SAP Discharge Planning

download SAP Discharge Planning

of 18

description

Penyuluhan

Transcript of SAP Discharge Planning

SATUAN ACARA PENYULUHAN DISCHARGE PLANNINGDI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

1. NIKEIN TRISNA HARTINI(131413143095)2. NANDYA AYU SILVANINGRUM (131413143097)3. PUTRI ADELIYA NUROHMAH(131413143099)4. BUDI FAISOL WAHYUDI(131413143100)5. ANDRI WIJAYA (131413143008)6. RATNA AGUSTINA AKBAR(131413143096)7. RAHMA ERDHA YUNITA(131413143094)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSFAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA2014

SATUAN ACARA PENYULUHANJudul: Discharge Planning (Perencanaan PemulanganPasien)Sasaran: Keluarga pasien di Ruang Bedah Dahlia RSUD DR. SoetomoSurabaya Hari/tgl: Kamis, 25 September 2014Tempat: Ruang Tunggu Bedah DahliaPelaksana: Ners Muda Fakultas Keperawatan UNAIR Kelompok 7Waktu: Pukul 11.00 11.30 WIB I. Tujuan Instruksional UmumSetelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga pasien di Ruang Bedah Dahlia RSUD DR. Soetomo Surabaya mampu meningkatkan tingkat kemandirian pasien dalam menghadapi rencana pemulangan. dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.

II. Tujuan Instruksional KhususSetelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien mampu :1. Menjelaskan pengertian CKD 2. Menjelaskan tentang penyebab CKD 3. Menjelaskan tanda gejala CKD4. Menjelaskan cara menangani CKD 5. Menjelaskan pencegahan CKD

III. Materi1. Pengertian CKD2. Penyebab CKD 3. Tanda gejala CKD 4. Penatalaksanaan CKD 5. Pencegahan CKD

IV. MetodeCeramah dan Tanya jawabV. MediaLeaflet dan Flipchart

VI. PengorganisasianPenyaji: Budi Faisol Wahyudi Moderator : Nandya Ayu Observer: Nikein Trisna H, Putri Adelia, Rahma Erdha Notulen: Andri Wijaya Operator: Ratna Agustina Akbar

VII. PelaksanaanNo.Tahap dan waktuKegiatan PendidikanKegiatan Peserta

1.Pendahuluan5 menitPembukaan:1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri2. Menyampaikan tujuan dan maksud dari penyuluhan.3. Menjelaskan kontrak waktu & mekanisme kegiatan.4. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan1. Menjawab salam2. Mendengarkan kontrak pembelajaran3. Mendengarkan tujuan dari penyuluhan4. Mendengarkan materi penyuluhan

2.Kegitan inti20 menitPelaksanaan:1. Menggali pengetahuan dan pengalaman peserta mengenai CKD2. Menjelaskan materi :a. Pengertian CKDb. Penyebab CKDc. Tanda gejala CKDd. Penatalaksanaan CKD3. Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan4. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta 1. Mendengarkan dan memperhatikan2. Peserta mengajukan pertanyaan tentang meteri yang kurang dipahami3. Mendengarkan dan memperhatikan4. Peserta mengajukan pertanyaan tentang meteri yang kurang dipahami

3.Penutup 5 menitEvaluasi:1. Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan2. Penyuluh menyimpulkan materi yang sudah disampaikan3. Petugas membagikan leaflet kepada peserta seminar1. Peserta menjawab pertanyaan yang diberikan penyuluh2. Para peserta mendengarkan kesimpulan materi yang disampaikan

VIII. Evaluasi1.Kriteria struktura. Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilaksanakan b. Pembuatan SAP, leaflet dan flipchart dilakukan 2 hari sebelumnya c. Peserta ditempatkan di tempat yang telah ditentukan selama 30 menit d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan dilaksanakan2. Kriteria Prosesa. peserta antusias terhadap materi penyuluhanb. peserta mendengar dan memperhatikan penyuluhanc. pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POAd. pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description3. Kriteria Hasila. peserta yang datang sejumlah 50% dari jumlah pasien yang di rawat atau lebih dan acara dimulai tepat waktub. audiensi mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskanc. peserta mampu menjawab dengan benar 75 % dari pertanyaan penyuluh.A. MATERI PENYULUHAN 1. Pengertian Discharge Planning Perencanaan pulang merupakan komponen yang terkait dengan rentang perawatan. Rentang perawatan sering pula disebut dengan perawatan yang berkelanjutan, yang artinya perawatan selalu dibutuhkan sepanjang rentang kesehatan klien dimana pun klien berada. Rentang perawatan (Continum of care) adalah integrasi system perawatan yang terfokus pada klien terdiri dari mekanisme pelayanan perawatan yang membimbing dan mengarahkan klien sepanjang waktu kehidupan melalui perencanaan yang komprehensif yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi kesehatan mental, social dalam rentang semua tingkat perawatan (Chasca, 1990 :I 387).Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program pengobatan klien yang dimulai dari segera setelah klien masuk rumah sakit. Hal ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha kerjasama antara tim kesehatan, keluarga, klien, dan orang yang penting bagi klien.Dalam merencanakan kepulangan pasien, kita harus mempertimbangkan 4 hal berikut: a. Home care preparation Memodifikasi lingkungan rumah sehingga tidak mengganggu kondisi klien. Contoh : klien harus diatas kursi roda/pakai alat bantu jalan, buat agar lantai rumah tidak licin. Kita harus juga memastikan ada yang merawat klien di rumah. b. Client/family education Berikan edukasi tentang kondisi klien. Cara merawat luka dan hal-hal yang harus dilakukan atau dihindari kepada keluarga klien, terutama orang yang merawat klien. c. Psychososial preparation Tujuan dari persiapan ini adalah untuk memastikan hubungan interpersonal sosial dan aspek psikososial klien tetap terjaga. d. Health care resources Pastikan bahwa klien atau keluarga mengetahui adanya pusat layanan kesehatan yang terdekat dari rumah klien, seperti rumah sakit, puskesmas dan lain-lain. Jadi jika dalam keadaan darurat bisa segera ada pertolongan.

2. Tujuan dan PrinsipTujuan dan prinsip dalam perencanaan pulang merupakan dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya. Adapun tujuan perencanaan pulang adalah meningkatkan perawatan berkelanjutan bagi klien, membantu rujukan klien pada pelayanan yang lain, membantu klien dan keluarga memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan klien.Prinsip-prinsip dalam proses perencanaan pulanga. Klien sebagai focus dalam perencanaan pulangNilai, keinginan, dan kebutuhan klien perlu dikaji dan dievaluasi sehingga dapat dimasukkan dalam perencanaan pulang klien dan orang-orang yang dekat atau penting bagi klien. Tenaga kesehatan yang terlibat diikutsertakan dalam perencanaan pulang klien.b. Kebutuhan klien diidentifikasi saat masuk, dirawat sampai sebelum pulang.Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang mungkin timbul setelah pulang sehingga rencana antisipasi masalah dapat dianut untuk dilaksanakan setelah pulang.c. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratifPerencanaan pulang adalah proses multidisiplin dan tergantung pada kerjasama yang jelas dan komunikasi lisan, tertulis di antara peserta tim.d. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang tersedia.Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia program dan fasilitas yang tersedia di masyarakat.e. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap tatanan pelayanan.Setiap kali pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan.

3. Jenis-Jenis PemulanganMenurut stuart dan sundeen (1991), ada 3 jenis pemulangan pasien di antaranya :a. Conditional Discharge (pulang sementara atau cuti)Bila keadaan klien cukup baik untuk di rawat dirumah maka cara pemulangan ini dapat dipakai.Klien untuk sementara dapat dirawat dirumah dengan harapan dapat membantu klien dan keluarga beradaptas dengan situasi dirumah maupun dimasyakarat .Selama klien pulang pengawasan dari rumah sakit atau puskesmas dapat diperlukan.b. Absolute Discharge(pulang mutlak selamanya)Cara pulang ini merupakan terminasi akhir dari hubungan klien dengan rumah sakit tetapi bila klien perlu dirawat kembali maka prosedur perawatan dapat dilaksamakan kembali.Jenis pemulangan ini diberikan kepada klien yang mengalami perbaikan status kesehatan yang baik sehigga dapat berfungsi kembali secara optimal dimasyarakat.c. Judicial Discharge (pulang paksa)Klien diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatannya belum memungkinkan untu dipulangkan, misalnya karna klien adalah seorang narapidana atau karna keluarga tetap menginginkan klien pulang karena sesuatu alasan. Klien tersebut harus tetap diberikan arahan untuk perawatan dirumah dan fasilitas yangdapat digunakan dimasyarakat.

4. Standar Keperawatan Perencanaan Pulang Data yang harus dikaji meliputi :1.)Aktifitas sehari-hari :a.Makan dan MinumPenggunaan alat makan dan minumCara makan dan minumKemauan untuk makan dan minumPola makanb.EliminasiKebiasaan dan kemampuan eliminasiPola eliminasic.Personal HygineKemampuanKebiasaanFrekuensiSarana yang digunakand.Berpakaian dan Kerapihan diriFrekuensi ganti pakaianKerapihanKemampuan Berpakaiane.AktivitasAda - tidaknya aktivitasBertujuan - tidaknyaIntensitas/normal/hyperaktif/malasBertanggung jawab/tidakKemampuanf.Istirahat TidurPolaLamanyaMimpi burukKesulitan untuk memulai tidurg.KeagamaanKegiatan yang dilakukan sesuai dengan ajaran agama atau tidakHubungan dengan pemuka agama2.)Tingkat Kebutuhan Perawatan Kliena.Kondisi klien yang membutuhkan perawatan intensif :Disorientasi beratAgresif dan AmukPerilaku bizarreMengancam intregritas fisik dan psikologis klienMengancam intregritas fisik dan psikologis orang lainKlien yang hari ke 1 dirawatDerajat ketergantungan klien pada perawat.b.Kondisi Klien yang Memerlukan Modifikasi Perawatan Intensif: Disorientasi sedangMotifasi terbatasKegiatan harian perlu supervise dan bimbinga yang seringDerajat ketergantungan klien pada perawat sedangc.Kondisi Klien yang Memerlukan Perawatan Transisi :Penyimpangan perilaku sedang;perlu control sedangMampu berkomunikasi dengan bimbinganMampu berinteraksi dengan lingkungan dengan bimbinganMampu melaksanakan kegiatan harian dengan bimbinganHanya memerlukan pengarahan terbatas,nseperti dorongan dan dukunganDerajat ketergantungan sedang/perlu pengawasan sebagian.d.Kondisi klien yang memerlukan perawatan minimal :Mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbalMampu berinteraksi dengan oranglain atau lingkunganMampu melaksanakan kegiatan harian dengan control minimalMampu melaksanakan kegiatan yang terprogramDerajat ketergantungan klien pada perawatan rendahKegiatan harian dan pengisan waktu luang baik

3.)Pengetahuan dan Kemampuan Klien dan Keluarga tentang :a.Penyakit Klien :Tanda dan gejalaStressor pencetusCara penangananb.Pengobatan :ManfaatEfek sampingWaktu pemberian

4.)Hubungan interpersonal dalam keluarga :Pola komunikasi terbuka /tertutupKeakraban dan kerengganganPola hubungan antar generasi5.)Kemampuan dan kemauan klien dan keluarga dalam penerimaan tindakan keperawatan.6.)Sumber dan sistem pendukung yang ada di masyakarat :PuskesmasBengkel KerjaPerawat komunitas7.)Sumber finansial dan pekerjaan :Pekerjaan; ada/tidakJenis pekerjaanHobiKeterampilan yang dimilikiTanggungan hidup, ada / tidakPenghasilan; mencukupi / tidak

Berdasarkan prioritas masalah yaitu :Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hariCemas pada klien dan keluarga akan penyakit yang dideritanya yang berkaitan dengan rencana pulangKetidakmampuan keluarga merawat klien dirumahSistem pendukung yang tidak adekuat

Standard Tindakan:1.Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari :Bina hubungan saling percaya antara klien,perawat, keluarga.Identifikasi kebiasaan dan kemampuan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari klien selama di rumah.Beri reiforcemment fositif atau pujian pada hal-hal positif yang dikemukakan klienDiskusikan dengan klien tentang kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari selama dalam masa perawatan dirumah.Motivasi klien untuk melakukan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari selama dalam masa perawatan dirumah sakit.Observasi dan bimbing klien dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari selama dalam masa perawatan dirumah sakit .Beri reinfortcement positif atau pujian pada tindakan positif yang dilakukan klien, diskusikan dengan klien tentang manfaat yang dirasakan setelah melakukan aktivitas hidup sehari-hari setelah dirumah sakit.Anjurkan klien untuk mengikuti terapi okupasi yang sesuai dengan minatnya.Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang telah di identifikasi dan keterampilan yang didapat dari terapi okupasi.Kerjasama dengan keluarga untuk memotivasi dan mendorong klien melakukan aktivitas hidup sehari-hari dirumah sakit dan dirumah.2.Cemas pada klien dan keluarga akan penyakit yang diderita yang berkaitan dengan rencana pulang :Bina hubungan saling percaya antara perawat, klien, dan keluargaTanyakan pada klien dan keluarga tentang harapan yang ingin dicapai setelah pukangBeri kesempatan pada klien untuk mengekspresikan perasaan-perasaan mengenai meninggalkan rumah sakit, antisipasi masalah, ketakutan, dan cara menghadapi situasi diluar rumah sakitDiskusikan dengan klien dan keluarga tentang tujuan dan harapan setelah pulangAnjurkan kepada klien dan keluarga untuk melihat kepulangan sebagai langkah positif.Tekankan pada klien dan keluarga bahwa hubungan perawat, klien, dan keluarga dirumah sakit adalah hubungan terapeutik.3.Ketidakmampuan keluarga merawatklien di rumah :Bina hubungan saling percaya antar perawat dan keluargaDiskusikan dengan keluarga tentang cara-cara konstruktif dalam mengatasi masalah klien termasuk tentang kebutuhan chek up (kontrol), kebutuhan untuk terapi medis serta tempat rujukanDiskusikan dengan keluarga bahwa keluarga terikat secara kontinue mengenai perawatan klien sejak awalDiskusikan dengan keluarga bahwa klien tidak mutlak menjadi tanggung jawab pihak rumah sakit tetapi merupakan bagia dari keluargaDiskusikan dengan keluarga tentang masalah yang ada pada klien serta efeknya terhadap klien dan lingkungan .Indentifikasi dengan keluarga tentang kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah .Diskusikan tentang obat klien, kegunaan, waktu pemberian, instruksikan keluarga untuk melakukan cara-cara yang konstruktif dalam mengatasi masalah klien merawat klien di rumah.4.Sistem pendukung (dalam keluarga dan masyarakat tidak adekuat) :Bina hubungan saling percaya antar perawat dengan keluarga.Identifikasi hubungan interpersonal antar klien dan keluarga .Identifikasi masalah-masalah yang ada dalam keluarga .Identifikasi cara-cara keluarga dalam mengatasi masalah.Diskusikan dengan keluarga tentang cara-cara mengatasi masalah yang konstruktif .Jelaskan pada keluarga tentang peran penting keluarga sebagai pendukung dari klien.Diskusikan dengan keluarga tentang cara-cara untuk menjadi sistem pendukung yang adikuat bagi klien yaitu dengan cara ikut terlibat dalam perawatan klien di rumah sakit .Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan masalah .Motivasi klien untuk menggunakan cara-cara konstruktif dalam mengatasi masalah dan aktifitas sehari-hari yang positifDiskusikan dengan keluarga tentang sistem pendukung yang ada dalam masyarakat : Puskesmas, Karang Taruna, Balai Latihan Kerja .Motivasi keluarga dan klien untuk memanfaatkan sistem pendukung yang ada dalam masyarakat .Standar evaluasi klien dapat pindah dari ruangan intensif akut atau modifikasi intensif / intermediate / perawatan minimal .1.Kondisi klien dapat pindah dari ruang intensif akut ke ruang modifikasi intensif :Disorientasi sedangMotivasi terbatasKegiatan dan aktifitas perlu bimbingan dan supervisi yang ketatDerajat ketergantungan pada perawat sedangPerilaku tudak mengancam integritas fisikPerilaku tidak mengancam integritas fisik dan keselamatan orang lain2.Kondisi klien yang dapat pindah dari ruang modifikasi intensif ruang intermediate;Penyimpangan perilaku sedang; perlu kontrol sedang.Mampu berkomunikasi dengan pembimbing.Mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan bimbingan.Mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan bimbingan.Perlu pengarahan terbatas untuk mendukung atau mendorong.Derajat ketergantungan pada perawat sedang atau perlu perawat sebagian.3.Kondisi klien yang dapat pindah ruang dari intermediate ke ruang perawat minimal atau persiapan pulang;Mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal, verbaldan non verbal sesuai.Mampu melaksanakan kegiatan yang terprogaram.Mampu melaksanakan kegiatan harian dengan kontrol minimal.Derajat ketergantungan perawat rendah atau minim.Kegiatan harian dan pengisian waktu luang baik.Mampu mengungkapkan perasaan dengan orang lain secara asertif.4.Kondisi klien yang dapat pulang;Mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari secara mandiri.Mempunyai jadwal kegiatan sehari-hari serta penggunaan waktu luang dengan kegiatan yang posisif.Komunikasi verbal dan non verbal sesuai.Klien sanggup mengatasi stressor pencetus dengan cara-cara penangan yang konstruktif.Klien dan keluarga memahami tentang pengobatan yang harus dijalani; manfaat obat, efak samping, waktu pemberian obat.Klien dan keluarga mengetahui sistem pendukung yang ada di masyarakat; puskesmas, balai latihan kerja, perawat komunitas.

5. KesimpulanPerencanaan pulang merupakan komponen yang terkait dengan rentang perawatan. Rentang perawatan sering pula disebut dengan perawatan yang berkelanjutan, yang artinya perawatan selalu dibutuhkan sepanjang rentang kesehatan klien dimana pun klien berada. Tujuan dan prinsip dalam perencanaan pulang merupakan dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya.Prinsip-prinsip dalam proses perencanaan pulang : Klien sebagai focus dalam perencanaan pulang, Kebutuhan klien diidentifikasi saat masuk, dirawat sampai sebelum pulang, Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif, Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang tersedia, Perencanaan pulang dilakukan pada setiap tatanan pelayanan.

DAFTAR PUSTAKAYosep iyus, 2008.keperawatan jiwa.bandung:PT Refika Aditama.Brunner and Suddart 2003. Buku ajar Keperawatan Medikal bedah. EGC. Jakarta.

DAFTAR HADIR PELAKSANAAN PENYULUHAN OLEH NERS MUDADI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO SURABAYATANGGAL 25 SEPTEMBER 2014NONAMAALAMATTTD

DAFTAR PERTANYAAN PENYULUHAN OLEH NERS MUDADI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO SURABAYATANGGAL 25 SEPTEMBER 2014NONAMAPERTANYAANJAWABAN

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN NERS MUDADI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO SURABAYATANGGAL 25 SEPTEMBER 2014Kriteria StrukturKriteria ProsesKriteria Hasil

a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilakukan ( )b. Pembuatan satuan acara penyuluhan, leaflet ( )c. Peserta ditempat yang telah ditentukan ( )d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan dilaksanakan ( )Pemnbukaan :a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri ( )b. Menyampaikan tujuan dan maksud tujuan( )c. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme kegiatan( )d. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan( )Pelaksanaan :a. Menggali pengetahuan dan pengalaman pasien dan keluarga mengenai CKD ( )b. Menjelaskan materi ( )c. Menjelaskan pengertian CKD ( )d. Menyebabkan penyebab campak ( )e. Menjelaskan tanda gejala CKD ( )f. Menjelaskan pemeriksaan CKD ( )g. Menjelaskan penatalaksanaan CKD ( )h. Menjelaskan pencegahan CKD ( )i. Menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien dan keluarga ( )a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan ( )b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan ( )c. Peserta yang datang sejumlah 8 orang atau lebih ( )d. Acara dimulai tepat waktu ( )e. Peserta dapat megikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan ( )f. Peserta mampu menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluhan ( )