Sap Nifas Poli Kandungan Haji

27
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Nifas Sasaran : Pasien IRJ Poli Kandungan RSU Haji Surabaya Tempat : IRJ Poli Kandungan RSU Haji Surabaya Hari/Tanggal : Waktu : Pkl. – Selesai I. ANALISIS INSTRUKSIONAL 1. Penyuluh : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Bidan 2. Peserta : Pasien IRJ Poli Kandungan RSU Haji Surabaya II. TUJUAN 1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Pada akhir penyuluhan para peserta penyuluhan dapat mengulang kembali dan menjelaskan perawatan nifas. 2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS a. Peserta dapat menjelaskan pengertian nifas b. Peserta dapat menjelaskan tujuan perawatan nifas c. Peserta dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada masa nifas d. Peserta dapat menjelaskan perawatan yang dapat dilakukan saat nifas

description

penyuluhan nifas

Transcript of Sap Nifas Poli Kandungan Haji

Page 1: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Nifas

Sasaran : Pasien IRJ Poli Kandungan RSU Haji Surabaya

Tempat : IRJ Poli Kandungan RSU Haji Surabaya

Hari/Tanggal :

Waktu : Pkl. – Selesai

I. ANALISIS INSTRUKSIONAL

1. Penyuluh : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan

Bidan

2. Peserta : Pasien IRJ Poli Kandungan RSU Haji Surabaya

II. TUJUAN

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Pada akhir penyuluhan para peserta penyuluhan dapat mengulang kembali dan

menjelaskan perawatan nifas.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

a. Peserta dapat menjelaskan pengertian nifas

b. Peserta dapat menjelaskan tujuan perawatan nifas

c. Peserta dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada masa nifas

d. Peserta dapat menjelaskan perawatan yang dapat dilakukan saat nifas

e. Peserta dapat menjelaskan dan mempraktekkan perawatan bayi

III. MATERI

1. Pengertian Nifas

2. Tujuan Perawatan Nifas

3. Perubahan yang terjadi saat nifas

4. Perawatan Nifas

5. Perawatan Bayi

Page 2: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

IV. METODE

Ceramah dan Diskusi

V. MEDIA

Flip Chart dan Leaflet

VI. SETTING

A. Waktu

No Waktu Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta1 3 menit Pembukaan 1. Membuka kegiatan dengan

mengucapkan salam dan menanyakan kabar.

2. Kontrak waktu3. Memperkenalkan diri.4. Menjelaskan tujuan

penyuluhan.5. Menyebutkan materi yang

akan diberikan.

1. Menjawab salam dan menyatakan kabar.

2. Mendengarkan3. Memperhatikan.

2. 10 menit

Kegiatan Penyuluhan

1. Menggali pengetahuan peserta Perawatan Nifas

2. Menjelaskan Perawatan Nifas

1. Mendengarkan dan memperhatikan.

3. 10 menit

Diskusi dan Evaluasi

1. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan kemudian mendiskusikan bersama-sama.

2. Menanyakan kembali materi yang telah diberikan

3. Membagikan Leaflet

1. Bertanya mengenai materi yang kurang jelas.

2. Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang diberikan.

4 2 menit Penutup 1. Penyaji menarik kesimpulan dari materi yang telah dijelaskan.

2. Mengucapkan terimakasih atas kesempatan dan perhatian yang diberikan.

3. Salam penutup

1. Memperhatikan2. Mengucapkan

terimakasih kembali kepada mahasiswa yang memberikan penyuluhan.

3. Menjawab salam.

Page 3: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

B. Ruangan

VII. PENGORGANISASIAN

1. Pembimbing akademik : Dwi Purwanti, S.Kp., M.Kes

2. Moderator : Restiningsih

3. Pembicara : Maria Suci A

4. Observer : Ayunda Septi Virdani

5. Fasilitator : Ayunda Septi Virdani

VIII. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan

b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Poli Kandungan RSU Haji

Surabaya

c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 3 hari sebelum

dan menjelang penyuluhan dilakukan

2. Evaluasi Proses

a. Ketepatan waktu acara

b. Peserta antusias dengan diadakan penyuluhan

c. Tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai

d. Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan menjawab dengan tepat

= Observer

= Moderator

= Pembicara

= Fasilitator

= Peserta

Page 4: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

3. Evaluasi Hasil

Peserta dapat menjelaskan kembali mengenai perawatan masa nifas dan dapat

mempraktekkannya

IX. JOB DESCRIPTION

Moderator

Oleh : Restiningsih

1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam

2) Memperkenalkan diri

3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

4) Menyebutkan materi yang akan diberikan

5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan

6) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan

7) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi

8) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan

Pembicara

Oleh : Maria Suci A

1) Menggali pengetahuan peserta tentang Perawatan Masa Nifas

2) Menjelaskan materi perawatan nifas

3) Menjawab pertanyaan peserta

Fasilitator

Oleh : Ayunda Septi Virdani

1) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan

2) Mengatur tehnik acara sebelum dimulainya penyuluhan

3) Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberi

kesempatan bertanya

4) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta

5) Membagi leaflet kepada peserta pada saat evaluasi

Observer

Page 5: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

Oleh :Ayunda Septi Virdani

1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan

2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan

berlangsung

3) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil

penyuluhan

Page 6: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

MATERI PENYULUHAN

I. Definisi Nifas

Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya placenta sampai enam minggu

berikutnya (Hendry,2009).

Masa nifas atau puerpurium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Saifuddin, 2008).

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta

sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003).

II. Tujuan Perawatan Nifas

1. Memulihkan dan mempertahankan kesehatan fisik ibu dengan mobilisasi

bertahap, menjaga kebersihan, dan mencegah terjadinya anemia.

2. Memulihkan dan mempertahankan kesehatan psikologis ibu dengan

memberi dukungan dan memperkuat keyakinan ibu dalam menjalankan

peran seagai ibu.

3. Mencegah terjadinya komplikasi selama masa nifas dan bila perlu

melakukan pengobatan atau pun rujukan.

4. Memperlancar dalam pembentukan ASI

5. Memberikan KIE pada ibu dan keluarga tentang perubahan fisik dan

tanda-tanda infeksi, pemberian ASI, Asuhan pada diri sendiri, gizi

seimbang, kehidupan seksual dan kontrasepsi sehingga ibu mampu

merawat dirinya dan bayinya secara mandiri selama masa nifas (Sudjiatini,

2010)

III. Perubahan Pada Masa Nifas

Hampir semua organ mengalami perubahan pada masa nifas. Rentang

penyesuaian dapat terjadi mulai dari yang ringan sampai berat. Beberapa

perubahan penting yang harus diketahui :

Keadaan umum

1. Beberapa ibu menggigil segera setelah melahirkan namun suhu tubuh tidak

berubah.

2. Frekuensi nadi melambat, normal atau menjadi cepat akan tetapi tidak

diatas 100 dpm

Page 7: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

3. Tekanan darah bervariasi, dalam keadaan normal tidak melebihi 140 / 90

mmHg

4. Berat badan menurun rata-rata 8 kg pasca persalinan, penurunan berat

badan lebih lanjut merupakan akibat involusi uterus, diuresis dan

tergantung apakah memberikan ASI atau tidak.

Kulit

1. Peningkaan pigmentasi didaerah wajah, dinding abdomen dan vulva mereda

namun biasanya areola mammae menjadi semakin berwarna gelap

dibandingkan sebelum kehamilan.

2. Setelah terjadi diuresis, edema mulai menghilang dalam beberapa hari.

3. Beberapa hari setelah melahirkan terjadi pengeluaran keringat yang

berlebihan.

Dinding Perut

1. Dinding abdomen menjadi lembek (kendor dan keriput) dan terjadi

divarikasi otot abdomen.

2. Striae gravidarum, bila ada maka gambaran ini tidak lenyap akan tetapi

berubah menjadi merah.

Traktus Gastrointestinal

1. Sering merasa haus.

2. Nafsu makan bervariasi dari anoreksia sampai ‘rakus’

3. Perut sering kembung dan buang angin (flatus).

4. Beberapa pasien mengeluh terjadinya sembelit akibat penurunan tonus usus

selama hamil, berkurangnya asupan makanan selama persalinan dan

pemberian enema saat persalinan. Konstipasi ini sering terjadi pada pasien

episiotomi atau wasir yang hebat.

Traktus urinarius

1. Sering terjadi retensio urine yang merupakan akibat penurunan tonus

kandung kemih selama kehamilan dan edema urethra akibat persalinan.

Disuria dan kesulitan pasase urine menyebabkan retensio urine total atau

terjadi rentensio dengan inkontinensia. Kandung kemih penuh mengganggu

kontraksi uterus.

2. Diuresis terjadi pada hari kedua dan ketiga masa nifas. Pada penderita

edema, diuresis terjadi segera setelah persalinan.

Page 8: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

3. Inkontinesia (kebocoran urine) sering terjadi saat pasien tertawa atau batuk.

Inkontinensia dapat terjadi sejak saat kehamilan dan berlanjut sampai masa

nifas. Inkontinensia urine dapat menjadi semakin berat namun biasanya

dapat diatasi dengan latihan otot dasar panggul.

Latihan dasar panggul ( Kegel Exercise ). Otot-otot yang dilatih adalah otot

yang bertugas untuk menghentikan aliran urine. Otot-otot ini dilatih dengan

cara mengencangkannya sekuat mungkin seolah-olah sedang menghentikan

aliran urine. Latihan dilakukan 4 kali sehari, masing-masing selama 10

menit.

Fungsi kandung kemih dapat terganggu sementara pada pasien dengan

analgesia epidural. Dapat terjadi retensio urine total atau terjadi retensi

dengan ‘overflow’. .

Darah

1. Nilai kadar Hb stabil dalam jangka waktu 4 hari.

2. Kadar trombosit meningkat dan trombosit menjadi lebih bergerombol dari

hari ke 4 sampai 10 pasca persalinan. Keadaan ini dan gangguan

pembekuan darah lain mempermudah terjadinya tromboemboli pada masa

nifas.

Payudara

Terjadi perubahan menonjol saat nifas adalah akibat proses menghasilkan ASI.

Traktus genitalis

Selama masa nifas terjadi perubahan traktus genitalis yang jelas:

1. VULVA: vulva membengkak dan terbendung pasca persalinan, namun

keadaan ini dengan cepat akan hilang. Robekan jalan lahir dan luka

episiotomi biasanya mudah sembuh

2. VAGINA: sesaat setelah persalinan, vagina dalam keadaan lebar,

dindingnya lebih rata, edematous dan terbendung. Ukuran dan ruggae

vagina akan kembali normal dalam jangka waktu 3 minggu. Dinding vagina

lebih kendor dibandingkan sebelumnya dan kadang-kadang mengalami

prolapsus vaginae sehingga terjadi sistokel atau rektokel. Robekan kecil

pada vagina sembuh dalam jangka waktu 7 – 10 hari.

3. SERVIK: Setelah persalinan pervaginam pertama, ostium uteri eksternum

primipara memperlihatkan gambaran terbelah. Beberapa hari pertama pasca

Page 9: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

persalinan, servik praktis masih dalam keadaan terbuka dan dalam jangka

waktu 7 hari ostium servik seharusnya sudah menutup kembali.

4. UTERUS:

Involusi Tinggi fundus uteri

Bayi lahir Setinggi pusat

Uri lahir 2 jari bawah pusat

1 minggu Pertengahan pusat dan simpisis

2 minggu Tidak teraba di atas simpisis

6 minggu Bertambah kecil

8 minggu Sebesar normal

Mules-mules

Hal ini timbul akibat kontraksi uterus dan biasanya lebih terasa sedang

menyusui. Hal ini dialami selama 2-3 hari sesudah bersalin. Perasaan sakit ini

juga timbul bila masih ada sisa selaput ketuban, plasenta atau gumpalan dari di

cavum uteri. Bila si ibu sangat mengeluh, dapat diberikan analgetik atau

sedativa supaya ia dapat beristirahat tidur.

(Cunningham, 2007, Sudjiyatini, 2010)

5. Lochea

Campuran antara darah dan desidua yang mati dinamakan lochea.Lochea

adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi asa

atau alkalis yang dapat membuat organism berkembang lebih cepat

daripada kondisi asam yang ada pada vagina normal (Sudjiyatini, 2010)

Lochea Waktu Warna Ciri-ciri

Rubra 1-3 hari Merah

kehitaman

Terdiri dari sel

desidua, verniks

kaseosa, rambut

lanugo, sisa

mekonium dan sisa

darah

Sanginole

nta

3-7 hari Putih

bercampur

Sisa darah bercampur

Page 10: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

merah lendir

Serosa 7-14 hari Kekuningan/

kecoklatan

Lebih sedikit darah

dan leih banyak

serum, juga terdiri

dari leukosit dan

laserasi plasenta

Alba 14 hari Putih Mengandung

leukosit, selaput

lendir serviks, dan

seraut mati.

(Perubahan Lochea dikutip dari sudjiyatini, 2009)

IV. Perawatan Nifas

Nutrisi

Kebutuhan nutrisi pada masa nifas meningkat 25% yaitu untuk

produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari

biasanya. Penambahan kalori pada ibu nifas sebanyak 500 kkal tiap hari.

Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas,

metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI

itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan

perkembangannya.

Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti

susunannya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin,

pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet

dan pewarna. Menu makanan yang seimbang mengandung unsur-unsur,

seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung. Untuk kebutuhan

ibu menyusui harus minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu

untuk minum setiap kali menyusui).

Istirahat

Page 11: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

Istirahat atau tidur sangat diperlukan untuk mengembalikan kelelahan

akibat proses persalinan, disamping itu bermanfaat untuk membantu produksi

ASI, proses involusi, mengurangi darah yang keluar serta mengurangi depresi.

Setelah menghadapi ketegangan dan kelelahan saat melahirkan, usahakan

untuk rileks dan istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur. Pasang

dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan bayi beristirahat untuk

menghilangkan rasa tegang dan lelah. Kebutuhan istirahat dan tidur harus

lebih diutamakan daripada tugas-tugas rumah tangga yang kurang penting.

Jangan sungkan untuk meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu merasa

lelah. Istirahat juga memberi ibu energi untuk memenuhi kebutuhan makan

dan perawatan bayi sering dapat tidak terduga.

Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal, antara lain:

mengurangi jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi

uterus, memperbanyak perdarahan, bahkan menyebabkan depresi postpartum

dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.

Aktifitas

Mobilisasi sangat bervariasi tergantung pada komplikasi persalinan, nifas atau

sembuhnya luka. Jika tidak ada kelainan, lakukan mobilisasi sedini mungkin,

yaitu dua jam setelah persalinan normal. ini berguna untuk memperlancar

sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina (lochea). Selain itu juga

sangat berguna bagi semua system tubuh terutama fungsi usus, kandung

kemih, dan paru-paru disamping membantu mencegah thrombosis pada

pembuluh darah tungkai dan mengubah perasaan sakit menjadi sehat.

Eliminasi

Page 12: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

Pengeluaran air seni akan meningkat 24-48 jam pertama sampai sekitar hari

ke-5 setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena volume darah meningkat pada

saat hamil tidak diperlukan lagi setelah persalinan. Oleh karena itu, ibu perlu

belajar berkemih secara spontan dan tidak menahan buang air kecil ketika ada

rasa sakit pada jahitan. Menahan buang air kecil akan menyebabkan terjadinya

bendungan air seni dan gangguan kontraksi rahim sehingga pengeluaran cairan

vagina tidak lancar.

Sedangkan buang air besar akan sulit karena ketakutan akan rasa sakit, takut

atau karena adanya haemorroid (wasir). obstipasi pada 3 hari post partum

adalah fisiologis. Bila melebihi dapat dibantu dengan mobilisasi dini,

mengkonsumsi makanan tinggi serat dan cukup minum.

Kebersihan diri

Pada masa nifas dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri secara keseluruhan

untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit seluruh tubuh.

1. Pakaian sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat

karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi

berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian

agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering.

Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada

daerah sekitarnya akibat lochea.

2. Kebersihan rambut : Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami

kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya

menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya

kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain.

Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci

Page 13: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.

Hindari penggunaan pengering rambut.

3. Kebersihan kulit : Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat

hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk

menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh

karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan

merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi

lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.

4. Kebersihan vulva dan sekitarnya

Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan

daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian

membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil

atau besar.

Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua

kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan

dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.

Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan

sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk

menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan

sabun.

Latihan

Latihan setelah melahirkan dilakukan untuk memperlancar sirkulasi darah dan

mengembalikan otot-otot yang kendur, terutama rahim dan perut yang memuai

saat hamil.

Page 14: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

Latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti:

1. Dengan tidur terlentang dengan lengan di samping, menarik otot perut

selagi menarik nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada: tahan satu

hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali.

2. Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul (latihan Kegel).

3. Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat dan

pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan

sebanyak 5 kali.

4. Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap

minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6

setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.

Dukungan

Ibu pada masa nifas membutuhkan dukungan emosional dan psikologis dari

pasangan dan keluarga mereka, yang bisa memberikan dukungan dengan jalan

membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas di rumah agar ibu mempunyai

lebih banyak waktu untuk mengasuh bayinya. Cegah timbulnya pertentangan

dalam hubungan keluarga yang menimbulkan perasaan kurang menyenangkan

dan kurang bahagia. Ibu dalam masa nifas bisa merasa takut, oleh karena itu ia

akan memerlukan dukungan dan dorongan dengan perasaan ketidakmampuan

serta rasa kehilangan hubungan yang erat dengan suaminya, dan juga

tanggung jawab yang terus menerus untuk mengasuh bayi dan lain-lainnya.

Perawatan payudara

1. Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama puting susu.

2. Menggunkan BH yang menyokong payudara.

Page 15: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

3. Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada

sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Meyusui tetap dilakukan

mulai dari puting susu yang tidak lecet.

4. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI

dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.

5. Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan:

- Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat

selama 5 menit.urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau

gunkanan sisir untuk mengurut payudara dengan arah menuju puting.

- Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu

menjadi lunak.

- Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat mengisap seluruh ASI

sisanya keluarkan dengan tangan.

- Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.

ASI Ekslusif

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi lahir sampai sekitar usia 6

bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain

seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, dan air putih.

Posisi menyusui yang benar

Page 16: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

Seksual

Sarankan secara fisik untuk memulai hubungan seksual begitu darah merah

berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina

tanpa rasa nyeri, luka jahitan perineum sembuh dan tidak ada rasa tidak

nyaman, aman untuk memulai melakukan hubungan seksual kapan saja klien

siap, tetapi budaya banyak yang mempunyai tradisi menunda sampai waktu

tertentu.

KB

Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin

merencanakan tentang keluarganya. Idealnya pasangan menunggu sekurang-

kurangnya 2 tahun untuk kehamilan berikutnya. Meskipun beberapa metode

KB mengandung risiko, akan tetapi menggunakan kontrasepsi lebih aman.

Sarankan kapan metode KB itu dapat dimulai, digunakan untuk wanita pasca

persalinan dan menyusui.

V. Perawatan Bayi

Memandikan Bayi

Dalam memandikan bayi yang baru lahir adahal yang harus

diperhatikan yaitu bayi harus berusia minimal 6 jam dan suhu air yang

digunakan harus dibawah 40oC. Serta, ruangan harus hangat, minimal

tidak ada angin yang berhembus atau pun AC yang masih menyala sebab

hal ini sangat berpengaruh terhadap suhu badan bayi.

Memandikan bayi harus tidak ragu dan lembut penuh kasih sayang,

namun tetap harus cekatan, cepat dan tepat (dalam arti, memandikan

bayi tidak boleh dibarengi dengan kegiatan lain. Bayi tidak boleh

ditinggal sendirian dalam bak mandi ataupun dalam keadaan tanpa

Page 17: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

pakaian). Dalam menyeka badan bayi saat mandi pun juga tidak boleh

sembarangan, harus dari muka lalu turun ke badan dan kaki, sedangkan

yang terakhir barulah alat kelaminnya. (Saleha,2009)

Perawatan tali pusat

Ujung tali pusat akan mengering dan putus pada 7 – 10 hari sesudah

bayi lahir, bisa juga 15 – 18 hari atau lebih. Orang tua dianjurkan untuk

memakaikan popok yang dilipat di bawah area tali pusat. Penutupan tali

pusat tidak dianjurkan karena akan memperlambat proses pengeringan

namun jika anda takut dan tetap ingin menutupnya, maka hanya gunakan

kasa steril saja tanpa alkohol karena bila alkohol telah menguap akan

meninggalkan sisa air campuran alkohol dan kelembabbannya dapat

menyebabkan infeksi. Warna merah dan pengeluaran bau yang tidak

sedap disekitar umbilikus harus diperhatikan karena sebagai tanda

adanya infeksi tali pusat.

Jika pembengkakan infeksi kurang dari 1 cm yang terjadi di sekitar

pangkal tali pusat, umumnya tubuh tidak mengalami demam atau panas.

Juga tidak memengaruhi kebutuhan bayi seperti minum susu atau ASI,

dan bisa dilakukan pengobatan lokal. Akan tetapi, bila kondisi tersebut

meluas atau timbul kemerahan di sekitar perut bayi atau bayi mengalami

distensi abdomen yang disertai demam, perut kejang hingga tidak mau

minum susu atau ASI, sebaiknya segera dibawa ke klinik atau rumah

sakit terdekat agar dilakukan pengobatan dan perawatan lebih intensif.

(Saleha,2009)

Page 18: Sap Nifas Poli Kandungan Haji

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, A, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta: Media

Aesculapius.

Wiknjosastro. 2007. Ilmu Kebidanan edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Bobak, et al. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Leveno, J, Karenth. 2009. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta: EGC.

Sudjiyatini, Nurjanah, Kurniati, Ana, 2010. Asuhan Ibu Nifas.

Cyrilluspublisher:Yogyakarta