SAP TEHNIK MENYUSUI.doc

download SAP TEHNIK MENYUSUI.doc

of 9

Transcript of SAP TEHNIK MENYUSUI.doc

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study:Keperawatan maternitasTopik:Tekhnik menyusui bayiSub topik:Tekhnik menyusui bayi dengan ibu post op sektio ceasarSasaran:Ibu dan keluarga bayi yang ada di ruang bougenvile.

Tempat:ruang bougenville RSUD R.A kartini jeparaHari/Tanggal:Selasa 15 november 2011

Waktu:25 menit

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah diberikan penyuluhan kurang lebih 25 menit ibu dan keluarga mengerti tentang tekhnik menyusui yang benar kepada bayiB. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan ibu dan keluarga mampu :

1. Menjelaskan pengertian tekhnik menyusui yang benar2. Mampu menyebutkan macam macam tekhnik menyusui yang benar3. Mampu medemonstrasikan kembali tekhnik menyusui yang benar terhadap bayinyaC. MEDIA

1. Flipchart

2. Leaflet

D. SASARAN

Ibu dan keluarga pasien yang ada diruang bougenvilleE. METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

F. MATERITerlampir

G. KEGIATAN PENYULUHAN

No.TahapanKegiatan PenyuluhKegiatan Peserta MediaMetode

1.

2.

3.Pembukaan5 menit

Penyajian

(10 menit)

Penutup

(3 menit)

1. Memberi salam

2. Perkenalan

3. Menjelaskan kontrak waktu yang dibutuhkan

4. Apersepsi kepada peserta penyuluhan

5. Menjelaskan kompetensi TIU dan TIK dari meteri yang disampaikan1. Menjelaskan kepada ibu pengertian tekhnik menyusui yang benaribu menjelaskan ulang pengertian bayi asfiksia2. - memberikan reinsforcement

3. -menyemPurnakan jawaban audiens

4. Menjelaskan manfaat tekhnik menyusui bayi Yang benar5. -menanykan manfaat tekhnik menyusui yang benar6. -memberikan reinsforcement

7. -menyem

Purnakan jawaban

1. Menjelaskan hal hal yang harus diperahatikan dalam menyusui bayi 2. Menanyakan kembali hal hal yang harus diperhatikan dalam menyusui bayi 3. Memberikan reinsforcement

4. Menyem

purnakan jawaban audiens

1. Mengajarkan tekhnik menyusui yang benar kepada ibu terhadap bayi asfiksia

2. Meminta ibu untuk mempraktikan dan dibimbing oleh mahasiswa3. Menyem

Purnakan dan menjelaskan ulang tekhnik menyusui yang benar

1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan

2. Menutup materi dengan ucapan salam dan terima kasih8. Menjawab salam

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

MemperhatikanMemberikan respon dan jawabanmemperhatikan

memperhatikanmemperhatikan

menjawab dan memberikan respon

memperhatikan

memperhatikan

memperhatikan

meperhatikanMemberikan respond an jawaban

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Mempraktekanmemperhatikan

Memperhatikan

Menjawab salam

--

-

-

-

-plifchart-

-

Plifchart

-

-

-

Plifchart

plifchart-

-

-

-plifchart

-demon

Trasi

-plifchart

-

-CeramahCeramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

-diskusi-ceramah

-ceramah

-ceramah

-diskusi

-ceramah

-ceramah

-ceramah

-ceramah-diskusi

-ceramah

-ceramah

-ceramah

-diskusi

-ceramah

-ceramah

-ceramah

H. EVALUASI

1. Struktural

Persiapan yang akan disampaikan

Persiapan media yang akan digunakan

Persiapan tempat yang akan digunakan

Persiapan peserta yang akan mengikuti penyuluhan

Kontrak waktu2. Proses

Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan

Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan

Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan Selama penyuhan dan demonstrasi pasien memperhatikan dan mencoba tekhnik menyusui yang benar3. Hasil

Peserta mampu menjelaskan pengetian asfiksia Peserta mampu menyebutkan tanda tanda asfiksia Peserta mampu menyebutkan hal hal yang perlu dalam penangan bayi asfiksia

Peserta mampu mempraktekan cara menyusui yang benar pada bayi asfiksia

Teknik menyusui

Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI

Posisi ibu menyusui

Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan lengan

Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara

Memasukkan putting susu

Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu

Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha kanan bayi

Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )

Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu

Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar

Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam

Melepaskan hisapan bayi

Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara :

Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau

Dengan menekan dagu bayi kebawah

Dengan menutup lubang hidung bayi

Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya

Menyendawakan bayi

Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :

Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa

Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

Tanda-tanda menyusui yang benar

Bayi cukup tenang

Mulut bayi terbuka lebar

Bayi menempel betul pada ibu

Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu

Seluruh areola tertutup mulut bayi

Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat

Putting susu ibu tidak terasa nyeri

Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis

Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong

Hal-hal yang perlu diingat

Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian

Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh

Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi

Lampiran pertanyaan1. Jelaskan cara menyusui bayi asfiksia dan lakukan dengan benar

1. Posisi ibu menyusui

Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan lengan

Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara

2. Memasukkan putting susu

Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu

Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha kanan bayi

Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )

Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu

Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar

Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam

3. Melepaskan hisapan bayi

Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara :

Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau

Dengan menekan dagu bayi kebawah

Dengan menutup lubang hidung bayi

Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya

4. Menyendawakan bayi

Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :

Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa

Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

5. Tanda-tanda menyusui yang benar

Bayi cukup tenang

Mulut bayi terbuka lebar

Bayi menempel betul pada ibu

Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu

Seluruh areola tertutup mulut bayi

Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat

Putting susu ibu tidak terasa nyeri

Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis

Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong

6. Hal-hal yang perlu diingat

Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian

Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh

Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan UNICEF, Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia., Jakarta, 1998.

Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1991

Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994