SAP Pendidikan Kesehatan Lingkungan Di Rumah

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN 1. Topik. ”Pendidikan Kesehatan Lingkungan di Rumah” 2. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan (health education), diharapkan keluarga mampu menjelaskan kesehatan lingkungan terutama lingkungan rumah 3. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan (health education), keluarga mampu menyebutkan : a. Cara pembuangan tinja yang sehat. b. Cara pembuangan sampah yang benar c. Syarat rumah yang sehat. 4. Sasaran Keluarga Tn. John dan anak – anaknya (4 orang). 5. Materi : (terlampir) a. Pembuangan tinja yang sehat. b. Pembuangan sampah yang benar c. Perumahan yang sehat. 6. Metode : Ceramah dan tanya jawab 7. Strategi Pembelajaran : Dibuat berdasarkan masing – masing materi penyuluhan.

description

SAP Pendidikan Kesehatan Lingkungan Di Rumah

Transcript of SAP Pendidikan Kesehatan Lingkungan Di Rumah

Page 1: SAP Pendidikan Kesehatan Lingkungan Di Rumah

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik.

”Pendidikan Kesehatan Lingkungan di Rumah”

2. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan (health education), diharapkan keluarga mampu

menjelaskan kesehatan lingkungan terutama lingkungan rumah

3. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan (health education), keluarga mampu menyebutkan :

a. Cara pembuangan tinja yang sehat.

b. Cara pembuangan sampah yang benar

c. Syarat rumah yang sehat.

4. Sasaran

Keluarga Tn. John dan anak – anaknya (4 orang).

5. Materi : (terlampir)

a. Pembuangan tinja yang sehat.

b. Pembuangan sampah yang benar

c. Perumahan yang sehat.

6. Metode :

Ceramah dan tanya jawab

7. Strategi Pembelajaran :

Dibuat berdasarkan masing – masing materi penyuluhan.

Page 2: SAP Pendidikan Kesehatan Lingkungan Di Rumah

a. Pembuangan Sampah

Fase/Waktu Kegiatan Kader/Penyuluh Kegiatan keluarga

1. Pembukaan

(10 menit)

1. Menyampaikan salam pembukaan

2. Mereview masalah yang dihadapi

Memperhatikan

Reinforcement

2. Pengembang

an

(15 menit)

1. Menjelaskan kepada keluarga pengertian

sampah

2. Menjelaskan kepada keluarga cara

pembuangan sampah

3. Menjelaskan kepada keluarga

penyakit yang disebabkan oleh sampah

4. Menganjurkan kepada keluarga untuk

memulai kebersihan lingkungan rumah

Memperhatikan dan

menanyakan hal yang

kurang jelas

Memberikan pendapat dan

menyatakan kesediaan

3. Penutup

(20 menit)

1. Menyampaikan

kesimpulan tentang materi yang disampaikan

2. Evaluasi kepada keluarga

tentang masalah sampah

3. Ucapan terima kasih dan

salam penutup

Memperhatikan

Menjawab pertanyaan yang

diajukan

b. Cara pembuangan tinja yang sehat

Fase/Waktu Kegiatan Kader/Penyuluh Kegiatan keluarga

1. Pembukaan

(10 menit)

1. Menyampaikan salam pembukaan

2. Mereview masalah yang dihadapi

Memperhatikan

Reinforcement

2. Pengembangan

(15 menit)

1. Menjelaskan kepada keluarga penyakit akibat

tinja dibuang sembarangan

2. Menjelaskan kepada keluarga syarat – syarat

kakus yang baik

3. Menjelaskan kepada keluarga ciri kakus yang

digunakan secara baik

4. Menganjurkan kepada keluarga untuk

memulai membuat sendiri kakus

Memperhatikan dan

menanyakan hal yang

kurang jelas

Memberikan pendapat dan

menyatakan kesediaan

3. Penutup

(20 menit)

1. Menyampaikan kesimpulan tentang materi

yang disampaikan

Memperhatikan

Page 3: SAP Pendidikan Kesehatan Lingkungan Di Rumah

2. Evaluasi kepada keluarga tentang masalah

kakus

3. Ucapan terima kasih dan salam penutup

Menjawab pertanyaan yang

diajukan

c. Syarat rumah yang sehat

Fase/Waktu Kegiatan Kader/Penyuluh Kegiatan keluarga

1. Pembukaan

(10 menit)

1 Menyampaikan salam pembukaan

2 Mereview masalah yang dihadapi

Memperhatikan

Reinforcement

2. Pengembangan

(15 menit)

1 Menjelaskan kepada keluarga pengertian

rumah sehat

2 Menjelaskan kepada keluarga letak rumah

yang baik

3 Menjelaskan kepada keluarga tentang tata

ruang dan ventilaisi rumah yang baik

4 Menjelaskan kepada keluarga tentang lantai

dan dinding rumah yang baik

5 Menganjurkan kepada keluarga untuk

memulai kebersihan lingkungan rumah

Memperhatikan dan

menanyakan hal yang

kurang jelas

Memberikan pendapat dan

menyatakan kesediaan

3. Penutup

(20 menit)

1 Menyampaikan kesimpulan tentang

materi yang disampaikan

2 Evaluasi kepada keluarga tentang

masalah rumah yang sehat

3 Ucapan terima kasih dan salam

penutup

Memperhatikan

Menjawab pertanyaan yang

diajukan

Page 4: SAP Pendidikan Kesehatan Lingkungan Di Rumah

Lampiran : Materi Penyuluhan 1.

PEMBUANGAN TINJA : KAKUS

Orang yang terkena diare, kolera dan infeksi cacing biasanya mendapatkan

infeksi ini melalui tinja, seperti halnya sampah tinja juga mengundang kedatangan

lalat, dan hewan lainnya. Lalat yang hinggap di atas tinja yang mengandung kuman –

kuman dapat menularkannya lewat makanan yang dihinggapinya. Bila orang berak di

dekat sungai atau sumber air lainnya maka air tersebut akan tercemar. Guna

mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh tinja, maka orang seharusnya

tidak membuang tinja di tempat – tempat yang mudah disentuh manusia, lalat,

burung dan binatang lainnya.

Itulah sebabnya setiap keluarga harus mempunyai kakus atau WC untuk keperluan

masing – masing keluarga.

Syarat – syarat kakus yang benar :

1. Terletak di dataran rendah dan jarak kurang lebih 20 meter dari sumber air

(sungai, sumur, mata air, danau, kolam dan sebagainya).

2. Tandon penampung tinja sedalam kurang lebih 1 meter.

3. Mempunyai penutup yang terbuat dari bahan yang kuat seperti beton atau

kayu, dan penutup ini mempunyai lubang yang memungkinkan tinja dan air

dapat melewatinya ke bawah secara mudah.

4. Mempuyai dinding dan atap yang terbuat daari bahan yang mudah

didapatkan, murah dan mudah pula diperbaiki.

5. Dijaga kebersihannya, sediakan ember dan sapu dalam kakus.

Ciri – ciri sebuah kakus yang digunakan secara baik :

1. Semua anggota keluarga menggunakannya.

2. Kebersihan selalu dijaga yaitu lantai dan dinding penutup kakusnya selalu

dicuci setiap kali dipakai.

3. Lubang kakus selalu ditutup bila kakus tersebut sedang tidak digunakan.

4. Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membersihkan diri selalu tersedia

setiap saat, misalnya air, tissue, sabun dan gayung.

5. Tandon kakus dapat dikosongkan bila tinja di dalamnya sudah penuh atau

tandon berikutnya dapat dibuat bila tandon pertama penuh.

Page 5: SAP Pendidikan Kesehatan Lingkungan Di Rumah

Lampiran : Materi Penyuluhan 2

PEMBUANGAN SAMPAH YANG BENAR

Setiap rumah tangga menghasilkan sampah yang berasal dari memasak, sisa

makanan, menyapu, membersihkan dan hasil kerja lainnya. Bila berceceran begitu

saja maka mendatangkan bahaya.

Penyakit – penyakit yang disebabkan oleh sampah.

Sampah berceceran merangsang tikus, lalat, kecoak dan binatang lainnya

untuk mendatangi, padahal binatang – binatang itu membawa bibit penyakit yang

ditularkan kepada manusia. Bila mencemari sungai, danau, sumur, atau mata air

maka bila meminum air tersebut bisa terjadi diare.

Bila anak – anak yang mempunyai luka – luka pada bagian tubuhnya dan

sedang bermain – main sampah maka dapat saja makin parah terinfeksi.

Menimbun sampah dalam lubang tanah.

1. Terletak di luar daerah pemukiman dan kurang lebih 20 meter dari rumah

terdekat.

2. Letaknya di dataran rendah bukan di bukit.

3. Kurang lebih 10 meter dari sumur, sungai, atau mata air.

4. Terdapat pagar di sekelilingnya.

5. Yakinkan sampah itu benar – benar dibuang atau dikumpulkan dalam sebuah

lubang.

6. Jika penuh ditutup dengan tanah setinggi 2 – 3 cm.

Bila tidak ada lubang sampah

1. Bicarakan bersama masyarakat.

2. Bila orang –orang membuang sampah di dekat sungai, sumur, atau mata air

atau dibuang ke parit kemudian mengalir ke dalam sungai maka perlu dibicarakan

bersama tokoh masyarakat dan pemuka masyarakat.

Saran lain :

1. Timbunlah sampah dalam lubang yang berjarak cukup aman dari pemukiman

penduduk.

2. Bakarlah tiap minggu sekali.

3. Sampah dari tumbuh – tumbuhan ditimbun terpisah dengan sampah lain (bila

mungkin campurlah sampah itu dengan tanah agar menjadi kompos).

Page 6: SAP Pendidikan Kesehatan Lingkungan Di Rumah

Lampiran : Materi Penyuluhan 3

Perumahan Yang Sehat

Rumah adalah pusat kehidupan keluarga. Rumah yang memenuhi syarat –

syaraat kesehatan justeru menguntungkan kesehatan orang yang bersangkutan.

Sebuah rumah sehat tidak harus merupakan rumah yang besar. Rumah tradisional

acap kali dapat memenuhi selera orang – orang serta kegiatan yang mereka lakukan

justeru biasanya lebih cocok dengan cuaca setempat.

Letak Rumah

Letak rumah yang didirikan amat penting artinya bagi kesehatan. Misalnya

tidak didirikan di dekat sampah – sampah yang dikumpulkan atau yang dibuang di

situ. Paparan sinar matahari juga perlu diperhatikan. Secara umum :

1. Dekat dengan air bersih.

2. Jarak kurang lebih 100 meter dari tempat pembuangan sampah.

3. Dekat sarana pembersihan

4. Di tempat di mana air hujan dan air kotor tidak menggenang.

Ruangan

Cukup luas untuk ditempati.

Tata ruang

Disediakan cara tersendiri untuk membuang air limbah atau mungkin untuk

menyirami tanaman – tanaman di kebun. Sampah padat dibuang dengan cara khusus.

Binatang piaraan dikandangkan. Pagar rumah untuk mencegah masuknya binatang

dari luar.

Ventilasi

Rumah sebaiknya dibuat sedemikian rupa agar udara segar dapat masuk ke

dalam rumah secara bebas. Pintu dan jendela dalam posisi yang tepat.

Jadi secara umum, rumah yang sehat adalah mempunyai :

1. Ruangan yang cukup sehingga penghuninya tidak terlalu padat, terutama saat

mereka sedang tidur.

2. Pelindung terhadap binatang – binatang buas dan menempatkan binatang –

binatang piaraan ke dalam kandang khusus sekurang – kurangnya 10 meter

dari rumah.

3. Mempunyai tempat untuk mandi dan mencuci pakaian serta alat – alat rumah

tangga lainnya dengan limbah rumah tangga yang digunakan untuk

menyirami tanaman di halaman atau di kebun.

4. Mempunyai tempat khusus untuk menyimpan makanan dan minuman yang

Page 7: SAP Pendidikan Kesehatan Lingkungan Di Rumah

dapat diraih secara mudah, namun juga cukup aman dari gangguan debu,

tikus, serangga serta binatang lainnya.

5. Tempat khusus untuk memasak yang menyediakan lubang atau saluran

pembuangan asap di atap rumah. Hal ini perlu agar dapat memperkecil

bahaya kebakaran terutama bagi anak – anak.

6. Jendela yang memungkinkan udara segar masuk ke dalam ruangan sehingga

udara kotor atau asap yang berada di dalam rumah segera terbawa keluar.

7. Tempat – tempat terlindung guna menyimpan barang – barang atau apapun

yang sekiranya tidak perlu diambil atau dilihat anak – anak.

Lantai dan dinding harus aman

1. Lantai yang terbuat dari kayu, bambu, ubin, plester atau lainnya sehingga

orang yang berjalan di atasnya tidak seperti berjalan di atas tanah terbuka dan

mudah dibersihkan.

2. Dinding rumah dengan permukaan lembut dan datar serta tidak ada lubang –

lubang atau pecah – pecah sehingga mudah dibersihkan.