Sampling dan-besar-sampel

42
POPULASI, SAMPLING DAN BESAR SAMPEL Didik Budijanto Pusdatin Kemkes RI

Transcript of Sampling dan-besar-sampel

Page 1: Sampling dan-besar-sampel

POPULASI, SAMPLING

DAN BESAR SAMPEL

Didik Budijanto

Pusdatin – Kemkes RI

Page 2: Sampling dan-besar-sampel

Alur Berpikir dalam Metodologi Research:

• Masalah Identifikasi Mslh [ Batasan ] Rumusan Masalah

-Tujuan Penelitian/ Manfaat Tinjauan Pustaka Kerngka Konsep

/ Hipotesis Metode Penelitian : -

Design Penelitian

- Waktu / Lokasi

- Populasi / Sample

- Variabel / DO

- Instrumentasi

- Uji Coba

- Pengumpulan Data

- Analisis Data.

- Hasil Penelitian Pembahasan Kesimpulan / Saran.

(Debe,2003)

Page 3: Sampling dan-besar-sampel

Lihat Chart dibwh dan sebut WARNAnya bukan Kata nya dg cepat.

• KUNING BIRU ORANYE

• HITAM MERAH HIJAU

• KUNING MERAH UNGU

• BIRU ORANYE HIJAU

• MERAH UNGU KUNING

• UNGU HITAM BIRU

Page 4: Sampling dan-besar-sampel

PENETAPAN SUBYEK PENELITIAN

A. PENETAPAN POPULASI

B. PENETAPAN CARA PEMILIHAN

SAMPEL (Sampling).

C. PENETAPAN BESAR SAMPEL

Page 5: Sampling dan-besar-sampel

A PENETAPAN POPULASI

• Ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan :

- Pertimbangan keterkaitan subyek dalam populasi dengan

permasalahan penelitian.

- Pertimbangan menyangkut prosedur atau jenis penelitian

yang dilakukan.

• Terdapat 3 hal yg perlu dimengerti dalam menetapkan Populasi :

- Identifikasi Kesatuan Analisis ( Unit analisis )

- Penetapan batas-batas keluasan Populasi

- Pemahaman tentang kondisi subyek dalam populasi.

Page 6: Sampling dan-besar-sampel

Penetapan Subyek Penelitian, Lanjutan ……………….

• Unit Analisis :

- Satuan subyek terkecil yang akan diamati dalam

penelitian.

- Bisa Individu, pedukuhan, puskesmas, institusi,

kelompok dll.

• Batas Keluasan Populasi :

- Aspek geografis (Kab., Prop., Nas )

- Aspek Subyek sendiri ( Laki, wanita, ras dll )

- Penyakit subyek.

- Sangat membantu dalam tehnik pemilihan sampel.

• Kondisi Subyek :

- Menyangkut ciri populasi, terutama tentang sifat

homogenitasnya.

Page 7: Sampling dan-besar-sampel

B.Penetapan Cara Memilih Sampel (Sampling)

Mengapa kita Memilih Sampel ??

Cara mana yang adekuat ??

Mana yang bisa mewakili ??

Page 8: Sampling dan-besar-sampel

REPRESENTATIVITAS SAMPEL

1. Adekuatitas Tehnik Pemilihan Sampel

2. Besar Sampel yang Dipilih

3. Homogenitas Populasi

4. Banyaknya Karakteristik Subyek yang akan

Dipelajari

Page 9: Sampling dan-besar-sampel

Penetapan Subyek Penelitian , Lanjutan………

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL :

A. Probability Sampling

1. Simple Random Sampling

2. Sistematik Random Sampling

3. Stratified Random Sampling

4. Cluster Random Sampling

5. Multistage Random Sampling

B. Non Probability Sampling

1.Convenience atau accidental Sampling

2.Purposive Sampling

3.Judgment Sampling

4. Expert Sampling

5. Quota Sampling dll.

Page 10: Sampling dan-besar-sampel

PROBABILITY SAMPLING

1. Simpel Random Sampling

- Populasinya dianggap homogen

- Ada daftar list unit populasi

- Bisa dengan lotre atau table random

Keuntungan :

- mudah

- Estimator populasi unbias

Kerugian :

- Dapat menyebar

jauh atau mengumpul - perlu list

seluruh populasi

Page 11: Sampling dan-besar-sampel

Lanjutan ………………….

2. Sistematik Random Sampling

- mirip dengan Simple Random Sampling

- lebih merata penyebaran sampelnya

- perlu interval sampling

- interval = populasi : jumlah sampel.

Page 12: Sampling dan-besar-sampel

Lanjutan …………….

3. Stratified Random Sampling

- jika populasinya heterogen

- Variabilitas ANTAR STRATA besar, variabilitas unit

sampel DALAM STRATA kecil.

- Terbagi 3 macam :

a. jika unit sampel dalam strata SAMA :

SIMPLE STRATIFIED RANDOM

b.

jika jumlah unit sampel dalam strata

TIDAK SAMA tapi variabilitas kecil :

PROPORTIONAL STRATIFIED RANDOM

c.

jika jumlah unit sampel BEDA dan variabili-

tas Besar : NEYMAN STRATIFIED RANDOM

Page 13: Sampling dan-besar-sampel

Lanjutan …………….

4. Cluster Random Sampling

- jika variabilitas ANTAR CLUSTER kecil dan variabilitas

ANTAR INDIVIDU dalam CLUSTER besar

- Biaya lebih murah daripada SRS dan Stratified.

- Randomisasi terjadi untuk memilih cluster ( 1 thp)

- seluruh anggota cluster masuk sebagai anggota

sampel penelitian (1 tahap).

Page 14: Sampling dan-besar-sampel

NON PROBABILITY SAMPLING

• Convenience atau Accidental Sampling :

- Sampel yg terdiri dari unit / individu yang mudah

ditemui.

- Metode ini tidak mempermasalahkan apakah

sampel yg diambil mewakili populasi atau tidak.

- Dirancang untuk melihat fenomena di masyarakat

secara mudah.

• Purposive Sampling :

- Sampling yang dilakukan berdasarkan keputusan

peneliti, yang menurut pendapatnya nampak

mewakili populasi.

Page 15: Sampling dan-besar-sampel

Lanjutan ……………

• Judgment Sampling :

- Sampel ditentukan oleh petugas pengumpul data

saat pengumpulan di lapangan.

• Expert Sampling :

- Penentuan sampel dilakukan oleh sejumlah pakar

- karena kepakarannya mereka dianggap dapat

memilihkan sampel.

• Quota sampling :

- Besar sampel ditentukan dahulu tanpa

perhitungan statistik.

- Jatah.

Page 16: Sampling dan-besar-sampel

C. PENENTUAN BESAR SAMPEL

• Perlu adanya teori sampling

• Melibatkan rumus statistik tetapi tidak semua

penelitian.

• Pada Penelitian Deskriptif bisa menggunakan Non

Probability Sampling ( Tak perlu rumus statistik )

• Penelitian Analitik / Experimental /Inferensial

menggunakan Probability Sampling ( Perlu rumus

Statistik)

Page 17: Sampling dan-besar-sampel

Ketentuan Umum yg perlu diperhatikan :

• Untuk menaksir parameter atau menguji

hipotesis.

• Data yang digunakan mrpk kontinyu atau

kategorikal / diskrit.

• Untuk penelitian Observasional atau

Experimental

• Berapa Presisi yang dikehendaki

• Adakah nilai parameter populasi yang

diketahui.

Page 18: Sampling dan-besar-sampel

PENELITIAN OBSERVASIONAL

A. BESAR SAMPEL PADA SATU POPULASI 1. Estimasi a. Simple random sampling atau systematic random sampling - Data kontinyu Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah :

Z21-/2

2 n = ------------- d2 Jika populasi finit, maka rumus besar sampel adalah :

N Z2

1-/2 2

n = -------------------------- (N-1) d2 + Z2

1-/2 2

di mana n = besar sampel minimum Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu 2 = harga varians di populasi d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir N = Besar Populasi

Page 19: Sampling dan-besar-sampel

- Data proporsi

Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah :

Z21-/2 P (1-P)

n = --------------------

d2

Jika populasi finit, maka rumus besar sampel adalah :

N Z21-/2 P (1-P)

n = -------------------------------

(N-1) d2 + Z21-/2 P (1-P)

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

P = harga proporsi di populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

N = besar populasi

Page 20: Sampling dan-besar-sampel

• Stratified random sampling • - Data kontinyu

di mana n = besar sampel minimum

N = besar populasi

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

2h = harga varians di strata-h

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

W h = fraksi dari observasi yang dialokasi pada strata-h = N h/N

Jika digunakan alokasi setara, W = 1/L

L = jumlah seluruh strata yang ada

Page 21: Sampling dan-besar-sampel

• Data proporsi

• Rumus besar sampel adalah :

di mana n = besar sampel minimum

N = besar populasi

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu Ph = harga proporsi di strata-h

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

W h = fraksi dari observasi yang dialokasi pada strata-h = N h/N

Jika digunakan alokasi setara, W = 1/L

L = jumlah seluruh strata yang ada

Page 22: Sampling dan-besar-sampel

c. Cluster random sampling

- Data kontinyu

Pada cluster random sampling, ditentukan jumlah cluster yang akan diambil sebagai sampel. Rumusnya adalah :

N Z21-/2

2

n = ----------------------------------

(N-1) d2 (N/C) 2 + Z21-/2

2

di mana n = besar sampel (jumlah cluster) minimum

N = besar populasi

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

2 = harga varians di populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

C = jumlah seluruh cluster di populasi

Page 23: Sampling dan-besar-sampel

• - Data proporsi

• Rumus besar sampel adalah :

N Z21-/2

2

n = ----------------------------------

(N-1) d2 (N/C) 2 + Z21-/2

2

di mana n = besar sampel (jumlah cluster) minimum

N = besar populasi = mi

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

C = jumlah seluruh cluster di populasi

2 = (ai – mi P)2/(C’-1) dan P = ai /mi

ai = banyaknya elemen yang masuk kriteria pada cluster ke-i

mi = banyaknya elemen pada cluster ke-i

C’ = jumlah cluster sementara

Page 24: Sampling dan-besar-sampel

Uji Hipotesis - Data kontinyu

Rumus besar sampel adalah : di mana n = besar sampel minimum Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu 2 = harga varians di populasi 0-a = perkiraan selisih nilai mean yang diteliti dengan mean di populasi

Page 25: Sampling dan-besar-sampel

- Data proporsi Rumus besar sampel adalah

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

P0 = proporsi di populasi

Pa = perkiraan proporsi di populasi

Pa-P0 = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi

di populasi

Page 26: Sampling dan-besar-sampel

• BESAR SAMPEL PADA DUA POPULASI •1. Estimasi • a. Data kontinyu • Rumus besar sampel sebagai berikut :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

2 = harga varians di populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Page 27: Sampling dan-besar-sampel

•b. Data proporsi • - Cross sectional

Rumus besar sampel sebagai berikut :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

P1 = perkiraan proporsi pada populasi 1

P2 = perkiraan proporsi pada populasi 2

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Page 28: Sampling dan-besar-sampel

- Cohort

Rumus besar sampel sebagai berikut :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

P1 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 1

P2 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 2

= kesalahan (relatif) yang dapat ditolerir

Pada penelitian cohort, untuk mengantisipasi hilangnya unit pengamatan, dilakukan koreksi dengan 1/(1-f), di mana f adalah proporsi unit pengamatan yang hilang atau mengundurkan diri atau drop out.

Page 29: Sampling dan-besar-sampel

- Case-control Rumus besar sampel adalah :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

P1* = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 1 (outcome +)

P2* = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 2 (outcome -)

= kesalahan (relatif) yang dapat ditolerir

Page 30: Sampling dan-besar-sampel

2. Uji Hipotesis a. Data kontinyu Rumus besar sampel sebagai berikut :

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

2 = harga varians di populasi

1-2 = perkiraan selisih nilai mean di populasi 1 dengan populasi 2

Page 31: Sampling dan-besar-sampel

b. Data proporsi - Cross sectional

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

P1 = perkiraan proporsi pada populasi 1

P2 = perkiraan proporsi pada populasi 2

P = (P1 + P2)/2

Page 32: Sampling dan-besar-sampel

- Cohort

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

P1 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 1

P2 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 2

P = (P1 + P2)/2

Pada penelitian cohort, untuk mengantisipasi hilangnya unit pengamatan,

dilakukan koreksi dengan 1/(1-f), di mana f adalah proporsi unit pengamatan

yang hilang atau mengundurkan diri atau drop out.

Page 33: Sampling dan-besar-sampel

- Case-control

di mana n = besar sampel minimum

Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu

P1* = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 1 (outcome +)

P2* = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 2 (outcome -)

Jika besar sampel kasus dan kontrol tidak sama (unequal), dibuat modifikasi

besar sampel dengan memperhatikan rasio kontrol terhadap kasus. Rumus di

atas dikalikan dengan faktor (r + 1) / (2 . r). Besar sampel untuk kelompok

kontrol adalah (r.n).

Page 34: Sampling dan-besar-sampel

PENELITIAN EKSPERIMENTAL Pada penelitian eksperimental, belum banyak rumus yang dikembangkan untuk menentukan besar sampel yang dibutuhkan. Untuk menentukan besar sampel (replikasi) yang dibutuhkan digunakan rumus berikut : 1. Untuk rancangan acak lengkap, acak kelompok atau faktorial, secara

sederhana dapat digunakan rumus :

(t-1) (r-1) 15 di mana t = banyak kelompok perlakuan r = jumlah replikasi 2. Di samping rumus di atas dan untuk rancangan eksperimen lain yang membutuhkan perhitungan besar sampel, dapat digunakan rumus besar sampel seperti pada penelitian observasional baik untuk satu sampel maupun lebih dari 1 sampel, baik untuk data proporsi maupun data kontinyu. Pada penelitian eksperimen, untuk mengantisipasi hilangnya unit eksperimen, dilakukan koreksi dengan 1/(1-f), di mana f adalah proporsi unit eksperimen yang hilang atau mengundurkan diri atau drop out.

Page 35: Sampling dan-besar-sampel

PENGELOLAAN DATA

Page 36: Sampling dan-besar-sampel

Ambil Kertas dan Pena, lalu buatlah 4 titik spt di bawah.

Hubungkanlah ke 4 titik tersebut dengan 2 (Dua) garis

sejajar yang berhimpitan.

(1 Menit dari sekarang)

Page 37: Sampling dan-besar-sampel

PENGELOLAAN DATA

1. Pengolahan Data

- Editing

- Koding

- Entry

- Cleaning

2. Analisis Data

- Univariat

- Bivariat

- Lanjut

3. Penyajian Data

Page 38: Sampling dan-besar-sampel

Pengolahan Data

• Editing : - Kegiatan yang sudah bisa dilakukan saat pengumpulan

data dilapangan.

- Pintu awal untuk menjaga kualitas data, karena hasil

analisis data sangat tergantung dari kualitas data.

- Aspek yang dilihat : Kelengkapan Jawaban, keterbacaan

tulisan, kesesuaian jawaban.

• Koding :

- Usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban/ data yang

ada umumnya dengan angka.

- Perlu adanya buku koding ( jika variabel banyak / besar)

• Entry :

- Pemasukan data bisa manual (kartu tabulasi) atau

komputer ( exel , epi info, SPSS dll)

• Cleaning:

- Pembersihan data sebelum analisis

- proses terakhir menjaga kualitas data

Page 39: Sampling dan-besar-sampel

Analisis Data

• Pentingnya Jenis Data : - untuk pemilihan analisis statistik, karena jenis analisis statistik spesifik untuk jenis data tertentu.

• Tahapan analisis : - Analisis Univariat ( 1 variabel ) - Analisis Bivariat ( 2 Variabel ) - Analisis lanjut ( 2 variabel atau lebih )

• Analisis Univariat : - Fungsi : - apakah data sdh layak dianalisis ? - Bagaimana gambaran data yg dikump? - Apakah data optimal untuk analisis lanjt? - Data Nominal + Ordinal : Distribusi Frekuensi - Data Interval + rasio : rata-rata , SD,median dll.

Page 40: Sampling dan-besar-sampel

Lanjutan ……………..

• Analisis Bivariat : - Fungsi : - Melihat distribusi frek 2 variabel - Melihat hubungan antara 2 var. - Data nominal + Ordinal : Tabulasi silang , Chi-Sq dll - Data Interval + Rasio : Korelasi , regresi linier dll

• Analisis Lanjut : - Fungsi : - melihat pengaruh , perbedaan > 2 var - melihat faktor resiko dominan > 2 var dll. - Data nominal + Ordinal : regresi logistik dll - Data Interval + Rasio : regresi linier, anova, dll

Page 41: Sampling dan-besar-sampel

Tujuan

uji

Jumlah

sampel / pasangan

Macam

sampel (bebas /

berpasangan)

Jenis variabel

Rasio-Interval pop. berdistribusi

normal

Ordinal / Rasio-Interval

distrib. tak

normal

Nominal / kategorik

Komparasi

(perbeda-

an)

2

Bebas

(independent)

Uji t 2 sampel

bebas

~ Uji Mann-

Whitney

~ Uji jumlah

peringkat dari

Wilcoxon

~ Uji khi-

kuadrat

~ Uji eksak dari

Fisher

Berpasangan

(related/paired)

Uji t sampel

berpasangan

Uji peringkat

bertanda dari

Wilcoxon

Uji McNemar

(u/ kategori

dikotomik)

> 2

Bebas (independent)

Anava 1 arah

Uji Kruskall-Wallis

Uji khi-kuadrat

Berpasangan (related/paired)

Anava u/ subyek

yg sama

Uji Friedman Uji Cochran's Q

(u/ kategori

dikotomik)

Korelasi

~ Korelasi dari

Pearson (r)

~ (Regresi)

~ Korelasi dari

Spearman (rs)

~ Asosiasi Kappa

(k)

~ Koefisien

Kontingensi (C)

~ Koefisien Phi

PEMILIHAN UJI STATISTIK UNIVARIAT / BIVARIAT

Page 42: Sampling dan-besar-sampel

t