SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

16
LEMBAR PENGESAHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA POLIKLINIK JIWA RSJD SAMBANG LIHUM Tanggal 14 Agustus 2015 Oleh: Selvia Harum Sari, S.Kep Helma Rasyida, S.Kep Indah Dwi Astuti, S.Kep Farida Raudah, S.Kep Alpianor, S.Kep Gambut, 14 Agustus 2015 Mengetahui, a.n Koordinator Stase Keperawatan Jiwa Pembimbing Lahan

description

SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

Transcript of SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

Page 1: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA

POLIKLINIK JIWA RSJD SAMBANG LIHUM

Tanggal 14 Agustus 2015

Oleh:

Selvia Harum Sari, S.Kep

Helma Rasyida, S.Kep

Indah Dwi Astuti, S.Kep

Farida Raudah, S.Kep

Alpianor, S.Kep

Gambut, 14 Agustus 2015

Mengetahui,

a.n Koordinator Stase Keperawatan Jiwa Pembimbing Lahan

Mutia Rahmah, S. Kep. Ns Elsya Jelita,S.Kep.,NsNIK. 1990 2015 1 172 NIP. 19780919 200003 2 002

Page 2: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

BAB I

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat

bagi setiap masyarakat agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,

sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan dan perhatian, khususnya pada pasien dengan gangguan

jiwa dimana pasien kurang mendapat perhatian dari keluarga dan lingkungannya.

Keluarga merupakan lingkungan masyarakat dimana pasien pertama kali

belajar menyesuaikan diri menghadapi kehidupan dan keluarga merupakan

gambaran masyarakat sehingga apa yang dialami pasien memengaruhi sikap

pasien secara menyeluruh. Oleh karena itu keluarga memiliki peranan penting

dalam merawat pasien gangguan jiwa untuk mendukung proses penyembuhan

pasien.

Kekambuhan adalah kembalinya suatu penyakit setelah tampaknya mereda.

Kekambuhan juga diartikan kembalinya gejala-gejala penyakit sehingga cukup

parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan rawat inap dan rawat

jalan yang tidak terjadwal.

Peran keluarga menjadi sangat penting terhadap kesembuhan pasien dengan

gangguan jiwa. Salah satu faktor yang menyebabkan kekambuhan pasien dengan

gangguan jiwa diantaranya adalah keluarga. Ekspresi emosi yang tinggi dalam

keluarga seperti bermusuhan, mengkritik, tidak ramah, banyak menekan dan

menyalahkan dapat menimbulkan kekambuhan pada pasien tersebut mendukung

bagi perbaikan atau peningkatan kesehatan jiwa pasien melainkan menjadi

stressor bagi pasien yang merupakan stimulus munculnya kekambuhan pasien.

Maka perawat diharuskan memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang

pencegahan kekambuhan pada pasien dengan gangguan jiwa.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan  keluarga yang

berkunjung ke RSJD Sambang Lihum dapat mengerti dan mengetahui

Page 3: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

bagaimana peran keluarga pada pasein dengan gangguan jiwa setelah

pulang ke rumah, sehingga diharapkan keluarga dapat berperan dalam

merawat pasien di rumah untuk mencegah kekambuhan.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit

diharapkan  keluarga yang berkunjung ke RSJD Sambang Lihum,

mampu:

a. Menjelaskan pengertian gangguan jiwa.

b. Menjelaskan pengertian kekambuhan.

c. Menyebutkan tanda-tanda kekambuhan.

d. Menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kekambuhan.

e. Menyebutkan peran keluarga dalam mencegah kekambuhan pasien.

f. Menyebutkan perawatan pasien selama di rumah.

Page 4: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

BAB II

A. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Materi

Terlampir.

2. Tempat

Ruangan Poliklinik RSJD Sambang Lihum Gambut.

3. Waktu

Kegiatan penyuluhan dilakukan pada:

Hari/ tanggal : Jum’at, 14 Agustus 2015

Waktu : 10.00 WITA

Lama pelaksanaan : 30 menit

4. Sasaran

a. Peserta: pengunjung poli jiwa RSJD Sambang Lihum.

b. Jumlah: minimal 10 orang.

5. Strategi Penyuluhan

Dengan memberikan pendidikan kesehatan jiwa kepada keluarga

pasien.

6. Metode

Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan

tanya jawab.

7. Media dan Sumber Bahan

a. Media: Leaflet

b. Laptop dan LCD

8. Rencana Penyuluhan

NO KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU

1. Pembukaan

dan salam

Menyampaikan salam

Menjelaskan tujuan

Menjawab

salam

3 menit

2. Penyampaian

materi

Menyampaikan materi:

Pengertian gangguan

jiwa

Pengertian kekambuhan

Mendengarkan

Memperhatikan

Memberi

respon

20 menit

Page 5: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

Tanda-tanda

kekambuhan

Faktor-faktor yang

menyebabkan

kekambuhan

Peran keluarga dalam

mencegah kekambuhan

pasien

Perawatan pasien selama

di rumah

3. Penutup dan

salam

Menyimpulkan hasil materi

Menyampaikan salam

Mendengarkan

Menjawab

salam

5 menit

9. SETTING TEMPAT

a. Peserta duduk di kursi tunggu.

b. Penyaji didepannya.

10. PENGORGANISASIAN

a. Moderator : Helma Rasyida, S.Kep

b. Penyaji : Selvia Harum Sari, S.Kep

c. Observer : Farida Raudah, S.Kep

d. Fasilitator : Alpianor, S.Kep

11. RENCANA PELAKSANAAN

a. Persiapan

1) Membuat satuan acara penyuluhan.

2) Membuat kontrak dengan sasaran penyuluhan.

3) Mempersiapkan bahan yang akan disampaikan.

4) Mempersiapkan alat media yang akan dipakai.

b. Proses

1) Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada sasaran.

Page 6: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

2) Menyampaikan topik dan tujuan yang penyuluhan.

3) Menjelaskan materi penyuluhan kepada sasaran.

4) Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan

hal-hal yang belum dimengerti dari materi yang dijelaskan

penyuluh.

5) Memberikan pertanyaan kepada sasaran tentang materi yang

sudah disampaikan penyuluh.

6) Memberikan reinforcement kepada sasaran yang aktif.

7) Menyimpulkan materi penyuluhan yang sudah disampaikan

kepada sasaran.

8) Menutup acara dengan mengucapkan salam dan terimakasih

kepada sasaran.

c. Evaluasi

1) Evaluasi struktur

a) Menyiapkan SAP

b) Menyiapkan materi dan media yang akan digunakan.

c) Kontrak waktu dengan sasaran

2) Evaluasi proses

a) Acara dimulai tepat waktu dan sasaran sesuai target.

b) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama

pendidikan kesehatan berlangsung.

c) Sasaran aktif dalam berdiskusi.

d) Sasaran mengajukan pertanyaan jika ada hal yang belum

dimengerti.

e) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi

materi.

f) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan

berlangsung.

3) Evaluasi hasil

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 75% dari peserta

mampu:

a) Menjelaskan pengertian gangguan jiwa.

Page 7: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

b) Menjelaskan pengertian kekambuhan.

c) Menyebutkan tanda-tanda kekambuhan.

d) Menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan

kekambuhan.

e) Menyebutkan peran keluarga dalam mencegah

kekambuhan pasien.

f) Menyebutkan perawatan pasien selama di rumah.

Page 8: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

Materi Penyuluhan

PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA DI RUMAH

A. Pengertian Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa adalah gangguan dalam: cara berpikir (cognitive), kemauan,

emosi (affective), tindakan (psychomotor). Gangguan jiwa adalah kumpulan dari

keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik,

maupun dengan mental.

B. Pengertian Kekambuhan

Kekambuhan adalah kembalinya suatu penyakit setelah tampaknya mereda

(Dorland, 2002). Kekambuhan yaitu kembalinya gejala-gejala penyakit sehingga

cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan rawat inap

dan rawat jalan yang tidak terjadwal (Boyd dan Nihart, 1998).

C. Gejala-gejala Kambuh

Herz dan Menville (1980, dikutip oleh Sullinger, 1988) dalam Keliat, (1996)

mengkaji gejala kambuh yang diidentifikasi oleh pasien dan keluarganya, yaitu

sering mengeluh cemas terus-menerus, tidak nafsu makan, tak dapat

berkonsentrasi, sulit tidur, depresi, tidak ada minat dan menarik diri dari aktivitas

sehari-hari. Dapat juga timbul waham dan halusinasi.

Jika muncul tanda-tanda di atas segera:

1. Bantu klien untuk mengungkapkan apa yang dirasakan.

2. Segera kontrol ke RS, sehingga segera mendapat pertolongan.

D. Faktor yang Menyebabkan Kekambuhan

Faktor – faktor yang menyebabkan kekambuhan:

1. Tidak teratur minum obat.

2. Lingkungan dengan stressor tinggi.

3. Keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi.

4. Perasaan putus asa.

Page 9: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

5. Hilangnya motivasi.

E. Peran keluarga dalam mencegah kekambuhan

Peran keluarga pada pasien dengan gangguan jiwa antara lain:

1. Keluarga merupakan yang paling banyak berhubungan dengan pasien.

2. Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali

kedalam masyarakat, khususnya dalam keluarga.

3. Keluarga merupakan pemberi perawatan paling utama dalam

mencapai memberikan ketenangan pada pasien.

4. Gangguan jiwa mungkin memerlukan pengobatan yang cukup lama,

sehingga pengertian dan kerjasama keluarga sangat penting artinya

dalam pengobatan.

5. Pasien yang mengalami gangguan jiwa adalah manusia yang sama

dengan orang lainnya, mempunyai martabat dan memerlukan

perlakuan manusiawi.

6. Pasien yang mengalami gangguan jiwa mungkin dapat kembali ke

masyarakat dan berperan dengan optimal apabila mendapatkan

dukungan yang memadai dari seluruh unsur masyarakat.

7. Pasien gangguan jiwa bukan berarti tidak dapat “sembuh.”

8. Pasien dengan gangguan jiwa tidak dapat dikatakan “sembuh” secara

utuh, tetapi memerlukan bimbingan dan dukungan penuh dari orang

lain (dan keluarga).

Peran keluarga untuk mencegah kekambuhan yaitu:

1. Adaptasi keluarga dengan pasien.

2. Memantau terapi obat-obatan.

3. Peka terhadap reaksi emosi pasien.

4. Tumbuhkan keterbukaan antara pasien dan keluarga.

5. Tumbuhkan keterbukaan antara penderita dengan lingkungan .

6. Meningkatkan partisipasi anggota keluarga lainnya untuk

meningkatkan dukungan kepada pasien.

Page 10: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

F. Cara Merawat Pasien dengan Gangguan Jiwa di Rumah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan

dalam merawat pasien di rumah antara lain:

1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu: bantu & perhatikan

pemenuhan kebutuhan makan dan minum, kebersihan diri &

penampilan.

2. Memberikan kegiatan/kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari-

hari.

3. Selalu menemani dan tidak membiarkan pasien sendiri dalam

melakukan suatu kegiatan, misalnya: makan bersama, bekerja

bersama, bepergian, dan lain-lain.

4. Meminta keluarga atau teman untuk menyapa pasien, jika pasien

mulai menyendiri atau berbicara sendiri.

5. Mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat,

misalnya: pengajian dan kerja bakti.

6. Berikan pujian, dukungan untuk ketrampilan yang dapat dilakukan

pasien.

7. Mengontrol kepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep

dokter.

8. Jika pasien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara

halus dan tidak memarahi pasien. Hindari tindakan paksa yang

menimbulkan trauma bagi pasien.

9. Kontrol suasana lingkungan/pembicaraan yang dapat memancing

terjadinya marah

10. Mengenali tanda-tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan.

11. Segera kontrol ke dokter/RS jika muncul perubahan perilaku yang

menyimpang atau obat habis.

Page 11: SAP-POLI-KEKAMBUHAN.docx

DAFTAR PUSTAKA

Keliat BA. Peran serta keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa.

EGC. 1995

Keliat BA, dkk. Proses keperawatan jiwa. EGC. 1987

Stuart and Sunden. Pocket guide to psychiatric nursing. EGC.1998