SAP Nutrisi Rev

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : Nutrisi untuk Penyembuhan Luka Sasaran : Klien dan keluarga ruang 14 RSSA Tempat Kegiatan : Ruang 14 RSSA Malang Hari/ Tanggal : Jumat, 27 Juni 2014 Alokasi Waktu : 30 menit Pengajar : Bu Khumaiyah A. Tujuan instruksional 1. Tujuan Umum : Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien dan keluarga diharapkan mampu memahami dan menjelaskan manfaat nutrisi untuk penyembuhan luka. 2. Tujuan Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan, klien dan keluarga : 1. Mampu menjelaskan tentang pengertian nutrisi 2. Mampu menjelaskan tentang tujuan pemberian nutrisi 3. Mampu menjelaskan tentang jenis nutrisi pada luka 4. Mampu menjelaskan tentang alasan pemberian nutrisi 5. Mampu menjelaskan tentang mekanisme penyembuhan luka 6. Manpu menjelaskan tentang akibat bila kekurangan nutrisi 7. Mampu menjelaskan tentang makanan dan diet untuk penyembuhan luka B. Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian nutrisi 2. Tujuan pemberian nutrisi 3. Jenis nutrisi pada luka

description

m

Transcript of SAP Nutrisi Rev

Page 1: SAP Nutrisi Rev

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Nutrisi untuk Penyembuhan Luka

Sasaran : Klien dan keluarga ruang 14 RSSA

Tempat Kegiatan : Ruang 14 RSSA Malang

Hari/ Tanggal : Jumat, 27 Juni 2014

Alokasi Waktu : 30 menit

Pengajar : Bu Khumaiyah

A. Tujuan instruksional

1. Tujuan Umum :

Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien dan keluarga

diharapkan mampu memahami dan menjelaskan manfaat nutrisi untuk

penyembuhan luka.

2. Tujuan Khusus :

Setelah mengikuti penyuluhan, klien dan keluarga :

1. Mampu menjelaskan tentang pengertian nutrisi

2. Mampu menjelaskan tentang tujuan pemberian nutrisi

3. Mampu menjelaskan tentang jenis nutrisi pada luka

4. Mampu menjelaskan tentang alasan pemberian nutrisi

5. Mampu menjelaskan tentang mekanisme penyembuhan luka

6. Manpu menjelaskan tentang akibat bila kekurangan nutrisi

7. Mampu menjelaskan tentang makanan dan diet untuk penyembuhan

luka

B. Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian nutrisi

2. Tujuan pemberian nutrisi

3. Jenis nutrisi pada luka

4. Alasan pemberian nutrisi

5. Mekanisme penyembuhan luka

6. Akibat bila kekurangan nutrisi

7. Tentang Makanan Dan Diet Untuk Penyembuhan Luka

C. Kegiatan Belajar Mengajar

Page 2: SAP Nutrisi Rev

Tahap Kegiatan MengajarKegiatan Peserta Didik

MetodeMedia

Pendahuluan3 menit

1. Memperkenalkan diri, mengucapkan salam dan doa

2. Menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran

3. Menjelaskan topic pembicaraan yaitu manfaat nutrisi untuk penyembuhan luka dan menjelaskan kontrak waktu

1. Menjawab salam dan berdoa

2. Memperhatikan dengan seksama

3. menyepakati kontrak waktu dan topic.

Ceramah

Ceramah

Ceramah

-

Penjelasan topik20 menit

1. konselor membagikan leatflet pada anggota keluarga

2. menjelaskan materi : Pengertian nutrisi Tujuan pemberian

nutrisi Jenis nutrisi pada luka Alasan pemberian

nutrisi Mekanisme

penyembuhan luka Akibat bila kekurangan

nutrisi Tentang Makanan Dan

Diet Untuk Penyembuhan Luka

3. Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya di akhir penjelasan

1. Memperhatikan penjelasan materi

2. Menanyakan materi yang belum dipahami di akhir penjelasan

Ceramah

Tanya jawab

Leatflet,dan Banner

Penutup7 menit

1. Mengevaluasi pemahaman peserta/ keluarga terhadap materi yang disampaikan dengan memberikan pertanyaan

2. Meminta keluarga untuk mereview materi.

3. Meyimpulkan proses belajar-mengajar dan memberikan apresiasi ke peserta

4. Mengucapkan salam penutup, penutupan dan doa

1. Menjawab pertanyaan yang diberikan

2. Menjelaskan materi yang telah disampaikan oleh konselor

3. Memperhatikan dengan seksama

4. Menjawab salam

Tanya jawab

Ceramah

D. Pengorganisasian

1. Mc dan Moderator : Lisya

Page 3: SAP Nutrisi Rev

2. Penyaji : Enggar dan tim gizi

3. Operator : anggota

4. Fasilitator : anggota

5. Observer : Ronal dan Ratih

E. Evaluasi

1. Evaluasi Terstruktur

a. Kesiapan pemateri termasuk kesiapan media yaitu leatflet, banner yang

akan digunakan.

b. Kesiapan peserta meliputi kesiapan menerima materi dan tenang saat

pemberian materi.

2. Evaluasi Proses

a. Anggota keluarga antusias terhadap materi dan memperhatikan saat

pemberian materi.

b. Anggota keluarga tidak meninggalkan tempat saat pemberian materi.

c. Anggota keluarga mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang

disampaikan pemateri

d. Anggota keluarga dapat menjelaskan kembali topic pembahasan.

e. Pemateri menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas.

3. Evaluasi Hasil:

a. Mampu menjelaskan tentang pengertian nutrisi

b. Mampu menjelaskan tentang tujuan pemberian nutrisi

c. Mampu menjelaskan tentang jenis nutrisi pada luka

d. Mampu menjelaskan tentang akibat bila kekurangan nutrisi

e. Mampu menjelaskan tentang makanan dan diet untuk penyembuhan

luka

Page 4: SAP Nutrisi Rev

Lampiran Materi Penyuluhan

NUTRISI UNTUK PENYEMBUHAN LUKA

1. Pengertian

Nutrisi adalah proses dimana tubuh menggunakan makanan untuk

membentuk energy, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan, dan untuk

berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Chang, Ester,

2000). Nutrisi pada luka adalah proses masuknya makanan dalam tubuh yang

membentuk energy, mempertahankan kesehatan, mempermudah pertumbuhan

jaringan tubuh dan berlangsungnya fungsi normal setiap organ.

2. Tujuan Pemberian Nutrisi

Tujuan pemberian nutrisi pada luka adalah untuk mempercepat

penyembuhan dan mencegah terjadinya gangguan metabolic serta

mempertahankan status gizi secara optimal selama proses penyembuhan,

dengan cara:

a. Mengusahakan dan mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak

b. Memperkecil terjadinya kelebihan glukosa dalam darah dan kelebihan lemak

dalam darah.

c. Mencegah terjadinya gejala-gejala kekurangan yang menyebabkan

penyembuhan lama.

(Assosiasi dietitian Indonesia, 2006)

3. Jenis-jenis Nutrisi pada Luka

Dibawah ini merupakan beberapa jenis-jenis nutrisi:

a. Karbohidrat

Adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen, dan oksigen,

terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian, dan

terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan. Sebagai bagian dari

proses penyembuhan tubuh memasuki fase hipermetabolik, di mana ada

peningkatan permintaan untuk karbohidrat. Aktivitas selular didorong oleh

adenosin trifosfat (ATP) yang berasal dari glukosa, menyediakan energi

untuk respon inflamasi terjadi. Oleh karena itu, dalam rangka untuk

memperbaiki hipoalbuminemia, karbohidrat diperlukan serta protein. jika

intake karbohidrat berkurang maka tubuh akan memecah protein untuk

Page 5: SAP Nutrisi Rev

dijadikan kalori.jika ini terjadi maka akan mengganggu fungsi utama protein

sebagai pembentuk jaringan baru pada luka

b. Lemak

Sebagai pelarut vitamin (A,D,E danK), sebagai pembentuk struktur

membran sel dan fungsi ( sintesis sel baru). Di jumpai dalam asam lemak

esensial (ALE) yaitu Linolenac dan linoleac ( omega 3 dan omega 6).

Sumber makanan: sunflower oil, zaitun , canola oil, alpukat, ikan perairan

dalam : tuna, bass, dll; ikan perairan dingin: salmon

c. Protein

Merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrient ini berupa

struktur nutrient kompleks yang terdiri dari asam-asam amino, contohnya

ikan, susu, daging, telur, dan kacang-kacangan. Whey, protein dan asam

amino yang terdapat di dalam whey protein adalah dasar untuk membentuk

kulit baru dan memperbaiki sel yang rusak.

d. Vitamin

Adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi

sebagai katalisator proses metabolism tubuh, contoh vitamin terdapat pada

sayur dan buah-buahan.

e. Mineral

Adalah unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat

penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Tubuh tidak dapat

mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan, contohnya

makanan laut. Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh

manusia kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air

sehingga sangat penting bagi tubuh terutama bagi mereka yang melakukan

olahraga atau kegiatan berat. Kebutuhan air minimal 6-8 gelas per hari. 1

gelasnya kurang lebih 250cc (Nurcahyo, 2009).

4. Alasan nutrisi dibutuhkan untuk proses penyembuhan luka

Dalam keadaan luka, maka jaringan tubuh terganggu keutuhannya dan

memerlukan nutrisi yang cukup untuk bisa memperbaiki jaringan- jaringan yang

rusak tersebut. Dalam keadaan luka, maka jaringan tubuh terganggu

keutuhannya dann memerlukan nutrisi yang cukup untuk bisa memperbaiki

jaringan- jaringan yang rusak tersebut. Jenis makanan yang harus diperhatikan

untuk penyembuhan luka diantara makanan yang menagndung karbohidrat,

Page 6: SAP Nutrisi Rev

protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting

untuk penyembuhan luka adalah protein dan vitamin C. Alasannya: Protein dan

vitamin C sangat penting peranannya dalam prosesnpenyembuhan luka. Selain

itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan

perdarahan luka.

5. Mekanisme Penyembuhan Luka

1)   Fase Inflamasi

Setelah kerusakan, terjadi radang yang dipacu oleh aktivasi platelet

& fibrin pada jendalan darah. Neutrofil bertugas membersihkan bakteri,

jaringan mati & benda asing. Pada proses tersebut juga akan dikeluarkan

mediator radang yang akan membawa macrofag ke jaringan. Secara klinis

akan tampak oedem, nyeri, eritema, dan bila dipalpasi akan hangat (tanda

radang dari Celcus) ini akan berlangsung kurang lebih 3 hari.

2)   Fase proliferasi

Fase ini dipacu oleh makrofag, melibatkan fibroblas yang

membentuk matrix jaringan, sel endothelial membentuk pembuluh darah

baru dan sel epithel yang membentuk epidermis dan terjadi pengembangan

jaringan granulasi. Jaringan granulasi ini berwarna merah terang, banyak

pembuluh darah, sel-sel bergranula, tahan terhadap infeksi

Secara klinis akan terjadi jaringan granulasi yang berwarna merah

dengan epitel tipis yang mengelilingi daerah luka, dan luka menjadi

mengecil. Sering masih overlap dengan fase inflamasi tergantung dari

kondisi pasien dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti kadar

albumin serum, kadar vitamin C dan kadar mineral. Terjadi mulai hari kelima

setelah luka.

3)   Fase maturasi

Fase maturasi disebut juga fase remodeling, fase ini terjadi ketika

proliferasi & reparasi lengkap dimana terbentuk jaringan parut yang akan

melindungi & memperkuat permukaan luka.

Secara klinis mulai terbentuk jaringan parut (scar) yang mulai

mengecil dan bertendensi berwarna pucat, tipis, lemas tak ada rasa sakit

maupun gatal. Terjadi berbulan-bulan setelah fase proliferasi terbentuk.

Sejalan dengan pendapat Corwin, Elizabeth J., 2001 dan Agung M.

dan Hendro W., 2004, dalam Kompas Cyber Media Edisi 04 Januari 2003

Page 7: SAP Nutrisi Rev

diketahui bahwa albumin bermanfaat untuk pembentukan jaringan sel baru

sehingga dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel

tubuh yang terbelah. Hal ini ditunjang dengan salah satu indikasi

penyembuhan luka adalah terbentuknya jaringan parut atau scar, disusun

utamanya oleh serabut kolagen yang berbahan dasar protein (albumin).

6. Dampak Kurang Gizi dalam Proses Penyembuhan Luka

Semi-Starvasi Gizi Kurang

Penurunan BB

Ansietas, mudah marah

Depresi

Apatis, malaise

Penurunan fungsi organ

(pencernaan, jantung,

pernapasan)

Penurunan fungsi

termoregulasi

Rusaknya imunitas

Penurunan resistensi

terhadap infeksi

Penyembuhan luka buruk

Penurunan fungsi

intelektual

Penurunan konsentrasi

Penurunan kapasitas kerja

Terhambatnya

pertumbuhan

Peningkatan infeksi pasca

pembedahan

Terhambatnya

penyembuhan luka

Penurunan kualitas hidup

Penurunan fungsi

pencernaan

Penurunan fungsi respirasi

dan kardiovaskular

Peningkatan komplikasi

(pneunonia)

Peningkatan waktu

pemulihan

Peningkatan lama rawat

Peningkatan readmission

Penurunan waktu dirumah

Peningkatan mortalitas

12. Peningkatan biaya

Page 8: SAP Nutrisi Rev

DAFTAR PUSTAKA

Said, Syahrul, dkk. (2012).Gizi dan Penyembuhan Luka. Makassar: Indonesia Academic Publishing.