Referat Nutrisi

40
REFERAT Nutrisi Tambahan pada Kehamilan Pembimbing: dr. Andrie Ronggani, Sp.OG Penyusun: Inez M Gabriella S (2010 - 061 - 038) Carissa Sulaiman (2011 - 061 - 089) Andrew Utama (2011 - 061 - 044) Bagian Ilmu Penyakit Kebidanan Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Periode 28 Mei 2012 – 29 Juli 2012 Jakarta

description

Referat mengenai nutrisi

Transcript of Referat Nutrisi

Page 1: Referat Nutrisi

REFERAT

Nutrisi Tambahan pada Kehamilan

Pembimbing:dr. Andrie Ronggani, Sp.OG

Penyusun:

Inez M Gabriella S (2010 - 061 - 038)

Carissa Sulaiman (2011 - 061 - 089)

Andrew Utama (2011 - 061 - 044)

Bagian Ilmu Penyakit KebidananKepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya

Periode 28 Mei 2012 – 29 Juli 2012Jakarta

BAB I

PENDAHULUAN

Page 2: Referat Nutrisi

1.1 Latar Belakang

Seorang wanita mengalami perubahan-perubahan fisiologis pada masa

kehamilan. Wanita yang hamil akan mengalami peningkatan volume darah dan akan

terjadi perkembangan uterus sebagai tempat tumbuhnya janin. Perubahan yang

produktif ini membutuhkan sekitar 300 kalori tambahan per hari pada trimester kedua

dan ketiga kehamilan.

Selain itu terjadi juga perubahan pada metabolisme karbohidrat, lemak,

protein dan mineral lainnya. Beberapa perubahan metabolisme ini membutuhkan

asupan tambahan untuk mencukupi kebutuhan bagi ibu dan bayinya. Pemenuhan

nutrisi yang disarankan untuk nutrisi tersebut lebih besar sekitar 25 % dibanding

jumlah yang dibutuhkan untuk wanita yang tidak hamil. Nutrisi tersebut adalah

protein, asam alpha linoleic, yodium, besi, zinc, folat, niasin, riboflavin, tiamin dan

vitamin B6.

Seorang ibu hamil juga akan mengalami gejala-gejala seperti mual, muntah

dan konstipasi yang terjadi akibat perubahan-perubahan tersebut. Beberapa studi

menunjukkan bahwa wanita hamil yang makan dalam jumlah sedikit akan

mengeluhkan adanya nyeri dada. Gejala seperti itu akan bisa dicegah dengan

pemberian mikronutrien dan mengatur pola makan yang sehat.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perubahan dan konsumsi nutrisi

yang dianjurkan untuk ibu hamil, maka referat ini dibuat dengan meninjau literatur-

literatur yang sudah ada secara lebih jelas dan mendalam.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil.

1.2.2 Tujuan Khusus

Mengetahui nutrisi yang dibutuhkan untuk ibu hamil.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 3: Referat Nutrisi

2.1. Fisiologi Perubahan Normal pada Kehamilan

Pada kehamilan normalnya volume darah total akan meningkat sebesar 60%,

payudara akan berisi susu. Uterus berkembang sebagai tempat tumbuhnya janin dan

berisi cairan amnion. Perubahan yang produktif ini membutuhkan sekitar 300 kalori

tambahan per hari pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Pada kehamilan yang sehat akan terjadi penimbunan lemak. Penimbunan

lemak ini digunakan sebagai tenaga saat melahirkan dan menyusui.1

Wanita hamil dapat pula mengalami pengalaman yang tidak enak antara lain

mual, nyeri dada, dan konstipasi. Hal ini dapat terjadi pada semua wanita hamil,

termasuk wanita hamil yang sehat. Makanan sehat, pola makan sehat, minum air

dalam jumlah sedikit, berolahraga teratur, dan menghindari gula serta lemak yang

berlebih, dapat mengurangi gejala yang tidak nyaman tersebut. 1

2.1.1. Sistem Kardiovaskular

Perubahan terjadi pada jantung sekitar 8 minggu pertama kehamilan.

Curah jantung meningkat pada minggu kehamilan ke 5 dan peningkatan awal

ini merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler sistemik serta

peningkatan frekuensi denyut jantung sekitar 10 denyut per menit. Antara

minggu ke 10-20 terjadi peningkatan nyata pada volume plasma sehingga

preload meningkat. Kinerja ventrikel dipengaruhi penurunan resistensi

vaskuler sistemik dan perubahan aliran darah arteri pulsatil. Kapasitas vaskuler

meningkat sebagian disebabkan oleh peningkatan compliance vaskuler.

Curah jantung terus meningkat dan tetap tinggi selama kehamilan.

Biasanya curah jantung pada kehamilan lanjut jelas labih tinggi bila ibu

terlentang, karena pada posisi tersebut uterus yang besar dan isinya sering

mengganggu aliran balik vena ke jantung. Selama kala I persalinan, curah

jantung ibu meningkat sedang, dan selama persalinan kala II karena usaha

ekspulsi yang kuat, curah jantung meningkat lebih besar lagi sehingga venous

return meningkat. Biasanya tekanan darah arteri menurun sampai titik terendah

selama trimester kedua dan ketiga awal dan kemudian meninggi. Penurunan

tekan diastolik lebih besar dari sistolik. Tekanan vena femoralis pada posisi

terlentang meningkat terus menerus dari awal kehamilan sampai aterm. Para

Page 4: Referat Nutrisi

peneliti menemukan bahwa aliran darah di tungkai berkurang selama

kehamilan, kecuali dalam posisi miring. Kecenderungan terjadinya stagnansi

darah di ekstremitas bawah selama akhir kehamilan ditimbulkan oleh oklusi

vena pelvis dan vena cava inferior akibat tekanan uterus yang membesar.

Menurunnya aliran darah dan meningkatnya tekanan darah vena ekstremitas

bawah dapat menyebabkan timbulnya varises, edem dependen, DVT, dan

hemoroid. Hipotensi pada posisi terlentang (autocaval compression syndrome)

terjadi akibat penekanan uterus terhadap vena cava inferior, menyebabkan

pengisisan jantung dan curah jantung berkurang.2,3

2.1.2. Sistem Respirasi

Kehamilan mempengaruhi perubahan sistem pernapasan pada volume

paru-paru dan ventilasi. Perubahan tersebut terjadi karena pengaruh hormonal

dan biokimia. Perubahan ini bertujuan untuk memenuhi peningkatan

metabolisme dan kebutuhan oksigen ibu dan janin. Terjadi perubahan dari

sistem pernapasan perut menjadi pernapasan dada, karena perubahan letak

diafragma selama kehamilan. Kapasitas inspirasi meningkat perogresif selama

kehamilan dan volume tidal dapat meningkat sampai 40%, perubahan ini

menyebabkan peningkatan ventilasi pernapasan per menit. Pertukaran udara

selama kehamilan meningkat, sehingga ibu hamil disarankan bernapas dalam

daripada bernapas cepat. Ventilasi pernapasan yang meningkat sampai 40%

menyebabkan resiko hiperventilasi pada ibu, sehingga dapat terjadi alkalosis.

Sebagai kompensasi desakan rahim dan kebutuhan O2 yang tinggi, ibu hamil

akan bernapas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya.2,3

2.1.3. Sistem Metabolik

Perubahan metabolik pada ibu hamil, antara lain:

2.1.3.1. Penambahan BB

Sebagian penambahan BB terutama berasal dari uterus dan

isinya, payudara, peningkatan volume darah dan cairan

ekstraseluler. Selama kehamilan diperkirakan BB akan bertambah

Page 5: Referat Nutrisi

sekitar 12,5 kg. Pada trimester II dan III, dianjurkan penambahan

BB 0,5 kg/minggu.2,3

Komponen berat badan yang meningkat selama kehamilan

Komponen Tubuh Peningkatan

berat badan

dalam 40

minggu (kg)

Persentase

total

peningkatan

berat badan

(%)

Produk konsepsi

Jaringan maternal

Perkiraan deposisi

lipid

Total peningkatan

berat badan

Fetus

Plasenta

Cairan amnion

Uterus

Kelenjar mammae

Darah

Cairan ekstra dan

intravaskular

3,40

0,65

0,80

0,97

0,41

1,25

1,68

3.35

12.5

27, 2

5,2

6.4

7,8

3,3

10,0

13,4

26.8

100

2.1.3.2. Metabolisme Air

Selama kehamilan terjadi peningkatan jumlah cairan, yang

disebabkan karena turunnya osmolaritas yang diinduksi oleh

makin rendahnya ambang haus dan sekresi vasopresin. Pada saat

aterm, sekitar 3,5 liter cairan berasal dari janin, plasenta, dan

cairan amnion, sedangkan 3 liter lainnya dari akumulasi

peningkatan volume darah ibu, uterus, dan payudara.2,3

2.1.3.3. Metabolisme Protein

Hasil konsepsi, uterus dan darah ibu secara relatif

mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibanding lemak dan

Page 6: Referat Nutrisi

karbohidrat. Pada kehamilan aterm, janin dan plasenta dengan

berat sekitar 4 kg mengandung sekitar 500 gram protein.

Konsentrasi asam amino janin lebih tinggi daripada ibu.

Peningkatan konsentrasi ini diatur oleh plasenta yang tidak hanya

memusatkan asam amino pada sirkulasi janin tapi juga berperan

dalam sintesis protein, oksidasi, transaminasi pada asam amino

non-esensial.2,3

2.1.3.4. Metabolisme Karbohidrat

Peningkatan kadar insulin plasma dihubungkan dengan

beberapa respon khas selama ingesti glukosa, contohnya setelah

makan, ibu hamil mengalami hiperglikemia yang lebih lama dan

hiperinsulinemia.2,3

2.1.3.5. Metabolisme Lemak

Konsentrasi lemak, lipoprotein, dan apolipoprotein dalam

plasma akan meningkat selama kehamilan. Lemak akan ditimbun

sebagian besar di sentral, yang kemudian digunakan janin sebagai

nutrisi, sehingga cadangan lemak akan berkurang.2,3

2.1.3.6. Metabolisme Elektrolit dan Mineral2,3

Selama kehamilan, sekitar 1000 mEq Natrium (Na) dan 300

mEq Kalium(K) diretensi. Walaupun filtrasi Na dan K meningkat,

ekskresinya tidak berubah sebagai akibat peningktan reabsorbsi

tubular. Selama kehamilan, ibu menyimpan 30 gram Kalsium

(Ca) untuk pertumbuhan janin. Jumlah ini hanya 2,5% dari total

Ca ibu.

Selama kehamilan, zinc akan menurun dalam plasma ibu

karena dilusi. Oleh karena itu, wanita hamil dianjurkan

mengkonsumsi zinc sebesar 7,3-11,3 mg / hari.

2.1.3.7. Metabolisme Besi

Kebutuhan besi pada kehamilan normal sebesar 1000 mg,

sekitar 300 mg ditransfer secar aktif ke janin dan plasenta, sekitar

200 mg hilang dalam jalur ekskresi normal. Penambahan rata-rata

Page 7: Referat Nutrisi

volume total eritrosit dalam sirkulasi sekitar 450 ml selama

kehamilan. Peningkatan eritrosit dan hemoglobin yang

diharapkan terjadi pada ibu hamil, tidak dapat terjadi jika tidak

tersedia zat besi eksogen dalam jumlah adekuat. Jumlah zat besi

yang diabsorbsi dari diet, bersama dengan yang dimobilisasi dari

cadangan, biasanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pada

saat kehamilan. Jika wanita hamil yang tidak anemis, tidak

diberikan suplemen zat besi, konsentrasi besi dan serum ferritin

akan menurun pada trimester II kehamilan.2,3

2.1.4. Sistem Hematologi

Peningkatan volume darah pada wanita hamil mendekati aterm berkisar

40-45% dari total volume darah sebelum hamil. Janin tidak mempengaruhi

peningkatan volume darah. Peningkatan volume darah sebagian besar karena

penigkatan plasma dan eritrosit. Peningkatan plasma darah lebih besar daripada

peningkatan eritrosit sehingga seolah-olah darah ibu akan mengalami

hemodilusi. Pada ibu hamil, peningkatan kadar eritropoetin menyebabkan

penigkatan jumlah retikulosit dan dapat terjadi hiperplasia eritroid sum-sum

tulang. Kadar eritropoetin mulai meningkat pada usia kehamilan 20 minggu.

Penigkatan volume darah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan uterus

yang membesar dengan sistem vaskularnya, melindungi ibu dan janin terhadap

gangguan aliran balik vena pada posisi terlentang atau berdiri tegak, dan

mengantisipasi kehilangan darah saat proses persalinan.2,4

2.1.5. Lain-lain

Hal lain yang dapat terjadi pada kehamilan normal, antara lain:

2.1.5.1. Mual dan Muntah pada Kehamilan4

Mual dan muntah pada kehamilan tidak selalu terjadi pada pagi

hari, sehingga istilah “morning sickness” sebenarnya merupakan suatu

istilah yang salah. Mual dan muntah ini terjadi berhubungan dengan

peningkatan hormon yang berhubungan dengan kehamilan dan sering

disertai dengan peningkatan sensitivitas olfaktorius dan menghindari

Page 8: Referat Nutrisi

makanan serta minuman yang beraroma kuat. Mual muntah yang berta

dan menetap disebut juga hiperemesis gravidarum. Bila hal ini terjadi,

dapat diberikan tambahan mikronutrien berupa thiamin.

2.1.5.2. Konstipasi3

Konstipasi beserta komplikasi berupa hemoroid merupakan hal

yang sering terjadi pada kehamilan. Semua ibu hamil dianjurkan

untuk lebih banyak makan roti berbahan dasar gandum, biji-bijian,

sereal untuk mempermudah BAB.

2.1.5.3. Heart Burn3

Nyeri dada sering dirasakan pada wanita yang hanya makan

dalam jumlah sedikit. Pola makan sarapan dalam jumlah sedikit,

makan siang sedikit, dan makan malam dalam porsi besar tidak cocok

diterapkan pada kehamilan tahap akhir. Pola makan yang lebih baik

yaitu 4, 5, 6 kali porsi makan ukuran kecil sehari. Pola makan ini juga

dpat mengurangi rasa mual dan muntah pada kehamilan.

2.1.5.4. “Ngidam” dan Penghindaran3

Pada tingkat tertentu kehamilan, sebagian besar wanita

mengalami perubahan kesukaan dan ketidaksukaannya terhadap

makanan. Selama 9 bulan, wanita dapat menghindari makanan,

khususnya makanan goreng, kopi, teh. Disamping itu, wanita hamil

dapat mempunyai keinginan akan beberapa makanan, khususnya

makanan manis seperti buah-buahan, es krim coklat, dan kadang-

kadang makanan asin, tetapi bisa juga terhadap benda bukan makanan

antara lain batubara, sabun, tanah.

2.2. Perubahan Berat Badan dan Kebutuhan Kalori Normal pada Kehamilan3

Total kenaikan berat badan (BB) pada wanita sebelum terjadi konsepsi hingga

sesaat sebelum melahirkan yaitu sekitar 6 hingga 24 kg (rata-rata kenaikan yang baik

adalah 12 kg). Kenaikan BB pada wanita hamil terjadi secara bertahap. Pada 10

minggu pertama kehamilan terjadi kenaikan BB sebesar 115 gram dan pada usia 30

minggu kehamilan terjadi kenaikan sebesar 300 gram.

Page 9: Referat Nutrisi

Tinggi badan (TB) ibu dan perbandingan BB dan TB ibu pada awal

kehamilan mempengaruhi ukuran janin. Ibu hamil yang masih merokok, sering

terjadi berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayinya.

Kehamilan merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya obesitas. Hal

ini terjadi karena kenaikan BB pada kehamilan dapat menetap bahkan setelah

melahirkan. Akibat dari obesitas pada kehamilan antara lain yaitu melahirkan bayi

yang lebih gemuk dan berat, serta dapat menyebabkan komplikasi berupa hipertensi

dan diabetes gestasional. Sebanyak 3 – 4 kg dari 12,5 kg kenaikan BB selama

kehamilan adalah lemak, sehingga disarankan pada wanita hamil yang sebelumnya

sudah mempunyai BB berlebih mencoba hanya terjadi kenaikan 7-8 kg selama

kehamilan.

2.3. Nutrisi Tambahan pada Kehamilan

Kebutuhan untuk beberapa nutrisi meningkat cukup banyak selama

kehamilan. Pemenuhan nutrisi yang disarankan untuk nutrisi tersebut lebih besar

sekitar 25 % dibanding jumlah yang dibutuhkan untuk wanita yang tidak hamil,

nutrisi tersebut adalah protein, asam alpha linoleic, yodium, besi, zinc, folat, niasin,

riboflavin, tiamin dan vitamin B6. Bahkan untuk nutrisi tertentu dibutuhkan lebih

banyak 50% dibanding jumlah yang dikonsumsi wanita yang tidak hamil, seperti

protein, besi, folat dan vitamin B6.

Energi tambahan juga dibutuhkan menggerakan tubuh yang lebih berat,

tingkat metabolisme yang lebih tinggi dan deposisi jaringan. Sekitar 340-450 kcal

dibutuhkan pada trimester kedua dan ketiga.

Tambahan nutrisi dibutuhkan selama kehamilan untuk perkembangan janin

juga untuk pertumbuhan jaringan maternal yang mendukung perkembangan janin.

Bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang pesat ini

bergantung dari asupan makanan ibu. Selama trimester pertama kehamilan, nutrisi

dibutuhkan secara umum tidak meningkat diatas kebutuhan wanita yang tidak

hamil. Walaupun janin berkembang paling pesat pada awal kehamilan tetapi

kebanyakan nutrisi dibutuhkan untuk tumbuh kembang jaringan maternal dan janin

pada kehamilan yang lebih lanjut. Sebagian besar nutrisi mengalami peningkatan

Page 10: Referat Nutrisi

nutrisi atas dasar deposisi jaringan maternal dan janin (seperti plasenta, cairan

amnion, jaringan payudara, penyimpanan lipid) dengan penyesuaian dibuat

berdasarkan perubahan absosrbsi nutrisi, ekskresi urin dan/atau cadangan nutrisi

dalam kehamilan.

Tidak ada data langsung yang menentukan jumlah penambahan kebutuhan

nutrisi sehari-hari dalam kehamilan secara akurat, penambahan nutrisi tersebut

hanya berdasarkan median peningkatan berat badan sebesar 16 kg yang

memberikan hasil yang baik pada wanita hamil dan hanya berdasarkan perkiraan

kebutuhan nutrisi berdasarkan per unit berat badan.

Nutrisi Wanita

tidak

hamil

Wanita

hamil

Persentase

peningkat

an nutrisi

Fungsi peningkatan

Energy dan makronutrien

Energy (kcal/hari)

Karbohidrat (gram/hari)

Total serat (gram/hari)

Protein (gram/hari)

n-6 PUFA (gram/hari)

n-3 PUFA (gram/hari)

2403

130

25

46

12

1,1

2855

175

28

71

13

1,4

19

35

12

54

8

27

Deposisi jaringan ibu dan janin

Penggunaan glukosa untuk otak janin

Ekstrapolasi berdasarkan asupan energy

Deposisi jaringan ibu dan janin

Media asam linoleat dari CSF II

Media asam alpha linoleat dari CSF II

Mineral

Kalsium (mg/hari)

Fluor (mg/hari)

Fosfor (mg/hari)

Chrom (mcg/hari)

1100

3

700

25

1100

3

700

30

0

0

0

20

Mendukung keseimbangan homeostasis

ibu selama kehamilan

Masih belum diketahui peningkatannya

dalam kehamilan

Mendukung keseimbangan homeostasis

ibu selama kehamilan

Ekstrapolasi berdasarkan rata-rata

Page 11: Referat Nutrisi

Cuprum (mcg/hari)

Yodium (mcg/hari)

Besi (mg/hari)

Magnesium (mg/hari)

Mangan (mg/hari)

Molybdenum (mcg/hari)

Selenium (mcg/hari)

Zinc (mg/hari)

900

150

18

310

1,8

45

55

8

1000

220

27

350

2

50

60

11

11

47

50

13

11

11

9

38

peningkatan berat badan ibu

Deposisi jaringan ibu dan janin

Deposisi jaringan ibu dan janin serta

keseimbangan yodium ibu dan

mencegah goiter selama kehamilan

Deposisi jaringan ibu dan janin,

kehilangan tetap dan meningkatkan

hemoglobin

Deposisi jaringan ibu dan janin yang

memiliki massa tubuh kurang

Ekstrapolasi berdasarkan rata-rata

peningkatan berat badan ibu

Ekstrapolasi berdasarkan rata-rata

peningkatan berat badan ibu

Deposisi jaringan janin

Deposisi jaringan ibu dan janin

Vitamin

Kolin (mg/hari)

Folat (mcg/hari)

Niasin (mg/hari)

Asam Panthothenat

(mg/hari)

Riboflavin (mg/hari)

Tiamin (mg/hari)

Vitamin A (mcg/hari)

425

400

14

5

1,1

1,1

700

450

600

18

6

1,4

1,4

770

6

50

29

20

27

27

10

Media penerima dari CSF II

Mempertahankan status folat

Deposisi jaringan ibu dan janin

ditambah peningkatan penggunaan

energy

Deposisi jaringan ibu dan janin

Deposisi jaringan ibu dan janin

ditambah peningkatan penggunaan

energy

Deposisi vitamin pada hepar janin

Deposisi jaringan janin dan perubahan

Page 12: Referat Nutrisi

Vitamin B12 (mcg/hari)

Vitamin B6 (mg/hari)

Vitamin C (mg/hari)

Biotin (mcg/hari)

Vitamin D (mcg/hari)

Vitamin E (mg/hari)

Vitamin K (mcg/hari)

2,4

1,3

75

30

5

15

90

2,6

1,9

85

30

5

15

90

8

46

13

0

0

0

0

absorbsi ibu

Deposisi jaringan ibu dan janin

Jumlah yang dibutuhkan untuk

mencegah scurvy pada bayi dan

perkiraan kebutuhan janin

Masih belum diketahui peningkatannya

dalam kehamilan

Penambahan harian dalam kehamilan

jumlahnya sedikit

Konsentrasi yang beredar biasanya

meningkat selama kehamilan

Konsentrasi sebanding selama

kehamilan

Air dan Elektrolit

Air (L/hari)

Chlor (gram/hari)

Potassium (gram/hari)

Sodium (gram/hari)

2,7

2,3

4,7

1,5

3

2,3

4,7

1,5

11

0

0

0

Media penerima dari NHANES III

Masih belum diketahui peningkatannya

dalam kehamilan

Penambahan harian dalam kehamilan

jumlahnya sedikit

Penambahan harian dalam kehamilan

jumlahnya sedikit

Perbandingan peningkatan nutrisi selama kehamilan dan fungsinya.5

2.3.1. Energi

Kebutuhan energi selama kehamilan bervariasi tergantung dari BMR,

berat badan sebelum hamil, jumlah dan komposisi peningkatan berat badan, usia

kehamilan dan tingkat aktivitas fisik. Dalam penelitian diperkirakan wanita

hamil memerlukan kira-kira tambahan energi sebesar 85.000 kalori selama 40

minggu kehamilan yang berarti sekitar 300 kalori ekstra per hari. Untuk

Page 13: Referat Nutrisi

trimester pertama kehamilan kebutuhan energi untuk wanita hamil masih

minimal, dimana trimester pertama mengutamakan perkembangan pesat

jaringan dan organ janin, proses ini tidak membutuhkan energi yang ekstensif.

BMR ibu tidak meningkat dalam pengukuran sampai bulan keempat kehamilan

dimana terjadi peningkatan signifikan dari pertumbuhan uterus, kelenjar

mammae, plasenta, janin dan peningkatan volume darah dan kerja jantung serta

pernafasan. Seiring dengan peningkatan berat badan ibu, dibutuhkan energi

lebih banyak untuk menyelesaikan aktivitas fisik yang sama walaupun tingkat

aktivitas fisik tak berubah. Sejak TEE dapat terukur menggunakan doubly

labeled water terhadap beberapa ratus wanita hamil, data tersebut dijadikan

dasar rekomendasi. EER untuk wanita hamil diketahui dari perhitungan TEE

wanita yang tidak hamil ditambah perubahan median dalam TEE sekitar 8

kcal/minggu ditambah 180 kcal/hari pada trimester kedua dan ketiga untuk

perhitungan deposisi energi dari peningkatan jaringan.5

Pada kehamilan 20 minggu, peningkatan energi total yang dibutuhkan

340 kcal/hari sedangkan pada minggu ke-34 peningkatan energi yang

dibutuhkan adalah 450 kcal/hari. Karena kebutuhan energi dipengaruhi banyak

faktor, maka dapat bervariasi antara tiap individu sehingga pengukuran berat

badan secara berkala selama kehamilan adalah cara terbaik untuk menentukan

asupan energi yang adekuat. Oleh karena itu dilakukan klasifikasi dimana

wanita dalam BMI normal (19,8-26 kg/m2) direkomendasikan peningkatan

berat badan sebesar 11,3-15,9 kg dan pada trimester pertama direkomendasikan

kenaikan berat badan sebesar 0,9-1,8 kg serta 0,5 kg/minggu untuk trimester

berikutnya. Untuk wanita yang underweight (BMI<19,8), sebaiknya

peningkatan berat badan 12.5-18 kg. Pada wanita overweight dan obese

disarankan peningkatan berat badan sebesar 6,8 kg. Walaupun pada wanita

obese kenaikan berat badan selama kehamilan juga penting karena berat badan

yang kurang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Aturan tentang

makan untuk 2 orang dapat mengakibatkan peningkatan berat badan yang

eksesif. Untuk wanita obese, wanita sedentari dan wanita yang aktivitasnya

menurun selama hamil rekomendasi asupan 340-450 kcal/hari terlalu besar, di

Page 14: Referat Nutrisi

sisi lain wanita underweight dan ibu yang masih sangat muda/dalam masa

pertumbuhan (<14 tahun) serta wanita dengan fetus multipel perlu energi 500

kcal/ hari atau lebih. Tujuan dari pemantauan berat badan dan asupan energi

adalah menghindari masukan energi yang berlebihan sekaligus asupan yang

tidak adakuat. Asupan yang berlebihan dan peningkatan berat badan yang

berlebihan menyebabkan risiko diabetes gestasional, mekrosomia, komplikasi

persalinan seperti dystosia bahu, masalah post operasi atau SC dan risiko anak

serta ibu obesitas. Sedangkan untuk asupan yang tidak adekuat dapat

menyebabkan gangguan pertumbuhan intrauterin dan konsekuensi BBLR.5

2.3.2. Protein

Selama kehamilan, tambahan protein digunakan untuk pertumbuhan janin,

perkembangan plasenta, produksi amnion, peningkatan volume darah ibu dan

perkembangan jaringan tubuh maternal untuk mendukung kehamilan.

Peningkatan kebutuhan protein mencerminkan tingkat pertumbuhan janin dan

ibu. Pada kehamilan awal, kebutuhan protein ekstra relatif kecil tapi meningkat

secara progresif selama proses kehamilan. Asupan protein yang inadekuat

dapat menyebabkan BBLR. Pendekatan multifaktor dilakukan untuk

menghitung DRI protein selama kehamilan. Total protein yang dibutuhkan

dalam kehamilan mencapai + 925 g pada wanita yang mengalami penambahan

berat badan sebanyak 12.5 kg dan melahirkan bayi dengan BBL 3300 g. Pada

trimester kedua, diperkirakan 25 gram/hari peningkatan yang diperlukan untuk

total 70-75 gram/hari (atau 1,1 gram protein/kgBB/hari). Peningkatan relatif

yang dibutuhkan di atas kebutuhan wanita tidak hamil lebih besar untuk protein

(peningkatan 54%) dibandingkan nutrisi lain. Walaupun begitu karena asupan

protein tampak relatif lebih tinggi dibanding wanita tidak hamil, kira-kira 50

gram/hari untuk wanita tidak hamil. Wanita yang menjalankan diet vegan dan

mengandung janin multiple akan membutuhkan perhatian lebih akan asupan

protein mereka. Protein terutama terdapat pada produk hewani seperti telur,

susu, daging sapi, daging ayam, makanan laut.5

Page 15: Referat Nutrisi

2.3.3. Asam lemak esensial

Asam lemak esensial seperti asam linoleic dan asam alpha linoleic serta

derivat rantai panjang, asam arakidonat dan asam dokosahexaenoic (DHA)

adalah komponen struktural yang penting dari membran sel dan juga penting

dalam formasi jaringan baru. Asupan diet penting selama kehamilan untuk

perkembangan fetus.

Rantai panajang asam lemak polyunsaturated (PUFA) penting dalam

perkembangan dan pertumbuhan saraf. Walau mungkin ada beberapa

keuntungan untuk wanita hamil mengkonsumsi suplemen mengandung PUFA

seperti minyak ikan, tetapi hal ini masih banyak diperdebatkan dalam penelitian

sekarang ini. Rantai panjang asam lemak n-3, DHA, dapat disintesis dari asam

alpha linoleic dalam jumlah terbatas. Sumber makanan paling baik dari DHA

adalah minyak ikan. DHA penting untuk perkembangan otak serta retina dari

janin. DHA banyak ditemukan dalam sel fotoreseptor retina dan asam lemak

pada membran sel otak. DHA dan AA terdapat lebih dari 30 % konten

fosfolipid otak dan retina. Perkembangan otak janin berkembang cepat pada

trimester ketiga kehamilan dan pada balita awal. asam linoleic disimpan dalam

jaringan adiposa dalam jumlah yang banyak sedangkan jumlah asam alpha

linoleic lebih sedikit. Selama kehamilan konsentrasi asam lemak esensial dalam

darah ibu menurun sekitar 40 %, kadar AA menurun sekitar 23 % dan DHA

menurun sampai 52 %. Di waktu yang sama asam lemak non esensial

meningkat tetapi setelah persalinan terjadi normalisasi walaupun lambat.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa suplementasi ibu hamil dengan

n-3 PUFA selama kehamilan dapat mencegah kelahiran prematur dan BBLR.

DHA dan EPA dapat berpengaruh terhadap umur gestasi dan berat badan lahir

atau keduanya. Hal ini terjadi dengan cara mempengaruhi keseimbangan

prostalglandin dalam proses parturisi atau dengan peningkatan aliran darah yang

menunjang pertumbuhan fetus. Asam lemak esensial terutama terdapat pada

minyak ikan, biji-bijian, kacang kedelai, walnut, minyak sayur dan tauge.

Page 16: Referat Nutrisi

2.3.4. Vitamin Larut Air

Kebutuhan untuk kebanyakan vitamin larut dalam air meningkat selama

kehamilan. Folat dan vitamin B6 meningkat relatif tinggi saat kehamilan (folat

50 %, vitamin B6 46%).5

2.3.4.1. Folat

Folat berperan dalam reaksi transfer karbon tunggal, terutama

penting untuk sintesis asam nukleat dan beberapa asam amino yang

berguna untuk produksi sel baru dan jaringan. Folat eritrosit dipercaya

sebagai marker terbaik untuk mengetahui status folat jangka panjang pada

kehamilan, serum folat dapat juga digunakan tetapi lebih merefleksikan

perubahan asupan diet yang baru terjadi. Dengan asupan folat yang

inadekuat, penurunan konsentrasi serum dan folat eritrosit dapat

menimbulkan anemia megaloblastik. Gangguan status folat selama

kehamilan mungkin berhubungan dengan prognosis yang buruk seperti

komplikasi kehamilan, aborsi spontan, kelahiran prematur dan BBLR. Ada

penelitian suplementasi yang menyarankan bahwa penambahan 200 mcg

asupan folat ekuivalen dengan reduksi dalam prevalensi NTD yang terjadi

setelah fortifikasi mandatori dengan folat pada roti, sereal, tepung dan

produk padi-padian. Direkomendasikan bahwa wanita hamil sebaiknya

mengkonsumsi 400 mcg folat sintetik/hari selama 12 minggu setelah

konsepsi untuk mengoptimalkan status folat sebelum terjadi penutupan

neural tube dan menurut penelitian hal ini dapat mencegah separuh insiden

NTD. Contoh makanan yang mengandung folat adalah sereal dan produk

sereal, jeruk, raspeberi, asparagus, brokoli, kacang polong, daging sapi,

susu, kacang tanah.5

2.3.4.2. Vitamin B6

Vitamin B6, dalam bentuk fosfat piridoksal, adalah koenzim yang

terlibat dalam lebih dari 100 reaksi metabolik, kebanyakan dari reaksi

tersebut berperan dalam metabolisme asam amino dan protein. Selama

Page 17: Referat Nutrisi

kehamilan, vitamin B6 mempunyai peran penting dalam sintesis asam

amino nonesensial, heme, eritrosit, protein imun dan hormon. Dalam studi

observasional, vitamin B6 secara positif berhubungan dengan prognosis

kehamilan yang lebih baik seperti menurunnya insiden preeklamsia dan

skor APGAR lebih tinggi. Jumlah total kebutuhan untuk maternal dan

janin mencapai 25 mg, dimana tampak peningkatan dalam kebutuhan

sehari-hari sekitar 0,25 mg setelah perhitungan rata-rata 75% bioavibilitas

makanan mengandung B6 dan adanya peningkatan berat badan ibu.

Karena kebutuhan vitamin B6 mendominasi setengah waktu kehamilan

terakhir dan karena vitamin B6 tidak disimpan dalam tubuh untuk waktu

lebih lama, peningkatan asupan dalam kehamilan awal tidak perlu

seadekuat kebutuhan untuk kehamilan lanjut. Walau begitu, DRI diatur

sebagai tambahan sebesar 0,6 mg/hari. Vitamin B6 terdapat pada ikan,

kedelai, pisang, telur dan biji-bijian.5

2.3.5 Mineral

2.3.5.1 Yodium

Asupan yodium perlu ditingkatkan selama kehamilan untuk

sintesis hormon tiroid. Defisiensi yodium pada ibu selama kehamilan

dapat menyebabkan pembesaran kelanjar tiroid, dapat berkembang

menjadi goiter dan hipotiroid. Hipotiroid pada ibu meningkatkan risiko

prognosis janin yang buruk termasuk lahir meninggal, aborsi spontan,

anomali kongenital, retardasi mental, tuli, kaku displegia dan kretinisme.

Untuk menghindari hal buruk tersebut terjadi pada janin, defisiensi

yodium pada ibu harus dikoreksi sebelum konsepsi.5

Selama hamil, deposisi yodium pada janin kira-kira 75 mcg/hari.

Hasil dari studi keseimbangan yodium dan percobaan suplementasi

yodium untuk mencegah pembesaran kelenjar tiroid dan goiter selama

kehamilan menunjukan bahwa tambahan 70 mcg/hari dibutuhkan untuk

Page 18: Referat Nutrisi

memenuhi kebutuhan saat kehamilan hingga 97-98% populasi selama

kehamilan. Yodium terutama terdapat pada makanan laut dan garam

beryodium.5

2.3.5.2 Iron

Jika zat besi tidak tersedia dalam diet maka zat besi dari simpanan

dalam hepar ibu digunakan. Produksi hemoglobin janin biasanya adekuat,

walaupun ibu mengalami defisiensi zat besi yang berat, sehingga kejadian

jarang terjadi anemia pada neonatus. Walaupun begitu defisiensi zat besi

pada ibu secara umum sering, dan anemia adalah komplikasi kehamilan

yang paling sering terjadi terkait nutrisi. Walaupun prevalensi anemia

dalam keahamilan sulit diukur, hal ini telah diperkirakan 2-4% wanita

hamil menderita anemia dan sebagian besar kasus mengenai defisiensi

asupan zat besi. Defisiensi besi pada ibu meningkatkan risiko kelahiran

prematur dan konsekuensi BBLR serta menurunkan kemungkinan ibu

mentoleransi perdarahan selama persalinan dan defisiensi besi postpartum.

Kebutuhan total besi selama kehamilan sekitar 1.070 mg, sebagian besar

digunakan selama pertengahan terakhir kehamilan. Sebagian besar

kebutuhan zat besi (500 mg) digunakan oleh sum-sum tulang untuk

sintesis hemoglobin. Massa sel darah merah meningkat kira-kira 33% dan

volume darah meningkat sekitar 50% selama kehamilan yang sehat.

Penambahan supply darah dibutuhkan untuk aliran darah ekstra ke uterus

dan plasenta, kebutuhan metabolisme ekstra janin yang tumbuh dan

peningkatan perfusi organ maternal lain terutama ginjal untuk

menyingkirkan produk sisa metabolisme tambahan selama kehamilan.

Penyimpanan zat besi terjadi terutama selama trimester akhir. Hal ini telah

diperkirakan 250-300 mg terakumulasi pada jaringan janin dan ibu.

Walaupun efisiensi absorbsi zat besi dari makanan dapat meningkat

selama kehamilan, peningkatan kebutuhan harian sebesar 9 mg/hari tidak

mudah dicapai hanya dari asupan makanan saja. Selain itu wanita jarang

hamil dengan kondisi cadangan zat besi yang optimal. 50% peningkatan

Page 19: Referat Nutrisi

kebutuhan zat besi selama kehamilan dibanding sebelum konsepsi lebih

besar daripada kebutuhan nutrisi lain kecuali protein. Perkiraan jumlah zat

besi dalam makanan 1000 cal adalah 6 mg. wanita hamil mengkonsumsi

tambahan energy sebesar 400 kcal/hari sehingga kira-kira 2,5 mg/hari

tambahan zat besi, jumlah ini kurang dari jumlah yang direkomendasikan

yaitu 9 mg/hari. Karena kesulitan inheren dalam pemenuhan DRI untuk

zat besi pada kehamilan maka CDC merekomendasikan suplemen besi 30

mg/hari untuk semua wanita hamil dimulai dari kunjungan pertama ANC.

Ketika hemoglobin rendah, 60-120 mg/hari suplemen besi dapat diberikan.

Zat besi terutama terdapat pada hati ayam/sapi, kerang, daging merah,

kacang-kacangan, kuning telur, sayur mayur hijau.5

2.3.5.3 Zinc

Zinc adalah nutrisi lain dengan peningkatan kebutuhan dalam

kehamilan cukup besar dibanding saat tidak hamil (38%). Zinc berperan

dalam sintesis asam deoksiribonukleat, asam ribonukleat dan ribosom dan

selain itu dibutuhkan untuk ekspresi gen, diferensiasi sel dan replikasi sel.

Dalam kasus yang jarang, defisiensi zinc maternal karena acrodermitis

enteropathica, suatu kelainan genetic dimana zinc tidak dapat diabsorbsi

dengan baik, menyebabkan peningkatan risiko malformasi congenital pada

neonatus. Asupan zinc juga berperan mencegah kelahiran premature dan

mendukung perkembangan neurologis janin. Total kebutuhan zinc

diperkirakan 100mg untuk sintesis jaringan maternal dan janin, dimana

sebagian besar digunakan pada pertengahan akhir kehamilan.

Rekomendasi peningkatan zinc 3 mg/hari dalam kehamilan berdasarkan

akumulasi zinc untuk janin dan 0,73 mg/hari untuk ibu selama kuarter

terakhir kehamilan, terhitung dengan 27% efisiensi absorbsi. Zinc

terutama terdapat pada kacang tanah, daging sapi/domba, ikan, kerang,

produk hewani, daging ayam.5

Page 20: Referat Nutrisi

2.3.6 Nutrisi tanpa peningkatan kebutuhan selama kehamilan

Fakta bahwa kebutuhan untuk beberapa nutrisi tidak meningkat selama

kehamilan tidak mengimplikasikan bahwa nutrisi ini tidak penting bagi

kesehatan ibu dan janin. Kalsium contohnya, kebutuhan kalsium untuk janin

adalah substansial kira-kira 300 mg/hari. Walaupun begitu, karena adanya

penyeimbangan homeostatis, kebutuhan asupan untuk kalsium tidak berubah

selama kehamilan. Sistem hormone yang terintegrasi seperti hormone paratiroid

dan 1,25 dihidroksivitamin D, meregulasi absorbsi intestinal, ekskresi urin dan

fluks kalsium tulang. Selama kehamilan, efisiensi absorbsi kalsium meningkat

hingga mencapai 50 %, karena hal itu kebutuhan janin dapat dipenuhi tanpa

peningkatan asupan kalsium atau kehilangan mineral tulang dari ibu. Walaupun

DRI kalsium tidak meningkat selama hamil, hal ini perlu diketahui bahwa masih

banyak wanita hamil yang gagal memenuhi kebutuhan kalsiumnya. Menurut

data NHANES, rata-rata asupan kalsium wanita usia produktif 797 mg/hari

yaitu jauh di bawah jumlah yang direkomendasikan. Untuk nutrisi lain, bukti

yang tersedia umumnya tidak cukup untuk menunjang rekomendasi peningkatan

asupan selama kehamilan (misal biotin, vitamin K, vitamin E, klor, fluor).

Untuk beberapa nutrisi lain, asupan untuk wanita tidak hamil telah lebih dari

cukup untuk memenuhi peningkatan kebutuhan yang sedikit (missal sodium,

potassium, vitamin D).5

2.4. Panduan Nutrisi pada Kehamilan

Pengaturan makan pada kehamilan yang dianjurkan, antara lain menghindari

susu yang belum dipateurisasi, keju, telur mentah (menghindari infeksi listeria dan

salmonella yang berbahaya pada kehamilan); makanan olahan harus dipanaskan

sebelum dikonsumsi; menghindari kelebihan vitamin A termasuk suplemen dan

multivitamin yang mengandung vitamin A, karena kandungan asam renitoat yang

berlebih dapat mempunyai efek teratogenik.4

Panduan nutrisi ibu hamil5

Peningkatan berat badan yang disarankan bagi wanita hamil

Page 21: Referat Nutrisi

Rekomendasi nutrisi yang baik untuk wanita hamil:5

Makan makanan yang bervariasi

Mengkonsumsi makanan sesuai panduan piramida makanan

Mengkonsumsi suplemen harian seperti yang direkomendasikan tenaga medis.

Page 22: Referat Nutrisi

Hindari diet untuk menurunkan berat badan, diet rendah sosium dan diuretik,

substansi berbahaya (alkohol, rokok, obat-obatan), konsumsi lemak, garam,

kafein, gula dan pemanis buatan secara berlebihan.

Makan makanan yang matang dan perhatikan higienitas makanan.

Asupan cairan/air lebih banyak dan hindari minuman bersoda serta soft drinks.

Suplementasi vitamin A sebaiknya memperhatikan keamanan dalam

pemberiannya karena vitamin A mempunyai sifat teratogenik.

2.5. Suplemen pada Kehamilan

Nutrisi penting mungkin dapat pula terlewatkan, walaupun ibu hamil tersebut

mengkonsumsi makanan sehat. Konsumsi vitamin sebaiknya dimulai sejak 3 bulan

sebelum konsepsi. Bagi orang vegetarian atau penderita penyakit kronis biasanya

disarankan mengkonsumsi suplemen khusus. Konsumsi suplemen herbal pun saat

kehamilan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dahulu.6

Beberapa penelitian mengenai manfaat penggunaan suplemen pada

kehamilan, antara lain:

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Christine Roth, dkk mengenai

penggunaan asam folat oleh beberapa wanita di Norwegia 4 minggu

sebelum hingga 8 minggu setelah konsepsi berhubungan dengan

pengurangan terhadap resiko terjadinya keterlambatan kemampuan

berbahasa yang berat pada anak usia 3 tahun.7

Jurnal dari ACAAI (American College of Allergy, Asthma and

Immunology) menyatakan bahwa defisiensi besi selama kehamilan secara

langsung dapat berpengaruh kepada kesehatan pernapasan pada bayi dan

anak-anak, sehingga diperlukan penambahan berupa suplemen besi untuk

ibu hamil.8

Studi menyatakan bahwa pemberian antioksidan, misalnya vitamin C dan

E dapat mengurangi angka kejadian preeklampsia dengan mencegah

perusakan radikal bebas. Radikal bebas tersebut dapat menghambat

perkembangan plasenta dan penyaluran aliran darah dari ibu ke janinnya.

Radikal bebas ini yang dapat menyebabkan terjadinya preeklampsia.

Page 23: Referat Nutrisi

Penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh James M. Roberts, M.D., dkk

dan diterbitkan oleh New England Journal of Medicine menyangkal

pendapat tersebut, yaitu konsumsi vitamin C dan E yang dimulai sejak

awal kehamilan tidak dapat mengurangi resiko penyakit hipertensi dan

komplikasinya selama kehamilan.9

BAB III

Page 24: Referat Nutrisi

KESIMPULAN

Ibu hamil mengalami perubahan-perubahan pada berbagai sistem organnya. Pada

sistem kardiovaskular terjadi peningkatan curah jantung, penurunan resistensi vaskuler

sistemik dan peningkatan frekuensi jantung. Pada sistem respirasi terjadi peningkatan

ventilasi pernapasan.

Terjadi juga peningkatan berat badan sebanyak 12,5 kg. Pada ibu hamil

dianjurkan untuk menambah berat badan 0,5 kg/minggu. Jumlah cairan juga meningkat

pada ibu hamil (3,5 L dari janin, plasenta, cairan amnion; 3 L lainnya dari peningkatan

volume darah ibu, uterus dan payudara). Peningkatan jumlah cairan ini kadar zinc dalam

tubuh ibu akan menurun karena dilusi. Zat besi sangat penting dikonsumsi untuk wanita

hamil, dengan kebutuhan besi pada kehamilan normal sebesar 1000 mg.

Pada ibu hamil sering terjadi mual dan muntah, yang merupakan sebab dari

peningkatan hormone yang berhubungan dengan kehamilan. Konstipasi dan hemoroid

merupakan hal yang sering terjadi pada kehamilan. Heart burn sering dirasakan pada

wanita yang makan dalam jumal yang sedikit.

Wanita hamil membutuhkan peningkatan energi sebesar 300 kalori ekstra per

hari. Karena kebutuhan energi dipengaruhi oleh banyak factor, maka pengukuran berat

badan secara berkala merupakan cara terbaik untuk menentukan asupan energi yang

adekuat.

Protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, perkembangan plasenta, produksi

amnion, peningkatan volume darah ibu dan perkembangan uterus. Total protein yang

Page 25: Referat Nutrisi

dibutuhkan dalam kehamilan mencapai + 925 g. Pada trimester kedua, diperkirakan 25

gram/hari peningkatan yang diperlukan untuk total 70-75 gram/hari.

Asam lemak esensial (asam linoleic, asam alpha linoleic, asam arakidonat dan

DHA) sangat penting untuk pertumbuhan fetus. Sumber makanan yang paling banyak

mengandung DHA adalah minyak ikan. DHA ini penting untuk perkembangan otak dan

retina dari janin.

Direkomendasikan bahwa wanita hamil sebaiknya mengkonsumsi 400 mcg folat

sintetik/hari selama 12 minggu setelah konsepsi. Contoh makanan yang mengandung

folat adalah sereal dan produk sereal, jeruk, raspeberi, asparagus, brokoli, kacang polong,

daging sapi, susu, kacang tanah. Vitamin B6 secara positif berhubungan dengan

menurunnya insiden preeklamsia dan skor APGAR yang lebih tinggi. Dibutuhkan jumlah

total kebutuhan untuk maternal dan janin sebesar 25 mg. Vitamin B6 terdapat pada ikan,

kedelai, pisang, telur dan biji-bijan.

Kebutuhan mineral untuk ibu hamil meliputi yodium, besi dan zinc. Asupan

yodium perlu ditingkatkan sebesar 70 mcg/hari. CDC merekomendasikan suplemen besi

30 mg/hari untuk semua wanita hamil dimulai dari kunjungan pertama ANC. Zat besi

dapat diperoleh dari hati ayam/sapi, kerang, daging merah, kacang-kacangan, kuning

telur, sayur mayur hijau. Rekomendasi peningkatan zinc 3 mg/hari dalam kehamilan

berdasarkan akumulasi zinc untuk janin dan 0,73 mg/hari untuk ibu selama kuarter

terakhir kehamilan. Zinc terutama terdapat pada kacang tanah, daging sapi/domba, ikan,

kerang, produk hewani, daging ayam.

Pengaturan makan pada kehamilan yang dianjurkan:

- Menghindari susu yang belum dipateurisasi, keju, telur mentah

- Makanan olahan harus dipanaskan sebelum dikonsumsi

- Menghindari kelebihan vitamin A

- Makan makanan yang bervariasi

- Mengkonsumsi makanan sesuai panduan piramida makanan

Konsumsi vitamin sebaiknya dimulai sejak 3 bulan sebelum konsepsi. Manfaat

pengunaan suplemen pada kehamilan:

Page 26: Referat Nutrisi

- Penggunaan asam folat dapat mengurangi resiko terjadinya keterlambatan

kemampuan berbahasa yang berat pada anak usia 3 tahun.

- Defisiensi besi selama kehamilan secara langsung dapat berpengaruh kepada

kesehatan pernapasan pada bayi dan anak-anak, sehingga dibutuhkan penambahan

suplemen besi untuk ibu hamil.

- Vitamin C dan E sebagai antioksidan tidak dapat mengurangi angka kejadian

preeklamsia.