian juga kalor sehingga ada
bentuk perubahan energy dari sisem yang disebut energy dalam (U). Bentuk energy dalam juga dapat
diungkapkan dalam suatu bentuk fungsi energy dalam.
Menjelaskan hukum I termodinamika (kekakalan energy) sebagai akibat adanya usaha atau kalor atau
keduanya, maka suhu system berubah.
Memberi latihan soal
Mahasiswa memperhatikan dan mencatat hal-hal penting dan kalau kurang jelas bisa langsung bertanya.
Kegiatan Akhir
Mengulang sepintas rumusan-rumusan Hukum I termodinaika dengan penekananpada bagian-bagian penting
yang perlu dipakai bila kondisi tertentu. . Mahasiswa memperhatikan, menandai rumusan-rumusan sesuai
dengna aplikasi kegunaannya. Mencoba mengerjakan soal latihan.
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alat : Papan tulis, LCD Proyektor, penggaris panjang , kapur
Sumber :
A. Zemansky, M.W ; Dittman (1984); Heat and Termodynamics, McGraw-Hill, New York. Kencana Jakarta
B. Jui Sheng Hsieh, (1975), Principles of thermodynamics, Mc Graw-Hill, KOGAKUSHA
Yayasan Adikarya IKAPI dan THE FORD FOUNDATIO C. Kenneth Warks; Donald E Richards (1999); Thermodynamics; McGraw-Hill International Edition
PENILAIAN
Penilaian didasarkan pada aktivitas mahasiswa saat di perkuliahan dan pengerjaan tugas mandiri. Mahasiswa
diberi tugas mandiri untuk mengerjakan soal dari buku A, nomor 4-14,4-15 dan nomor 4-19
PERTEMUAN KE-7
STANDAR KOMPETENSI
Mahaasiswa mampu menghubungkab kalor dengan kerja (usaha) pada suatu sistem..
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat menghubungkan konsep gas ideal dengan rumusan hukum I termodinamika
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mahasiswa dapat menjelaskan keberadaan suatu gas dengan bentuk persamaan keadaan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik energy dalam suatu gas
3 Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik gas ideal
4 Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian suhu berdasarkan keadaan gas ideal
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. melalui diskusi inkiri terbimbing mahasiswa dapat menjelaskan keberadaan suatu gas dengan bentuk persamaan keadaan
2. Melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik energy dalam suatu gas
3 melalui diskusi dan penjelasan secara, mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik gas ideal
4 melalui penjelasan, diskusi dan inkuiri terbimbing, mahasiswa dapat menjelaskan pengertian suhu berdasarkan keadaan gas ideal
MATERI POKOK
1. Persamaan keadaan gas
2. energy dalam gas
3 gas ideal
4 Konsep suhu berdasarkan gas ideal
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
Menjelaskan adanya kondisi keadaan yang harusnya dapat diungkapkan dengan parameter tertentu.
Mahasiswa memperhatikan, mencatat
Kegiatan Inti
Menjelaskan bentuk rumusan umum darisuatu keadaan gas dengan persamaan keadaan. Menjelaskan
adanya energy dalam sebagai potensialtermodinamik dari tiap system terutama gas. Membahas secara
khusus bila kita meninjau gasnya adalah gas ideal dengansyarat-syarat tertentu. Membahas suhu dan alat
ukurnya bila berbasis pada gas ideal sehingga uncl konsep suhu mutlak dengan simbol T
Mahasiswa memperhatikan dan mencatat hal-hal penting dan kalau kurang jelas bisa langsung bertanya.
Kegiatan Akhir
Menegaskan kembali rumusan-rumusan pokok dari persamaan gas ideal. Memberikan soal-soal umum ke
pembuktian dalam hal-hal khusus. . Mahasiswa menggarisbawahi hal-hal yang pokok, membuktikan latihan-
latihan soal pembuktian..
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alat : Papan tulis, LCD Proyektor, penggaris panjang , kapur
Sumber :
A. Zemansky, M.W ; Dittman (1984); Heat and Termodynamics, McGraw-Hill, New York. Kencana Jakarta
B. Jui Sheng Hsieh, (1975), Principles of thermodynamics, Mc Graw-Hill, KOGAKUSHA
Yayasan Adikarya IKAPI dan THE FORD FOUNDATIO C. Kenneth Warks; Donald E Richards (1999); Thermodynamics; McGraw-Hill International Edition
PENILAIAN
Penilaian didasarkan pada aktivitas mahasiswa saat di perkuliahan dan pengerjaan tugas mandiri. Mahasiswa
diberi tugas mandiri untuk mengerjakan soal dari buku A, nomor 5-7 sampai nomor 5-12
PERTEMUAN KE 8-9
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu menghubungkab kalor dengan kerja (usaha) pada suatu sistem..
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat menghubungkan rumusan hukum II termodinamika dengan persoalan energi
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mahasiswa dapat menjelaskan adanya konversi dari kerja menjadi kalor dan sebaliknya
2. Mahasiswa dapat menjelaskan Proses yang terjadi pada suatu siklus dan efisiensinya
3 Mahasiswa dapat menjelaskan siklus Carnot dan efisiensinya
4 Mahasiswa dapat mejelaskan Siklus Otto dan efisiensinya
5 Mahasiswa dapat menjelaskan Siklus Diesel dan efisisensinya
6 Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Hukum II Termodinamika menurut Kelvin-Plank
7 Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan prinsip antara Mesin kalor dengan Mesin Pendingin
8 Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Hukum II termodinamika menurut Claussius
9 Mahasiswa dapat menjelaskan adanya kesetaraan antara pernyataan Kelvin-Plank dengan Claussius
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pendekatan ceramah dan diskusi Mahasiswa dapat menjelaskan adanya konversi dari kerja menjadi kalor dan sebaliknya
2. Melalui sedikit penjelasan dan diskusi, Mahasiswa dapat menjelaskan Proses yang terjadi pada suatu siklus dan efisiensinya
3 Melalui diskusi dan pengerjaan soal latihan, Mahasiswa dapat menjelaskan siklus Carnot dan efisiensinya
4 Melalui diskusi dan pengerjaan soal latihan Mahasiswa dapat mejelaskan Siklus Otto dan efisiensinya
5 Melalui diskusi dan pengerjaan soal latihan Mahasiswa dapat menjelaskan Siklus Diesel dan efisisensinya
6 Melalui sedikit penjelasan dan diskusi ,Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Hukum II Termodinamika menurut Kelvin-Plank
7 Melalui sedikit penjelasan dan diskusi Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan prinsip antara Mesin kalor dengan Mesin Pendingin
8 Melalui sedikit penjelasan dan diskusi Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Hukum II termodinamika menurut Claussius
9 Melalui sedikit penjelasan dan diskusi Mahasiswa dapat menjelaskan adanya kesetaraan antara pernyataan Kelvin-Plank dengan Claussius
MATERI POKOK
1. Konversi dari kerja menjadi kalor dan sebaliknya
2. Proses yang tejadi pada suatu siklus
3 siklus Carnot
4 Siklus Otto
5 Siklus Diesel
6 Hukum II Termodinamika menurut Kelvin-Plank
7 Mesin Pendingin
8 Hukum II termodinamika menurut Claussius
9 Kesetaraan antara pernyataan Kelvin-Plank dengan Claussius
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
Menjelaskan adanya rangkaian hukum termosinamika dari ke nol, hukum I dan hukum ke II yang akan
dibahas. Mahasiswa memperhatikan, mempersiapkan mengikti materi yang akan dibahas.
Kegiatan Inti
Menjelaskan bentuk energy pada kerja dan kalor yang sama. Menjelaskan bahwa dalam suatu siklus yang
terdiri dari beragai proses akan didapat suatu bentuk kerja netto dankalor netto.
Menjelaskan siklus Carnot secara khusus, yang sudah tertentu lintasannnya dan usaha netto maupun kalor
netto yang dibutuhkan.
Menjelaskan siklus Otto secara khusus, yang sudah tertentu lintasannnya dan usaha netto maupun kalor
netto yang dibutuhkan.
Menjelaskan siklus Diesel secara khusus, yang sudah tertentu lintasannnya dan usaha netto maupun kalor
netto yang dibutuhkan.
Menjelaskan hakekat mesin kalor yang selalu ada kalor yang akhirnya dibuang.
Menjelasakan hukum II termodinamika kemudian dijealskan berkaitan dengan adanya aturan aturan tertentu
dalam siklus, sedcara umum diungkapkan menurut Kelvin-Plank. Selanjutnya dibahas siklus yang arahnya
kebalikan dari siklus yang tadi yang diberi penjelasan sebagai siklus pemakaian pada mesin pendingin.
Menjelaskan hukum II termodinamika menurut claussius berbasiskan mesin pendingin.
Menjelaskan kesetaraan antara peryataan Kelvin-Plank dengan Claussius sebagai pelengkap Hukum II
termodinaika
Semua penjelasan diselingi pertanyaan pancingan ataupun diskusi.
Mahasiswa memperhatikan dan mencatat hal-hal penting, mengikuti diskusi dan menimpulkan.
Kegiatan Akhir
Menegaskan kembali rumusan-rumusan pokok dari topic-topik di atas, sambil mengingatkan bahwa materi ini
cukup menyita waktu sehingga perlu diulang-ulang lagi dalam memahami . Mahasiswa memperhatikan,
mencatat, menggarisbawahi hal-hal yang pokok.
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alat : Papan tulis, LCD Proyektor, penggaris panjang , kapur
Sumber :
A. Zemansky, M.W ; Dittman (1984); Heat and Termodynamics, McGraw-Hill, New York. Kencana Jakarta
B. Jui Sheng Hsieh, (1975), Principles of thermodynamics, Mc Graw-Hill, KOGAKUSHA
Yayasan Adikarya IKAPI dan THE FORD FOUNDATIO C. Kenneth Warks; Donald E Richards (1999); Thermodynamics; McGraw-Hill International Edition
PENILAIAN
Penilaian didasarkan pada aktivitas mahasiswa saat di perkuliahan dan pengerjaan tugas mandiri. Mahasiswa
diberi tugas mandiri untuk mengerjakan soal dari buku A, nomor 6-1 sampai nomor 6-1
PERTEMUAN KE – 10
MID SEMESTER
Dosen Pengampu,
Suharto Linuwih
NIP.