Sap Disiplin Minum Obat

10
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DISIPLIN MINUM OBAT Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Klinik Keperawatan Jiwa Disusun Oleh : Efra Dianto Rizqi Asy’ari M. Irfan Helmy Selpi Andrian M. Nazar P Teresa Destika Permai Nababan Tomy Darajatun Rafni Nur R Uyu Rusdayat Reviana Anggiati Wa Ode Aisa Z PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JEND.A.YANI

description

minum obat

Transcript of Sap Disiplin Minum Obat

Page 1: Sap Disiplin Minum Obat

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)DISIPLIN MINUM OBAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Klinik Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :Efra Dianto Rizqi Asy’ari

M. Irfan Helmy Selpi AndrianM. Nazar P Teresa DestikaPermai Nababan Tomy DarajatunRafni Nur R Uyu RusdayatReviana Anggiati Wa Ode Aisa Z

PROGRAM PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JEND.A.YANICIMAHI2014

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Page 2: Sap Disiplin Minum Obat

Masalah keperawatan : Ketidaktahuan keluarga dan klien tentang disiplin

minum obat

Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa

Pokok Bahasan : Disiplin Minum Obat

Sasaran : Klien dan keluarga

Waktu : 20 menit.

Tanggal : 25 September 2014

Tempat : Ruang Rawat Jalan RS Jiwa Prov. Jabar

I. Tujuan Pembelajaran UmumSetelah diberikan penyuluhan tentang penyuluhan kesehatan jiwa selama 20

menit diharapkan keluarga mampu memahami tentang pemberian obat.

II. Tujuan Pembelajaran KhususSetelah diberi penyuluhan /pendidikan kesehatan/pembelajaran selama 20 menit diharapkan sasaran dapat:1. Menyebutkan manfaat obat2. Menyebutkan akibat dari ketidakpatuhan minum obat3. Menyebutkan 5 benar pemberian obat4. Menyebutkan tanda-tanda kekambuhan

III. Pokok Materi Penyuluhan1. Manfaat Obat2. Akibat dari ketidakpatuhan minum obat3. 5 benar pemberian obat4. Tanda-tanda kekambuhan

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

Page 3: Sap Disiplin Minum Obat

Metode : Ceramah dan tanya jawab Media : leaflet

Langkah-langkah kegiatan1. Kegiatan Pra Pembelajaran

Mempersiapkan materi, media dan tempat2. Membuka Pembelajaran (5 menit )

a. Memberi salamb. Perkenalanc. Kontrak waktud. Menjelaskan Tujuan Pembelajarane. Apersepsi/menggali kemampuan tentang materi

yang akan dijelaskan 3. Kegiatan Inti (15 menit)

a. Sasaran menyimak penjelasan materi melalui metode ceramah tanya jawab dan penggunaan media leaflet.

b. Sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi yang belum dipahami, kemudian dijawab oleh penyuluh

4. Penutup (5 menit)a. Moderator Mengajukan pertanyaan secara lisan

sebagai evaluasib. Moderator memberikan kesempatan untuk bertanya

kepada responden.c. Moderator Menyimpulkan materid. Memotivasi untuk menyusuie. Memberi salam.

Page 4: Sap Disiplin Minum Obat

V. Sumber 1. Dharmadi. 2002. Skizoprenia. Diakses pada 12 Agustus 2010 dari

http://www.resep.web.id/kesehatan/mengenal-penyakit-skizofrenia-salah-

satu-gangguan-psikosis-fungsional.html

2. Siswono. 2003. Dinamika keluarga dengan skizoprenia. Diakses pada 12

Agustus 2010 dari http://onlineassociate.net/pdf/angka-kejadian-

skizofrenia-di-indonesia/

3. http://nursingbegin.com/prinsip-enam-benar-dalam-pemberian-obat/

4. Pariwisata. 2006. Skizofrenia. (http://faktor-kekambuhan-skizofrenia.com,

Diakses 23 September 2014).

VI. Evaluasi Prosedur : Pre dan Post tes Bentuk : Pertanyaan Jenis tes : Demonstrasi Butiran soal

1. Sebutkan manfaat Obat2. Sebutkan akibat dari ketidakpatuhan minum obat3. Sebutkan 5 benar pemberian obat4. Sebutkan tanda-tanda kekambuhan

VII. Lampiran Materi1. Manfaat Obat2. Akibat dari ketidakpatuhan minum obat3. 5 benar pemberian obat4. Tanda-tanda kekambuhan

Page 5: Sap Disiplin Minum Obat

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Displin Minum ObatPrilaku pasien yang menaati semua ketentuan dan peraturan dalam

penggunaan obat sesuai dengan petunjuk medis yang telah diberikan oleh

tenaga kesehatan. Hal ini merupakan syarat utama tercapainya keberhasilan

dalam pengobatan yang dilakukan.

B. Manfaat dan Tujuan Pemberian Obat1. Membantu klien menjadi lebih tenang sehingga dapat beristirahat

2. Membantu klien dalam mengendalikan emosi

3. Membantu mengendalikan perilaku klien

4. membantu klien dalam berinteraksi dengan orang lain

5. Membantu proses pikir (konsentrasi)

C. Akibat Ketidakpatuhan Minum Obat1. Bertambah parahnya penyakit yang diderita

2. Penyakit menjadi kronis dan susah disembuhkan

3. Berkurangnya efektivitas obat yang dikonsumsi

4. Penyakit yang diderita sering kambuh kembali sehingga harus rawat inap

ulang

5. Terjadi overdosis (untuk penggunaan yang berlebihan)

D. Prinsip Lima benar Pemberian ObatYang dimaksud dengan 5 benar itu yaitu : Benar pasien,benar

Obat,Benar dosis,benar cara dan benar waktu

1. Benar PasienSebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan

identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung

kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon

secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien

Page 6: Sap Disiplin Minum Obat

mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat

gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain

seperti menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi harus selalu

diidentifikasi dari gelang identitasnya.

2. Benar ObatObat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan

nama dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa

nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama

generiknya atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien,

label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat

membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua

label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat

dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh

dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi.

Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi.

Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini

membantu mengingat nama obat dan kerjanya.

3. Benar DosisSebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika

ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep

atau apoteker sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan

dosisnya perawat harus memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik

ampul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau

tabletnya.

4. Benar Cara/RuteObat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor

yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum

pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat,

serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral,

sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.

Page 7: Sap Disiplin Minum Obat

a. Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak

dipakai yaitu melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti

tablet ISDN.

b. Parenteral, yaitu melalui vena (perset / perinfus).

c. Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa.

Misalnya salep, losion, krim, spray, tetes mata.

d. Rektal, yaitu pemberian obat melalui anus

e. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran

nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan

demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada

salurannya, misalnya salbotamol (ventolin), combivent, berotek untuk

asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen.

5. Benar WaktuIni sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya

tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang

memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh

kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam

pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena

susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada

obat yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang

berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.

E. Tanda-tanda Kekambuhan1. Ada penawaran minum obat (menolak minum obat)

2. Sulit tidur dan mondar-mandir

3. Malas berbicara dengan orang lain

4. Banyak menyendiri dan melamun

5. Malas melakukan aktifitas harian

6. Malas perawatan diri

7. Malas cemas dan khawatir yang berlebihan

8. Cepat marah dan mudah tersinggung

9. Keluyuran/pergi tanpa tujuan

10. Merusak tanaman dan mengganggu lingkungan

Page 8: Sap Disiplin Minum Obat

11. Merusak alat-alat rumah tangga

12. Memukul atau melukai orang lain

13. Melukai diri sendiri (mencoba bunuh diri)

14. Mengatakan keinginan untuk mati/bunuh diri

15. Mengancam orang lain

16. Teriak-teriak

17. Bicara dan tertawa sendiri

F. Tindakan yang dilakukan saat muncul tanda-tanda kekambuhanDalam pemberian obat oleh tenaga medis, ada jangka waktu yang

diperkirakan oleh tenaga medis hingga obat habis. namun jika dalam

prosesnya ternyata obat belum habis dan tanda-tanda kekambuhan muncul,

maka keluarga wajib mengantarkan kembali pasien untuk kontrol sehingga

dapat dilihat perkembangan dan diproses mana obat tersebut tidak efektif.