SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi...

15
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PBRATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1O2 TAHUN 2016 TEMANG PENDANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DAI,AM RANGKA PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN MHIUAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. SALINAN bahwa untuk percepatan penyeleeaian proyek strategis nasional dalam rangfu memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu dilakukan percepatan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umuml bahwa dalam rangka percepatan pengadaan tanah sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dilakukan penyediaan pendanaan oleh Pemerintah; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Pendanaan Penga.daan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional; Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O03 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Mengingat : 1. 2. 3. Undang-Undang. . .

Transcript of SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi...

Page 1: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

PBRATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 1O2 TAHUN 2016

TEMANG

PENDANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK

KEPENTINGAN UMUM DAI,AM RANGKA PELAKSANAAN

PROYEK STRATEGIS NASIONAL

DENGAN MHIUAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a.

SALINAN

bahwa untuk percepatan penyeleeaian proyek strategisnasional dalam rangfu memenuhi kebutuhan dasar danmeningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu dilakukanpercepatan pengadaan tanah bagi pembangunan untukkepentingan umuml

bahwa dalam rangka percepatan pengadaan tanahsebagaimana dimaksud dalam huruf a, dilakukanpenyediaan pendanaan oleh Pemerintah;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan PeraturanPresiden tentang Pendanaan Penga.daan Tanah BagiPembangunan Untuk Kepentingan Umum Dalam RangkaPelaksanaan Proyek Strategis Nasional;

Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesiaTahun 1945;

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O03Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4286);

Mengingat : 1.

2.

3. Undang-Undang. . .

Page 2: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

Pllir-:ilnI.r'lREPrJ ErLt I'i r t.rDor..tr- 5t/\

-2-3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentang

Perbendatraraan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO4 Nomor 5, Tambahan l"embaranNegara Republik Indonesia Nomor a355);

4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OL2 tenta:rg pengadaanTanah Bag Pembangunan untuk Kepentingan Umum(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ot2Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara RepubtikIndonesia Nomor 5280);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 2T Tatrun 2oL4 tentangPengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaranl{egara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 92,Tambahan kmbaran Negara Republik IndonesiaNomor 5533);

6- Peraturan Presiden Nomor Tt rahun zor2 tentangPenyelenggaraan Pengadaan Tanatr Bag pemba'gunanU1!uk Kepentingan Umum sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan dengan peraturan presidlnNomor 148 Tahun 2015 tentang perubahan Keempat AtasPeraturan Presiden Nomor Tl rahun zol2 tentangPenyelenggaraErn Pengadaan Tanah basl pembangunanuntuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 366);

7. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2ot6 tentangPercepatan Pelaksanaan proyek strategis Nasional(Iembaran Negara Republik Indonesia lahun 2016l.Iomor 4);

MEMUTUSKAN:

MCNCTAPKAN : PERA,TURAN PRESIDEN TENTANG PENDANAAN PENGADAANTANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUMDAL.{M RANGKA PELAKSANAAN PROYEK STRATEGISNASiONAL.

BAB I

Page 3: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

11 E P'. r'{i:i':,0"'?;1,i-1 "

u o, o,

-3-BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:

1. Pendanaan adalah kegiatan perencanaan penganggaranpada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara danpelaksanaan pembayaran atas pengadaarr tanah bagpembangunan unhrk kepentingan umum pada ProyekStrategis Nasional.

2. Pengadnan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanahdengan cara memberi Ganti Kerugian yang layak dan adilkepada Pihak yang berhak sebagaimana dimaksud dalarnperaturan perundang-undangan di bidang pengadaantanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

3. Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara,dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintatrdan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakrauranrakyat.

4. Proyek Strategis Nasional adalah proyek yarrgdilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau badan usatra yang memiliki siliat strategis unhrkpeningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunandalam rangfta meningt<atkan kesejatrteraan masyarakatdan pembangunan daerah sebagaimana dimaksud dalamPerahrran Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentangPercepatan Pembangunan Proyek strategis Nasional atauperaturan Presiden tersendiri ytrtg menetapkan suatuproyek sebagai Froyek Strategis Nasional.

5. Pihak yang Berhak adalatr pihak yang menguasai ataumemiliki objek pengadaan tanah.

6. Ganti Kerugian adalatr penggantian yang layak dan adilkepada Pihak yang berhak dalam proses pengadaanTanah.

7. Pelepasan Hak adalah kegiatan pemutusan hubunganhukum dari Pihak yang Berhak kepada Negara melaruiBadan Pertanahan Nasional.

8.Badan...

Page 4: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

I.rR! l i l!__)tjr.lr.! Errr_l H ! .! t( r r't r-lcr i.t E:lj t A"

-4-8. Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disingkat

BUMN adalah BUMN sebagaimana dimaksud dalamundang-undang Nomor 19 Tatrun 2003 tentang BadanUsatra Milik Negara.

9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang keuangan negara.

10. Menteri lKepala adalah pimpinan kementerian/lembagayang tugas dan fungsinya melakukan pembinaan padasektor yang termasuk dalam proyek strategis Nasional.

11. Komite Percepatan penyediaan Infrastruktur prioritas yangselar{utnya disingkat Kpplp adarah komite yang aiuentufberdasarkan Peraturan presiden Nomor 75 Tahu n 2ol4tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur prioritas.

12. Pelaksana Pengadaan Tanah adalah tim pelaksana yangdibentuk oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalamqangka pelaksanaan pengadaan tanah sebagaimanadimaksud dalam peraturan presiden Nornor TlTahun 2ol2 tentang penyelenggaraan pengadaan TanahBag Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Pasal 2

Pengadaan Tanah bagr pembangunan untuk KepentinganUmum terdiri atas:a- Pengadaan Tanatr bagi pembangunan untuk Kepentinganumum dalam ra,gka pelaksanaan proyek 'st

"t"-gi"Nasional; danb. Pengadaan Tr"h bagi pembangunan untuk Kepentingan

umum tidak dalam rangka peLaksanaan proyeh strate"gisNasional.

Pasal 3

(1) Pendanaan pengadaan Tanah bagi pembangunan untukKepentingan umum daram rarrg[a-peraksanaan proyekstrategis Nasional sebagaimana aimat<sud dalam pasat zhuruf a dapat dilakukan melalui pembiayaan investasioleh Pemerintah dengan mekanismela. pembayaran Ga,ti Kerugian secara rangsung kepada_ Pihak yang Berhak oleh Menteri; dan/ataub. penggun{mn dana Badan Usaha terbLih dahulu.

(2) Pendanaan

Page 5: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk

Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaankoyek strategis Nasional sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 huruf b dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundangan-undangan.

Pasal 4

Pendanaan sefoagairn4na rlimaksud dalam pasal 3 ayat (1)ditujukan untuk Pengadaan Tanah bag proyek strategisNasional yang dilaksanakan oleh:a. kementerian/lembaga; dan/ataub. BUMN.

Pasal 5

(1) Pelaksanaan Pendanaan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 dilakukan oleh Menteri.

(21 Pelaksanaan Pendanaan sebagaimana dimaksud padaayat (1) secara fungsional dilaksanakan oleh satuan kerl'adi lingkungan Kementerian Keuangan yangmelaksanakan tugas dan fungsi man4iemen aset negaradengan menerapka, pengelolaa, keuanga, uaaanlayanan umum.

Pasal 6

D_."1"+ _rangka pelaksanaan pendanaa' sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (1):a. Menteri bertanggung jawab secara formil atas perencanaanpengangg dan penyaluran dana Ganti Kerugian

kepada Pihak yang Berhak atau Badan usaha dalam-halpelaksanaan pengadaan tanah menggunakan dana Badanusaha terlebih dahulu, atas usulan Menteri/Kepala ataupimpinan BUMN;

b. llenteri/Kepala dan pimpinan BUMN bertanggung jawabatas perencanaan kebutuhan dan pengajuan pembayarandana Ganti Kerugian;

c. Menteri Agraria dan Tata Ruang bertanggung jawab ataspelaksanaan Pengadaan Tanatr sesuai aengan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang pengadaan

- 3""f, bagi pembangunan untuk Kepentingan U*um;d. Pihak yang Berhak bertanggung jawlb atal kebenaran dankeabsahan bukti penguasaan atau kepemilikan yangdiserahkan.

Pasal7...

Page 6: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

{#PRES I DEN

REPUBLIK INDONESIA

-6-Pasal 7

a.b.

(l)

(2t

(41

Pelaksanaan Pendanaan Pengadaan Tanah dalam rangkapelaksanaan Proyek strategis Nasional diselenggarakanmelalui tahapan:

perencanaan dan penganggaran; danpengawasan, Ganti Kerugian, dan pensertipikatan.

BAB II

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

pasal 8

Kementerian/lembaga dan/atau BUMN yangmelaksanakan Proyek strategis Nasional menyusundokumen rencana kebutuhan pengadaan Tanah blsertaanggarannya.

Dokumen perencanaan kebutuhan oleh BUMNsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapatpersetujuan dari kementerian/lembaga yang melakukanpembinaan teknis atas pelaksanaan provit< strategisNasional yang dilaksanakan oleh BUMN.

Dokumen rencana kebutuhan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2) merupat<an hasil koordinasiantara Menteri/Kepala atau pimpinan BJMN denganMenteri Koordinator Bidang perekonomian selaku KetuaTim Pelaksana Kpplp untuli menentukan daftar peringt<atProyek Strategis Nasional.

Dokumen rencana kebutuhan selagaimana dimaksudpada ayat (3) disampaikan oleh MenteriiKepata ataupimpinan BUMN kepada Menteri sesuai denjan sikluspenyusunan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara.

Menteri mengalokasikan pendanaan sesuai dengan daftarperingkat sebagaimana dimaksud pada ayat lS; untukPengadaan Tanah dalam rangka petaksanaan proyekstrategis Nasional dalam anggaran pendapatan aanBelanja Negara pada Bagran Bendahara umum Negaradengan memperhatikan kemampuan keuangan Negarasesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(3)

(s)

Pasal9...

Page 7: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

{#R E P u ff,f t,'S,

Sf;,., u, ,r'.

-7 -

Pasal 9

Dalam hal dana untuk Pengadaan Tanatr yang dia.iukan olehkernenterian/lembaga atau BUMN telah tersedia dalamanggaxan Bendatrara umum Negara sebagaimana dimaksuddalam Pasal 8, Menteri memberitahukan kepadaMenteri/Kepala atau pimpinan BUMN.

Pasal l0

Menteri melakukan pengelolaan anggaran yang terdapat94* anggaran Bendatrara umum Negara sebagaimanadimahsud dalam Pasal 8 dalam rangka pendanaan peigadaanTanatr bas Pnoyek strategis Nasionar sesuai I"rgnketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11

Menteri/Kepala atau pimpinan BUMN menyediakan anggaran!i"y" operasional dan/atau biaya pendukung eengidaanTanatr sesuai dengan ketenhran peraturan- p"*iaang-undangan.

BAB IIIPENGAWASAN PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

Pasal 12

(1) Terhadap pelaksanaan pengadaan Tanatr dalam rangftapelaksanaan pnoyek strategis Nasional Jehkementerian/lembaga atau BUMN dilakukan pengawasanoleh Badan pengawasan Keuangan dan pembanginan.

(21 Fengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi pengawasan atas tahapan peraksanaanPengadaan Tanah sampai dengan

- penetapan GantiKerugian.

Pasal 13

(1) Pengawasan oleh Badan pengawasan lGuangan danPe,mbangunan dilakukan meralui pemantaua' padatahapa' peLaksanaan pengadaan Ta,ah sampai denga,penetapan Ganti Kerugian.

(21 Pargawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (Udilakukan setelah adanya permintaan dari Menteri. r /

(3)Badan...

Page 8: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

(3)

PRES I DEI !

REPUBLII( II.I DOt.JESIN

-8-Badan Pengawasan Keuanganmenyampaikan laporan hasilMenteri.

dan Pembangunanpemantauan kepada

(1)

{21

(41 Biaya Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dibebankan pada Menteri.

BAB IV

PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN

Pasal L4

Menteri/Kepala atau pimpinan BUMN menyarrpaikanpermohonan pelaksanaan Pendanaan untuk GantiKerugian Pengadaan Tanah kepada Menter. berdasarkanlaporan dari Pelaksana Pengadaan Tanah.

Permohonan pelaksanaan pembayaran Ganti Kerugiansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengftapi dengandokumen:a. rencana kebutuhan Pengadaan Tanah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8;b. sur:at ytrtg berisi validasi pemberian Ganti Kerugian

yang ditandatangani oleh Ketua Pelaksana PengadaanTanah;

c. surat pernyataan tanggung jawab dari pejabatPembuat Komitmen Pengadaan Tanatr padakementerian/lembaga atau BUMN yang memuat:1) kebenaran pembayaran Ganti Kerugian kepada

Pihak yang Berhak; dan2l bertanggung jawab sepenuhnya atas pembayaran

Ganti Kerugian dan pernyataan kesediaanmenyetorkan uang Ganti Kerugian apabilaterdapat kesalatran pembayaran dan/ataukelebihan pembayaran.

Pasal 15

Menteri melakukan penelitian adrnin:strasi ataspermohonan pelaksanaan pembayaran Gant. Kerugian.

Penelitian administrasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan paling sedikit atas:

(1)

(21

a. kesesuaian

Page 9: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

REPUJS,it,'^?5|*=r,o

-9-a. kesesuaian data antara Daftar Nominatif dengan

usulan penerima Ganti Kerugian;b. kesesuaian jumlatr perhitungan Ganti Kerugian

antara Daftar Nominatif dengan usulan pembayaran;c. kelengkapan dokumen permohonan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal L4 ayat (2); dand. kelengkapan dokumen berupa laporan hasil

pemantauan Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan.

(3) Dalam keadaan tertentu, Menteri datam rangkapelaksanaan penelitian administrasi sebagaimanadimaksud pada ayat (21 dapat meminta tambahandokumen atau informasi lainnya yang diperrukan darikementerian/lembaga atau BUMN, pelaksana pengadaanTanatr, dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu.

Pasal 16

(1) Hasil penelitian administrasi Menteri disampaikankepada kementerian/tembaga atau BUMN dan pelaksanaPengadaan Tanah untuk pelaksanaan pembayaran GantiKemgian.

(21 Berdasarkan hasil penelitian administrasi sebagaimanadimaksud _pada ayat (1), Menteri bersama denganPelaksana Pengadaan Tanatr melaksanakan pembayJanGanti Kerugian sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 17

(1) Pemberian Ganti Kerugian daram bentuk uang ditakukanoleh Menteri/Kepata atau pimpinan nuMn mehtuiMenteri berdasarkan validasi dari ketua pelaksanaPengadaan Tanah atau pejabat yang ditunjuk.

(2'l Pemberian 9ryu Kerugian sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan bersamaan dengan pelepasan HaholehPihak yang Berhak.

Pasal 18

(U Dalam hal - terdapat penitipan Ganti Kerugian,Menteri/Kepala ?tau pimpinan BUMN mengaiitanpermohonan penitipan uang Ganti Kerugian -klpadaMenteri untuk diseratrkan kepada pengaEilan Nlgerip-ada wilayah lokasi pembangunan untuk KepentinlanUmum.

(2) Berdasarkan...

Page 10: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

Ij t{ l- li I l-.1 t:: r.t

REirLt [.]t_t [( I t.J [)o I.l rj:r I A

_ 10-

(21 Berdasarkan perrnohonan Menteri/Kepala atau pimpinanBUMN sebagaimana dimaksud pada ayat (1i Mlnterimelakukan penyerahan penitipan Ganti f"rugiian kepadaPengadilan Ngseri pada wilayah lokasi peiruangurra,untuk Kepentingan Umum.

BAB V

PENGADAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN DANABADAN USAHA TERLEBIH DAHULU

Pasal 19

(1) Pendanaan Pengadaan Tanatr dalam rangka pelaksasaalProyek strategis Nasional dapat menggunakan danabadan usaha yang mendapatkan kuasa berdasarkanpeq'anjian untuk bertindak atas namakementerian/lembaga dalam rangka penyediaaninfrastruktur untuk kepentingan umum sesuai keientuanperaturan perundang-undangan.

(21 Badan -usaha ssfngaimana dimaksud pada ayat (r)adalah badan usaha yang berbentuk BUMI{ atau badan

(3)

(4)

usaha swasta yaorlg berbentuk perseroan terbatas.

Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditandatangani oleh Menteri/Kepala dengan DirektuiUtama Badan Usaha.

Penggunaan dana Badan usaha sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat dilakukan dalam hal:a. kementerian/lembaga yang memerlukan tanah tidak

memiliki anggaran, namun pembangunan proyekStrategis Nasional harus dilaksanakan pada tatrunyang bersangkutan; dan

b. terdapat kekura,gan ketersediaan anggaran untukpengadaan tanah guna pembangunan proyekStrategis Nasional.

Pendanaan Pengadaan Tanatr sebagaimana dimaksudpada ayat (u dibayar kembali oleh Menteri melaluiAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara setelah prosespelepasan hak objek pengadaan tanah atas bidang atausekelompok bidang selesai.

(s)

Pasal 20

Page 11: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

Pasal 20

(1) Dalam hal Pengadaan Tanah menggunakan dana BadanUsaha terlebih datrulu, Menteri/Kepata mengajukanpermohonan persetujuan penggunaan dana Badan usahaterlebih dahulu kepada Menteri melalui satuan kerja dilingftungan Kementerian Keuangan yangmenyelenggarakan tugas melakukan pendanaanPengadaan Tanah Bag pembangunan UntukKepentingan umum dalam rangka pelaksanaan proyekstrategis Nasional dengan menerapkan pola pengerolaankeuangan badan Layanan umum yang metat<sanakantugas dan fungsr manajemen aset negara sebelummelakukan perjanjian dengan Badan Usaha=

(2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud padaayat (1) disetujui, Menteri:a. menyampaikan persetujuan kepada Menteri/Kepala;b. melakukan penganggaran kebutuhan dana sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 21

(1) setelah Pengadaan Tanah selesai dilaksanakansebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (5), Badanusaha mengajukan secara tertulis permohonanpembayaran dana pengadaan Tanah yang telahdibayarkan Badan usaha kepada Menferi melaluiMenteri/Kepala, yang dilengkapi dengan:a. bukti pembayaran yang diajukan oleh Badan usaha

dan telatr disetujui oleh kementenan/lembaga yangmemerlukan tanah;

b. surat pernyataan tanggung jawab dari pejabatPembuat Komitmen pengadaan Tanah -pada

kementerian/lembaga yang memuat:1) kebenaran pembayaran Ganti Kerugian kepada

Pihak yang Berhak;2l bertanggung jawab sepenuhnya atas pembayaran

Ganti Kerugian dan pernyataan kesediaanmenyetorkan uang Ganti Kerugian apabilaterdapat kesalahan pembayaran dan/ataukelebihan pembayaran; danc. bukti hak atas tanah atau dokumen pencukung.

{2) Selain .

Page 12: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

$"*.#PRE.S IDEN

REPUELIK INDONESIA

L2-

(21 iHft #fi:Tffi i,HT::,X*"HHffiJffi1Jffi:;:l:JlL##"Y"ft*"ftrEf T"',#?,TTlt?;lHyang harus dilakukan oleh Menteri, yang paling sedikitmemuat:a. dasar perjanjian antara Menteri/Kepala dengan

Badan Usaha;b. jumlatr nominal yang diperjanjikan;c. besar biaya dana (cost of futldl yang diperjanjikan,

jika ada;d. Menteri/Kepala bertanggung jawab sepenuhnya atas

kebenaran formil dan materiil perjanjian dimaksud;e. Menteri melakukan pembayaran dengan nilai sebesar

sebagaimana tercantum dalam perJ'anjian; danf. Menteri tidak bertanggung jawab atas kebenaran

substansi dalam perjanjian.

(3) Berdasarka, permohonan Menteri/Kepala untukpengembalian dana Badan Usaha sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Menteri melakukan pengembalianpembayaran uang Ganti Kerugian pengadaan Tanahkepada Badan usaha termasuk biaya dana (cost of [.,nd)sebesar BI T dag repo rate,jika diperjanjikan.

BAB VI

PEIVYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH DAN PENSERTIFiKATAN

Pasal 22

(1) Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyerahkan hasilPengadaan Tanatr sebagaimana dimaksud dalam pasal 2huruf a kepada Menteri/Kepala atau pimpinan BUMNdisertai data Pengadaan Tanah.

(2) Menteri/Kepala atau pimpinan BUMN menyeralrt<an hasilPengadaan Tanah kepada Menteri melalui satuan keq'a dilingkungan Kementerian Keuangan yang melaksanaka,tugas dan fungsi manajemen aset negara denganmenerapkan pengelolaan keuangan badan layananumum disertai data pengadaan Tanah, paling lama T(tujuh) hari kerja sejak penyerahan oleh tcitua pelaksanaPengadaan Tanah.

(3) Penyerahan...

Page 13: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

(3)

ffiF R [-:i I fi 1i irl

REFLI BLII\ I i\IL)OhIF:liIA

13-

Penyerahan hasil Pengadaandimaksud pada ayat (U dan ayatberita acara.

Tanah sebagaimana(2) dilakukan dengan

(U

(21

(41 Berdasarkan penyeratran sebagaimana dirnaksud padaayat (2), Menteri mengqiukan pensertipikatan untuk danatas nama Pemerintah Republik Indonesia c.q.Kementerian Keuangan.

Pasal 23

Pemerintah dapat memberikan jaminan terhadap risikoyang mungkin timbul akibat keterlambatanpenganggaran untuk pengadaan tanah yangdilaksanakan oleh Kementerian/Iembaga selakuPenanggung Jawab Proyek Keg'asama dengan BadanUsaha.

Pemerintah menunjuk Badan Usaha penjaminanInfrastruktur untuk melaksanakan penjaminan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 24

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku:a. peSanjian atau kesepakatan Pengadaan Tanah dengan

menggunakan dana Badan Usatra terlebih dahulu yangtelatr ditandatangani oleh Kepata Badan perrgatur JalanTol atas nama Menteri Pekerjaan umum dan perumahanRalcyat dengan Badan Usaha Jalan Tol pada Tahun 2016sebelum berlakunya Peraturan presiden ini dinyatakantetap berlaku dan wajib dilengkapi dengan NotaKesepahaman sebagaimema dimaksud dalam pasal 2Layat (2) paling larnbat 9O (sembilan puluh) hari keg'asejak diundangkannya Peraturan presiden ini;

b.terhadap...

Page 14: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

IrRESll.)l:_NlREPU BLI i( I l.l l-l()t{ fr:1:;!A

-14-

b. terhadap Pengadaan Tanatr yang ditakukan denganmenggunakan dana Badan Usaha terlebih dahulussbagaimaria dimaksud pada huruf a, diberikanpenggantian dana Pengadaan Tanatr oleh Menteri kepadaBadan Usaha, dengan memperhatikan kemampuankeuangan negara, berdasarkan permohonan yangdiajukan oleh Menteri/Kepala yang melampirkanpersyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2layat (1) dan laporan hasil verifikasi Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan.

Pasal 25

Anggaran Pengadaan Tanah pada Proyek Strategis Nasionalyang telatr dialokasikan oleh Menteri/Kepala atau pimpinanBUIr{N untuk Pengadaan Tanah Tahun 2OL6 dan Tahun 2Ol7tetap dapat digunakan untuk pelaksanaan Pengadaan Tanahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Keterrtuan yang diperlukan dalam rangla pelaksanaanPeraturan Presiden ini diatur lebih lanjut dengan peraturanMenteri Keuangan.

Pasal 27

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

fuar

Page 15: SALINAN - depkop.go.id · PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA-5-(2) Pendanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan umum tidak datam ranglra pelaksanaan koyek strategis Nasional

REPUJS':t,',355*r.,o

-15-

Agar setiap orang mengetatruin5ra, memerintahkanpengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannyadatam kmbaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 2 Desember 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESI.A,

ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 6 Desember 2016

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSI,AREPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASOIiNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 267

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERI.AN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIAAsisten Deputi Bidang Perekonomian,

i Bidang Hukum danundangan,

DJamaaL