SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS...

140
C:t41v1B;l!tRAN WANITA DEWASA A"lfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS DALAM iVliEMILiM PA,Stl1NGAN HIDUPNYt'l,. Oieh: DIAN KURNIATA 103070029039 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) FAKULTAS PSIKOLOGil UIN SYARIF HIDA't"\TULLAH .JAKARTA 1428 H I 2007 WI!

Transcript of SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS...

Page 1: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

C:t41v1B;l!tRAN KECE~'~J\SAN WANITA DEWASA A"lfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS DALAM

iVliEMILiM PA,Stl1NGAN HIDUPNYt'l,.

Oieh: DIAN KURNIATA 103070029039

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

FAKULTAS PSIKOLOGil UIN SYARIF HIDA't"\TULLAH .JAKARTA

1428 H I 2007 WI!

Page 2: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA

AWAL YANG MENGAlAMI OBESITAS DALAIV1

MEf'i1i~LIH PASANGAN HIOUPNYA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi)

Pembimbing I

Oleh:

DIAN KURNIATA

103070029039

Di bawah Bimbingan

<fa@ Dra. Hj . .ZahrofuX Nihayah, M.Si

NIP. 150 238 773

Pembimbing II

~-j'ufi Adriani M.Psi.,Psi

FAKULTAS PSIKOLOC:il

lHN SY ARIF HIDA YATULlAH .JAKARTA

1428 H / 2007 M

II

Page 3: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

111

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi Yang Berjudul "GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI OBES!TAS DALAM MEMILIH PASANGAN HIOUPNVA" ini Telah Diujikan Dalam Sidang Munaqasah Fakultas Psikologi Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Pada Tanggal 29 November 2007. Skripsi ini Telah Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 29 November 2007

Sidang Munaqasah

Penguji I

Dekan I ap Anggota

artaty, M.Si

Y .t*F-~l·N~Mp·p·

uni a ae a 1sa . s1. s1 NIP. 150368748

Pembimbing I

Ora. Hj. Nihayah, M.Si

NIP. 150 238 773

Pembantu Dekan I I Sekretaris Merangkap Anggota

Ora. Hj. Zahrotun NIP. 150 238 773

Anggota

Penguji II

5lz,-. Ora. Hj. Zahra n Nihayah. M.Si NIP. 150 23fr/73 -

Pembimbing II

y~:: M p,;. p,;

Page 4: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI
Page 5: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

v

KUPERSEMBAHKAN UNTUK KEDUA ORANG TUAKl.I, TERUTAMA UNTUK

BAPAK YANG TELAH BERPULANG KE RAHMATUUAH JUGA ORANG - ORANG YANG K4'JSAYANGI DAN

MENJADI MOTIVATOR DALAM HitxlPKU SEHINGGA SKRIPSI INI DAPAT 7"ERSELE5AIKAN

Page 6: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

ABSTRAK

(A) Fa1kultas Psikologi

(B) November 2007

(C) Dian Kurniata

(D) Gambaran Kecemasan Wanita Dewasa Awai Y•ang Mengalami

Obesitas Dalam Memilih Pasangan Hiclupnya

(E) Xiii+ 122 Halaman + lampiran

vi

Menurut Erikson masa dewasa awal adalah masa yang tepat untuk memilih

pasangan hidup, dan penampilan merupakan daya tarik terpenting dalam

mencari calon pasangan hidup tersebut. Jika pada masa ini seorang individu

terutama wanita mengalami obesitas, yaitu suatu keadaan yang diartikan

sebagai suatu kondisi dimana terjadi kelebihan jumlah lemak tubuh, maka hal

ini dapat menimbulkan suatu masalah yang berhubungan dengan penampilan

yang dapat mengurangi daya tarik fisik seseorang. Konclisi tersebut seolah -

olah menutup kemungkinan bagi wanita yang mengalami obesitas untuk

mendapatkan perhatian dan dipilih pria menjadi pasanga1n, sehingga hal ini

dapat memungkinkan timbulnya kecemasan bagi yang mengalaminya.

Kecemasan sendiri diartikan sebagai suatu emosi yang tidak menyenangkan,

yang ditandai dengan istilah - istilah seperti "kekhawatimn," "keprihatinan,"

clan "rasa takut," yang kadang - kadang kita alami dalam tingkat yang

berbeda - beda.

Dengan latar belakang tersebut maka dilakukanlah sebuah penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui gambaran ker.emasan wanita dewasa awal

yang mengalami obesitas dalam memilih pasangan hidu1Pnya dan

Page 7: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

mengetahui macam - macam bentuk kecemasan yang seseorang yang

mengalami obesitas dalam memilih pasangan hidupnya.

vii

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tehnik wawancara

dan observasi. Penelitian ini dilakukan pada 3 orang subyek dengan

karakteristik yaitu wanita dewasa awal yang berumur 21 - 30 tahun,

mengalami obesitas dan belum menikah.

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada dua orang1 subyek yang

mengalami kecemasan yang dilihat berdasarkan komponen - komponen

kecemasan secara kognitif, motorik, somatik dan afektif. Selain itu dalam

penelitian ini juga didapatkan bahwa satu subyek yang tidak mengalami

kecemasan dikarenakan subyek tersebut telah memiliki pacar yang akan

dijadikannya sebagai calon pasangan hidupnya nanti.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada penelitian berikutnya, perlu

kiranya peneliti memperhatikan juga variabel lainnya seperti : usia, maupun

jumlah subyek. Peneliti juga sebaiknya lebih selektif dalam mencari subjek

mengingat tema yang diangkat merupakan tema yang semsitif bagi sebagian

orang.

Kata kunci : Kecemasan, Obesitas, Pasangan Hidup.

(F) 49 Dafl:ar Pustaka (1948 -2006)

Page 8: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

viii

KATA PENGANTAR

ALHAMDULILLAH, puji syukur ke hadirat lllahi Rabbi, yang telah memberikan

kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan halamam demi halaman dari

skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan

alam, Nabi besar Muhammad saw juga para sahabat dain pengikutnya.

Penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu memberikan motivasi dan bimbingan sehingga dapat

terselesaikannya karya ini, yang bertujuan untuk sedikit memberikan

sumbangan ilmu pengetahuan khususnya bidang psikologi.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dra. Hj. Netty Hartaty, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. (Pembimbing Skripsi I ), Dra. Hj. Zahrotun Nihayah M.Si dan

(Pembimbing Skripsi II), lbu Yufi Adriani M.Psi.,Psi, terima kasih untuk

waktu, tenaga dan bimbingannya hingga terselesaikannya skripsi ini .

3. Seluruh dosen dan staff karyawan di Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang selama ini telah membantu dan

membimbing penulis selama menirnba ihnu di Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Seluruh karyawan dan staff perpustakaan urnum clan fakultas

psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan psikologi UI

dan perpustakaan UPI yang telah membantu penulis dalam mencari

buku-buku yang diperlukan dalam skripsi ini.

5. Untuk keluargaku tersayang, terutama bapak yang telah berpulang ke

rahmatullah, ibu dan kakak yang banyak rnemberikan bantuan baik

rnoril dan materiil, dan adikku tercinta terirna kasih untuk semuanya.

Page 9: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

ix

6. Semua teman-teman angkatan 2003 yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terutama untuk para sahabatku ila, ida, ilin, ipeh dan iyan

(teruslah berusaha dengan kemampuan yang kau miliki moga

kedepan ada rancangan besar yang telah dipersi;apkan oleh Allah

untuk keberhasilan kita bersama).

7. Thanks to Refi lrawan for your attention and togetherness.

8. Untuk Sri Agustini ... terima kasih atas dukungan yang luar biasa dan

kesediaannya menemani dan membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini, untuk ka Yuri (teman seperjuangan bimbingan bu Yufi)

terima kasih support dan masukannya, juga untuk temanku Ratih yang

telah meluangkan sedikit waktunya untuk membantu penulis.

9. Untuk TK dan Play Group Azkar Ananda, beserta kepala sekolah dan

rekan - rekan guru tercinta, terima kasih atas semangatnya.

10. Untuk ketiga subyek AR, AK dan N. Terima kasih yang tak terkira

atas waktu, informasi yang sangat berharga dan untuk pengalaman

hidup yang telah anda ungkapkan, sehingga terciptalah skripsi ini.

11. Last but not least. I dedicate this especially for you all, saya sadar

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untul< itu saya

mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada seluruh

pembaca yang membaca karya ini. Sucses for u all, guys !

Page 10: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Halaman Judul

Halaman Persetujuan

Halaman Pengesahan

Motto

Dedikasi

Abstrak

Kata Pengantar

Daftar lsi

Daftar Tabel

DAFTAR ISi

BABI PENDAHULUAN

ii

iii

iv

x

v

vi

viii

x

xiii

1 - 14

1.1. Latar belakang masalah ........................................................................ 1

1.2. ldentifikasi masalah ............................................................................. 11

1.3. Pembatasan dan perumusan masalah ................................................ 11

1.3.1. Pembatasan masalah ............................................................... 11

1.3.2. Perumusan masalah ................................................................. 12

1.4. Tujuan dan manfaat penelitian ............................................................ 12

1.4.1. Tujuan ....................................................................................... 12

1.4.2. Manfaat.. ................................................................................... 12

1.5. Sistematika penulisan .......................................................................... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA 15- 54

2.1. Deskripsi teori.. ..................................................................................... 15

2.1.1. Kecemasan ............................................................................... 15

2.1.1.1. Pengertian kecemasan ............................................... 15

2. 1.1.2. Penyebab kecemasan ................................................ 19

2.1.1.3. Macam - macam kecemasan ..................................... 21

Page 11: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

XI

2.1.1.4. Komponen - komponen kecemasan .......................... 22

2. 1.2. Dewasa awal ............................................................................ 23

2.1.2.1. Pengertian dewasa awal. ........................................... 23

2.1.2.2. Pembagian masa dewasa ........................................... 25

2.1.2.3. Ciri - ciri perkembangan masa dewasa awal. ............. 27

2.1.2.4. Perubahan - perubahan dalam masa dewasa

awal. ............................................................................ 29

2.1.2.5. Tugas - tugas perkembangan masa dewasa

awal. ............................................................................. 30

2.1.3. Obesitas .................................................................................... 34

2.1.3.1. Pengertian obesitas ..................................................... 34

2.1.3.2. Pengukuran obesitas ................................................... 36

2.1.3.3. Faktor - faktor penyebab obesitas .............................. .41

2.1.3.4. Macam - macam obesitas ......................................... .42

2.1.3.5. Dampak obesitas ........................................................ .43

2.1.3.6. Berat badan ideal. ...................................................... .44

2.1.4. Pemilihan pasangan hidup ....................................................... .45

2.1.5. Keterkaitan obesitas dengan kecemasan dalam memilih

pasangan hidup ....................................................................... .47

2.2. Kerangka berpikir. ................................................................................ 50

BABlll METODOLOGI PENELITIAN 55-64

3.1. Jenis penelitian .................................................................................... 55

3.1.1. Pendekatan penelitian ............................................................... 55

3.2. Subjek penelitian ................................................................................. 56

3.2.1. Jumlah subjelc. ......................................................................... 56

3.2.2. Teknik pemilihan subjek ............................................................ 56

3.2.3. Karakteristik subjek ................................................................... 57

Page 12: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Xll

3.3. Metode pengumpulan data .................................................................. 57

3.3.1. Wawancara ............................................................................... 58

3.3.2. Observasi. ................................................................................. 59

3.4. lnstrumen penelitian ............................................................................ 60

3.4.1. Pedoman wawancara ................................................................ 60

3.4.2. Lembar observasi. ..................................................................... 61

3.5. Teknik analisis data ............................................................................. 62

BAB IV PRESENTASI DAN ANALISA DATA 65-114

4.1. Gambaran umum subyek ................................................................... 65

4.2. Analisis kasus per subyek ................................................................... 67

4.2.1. Kasus AR .................................................................................. 67

4.2.2. Kasus AK .................................................................................. 85

4.2.3. Kasus N ..................................................................................... 96

4.3. Analisa antar kasus ........................................................................... 107

BABV PENUTUP 115-120

5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 115

5.2. Diskusi. .............................................................................................. 116

5.3. Saran ................................................................................................. 118

DAFTAR PUSTAKA

LAMPI RAN

Page 13: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

xiii

DAFTAR TABEL

Kolom Daftar Tabel

2.1. IMT untuk Indonesia ............................................................................ 37

2.2. IMT untuk dunia ................................................................................... 37

2.3. Distribusi lernak tubuh ......................................................................... 39

2.4. Berat Badan ldeal.. ............................................................................. .43

2.5. Kerangka Berpikir. ............................................................................... .48

4.1 Garnbaran Urnurn Subyek .................................................................... 64

4.2.1. Bagan Analisis Kasus AR. ................................................................... 82

4.2.2. Bagan Analisis Kasus AK. ................................................................... 93

4.2.3. Bagan Analisis Kasus N .................................................................... 104

4.3. Analisis Antar Kasus .......................................................................... 110

Page 14: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN

MaSi:l dewaSi:l awal merupakan Si:llah satu tahapan yang ada dalam rentang

kehidupan manusia. Masa ini dimulai ketika seorang individu mencapai usia

21-40 tahun (Nihayah dkk, 2006), yang oleh Erikson (dalam Santrok i, 1995)

disebut dengan tahap keintiman dan keterkucilan (intimacy vetsUS isolation).

Erikson menggambarkan keintiman sebagai penemuan diri sendiri pada diri

orang lain namun kehilangan diri sendiri. Saat anak muda membentuk

persahabatan yang sehat dan relasi akrab yang intirn dengan orang lain

maka keintirnan akan dicapai dan jika tidak akan terjadi isoiasi, atau yang

disebut Erikson (dalaln Hurlock, 1980) dengan "klrisis isolasi" yaitu masa

kesepian karena terisolasi dari kelompok sosial.

l

Banyak sekali masalah-masalah yang dihadapi oleh dewasa awal ini seperti

di antaranya obesitas, diet, narkoba dan merokok (Dariyo, 2003). Salah satu

maSi:llah yang berhubungan dengan penampilan fisik dan dirasakan sebagai

sesuatu yang tidak menyenangkan adalah masalah obesitas, yang menurut

Kaplan et al, (1993) diartikan sebagai "obesity is a condition of having

excessive amount.s of body fat" Y aitu suatu koodisi dimana terjadi

kelebihan jumlah lemak tubuh.

Page 15: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Obesitas ini banyak dialami oleh hampir seluruh masyarakat baik laki-laki

maupun perempuan. Akan tetapi, obesitas biasanya lebih banyak terjadi

pada wanita dibandingkan dengan pria (Atkinson, 1999). Kenyataan yang

menunjang bahwa perempuan lebih mudah mengalami obesitas disebabkan

karena fase hidup wanita yang berbeda dari pria. Kekurnngan gizi saat

dalam kandungan, haid dini, berat badan yang berlebihan ketika hamil, dan

aktivitas fisik yang berkurang akibat menopause, yang menyebabkan

perempuan lebih rentan terhadap obesitas (Perempuan rentan obesitas,

2002).

2

Selain lebih rentan terhadap obesitas, wanita pun lebih banyak mengalami

kecemasan daripada laki-laki. Laki-laki kurang mempersoalkan kegemukan

(obesitas) daripada wanita. Hal ini dikarenakan wanita s•elalu ingin tampil

cantik dan menarik perhatian di depan semua laki-laki. :Selain itu, wanita

mempunyai perasaan lebih sensitif terhadap isu-isu yang1 berkembang di

masyarakat. Seperti pandangan masyarakat yang cendEirung menghina dan

memperolok orang-orang yang memiliki tubuh gemuk da11 mengalami

obesitas karena dianggap tidak ideal dan cenderung pemalas sehingga

individu yang mengalaminya merasa tidal< sesuai dengan citra kesempurnaan

yang ada di masyarakat tersebut. Karena dalam suatu masyarakat di mana

tubuh kurus disamakan dengan kecantikan, orang gemulc cenderung akan

merasa malu dengan penampilannya dan juga dengan kurangnya

Page 16: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

pengendalian atas dirinya (Atkinson, 2004). Dengan kata lain, bentuk tubuh

menjadi ukuran di masyarakat untuk mengatakan cantik atau tidaknya

seseorang.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai media yang menggunalcan wanita sebagai

sasaran untuk mengiklankan produk-produk tertentu seperti produk

kecantikan, penurunan berat badan dan sebagainya. Selain itu, media

massa melalui sarananya juga mempengaruhi lelaki dan perempuan dalam

menampilkan kecantikan dan ketampanannya, sekaligus mempengaruhi

penilaian masyarakat melalui bentuk tubuhnya.

3

Pentingnya penampilan fisik membuat seorang individu terutama wanita lebih

termotivasi untuk memperhatikan penampilan ftSilmya dibandingkan dengan

laki-laki (Dariyo, 2003). Karena itulah setiap tahun orang-orang

menghamburkan jutaan dollar untuk diet ketat, obat-obatan, dan perawatan

lainnya guna menurunkan berat badan (Atkinson, 2004). :Selain itu mereka

juga rela melakukan olah raga yang melelahkan dan melakukan tindakan

medis seperti sedot lemak agar dapat meraih ukuran kecaintikan tersebut

Orang-orang yang mengalami obesitas tidak hanya mendatangkan kerugian

dalam hal kesehatan saja, melainkan obesitas juga memberikan konsekuensi

yang kurang menyenangkan dalam aspek sosial, fisik dan psikologis.

Page 17: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Dalam aspek sosial wanita obesitas cenderung diabaikan dan mengalami

diskriminasi, baik dalam pekerjaan maupun hubungan interpersonal. T etapi,

ada juga sebagian individu yang mengalami obesitas dapat membuktikan

bahwa ia dapat memiliki pekerjaan dan pasangan hidup yang sesuai. Hal ini

telah dibuktikan oleh beberapa artis ibukota seperti Pretty Asmara dan Dewi

Hughes. Mereka dapat tampil dengan perc:aya diri seh~ma mereka bisa

mendapatkan pekerjaan dan pasangan hidup yang sesuai.

Dalam aspek fisik, orang obeis mempunyai kesulitan dalam melakukan

aktivitas fisik, sehingga mengurangi kesempatan untuk mengikuti berbagai

kegiatan sosial, juga pengeluaran biaya sehari-hari untuk pakaian dan

makanan lebih banyak. Sedangkan secara psikologis dapat mendatangkan

gangguan psikologis seperti rasa rendah diri, depresi, putllls asa, bahkan

sampai overkompensasi atau mencari kelemahan orang lain atau agresif

terhadap lingkungan untuk menutupi kekurangan diri sencliri dan secara

medis orang yang obeis lebih mudah terkena penyakit (S. Rasan, 1996).

4

Pada dasamya tidak ada seorang pun yang menginginkan mempunyai berat

badan yang berlebihan, hal ini salah satunya disebabkan 1,arena gaya hidup

yang berubah, yang mengakibatkan masyarakat juga mernbah pola

konsumsinya terhadap makanan dan berakibat buruk terhadap tubuh. Apalagi

gaya hidup pada masa dewasa awal ini sangat mempengaruhi perubahan

Page 18: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

fisik. jarang berolah raga dan tidak mengikuti pola makan yang sehat dapat

memberikan dampak yang kurang baik pada fisik orang dewasa (Nihayah

dkk. 2006).

5

Selain masalah-masalah yang dihadapi oleh dewasa awal, seorang individu

dewasa awal juga harus mernenuhi tugas-tugas perkernbangannya seperti

menyelesaikan pendidikan, rnernasuki dunia kerja, rnenikah dan rnenjadi

orang tua. Dalam mernenuhi tugas-tugas perkembangannya pasti terdapat

banyak rnasalah, terutarna pada rnasa dewasa awal yang rnerupakan masa­

rnasa tersulit dalam hidup, karena ia rnulai rnenyesuaikan diri, merniliki pola­

pola kehidupan yang barn, dan harapan-harapan sosial baru (Hurlock, 1980).

Ketika seorang individu telah menyelesaikan pendidikannya sampai taraf

SMU, universitas atau telah memasuki jenjang karir dalam pekerjaannya,

maka tugas perkernbangan selanjutnya adalah menikah. Dalam hal ini,

seorang individu dituntut harus memilih pasangan hidup yang sesuai dengan

kriterianya.

Masa dewasa awal ini rnerupakan rnasa yang tepat dalam memilih pasangan

hidup. Dalarn masyarakat yang maju, usia tidak rnenjadi standar tingkah laku

terutama pada masa sesudah remaja. Namun fenomena 'sosia/ clocK belum

seluruhnya hilang, masyarakat rnasih menaruh pengharapan tertentu

Page 19: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

mengenai tingkah laku yang sesuai untuk usia-usia tertentu (Monks, 2002).

Jadi jika pada usia dewasa awal ini seorang individu belum juga

mendapatkan pasangan hidup yang sesuai, maka sebagian masyarakat

menganggap bahwa individu tersebut telah gaga! dalam rnendapatkan

pasangan hidup.

6

Pemilihan pasangan hidup ini dimulai melalui proses hubungan yang intim

dan akrab terhadap lawan jenis yang telah dibinanya pada masa remaja atau

sebelumnya. Menurut Erikson (dalam Papalia et al., 2002) dewasa muda

membutuhkan dan menginginkan keintiman, mereka perlu untuk membentuk

komitmen pribadi yang dalam dengan orang lain. Kemampuan untuk

mencapai hubungan yang intim, yang memerlukan pengofbanan dan

kompromi, tergantung pada identitas diri yang dibentuk pada masa remaja.

Saat mereka mulai merasa aman dengan identitas mereka, mereka akan

mampu membentuk hubungan intim, baik dengan diri mereka sendiri maupun

dengan orang lain. Pada saat ini, dewasa muda juga mernbutuhkan waktu

sendiri untuk memikirkan kembali kehidupan mereka sendiri. Apabila mereka

tidak mampu atau takut untuk membentuk hubungan yan~1 intim karena

ketakutan akan kehilangan identitas. maka mereka dapat menjadi terisolasi

dan menanl< diri.

Dengan kata lain isolasi terjadi apabila seorang individu dt:masa awal tidak

Page 20: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

dapat menjalankan tugas-tugas perkembangannya secar;a optimal, sehingga

terjadi hambatan psikososial dalam kehidupannya.

Apabila hubungan intim telah terjadi maka proses pemilihan pasangan yang

sesuai dengan kriteria dapat dimulai. Pemilihan ini dimulai dengan

perkenalan, kencan, berpacaran, sampai diambil keputusan untuk menikah.

Hubungan pacaran yang dilakukan ketika remaja pun dapat berlanjut hingga

dewasa, tahap ini penting karena untuk memilih pasangan hidup perlu

mendalami karakter dari pasangannya, sehingga seorang individu dapat

menilai dan memilih siapa orang yang tepat yang akan dijadikan calon

pasangan hidupnya.

7

Semua orang berlomba-lomba untuk memilih pasangan hidup yang sesuai

dengan kriterianya. Namun. obesitas dapat menjadi suatu kendala dalam

proses pencarian tersebut yaitu ketika seorang individu dewasa awal ingin

memenuhi tugas-tugas perkembangannya memilih pasal'll;Jan hidup. Karena

penampilan fisik merupakan salah satu hal yang dijadikan patokan untuk

menilai seseorang, melalui penampilan flSik sesoorang rmmiliki pengaruh

yang kuat bagi hubungan interpersonalnya. Akan tetapi, ~:etika figur ideal dan

aktual tidak sesuai maka yang terjadi adalah timbulnya rmia tidak percaya diri

dalam setiap penampilan, merasa kesulitan dalam mencaii pakaian yang pas

dan cocok:, sehingga pada akhimya mereka memiliki pandangan yang

Page 21: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

negatif terhadap dirinya karena memiliki bentuk tubuh yang kurang menarik

sehingga memungkinkan timbulnya suatu kecemasan.

8

Kecemasan sebenamya adalah hal yang normal walaupun terkadang

membingungkan, karena kita sendiri tidak mengetahui rrn~ngapa kita

mengalami ha! tersebut sehingga membuat kita merasa putus asa dalam

menghadapinya. Hal-hal seperti ini jika dibiarkan terus mtmerus akan menjadi

sesuatu yang berbahaya, menimbulkan konflik pada kualitas hidup

selanjutnya dan dapat mengurangi kenikmatan hidup. Aiikinson (2004)

mengungkapkan bahwa kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan,

yang ditandai dengan istilah-istilah seperti "kekhawatiran," "keprihatinan,"

dan "rasa takut," yang kadang-kadang kita alami dalan1 tingkat yang

berbeda--beda.

Kecemasan yang terjadi bisa dalam bentuk yang bermacam-macam,

Kecemasan menurut Kartono ( 1997) dibagi menjadi, (1) K.ecemasan super

ego atau kecemasan eksistensial yaitu kecemasan khusu:s mengenai "diri

sendiri", tubuh dan kondisi psikis sendiri; (2) Kecemasan Neurotis, yaitu

kecemasan yang erat berkaitan dengan mekanisme-mekanisme pelarian diri

dan pembelaan diri yang negatif, banyak disebabkan oleh perasaan­

perasaan bersalah dan berdosa, serta konflik-konflik ~aional yang serius,

kronis, berkesinambungan, frustasi-frustasi, dan ketegangan-ketegangan

Page 22: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

batin. Untuk mengatasi kecemasan neurotis ini biasanya orang seringkali

menggunakan obat penenang ; dan (3) Kecemasan psikotis, yaitu

kecemasan karena merasa terancam hidupnya, dan kacau balau, ditambah

kebingungan yang hebat disebabkan oleh depersonalisasi dan disorganisasi

psikis.

9

Berdasarkan hasil studi yang dipimpin oleh Simon (2007) dari Group Health

Cooperative, di Seattle, sebuah lembaga perencana kes1~hatan nonprofit

yang berada di Pacific Northwest ini meneliti lebih dari 9 ribu orang dewasa.

Hasilnya sekitar 25 persen orang gemuk lebih sering mengalami rasa cemas

yang berlebihan dan mood (suasana hati) yang tak stabil, dibanding orang

dengan berat badan normal. Selain itu ada juga penelitian terbaru yang

membantu menegaskan kembali tentang hubungan tersebut. "lni merupakan

kajian epidemiologi psikiatrik yang membuktikan bahwa rnemang ada

hubungan antara pertumbuhan berat badan dan gangguan mental," papar Dr.

Susan McElroy, seorang professor psikiatri di University of Cincinnati dan

editor panduan buku acuan obesitas dan gangguan mental. Studi ini

didasarkan survei nasional pada sekitar 9.125 orang dewasa yang menjalani

interview kesehatan mental yang dilengkapi catatan ukuran berat dan tinggi

badan partisipan. Sekitar seperempat dari seluruh partisipan masuk dalam

kategori obesitas, sekitar 22 persen dari mereka mengalami gangguan mood

(seperti depresi dan rasa cemas

Page 23: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

10

berlebihan) dibanding 18 persen partisipan yang tak mengalami obesitas.

Selain itu, menurut Cash & Grant (dalam Thompson, 19913) mengungkapkan

ketidakpuasan terhadap tubuh dapat menyebabkan individu menjadi rentan

terhadap harga diri yang rendah, depresi, kecemasan sosial dan menarik diri,

serla mengalami disfungsi sosial.

Semua individu pasti sangat menginginkan masa depannya bahagia. Hal itu

tidak terlepas dari kondisi yang berada di sekitamya, perasaan dan juga

kesadarannya. Jika ia berpikir positif maka ia akan memandang masa

depannya dengan semangat, akan tetapi jika ia berpikir negatif maka ia akan

melihat masa depannya dengan kelam dan pesimis terhadap harapan­

harapannya karena tanpa disadari dengan siapapun berinteraksi kita pasti

akan mengalami kecemasan.

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai masalah obe1Sitas yang

dirasakan sebagai kondisi yang kurang menyenangkan khususnya pada

wanita dewasa awal. Karena selain dikaitkan dengan penampilan fisik yang

kurang menarik. wanita yang mengalami obesitas sering rnendapatkan

penilaian negatif dari masyarakat dan hal ini dapat memungkinkan timbulnya

kecemasan ketika mereka berada pada tahap pencarian fiasangan hidup.

Didasarkan pada latar belakang yang peneliti ungkapkan di atas maka

Page 24: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

11

peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang GAMBARA.N KECEMASAN

PADA WANITA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI OBESITAS DALAM

MEMILIH PASANGAN HIDUPNYA yang juga menjadi judul dalam penelitian

ini.

1.2 ldentifikasi Masalah

ldentifikasi masalah terdiri dari :

1. Apakah obesitas berperan terhadap kecemasan pada wanita dewasa

awal?

2. Bagaimana gambaran kecemasan wanita dewasa awal yang

mengalami obesitas dalam memilih pasangan hidupnya ?

1.3. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas maka peneliti mencoba membatasi ruang

lingkupnya yaitu :

1. Obesitas, yang dimaksud obesitas di sini adalah irtdividu yang

memiliki berat tubuh berlebih setelah dilakukan pengukuran dengan

mengukur lndeks Masa Tubuh (IMT), yaitu berat badan I tinggi badan2

(Kg/M2) jika jumlahnya melebihi angka 25 maka itulah yang akan

dijadikan subjek penelitian.

2. Kecemasan yang berarti suatu emosi yang tidak menyenangkan, yang

Page 25: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

ditandai dengan istilah-istilah seperti "kekhawatiran," "keprihatinan."

dan "rasa takut." yang kadang-kadang kita alami clalam tingkat yang

berbeda-beda.

12

3. lndividu dewasa awat adalah individu yang berusia1 21-40 tahun. Akan

tetapi, yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah individu yang

berumur 2-30 tahun.

4. Pasangan hidup yaitu orang yang akan dijadikan pendamping hidup.

1.3.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

"Bagaimana gambaran kecemasan para wanita dewasa awal yang

mengalami obesitas dalam memilih pasangan hidupnya ?"

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan

1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pemahaman yang menyeluruh

dan utuh mengenai gambaran kecemasan pada wanita dewasa awal yang

mengalami obesitas dalam memilih pasangan hidupnya.

2. Untuk mengetahui macam-macam bentuk kecemasan yang dialami

seseorang yang mengalami obesitas dalam memilih pasangan hidupnya.

Page 26: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

1.4.2.Manfaat

Penelitian ini ingin memberikan kontribusi secara teoritis dan praktis dalam

wacana psikologi yaitu :

1. Secara teoritis memberikan sumbangan dalam bidang psikologi

khususnya psikologi klinis dan psikologi perkembangan.

2. Secara praktis dapat bermanfaat bagi wanita dewasa awal yang sedang

dalam proses pemilihan pasangan hidup agar jangan terlalu cemas

sehingga dapat terbentuk kemantapan emosi dalam memilih pasangan

hidupnya.

13

3. Sebagai bahan masukan untuk lembaga-lembaga sosial terkait agar dapat

membantu orang-orang yang mengalami obesitas mengadakan pelatihan­

pelatihan tentang kepercayaan diri agar dapat mengumngi kecemasan

khususnya dalam memilih pasangan hidup.

1.5. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, identifikasi

masalah, pembatasan dan perumusan maisalah, tujuan

dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian teori yang meliputi deskripsi teori dan kerangka

berpikir. Deskripsi teori terdiri dari kecemasan (pengertian

kecemasan, penyebab kecemasan, macam-macam

Page 27: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Bab Ill

Bab IV

BabV

14

kecemasan dan komponen-komponen k1~cemasan), dewasa

awal (pengertian dewasa awal, pembagian dewasa awal, ciri­

ciri perkembangan dewasa awal, perubahan-perubahan

dalam masa dewasa awal. tugas-tugas perkembangan

dewasa awal}, obesitas (pengertian obesitas, pengukuran

obesitas, faktor-faktor penyebab obesitcm, macam-macam

obesitas, dampak obesitas dan berat baclan ideal}, pemilihan

pasangan hidup dan keterkaitan obesitas; dengan kecemasan

dalam memilih pasangan hidup.

Metodologi penelitian yang meliputi, jenis penelitian

(pendekatan penelitian}, subyek penelitian (iumlah subyek,

teknik pemilihan subyek. karakteristik subyek), metode

pengumpulan data (wawancara, observa:;i}, instrumen

penelitian (pecloman wawancara, lembar observasi), clan

teknik analisis data.

Hasil penelitian yang meliputi, gambaran umum subyek.

analisis kasus (kasus AR, kasus AK, kasw; N) clan analisis

antar kasus.

: Kesimpulan, diskusi clan saran.

Page 28: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

BAB II

KAJIAN TEORI

15

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berlkaitan dengan judul

penelitian di antaranya teori tentang kecemasan. pembahasan tentang

dewasa awal, obesitas, pemilihan pasangan hidup dan l«~terkaitan obesitas

dengan kecemasan dalam memilih pasangan hidup. Pacla bab ini diakhiri

dengan kerangka berpikir.

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Kecemasan

2.1.1.1. Pengertian Kecemasan

Atkinson (2004) mengungkapkan bahwa kecemasan adalah emosi yang tidak

menyenangkan, yang ditandai dengan istilah-istilah seperti "kekhawatiran,"

"keprihatinan," dan "rasa takut." yang kadang-kadang kita alami dalam tingkat

yang berbeda-beda. Senada dengan Atkinson, menurut t<artono (1997),

kecernasan adalah semacam kegelisahan-kekhawatiran clan "ketakutan"

terhadap sesuatu yang tidak jelas, yang difus atau baur. dlan mempunyai ciri

yang mengazab pada seseorang.

Ditambahkan pula oleh Meyer & Salmon (1948) yang mendefinisikan "anxiety

is classified as an emotional state that includes distressinf1 felings of fear and

Page 29: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

16

apprehension and an increased physiological aurosal." Kecemasan

digolongkan sebagai bagian dari emosi, termasuk di dalamnya yaitu

perasaan menyedihkan, ketakutan, keprihatinan dan meningkatnya perasaan

psikologis seseorang.

Dalam kamus lengkap psikologi, anxiety ( kecemasan ) juga diartikan sebagai

perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa­

masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan re1rsebut, rasa takut

kekhawaliran kronis pada tingkat ringan, kekhawatiran atau ketakutan yang

kuat dan meluap-luap, dan satu dorongan sekunder melll::akup suatu reaksi

penghindaran yang dipelajari (Chaplin. 2006).

Lebihjauh lagi, Gunarsa (1990) mengungkapkan kecemasan sebagai suatu

perubahan suasana hati, perubahan di dalam diri sendiri •fang timbul dari

dalam tanpa adanya perangsangan dari luar. Selain itu, kecemasan juga

dipakai untuk menunjukkan suatu respons emisionil yang tidak

menyenangkan dan dalam derajat yang berlebih-lebihan dan tidak sesuai

dengan keadaan yang menimbulkan rasa takut

Sementara itu Kaplan dkk (dalam Fausiah dan Widuri, 2005)

mengungkapakan kecernasan sebagai respon terhadap Slituasi tertentu yang

mengancam, dan merupakan hat yang normal terjadi menyertai

Page 30: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah

dilakukan, serta dalam menentukan identitas diri dan arti hidup.

Kecemasan memiliki karakteristik berupa munculnya per.3saan takut dan

kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tid~1k menyenangkan

(Davidson & Nealen, 2001 ). Kecemasan seringkali diserlai dengan gejala

fisik seperti sakit kepala, jantung berdebar cepat. dada terasa sesak, sakit

perut, tidak tenang dan tidak dapat duduk diam (Fausiah dan Widuri, 2005).

Menurut Koeswara (1991) kecemasan muncul dari stimulus yang

membahayakan dan terus-menerus, menghantui dan mengancam individu.

Bagi Krauss (1976) "anxiety is an emotion of a usually unpleasant nature

which can be almost unbearable." Menurutnya kecemasan adalah emosi

alami yang biasanya tidak menyenangkan yang hampir tidak bisa ditahan.

17

Menurut Dafidoff (1981), kecemasan adalah emosi yang ditandai oleh

perasaan akan bahaya yang diantisipasikan, termasuk juHa ketegangan dan

stres yang menghadang dan oleh bangkitnya sistem sara1f simpatetik.

Spielberger (dalam Purbonongsih, 2004) mengungkapkart bahwa kecemasan

adalah suatu reaksi emosional yang tidak menyenangkan terhadap bahaya

yang tidak nyata atau imaginer dimana reaksi ini muncul bersama

pengalaman otonom dan subyektif yang dirasakan sebagiii ketegangan,

Page 31: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

18

ketakutan dan kegelisahan.

Menurut Spielberger (dalam Purboningsih, 2004) kecemasan mempunyai dua

konsep yaitu kecemasan sesaat (Anxiety State) dan keCEimasan dasar

(Anxiety Trait), kecemasan sesaat timbul dari kondisi em1::isional yang sifatnya

sementara, bisa berfluktuasi dan bervariasi setiap saat, sedangkan

kecemasan dasar terbentuk berdasarkan pengalaman-peingalaman di masa

lalu dan rnerupakan hasil dari pemikiran individu tentang kecemasan

tersebut.

Pada dasamya kecemasan itu tidak membahayakan. Akan tetapi jika

seorang individu rnengalami kecemasan setiap saat dan dalam jangka waktu

yang cukup lama sehingga setiap hari ia hidup dalam ketiegangan yang tinggi

maka hat ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan keremasan.

Berdasarkan pengertian kecemasan yang sangat bervariasi di atas maka

penulis mencoba menyimpulkan bahwa kecemasan diartikan sebagai suatu

keadaan yang tidak rnenyenangkan yang ditandai dengani kekhawatiran,

ketakutan dan perasaan tidak nyaman sehingga dapat mEmgganggu

kehidupannya.

Page 32: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

19

2.1.1.2. Penyebab Kecemasan

Menurut Beck, Emery, dan Greenberg (dalam Wolman, ~994) terdapat

beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang rentan dan cenderung

mengalami kecemasan serta gangguan kecemasan. Falctor-faktor itu adalah:

1. Genetik

Faktor hereditas dapat menimbulkan pengaruh terhadap kecemasan dalam

hal mudah atau tidaknya system syaraf otonom seseorang untuk menerima

rangsangan (Barlow & Cerney, 1988). Seseorang yang riwayat keluarganya

memiliki gangguan, jika berada dalam kondisi atau situasi mencemaskan

maka akan lebih cenderung menunjukkan gejala-gejala kecemasannya jika

dibandingkan dengan orang lain dalam kondisi tersebut.

2. Trauma mental

Trauma mental mengakibatkan individu menjadi lebih mudah cemas jika

dihadapkan pada situasi yang sama dengan pengalaman yang rnenimbulkan

trauma. Ditambahkan pula bahwa terjadinya suatu trauma yang melibatkan

bangkitnya suatu emosi yang sangat tinggi dapat menghasilkan atau

membentuk skema yang berkaitan dengan ancaman. Sooema ini akan muncul

berulang-ulang bila individu menemukan suatu kondisi saat ia mengalami

trauma.

3. Tidak berjalannya strategi coping

Seseorang yang mengalami kecemasan cenderung melTIJoerlihatkan

kekurangan dalam menyesuaikan strategi-strategi coping terhadap

Page 33: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

20

kecemasan yang timbul atau sesuatu yang dirasakan mEmgancam. Mereka

seringkali menganggap bahwa situasi yang ada merupakan hasil dari

persepsi terhadap adanya ancaman, walaupun sebenarnya tidak ada suatu

ancaman. Namun, individu juga menilai bahwa mereka memiliki kekurangan

dalam upaya untuk mengatasi ancaman yang dirasakan. Akhimya, individu

membiarkan diri mereka mudah untuk mengalami kecemasan dalam

kehidupan sehari-hari.

4. Pikiran irasional, asumsi dan kesalahan proses kognitif

lndividu yang mengalami kelainan kecemasan, sering mEmganggap bahwa

keyakinan yang tidak realistis tentang suatu ancaman atau bahaya

ditimbulkan oleh situasi maupun kondisi tertentu yang seirupa dengan situasi

tersebut dimana skerna itu dipelajari. Di saat skerna tersebut diaktivasikan,

skema ini mendorong pikiran, tingkah laku dan emosi individu untuk masuk

kedalam keadaan cemas.

Sedangkan Adler (dalam Fahrni, 1977) mengungkapkan bahwa sebab utama

dari cemas adalah kembali kepada masa kanak-kanak peirtama, misalnya

rasa kurang yang menimbulkan rasa tidak aman, " kurall{;I" pada pengertian

terbatas " yaitu kurang dari segi anggota tubuh. kemudian diperluas sampai

mencakup juga kurang dalam arti maknawi dan sosial."

Page 34: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

21

2.1.1.3. Macam-Macam Kecemasan

Kecemasan menurut Kartono (1997) dibagi menjadi:

1. Kecemasan super ego atau kecemasan eksistem;ial

Kecemasan khusus mengenai "diri sendiri", tubuh dan koodisi psikis sendiri.

2. Kecemasan Neurotis

Erat berkaitan dengan mekanisme-mekanisme pelarian cliri dan pembelaan

diri yang negatif, banyak disebabkan oleh perasaan-perasaan bersalah dan

berdosa, serta konflik-konflik emosional yang serius, kronis,

berkesinambungan, frustasi-frustasi, dan ketegangan-ketegangan batin.

Untuk mengatasi kecemasan neurotis ini biasanya orang seringkali

menggunakan obat penenang.

3. Kecemasan Psikotis

Kecemasan karena merasa terancam hidupnya, dan kacau balau, ditambah

kebingungan yang hebat disebabkan oleh depersonalisasJ dan disorganisasi

psikis. Apabila sifatnya serius, kronis dan berkesinambungan terus menerus,

kecemasan itu bisa menjadi keadaan panik dan kecemas;an-kecemasan

hebat bisa menyebabkan kerusakan pada fungsi-fungsi fu>ik misalnya

berubah menjadi penyakit lambung, tekanan darah tinggi, asma, juga

kerusakan-kerusakan pada fungsi psikis.

2.1.1 A. Komponen-Komponen ~

Komponen-Komponen Kecemasan menurut David Sue et al. (dalam Haber

Page 35: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

dan Runyon, 1984) yaitu:

1. Kognitif (dalam pikiran seseorang)

lndividu yang mengalami kecemasan akan selalu terpaku terhadap bahaya

yang tidak dikenal atau tidak jelas, tidak mampu untuk bE~rkonsentrasi, sulit

mengambil keputusan dan mengalami kesulitan tidur.

2. Tingkah laku motorik (dalam tindakan seseorang)

22

Kecemasan dapat dilihat dari apa yang telah ditampilkan dalam tingkah laku

seseorang seperti kegelisahan, gemetar, menggigit bibir, menggigit kuku dan

lainnya.

3. Secara somatik

Terwujud dalam reaksi fisik dan biologis seseorang. Misalnya nafas pendek,

mulut kering, tangan dan kaki berkeringat, diare, sering buang air kecil,

pingsan, jantung berdebar, sesak nafas, tekanan darah meningkat • banyak

berkeringat, otot menjadi tegang (terutama daerah kepala~ leher. bahu, dan

dada) sakit perut, dan sulit mencema.

4. Secara afektif

Terwujud melalui kondisi emosi seseorang seperti perasaan tegang,

perasaan diteror.

2.1.2. Dewasa Awai

2.1.2.1. Pengertian Dewasa Awai

Seseorang dapat dikatakan dewasa apabila ia telah dapat bertanggung jawab

Page 36: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

23

terhadap segala perbuatan yang telah dilakukannya. Dewasa sendiri dalam

bahasa Belanda adalah "Volwassen" "Vol" = penuh dan " wassen" = tumbuh,

sehingga "Volwassen" berarti tumbuh dengan penuh atau selesai tumbuh

(Monks dkk, 2002).

Dewasa atau Adult berasal dari kata kerja latin yang bemrti ''tumbuh menjadi

kedewasaan." Akan tetapi, kata adult berasal dari berrtuk lampau dari kata

kerja adultus yang berarti " telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran

sempuma" atau " telah menjadi dewasa. • Oleh karena itu, orang dewasa

adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap

menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa

lainnya (Hurlock, 1980).

Masa dewasa awal digambarkan sebagai masa pencahairian kemantapan

dan masa reproduktif , yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan

ketegangan emosional, periode isolasi sosial. periode kornitmen dan masa

ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada

pola hidup yang baru (Sabri, 1992).

Para ahli mempunyai batasan usia yang berbeda-beda tentang batasan pada

dewasa awal ini. Menurut Erikson (dalam Santrock I, 1995) dimulai pada usia

20-30 tahun, Papalia et al., (2002) mengungkapkan bahwa batas dewasa

Page 37: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

awal dimulai ketika usia 20-40 tahun, sedangkan (Nihayah dkk, 2006)

mengungkapkan bahwa dewasa awal dimulai dari kisaran usia 21 tahun

sampai 40 tahun dan Levinson (dalam Monks, 2002) berpendapat bahwa

dewasa awal dimulai ketika seseorang berusia 17 sampai usia 45 tahun.

Perbedaan ini dianggap wajar karena tidak ada batasan mutlak mengenai

usia dewasa muda dan para ahli perkembangan pun pen::aya bahwa

menentukan awal masa remaja lebih mudah daripada irumentukan

berakhimya masa remaja dan permulaan masa dewasa (Santrok, 1995).

24

Di Indonesia sendiri batas kedewasaan atau seseorang olapat dikatakan

dewasa adalah ketika seseorang telah berumur 21 tahun (Monks, 2002), dan

seseorang dianggap resmi mencapai status dewasa apabila sudah menikah,

meskipun usianya belum mencapai 21 tahun (Mubin dan Cabyadi, 2006).

Merujuk pada pemyataan tersebut maka, dalam penelitian ini pembatasan

usia dewasa awal dimulai pada usia 21 t.ahun.

2.1.2.2. Pembagian Mau Dewasa Awai

Menurut Hurlock (1980), membagi masa dewasa dibagi menjadi 3 fase, yaitu:

1. Masa dewasa dini

Dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun.

Page 38: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

25

2. Masa dewasa madya

Dimulai pada umur 40 tahun sampai pada umur 60 tahun.

3. Masa dewasa lanjut (usia lanjut)

Dimulai pada umur 60 tahun sampai kematian.

Sedangkan Levinson (dalam Dariyo, 2003) mencoba membagi masa dewasa

awal menjadi dua fase transisi kehidupan, yaitu :

1. Fase memasuki masa dewasa awal (usia 17-33 tahun), terdiri dari:

a. Transisi dewasa awal (early adulth transtition 'l7-22 tahun). Pada

masa ini individu secara fisik, bentuk tubuhnya1 tampak seperti

orang dewasa. Akan tetapi, sec:ara mental individu belum memiliki

tanggung jawab penuh karena masih bergantung secara ekonomi

dari orang tuanya.

b. Memasuki struktur kehidupan dewasa awal (22-28 tahun).

Umumnya, pada masa ini individu telah menyeilesaikan pendidikan

formal, kemudian berkarir sesuai dengan minat bakat dan

kemampuannya.

c. Usia transisi 30 - an (28-33 tahun). Pada maS<:1 ini individu tetap

mambangun karirnya dan membentuk kehidupan rumah tangga

2. Fase puncak dewasa awal (usia 35-45 tahun), terbagi menjadi dua

tahap:

Page 39: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

a. Puncak kehidupan dewasa awal (usia 33-40 tahun).

lndividu merasa mantap atau memantapkan diri dengan pilihan

pekerjaannya pada saat ini. Karena menanggung kehidupan

keluarga, individu memperkuat komitmen (tekad) untuk

membangun karir pekerjaan, membentuk kehidupan pribadi yang

bertanggung jawab sesuai dengan harapan dan cita-cita

masyarakat bangsa dan mewujudkan aspirasi dan cita-cita yang

tertanam sejak masa mudanya dulu.

26

b. Transisi dewasa menengah (Midlife transitition usia 40-45 tahun).

lndividu telah menempuh perjalanan hidup yang panjang mulai dari

hal pekerjaan sampai kehidupan rumah tangga. Dengan

pencapaian itu, individu mulai menilai (self-evaluation) kembali

struktur kehidupan tersebut dan mempersiapkan diri untuk

memasuki masa dewasa menengah.

2.1.2.3. Ciri..Ciri Perkembangan Mau Dewasa Awai

Ciri-ciri masa dewasa awal menurut Hurlock (1980), yaitu:

1. Masa dewasa awal sebagai masa pengaturan

Yaitu ketika seseorang telah mencapai masa dew.;isa maka masa

kebebasannya akan berakhir dan menerima tangg11Jng jawab yang

penuh dengan aturan-aturan baru.

2. Masa dewasa awal sebagai usia produktif

Page 40: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

27

Yaitu ketika seseorang telah menikah dan mempunyai keturunan, juga

prestasi yang dicapai dalam hal pekerjaan.

3. Masa dewasa awal sebagai masa bermasalah

Pada masa ini masalah-masalah yang teljadi adalah menyangkut

masalah perkawinan dan pekeljaan karena tidak dapat menyesuaikan

diri dengan lingkungannya.

4. Masa dewasa awal sebagai masa ketegangan emosional

Ketegangan mungkin terpusat pada pekeljaan karena tidak bisa

mencapai target yang diinginkan atau dalam hal perkawinan yang

berstatus sebagai orang tua.

5. Masa dewasa awal sebagai masa keterasingan sc1sial

Pada masa ini individu merasa terasing karena rrmreka sibuk dengan

kegiatannya sendiri-sendiri sehingga melupakan s'osialisasinya dengan

sahabat atau keluarga.

6. Masa dewasa awal sebagai masa komitmen

Pada masa ini individu mulai membuat pola hidup baru dan

membangun komitmen-komitmen baru.

7. Masa dewasa awal sebagai masa ketergantungan

Pada masa ini sebagian individu masih mengggan1rungkan kebutuhan

hidupnya dengan orang tua.

8. Masa dewasa awal sebagai masa perubahan nilai

Nilai-nilai pada masa ini berubah karena pengaruh pengaruh

Page 41: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

28

pengalaman dan juga hubungan sosial.

9. Masa dewasa awal sebagai masa penyesuaian diri dengan cara hidup

baru pada masa ini banyak penyesuaian yang harus dilakukan karena

persiapan yang dilakukan ketika masa kanak-kanak mereka berbeda

atau tidak cocok dengan gaya-gaya hidup baru sekarang ini.

10.Masa dewasa awal sebagai masa kreatif

Pada masa ini bentuk kreatifitas terlihat pada minat dan kemampuan

individu serla kesempatan yang ada untuk mewujudkan semua

harapan-harapannya.

Selain ciri-ciri di atas ada dua kriteria lain yang diajukan untuk menunjukkan

akhir masa remaja dan permulaan dari masa dewasa aw.al yaitu kemandirian

ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan (Santrok II. 1999).

2.1.2.4, Perubahan-Perubahan Dalam Masa Dewasa Awai

Perubahan-perubahan dalam masa dewasa awal (dalam Mubin dan Cahyadi.

2006), adalah :

a. Perubahan yang bersifat fisik :

1) Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun.

2) Kesehatan fisik berada dalam keadaan balik.

3) Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak.

b. Perubahan yang bersifat psikis :

Page 42: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

29

1) Berjuang menyesuaikan diri terhadap pola-pola kE~hidupan yang baru

dan harapan-harapan sosial yang baru pula.

2) Munculnya keinginan dan usaha pemantapan, seperti memimpin

rumah tangga (sebagai suami-istri), mendapatkan pekerjaan yang

layak. peran dan status sosial di masyarakat.

3) Sering mengalami ketegangan emosi, karena kompleksnya persoalan

hidup yang dihadapi, seperti : masalah pekerjaan 'Yang belum

menentu, pasangan hidup yang belum ada atau p1crtus, dan kegagalan

dalam cita-cita.

4) Kemampuan-kemampuan mental seperti penalaran dalam

mengggunakan analogi, mengingat dan berfikir krE~atif telah mencapai

puncaknya pada permulaan fase ini, yang dalam sisa-sisa masa

berikutnya hanya bersifat mempertahankan kemarnpuan tersebut.

5) Perasaan dan keyakinan keagarnaan umumnya mulai membaik jika

dibandingkan dengan masa pubertas, tetapi masih ada kemungkinan

terjadinya konflik batin yang mengakibatkan perubahan perasaa11 dan

keyakinan keagamaan yang radikal (konversi).

2.1.2.5. Tugas-Tugas Perkembangan Man Dewan Awai

Wgngaarden (dalam Monks, 2002) melukiskan bahwa tugas perkembangan

bagi orang dewasa diartikan sebagai suatu sikap menerima kehidupan. Jadi,

apabila seseorang tidak dapat mempertihatkan sikap menerima kehidupan

Page 43: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

maka dianggap telah menyimpang dari tugas-tugas perkembangannya.

Tugas-tugas perkembangan dewasa awal (Hurlock, 1980) yaitu:

a. Mendapatkan suatu pekerjaan

b. Memilih seorang teman hidup

c. Belajar hidup bersama dengan suami atau istri

d. Membentuk suatu keluarga

e. Membesarkan anak-anak

f. Mengelola sebuah rumah tangga

g. Menerima tanggung jawab sebagai warga negara

h. Bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok:.

Ketika seorang individu memasuki masa dewasa awal maka mereka akan

menemukan banyak pengalaman-pengalaman psikososial, mulai dari

melakukan hubungan akrab dan intim dengan teman atau lawan jenisnya.

Papalia et al., (2002) mengungkapkan tentang 3 tipe dasar hubungan yang

akrab (intimacy relationship) yaitu :

1. Persahabatan

30

Yang merupakan bagian dari hidup yang penting disetiap usia. Teman

dapat menjadi sahabat, seseorang untuk saling berbagi aktivitas,

memberikan semangat walaupun diwaktu yang berbeda, dan memiliki

Page 44: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

rasa identitas dan sejarah.

2. Cinta kasih

Untuk kebanyakan dewasa, hubungan cinta dengan seorang teman

sejenis atau lawan jenis adalah elemen yang sangat penting dalam

kehidupan mereka. Yang terdiri dari tiga elemen yaitu: keintiman,

keinginan besar (nafsu) dan komitmen.

3. Seksualitas

Hubungan seksual menjadi sesuatu aktivitas yang normal, sehat dan

menyenangkan.

31

Mengenai hubungan dekat dan intim ini Erikson (dalam Santrok I, 1995)

mengungkapkan tentang delapan tahap perkembangan manusia dan masa

hubungan intim ini berada pada tahap ke enam yaitu masa yang disebut

sebagai keintiman dan keterkucilan (intimacy versus isolation) yaitu tahap

yang dialami individu selarna tahun-tahun awal masa devirasa dirnana individu

harus menghadapi tugas perkembangan pembentukan relasi intim dengan

orang lain. Erikson juga menggambarkan keintiman sebagai penemuan diri

sendiri pada diri orang lain namun kehilangan diri sendiri. Saat anak muda

membentuk persahabatan yang sehat dan relasi akrab yang intim dengan

orang lain maka keintirnan akan dicapai dan jika tidak akan terjadi isolasi.

Dengan kata lain isolasi terjadi apabila seorang individu diewasa awal tidak

dapat menjalankan tugas-tugas perkembangannya secara optimal dan

Page 45: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

kehidupannya tidak berjalan secara dinamis sehingga tidak dapat membina

hubungan intim dengan orang lain.

32

Selain Erikson, (Turner, 1983) juga mengungkapkan teritang tahap keintiman

(intimacy) dengan lawan jenisnya ketika seorang individu memasuki masa

dewasa awal dengan ciri-ciri :

a. Mulai menyesuaikan kebiasaan pribadinya seperli : kebersihan,

pakaian,

b. tata krama, kebiasaan makan dan tidur, kebiasaan merokok, minum

dan obat-obatan.

c. Mengatur perasaan yang berbeda

d. Mengembangkan kedekatan secara emosi dan fisik.

e. Belajar untuk memenuhi kebutuhan ego satu dengan yang lainnya.

f. Belajar untuk mengekspresikan perasaan.

g. Memuaskan kebutuhan cinta dan kontak fisik.

h. Menemukan, menggunakan harta untuk perencanaan berkeluarga.

Bagi kebanyakan individu, hubungan cinta merupakan pencapaian utama

pada masa dewasa awal. Hal ini berhubungan dengan tugas perkembangan

untuk memilih pasangan hidup. Oleh sebab itu, penelitian ini hanya

memfokuskan tentang tugas perkembangan dewasa awal yang berhubungan

dengan pemilihan pasangan hidup.

Page 46: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

33

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dewasa awal adalah mai;a transisi antara

masa remaja kemasa dewasa pertengahan yang terjadi pada rentang usia

21-40 tahun. Pada masa ini individu menghadapi berba!~ai tugas-tugas

perkembangan, pembentukan relasi yang akrab dengan orang lain, semakin

bertambahnya kegiatan sehingga semakin berkurangnye1 sosialisasi dengan

tetangga dan keluarga.

2.1.3. Obesitas

2.1.3.1. Pengertian Obesit.as

Obesitas memiliki pengertian yang berbeda-beda. Menurut Kaplan et al.,

( 1993) mengartikan "obesity is a condition of having exci~sive amounts of

body fat," yaitu suatu kondisi dimana terjadi kelebihan le1mak tubuh. Krauss

(1976) juga mengungkapkan hal yang sama yaitu "obesi~y is a term applied to

the clinical condition wherein there is an excessive accumulation of fat in the

body, " yaitu istilah yang digunakan pada suatu kondisi klinis di mana

terdapat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.

Menurut Dox, Melloni & Eisner (dalam Sheridan & Radmaicher, 1992) obesity

is an excessive accumulation of fat, most notably in the subcutaneous tissues

located immediately beneath the skin." Menurutnya obesitas adalah

penimbunan lemak tubuh yang berlebihan, yang sebagiani besar khususnya

pada jaringan saraf yang terdapat di bawah kulit.

Page 47: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

34

Menurut Subardja (2004) obesitas adalah suatu keadaan yang terjadi karena

interaksi faktor lingkungan (ekstemal) dan faktor genetik (internal). Jadi,

pada dasamya obesitas dapat ditelusuri dari faktor lingkungan dan faktor

genetik.

Sementara itu, Adil Fahrni (2005) mengungkapkan bahwa obesitas dapat

disebabkan karena "buruknya" pemberian konsumsi matcanan, energi lebih

yang dibutuhkan tubuh bertumpuk dalam bentuk jaringan lemak yang

menghambat tugas-tugas regular anggota tubuh yang lain.

Lebih tanjut Gray & Taitz (dalam Subardja, 2004) mengartikan obesitas

sebagai suatu keadaan yang terjadi apabila kuantitas fraksi jaringan lemak

tubuh dibandingkan berat badan total lebih besar daripada normal

Ditinjau dari segi psikologis, obesitas merupakan suatu kondisi yang

berkaitan dengan citra atau pandangan seseorang terhadap makanan atau

kesulitan dalam mengendalikan keinginan matcan (lping, ;~006).

llmu kedokteran sendiri sampai saat ini masih menganggap terjadinya

obesitas disebabkan oleh kelebihan konsumsi karbohidrat, lemak, dan guta

yang tidak tertampung pada sel-sel jaringan tubuh dan glikogen sehingga

terjadi hiperplasi lemak (pembentukan jaringan lemak yang berlebihan

disebabkan bertambahnya jumlah sel) atau hipertrofi lemak (pembesaran

Page 48: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

lemak yang disebabkan bertambah besarnya sel lemak) (lping, 2006).

Dan di bawah ini adalah definisi obesitas menurut para dokter (Obesitas,

2007) yaitu :

a. Suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang

berlebihan

b. Suatu penyakit kronik yang dapat diobati

c. Suatu penyakit epidemik

35

d. Suatu kondisi yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain dan

dapat menurunkan kualitas hidup

e. Penanganan obesitas membutuhkan biaya perawatan yang sangat

tinggi.

Jadi, obesitas dapat diartikan sebagai suatu kondisi yan9 sangat

berhubungan dengan penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh

sehingga jauh melebihi dari berat badan yang diinginkan, yang disebabkan

oleh faktor lingkungan maupun faktor genetik.

2.1.3.2. Pengukuran Obesitas

Obesitas sangat berhubungan dengan banyaknya lemak yang terdapat di

dalam tubuh terutama pada bagian pinggul, perut, paha maupun lengan. Dan

Page 49: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

36

kelebihan ini dapat diukur dengan berbagai cara.

Untuk menunjukkan adanya kelebihan lemak tubuh sese10rang, dapat

dilakukan dengan mengukur tebal lipatan kulit, untuk mendapatkan korelasi

yang terbaik maka diperlukan empat pengukuran kulit yaiitu daerah bisep

(lengan atas bagian depan), trisep (lengan atas bagian belakang), subkapula

(bawah tulang belikat) dan suprailiaka (pangggul) (Subardja, 2004).

Secara klinis obesitas biasanya dinyatakan dalam bentuk lndeks Masa Tubuh

(IMT) atau juga sering disebut Body Mass Index (BMI). Di bawah ini adalah

Kategori Penentuan Batas IMT Untuk Indonesia dan dunia (Tapan, 2002).

Tabel 2.1

Untuk Indonesia

Kategori BMI (kg/m2) Resiko menderita penyakit lain

Kekurangan Berat ( 18,5 + Badan I

Underweiaht Berat Badan 18,5-22,9 --

Normal Kelebihan berat 23-24,9 +

badan I overweiaht Obese <:: 25,0 ++

Page 50: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

37

Tabel 2.2.

Sedangkan menurut WHO kategori penentuan batas IMif yang berlaku untuk

dunia adalah sebagai berikut :

Kategori BMI (kg /m2) Resiko menclerita penyakit

lain

Kekurangan Berat ( 18,5 +

Badan I

Underweight

Berat Badan 18,5-24,9 ·-Normal

Kelebihan berat 25.0-29,9 +

badan I overweight

Obese ) 30 ++

Jadi, terdapat perbedaan mengenai penentuan batas IMT ini. Di Indonesia

seseorang dapat dikatakan obesitas jika IMT nya di atas :25 kg/m2 sedangkan

untuk ukuran dunia harus memiliki IMT lebih dari 30 kg/m2 .

Untuk menentukan IMT obesitas dapat diukur dengan pengukuran

antropometri, untuk menilai apakah komponen tubuh terS<ebut sesuai dengan

standar normal atau ideal, dengan mengukur berat badan dalam kg dibagi

tinggi dalam m2 sehingga di dapat satuannnya dalam kg/rn2:

Page 51: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

IMT = BB (kg)

TBX TB (m)

IMT lndeks Masa Tubuh

BB Berat Badan

TB Tinggi Sadan

Contoh:

Berat badan A adalah 74,8 kg, dengan tinggi badan 167 cm (1,67 m).

Jadi, 74,8 kg : (1,67 X 1,67) = 26,9

Keterangan = mengalami obesitas

38

Selain membandingkan antara berat badan dengan tinmii badan, pengukuran

obesitas dapat dilakukan dengan cara mengukur rasio lingkar pinggul dan

perut. Perut diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada

titik yang terlebar, lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul.

Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87 ,5 cm dan ukuran pinggul 115

cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio

pinggang-pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang-pinggul lebih

dari 1, dikatakan berbentuk apel (Obesitas, 2007).

Page 52: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Tabel 2.3.

Cara untuk melihat distribusi lemak tubuh yaitu dengan cara melihat bentuk

tubuh seperti :

1. Gynoid (Bentuk Peer)

Lemak disimpan di sekitar

pinggul dan bokong. Tipe ini

cenderung dimiliki oleh wanita.

Paling banyak memiliki HDL atau

high density lipid atau kolesterol

baik dibanding tipe yang lain.

Resiko penyakit pada type gynoid

umumnya kecil, kecuali resiko

terhadap penyakit arthritis atau

radang persendian dan varises

vena yang merupakan penyakit

akibat adanya gangguan pada

pembuluh darah balik.

2. Apple Shape (Android)

Biasanya terdapat pada pria

dimana lemak tubuh menumpuk

di sekitar perut Resiko

kesehatan pada tipe ini lebih

tinggi dibandingkan dengan tipe

gynoid, karena scl-sel lemak di

sekitar perut lebih siap

melepaskan lemaknya ke dalam

39

Page 53: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

pembuluh darah dibandingkan

dengan sel-sel lemak ditempat

lain. Lemak yang masuk ke

dalam pembuluh darah dapat

menyebabkan penyempitan arteri

(hipertensi), diabetes, penyakit

gallblader, stroke dan jenis

kanker tertentu (payudara dan

rahim.

3. Ovid (Bentuk Kotak Buah)

Ciri dari tipe ini adalah "besar di

seluruh bagian badan·. Tipe ovid

umumnya terdapat pada individu

yang gemuk secara genetik.

2.1.3.3. Faktor-Faktor Penyebab Obesitas

lsnaini dkk (2006) menyebutkan beberapa faktor yang dapat menjadi

penyebab obesitas diantaranya :

1. Kelebihan asupan makanan.

2. Pola hidup yang tidai< sehat, tertalu banyak makan makanan cepat saji.

3. Kurang olah raga.

4. Kehamilan.

5. Banyak mengkonsumsi alkohol.

40

Page 54: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

41

6. Usia.

7. Obat-obatan untuk mengatasi depresi.

Menurut Gurney (dalam Atkinson, 1992) faktor genetik m1erupakan salah satu

penyebab obesitas. Di dalam keluarga di mana kedua orang tuanya tidak

gemuk hanya sekitar 10 % anak akan menjadi gemuk, jika salah satu orang

tua bertubuh gemuk maka sekitar 40 % anak akan menjadi gemuk pula, dan

jika kedua orangtua gemuk, kira-kira 70 % anakakan gemuk.

2.1.2.4. Macam-Macam Obesitas

!ping (2006) mengklasifikasikan obesitas menjadi 3 kelompok, yaitu :

1. Obesitas biasa I ringan : kelebihan berat badan 20-40 %

2. Obesitas sedang

3. Obesitas berat

2.1.2.5. Dampak Obesitas

: kelebihan beratbadan41-100 %

: kelebihan berat badan >100 %

Adil Fahrni (2005) menjelaskan bahwa obesitas dapat me1rijadi penyebab

timbulnya berbagai penyakitpada diri individu, yaitu :

1. T erjadinya gagal jantung.

2. Meningkatnya tekanan darah (darah tinggi}.

3. Terjadinya Arteriosclosis akibat endapan kolesterol pada dinding pembuJuh

darah sehingga, rnenimbulkan penggurnpalan.

Page 55: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

42

4. Varises tulang.

5. Cholecystitis dan pembentukan batu kecil (batu ginjal)

6. Arthritis (reumatism) seperti.pada persendian spinal column tulang

belakang dan persendian lutut yang gejalanya menyerupai encok.

7. kanker rahim.

8. Tidak teratur dan terhentinya menstmasi.

9. Mengidap penyakit gula.

10. Penyakit colpitis (vaginitis) dan dermatitis (penyakit kuJit}.

2.1.2.6. Berat Sadan Ideal

Berat badan ideal dapat dihitung berdasarkan rumus. fingiJi badan dikurangi

110. Jika tinggi badannya 160 cm. maka berat badan idealnya adalah :

160-110 = 50 kg. Pertambahan berat badan masih terhitung normal jika

penambahannya tidak lebih dari 5 kg (lping, 2006).

Selain itu juga untuk mengetahui tentang berat badan ideal dapat dilihat dari

tabel di bawah ini berdasarkan pada tinggi badan dan berat badan :

Page 56: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

43

Tabet 2.4.

Tabel Berat Badan Ideal Wanita Yang Sesuai Dengan Tinggi Badan

Umur 15Tahun 20Tahun 25 Tahun 30Tahun

Tinggi cm Kg Kg Kg Kg

142.50 45.00 47.50 49.00 50.50

145.00 46.00 48.50 49.50 51.50

147.50 46.50 49.50 50.50 52.00

150.00 47.00 50.00 51.50 53.00

152.00 48.50 51.50 52.50 54.00

155.00 50.00 53.00 54.00 55.00

157.00 51.00 54.00 55.50 65.50

160.00 52.50 56.00 57.50 58.50

162.00 54.50 57.00 58.00 59.50

165.00 56.00 59.00 60.00 62.50

167.00 58.00 60.50 62.00 63.00

170.00 59.50 62.50 64.50 65.00

172.00 62.00 64.00 64.50 67.00

175.00 63.50 65.50 67.50 68.50

178.00 65.50 67.50 70.00 70.00

180.00 68.00 69.00 71.00 72.00

Tabet di atas tidak bersifat kaku akan tetapi, kita masih diperbolehkan

melewati berat lebih dari 5 kilogram sampai kita berusia 41:i tahun (Adil Fahrni,

2005).

Page 57: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

2.1A. Pemilihan Pasangan Hidup

Sebelum melangsungkan pemikahan biasanya didahului tertebih dahulu

dengan proses penjajakan atau biasa disebut dengan beqlacaran yaitu

menjalin hubungan dekat dan intim dengan lawan jeni..<>. Pada saat

penjajakan ini biasanya seorang individu melihat kearah bibit, bebet dan

bobot dari calon pasangannya.

44

Faktor bibit itu memperhitungkan benih asal keturunan yang sehat secara

jasmani maupun rohaninya, tidak terdapat penyakit ketunman atau penyakit

mental tertentu sehingga dapat menghasilkan keturunan ~{ang baik dan sehat.

faktor bebet dilihat dari keturunan yang ungggul sehingga diharapkan

sepasang suami istri memiliki atribut-atribut terpuji agar mampu membina

keluarga bahagia, sedangkan faktor bobot yang tidak har1ya diartikan mantap

berbobot oleh kekayaan dan kekuasaan duniawi saja, akan tetapi berbobot

dengan kekayaan dan nilai-nilai rokhaniah serta akherat (IKartono, 1977).

Selain itu ada juga dasar-dasar penting yang dapat dijadikan dasar dalam

memilih pasangan hidup (Ash Shawwaf, 2003} :

1. Agama dan akhlaknya

Memilih istri karena agamanya adalah jaminan utama bagi pendidikan dan

pertumbuhan anak-anak dengan pertumbuhan yang baikdan benar.

Demikian pula, memilih suami karena agarnanya adalah jaminan bagi

Page 58: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

45

kesalihan dan tanggung jawab istrinya.

2. Dasar ekonomi

Harta adalah nadi kehidupan dan fondasi terpenting dalam kehidupan.

3. Keturunan dan status sosial

Pernikahan dan bersatunya suami-istri bukanlah hubungan sempit antara

kedua belah pihak. Akan tetapi, pernikahan berarti memasuki lingkungan

sosial yang lebih luas dan antara keluarga pria dan wanita itu.

4. Keeantikan

Ketampanan atau kecantikan mempunyai pengaruh besar dalam

ketertarikan dari masing-masing mempelai satu sama lain dan

bertambahnya rasa cinta pada pendampingnya, Ketampanan atau

kecantikan juga mempunyai pengaruh besar pada kete:nangan jiwa

keduanya.

2.1.5. Ket.erkaitan obesitas dengan kecemasan dalam memilih pasangan

hid up

Hurlock (1980} mengungkapkan bahwa bahaya fisik yang paling penting dan

yang paling umum pada masa dewasa awal ini adalah, beintuk fisik dan

penampilan yang kurang menarik yang mempersulit penyesuaian diri pribadi

dengan kehidupan sosial. Salah satu yang membuat bentuk fisik kurang

menarik salah satunya yaitu obesitas, sehingga hal ini menjadi suatu

keadaan yang tidak menyenangkan dan dapat berpengaruh khususnya pada

Page 59: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

46

wanita dewasa awal yang menurut Hurlock mempunyai tugas-tugas

perkembangan hidup yang salah satunya adalah memilih pasangan hidup,

dimana seorang individu harus menjalin suatu keakraban dengan lawan

jenisnya agar bisa mendapatkan calon pasangan hidup yang sesuai dan bisa

melangsungkan pernikahan dan berumah tangga.

Penampilan fisik merupakan dasar segala-galanya (Hurlock, 1980). Jadi,

apabila pada masa ini seorang individu mengalami obesitas, hal ini dapat

memungkinkan seseorang mengalami kecemasan ketika ingin memilih

pasangan hidup khususnya pada wanita karena pada umumnya wanita

mempunyai kepedulian yang besar dibandingkan kaum laki-laki terhadap

masalah penampilan fisik (Dariyo, 2003), dan laki-laki pun mengatakan

bahwa ia menginginkan pasangan yang fisiknya menarik (Peplau, 1987).

Kecemasan sendiri menurut Atkinson (2004) diartikan sebagai emosi yang

tidak menyenangkan, yang ditandai dengan istilah-istilah seperti

"kekhawatiran," "keprihatinan," dan "rasa takut," yang kadang-kadang kita

alami dalam tingkat yang berbeda-beda.

Hal ini seperti penelitian yang dilakukan oleh Simon (2007) yang

menghasilkan bahwa orang yang mengalami obesitas lebih sering mengalami

kecemasan dan perubahan suasana hati.

Page 60: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

47

Selain itu, Maslow (dalam Dariyo, 2003) mengatakan bahwa jika seorang

individu tidak dapat memenuhi kebutuhan fisik maupun pi;ikologisnya dengan

baik, maka dapat menyebabkan ganguan-gangguan kepribadian atau

psikopatologis, seperti ketidakstabilan emosi, munculnya simptom-simptom

psikis, kekecewaan, stres, cemas, takut, khawatir dan tidak tenang dalam

hidupnya. Dalam hal ini pemikahan yang sebelumnya diawali dengan

pemilihan pasangan hidup juga merupakan suatu kebutuhan yang harus

dipenuhi sehingga apabila tidak dipenuhi maka akan mengakibatkan

timbulnya simptom-simptom psikis yang dapat mengganggu kehidupan

selanjutnya.

Page 61: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

2.2. Kerangka berpikir

DewasaAwal

I Obesitas

I Mengalami -~

Kecemasan -Dalam Memilih Pasangan Hidup -

Tidak ~

Mengalami Kecemasan -

>----

-

Kognitif: - Tidak dapat

berkonsentrasi - Sulit mengambil

keputusan - Sulit Tidur

Motorilk:: - Gemetar - Gelisah - Menggigit bibir - Menggigit kuku

Somatfa: - Nafats pendek - Tangan dan kaki

berk.eringat - Pingsan - Jantung berdebar - Sesak nafas

Afektif: - Tegang - Merasa diteror - Mudah

tersinggung

48

Dengan berakhirnya masa remaja maka mulailah seorang individu memasuki

masa dewasa, masa dewasa ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu dewasa awal,

dewasa tengah dan dewasa akhir. Masa dewasa yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah masa dewasa awal. Masa dimana sec1rang individu mulai

Page 62: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

memperkuat identitas dirinya masing-masing dan mempunyai kesempatan

untuk memilih jalan hidupnya sendiri.

49

Masa dewasa awal ini dimulai sejak usia 21-40 tahun (f\lihayah dklc, 2006).

Pada masa ini sebagian dewasa muda masih banyak memberikan perhatian

terhadap penampilan fisiknya (Dariyo, 2003), merelca tidak ingin terlihat tidak

proporsional terutama mengenai bentuk tubuh, sehingga mereka berusaha

agar jangan sampai mengalami obesitas yang merupakan salah satu

masalah yang banyak dihadapi oleh dewasa awal.

Sebagian wanita dewasa memandang obesitas menjadi sesuatu yang

mengerikan dan menjadi beban berat dan tidalc menyenangkan sehingga

ketika seseorang mengalaminya ia akan berusaha keras untuk menurunlcan

berat badannya, bukan karena takut akan berbagai macam penyakit yang

timbul, tetapi merelca justru merasa terganggu dengan bentuk badan yang

tidak indah dipandang mata itu. Obesitas sendiri diartilcan Kaplan et al.,

(1993) sebagai "obesity is a condition of having excessil1e amounts of body

fat." Yaitu suatu kondisi dimana terjadi kelebihan jumlah lemak tubuh.

Obesitas pada wanita merupakan salah satu masalah yang berhubungan

dengan penampilan fisik. Selain mengganggu kesehatan obesitas juga dapat

mengurangi daya tarilc seseorang dan menjadi salah satu penyebab

Page 63: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

50

seseorang menjadi tidak percaya diri (lping, 2006), sehi11gga membentuk

konsep diri negatif karena ia selalu bertikir negatif tentang diri maupun

lingkungannya. Yang berdampak pada keadaan psikis seseorang, seperti

rasa rendah diri, depresi, putus asa, bahkan sampai ove,rkompensasi atau

mencari kelemahan orang lain atau agresif terhadap lin£1kungan untuk

menutupi kekurangan diri sendiri (Rasan, 1996). Serta dapat menarik diri dari

pergaulan maupun dalam hubungan interpersonalnya dengan lawan jenis.

Selain itu, usia ini dianggap sebagai usia kritis karena individu dituntut untuk

dapat bersikap mandiri dan bertanggung jawab terhadap semua perbuatan

yang dilakukannya. Masa ini adalah masa yang tepat untuk memutuskan

suatu pilihan hidup yang akan mempengaruhi kehidupan mereka selanjutnya,

salah satunya yaitu memutuskan tentang pemilihan pasangan hidup.

Menikah merupakan salah satu tugas perkembangan pada masa ini untuk

kemudian membina suatu rumah tangga, yang terlebih dahulu diawali oleh

pemilihan pasangan hidup. Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk

memilih pasangan hidupnya. Pasangan hidup adalah orang yang menurut

seseorang tepat dan memenuhi syarat untuk menemani hidupnya dalam suka

maupun duka yang diikat dalam suatu tali pernikahan sehingga sah menurut

hukum maupun agama orang yang bersangkutan.

Apabila seorang individu pada masa itu belum juga menikah, maka akan

Page 64: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Apabila seorang individu pada masa itu belum juga menikah, maka akan

timbul stigma sosial dimasyarakat, yang beranggapan bahwa individu

tersebut telah gaga! dalam mendapatkan pasangan hidup. Sehingga ha! ini

dapat menimbul .. ,. · 1'P.cemasan apalagi jika ditambah dengan penampilan

fisik ya·1g kurang menarik seperti mengalami obesitas yang banyak terjadi

pado s.ebagian wanita.

51

Penarnpilan fisik cenderung dinilai sebagai kriteria penting dalam memilih

pasan1Jan terutama oleh laki-laki, dan laki-laki pun mengatakan bahwa ia

menginginkan pasangan yang fisiknya menarik (Peplau, 1H87). keadaan

seperti inilah yang dapat memungkinkan timbulnya kecemasan terutama

pacla wanita yang merigalami obesitas, mereka berada dalam suatu keadaan

yang menurut mereka menalwtkan, takut pasangannya nanti tidak bisa

menerima dirinya apa adanya !<arena bentuk badan yang t·erlalu besar dan

kurang inidah dipandang rnata, takut di hina, kemudian adanya ketakutan

pasanga.1nya nanti akan melirik wanita lain yang iebih can1ik dan mempunyai

tubuh yang ideal.

Hampir setiap individu pasti menginginkan bentuk tubuh yang ideal, hal ini

terbentu~; karena citra k3sempumaan yang telah ada di masyarakat yang

menganggap bahwa wanita yang ideal adalah wanita yang langsing dan

cantik sehingga para warnta pun berlornba-lomba untuk meraih citra

Page 65: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

52

kes-.ernpumaan tersebut.

Kondisi tersebut di atas seolah-olah menutup kemungkinan bagi para wanita

yang mengalami obesitas untuk mendapatkan perhatian clan dipilih laki-laki

menjadi pasangan hidup. Sehingga hal ini dapat dirasalr.an sebagai suatu

ancarnan yang menimbulkan suatu kecemasan terhadap ind1vidu dewasa

awal !:erutama dalam memilih pasangan hidupnya.

Page 66: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

BAB Ill

METODOLOGI PENELITIAN

53

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metodologi penelitian yang terdiri dari

jenis penelitian (pendekatan penelitian), subyek penelitian, metode

pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data. Metode

penelitian sendiri merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh

kembali pemecahan terhadap segala permasalahan (Subagyo, 2004).

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi

kasus. Dalam pendekatan kualitatif ini data yang disajikan tidak berbentuk

angka, tetapi lebih banyak berupa narasi, deskripsi, cerita, dokumen tertulis

dan tidak tertulis (gambar, foto) ataupun bentuk-bentuk non angka lainnya

(Poerwandari, 1998).

Penelitian ini akan mencoba menggali lebih dalam tentang kecemasan yang

dihadapi oleh seorang dewasa awal yang mengalami ob1~sitas dalam memilih

pasangan hidupnya. Dengan pendekatan ini peneliti ingin mendapatkan

Page 67: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

54

gambaran tentang fenomena tersebut, cian juga peneliti berupaya memahami

sudut pandang dari subyek SE. 4ra mendalam yang dipaparkan secara

deskripti.f dan mencatat kejaciicm secara lengkap dan detail.

3.2. Subyek Penelitian

3.2.1. Jumlah ~., '.:"<!k

Dalam penelitian ini hanya mengambil subyek sebanyak 3 orang karena

peneliti ingin mendapatkan data yang leb,ih lengkap dan mendalam dari tiap­

tiap subyek.

:Selain itu, untuk menghemat waktu jumlah subyek dibatasi karena mengingat

penel1itian ini menggunakan wawancara secara mendalam pada rnasing­

masinq subyek sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukan

wawanc::ara dan meng1:>lah data hasil wawancara.

3.:!.2. Te,knik Pemilihan Subyek

Secc1ra teknis pengam!jilan subjek dilakukan dengan menggunakan teori

terbatas (non probability) dengan jenis tekniknya yaitu purpossivE1 sampling di

mana $ampel diambil berdasarkan kriteria yang harus dipellluhi sebagai

sampr;I.

Page 68: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

3.2 .. ~l. Karak1teristik Subyek

Adap1 m karakteristik subyek ye1ng ditetapkan sesuai dengan topik dalam

penelitian ini yaitu :

1) Bubyek datam penelitian ini adalah para wanita dewasa awal yang

berusia antara 21-30 tahun. Karena pada masa ini biasanya

seseorang sudah memikirkan tentang pernikahan c1an berada dalarn

masa pencarian pasangan hidup.

2) Bmjenis kelamin perempuan

3) Belurn menikah, karena apabila sudah menikah ia pasti sudah

melakuV.an pemilihan pasangan hidup.

55

4) Miengalami obesitas yaitu individu yang memiliki lncleks Masa Tubuh

(IMT) cli alas 25 sdelah ci;ilakukan pengul<uran denoan menggunakan

rumus antropomecri:

ll\llT = BB (kg) _

TB X TB (m)

IMT lndeks Masa Tubuh

BB Serat Sadan

TB Tinggi Sadan

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode da.sar pengumpulan data yang banyak dipakai dnn dilibatkan dalam

Page 69: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

56

penelitian kualitatif adal:3h wawancara dan observasi (Poeirwandari, 1998).

3 .. :J .• 1. VV:iiwancara

Dalarn penelitian ini dilal<ukan dengan menggunakan metClde dasar berupa

wa~umcara secara rnendalam berdasarkan teori-teori yan•g sesuai dengan

judul jJenelitian untuk mendapatkan data secara deskriptif dan sebanyak -

banyaknya. V\lawancara diartikan sebagai percalnpan dan tanya jawab yang

diarahkan untuk rnencapai tujuan tertentu (Poerwandari, 1998).

VVa• 1anc.ara kuc1litatif dilakukan bila peneliti oormaksud untuk memperoleh

pengetalrnan tentang rnakna-makna subyektif yang dipahami individu

berken2.an dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi

terha·:iap isu tersebut dan hal ini tidak dapat dilakukan melalui pendekatan

lain (Bar.ister dkk. dalam Poerwandari, 1998).

Dalam proses wawancara ini ~·eneliti memberik.an kebeba~;an kepada subyek

untuk memberik.an informasi sebanyak-banyaknya tentang diri subyek,

tempat, i(eadaan, maupun ide-ide yang berhubungan langi;ung dengan

subyE;k, sehingga peneliti pun dapat melakuk.an eksplorasi terhad.ap informasi

yang d1berikan u•~ · "t1byek dan tidak menutup kemungkinan akan

berkerr.ban!J menjadi pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Page 70: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

57

3.3.2. ()bservasi

Selain rnenggunakan metode wawancara untuk melenglmpi data penelitian,

penelit! juga menggunakan observasi sebagai metode pe1ndamping karena

metode ini dapat membantu peneliti mendapatkan informasi yang tidak dapat

direkrnn dengan tape recordet '<arena hanya bisa didapat melalui

pengamatan secara indrawi :;ajn, seperti melihat gerak fisik maupun psikis.

Observat>i sendiri berasal dari kata latin yang berarti "melihat" dan

"memperhatikan. "';1<ih observasi diarahkan pada kegiatan rnemperhatikan

secara akurat , mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan

hubungan antar aspek dalam fenomena iersebut. Observasi itu sendiri selalu

menjadi bagian dalam per-elitian psikologis dan dapat berlangsung dalam

konteks laboratorium (eksperimental} maupun clalam kontl~ks alamiah

(Banister dkk, dalam Poerwandari, 1998).

Dalarn 1;:.J~nelitian ini, peneliti melakukan observasi sehingga memungkinkan

penel.iti memperoleh.data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan oleh

subyek peneilitian secara terbuka ketika proses wawancam berlangsung.

Selain itl!, untuk mendapa1tkan hasil pengamatan yang desl<riptif dan tidak

interpretalif, peneliti melakukan catatan lapangan. Catatani lapangan berisi

deskripsi mengenai hal-hal yang diamati, ataupun yang dianggap penting

Page 71: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

oleh peneliti (Poerwandari, 1998).

Jadi, observasi merupakan pengamatan terhadap obyek dengan

menggunakan panca indera, sehingga hasilnya pun haru~; obyektif tanpa

harus r.1emanipulasi setting atau latar dala1m penelitian.

3.4. lnstrumen Penelitian

lrn;trumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan dalta di lapangan

adala,h dengan menggunakan pedornan wawancara dan lernbar observasi.

3.4.1. Pi~doman Wawancara

58

Pedoman wawancara mer.Jpakan alat bantu berui:,.1 ancet"ancer pertanyaan

yang akan ditanyakar. seb<1gai catatan, serta alat tulis untuk menulisl<an

jawallan yang diterima \Arikunto. 2002).

Pe'CJornan wawancara yang di1unakan adalah Pedoman w.awancara yang

tidak terstruktur, yaitu pedornan wawancara yang hanya mernuat garis besar

yang akan ditanyakan (Arikunto, 2002). Pedoman wawanc:ara ini hanya

digunaka1n sebagai pengingat, sehingga pertanyaan yang diajukan tetap pada

jah1rnya. Jadi, dalam hat ini kreativitas pewawa111c3ra sangat diperlukan,

bahkan hasil wawancara dengan jenis pedornan ini ban'.1ak. tergantung dari

Page 72: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

pewawanc<:.ira. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden

dcin je·:iis pedoman ini cccol.< untuk penelitian kasus.

Selain itu, dalam proses wciwancara peneliti juga menggunakan alat bantu

lain b·erupa tape recorde·r, kaset kosong dan juga alat tulis., dengan

sebelurnnya meminta izin terlebih dahulu kepada subyek.

59

Tape recorctw· digunakan untuk meneliti kembali data yang telah diperoleh

a~1ar ·:etap utuh sesuai dengan kejadian sebenarnya, sehingga tidak

rnenirnbulkan kekeliruan dalam penulisan hasil pcmelitian dan peneliti dapat

berkonsentrasi terhadap jawaban subyek sehingga ia tidal< merasa diacuhkan

karena :oeneliti sibuk dengan catatannya. Sedangkan alat tulis digunakan

untuk .nencatat semua tingkah laku nonverbal oleh subyek.

3.4 .. 2. l.EJmbar .Jbservasi

Lembar observasi ini 1uga sangat membantu sebagai instrumen dalam

penelitian. Lembar ini berisi tentang itern-item kejadian atau tingkah laku

yang rr1ungkin akan terjadi (Ar'kunto, 2002). Lembar obse1vasi ini juga

digunalmn untuk mencatat secara cepat dan sinokat mengenai situasi

wawa1ncara.

Page 73: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

60

3.5. Teknik Analisis Data

A:1alit:'.s data dilakukan untuk mengorganisasikan data secara sist1:imatis dan

selen9fcap·-lengkapnya agar didapat kualitas data yang baik.

Secara garis besar, analisis data meliputi 3 langkah yaitu :

1 . L:ang.kah persiap :.n penelitian.

a. Mernperoleh informasi tentang judul penelitian yang1 diperoleh

dari berbagai literatur berdasarkan kajian teori.

b. Mmnbuat pedoman wawancara dan lembar observasi.

c. Mencari subyek penelitian yang sesuai dengan karc1kteristik yang

telah ditentukan, dengan cara informal yaitu dengan meminta

kesediaan tema11 yang sesuai dengan karakteristik untuk menjadi

subyek penelitian, kemudian meminta bantuan kepada teman untuk

ikut menca1rikan subjek yang sesuai dengan karakteristik penelitian ini.

Sehingga didapatkan 3 oran9 subyek yang memenuhi kriteria beserta

9ambaran umum dan nomor telepon yang dapat dihubungi.

2. Tat1ap pelaksanaan penelitian.

a. Sebelum melukukan wawancara peneliti terlebih dahulu

meminta kesediaan individu yang memenuhi kriteria untuk menjadi

subyek penelitian. Kontak pertama dilakukan melalu1i telepon dan

Page 74: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

;)ada kontak te • .sebut peneliti langsung menanyakan kesediaan

individu. Setelah individu tersebut menyatakan ke:sediaannya maka

peneliti langsung mengadakan janji untuk melakukan wawancara.

61

b. Peneliti mengadakan wawancara di tempat yang telah disetujui oleh

subjek clan peneliti. Wawancara pertama dilakul<an pada tanggal 8

Agustus 2007 langsung pada dua subyek dalam sEihari, st~dangkan

wawancara selanjutnya pada subyek ketiga dilakukan pada tanggal 28

A£1ustus 2007. Sebelum wawancara dimulai penemi berbincang­

bincang tentang kegiat.an subyek sehari-hari dan k13giatan yang telah

dilakukannya sebelum subyek bertemu dengan peneliti. Peneliti juga

rnerekam semua percakapan dengan tape recorder dengan

se:b8lurnnya meminta ijin terlebih dahulu kepada subyek.

c. Ketika melakukan penelitian ini ada beberapa hambatan yang ditemui

selama proses wawancara berlangsung di antaranya adalah, sulitnya

rnencari waktu yang tepat karena terbentur oleh kesibukan subyek dan

sulitnya mfmcari tempat yang tenang dain sepi untuk tempat

wawancara.

3. Penerapan data sesuai de..igan pendekatsin penelitian

a. Mengorganisasikan data, yaitu meng1.11bah data mentah berupa

rAkaman wawancara ke dalam bentuk tulisan secara verbatim.

b. Proses kor.ling, yaitu membubuhkan kode-kcde pada materi yang

Page 75: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

diperoleh untuk dapat mengorganisasi data secara1 lengkap dan

mendetil sehingga data dapat memunculkan gambaran topik yang

ditelitL

62

c. Membaca berulang-ulang data yang sudah ,Jiubah ke dalam verbatim

untuk mengide'ltifiknr.i kemungkinan tema-tema yang muncul dan bisa

saja dimodifikasi pacla proses pengambil:an data SEilanjutnya.

d. Membaca data berulang-ulang untuk mendapatkan1 pemahaman

tentang kasus atau m<1alah secara keseluruhan.

e. Memilih dan menggolongkan data yang relevan dengan pokok

permasalahan dan tema penelitian.

f. Membuat laporan studi kasus satu demi satu atau perkasus.

g. Melakukan analisis. Peneliti menganalisii; 1awaban subyek satu

persatu kemudian baru dilakukan analisis antar k3sus.

h. Membuat kesimpulan dari data yang diperoleh.

i. Membuat diskusi terhadap kesimpulan dan keseluruhan hasil

penelitian.

j. Mengajukan saran untuk penelitian selanjutnya.

Page 76: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

tJj

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

Analisis hasil penelitian ini terdiri dari gambaran umum subyek, analisis kasus

per subyek, yang terdiri dari ringkasan hasil observasi subyek, ringkasan

hasil wawancara subyek dan analisis data hasil wawancara yaitu,

(kecemasan menghadapi obesitas, perilaku dewasa awal menghadapi

obesitas dan kecemasan dalam memilih pasangan hidup). dan yang terakhir

adalah analisis antar subyek yang terdiri dari dua bagian yaitu (kecemasan

dalam menghadapi obesitas dan kecemasan dalam memilih pasangan

hidup).

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap individu yang mengalanni obesitas. Subyek

penelitian terdiri dari 3 (tiga) orang yang berjenis kelamin perempuan. Sesuai

dengan kebutuhan penelitian ini, maka subyek yang diambil adalah

perempuan yang belum menikah guna melihat gambaran kecemasan subyek

dalam memilih pasangan hidup. Untuk melihat secara umum tentang

identitas subyek di bawah ini terdapat identitas subyek yang nama dan

alamatnya berupa inisial. Hal ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan

subyek.

Page 77: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

-

·-Usia

Pekerjaan

Anak l(e

Pendidikan terakhir

Ting9i be.dnn

Berat badan

it Riwayat penyak

! Pernah melaku kan diet

Olah raga yang sedang dUakuk an

i3erat r:1erdasark an IMT

Tallel 4.1

GAMBARAN UMUM SUBYEK

Subyek I Subyek II

(AR) (AK)

21 Tahun 24 Tahun

Mahasiswi Tata U£.,aha

1 (satu) 4 (empat)

Sedang SMK menyelesaikan

S1 Psikologi

150 cm 148 cm

75 kg 72 kg

Tifus Alergi

Pernah Pern ... h

Renang -

75 kg = 33.33 72 kg = 32.87

__ .__ __

64

I Subyek Ill

(N)

27 Tahun

Pembantu Rumah Tangga

1 (satu)

SD

150 cm

75 Kg

-

Pernah

-

74 Kg =32,88

Page 78: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

I

Bernt ideal

Obesitas tingkat

Keiebihan berat badan

150-110 = 40 kg

Sedang

35 kg

148-110= 38 kg

Sedang

34 kg

[ ______ ··----- ------~--- ------~-------

4.2. Anaiisis Kasus F'er Subyek

4.:1..1. l<asus AR

Ringka~Hlll hasil observas.i Subyek

150-110 = 40 Kg

Sedang

35 Kg

65

Prose-;; wawancara yang dila'cukan dengan AR berlangsung selama 2 jam 15

menit Wawancara tersebut dilaksanakan pada hari rabu, 8 agustus 2007

borternpat di kediaman AR di daerah Cilandak Barnt pada pukul 11.30--13. 45

WIB. Sebelumnya kami telah membuat kesepak:3ta11 untuk bertemu pada

jam clan tempat yang telah ditentukan sendiri oleh subyek.

Penehr.i tiba di kediaman AR pada pukul 11.10, lalu subyek langsung

menuajak pen.aliti masuk ke dalam kamamya. Subyek mengaku bahwa ia

belurn S<~mpat r .. erapikan dan membersihkan kamarnya, karena semalam ia

pergi ber".lama adik laki-laki dan tetangganya ke Puncak dan baru pulang

pada pul<ul 4 .00 pag1. AR baru tidur selama 2 jam, kemudian ada temannya

Page 79: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

ycing mernbangunkannya untuk datang ke tempat pemilihan kepala daerah

(PILKADA) karena pada hari itu bertE1patan dengen hari pencoblosan

PILKl\D/I. OKI Jakarta.

66

Kefl<a peneliti Jatang, subyel< baru saja pulang dari TPS (Tempat

Pemungutan Suara) dan ia mengaku masuh mengantuk. \Nalaupun demikian

AR tmiihat sangat antusias, kooperatif terhadap proses wawancara ini dan

menjawab pertanyaan dengan jawaban yang panjang pada setiap

pertanvaan yang diajuk<1n oleh peneliti.

Sebelum memulai wawancara AR meminta izin untuk me111gganti celana

panja1nrJnya dengan celana pendek karena ia mengaku tidak betah dan gerah

men~Jg;unakan celana panjang. Selain itu ARjuga meminta izin wawancara

. sambil mendengarkan musik yang ada di notebook yang berada di atas rneja

belajarnya.

Ciri-dri fisik yang tampf!k pada subyek ketika wawancara adalah, AR berkulit

sawo matang, mengenak;:•.n kaos hitam berkerah dan celana pendek

berwam:; hitatn dengan rambut diikat dengan ikat rambut yang juga berwama

hitam. Volume suara AR pada awal wawancara agak sedildt pelan narnun

ketika peneliti mengingatkan agar suaranya lebih diperbesar maka lama­

kelamaan suara AR menjadi lebih keras. Posisi duduk AR sangnt dekat

Page 80: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

67

dengan peneliti dan sampat bmubah-ubah pada awal wawancara, AR duduk

di atas l<.ursi kemudian berpindah ke atas kasur sambil tiduran kemud.ian

duduk kembali dan tidak berubah sampai akhir wawancara.

AR terlihat cukup ceria dan tegas dalam menjawab setiap pertanyaan. la

selaiu menatap mata peneliti dan sangat ekspresif. Setiap jawaban selalu

diirinrJi oleh gerakan tangannya dim tampak terbuka dalam mengungkapkan

cer:.ta tentang diri dan kehiduriannya.

Pada saat proses wawancara sedang berlangsung terdapat kehadiran pihak

lain yaitu aclil< laki-laki AR yang menanyakan sesuatu terhadap f\R, yang

kamarnya terletak bersebelahan dengan kamar AR. Selain kehadiran adik

laki-lakinya itu juga ada pengaruh lain yaitu televisi, terkadang AR melihat ke

arah televisi dan berkomentar tentang tayangan acara yang ada di televisi,

baru kemudian AR meminta peneliti untuk melanjutkan kembali

pertanyaannya. Selain itu ada juga hambatan lain yaitu al.:it perekam yang

digunakan pada saat "'!awancara sempat mati karena batu baterainya sudah

habi::;. Namun semua itu bisa diatasi dengan baik fan wawancara pun dapat

dilanJutkan kembali.

AR mengaku menjadi gugup dan tegang tapi itu tidak terlihat dari sikap tubuh

yang ditampHkannya. Justru l\R tampak santai selama jalannya proses

Page 81: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

waw2incara.

Ringikasan Hasil Wawa1ncara Subjek AR

Riwayat l<ahidupan AR

AR a1:1:ilah anak pertarna dari 2 (dua) bersaudara. Riwayat pendidikannya

dimul.ai c\ari TK dan SD Hidayatuttholibin, kemudian SMP 86 Tebet Jakarta,

dilar.jutkan di SMU Islam N Azhar, dan pada saat ;ni AR rnasih tercatat

seba,gai mahasiswi fa!<ultas psikologi UIN Syarif HidayatuUah ,lakarta

semester 9.

68

Perempuan keturunan Jawa "an Betawi ini tinggal bersama kedua orang tua

dan a,~ik laki--lakinya yang saat ini berusia 17 tahun dan masih duduk di

banglui 8IVIU kelas 2 (dua). Ayahnya bekerja sebagai pemilik percetakan.

Selain itu ayahnya juga seoranu ketua RT di daerah tempat tinggalnya.

Selain ibu rumah tangga, ibu AR juga berbisnis de.lam bidang properti.

Ke 11iclupan keluarga AR tampak harmonis tertihat dari irteraksi yang AR

l2kukan dengan adik dan ibunya. AR pun mengaku bahwa ia sudah seperti

tnna11 sendiri dengan ibu dan adiknya.

AR dilahirl<an di Jakarta pada tahun 1986. Sejak kecil AR mengaku bahwa ia

adalcth anak yang cukup nakal karena ia sering "jahil" , suk:a menggigit

tangun teman-teman,..ya, selalu ingin menang jika sedang bermain sehingga

Page 82: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

69

semua teman-temannya menjadi takut dengannya, mungl<in karena ia anak

pertama dan mempunyai adik yang jaraknya agak jauh yaitu sel<itar 5 tahun

di bawahnya, jadi AR sangat di.nanja dan sedikit egois. Sejak kecil AR juga

le0ih senang bermain dengan teman laki-laki kano.na memirutnya teman

pe ernpuan itu suka iri jadi ia tidak suka bermain denga'1 teman perempuan.

SuJah sejak kecil AR memang anak yang suka makan tetapi AR tidak suka

makr.m makanan kecil seperti chiki atau eli, AR lebih suka makan bubur ayam

dan juga minurn aqua.

Watw:pun ia terken21 cukup nakal, namun di sekotah AR tiennasuk anak yang

cukup pintar, ketika SMU AR pernah mendapatkan peringkat ke 2 di

kelasnya. Ketika di SMU, kegiatannya lebih banyak diisi dengan jatan-jalan

bersc::.rna teman-temannya.

Setetah SMU AR melanjutkan pendidikannya di UIN Syartf Hidayatullah

.lakarta. Awalnya Ak ~dak mau kutiah di UIN, akan tetapi karena anjuran dari

guru privat dan kedua orang tuanya akhimya ia pun mengambil fonnulir dan

dapat tutus tes.

Kehiclupan AR ketika kuliah tidak jauh berbeda ketika ia masih duduk di

ban9llcu SMU. Setelah pulang kuliah AR sering pergi jatan-jalan b13rsama

Page 83: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

70

tE1rna11-temannya. Menurutnya semua teman-temannya itu baik-baik. teman­

terna:1nya tidak hanya dari falwltas yang sama dengannya tetapi juga dari

fakuUas yang berbeda yang masih dalam satu universitas yang sama.

Mun9kin karena terlalu banyak rnemi'iki teman, AR sering lupa dengan nama

de.ri teman-temannya itu, terbukti ia sering salah memanggil temannya.

'3elain banyak teman AR pun dekat dengan dengan dosen-dosen yang acla di

kampusnya, tetapi AR suka kesal jika ada dosen yang mengomentari tentang

pakaiannya yang terlalu sempit dan pendek, ia suka bingung karena memang

AR tidak terlalu banyak mempunyai baju yang panjang dan AR agak kesulitan

dalam mencari baju yang panjang, karena bentuk tubuhnya yang agak besar

bahkan pernah AR memakai sarung mukena ketika sedang ujian k.arena takut

dikelu::.rkan dari kelas.

Di kampusnva. AR mengaku tidak pemah ikut dalam organisasi atau kegiatan

elcstra apapun karena ia tidak menyukai kegiatan tersebut, ia lebih senang

menyibu)·kan diri dengan kuliah dan teman-temannya. Saat ini ia pun sedang

sibuk mrn1gerjakan skripsi. Di setiap waktu luangnya ia selalu gunakan untuk

mencmt.on TV, tidur dan terkadang jalan-jalan. Tetapi ia paling tidak suka

jalan di siang hari karena ia paling benci dengan cuaca panas karena hal itu

dapat rne·mbuatnya gerah dan merasa tidak nyaman.

Page 84: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

71

Analisis Oat.a Hasil Wawancara Kasus AR

Ke,ceimasan Menghadapi Obesiti1s

Walaupun mengalami obesitas, AR tidak pemah mengaletmi kesulitan tidur

ke1ikl3 malam hari. Obesitas itu sendiripun tidak menghalanginya dalarn

beraktivitas, semuanya tetap berjalan apa adanya. Menurntnya yang

mengganggu aktivitasnya sehari-ha1i justru karena pengaruh cuaca, AR

paling tidak suka dengan cuaca yang panas karena itu akan membuatnya

banyak mengeluarkan keringat dan ketika berjalan agak cepat AR merasa

cepal ~elah sel1ingga s&lalu tertinggal dari teman-temann~·a yang lain. Tetapi

hal itu sudah menjadi 11 al yang biasa bagi teman-temannya dan mereka pun

sudah rnemakluminya. /\R pun tidak pemah merasa tersinggung jika ada

teniani yang menanyakan tentang obesitas yang dialaminya, AR selalu

menc:oba menjawab apa adanya.

Ehm .. engga. Tapi gue tuh ka/o jalan lama, temen-temen gue juga

tau f:a/o o.1e jalannya le/et ya uda/1 gue sih cuek aja.

S<llama rnengalarni obesitas AR belurn pernah mr~ngalami penyakit yang

ter'alu purah hingga masuk Rumah Sakit. AR Pemah s:ikali mengalami sakit

tifus namun tidak sampai dirawat di Rumah Sakit dan selebihnya penyakit

ynng di•21laminya hanya ptinyakit biasa-biasa saja.

Ga, dirawat pun be/um pernah, A/hamdu/fl/ah be/um, ya .. paling ,'lu, demam gitu /ah, gue takut yang namanya jarum suntik apa namanya eek darah gue ga tau deh golongan darah gue apa ...

Page 85: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

72

Sampai saat ini AR masih be1um merasa mE1njadi orang yang sempurna.

Namun, l\R tetap merasa pE'•cayn diri ketika harus bertemu dengan orang

lain walaupun tidak dipungkiri banyak orang yang melihat seseorang dari

finiknya saja. la hanya menikmati hidupnya karena semuanya menyenangkan

tennasuK lingkungannya yang tidal< pemah mendiskriminasikan dirinya.

A//1amdulil/ah ga karena gue berfikir orang ilu seneng karena gue, kepribadian gue, emang sih ga dipungkiri ada orang yanc me/ihat orang dari fisilmya gifu umumlah pada l<aya gitu, tnpi gue ga betfikir kaya gitu, gue be.·.'ikir jangan kita dirubah oleh dunia tapi kita yang merubah dunia, engga /ah pokoknya banyak orang yang suka sama gue tau \ ru/Jedean kali gue .. .).

Menu rut AR keluarganya sering berkomentar tentang obesitas yang

dialaminya, terutama ibu dan tante AR yang juga ikut memberi motivasi agar

AR m;~u melakukah diet lagi seperti dulu.

iya, nyokap gue ayo dong perawan masa gendut sih, ye ... mamah juga gendut ya. mamah mah udah /aku .. kalo nyokap gue bilang jangan makan mu/u gue jawab aja ye ... kaya mamah ga aja .. tws .'ya !ante gue tapi ah . .paling bi/ang besok diet

Dalarn hidup AR tidak merasa takut dengan segala kemungkinan yang akan

terjadi karena obesitas yang dialaminya, termasuk juga masalah pekerjaan,

Af{ merasa yak·~ riengan kemampuan yang dimilikinya bahwa AR bisa

mendapatkan hasil yang telah diusahakannya.

gue berfikir gini apa yang gue usa/iain ga mungkin/ah ga ada hasilnya, ga kelja sama orang pun gue bisa berdiri sendiri, kalo kila bagus dimana pun kila pasti dipake, persepsi gue gitu ya bo, gue beranggapan bentuk tubuh ga menentukan nasib stlseorana. biarpun bentuk tubuh tu bagus tapi otak tu kosong Ju ga kan kepake sama orana.

Page 86: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

73

Dalarn 11idupnya AR rnasih merasa belum mendapatkan apa yang

diinginl<annya, namun ia berusaha menyelesaikan segala kebutuhan

hidupnya satu persatu baik pendidikan, pekerjaE1n maupun mengenai

pas<i>r1gan hidupnya. Dalam memilih pasangan hidup AR menginginkan calon

pasangannya nanti benar-benar memenuhi kriterianya, AR pun sangat

merasa yakin akc.., :--,,,ndapatkannya suatu saat nanti.

·~·~e sama hidup pengen gue kelarin satu-satu, gue sekolah, f1ue selesaian kuliah, gue kerja sambil earl pasangan hidup, gue seneng tahapan yang ada jenjangannya, ka/o gue ga ketakutan kalo ini ga dapet, yah. .. ada !ah gue yakin untuk gue, gue ga mau asal nyomot yang panting ada gitu gue ga mao.

Perila.ku deiwasa awal menghadapi obesitas

Obesitas yang dialami oleh AR, terjadi pada saat AR telah mendapatkan

mermtrwasi, sebelumnya tubuh AR tidak besar bahkan kurus sekali. AR baru

menyat:li:iri bahwa selama ini ia adalah so:sok perempuan yang bertubuh

gemuk dan berbeda dengan teman-teman yang lainnya ketika duduk di

bangku SMU.

Wa.'<fu SD ya A/lah ... badan gue kurus banget, dari keci/ tuh battan gue kurus banget, 1wrus, keci/, nyokap gue juga ga tau kenapa gue bisa gendut begini, trusnya itu pas yue dateng bu/an kelas 4 SD ya/1 .. gw makan sih biasa, eh ga taunya mekargini, ah .. '1odo amat yang periling gue seneng, orang ngomong apa 1~ue C1Jelr aja ...

Obesitas yang dialami oleh AR merupakan keturunan yang didapat dari orang

tuanya. Se:lain itu pola makan yang diterapkan di rumahn:va jugai

l::·erpengaruh tiarhadap bentuk tubuhnya saat ini. Hal ini si~suai dengan yang

dikatakan ofeh Sthardja (2004) bahwa obesitas terjadi karena interaksi faktor

Page 87: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

74

lingkungan (eksternal) dan fakfofgffetnetik (internal)

emak gue /u tau sendiri endut, babeh endut juga, kita sekeluarga doyan makan, jadi kita tuh sering ja/an kemana ... gitu apa ke Bogar apa kemana cuma buat makan doang cari nasi uduk atau bebek goreng pokoknya pada doyan-doyan makan..

Selama mengalami obesitas AR merasa sangat kesulitan dalam mencari

pakaian yang sesuai ukuran dan model yang tepat dengan keinginannya.

Selain itu ia juga harus mengeluarkan uang yang lebih besar karena harga

pakaian yang besar lebih mahal daripada ukuran pakaian yang biasa.

Walaupun AR mengalami kesulitan dalam mencari pakaian, namun ketika AR

melihat pakaian yang pas dengan dirinya AR tidak langsung membelinya

karena AR juga mempertimbangkan masalah model dan yang terpenting

masalah ada tidaknya uang yang AR miliki. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Rasan (1996) Dalam aspek fisik, orang obeis mempunyai

kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik, sehingga mengurangi kesempatan

untuk mengikuti berbagai kegiatan sosial, juga pengeluaran biaya sehari-hari

untuk pakaian dan makanan lebih banyak.

Kese/nya kalo kita /agi nyari baju doang, tapi ka/o kita dapet yang gede wehehe banyak ya baju yang gede gitu tapi ka/o nge/iat orang kurus pake bajunya keren ih ... bagus juga yah, gue kalo kurus lucu kali ya .. tapi ketika gue mau kurus, bayangin deh cowo-cowo sama temen-temen gue yang cewe wahaha ... pada ngecengin gitu aduh ... apaan sih pada ga ngedukung ka/i ... ya .. .itu kerugiannya kalo nyari baju itu kecil-kecil ya bo, udah gitu suka ga ada ukuran gue, kalo yang kecil-kecil kan mu rah ya .. 15. 000 aja ada yang l1agus, tapi pas fiat ulwrannnya waaa ga ada ukuran gue

Menurut Atkinson (2004), setiap tahun orang-orang menghamburkan jutaan

dollar untuk diet ketat, obat-obatan, dan peravv(ltan lainnya guna menurunkan _-i ""'""-----,~;:"~-. , __ "'""<-·

Page 88: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

75

berat badan. Begitu pula yang dilakukan oleh AR, untuk mengurangi berat

badannya AR melakukan diet dengan cara memakan sayur -sayuran yang

berwarna hijau dan juga buah-buahan, tetapi itu tidak bewtahan lama karena

AR merasa bosan dengan menu makanan tersebut. Namun dengan cara itu

AR mampu menurunkan berat badannya sebanyak 15-20 Kg dalam waktu 9

bulan. Namun, itu hanya bertahan beberapa saat saja setelah itu berat

badan AR menjadi naik kembali, AR berusaha mengalihkan perasaan

sedihnya dengan tidak pernah menimbang berat badannya dengan

anggapan AR sudah merasa yakin bahwa berat badannya pasti akan naik

lagi. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapakan oieh Longue (dalam

Santrok, 1995) bahwa sampai saat ini tidak ada obat yang terbukti berhasil

menurunkan berat badan dalam jangka waktu lama.

pokoknya 9 bu/an itu, gue juga ga mau terlalu kurus juga gue cuma mau turun sampe 55 kg jadi ya ... gue harus nurunin sekitar 15-20 kg

Pada dasarnya AR ingin menjadi wanita yang ideal. Menurutnya wanita ideal

yaitu jika ada orang di dekatnya bisa merasa nyaman dan orang itu bisa

merubah dunia. AR juga masih memiliki keinginan untuk menjadi kurus

karena AR belum merasa puas dengan bentuk tubuhnya yang sekarang.

oh ... kalo menurut gue wanita ideal itu yang ketika orang itu ada di deketnya itu nyaman dan orang itu bisa merubah dunia (le bay .. .) gitu

AR juga memandang dirinya sendiri apa adanya, tidak merasa malu jika

sedang berkaca di depan cermin walaupun terkadang ada sedikit keinginan

Page 89: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

untuk menjadi lebih kurus dari bentuk tubuhnya yang seikarang.

ga gue gila ngaca, suka aja ngaca. Keren ... secara kaca gue cuma sampe pinggang,

cuma ka/o kurusan dikit lucu juga kali ya ... gitu doang paling I

76

Selama ini masyarakat tidak ada yang berkomentar apa-apa tentang obesitas

yang dialami ol,eh AR, jika ada yang bertanya pun AR hanya menjawab apa

adanya dan jika ada yang mengkritik karena AR terlalu banyak makan AR

hanya menjawab bahwa nafsu makannya sedang menggila.

Ya paling kalo ada ya ... gue jawab aja gini-gini gitu doang, orang juga nanya paling ga detail-detail banget biasa aja, ih lw ko gendutan, iya makan gw makin menggi/a nih, kalo ma/em gue suka /aper ya udah gue beli mie ayam aja, eh ... mereka ma/ah ketawa­ketawa.

Kecemasan da1lam llllemilih Pasangan Hidup

AR mengaku bahwa hubungannya dengan ternan-ternan perempuan dan

lawan jenisnya sernua baik-baik saja. Apalagi jika bertemu dengan orang

yang baru, AR selalu dapat menempatkan dirinya dengan baik jadi ia merasa

tidak perlu merasa rendah diri.

kayaknya ga ngaruh deh, ya .. masalah fisik ga ngaruh yang p19nfing gue enak, gue easy going .. . gue fun-fun aja ga ada yang rese jadi gue nyaman-nyaman aja.

Walaupun sering memberi komentar namun, teman-teman AR selama ini bisa

menerima kehadiran AR dengan baik, masalah pasti selalu ada menurutnya

tapi itu paling hanya sesaat saja.

Ehm .. lemen-temen gue seneng akan kehadiran gue, mereka fine-fine aja yang panting yang tadi guo bilang kalo kitanya baik orang juga bakal baik s.ama kita gitu. gue orangnya kalo lagi s/ek tar ilang sendiri gitu paling ko gini sih, ko gitu sih ga tau, gue orangnya gimana ya ... ya udahlah gue kali yang salah.

Page 90: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

77

Hubunqannya dengrm orang tua dan adiknya baik-baik saja, be~itu pula

dengan saudara-saudaranya mereka tidak pernah menyinggung-nyinggung

masalah obesitas yang dialaminya sehingga AR merasa nyaman-nyaman

saja.

sama lwkap gue deket, nyokap gue juga deket, gue tuh dari TK sampe SMA ka/o sekolah dianter sama bokap. Sama adek gue juga dekel, dia tuh punya panggi/an kesayangan ke gue yaitu endut, sekarang semua orang jadi manggi/ gue endut deh, temen-temen di kampus juga. tapi gue mah ga pemah risih kalo dipanggil endut dan gue oasti nengok.

Menurutnya keluarga sangat berpengaruh dalam kehidupannya, terutama

oran9 tuanya yaPp selalu rn911gikuti setiap perkembangan hidupnya dan

harhpir hdak pernah ada. masalah antara AR dengan keluarganya, kalaupun

ada masalah itu hanya hal-hal kecil saja.

P<>ngaruh banget. istilahnyc. separoh nyawa g~e ada di merek1~.

AR mulai berpacaran ketika dud11k di bangl<u SMP, setelah itu AR tidak

pernnh lagi berpacaran hanya pernah dekat dengan seseorang tetapi tidak

sarnpai berpacaran karena AR masit:. merasa bell un cocolc dan takut dibilang

oleh teman-temannya bahwa AR hanya menginginkan materi dari laki-laki itu .

• ~MP kelas 1 apa kel"as 3 gitu. Trus pas SMA ada yang mau jadi cuma berhubung udah mau lulus jadi yah udah deh, secara gimanc1 ya bo kayaknya guo be/om srek tapi anak-anak hilang udah mau cari yang gimana lsgi, secara mobilnya bagus, please deh gue gimana ya .... orangnya baik gitu cuma gue nya lakut kalo gue jadian sama dia 1 asti temen-temen gue ngeledek gue mau jalan sama dia cuma karena mobi/nya doang, gue ga mau jalan ma dia biarpun dia punya mobH apa gitu gue mau 11u11jukki11 itu.

Walaupun AR L<Jrtubuh gemuk, namun pacarnya yang dulu tidak mengalami

Page 91: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

78

obesitas seperti dirinya clan pacar AR yang dulu pun tidak pernah

berkomentar ;o;tau memberi kritik tentang obesitas yang dialamitiya sehingga

AR merasa senang-senang saja selama berpacaran.

waduh .. dulu mah be/um ngerti yang begitu-begituan yang panting du/u mah pacaran aja.

Yan(1 d1jadikan bahan pertimbangan mengenai pasangan hidup yang

diti1l!)kapka1n AR tidak terlalu berlebihan ia hanya ingin pasangannya nanti

bisR leb1h tua darinya agar bisa membitnhingnya. AR lebih mengutamakan

faktor kepribadian, pendidikan, pekerjaan dan yang paling1 penting adalah

agama.

)"Ing prutama sih agama je/as ya bo .. harga mati tuh, yang kedua eh..mapan punya pakerjann yang jLdS, sayang sama kelunrga gue pendidikan otomatis di alas gue /ah pokoknya udah agak-agak tua (ga tua-tua banget gi/a .. kakek-kakek dcnk he . .) di alas gue sekitar 5 tahun /ah karena gue suka yang wibawa dan kebapaan ga tau kenapa :wti.9 ... bisa ngemong soalnj 1 gue agak-agak chi/dist gimana ... gitu, agak manja, makanya gue takut kalo ga rtapet yang kaya gitu. Gue tuh orangnya egois, ga mau npa/ah, makanya cari yang tL·a gitu, baik, standarfa~. jujur. sayilng, yang jelas seagama gila bisa digorok sama ema' gue.

AR mmniliki target menikah di usianya nanti yang ke - 24 tahun. AR juga

memiliki gambaran tenta11g pernikahannya nanti mulai dari acara pemikahan,

ngin memiliki rumah sendiri, hekerja sambilan dan memiliki lima orang anak.

lndah banget, gue tu/J peng1m ya kalo nika/J acaranya itu gardan party, di udara t.~rlwka dell pokoknya seder/Jana cuma bukesan, undangan kalo perlu semua orang gue undang pengumuman di Televisi a/J ... (lebay ya boJ, pokoknya yang sakral, udah bwkeluarga pengen menjadi ibu rumah tangga yang baik aja, tapi gue pengen jua/an ga mau kerja yang full, k ;sian ana'< gue. tnm gue juga pengen punya anak banyak sekitar .. lima banyak banget yah .... biar rame Lio ..

AR 11113mandang pemikah<m itu suatu hal yang sakral dan :sangat penting jadi

Page 92: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

79

AR tidak mau terlalu terburu-buru dalam mengambil kepu~usan sampai ia

bisa mendapatkan seseorang yang sesuai dengan kriterianya.

Penting banget, pemikahan itu sakra/, seka/i seumur hidup kalo bisa, gue ga mau sampe dibilang janda atau perawan tua yang ga nikah jadi gue seenaknya nyomot orang ga mau gue pokoknya sampe menemukan yang bener-bener kalo yang masih ragu-ragu ngga deh ...

Sampai saat ini AR masih belum mendapatkan calon pasangan yang sesuai

dengan kriteria yang disebutkannya di atas, karena AR m1;!rasa perlu benar-

benar selektif dalam memilih pasangan hidupnya. Orang tuanya pernah

mencoba menjodohkannya dengan seorang lelaki pilihan ibunya, namun AR

menolaknya karena merasa belum siap dan AR akan me111unda penikahannya

sampai mendapatkan yang sesuai dengan kriterianya. Te1tapi ia juga belum

berpikir akan tetap menunggu jika sudah sampai saatnya AR belum

mendapat orang yang tepat untuk mendampinginya. AR )lakin bahwa jodoh

datang pada saat yang tepat itu lebih indah.

be/um /agi mencari nih cuma ehm .. ada beberapa yang menyediakan a/ah .. termasuk nyokap gue dia yang tim sukses gitu deh please deh kayak ca/on gubemur aja. cuma gue yang apaan sih mikirin ini, orang gue masih be/um selesai lni juga, be/um ke/ar kuliah, masih banyak ha/-ha/ yang perlu gue lakukan gue bilan91 gitu karena itu ha/ yang sakral gue mesti fokus gitu, kalo jodoh datang pada saat yang tepat itu lebih indah menurut gue gitu.

Karena sampai saat ini belum mendapatkan calon pasangan hidup yang

sesuai, hal ini menimbulkan kecemasan pada diri AR tentang calon pasangan

hidupnya nanti apalagi ditambah dengan bentuk tubuh yang kurang

proporsional. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Page 93: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

80

Simon (2007) yang mengatakan bahwa orang yang gemuk atau mengalami

obesitas itu lebih sering mengalami perasaan cemas yang berlebihan dan

suasana hati yang tidak stabil dibandingkan dengan orang dengan berat

badan normal. Banyak kekhawatiran yang terkadang melintas di benaknya

seperti AR takut bercerai, tidak memiliki anak dan takut tidak bisa

mendapatkan yang sesuai dengan krierianya atau pasangannya nanti akan

berpaling dari dirinya.

iya, pada saat melihat orang di TV be/um nikah udah tua ya serem juga terus entar gue gimana ya bo gitu ... tapi ntar ilang gitu aja, kalo ngeliat suka takut, ga tenang trus deg - degan juga, tuh orang cerai entar gue gimana ya kalo udah ibu rumah tangga trus be/um punya anak paling gitu doang ntar i/ang sendiri, trus takut juga sih karena tubuh gue yang kayak gini tar gue ga bisa ngedapetin yang s1,suai kriteria gue /agi a tau dia ma/ah cepat berpaling dari gue ... pokoknya kalo udah mikir yang begituan gue jadi ga fokus sama apa yang gue kerjain.

Terkadang AR pun sering merasa kesepian karena tidak memiliki pacar,

tetapi AR berusaha mencari kegiatan lain agar dapat mengurangi

kejenuhannya.

Selagi ada kesibukan sih gue ngerasa ga bosen, ngerasa iri yah pasti, kadang-kadang kalo ngeliat cowonya itu baik, ih .. baik banget sih Ju paling gw' omongin aja sih

AR sudah merasa nyaman dengan keadaannya sekarang ini. Apa yang telah

didapatkannya hanya bisa disyukuri dan tinggal menikmati hidup. Selain itu

AR juga memiliki lingkungan yang nyaman untuk dirinya sehingga AR merasa

optimis bahwa semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya dan tidak

pernah berpikir untuk tidak menikah

cih .. orang gila, eh .. tapi apa yah kalo ga nikah gitu serem juga ya bo .. pasti entar tuanya gimana, tapi kalo yang tadi gue bilang pastikan kalo ga memenuhi kriteria gimana ya bo pastikan orang itu jadi setengah hati ngelaksanainnya mendingan nunggu/ah pasti ada gue yakin pasti ada.

Page 94: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Rl

Bagan 4.2.1.

Gambaran Kecemasan dalam Memilih Pasangan Hidup pada AR

I AR pada masa dewasa awal J

I I Mengalami obcsitas I

I I Persepsi baik tentang pemikahan I I

I Memilih pasangan hidup I I

I I mgalami kecemasan I Tidak mengalami kecemasan J

I I f- - Motorik Somatis: - Afektif: Tidak ada masalah ~a pat : - - Jantung berdtbar - Tidak 1sentrasi tenang

I I ,, ,, Tidak menikah

Tidak menikah Menikah Menikah Menunda pemikahan . Menunda pem1kahan

Page 95: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

82

4.2.2. Kasus AK

Ringkasan hasil observasi subjek AK

Proses wawancara yang dilakukan dengan AK berlangsung selama 50

menit. Pada hari Rabu, 8 Agustus 2007 bertempat di keduaman AK di daerah

Jagakarsa mulai pukul 16.50-17.40 WIB.

Pada sore itu rumah AK tampak sepi karena orang tua dan adik-adik.nya

sedang tidak ada di rumah. Sebelum wawancara dimulai AK terlihat tampak

tegang, namun setelah berbincang-bincang sebentar baru kemudian AK

tampak agak santai dan wawancara pun dapat dimulai. KEitika sedang

berbincang-bincang, AK bercerita bahwa pagi ini ia mengillruti pemilihan

PILKADA di lapangan dekat rumahnya sambil bangga menunjukkan tanda

hitam bekas tinta di tangannya.

AK juga tampak kooperatif dan antusias selama proses wawancara

berlangsung, namun AK hanya menjawab singkat semua pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti. Ciri-ciri fisik yang tampak dari AK adalah AK berkulit

sawo matang, mempunyai rambut sedikit melebihi bahu, AK menggunakan

baju tidur berwama cream, rambut diikat dengan ikat rambut berwama hijau,

duduk di atas kursi tamu yang berwama merah dengan kedua kaki diangkat

ke atas. Volume suaranya sedang dan tarnpak hati-hati dalam menjawab

sernua pertanyaan yang diajukan oleh penelitl

Page 96: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

83

Pada saat datang ke rumah AK, peneliti langsung dipersilakan masuk ke

dalam ruang tamu, AK menyediakan segelas air putih kepada peneliti. Pada

pertengahan wawancara tiba-tiba adik AK pulang dan menanyakan sesuatu

kepada AK sehingga proses wawancara sedikit terganggu.

Ringkasan hasil Wawancara Subjek AK

Riwayat Kehidupan AK

AK dilahirkan di Jakarta pada tahun 1983 sebagai anak ke empatdari

delapan bersaudara, riwayat pendidikannya dimulai dari SID 04 pagi, SMP

131 dan SMKAl-Hidayah. AK tidak melanjutkan kuliah karena keterbatasan

biaya dan akhimya ia memutuskan untuk bekerja saja

Perempuan keturunan Betawi asli ini tinggal bersama kedua orang tua dan

keempat adiknya. Tiga orang adiknya masih bersekolah, sedangkan satu

orang adiknya sudah bekerja dan ketiga orang kakaknya sudah menikah

sehingga tidak lagi tinggal serumah dengannya dan saat inti AK telah

mempunyai lima orang keponakan.

AK sendiri pada saat ini sudah bekerja di salah satu T aman Kanak-Kanak

dekat rumahnya sebagai Tata Usaha (TU). la bekerja mulai pukul 07.30-

12.30 WIB setelah itu ia harus membantu orang tuanya yang berjualan di SD

(Sekolah Dasar) dan ketika malam harinya pun ia sering membantu

Page 97: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

84

menunggu warung orang tuanya yang berada dekat rumahnya. Kegiatan AK

sehari-hari cukup padat dan melelahkan tetapi, AK mengaku senang dengan

kehidupannya yang sekarang bisa membantu orang tua sE~lama ia belum

berumah tangga dan mempunyai kehidupan yang baru.

Kehidupan AK ketika bersekolah semuanya berjalan dengan lancar, AK

mengaku bahwa kehidupan yang paling menyenangkan adalah ketika di SMK

karena AK memiliki banyak teman, sudah merasa dewasa dan mengetahui

banyak hat tentang kehidupan.

Analisis Data Hasil Wawancara Kasus AK

Kecemasan Menghadapi Obesitu

AK tidak merasakan hal-hal yang terlalu mengganggu kegiatannya. Namun,

ketika berjalan agak cepat AK suka merasa sesak dan sarigat lelah sehingga

selalu tertinggal dari teman-temannya yang lain. T etapi, hai itu sudah

menjadi hal yang biasa bagi teman-temannya dan mereka pun sudah

memalduminya.

Ga sih ga terganggu, biasa aja mungkin karena udah biasa kali punya badan kayak gini jadi biasa aja, tapi kalo ja/an agak jauh agak nyesek.

AK juga merasa tubuhnya sehat-sehat saja, kalaupun sakilt hanya sakit biasa.

AK menganggap obesitas ini tidak berpengaruh terhadap kesehatannya

walaupun ia mengetahui secara kiinis bahwa banyak dampak yang

Page 98: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

85

ditimbulkan dari obesitas ini. Namun, AK belum pernah mengalami penyakit

yang tertalu parah hanya pernah sekali mengalami alergi dan gatal..gatal

diseluruh tubuhnya dalam jangka waktu yang cukup lama.

ehm ... kalo buat saya sih engga, mungkin kata orang-orang sih terpengaruh obesitas sama kesehatan mungkin ga bagus juga kali ya kalau keterla/uan gemuk atau gimana tapi kalo buat saya biasa aja sih. Kato kita bisa jaga kesehatan kenapa engga

Dalam hidupnya AK masih merasa belum mendapatkan alPa yang

diinginkannya, terutama masalah peketjaan yang sedang dijalaninya pada

saat ini.

Be/um semuanya tercapai, mungkin cita-cita, dari pekerjaan mungkin, yah dari segala hat /ah masih banyak keinginan yang be/um tercapai ...

Perilaku Dewasa Awai Menghadapi Obesitu

Obesitas yang tetjadi pada AK dialaminya sejak AK masih kecil, akan tetapi

ia baru menyadarinya ketika ia keluar dari sekolah SMK, pada usianya yang

ke - 20 tahun.

Ehm ... obesitasnya mu/ai sejak keci/.

Obesitas yang dialami oleh AK merupakan keturunan yann didapat dari orang

tuanya. Selain itu pola makan yang terlalu banyak "ngemil1 " juga

berpengaruh terhadap bentuk tubuhnya saat ini. Seperti yang diungkapkan

oleh Subardja (2004), obesitas tetjadi karena interaksi faktor lingkungan

(ekstemal) dan faktor genetik (internal).

mungkin keturunan kali ya dari bapak po/a makan mungkin ngga sih, biasa aja makannya, ka/D maJear kadang makan

Page 99: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

86

kadang ngga, mungkin ngemil kali ya .. .itu kata orang-orang tapi kata saya biasa aja.

Selarna rnengalarni obesitas ada keuntungan dan kerugian yang

dirasakannya. Kerugiannya AK rnerasa sangat kesulitan dalarn rnencari

pakaian yang sesuai ukuran dan model yang tepat dengan keinginannya.

Selain itu ia juga harus rnengeluarkan uang yang lebih besar karena harga

pakaian yang besar lebih rnahal daripada ukuran pakaian yang biasa.

Narnun AK bisa rnengatasi ini karena ia yakin rnasih banyak baju yang

ukurannya pas dengan bentuk tubuhnya walaupun harganya sedikit rnahal.

Sedangkan keuntungannya AK selalu dipandang oleh orang lain sebagai

orang yang kuat dalarn rnelakukan pekerjaan apapun. Hal ini senada dengan

yang dikatakan oleh Rasan (1996) bahwa orang obeis mengeluarkan biaya

sehari-hari untuk pakaian dan rnakanan lebih banyak.

ruginya gini orang bisa beli baju murah kenapa saya ga bisa ya hehehe ... harus yang mah al, trus .. kesulitannya kalo /agi ga ada, lagi kosong yang besar, misa/nya ja/an sama temen yang agak kurus dia bisa ko saya ga bisa yah, /agi kosong, /agi abis yah . .itu aja kesulitannya tapi kalo lagi bariyak sih engga, kes<>ringan sih dapet kalo cari baju mungkin banyak kali ya, engga semua pabrik ngukur yang keci/, aduh. .. yang besar ga pake baju dong urusannya hehehe ....

Menurut Atkinson (2004). Setiap tahun orang-orang rnengharnburkan jutaan

dollar untuk diet ketat, obat-obatan, dan perawatan lainnya guna rnenurunkan

berat badan. Hal ini juga dilakukan oleh AK, untuk rneng1urangi kelebihan

berat badannya AK rnencoba rnenurunkannya dengan cara rnengganti nasi

dengan kentang. Selarna rnenjalani dietnya AK tidak rnenetapkan target

yang penting AK dapat rnenurunkan berat badannya, dalarn waktu 1 bulan

Page 100: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

87

AK dapat menurunkan berat badannya sebanyak 4 kg. AiK mengaku sangat

senang apabila program dietnya berhasil, namun ia lebih sering merasa

kecewa karena terlalu sering tidak berhasil menurunkan b1~rat badannya.

yah mungkin ga makan nasi, nasi itu diganti kentang, udah itu a]a sih, ga nyami/

Menurut AK tubuh yang ideal adalah seperti kebanyakan a1rtis-artis yang ada

di televisi dan AK pun menginginkan dirinya memiliki tubuh yang ideal

tersebut Namun AK sudah merasa bersyukur dan menerima apa yang telah

ada pada dirinya saat ini.

Seperti apa yah. .. mungkin seperti Tamara Blezenski, kaya ... siapa /agi ya ... yah kaya artis-artis /ah yang sekarang ini lagi tenar-tenamya, mungkin ka,va gitu, mungkin kaya' yang putri-putri Indonesia ya kan, yah gitu aja sih ka/o menurut ;saya

AK memandang dirinya sendiri biasa-biasa saja, ia tidak merasa malu ketika

sedang berkaca di depan cermin walaupun terkadang ada keinginan untuk

menjadi lebih kurus dari bentuk tubuhnya yang sekarang.

Yah ... gimana yah, biasa aja sih mungkin ngerasa gini, ko ga bisa kurus ya gemuk­gemuk terus hehehe ...

Menurut AK masyarakat memandang biasa-biasa saja terhadapnya, tidak

merasa kaget atau heran karena sudah sejak kecil AK berl:ubuh gemuk, AK

pun menanggapinya dengan biasa saja dan jika ada yang berkomentar

tentang obesitas yang dialami AK atau AK terlalu banyak makan ia ticlak

merasa tersinggung dan menjawab apa adanya.

yah. .. mungkin ada temen yang bercanda, udah dong ... makan mulu entargemuk /oh, saya sautin aja .. lu aja makannya banyak biargemuk kan, enlargue kums lagi makan

Page 101: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

88

sedikit..nah kaget... ..

Kecemasan dalam Memilih Pasangan Hidup

AK tidak pernah mengalami mimpi buruk ketika di malam hari atau sampai

tidak dapat tidur ketika memikirkan tentang kemungkinan yang akan terjadi

pada calon pasangan hidupnya nanti.

Engga, mungkin kalo abis tidur siang aja malemnya baru ga bisa tidur.

AK mengaku bahwa ia tidak merasa kesulitan jika bergaul dengan teman-

temannya sehingga hubungannya dengan teman-temarnnya pun baik-baik

saja, namun di sisi lain AK merasa "minder" jika bertemu dengan orang baru.

Memang secara psikologis menurut Rasan (1996), obesitas ini dapat

mendatangkan gangguan psikologis seperti rasa rendah diri, depresi, putus

asa, bahkan sampai overkompensasi atau mencari kelernahan orang lain

atau agresif terhadap lingkungan untuk menutupi kekurangan diri sendiri.

ga sih ga merasa kesulitan, biasa aja percaya diri, kita berlemu dengan siapa aja hayu ........ yah ... mungkin dia nerimain aja wel/come aja, yaudah kita bertemen

Sama orang yang baru kenal biasa aja sih, yah mungkin karena be/um kenal aja kali jadi aga minder.

Teman-teman AK selama ini bisa menerima kehadiran AK dengan baik,

begitu juga dengan teman laki-laki, AK merasa lebih nyaman berbicara ,,

dengan teman"l~~Haki.

ya ... mungkin cowo /ebih enak aja diajak ngobrolnya kali, ga merasa tersinggungan kelitfJJ?ang cewe, cewe lebih tersinggungan, mungkin kaya gitu kali ... ngobrol-ngobrol, bercalfldlil-canda.

Page 102: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

89

yah ... mungkin sama temen-temen kali ya .... apa ... ya ... namanya lawanjenis, /aki-/aki itu kan aga kasar yah ... saya walaupun ban yak temen /aki-/aki juga, yah pasti perempuan lebih banyak /ah, yah mungkin dari pandangan aja bedanya, yah agak kasar saya pun harus bisa ngimbangin dikit.

AK mulai berpacaran ketika duduk di bangku SMP, dan hubungan itu

berlanjut hingga saat ini kira-kira sudah 9 tahun. AK ingin menjadikan

pacarnya yang sekarang untuk menjadi calon pasangan hidupnya nanti

karena AK merasa sudah cocok dan nyaman dengan pacamya yang

sekarang dan menurutnya semua kriteria yang diinginkannya telah ada pada

pacamya.

yah ... mungkin dia terbaik untuk saya mungkin, makanya saya pilih dia apa karena saya udah kenal sifatnya, makanya saya pilih dia itu aja sih .. yah .. pokoknya seneng banget, berarti dia kan ga mandang-mandang, yang jelas perasaan saya nyaman ...

Walaupun AK bertubuh gemuk, namun pacarnya yang sekarang tidak

mengalami obesitas seperti dirinya dan obesitas itu sendiri tidak berpengaruh

terhadap hubungannya dengan pacarnya, pacarnya pun tidak pemah

mengkritiknya hanya sedikit memberi masukan dengan kata-kata yang lebih

halus.

ga sih ga pemah, biasa aja, mungkin kritik yang ga terlalu harus, biasa aja, cuma kritik ini kebesaran ni atau gimana gitu. ya ... mungkin komentamya cuma sedikit apa nanti ke/ebihan lemak, ga bisa ini, ga bisa pu11ya a11ak, apa nanti ke11a seranga11 ja11tung apa gimana ...

AK pun tidak merasa takut dengan segala kemungkinan yang akan terjadi

termasuk juga masalah calon pasangan hidupnya.

Apa dia takut 11inggalin saya atau gimana ? yah ... ka/o emang dia mau ninggalin saya

Page 103: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

90

biarin aja, tapi kalo emang dia niat ninggalin saya kenapa 9 tahun saya pacaran lama­lama aduh .... dari du/u aja apa dia ninggalin

AK mengaku dekat dengan orang tua dan saudara-saudaranya,

hubungannya pun semua baik-baik saja. Kalaupun ada masalah itu hanya

sekedar beda pendapat saja yang dapat cepat diatasi. Menurutnya keluarga

sangat berpengaruh dalam kehidupannya, terutama orang tua yang selalu

membeti semangat dalam kehidupannya agar selalu merasa percaya diri.

yah. .. mungkin sangat penting kali ya ... hingga saya kaya gini hehehe .... mungkin dengan orang tua bilang kenapa mesti minder apa gimana, kasih semangat lah, mungkin pentinglah buat saya perannya, tapi yah. .. penting sih e•ngga banget, mungkin ya ... membantu ajalah biar saya ga terlalu minder, apa ta/wt ga punya teman tapi karena orang tua bilang kenapa mesti minder, ya ... temen sama siapa aja jadi saya percaya diri aja.

Menurut AK ktitetia calon pasangan yang diinginkannya itu tidak

mengutamakan faktor fisik karena menurutnya f1Sik tidak menjamin

seseorang bisa setia.

yah. .. mungkin yang sayang, yang tanggung jawab, yang setia, Jrah. .. mana ada sih orang yang setia jaman sekarang. Ka/o ganteng mah udah biasa, yah .. mapan , berpendidikan tapi kalo untuk ganteng mah, ganteng kalo ga setia duh ... ga ber/anggung jawab ga ada gunanya ketampanan, tanggung ja111rab sama yang sayang aja /ah ...

AK memandang pemikahan itu suatu hal yang sakral dan :sangat penting.

Mengingat juga hubungan dengan pacamya yang sudah htampir 9 tahun

sehingga ia tidak pemah berpikir untuk tidak menikah.

yah ... ngga sih ga pemah kepikiran kaya gitu, mungkill hanya orang yang ga punya pikiran kali, yang mikir ga mau nikah itu orang yang udah putus asa mungkin, kalo saya sih mandangnya mungkin apa karena be/um dapetjodohnya, itu aja si/1 kalo dia memandang yang lain saya ga tau, be/um mendapatkan jodoh JfBil(J baik mungkin.

Page 104: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

91

Pada saat ini AK menginginkan untuk segera menikah, AIK berkeinginan

menikah di usianya nanti yang ke - 25 tahun pada tahun 2008 nanti, namun

antara AK dan pacamya belum mendapat kesepakatan karena pacamya

menginginkan menikah di tahun 2009. AK juga memiliki nambaran tentang

pemikahannya nanti.

yah ... mungkin memadukan yang berbeda kali ya. ... yah ... memadukan Jain jenis mungkin, membentuk romah tangga, keluarga bahagia yang punya anak, yah ... hidup seromah itu aja sih kalo buat saya mah ...

Page 105: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

92

Bagan 4.2.2.

Gambaran Kecemasan dalam llllemilih Pasangan Hidup pada AK

AK pada masa dewasa awal

Mengalami obesitas

Persepsi baik tentang pemikahan I Memilih pasangan hidup I

Mengalami kecemasan

Motorik: - I Somatis:- If? Tidak menikah

Menikah Menunda pemikahan

Tidak mengalami kecemasan

Tidak ada masalah (Sudah mempuuyai pacar)

Tidak menikah Segera menikah

Menunda pemikahan

Page 106: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

93

4.2.3. Kasus N

Ringkasan Hasil Observasi Subjek N

Proses wawancara yang dilakukan dengan N berlangsuno selarna 60 rnenit.

Pada hari Sabtu, 28 Agustus 2007 rnulai pukul 17 .00 - 18 .. 00 WIB.

di kediarnan ibu T selaku pernilik rurnah dimana N bekerja sebagai pembantu

rurnah tangga, tepatnya di daerah Utan Panjang Jakarta Pusat.

Pada saat peneliti datang ke rumah ibu T, ibu T langsung bertanya tentang

maksud kedatangan peneliti ke rurnahnya. Setelah peneliti rnenjelaskan ibu

T langsung memanggil N yang pada saat itu sedang memmton televisi. N

sudah mengetahui rnaksud kedatangan peneliti karena sebelumnya karni

telah rnernbuat perjanjian rnelalui telepon. Peneliti sendiri rnengenal N dari

ternannya karena N adalah tetangga dari ternan penelitL

Pada sore itu suasananya kurang kondusif, banyak orang--orang yang

melintas di depan N dan ikut berbicara mengornentari proi>es wawancara,

narnun N tetap fokus dengan setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

Selain itu, karena telah rnendekati waktu sholat rnaghrib jaidi banyak suara­

suara dari speaker masjid yang terdengar cukup keras dan sedikit

mengganggu jalannya proses wawancara.

Pada saat wawancara N terlihat tarnpak tegang, terlihat dari cara bicaranya

Page 107: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

94

yang sedikit gugup dan keringat yang mengalir di dahinya1 sehingga sesekali

N harus mengusap keringat yang mengalir di dahinya itu. N sangat

kooperatif selama wawancara berlangsung namun N hanya menjawab

singkat semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

Ciri-ciri fisik yang tampak dari N adalah N berkulit putih, berambut panjang

dan digerai, menggunakan baju berwarna putih , celana pendek berwarna

biru dongker, dan memegang uang logam yang sesekali di gosok-gosok

dengan tangannya, volume suaranya sedang dan duduk di atas kursi tamu

yang berwama coklat dengan posisi duduk yang tidak berubah sampai akhir

wawancara.

Ringkasan hasil wawancara subjek N

Riwayat kehidupan N

Kehidupan N ketika masih kecil sama seperti anak kecil biasa tapi

menurutnya yang membedakannya adalah N tinggal di kampung dan sering

mandi di kali. N merasa tidak bahagia dengan kehidupannya itu. N adalah

anak pertama dari tiga bersaudara, adik pertamanya perempuan berusia 23

tahun dan adik keduanya laki-laki berusia 19 tahun. Riwayat

pendidikannnya dimulai di SD lnpres 01 Babakan, Jawa B.arat N tidak

melanjutkan sekolahnya karena keterbatasan biaya jadi N hanya lulus SD

saja begitu juga dengan adik-adiknya

Page 108: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

95

N dilahirkan pada tahun 1980. Perempuan keturunan .Jawa ini pada awalnya

tinggal bersama kedua orang tua dan kedua adiknya, namun karena

keterbatasan ekonomi akhimya N memutuskan untuk mencari kerja dan

merantau ke Jakarta. Selama di Jakarta N sempat berpindah-pindah kerja

karena merasa tidak betah dan tidak nyaman. Namun di tempat kerjanya

yang sekarang ini N merasa senang dan sudah hampir 5 'tahun ia bekerja di

rumah ibu T sebagai pembantu rumah tangga. Kegiatan 1111 sehari-hari tidak

terlalu padat dan melelahkan, N bekerja mengurus kedua orang anak ibu T

setiap pagi hari dan membantu membersihkan rumah.

N mengaku senang dengan kehidupannnya yang sekarang bisa membantu

orang tua selama ia belum berumah tangga dan mempunyai kehidupan yang

baru.

Analisis Data Hasil Wawancara Kasus N

Kecemasan Menghadapi Obesitas

Obesitas yang dialami oleh N selama ini tidak pemah me111gganggu kegiatan

sehari-harinya, mungkin karena N telah terbiasa sejak 5 tc1hun yang lalu

memiliki bentuk tubuh yang seperti itu.

Engga, biasa aja karena mungkin udah kebiasaan, udah lama jadi ga berasa.

N merasa masih belum sempuma karena bentuk tubuhnya yang tidak

Page 109: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

96

proporsional ini.

engga, kan manusia ga ada yang sempuma kalo sempuma banget sih engga, yah .. nonnal seperti orang-orang kalo dari fisilc badan doang, kalo masalah sempuma sih sama punya idung, punya mata cuma bedanya masalah bentuk badan lwrang sempumanya di situ doang.

Menurut N sampai saat ini semua keinginannya belum semuanya bisa

terpenuhi termasuk masalah pemikahan.

udah, tapi separuhnya nikah, separuh nya lagi udah punya uang sendiri ga minta sama orang tua udah punya kehidupan sendiri seenggak-enggaknya ngga nyusahin orang l'ua /ah justru kita yang bisa bantu orang tua.

Perilaku dewasa awaJ menghadapi obesitas

Obesitas yang dialami oleh N terjadi ketika 5 tahun yang lalu. N baru sadar

ketika semua pakaiannya tidak pas lagi dipakai.

Sadamya pas ko' pake celana ga ada yang muat gitu bingung ... tadinya sih ga segemuk ini, tadinya kecil trus lama-lama gede-gede gitu, berhthap ga langsung gemuk

Selain pola makan N yang kurang baik, temyata obesitas ini merupakan

keturunan yang didapat dari ayahnya dan semua adik-adiknya pun memiliki

badan yang cukup besar. Sama seperti yang diungkapkan oleh Subardja

(2004) bahwa obesitas terjadi karena interaksi faktor lingkungan (eksternaJ)

dan faktor genetik (internal).

Pengaruh pola hidupnya yang ga bener kali, kebanyakan makan mie, kalo makan nasi sih biasa aja paling sehari dua kali, kadang suk.a makan ma/am kali ya berpengaruh, kayaknya sih ngemi/ jarang.

adekjuga gemuk, padahal waktu kecilnya sih ga, pas udah gede aja, pas umur 15-16 tahun baru kelihatan, jadi kalo ketemu itu kaget ko pada gemuk.

Page 110: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

97

N menganggap bahwa obesitas yang dialaminya ini tidak. membawa

keuntungan apa-apa. Dalam hal mencari pakaian N tidal< merasa kesulitan

karena sudah ada penjual pakaian langganan yang selalu menyediakan

pakaian yang ukurannya pas dengannya. Tetapi kerugiannya N sering

merasa tidak enak badan seperti masuk angin dan cepat terserang flu.

Mengacu pada teori Rasan (1996) rnengatakan bahwa secara medis orang

yang obeis lebih mudah terkena penyakit, dan hal ini temyata dialami oleh N.

keuntungan ga ada sama aja, dan ga merugikan, cuma lebih gampang masuk angin dan gampang kena flu aja.

Menurut Atkinson (2004), setiap tahun orang-orang men~1hamburkan jutaan

dollar untuk diet ketat, obat-obatan, dan perawatan lainnya guna menurunkan

berat badan. Hal ini juga dilakukan oleh N dengan cara rneminum obat-

obatan dan makan sayur-sayuran yang berwarna hijau. Namun, berat

badannya turun hanya sesaat saja, selanjutnya naik lebih banyak dari

sebelumnya. N tidak pernah menetapkan target dalam menurunkan berat

badannya yang panting N bisa tampak lebih kurus dari berat badannya yang

sekarang. Selain diet, dulu N juga sering rnelakukan olah raga, narnun

sekarang N mengaku sudah tidak pernah rnelakukannya lagi karena malas.

Diet pernah setahun yang /alu tahun kemaren deh tahun 2006 turun sampe 15 Kg dalam 3 bu/an, cuma diome/i sama ibu yang tadi tuh "udah/ah buat apa ka/o dietnya g bener," udah gitu minum obat justru jadi mual-mual dan muntah-muntah jadinya ma/ah lemes.

N memandang bahwa bentuk tubuh yang ideal itu adalah seperti artis-artis

Page 111: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

98

yang N seiring lihat di televisi.

hehehe ga terla/u kurus dan ga terlalu gemukjuga, Nia Ramaclhani gitu yah bagus kan tinggi

N memandang dirinya sebagai orang yang biasa-biasa saja, tidak merasa

malu dengan drinya sendiri, namun ketika berkaca di depan cermin ada

sedikit keinginannya untuk menjadi wanita yang lebih kunJs dari sekarang.

hehehe .. aduh .. pengen lwrus tapi juga ngapain sih ntar kaya du/u Jagi gi/iran gemuk

tambahnya berapa kali, lwrusnya cuma sesaat malahan, pada saat minum obat itu

kurus, pas udah ngga gemuk lagi

Banyak masyarakat yang berkomentar tentang bentuk badannya yang

sekarang namun, N tidak menghiraukan kata-kata tersebut karena

menurutnya orang hanya bisa berbicara tetapi tidak dapaft membantunya

dengan hal-hal yang konkrel Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Worchel & Cooper (1983) bahwa orang yang gemuk atau mengalami

obesitas selalu mendapatkan penilaian negatif dari masyarakal

ada, kurusin dong, a/ah mikirin amat masuk kuping kanan keluar kuping kiri, dia juga ga bisa kasih so/usi cuma ngomong doang, kalo dia "nih gue kasih ini" baru tuh cuma nyuruh ngurusin doang ah males. Biarin aja orang ngomong

Kecemasan dalam Memilih Pasangan Hidup

N mengaku dekat dengan tetangga-tetangganya ketika di kampungnya dulu,

namun setelah pindah ke Jakarta N tidak tertalu banyak memiliki teman

karena teman-teman yang N kenal dulu sekarang sudah pindah dan

Page 112: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

99

menurutnya lingkungan tempat tinggalnya sekarang kurang baik sehingga

menbuatnya menjadi malas untuk bergaul dengan tetang1Ja sekitar tempat

tinggalnya.

011 .. udah pada pindah sih, dulu sih banyak . .jadi bergau/nya males, buat nongkrong­nongkrong di depan, pada maen karlu, karena daripada kita ga bener mendingan ga usah bergau/ deh.

Sejak kecil N lebih suka bermain dengan teman laki-laki, lrarena teman-

teman perempuannya mengatakan bosan ketika bermain dengannya.

Maen sama anak laki-laki, abis anak perempuannya ga mau katanya bosen

Menurut N keluarganya membawa pengaruh positif untuk kehidupannya

termasuk masalah agama namun, dalam pengambilan keputusan ayahnya

menyerahkan sepenuhnya kepadanya karena menganggap N sudah besar

dan dapat mengambil keputusan yang sesuai, hubungan dengan keluarga

dan semua saudara-saudaranya pun semua baik-baik saja.

yang pasti masalah agama besar pengaruhnya yang penting jangan ninggalin sholat

N sudah lama tidak berpacaran, terakhir berpacaran sudah 2 tahun yang lalu,

dan saat ini N sudah merasa lelah untuk mencari-cari pacar lagi.

He .. he .. he .. cari-cari /agi udah males kayanya.

Hubungannya terputus karena masalah tempat tinggal yang berjauhan saja,

bukan karena obesitas yang dialami N karena pacamya tidak pemah

memberikan kritik atau mengeluh tentang obesitas yang dialami N. Namun N

Page 113: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

100

juga berpikir "bahwa di dalam hati orang siapa yang tahu"

Engga dia juga ga pemah ngomong, engga pemah kasih kritik cuma ga tau yah hati orang selama deket ga pemah ngomong seperti itu, nyinggung pun engga.

Kriteria untuk calon pasangan hidup N sendiri sama seperti orang lainnya,

yang paling penting menurutnya adalah seiman.

Yah..yang panting baik/ah seiman, yang panting udah kerja, ga mesti yang cakep­cakep amat sebenemya , kalo du/u sih masih iya kepengen y13ng cakep, tapi kalo sekarang udah gede gini udah males he .. he .. yang cakep kebanyakan gombalnya

Menurut N sampai saat ini belum semua keinginannya dapat terpenuhi

termasuk masalah pernikahan. N ingin menikah di usianya yang ke 28 atau

29, namun N takut targetnya tidak tercapai dan takut tidak mendapatkan

pasangan hidup yang sesuai.

Umur 2 ... yah .. targa kesampean /agi, yah ... 28-29 paling, kayaknya pengen ngebahagiain ortu du/u sih

Sampai saat ini pun N belum mendapatkan lelaki yang pas untuk dirinya. Hal

ini membuatnya merasa cemas ditambah lagi dengan bentuk tubuhnya yang

kurang proporsional, sampai tidak bisa tidur, jantung berdebar-debar clan

takut pernikahan hanya diisi dengan pertengkaran karena melihat banyak

kasus yang diketahuinya namun N mencoba mengalihkan perasaan

cemasnya tersebut dengan cara sholat dan berdoa. Hal ini sesuai dengan

yang diungkapkan oleh Simon (2007) yang mengatakan bahwa orang yang

gemuk atau mengalami obesitas itu lebih sering mengalami perasaan cemas

yang berlebihan dan suasana

Page 114: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

101

hati yang tidak stabil dibandingkan dengan orang yang m1~miliki berat badan

normal.

Pemah, tau-tau ga bisa tidur, tidur-tidur pas udah pagi gitu yah, yah paling deg-degan gitu aja, ga tenang, gelisah, Kadang-kadang mikirin nikah aja du/u, kalo ngeliat orang nikah suka berantem kayaknya gimana gitu, gimana tar kalo saya nikah tar berantem gitu, sempet kepikiran, ada yang bilang nikah itu ah..ga enak, ah .. nikah itu ga sebebas kaya sebelum nikah ada yang bilang kaya gitu, tapi itu sih balik fagi ke orangnya.

N sangat menginginkan untuk menikah karena menurutnya pemikahan itu

sangat penting sehingga, N sama sekali tidak pernah berpikir untuk tidak

menikah walaupun harus dijodohkan dengan orang tuanya. N mengaku

bersedia yang penting N dapat menikah. Ayah N juga sering menyarankan N

untuk cepat menikah.

Penting sih kan biar bisa meneruskan keturunan. Selain itu juga kalo hidup sendiri itu sampe tua gimana ... gitu, ga enak ka/o lagi ngeliat orang-orang yang ga nikah kan kesepian hidupnya, ga ada anaknya. Tapi kalo mikirga nikah targimana, katanya ga boleh kalo ga nikah.

N mempunyai angan-angan tentang konsep pemikahan yang sederhana dan

secara Islam, punya buku nikah dan memiliki tiga orang putra dan plJl:ri

yah .. kaya gitu pengen punya suami yang baik, punya anak udah, ga susah-susah ga aneh aneh

Mengingat pentingnya pemikahan N cukup selektif dalam

mempertimbangkan calon pasangan hidupnya nanti, N ingin calon pasangan

hidupnya baik dan dapat menyayangi bapaknya, karena menurut N bapaknya

itu adalah orang yang cukup galak.

ga tau yang penting baik hati, earl suami yang baik aja gitu, yang penting punya peketjaan, yang bisa sayang sama mertuanya itu terutama soalnya bapak saya ga/ak, setiap cowo yang kenal ngomong kalo bapak tu ga/ak.

Page 115: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

102

Bagan 4.2.3.

Gambaran Kecemasan dalam Memilih Pasangan Hidup pada N

N pada masa dewasa awal

I Mengalami obesitas

I I Persepsi baik tentang pernikahan I I

Memilih pasangan hidup

I

engalami keeemasan I Tidak mengalami kecemasan j

I I Tidak ada masalah -

] - Motorik - Somatik: ~ Mektif: : Gelisah Jantung Tidak Tenang

Berdebar - I Tidak menikah

Menikah Tidak menikah Menunda pernikahan

Menikah Menunda pernikahan

Page 116: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

103

4.3. Analisis Antar Kasus

Setelah melakukan analisis per kasus, maka selanjutnya peneliti akan

menggambarkan analisis antar kasus yakni dengan memillandingkan analisis

masing-masing dari ketiga subyek penelitian yang terdiri dari kecemasan

dalam menghadapi obesitas dan kecemasan dalam memilih pasangan hidup.

Untuk mempermudah dalam membandingkannya peneliti menyajikarmya

dalam bentuk pemaparan secara deskriptif dan terperinci serta dalam bentuk

tabel.

Kecemasan dalam Menghadapi Obesitas

Kecemasan yang dialami subyek AR dan AK sudah ada sejak kecil,

sedangkan subyek N baru mengalaminya ketika kurang le.>bih lima tahun

terakhir ini. Ketiga subyek mengaku bahwa obesitas Yarl{J dialaminya

merupakan keturunan yang diperolehnya dari orang tuan~1a, selain itu pola

makan yang tidak baik juga berpengaruh terhadap obesitas yang dialaminya

Pada awalnya ketiga subyek merasa biasa-biasa saja denigan keadaan ini

namun, lama-kelamaan ketiga subyek merasa perlu untuk menurunkan berat

badannya.

Kecemasan terhadap obesitas terlihat pada ketiga subyek, terbukti dengan ke

Page 117: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

104

tiga subjek yang melakukan diet sebagai suatu usaha unituk mengurangi

berat badannya. Subjek AR mencoba diet dengan memakan buah-buahan

dan sayur-sayuran yang berwarna hijau juga dengan berolah raga, subyek

AK mencoba melakukan diet dengan mengganti nasi sebagai bahan

makanan pokok dengan kentang tanpa diikuti dengan olah raga, sedangkan

subjek N melakukan diet dengan meminum jamu-jamu dan obat-obatan.

Hasil yang didapat sangat bervariasi, subyek AR dapat menurunkan berat

badannya sebanyak 8 kg dalam waktu 2 bulan, subyekAIK dapat

menurunkan berat badannya 4 kg dalam waktu 1 bulan dan subyek N dapat

menunmkan berat badannya sebanyak 15 kg dalam waktu 3 bulan. Akan

tetapi, itu hanya bertahan sesaat saja karena program dieit yang

dijalankannya tidak berkesinambungan sehingga terjadi kenaikan berat

badan yang lebih besar dari berat badan sebelumnya.

Dampak yang timbul dari obesitas ini yaitu, subyek AR dan AK sering merasa

kesulitan ketika membeli pakaian, kecuali subjek N ia tidak merasa kesulitan

karena N sudah memiliki langganan penjual pakaian yang selalu

menyediakan pakaian yang sesuai dengan ukurannya. Scalain itu subyek N

merasa cepat terserang penyakit walaupun penyakit yang dialaminya itu tidak

terlalu parah, subyek AK belum lama ini sempat mengalarni penyakit alergi

yang cukup lama sembuhnya, sedangkan subyek AR merasa biasa-biasa

Page 118: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

105

dan tidak ada dampak yang berarti dari obesitas yang dia1laminya.

Subyek AR dan AK nampak masih dapat bersosialisasi baik dengan

lingkungan dan mereka juga mempunyai banyak teman, i;edangkan subyek N

mengalami kesulitan dalam bersosialisasi karena menurut N lingkungan

tempat tinggalnya saat ini kurang baik sehingga N tidak memiliki banyak

teman . Selain itu subyek N pun kurang mendapat dukun1~an dari orang

tuanya karena N tidak tinggal bersama orang tuanya, sedangkan subyek AR

dan AK selalu mendapatkan dukungan dari orang tua dan juga

lingkungannya.

Kecemasan dalam Memilih Pasangan Hidup

Kecemasan yang dialami oleh para wanita ini adalah kea~masan super ego

atau kecemasan eksistensial yaitu keremasan khusus mEmgenai "diri sendiri",

tubuh dan kondisi psikis sendiri.

Secara kognitif subjek yang mengalami kecemasan tetap memiliki persepsi

yang baik tentang pemikahan dan tetap mengambil keputusan untuk

menikah. Namun, untuk saat ini subyek AR dan N masih menunda

pemikahannya walaupun sudah cukup umur karena merasa masih belum

siap dan belum mendapatkan yang sesuai dengan kriteria mereka.

sedangkan subyek AK yang tidak menampakkan tanda-tanda kecemasan

Page 119: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

106

menginginkan untuk segera menikah.

kecemasan dirasakan lebih kepada kekhawatiran dalam mendapatkan

pasangan hidup yang sesuai dengan kriterianya. Hal ini terjadi pada subyek

yang mengalami kecemasan yaitu subyek AR dan N, sedangkan subyek AK

yang tidak mengalami kecemasan sudah merasa nyaman dengan pacarnya

yang sekarang walaupun tidak sepenuhnya memenuhi kriiterianya. Selain itu

kecemasan masalah reproduksi juga dirasakan oleh subyek AR dan N,

mereka takut tidak dapat memiliki keturunan, takut dikatalran sebagai

perawan tua sampai-sampai subjek N mengalami kesulitain tidur di malam

hari karena memikirkan tentang calon pasangan hidupnya nanti dan takut

pernikahannya hanya diisi dengan pertengkaran, sedang~ran subyek AR takut

bercerai, takut pasangannya nanti berpaling darinya. Narnun kedua subyek

yang mengalami kecemasan ini berusaha mengalihkan perhatiannya kepada

kegiatan-kegiatan lain yang lebih berarti, seperti subyek AR yang mencoba

mengalihkan perhatiannya dengan berikumpul bersama teman-teman atau

keluarganya, sedangkan subyek N mengatasinya dengan sholat dan berdoa

kepada sang pencipta.

Secara afektif ketiga subjek merasa biasa-biasa saja dan tidak mudah

tersinggung jika ada yang bertanya tentang masalah penikahan dan obesitas

yang dialaminya, akan tetapi subyek AR dan N suka merasa tidak tenang

Page 120: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

107

ketika memikirkan tentang calon pasangan hidupnya.

Secara motorik hanya subyek N saja yang terkadang merasa gelisah.

Sedangkan secara somatik subyek N dan AR mengalami jantung berdebar

lebih kencang ketika memikirkan tentang calon pasangan hidupnya nanti.

Page 121: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

108

Bagan 4.3. Analisis Antar Kasus

Asoek SubAsoek AR AK N Kecemasan dalam Mengalami obesitas sejak " " -menghadapi obesitas 'ecil.

Vlengalami oebsitas karena " " " 'eturunan.

Mengalami obesitas karena " " " pengaruh pola makan yang lsalah.

Melakukan diet " " " • Mengkonsumsi sayur " " " -sayuran dan buah-buahan. .. Tidak makan nasi .. " -.. Minum jamu dan .. " " obat-obatan.

·J .. Olah raga. - " \/lerasa kesulitan dalam ·J " -mencari pakaian.

Cepat terserang penyakit. -· - " Sulit tidur karena dada terasa - - -

lsesak.

Dapat bersosalisai baik ,,

" -cfengan lingkungan.

Mendapat dukungan dari " " -orang tua dan lingkungan.

Kecemasan dalam Kognitif ,,

" " pemilihan pasangan .. Mengambil hid up keoutusan untuk

Page 122: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

109

menikah. .. Menunda pemikahan " - " sampai mendapatkan yang sesuaidengan kriteria. .. Memiliki persepsi " " " baik tentang pemikahan.

" .. Mengalami kesulitan - -tidur ketika di malam hari ketika memikirkan tentang calon pasangan hidup.

" " .. Mencoba -mengalihkan perhatian.

" " • Takut menjadi -perawan tua.

" " Takut tidak memiliki -.. anak.

" Takutpasangan - -.. hidupnya berpaling.

.. Takut tidak bisa

" " mendapatkan calon -

pasangan hidup yang sesuaidengan kriteria. .. Takut pemikahannya

" diisi dengan .. -

pertengkaran. ·J - -.. Takut bercerai.

~fektif .. Mudah tersinggung •. - -

jika ada yang bertanya. tentang

~

pasangan hidup ,, - " • Merasa tidak tenang .

Page 123: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

110

Motorik .. Ge me tar . - - -

" Gelisah ' - - " .. Sulit berbicara dengan - - -lawanjenis .. Merasa gugup - - -berhadapan dengan lawanjenis

ISomatik

" " .. Jantung berdebar -.. Tangan dan kaki

berkeringat - - -Merasa cepat lelah. - - -..

Page 124: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

BABV

PENUTUP

111

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan, diskusi dan saran yang

diperoleh dari hasil penelitian.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan

bahwa:

1. Dari ketiga subyek ada dua subyek yang mengalami kecemasan ketika

ingin memilih pasangan hidup karena mengalami obesitas. Subyek

pertama mengalami kecemasan yang cukup tinggi dan subyek kedua

mengalami kecemasan pada tingkat yang sedang. Ada satu subyek

yang tidak mengalami kecemasan karena ia tidak menunjukkan tanda­

tanda kecemasan, terbukti pada saat ini ia telah memiliki pacar.

Sehingga tidak semua subyek dalam penelitian ini mengalami

kecemasan ketika akan memilih pasangan hidupnya.

2. Subyek yang mengalami kecemasan pada dasannya mereka merasa

takut tidak bisa mendapatkan pasangan hidup karena pengaruh

obesitas yang dialaminya. Sampai ada satu subyek yang tidak dapat

tidur ketika di malam hari, merasa gelisah dan jantung berdebar

Page 125: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

112

dengan kencang. Sedangkan satu subyek lagi yang mengalami

kecemasan merasa tidak dapat berkonsentrasi, jantung berdebar dan

merasa tegang ketika memikirkan tentang calon 1Pasangan hidupnya.

Satu subyek yang tidak mengalami kecemasan tidak menunjukkan

tanda-tanda kecemasan seperti yang dialami olelh dua subyek lainnya.

3. Obesitas yang dialami oleh ketiga subyek ini temyata menimbulkan

kecemasan, terbukti dari ketiga subyek yang mel:akukan diet untuk

mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Namun, obesitas yang dialami

oleh ketiga subyek sama sekali tidak mengganggu kegiatannya sehari­

hari, semua dapat berjalan sewajamya walaupun terkadang mereka

lebih cepat merasa lelah. Jadi dalam bergerak mereka lebih lambat

dari pada orang yang lainnya.

4. Dari ketiga subyek ada dua orang subyek yang mengalami kesulitan

ketika ingin membeli pakaian karena mengalami obesitas yaitu subyek

AR dan AK, karena mereka mempertimbangkan masalah ukuran,

model dan harga sedangkan satu orang subyek lagi yaitu subjek N

mengaku tidak mengalami hal tersebut karena ia telah memiliki

pedagang pakaian yang sudah menjadi langganannya.

5. Kecemasan yang dialami oleh dua orang subyek dalam penelitian ini

adalah kecemasan super ego atau kecemasan eksistensial yaitu

kecemasan khusus mengenai "diri sendiri", tubuh dan kondisi psikis

sendiri.

Page 126: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

5.2. Diskusi

Ada beberapa hal yang dapat didiskusikan dari hasil penelitian ini,

diantaranya :

113

Obesitas yang dialami oleh dua orang subyek dalam penelitian ini ternyata

dapat menimbulkan kecemasan ketika subyek ingin mernilih pasangan hidup.

Senada pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Simon (2007),

mengatakan bahwa orang yang mengalarni obesitas lebih sering mengalami

kecemasan dan perubahan suasana hati. Selain itu menurut Cash & Grant

(dalam Thompson, 1996) mengatakan bahwa ketidakpuasan terhadap tubuh

dapat menyebabkan individu menjadi rentan terhadap harga diri yang rendah,

depresi, kecemasan sos.ial dan menarik diri, serta mengalami disfungsi sosial.

Menurut Erikson salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah

memilih pasangan hidup dan mempersiapkan diri untuk menikah. Namun,

dua orang subyek yang mengalami obesitas ini masih m~nunda

pernikahannya walaupun telah cukup umur, seperti subyek N yang telah

berusia 27 tahun belum menikah dengan alasan masih ingin membahagiakan

keluarganya dan subyek AR yang telah berusia 21 tahun merasa masih

memiliki banyak tanggungan seperti menyelesaikan kuliah dan ingin

merasakan kehidupan bekerja sebelum akhirnya menikah dan memiliki anak.

Page 127: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

114

Sedangkan subyek AK yang tidak mengalami kecemasan dan telah berusia

24 tahun ingin segera menikah secepatnya. Hal ini berarti telah terjadi

hambatan perkembangan psikososial pada kedua subyek yang mengalami

kecemasan.

Dari kedua subyek yang mengalami kecemasan, satu subyek dapat

mengakui bahwa ia memang mengalami kecemasan sedangkan satu subyek

lagi mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami kec:E~masan, namun dari

. ciri-ciri fisik yang ada menampakkan bahwa ia mengalami kecemasan,

mungkin ia tidak tahu dengan hal itu atau memang sengaja melakukan

pertahanan dengan berusaha menutupi perasaan tersebut karena merasa

malu.

Dua orang subyek mengalami kecemasan pada tingkat yang berbeda-beda.

Subyek pertama mengalami kecemasan yang cukup tin1mi dan subyek kedua

mengalami kecemasan pada tingkat yang sedang, hal ini mungkin

dikarenakan subyek pertama memiliki pergaulan yang terbatas, pendidikan

yang rendah, pekerjaan yang tidak menjanjikan dan jauh dari orang tua.

Sedangkan pada subyek kedua mengalami kecemasan pada tingkat yang

sedang, hal ini mungkin dikarenakan pergaulan yang cukup luas, pendidikan

yang cukup tinggi dan dukungan dari keluarga serta teman-temannya.

Page 128: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

115

5.3. Saran

Berikut beberapa saran yang dapat peneliti berikan sehubungan dengan hasil

penelitian ini :

Saran Teoritis

1. Untuk peneliti selanjutnya yang tetap menggunakan pendekatan

kualitatif, sebaiknya dapat lebih menggali pertanyaan-pertanyaan lebih

dalam lagi.

2. Sebaiknya peneliti mengambil variabel penelitian dalam area yang

lebih luas dan lebih bervariasi seperti usia, jumlah subjek dan tingkat

obesitas sehingga didapatkan hasil yang lebih bervariasi pula.

3. Peneliti sebaiknya lebih selektif dalam mencari subyek mengingat

tema yang diangkat merupakan tema yang sensiti1f bagi sebagian

orang.

Saran praktis

1. Kepada orang tua agar lebih memperhatikan pola asuh yang baik

terutama masalah asupan makanan ketika seorang anak dalam masa

pertumbuhan.

2. Kepada lingkungan dan lembaga terkait agar mengadakan penyuluhan

tentang bahaya dari obesitas yang banyak dialami khususnya oleh

para wanita.

Page 129: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

3. Diperlukan adanya dukungan orang tua dan lingk11Jngan agar tidak

mengalami kecemasan terhadap pemilihan pasangan hidup seperti

yang dialami oleh dua orang subyek dalam penelitian ini.

4. Bagi para obes (orang yang mengalami obesitas), diharapkan lebih

memperhatikan dan menjaga berat badan untuk rnenghindari resiko

yang dapat terjadi dari obesitas itu sendiri.

116

5. Bagi para obes (orang yang mengalami obesitas)., juga dapat

berusaha menggali potensi lain yang berada pada dirinya agar dapat

menutupi kekurangan yang telah ada.

Page 130: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

117

DAFTAR PUSTAKA

Adil Fahrni, S. (2005). Rahasia wanita dari A sampai Z. Jakarta : Pustaka Al­Kautsar.

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Ash Shawwaf, M. S. (2003). ABG /s/ami. Bandung : Pustaka Hidayah.

Atkinson, R. L. (1999). Pengantar psikologi jilid 2 edisi ke-11. Jakarta Erlangga.

Atkinson, R. L. (2004). Pengantar psikologi jilid 2 E1disi ke-8. Jakarta Erlangga.

Chaplin, J.P. (2000). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persad a.

Dariyo, A. (2003). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta Grasindo.

Davidof, L. L. (1981). Psikologi suatu pengantar. Jakarta: Erlangga.

Fahrni, M. (1977). Kesehatan jiwa dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Jakarta : Bulan Bintang.

Fausiah, F., dan Widuri, J. (2005). Psikologi abnormal klinis dewasa. Jakarta: Fakultas Psikologi UI.

Gunarsa, S. D. (1977). Psikologi wanita gadis remaja & wanita dewasa Ji/id. Bandung : Offset.

Page 131: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

118

................................ (1990). Psikologi anak bermasalah. Jakarta : PT BPk Gl.lnung Mulia.

Haber & Runyon. (1984). Psychology of adjustment. Illinois : The Dorsey Press.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi ke-5. Jakarta : Erlangga.

!ping, S. (2006). Langsing dengan metode kualitatif, Jakarta : Puspa Swara.

Jsnaini., Nurlaila., dan lsmayanti. (2006, 11 Desember). Jurus jitu tangkal obesitas. Majalah Kesehatan keluarga Dokter Kita, 22-23.

Kaplan, R. M., Sallis, J. F., & Patterson, T. L. (1993). Health and human behavior. New York: Mc. Graw Hill.

Kartono, K. (1997). Patologi sosial 3 gangguan-gangguan kejiwaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kbeswara, E. (1991). Teori-teori kepribadian. Bandung: PT Eresco.

Krauss, S. (1976). Encyclopedic handbook of medical psychology. London : Butterworths.

Meyer, R. G. (1948). Abnormal psychologi second edition. USA: Allyn And Bacon.

Monks F. J. (2002). Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai kegiatannya. Yogyakarta : UGM Press.

Mubin dan Cahyadi, A. (2006). Psikologi perkembangan. Ciputat : Quantum

Page 132: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

119

Teaching.

Nihayah, Z., Suralaga, F., dan lndriyani, N. (2006). Psikologi perkembangan, tinjauan psikologi barat dan psikologi Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Obesitas. (2007). 2 April 2007,dari http://www.obesitas.web.id./

Papalia, D. E., Sterns, H. L., Feldman, R. D., & Camp, C. J. (2002). Adult development & aging. Second Edition. Mc. Grawhill : New York.

Perempuan rentan obesitas. (2002). Obesitas pada perempuan menopause. 2 April 2007, dari http : //www. medicastore. Com I cyberned I detail.pyk

Poerwandari, E. K. (1998). Pendidikan kualitatif dalam penelitian psikologi, Jakarta : Fakultas Psikologi UI LPSP3 (Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi).

Purboningsih, E. R. (2004). Hubungan antara orientasi locus of control dengan tingkat kecemasan. Jurnal Psikologi, Volume 14, 42.

Rasan, M. S. (1996, 26 Maret), Aspek sosial dan medik obesitas. Majalah J<edokteran UJ<I, No : 26, hal : 32.

Sabri, M.A. (1992). Pengantarpsikologi umum dan pengembangan. Jakarta: Pedoman lllnu Jaya.

Santrock, J. W. (1995). Life-span development: Perketnbangan masa hidup Ji/id I. Jakatta : f::rlangga .

........................... (1999). Life-span development: Perkembangan masa hidup Ji/id II. Jakarta : Erlangga.

Page 133: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

120

Sheridan, C. L., & Radmacher, S. A. (1992). Health psychology. NewYork: John Willey & Sons.

Simon, G. (2007). Gemuk lebih mudah depresi. 4 Juli 2007, dari http : //www. Kapan lagi. com

Subagyo, J. P. (2004). Metode penelitian dalam teori cfan praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Subardja, D. (2004). Obesitas primer pada anak. Bandung : Kiblat.

Tapan, E. (2002). Penyakit degeneratif. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Thompson, K. J. (ed). (1996). Body image, eating disorders & obesity. Washington DC : American Psychological Association.

Wolman, B. B. (1995). Anxiety & related disorders: A Handbook. New York : John Willey & Sons.

Worchel, S., & Cooper. (1983). Understanding social psychology. Illinois : The Dorsey Press.

Page 134: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

PENGANTAR Dengan Hormat,

Saya Dian Kumiata, mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta semester VIII, saat ini saya sedang menyelesaikan skripsi yang

berjudul "Gambaran Kecemasan Pada Wanita Dewasa Awai Yang

Mengalami Obesitas Dalam Memilih Pasangan Hidupnya."

Untuk itu saya meminta kesediaan anda untuk dapat menjadi responden

dalam penelitian ini, dengan memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan

oleh peneliti.

Mengingat betapa pentingnya informasi yang akan anda berikan maka

peneliti akan menjamin kerahasiaan dari semua informasi yang telah

didapatkan.

Untuk menyatakan kesediaan anda, silahkan anda men~1isi pernyataan

kesediaan pada lembar yang telah disediakan oleh peneliti.

Jakarta, Agustus 2007

(Dian Kurniata)

Page 135: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

PERNYATAAN KESEDIA.AN

Saya Yang Bertanda Tangan Di bawah ini:

Nama

Usia

Pekerjaan

Alamat

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul

"Gambaran Kecemasan Pada Wanita Dewasa Awai Yang Mengalami

Obesitas Dalam Memilih Pasangan Hidupnya." Yang dilakukan oleh

Dian Kumiata sebagai mahasiswa fakultas psikologi Universitas Islam

Negeri Jakarta.

2. Saya bersedia diwawancara tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

3. Saya bersedia memberikan informasi yang sebenar-benamya dan tidak

memanipulasi informasi yang diungkapkan.

4. Apabila data kurang lengkap maka saya bersedia untuk kembali

diwawancarai.

Demikian surat pemyataan ini dibuat agar dapat membantu berlangsungnya

proses penelitian tersebut.

Jakarta, Agustus 2007

( )

Page 136: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

IDENTITAS SUBJEK

Nam a

Tempat/Tanggal Lahir

Usia

Jenis Kelamin

Alam at

Ag a ma

Pekerjaan

Pendidikan Terakhir

Anak Ke

Suku Bangsa

Tinggi Badan

Berat Badan

Penyakit Yang Pernah Atau Sedang dialami

Olah Raga Yang Sedang dilakukan

: ......... dari.. ..... bersaudara.

Page 137: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Subjek ke­

Wawancara

Hari I Tanggal

Tempat

Jam

Catatan Lapangan

LEMBAR OBSERVASI

: ....... s/d ...... .

1. Gambaran fisik dan penampilan subjek pada saat wawancara.

2. Setting fisik lingkungan dan tempat ketika wawancara dilakukan.

3. Kehadiran pihak lain pada saat wawancara.

4. lnteraksi sosial yang terjadi selama proses wawancara.

5. Ekspresi verbal maupun non-verbal selama proses wawancara.

6. Hambatan selama proses wawancara.

7. Ringkasan sikap subjek selama jalannya wawancara ; (suara, intonasi,

posisi tubuh, antusiasme dan sikap terhadap interviewer).

8. Catatan khusus yang ditemukan pada saat proses wa.wancara

berlangsung.

Catatan Subjek

1. ldentitas pribadi subjek.

2. Ringkasan wawancara :

a) Gambaran kasus secara kronologis.

b) Poin yang panting dan menarik.

c) Latar belakang kehidupan subjek yang terungkap ..

Page 138: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

PEDOMAN WAWANCAR~A

Gambaran Umum Subjek

1. Coba anda ceritakan tentang riwayat kehidupan a1nda ?

Kecemasan menghadapi obesitas

2. Apakah anda merasa sulit tidur ketika di malam hari ?

3. Apakah anda sering merasa kelelahan ketika benaktivitas karena

obesitas yang anda alami ?

4. Apakah obesitas yang anda alami ini mengganggu aktivitas anda

sehari-hari ?

5. Apakah anda merasa mudah tersinggung ketika ada orang yang

bertanya tentang obesitas yang anda alami ?

6. Apakah anda mengalami masalah kesehatan terhadap obesitas yang

anda alami?

7. Apakah anda merasa secara fisik anda sehat ?

8. Apakah anda sering mengalami tidak enak baclan ?

9. Apakah ancla sering berkeringat tanpa sebab ?

10.Apakah anda selalu merasa lapar dan ingin makan?

11.Apakah anda merasa percaya diri ketika harus bE~rtemu dengan orang

lain ?

12.Apakah anda sudah merasa menjadi orang yang sempurna?

13. Apakah dalam keluarga anda juga ada yang mengalami obesitas ?

14.Bagaimana komentar keluarga anda tentang obesitas yang anda

alami?

15.Apakah ancla merasa takut akan segala kemungldnan yang akan

terjadi pada kehidupan anda ?

16.Apakah anda selalu dapat meraih apa yang anda1 inginkan dalam

hidup ini?

Page 139: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Prilaku Menghadapi Obesitas

17.Apakah anda mengalami obesitas sejak kecil?

18. Mulai kapan anda menyadari bahwa anda mengalami obesitas ?

19. Bisa anda jelaskan penyebab anda mengalami obesitas ?

20.Apakah ada keuntungan dan kerugian dari bentuk tubuh anda yang

sekarang?

21. Apakah anda pernah mencoba untuk menurunkan berat badan ?

22. Dengan cara apa anda melakukannya ?

23. Apakah berhasil ?

24. Lalu bagaimana perasaan anda ?

25. Ketika diet anda tidak berhasil, apa yang anda lakukan ?

26. Apakah anda menetapkan target waktu ketika melakukan penurunan

berat badan ?

27.Apakah anda sudah merasa puas dengan bentuk tubuh ini?

28. Lalu bagaimana sebenarnya bentuk tubuh yang anda inginkan ?

29.Apa pendapat anda tentang bentuk tubuh yang ideal?

30. Bagaimana anda memandang diri anda sendiri sebagai individu yang

mengalami obesitas ?

31. Bagaimana perasaan anda ketika berkaca di depan cermin ?

32.Apakah anda merasa malu dengan bentuk tubuh anda yang seperti ini

?

33. Bagaimana pandangan masyarakat sekitar tentang anda sebagai

individu yang mengalami obesitas ?

34. Lalu bagaimana sikap anda mengahadapi komentar di masyarakat

tersebut?

35.Jika ada orang yang baru anda kenal bertanya tentang obesitas yang

anda alami, apakah anda bersedia untuk menjefaskannya ?

36.Apa yang akan anda lakukan ketika anda sedang makan, lalu ada

orang lain yang menegur anda agar jangan ma!Kan terlalu banyak ?

Page 140: SAN WANITA DEWASA Alfi!A.l YANG rll!IENGAlAMI OBESITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24445/1/DIAN... · GAMBARAN KECEMASAN WANITA DEWASA AWAL YANG MENGAlAMI

Kecemasan Dalam Memilih Pasangan Hidup

37.Apakah anda sering mimpi buruk ketika di malam hari karena

memikirkan tentang calon pasangan hidup anda nanti?

38.Apakah jantung anda sering berdetak dengan kencang ketika

memikirkan tentang segala kemungkinan yang akan terjadi tentang

calon pasangan hidup anda nanti?

39.Apakah anda memiliki banyak teman?

40. Apakah anda pernah mengalami kesulitan bergaul dengan teman­

teman anda?

4 ·1. Seberapa besar pengaruh teman terhadap penerimaan diri anda saat

ini?

42. Lalu bagaimana hubungan anda dengan teman-teman anda ?

43. Bagaimana hubungan anda dengan orang tua anda ?

44. Bagaimana hubungan anda dengan kakak dan atdik anda ?

45. Bagaimana hubungan anda dengan saudara-saudara anda ?

46. Seberapa besar pengaruh keluarga dalam memltientuk konsep diri

terhadap kondisi anda saat ini ?

47.Apakah anda merasa kesulitan beradaptasi ketika bertemu dengan

orang yang baru anda kenal ?

48.Apakah anda mengalami masalah komunikasi dengan lawan jenis

anda?

49.Apakah anda pernah berpacaran?

50.Apakah saat ini juga anda sedang menjalin hubungan dengan

seorang laki-laki (berpacaran)?

51. Apakah pacar anda pernah berkomentar tentang bentuk tubuh anda

yang mengalami obesitas ?

52. Bagaimana pendapat pacar anda tentang wanita yang mengalami

obesitas?

53.Apakah pacar anda pernah mengkritik anda karena bentuk tubuh