Sak Diagnosa Jiwa

73
3

description

sTANDAR aSUHAN kEPERAWATAN jIWA

Transcript of Sak Diagnosa Jiwa

Page 1: Sak Diagnosa Jiwa

3

Page 2: Sak Diagnosa Jiwa

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSAPSIKOSOSIAL

I. STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN ANSIETAS1. Pengertian

Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman

2. Tanda dan gejala Respons fisik:a. Sering napas pendekb. Nadi dan tekanan darah naikc. Mulut keringd. Anoreksiae. Diare/konstipasif. Gelisahg. Berkeringath. Tremori. Sakit kepalaj. Sulit tidur

Respons kognitif:a. Lapang persepsi menyempitb. Tidak mampu menerima informasi dari luarc. Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya

Respons perilaku dan emosi:a. Gerakan meremas tanganb. Bicara berlebihan dan cepatc. Perasaan tidak aman dan menangis

3. Intervensi Generalis Pada Pasien a. Tujuan:1) Pasien mampu mengenal ansietas2) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi3) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk mengatasi

ansietas

b. Tindakan keperawatan:1) Mendiskusikan ansietas: penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, akibat2) Melatih teknik relaksasi fisik, pengendalian pikiran & emosi

3

Page 3: Sak Diagnosa Jiwa

SP1 Pasien: Asesmen ansietas dan latihan relaksasi :1) Bina hubungan saling percaya

a) Mengucapkan salam ierapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai

b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas agar proses penyembuhan lebih cepat

2) Membuat kontrak {inform consent) dua kali perternuan latihan pengendalian ansietas3) Bantu pasien mengenal ansietas:

a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b) Bantu pasien mengenal penyebab ansietasc) Bantu klien rnenyadari perilaku akibat ansietas

4) Latih teknik relaksasi:a) Tarik napas dalamb) Distraksi

Fase Orientasi

Selamat pagi Pak, perkenalkan nama saya Nurul Haniya, nama panggilan suster Nurul, saya perawat yang dinas di ruangan ini, hari ini saya dinas shift pagi dari pukul 07.30 sampai 14.00 WIB. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apa yang sedang Bapak pikirkan? Baiklah Pak, bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang kekhawatii an Bapak tentang operasi yang akan Bapak hadapi, tujuannya adalah agar bapak merasa tenang khususnya dalam menghadapi operasi. Berapa lama kita diskusi? Tempatnya disini saja Pak?

Fase Kerja

Apa yang bapak pikirkan tentang operasi prostat yang akan bapak alami? Apakah dokter atau perawat sudah ada yang menjelaskan prosedur operasinya termasuk persiapan dan penatalaksanaan setelah operasinya? Apakah ada pengalaman tertentu yang membuat bapak khawatir operasinya tidak berhasil? Apa yang bapak rasakan jika memikirkan hal tersebut? apakah bapak merasa sesak, berkeringat? Apakah hal tersebut membuat tidur bapak terganggu? (kaji tanda fisiologis ansietas lainnya), Apa yang bapak lakukan saat pikiran itu muncul? Apakah bapak menjadi lebih tenang?Baiklah pak, saya akan mengajarkan dua cara mengatasi kecemasan bapak yaitu dengan tarik napas dalam dan tehnik pengalihan situasi. Tarik napas dalam bisa membuat bapak relaks dan tenang. Caranya adalah sebagai berikut: pertarha-tama bapak silahkan duduk atau tiduran dengan posisi yang bapak anggap paling nyaman, setelah itu dalam hitungan 5 bapak hirup napas dari hidung sampai udara mengisi penuh rongga dada bapak, bapak tahan dalam hitungan 5, setelah itu dalam hitungan 5 pula bapak

3

Page 4: Sak Diagnosa Jiwa

keluar udara dalam rongga dada bapak melalui mulut secara perlahan. Sekarang bapak perhatikan saya memperagakannya (perawat memperagakan), nah sekarang silahkan bapak yang melakukannya. Wah, bagus sekali bapak mampu melakukannya dengan benar. Cara kedua pak, adalah dengan pengalihan situasi, caranya adalah dengan bapak melakukan kegiatan lain selama dirawat seperti baca buku, nonton, TV atau bercakap-cakap dengan keluarga, teman sekamar atau tamu bapak. Jika bapak tidak melakukan apapun, pikiran bapak akan terfokus pada kekhawatiran bapak, meialui kegiatan tadi, pikiran abapak akan teralihkan.Fase Terminasi

Bagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi? Dapatkah bapak ulangi lagi bagaiman cara tarik napas dalam? Wah bagus sekali pak,Kegaitan apa yang bapak pilih untuk mengalihkan kekhawatiran bapak...Oh, jadi bapak akan mencoba ngobro! dengan teman dan tamu, bapak akan membaca buku, mengaji, dan menonton...bagus sekali. Baiklah pak, bagaimana jika bapak latihan tarik naoas dalam setiap dua jam, dan *phl:i melakukan kegiatan pengalihan situasi agar tidak ada waktu yang tersiss untuk bapsk memikirkan ketakutan bapak? Baiklah pak, jam 11.00 saya akan kembali untuk mengajarkan tehnik 5 jari untuk mengatasi ketakutan bapak, temoatnya disini saja yah pak...Selamat Pagi pak.

SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi dan latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual :1) Pertahankan rasa percaya pasien2) Mengucapkan salam dan memberi motivasi3) Asesmen ulang ansietas dan kemampuan melakukan teknik relaksasi4) Membuat kontrak ulang: latihan pengendalian ansietas5) Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual

Fase Orientasi

Selamat siang Pak, Bagaimana perasaannya saat ini? Bagaimana dengan pikiran takut akan operasinya masih muncul? Apakah bapak sudah melakukan tarik napas dalamnya sudah dilakukan? Membaca buku, ngobrol, mengajinya sudah dilakukan? Bagaimana hasilnya? Baiklah Pak, sesuai dengan janji kita tadi pagi, hari ini saya akan mengajarkan tehnik 5 jari. Cara ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan hapak. Berapa lama kita diskusi pak? Tempatnya dimana pak?

3

Page 5: Sak Diagnosa Jiwa

Fase Kerja

Baiklah pak, seperti namanya, maka latihan ini menggunakan 5 jari bapak. Ada 4 ingatan yang menyenangkan yang bapak bayangakan saat bapak menyatukanibu jari dan jari telunjuk, ibu jari dan jari tengah, ibu jari dan jari manis, terakhir ibu jari dengan jari kelingking (perawat memperagakan cara rnenyatukan ibu jari). Latihan ini dilakukan dengan memejamkan mata dan tarik napas dalam. Baik pak bisa kita mulai yah pak tarik napas dalam pak, pejamkan mata satukan ibu jari dan telunjuk, bayangkan saat bayangkan saat-saat bapak bersama keluarga bapak, bersama anak-anak, istri, orang tua keluarga besar, nah sekarang satukan ibu jari dengan jari tengah bapak mendapat pujian atas prestasi yang bapak raih Bagus pak...berikutnya satukan ibu jari dengan jari manis bapak bayangkan saat bapak sedang melakukan aktivitas yang bapak sukai misalnya melakukan olah raga, melakukan hobby atau kegiatan lain yang benar-benar bapak suka,...Bagus sekali pak...Nah terakhir satukan ibu jari bapak dengan jari kelingking, bayangkan saat bapak berada di tempat yang bapak sukai bayangkan situasi disekelilingnya yang menyegarkan, indahnya pemandangan sekitar....Nah pak, selesai sekarang buka mata bapak...bagaimana perasaan bapak?Pak. seiain tiga kegiatan yang sudah kita diskusikan, ada kegiatan yangjuga bisa membuat bapak tenang yaitu melalui kegiatan spiritual. Bapak bisa tetap melakukan aktifitas seperti sholat dan berdoa (jika pasien beragama Islam). Saat bapak berdoa bapak minta kekuatan dari Allah semoga bapak bisa mengatasi perasaan khawatir bapak, bapak bisa diberikan katenangan.Terminasi

Bagaiamana perasaan bapak setelah kita diskusi? Coba bapak sebutkan lagi 2 cara yang bisa bapak lakukan untuk mengatasi kekhawatiran bapak...nah Pak, satelah ini bapak bisa tetap melakukan latihan 5 jari ini, berapa kali dalam seharai akan bapak latih? Bagaimana kalau 5 kali? Jam berapa saja bapak latihan? Nah, jangan lupa setiap bapak berdos sesudah sholat bapak minta kekuatan dari Allah agar bapak diberikan kekuatan untuk mengatasi kecamasan bapak. Bagaimana jika besok pagi kita diskusi lagi untuk melihat bagaimana hasil dari latihan bapak untuk mengatasi perasaan cemas bapak. Bagaimana jika pukul 10.00 Wlb? Baik Pak, saya parnit...Selamat Siang

4. Intervensi Generalis pada Keluargaa. Tujuan:1) Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas3) Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami ansietas.

3

Page 6: Sak Diagnosa Jiwa

b. Tindakan keperawatan pada keluarga1) Mendiskusikan kondisi pasien: ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala,

akibat2) Melatih keluarga merawat ansietas pasien3) Melatih keluarga melakukan follow up

SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat :1) Bina hubungan saling percaya

a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan dirib) Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan ansietas pasien dan cara merawat agar

proses penyembuhan lebih cepat2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan cara merawat ansietas

pasien3) Bantu keluarga mengenal ansietas:

a) Menjelaskan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnyab) Menjelaskan cara merawat ansietas pasien: tidak menambah masalah (stres)

dengan sikap positif, memotivasi cara relaksasi yg telah dilatih perawat pada pasienc) Sertakan keluarga saat melatih teknik relaksasi pada pasien dan minta untuk

memotivasi pasien melakukannya

LATIHAN I

BUAT SP KELUARGA

SP 2 keluarga; Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow up1) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan peran

keluarga merawat pasien & kondisi pasien 2) Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow up 3) Menyertakan keluarga saat melatih pasien hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan

spiritual4) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien

yang periu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi, gelisah, tidak dapat tidur) dan cara merujuk pasien

LATIHAN I

BUAT SP 2 KELUARGA

3

Page 7: Sak Diagnosa Jiwa

EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHANKEPERAWATAN ANSIETAS

No KemampuanPenilaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9A. Pasien

SP 1 PasienAssesmen ansietas dan latihan relaksasiSP 2 PasienEvaluasi : ansietas, manfaat teknik relaksasi dan latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual

B. KeluargaSP 1 KeluargaPenjelasan kondisi pasien dan cara merawatSP 2 KeluargaEvaluasi : peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow up

3

Page 8: Sak Diagnosa Jiwa

II STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKBERDAYAAN

1. PengertianKetidakberdayaan adalah persepsi seseorang bahwa; iindakannya tidak akan mempengaruhi hasil secara bermakna; suatu keadaan dimana individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan (NANDA, 2005).

2. Tanda dan Gejalaa. Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan

mengendalikan atau mempengaruhi situasi.b. Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatuc. Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap keiidakmampuan untuk

melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya.d. Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran.e. Mengatakan ketidakmampuan perawatan dirif. Menunjukkan periiaku ketidakmampuan untuk mencari inforrnasi tentang perawatang. Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatanh. Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnyai. Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas,

ketidaksukaan, marah dan rasa bersalah. j. Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika

mendapat perlawanan k. Apatis dan pasif l. Ekspresi muka murung m. Bicara dan gerakan lambat n. Tidur berlebihano. Nafsu makan tidak ada atau berlebihanp. Menghindari orang lain

3. Intervensi Generalis Pada Pasiena. Tujuan Umum

1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya2) Pasien mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya.3) Pasien mampu memodifikasi pola kognitif yang negatif4) Pasien mampu berpartisipasi daiam pengambilan keputusan yang berkenaan

dengan perawatannya sendiri.5) Pasien mampu termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis.

b. Tindakan Keperawatan

3

Page 9: Sak Diagnosa Jiwa

SP1 Pasien: Assesmen ketidakberdayaan dan latihan berpikir positif1) Bina hubungan saling percaya

a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai

b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ketidakberdayaan agar proses penyembuhan lebih cepat

2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian ketidakberdayaan

3) Bantu pasien mengenal ketidakberdayaan:a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b) Bantu pasien mengenal penyebab ketidakberdayaanc) Bantu klien menyadari perilaku akibat ketidakberdayaand) Bantu Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi

area-area situasi kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya untuk mengontrol

e) Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap ketidakberdayaannya

f) Diskusikan tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya untuk menyimpulkan

g) Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi atau subtitusi

h) Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positifi) Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat pasienj) Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan

pendapatnya yang tidak rasional4) Latin mengembangkan harapan positif (afirmasi positif)

Orientasi:Selamat pagi Bu, perkenalkan nama saya Nurul Haniya, nama panggilan suster Nurul, saya perawat yang dinas di ruangan ini, hari ini saya dinas shift pagi dari pukul 07.30 sampai 14.00 WI3. Nama Ibu siapa? Senang dipanggii apa? Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa yang sedang Ibu pikirkan? Baiklah Pak) bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang perasaan ibu yang merasa frustasi dengan penyakit diabetes ibu. tujuannya adalah agar Ibu akan lebih semangat dalam pengobatan dan penyakit ibu akan lebih cepat sembuhnya. Berapa lama kita diskusi? Tempatnya disini saja Bu?

Kerja :Apa yang menyebabkan ibu merasa frustasi dengan penyakit ibu, Oh jadi ibu sudah 2 tahun menderita diabetes, ibu merasa sudah melakukan diet yang dianjurkan dokter, dan sudah melakukan olah

3

Page 10: Sak Diagnosa Jiwa

raga, namun gula darah ibu sulit kembali normal. Menurur Ibu apa akibatnya jika ibu seialu merasa tidak mampu mengendalikan penyakit Ibu? lya bu, ibu menjadi tidak bersemangat dalam pengobatan. Ibu merasa tertekan, stress. Apakah ibu mengetahui pikiran atau stress juga berpengaruh pada kemampuan tubuh kita mengontrol gula darah. Menurut ibu, apa yang rasanya belum optimal dilakukan untuk membuat kadar gula darah ibu kembali normal? Mengelola pikiran....bagus jika ibu menyadarinya. Baiklah bu, berarti setelah ini ibu harus mampu mengelola pikiran agar tidak sttes. Dan jangan lupa bu, manusia hanya mampu berusaha. dan Tuhan yang menentukan apakah hasil upaya kita tersebut sesuai dengan harapan kita atau tidak. Namun kita seialu berdoa yang terbaik. Baiklah Bu, agar kita terus semangat dalam mengupayakan pengobatan, kita dapat mengembangkan harapan positif. Nama latihannya adalahCaJlrmasi positif). Misalnya apa yang ibu harapkan dengan kondisi ini? Sembuh....berserah diri pada Tuhan...terus bersabar. Nah harapan-harapan ini ibu tanamkan dalam pikiran dan hati ibu, Ibu katakana pada diri Ibu "Memang saat inigula darah sayajelum stabil, namun denfian semangat dan kesabaran, saya, saya terus-menerus menjalankan pola hidup sehat, minum obat teratur saya yaKin suatu saat gula darah saya akan terkontrol-.Semua saya serahkan pada Tuhan" Bu, kalimat tersebut adalah kalimat afirmasi.Nah coba sekarang ibu yang mengungkapkan....

Terminasi

Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Coba ibu sebutkan kembali kalimat afirmasi Ibu...berapa kali sehari ibu mau latihan afirmasi. Baiklah bu, bagaimana jika nanti jam sebelas saya akan datang lagi, kita diskusikan tetang cara mengontrol perasaan ketidakberdayaan ibu. Selamat pagi Bu....

SP2 Pasien: Evaluasi ketidakberdayaan, manfaat mengembangkan harapan positif dan latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan1) Pertahankan rasa percaya pasien

a) Mengucapkan salam dan memberi motivasib) Asesmen ulang ketidakberdayaan dan kemampuan mengembangkan

pikiran postif2) Membuat kontrak ulang: latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan

3

Page 11: Sak Diagnosa Jiwa

3) Latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan melalui peningkatan kemampuan mengendalikan situasi yang masih bisa dilakukan pasien (Bantu klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan yang dapat dikontrolnya. Dukung kekuatan - kekuatan diri yang dapat di identifikasi oleh klien) misalnya klien masih mampu menjalankan peran sebagai ibu neskipun sedang sakit.

Fase Orientasi:Selamat siang Bu? Bagaimana perasaannya saat ini? Apakah masih muncul pikiran frustasinya? Apakah sudah dilaksanakan cara afirmasinya bu? Bagiamana hasilnya? Baiklah bu, seperti janji kita kemarin, hari ini saya akan diskusikan tenta'ng latihan mengontrol pikiran, tujuan dengan percakapan ini diharapkan ibu merasa lebih semangat dalam pengobatan ini.Berapa lama kita diskusi Bu? Tempatnya disini saja?

Fase KerjaBaik bu, kemarin ibu merasa tidak berdaya mengendalikan kadar gula darah ibu. Namun menurut Ibu apakah ada ha! lain yang dapat ibu kendalikan dalam kehidupan ibu? Misalnya walaupun ibu dalam keadaan gula darah yang belum stabil, kegiatan apa yang masih dapat ibu lakukan? Van bagus bu, ibu masih mampu melakukan kegiatan sebagai ibu rumah tangga. Apakah ibu masih bisa menyiapkan keperluan suami dan anak-anak? Ibu masih bisa mendampingi anak-anak belajar? Ibu masih bisa mengendalikan keuangan keluarga. Nah bu, berarti walaupun ibu merasa upaya ibu dalam mengendalikan gula darah belum membuahkan has?!, namun ada situasi lain yang masih dapat ibu kendalikan.

TerminasiBagaimana perasaan ibu setelah Coba ibu sebutkan lagi apa saja yang masih dapat ibu kendalikan dalam kehidupan ibu sehari-hari? Nah bu, mulai saat ini sebaiknya inu tidak perlu terlalu memikirkan gula darah ibu y3ng belum stabil, yang terpenting adalah ibu tetap melakukan diet teratur, olah raga, dan minum obat, serta yang paling penting ibu mampu mengendalikan stres. Mudah-mudahan kadar gula darah ibu perlahan akan mendekati normal. Nah, Ibu juga bisa terus melakukan kegiatan-kegiatan yang masih bisa ibu kendalikan dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana jika besok kita diskusi kembali untuk melihat bagaimana keberhasilan ibu mengendalikan perasaan ibu. Bagaimana jika jam 9? Baik bu, saya pamit, selamat siang

4. Intervensi Generalis pada Keluargaa. Tujuan:

1) Keluarga mampu mengenai masalah ketidakberdayaan pada anggota keluarganya

3

Page 12: Sak Diagnosa Jiwa

2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan3) Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami

ketidakberdayaan

b. Tindakan keperawatan pada keluarga1) Mendiskusikan kondisi pasien: ketidakberdayaan, penyebab, proses terjadi, tanda

dan gejala, akibat2) Melatih keluarga merawat ketidakberdayaan pasien3) Melatih keiuarga melakukan follow up

SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat:1) Bina hubungan saling percaya

a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenaikan dirib) Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan ketidakberdayaan pasien dan cara

merawat agar proses penyembuhan lebih cepat2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan cara merawat

ketidakberdayaan pasien3) Bantu keluarga mengenal ketidakberdayaan:

a) Menjelaskan ketidakberdayaan, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya

b) Menjelaskan cara merawat ketidakberdayaan pasien: membantu mengembangkan motivasi bahwa pasien dapat mengendalikan situasi dan memotivasi cara afirmasi positif yang telah dilatih perawat pada pasien

4) Sertakan keluarga saat melatih afirmasi positif

PR 2

BUAT SP 1 KELUARGA KETIDAKBERDAYAAN

SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan dan follow up1) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan

peran keluarga merawat pasien & kondisi pasien2) Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow up3) Menyertakan keluarga saat melatih pasien latihan mengontroi perasaan tidak

berdaya4) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien

yang perlu dirujuk (kiien tidak mau terlibat dalam perawatan diri) dan cara merujuk pasien.

PR 3

3

Page 13: Sak Diagnosa Jiwa

BUAT SP 2 KELUARGA KETIDAKBERDAYAAN

EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKBERDAYAAN

No KemampuanPenilaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9A. Pasien

SP 1 Pasien :Assesmen ketidakberdayaan dan latihan berpikir positifSP 2 Pasien :Evaluasi ketidakberdayaan, manfaat mengembangkan harapan positif dan latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan

B. KeluargaSP 1 Keluarga :Penjelasan kondisi pasien dan cara merawatSP 2 Keluarga :Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan dan follow up

3

Page 14: Sak Diagnosa Jiwa

Ill STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KEPUTUSASAAN

1. PengertianKeputusaasan merupakan perasaan seorang individu yang melihat keterbatasan atau tidak adanya alternatif atau pilihan daiam menyeiesaikan masalahnya.

2. Tanda dan Gejalaa. Ungkapan klien tentang situasi kehidupan tanpa harapan dan tetasa hampa ("Saya

tidak dapat melakukan sesuatu")b. Sering mengeluh dan nampak murungc. Kurang bicara atau tidak mau berbicara sarna sekalid. Menunjukkan kesedihan, afek datar atau tumpul.e. Menarik diri dari lingkunganf. Kontak mata kurangg. Mengangkat bahu tanda masa bodohh. Nampak seialu murung atau blue moodi. Menurun atau tidak adanya selera makanj. Peningkatan waktu tidurk. Penurunan keterlibatan dalam perawatanl. Bersikap pasif dalam menerima perawatanm. Penurunan keterlibatan atau perhatian pada orang lain yang bermaknan. Dapat merupakan lanjutan ansietas

3. Intlervensi Generalis Pada Pasien:a. Tujuan:

1) Mampu mengenal masalah keputusasaannya2) Mampu mernberdayakan diri dalam aktivitas3) Mampu menggunakan keluarga sebagai sumber daya

b. Tindakan Keperawatan1) Diskusi tentang kejadian yang membuat putus asa, perasaan/pikiran/periiaku yang

berubah2) Latihan berfikir positit melalui penemuan harapan dan makna hidup3) Latihan melakukan aktivitas untuk menumbuhkan harapan dan makna hidup.

SP 1 Pasien : Assesmen keputusasaan dan latihan berfikir positif melalui penemuan harapan dan makna hidup

1) Bina hubungan saling percaya

3

Page 15: Sak Diagnosa Jiwa

a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai

b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian perasaan putis asa agar proses penyembuhan lebih cepat

2) Membuat kontrak {inform consent) dua kali pertemuan iatihan pengendalian perasaan putus asa

3) Bantu pasien mengenal keputusasaan:a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan sedih/

kesendirian/ keputusasaannya.b) Bantu pasien mengenal penyebab putus asac) Diskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran klien terhadap

kondisinya dengan kondisi real kondisi kliend) Bantu pasien menyadari akibat putus asae) Dukung klien untuk mengungkapkan pengalaman yang mendukung

pikiran, perasaan dan perilaku positif4) Latih restrukturisasi pikiran melalui latihan berpikir positif dengan

mengidentifikasi harapan dan penemuan makna hidup

OrientasiSelamat pagi Bu, perkenalkan nama saya Nurul Haniya, nama panggilan suster Nurul, saya perawat yang dinas di ruangan ini, hari "mi saya dinas shift pagi dari pukul 07.30 sampai 14.00 WIB. Nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa? Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa yang sedang Ibu pikirkan? Baiklah Pak, bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang perasaan ibu yang sudah tidak bisa melakukan apapun. Tujuannya adalah agar Ibu akan lebih semangat dalam pengobatan dan penyakit ibu akan lebih cepat sembuhnya. Berapa lama kita diskusi? Tempatnya disini saja Bu?

KerjaApa yang menyebabkan ibu merasa tidak dapat melakukari apapun? Oh jadi ibu merasa penyakit diabetes ibu tidak dapat disembuhkan lagi karena ibu sudah terlalu sering masuk P.umah sakit. Apa yang sudah ibu lakukan untuk mengendalikan penyakit ibu? Oh jadi ibu sudah tidak mengatur diet ibu, bagaimana dengan obatnya? Apakah ibu masih rutin mengkonsumsinya? Bagaimana dengan olah raga? Apa yang menyebabkan ibu tidak melakukan anjuran-anjuran kesehatan untuk orang dengan diabetes? Oh, ibu merasa lelah karena sudah lama sakit. Bu, tadi ibu mengatakan bahwa ibu sudah tidak bisa melakukan apapun karena penyakit Ibu, baik bu, sekarang mari kita lihat apakah benar apa yang ibu rasakan? Apa yang masih bisa ibu lakukan sebagai seorang ibu di rumah? Yah, baik ibu sudah tidak bisa lagi mengurus rumah tangga karena kondisi ibu yang lemah. Sebagaiseorang ibu dengan

3

Page 16: Sak Diagnosa Jiwa

kondisi sakit, masih bisakan ibu mendoakan anak-anak dan suami ibu? Masih bisakah ibu menasihati mereka? Masih bisakan ibu mendengarkan curahan hati mereka? Masih kan Bu? Nah. Jadi benarkah pikiran ibu tidak bisa melakukan apapun? Apakah ibu masih dibutuhkan keluarga Ibu?

Menurut ibu apa akibat dari pikiran ibu tersebut? Ya benar bu, ibu jadi tambah lemas, ibu tambah sedih. Dan apa dampaknya bagi anak dan suami ibu juga ibu tidak bersemangai? Bu, apakah ibu pun.ya pengalaman dimana ibu merasa putus asa dalam manghadapi masalah, namun pad* akhirnya ibu mampu keiuar dari situasi tersebut? Apa yang ibu lakukan saat itu?

Baik Bu, tadi kita sudah diskusi ternyata masih ada yang bisa ibu lakukan walaupun ibu dalam kondisi sakit yaitu mendoakan, menjadi teman curhat, dan menasihati anak dan suami ibu. Apa harapan ibu untuk anak dan suami ibu? Apakah ibu masih ingin terus mendampingi anak dan suami ibu? Nah, itulah harapan ibu, jika ibu masih ingin mendampingi mereka maka ibu harus semangat, ibu harus kembali melakukan anjuran kesehatan agar penyakit ibu bisa lebih terkontrol.

TerminasiB3gaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Apa yang masih dapat ibu lakukan dengan kondisi sekarang ini? Apakah ibu masih dibutuhkan oleh keiuarga ibu? Baik Bu, setelah ini ibu pikirkan lagi apa lagi yang bisa ibu lakuKan untuk keluarga inti dan keluarga besar ibu? Bagaimana jika nanti jam 11.00 saya datang lagi, kita akan diskusikan aktivitas yang dapat meningkatkan semangat ibu. Seiamat siang bu.

SP 2 Pasien : Evaluasi keputusaan, manfaat berfikir positif, dan latihan melakukan aktivitas untuk menumbuhkan harapan dan makna hidup

1) Pertahankan rasa percaya pasiena) Mengucapkan salam dan memberi motivasib) Asesmen ulang keputusasaan dan kemampuan melakukan restrukturisasi

pikiran2) Membuat kontrak ulang: cara mengatasi keputusaaan3) Diskusikan aspek positif diri sendiri, keluarga, dan lingkungan4) Diskusikan kemampuan positif diri sendiri5) Latih satu kemampuan positif6) Tekankan bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif berguna untuk

menumbuhkan harapan dan makna hidup

3

Page 17: Sak Diagnosa Jiwa

Orietasi

Selamat siang bu? Bagaimana perasaan ibu saat ini? Masih munculkah pikiran tidak bisa melakukan apapun? Apakah sudah ibu pikirkai lagi apa saja yang dapat ibu lakukan untuk keluarga dan keluarga besar ibu? Wah, bagus sekali. Sesuai dengan kesepakatan kita tadi pagi, sekarang kita akan diskusi tentang bagaimana caranya menumbuhkan semangat ibu melalui kegiatan yang ibu suka1 sehingga pada akhimya ibu merasa hidup ibu bermanfaat, dan pada akhirnya ibu lebih semangat melakukan saran kesehatan. Berapa lama kita diskusi bu? Tempatnya disini?

Kerja

Kegiatan apa yang biasa ibu lakukan sebelum sakit? Oh, ibu mengajarkan anak-anak di sekitar lingkungan ibu mengaji....Apakah kegiatan itu masih bisa ibu lakukan saat ini? Apa yang membuat ibu tidak lagi melakukan kegiatan tersebut? Apa hobbi ibu? Oh, ibu suka menyulam...Apa yang menyebabkan ibu tidak iagi melakukan kegiatan tersebut? Apa yang ibu rasakan pada saat ibu melakukan kegiatan tersebut? Apakah kegiatan tersebut bermanfaat bagi orang lain? Nan bu, sebenarnya kegiatan itu masih bisa ibu lakukan saat ini kan? Dan tadi ibu mengaiakan bahwa kegiatan itu bermanfaat bagi orang lain. Jika ibu melakukan kegiatan tersebut, inaka hati ibu meniadi senang, kegiatan itu bisa membuat ibu lebih bersemangat melakukan anjuran-aniuran keseharan. Bagaimana bu, apakah ibu mau melakukan kembali kegiatan tersebut?

Terminasi

Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Coba sebutkan kembali kegiatan apa yang bisa ibu lakukan agar ibu bersemangat kembali? Nah, mulai saat ini ibu lakukan kembali kegiatan tersebut, selama di rumah sakit, ibu bisa minta keluarga untuk membawa alat-alat menyulam. Bagaimana Bu? Baiklah bu, besok saya akan datang lagi jam 09.00 untuk meiihat bagaimana keberhasilan ibu mengendalikan pikiran ibu. Baik bu, saya pamit, selamat siang

4. Intervensi Generalis Pada Keluargaa. Tujuan

1) Keluarga mampu mengenal masalah keputusasaan pada anggota keluarganya2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami keputusasaan3) Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami keputusasaan

3

Page 18: Sak Diagnosa Jiwa

b. Tindakan Keperawatan1) Mendiskusikan kondisi pasien: keputusaan, penyebab, proses terjadi, tanda dan

gejala, akibat2) Melatih keluarga merawat pasien dengan ansietas3) Melatih keluarga melakukan follow up

SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat:1) Bina hubungan saling percaya

a) Mengucapkan salam terapeutik. memperkenalkan dirib) Menjelaskan tujuan interaksi: menjeiaskan keputusasaan pasion dan cara

merawat agar proses penyembuhan lebih cepat2) Membuat kontrak {inform consent) dua kali pertemuan latihan cara merawat pasien

dengan keputusasaan3) Bantu keluarga mengenal putus asa pada pasien

a) Menjelaskan keputusasaan, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya

b) Menjelaskan cara merawat pasien dengan putus asa: menumbuhkan harapan positif melalui restrukturisasi pikiran melalui penemuan harapan dan makna hidup serta melatih kemampuan positif

c) Sertakan keluarga saat melatih restrukturisasi pikiran dan latihan kemampuan positif

PR 4

BUAT SP 1 KELUARGA KEPUTUSASAAN

SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow

up1) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan

peran keluarga merawat pasien & kondisi pasien2) Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow up3) Menyertakan keluarga saat melatih pasien melatih kemampuan positif4) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah follow up dan kondisi pasien

yang perlu dirujuk (muncul ide bunuh diri atau perilaku pengabaian diri) dan cara merujuk pasien

PR 5

SP 2 KELUARGA KEPUTUSASAAN

3

Page 19: Sak Diagnosa Jiwa

EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KEPUTUSASAAN

No KemampuanPenilaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9A Pasien

SP 1 PasienAssesmen keputusasaan dan latihan berfikir positif melalui penemuan harapan dan makna hidupSP 2 PasienEvaluasi keputusasaan, manfaat berfikir positif, dan latihan melakukan aktivitas untuk menumbuhkan harapan dan makna hidup

B KeluargaSP 1 KeluargaPenjelasan kondisi pasien dan cara merawatSP 2 KeluargaEvaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow up

IV. STANDAR ASUHAN KEPERAWATANGANGGUAN CITRA TUBUH

3

Page 20: Sak Diagnosa Jiwa

1. PengertianCitra tubuh merupakan komponen dari konsep diri yang dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik. Citra tubuh adalan kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya, termaksud persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi. Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas terhadap perubahan bentuk, struktur dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.

2. Tanda dan gejalaTanda dan gejala yang dapat diobservasi pada gangguan citra tubuh adalaha. Hilangnya bagian tubuhb. Perubahan anggota tubuh baik bentuk maupun fungsic. Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu ?

d. Menoiak melihat bagian tubuhe. Menoiak menyentuh bagian tubuhf. Aktifitas sosial menurun.

Beberapa penyobab gangguan citra tubuh: tindakan invasif (pasang infus, cateter, mag slang, oksigen), operasi, perubahan fungsi (lumpuh, sesak nafas, buta, tuli)

Sedangkan data yang bisa didapatkan saat wawancara adalah pasien :a. Menoiak perubahan anggota tubuh saat ini, misalnya tidak puas dengan hasil

operasib. Mengatakan hal negatif tentang anggota tubuhnya yang tidak berfungsi.c. Mengungkapkan perasaan tidak berdaya, tidak berharga, keputusasaan.d. Menoiak berinteraksi dengan orang lain.e. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang

terganggu.f. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi.g. Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang.

3. Intervensi Generalis Pada Pasiena. Tujuan

1) Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya2) Pasien dapat mengidentifikasi potensi (aspek positif) dirinya3) Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh4) Pasien dapat melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh5) Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu

3

Page 21: Sak Diagnosa Jiwa

b. Tindakan keperawatan1) Asesmen citra tubuh (gangguan dan potensi) dan menerima keadaan tubuh

saat ini2) Latih cara meningkatkan citra tubuh

SP 1 Pasien ; Assesmen dan menerima citra tubuh dan latihan meningkatkan citra tubuh

1) Bina hubungan saling percayaa) Mengucapkan salam terapeutik. memperkenalkan din, panggil pasien

sesuainama panggilan yang disukaib) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih menerima kondisi tubuh agar proses

penyembuhan iebih cepat2) Membuat kontrak {inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian

gangguan citra tubuh3) Bantu pasien mengenal gangguan citra tubuhnya:

a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b) Bantu pasien mengenal penyebab gangguan citra tubuhc) Bantu klien menyadari perilaku akibat gangguan citra tubuhnya

4) Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya r.dulu dan saat ini, perasaan tentang citra tubuhnya dan harapan terhadap citra tubuhnya saat ini.

5) Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain yang masih sehat6) Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu.7) Bantu menggunakan bagian tubuh yang masih sehatBantu pasienmelihat,

menyentu bagian tubuh yang terganggu

PR 2

Buat SP 1 Gangguan Citra Tubuh

SP2 Pasien: Evaluasi citra tubuh & latihan peningkatan citra tubuh dan sosialisasi

1) Pertahankan rasa percaya pasiena) Mengucapkah salam dan memberi motivasib) Asesmen ulang citra tubuh dan hasil latihan peningkatan citra tubuh

2) Membuat kontrak ulang: latihan peningkatan citra tubuh3) Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas yang mengarah pada

pembentukan tubuh yang ideal4) Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara :

a) Gunakan protese, wig, kosmetik atau yang lainnya sesegera mungkin,gunakan pakaian yang baru (jika diperlukan}b) Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara benahap.

3

Page 22: Sak Diagnosa Jiwa

5) Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara :a) Susun jadual kegiatan sehari-harib) Dorong melakukan aktifitas sehari-hari dan terlibat dalam aktifitas dalam keluarga dan sosialc) Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti/mempunyai peran penting baginya.

d) Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi

PR 3

Buat SP 2 Gangguan Citra Tubuh

4. Intervensi Generalis pada Keluargaa. Tujuan:

1) Keluarga mampu mengenal masalah gangguan citra tubuh pada anggota keluarganya

2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan citra tubuh3) Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami

ketidakberdayaan

b. Tindakan keperawatan pada keluarga1) Mendiskusikan kondisi pasien gangguan citra tubuh, penyebab, proses terjadi,

tanda dan gejala, akibat2) Melatih keluarga merawat gangguan citra tubuh pasien3) Melatih keluarga melakukan follow up

SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat:1) Bina hubungan saling percayaa) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri

b) Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan gangguan citra tubuh pasien dan cara merawat agar proses penyembuhan lebih cepat

2) Membuat kontrak {inform consent) dua kali pertemuan latihan cara merawatgangguan citra tubuh pasien

3) Bantu keluarga mengenal gangguan citra tubuh:a) Menjelaskan gangguan citra tubuh, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta

akibatnyab) Menjelaskan cara merawat gangguan citra tubuh pasien: membantu mengembangkan

motivasi bahwa pasien untuk menerima kondisi tubuhnya yang telah dilatih perawat pada pasien

4) Sertakan keluarga saat melatih pasien meningkatkan citra tubuh

3

Page 23: Sak Diagnosa Jiwa

PR 6

Buat SP 1 Keluarga Gangguan Citra Tubuh

SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, mengatasi gangguan citra tubuh melalui aktifitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal dan follow up

1) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan peran keluarga merawat pasien & kondisi pasien

2) Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow up3) Menyertakan keiuarga saat melatih pasien mengatasi gangguan citra tubuh melalui

aktifitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal4) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien

yang perlu dirujuk (penolakan terhadap perubahan diri bersifat menetap dan tidak mau terlibat dalam perawatan diri) dan cara merujuk pasien

PR 7

Buat SP 2 Keluarga Gangguan Citra Tubuh

EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN CITRA TUBUH

No Kemampuan Penilaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9

A PasienSP 1 PasienAssesmen dan pencrimaan citra tubuhSP 2 PasienEvaluasi latihan peningkatan citra tubuh

B KeluargaSP 1 KeluargaPenjeiasan kondisi pasien dan cara perawatSP 2 Keluarga

Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara

3

Page 24: Sak Diagnosa Jiwa

merawat dan follow up

V STANDAR ASUHAN KEPERAWATANHARGA DIRI RENDAH SITUASICNAL

1. PengertianHarga diri rendah situasional adalah evaluasi diri negatif yang berkembang sebagai respons terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif (NANDA, 2005).

2. Tanda dan Gejalaa. Mengungkapkan rasa malu/bersalahb. Mengungkapkan menjelek-jelekkan diric. Mengungkapkan hal-ha! yang negatif tentang diri (misalnya, ketidakberdayaan dan

ketidakbergunaan)d. Kejadian menyaiahkan diri secara episcdik terhadap permasalahan hidup yang

sebelumnya mempunyai evaluasi diri positife. Kesulitan dalam membuat keputusan

3. Intervensi Generaiis Pada Pasiena. Tujuan

3

Page 25: Sak Diagnosa Jiwa

1) Klien mampu meningkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga diri dan pemecahan masalah yang efektif

2) Klien mampu melakukan keterampilan positif untuk meningkatkan harga diri3) Klien mampu melakukan pemecahan masalah dan melakukan umpan halik yang

efektif4) Klien mampu menyadari hubungan yang positif antara harga diri dan kesehatan

fisik

b. Tindakan Keperawatan1) Mendiskusikan harga diri rendah : penyebab, proses terjadinya masalah, tanda dan

gejala dan akibat2) Membantu pasien mengembangkan pola pikir positif3) Membantu mengembangkan kembali harga diri positif melalui melalui kegiatan

positif

SP1 Pasien: Asesmen harga diri rendah dan latihan melakukan kegiatan positif:1) Bina hubungan saling percaya

a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai

3

Page 26: Sak Diagnosa Jiwa

b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendslian ansteas agar prosespenyembuhan lebih cepat

2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan harga diri3) Bantu pasien mengenal harga diri rendah:

a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b) Bantu pasien mengenai penyebab harga diri rendahc) Bantu klien menyadari perilaku akibat harga diri rendahd) Bantu pasien dalam menggambarkan dengan jelas keadaar, evaluasi diri yang

positif yang terdahulu4) Bantu pasien mengidentifikasi strategi pemecahan yang lalu, kekuatan,

keterbatasan serta potensi yang dimiliki5) Jelaskan pada pasien hubungan antara harga diri dan kemampuan pemecahan

masalah yang efektif 6) Diskusikan aspek positif dan kemampuan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan7) Latih satu kemampuan positif yang dimiliki8) Latih kemampuan positif yang lain9) Tekankan bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif berguna untuk

menumbuhkan harga diri positif

Latihan 3

Buat SP 1 Harga Diri Rendah Situasional

SP 2 Pasien : Evaluasi harga diri rendah, manfaat iatihan melakukan kemampuan positif 1, meiatih kemampuan positif 21) Pertahankan rasa percaya pasien

a) Mengucapkan salam dan memberi motivasib) Asesmen ulang harga diri rendah dan kemampuan melakukan kegiatan positif

2) Membuat kontrak ulang: cara mengatasi harga diri rendah3) Latih kemampuan positif ke 24) Evaluasi efektifitas melakukan kegiatan positif untuk meningkatkan harga diri5) Tekankan kembali bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif berguna untuk

menumbuhkan harga diri

Latihan 4

Buat SP 2 Harga Diri Rendah Situasional

2. Intervensi Generalis Pada Keluarga

3

Page 27: Sak Diagnosa Jiwa

a. Tujuan1) Keluarga mampu mengenal masalah harga diri rendah pada anggota

keluarganya2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami harga diri rendah3) Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami harga diri

rendah

b. Tindakan Keperawatan1) Mendiskusikan kondisi pasien: keputusaan, penyebab, proses terjadi, tanda dan

gejala, akibat2) Melatih keluarga merawat pasien dengan harga diri rendah3) Melatih keluatga melakukan follow up

SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat:1) Bina hubungan saling percaya

a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan dirib) Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan keputusasaan pasien dan cara

merawat agar proses penyembuhan lebih cepat2) Membuat kontrak {inform consent) dua kali pertemuan latihan cara merawat

pasien dengan harga diri rendah3) Bantu keluarga mengenai putus asa pada pasien:

a) Menjelaskan harga diri rendah, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya

b) Menjelaskan cara merawat pasien dengan harag diri rendah: menumbuhkan harga diri positif melalui melakukan kegiatan positif

c) Sertakan keluarga saat melatih latihan kemampuan positif

Buat SP 1 keluarga

Harga Diri Rendah Situasional

SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow up1) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan

peran keluarga merawat pasien & kondisi pasien2) Membuat kontrak ulang: iatihan lanjutan cara merawat dan follow up3) Menyertakan keluarga saat melatih pasien melatih kemampuan positif ke 24) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien

yang perlu dirujuk (kondisi pengabaian diri dan perawatan dirinya) dan cara merujuk pasien

3

Page 28: Sak Diagnosa Jiwa

PR 2

Buat SP 1 keluarga Harga Diri Rendah Situasional

EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

No Kemampuan Penilaian1 2 3 4 5 6 7 8 9

A. PasienSP 1 PasienAsesmen harg? diri rendah dan latihan melakukan kegiatan positifSP 2 PasienEvaluasi harga diri rendah, manfaat latihan melakukan kemampuan positif 1 , melatih kemampuan positif 2

B. KeluargaSP 1 keluargaPenjelasan kondisi pasien dan cara merawatSP 2 KeluargaEvaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow up I

3

Page 29: Sak Diagnosa Jiwa

PEDOMAN ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSIS PSIKOSOS1AL

NCDlAGNOSA

TINDAKAN

PERTEMUAN1 2 3DST

i ANSIETAS

PASIEN

1 Kaji ansietas pasien2.Bantu pasien mengenal ansietas:a) Mengidentifikas: dan menguraikan perasaannya.b} Mengenal penyebab ansietasc) Menyadari perilaku akibat ansietas3. Latih teknik relaksasi;a) Tarik napas dalam ( lima kali setiap latihan)b) Distraksi (baca, bercakap-cakap, nontontv)4. Anjurkan latihan nafas dalam tiap dua jam, distraksi setiap saat (kecualisaat Odur)

1. Evaluasi ansiet?s d»n kemampuan pasien melakukan tasik nafas dalam dandistraksi dan beriksn pujian.2. Latihan hipnotis din sendiri (teknik lima jari} dan kegiatan spiritual3. Anjurkan pasien mnlakukan tarik nafas dalam (setiap dua jam), distraksi(setiap saat). teknik lima jari (lima kali sehari) dan kegiatan spiritual(disesuaikan)

1.Evaluasi ansietus dan kemampua tarik nafasdalam, distraksi, teknik lima jari, spiritual. Beripujian2. Latih sampai membudaya3 Nilai kemampuan yang tetah mandiri 4. Nilai dampaknya pada ansietas

KELUARGA

1.Diskusikan masalah yg dinsakan dalam merawat pasien2. Menjelaskan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, sertaakibatnya3. Menjelaskan cara merawat ansietas pasien: tidak menambah masalahpasien, seialu bersikap positif dan memberi semangat4. Menyeaakan keluarga saat melatih pasien melakukan tank nafasdalam, dan distraksi

1. Evaluasi masalah yang dirasakan keluarga dan kemampuan keluargamerawat pasien. Berikan pujian.2. Menyertakan keluarga saat melatih pasien hipnotis diri sendiri (lima jari)dan kegiatan spiritual3. Anjurkan membantu pasien mengatasi ansietasnya4.Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisipasien yang periu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak mampu

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalammerawat/melatih pasien tarik nafas dalam, distraksi,teknik lima jari dan kegiatan spiritual2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien3. Nitai kemampuan keluarga melakukankontrol/rujukan

3

Page 30: Sak Diagnosa Jiwa

!>. Anjurkan keluarga memotivasi pasien melakukan tarik nafas dalam dan distraksi serta menjelaskan kepada yang besuk untuk melakukan sikap yang positif

menerima informasi, gefisah, tidak dapat tidur) dan cara merujuk pasien

PASIEN

1. Kaji siresor/penyebab gangguan citra tubuh dan tanda dan gejala2. Bantu pasien mengenal gangguan citra tubuhnya:a) Mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b) Menyadari gangguan citra tubuhnya3 Diskusikan persepsi pasien tentang: citra tubuhnva yang terganggu dan bagian tubuh yang masih potensial dan harapan4 Latih meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu melihat, menyentuh, melatih.5 Latih menggunakan bagian tubuh yang masih sehat dan potensial.

1. Evaluasi gangguan citra tubuh dan kemampuan pasien melatih bagiantubuh yang terganggj dan yang sehat.2. Motivasi pasien untuk melatih pembentuhan tubuh yang ideal: bagiantubuh yang terganggu dan brgian tubuh yang sehat3.Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara :a) Gunakan protese, wig, kosmetik atau yang lainnya sesegera mungkin,gunakan pakaian yang baru (jika diperlukan)b) Motivasi pasien untuk melihat, inenyentuh, merawat bagian tubuh yanghilan* dan diganti secara bertahap.4 Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara : a. Susun jadual kegi.itan sehari-harib Dorong melakukan aktifitas sehari-hari dan terlibat.dalam aktifitas daiam keluarga dan sosialc.Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti/mempunyaiperan penting baginya.d. Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi

I. Evaluasi gangguan citra tubuh dan kemampuan meningkatkan dan membentuk citra tubuh yang ideal. Beri pujian 2 Latih sampai membudaya3.Nilai kemampuan yang telah mandiri4.Nilai dampaknya pada gangguan citra tubuh-

3

Page 31: Sak Diagnosa Jiwa

A KETIDAK BERDAYAAN

PASIEN i i< r n ........- " n> i • ■ "UfKWft*" ^MHHBV« lUlltlf HtllHM MI«M|«Mill ht.|liUfcll»llUV4«H

.1) Mriif;iilni!ilik\M (l.tn M ir 1 i|;iif .lit. ,111 |i r i 1 ■, .1,1111 ly.ib) Mengenal penyebab ketidakberdayaanc) Menyadari perilaku akibat ketidakberdayaan

3- Bantu mengidentifikasi situasi kehidupan yang tidak mampu dikontrol oleh pasien4.Diskusikan pemikiran negatif pasien yang dapat menurunkan kondisipasien5. Ba.nu pas;en untuk meningkatkan pemikiran positif, logis dan rasional0. Latih mengembangkan pikiran dan harapan positif (tatihan afirmasipositif)

l-i.l..... .1-1 N . , ■kcmampurin mein;rndi*lik.in \ilu.iM yfliiR m.i'.ili ln*..i dil.tkuk,m .

a. Bantu pasien mengidentifikasi area/kegiatan kehidupan yang dapatdilakukan walaupun sedang sakitb. Latih berbagai kegiatan yg masih dapat dilakukan walaupun sedang sakit:m.salnya makan sendiri, menggerakkan tangan dan kaki dan ditingkatkansesuai kondisi kesehatan pasien

Nllm fcplnHilrtyiMM (I**'*'"\ Nit... ipihih hriiii.iki,. i .i,<,.■.i.. i..irkurftni

hllani

4 KELUARGA

1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien

2. Bantu keluarga mengenal ketidakberdayaan pasien:

a) Menjelaskan ketidakberdayaan, pen/ebab, proses terjadi, tanda dangejala, serta akibatnya

b) Menjelaskan cara merawat pasien dengan

1. Evaluasi masalah yang dtrasakan oleh keluarga dalam merawat danmembantu latihan berpikir positif pasien {afirmasi positif). Ben pujian2. Menyertakan keluargj saat melatih pasien mengontrol perasaanketidakberdayaan melalui peningkatan kemampuan mengendalikan situasi

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalammerawat/melatih pasien afirmasi danmengendalikan perasaan

2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien3. Nilai kemampuan

3

Page 32: Sak Diagnosa Jiwa

ketidakberdayaan: berpikirpositif, logis, rasional dan mengembangkan pikiran 7 harapan positif{afirmasi positif)3. Sertakan keluarga saat melatih latihan pengembangan pikiran danharapan positif serta afirmasi positif

yang masih bisa dilakukan pasien.3. Anjurkan keluarga membantu pasien men gendalikan perasaan dan latihanafirmasi

4. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisipasien yang perlu dirujuk (ketidakberdayaan dan keengganan pasienmelakukbn kegiatan) dan cara merujuk pasien

keluarga melakukankontrol/rujukan

NO DIAGNOSATINDAK

ANPERTEMUAN

1 2 3dstPASIEN1. Kaji stresor dan tanda keputusasaan

2. Bantu pasien mengenal keputusasaan:mengidentifikasi dan menguraikan perasaan sedih/ kesendirian/ keputusasaannya.

3. Bantu pasien mengenal penyebab putus asa

4. Diskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran terhadap kond siyang dialami pasien

5. Bantu pasien menyadari akibat putus asa6. Bantu pasien mengungkapkan pengalaman pikiran, perasaan danperilaku yang positif

7. Latih menata ulang pikiran dengan cara: latihan berpikir positif,membangun harapan dan menemukan makna hidup

1. Evaluasi keputusasaan pasien dan kemampuan berpikir positif, membangunharapan dan makna hidup

2. Diskusikan aspek positif diri sendiri, keluarga, dan lingkungan

3. Diskusikan kemampuan positif diri sendiri4. Latih satu kemampuan positif

b. Diskusikan montaat melakukan kegiatan positif dalam menumbuhkan harapan dan makna hidup6. Anjurkan melakukan latihan kemampuan berikut sesuai dengan kondisikesehatan

7. Li.njutKan berpikir positif, melakukan kegiatan positif, membangun harapandan makna hidup

1. Evaluasi keputusasaan dan kemampuan berpikirpositif, melakukan kegiatan positif, membangunharapan dan makna hidup

2. Nilai kemampuan pasien melakukan caramengatasi keputusasaan

3. Nilai tanda keputusasaan pasien

3

Page 33: Sak Diagnosa Jiwa

•c.. iik.ui !'.v.*Li!i. !I-MI •! if p,. -hf. ;Vii-1:ihiiMi 'Mi h,Ki«0s;i .l.:ri mrtltjM*

KELUARGA

1. (jj>».ir-ik,-in m.isai.il) yg dietsak.ii: (lalani mt'iPwal pasien

2. Bantu keluarga mengenal putus asa pada pasien:Menjelaskan keputusasaan, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya

3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan putus asa: menumbuhkanharapan positif melaiui restrukturisasi pikiran: berpikir positif, melakukankegiatan positif, menemukan harapan dan makna hidup4. Sertakan keluarga saat meiatih berpikir positif, membangun harapandan makna hidup5. Anjurkan keluarga memotivasi pasien berpikir positif, membangunharapan dan makna hidup

i r"v,i!u.".v. ma .Mii .il y;ir,j; tfira&iskap olih ktlu.-.i| v ijan kr£M.w U-iu.nga tfaUm membimbing pasien berpikir positif, membangun harapan dan makna hidup. Beri pujian

2. Menyertakan keluarga saat melatih pasien melatih kemampuan positif

3. Anjurkan keluarga membantu pasien mengatasi keputusasaannya

4. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisipasien yang perlu dirujuk {keputusasan dan keinginan bunuh diri) dan caramerujuk pasien

.VjlUtlSI kCLtOtiin I.Li 'Oir,.: C' <oMlmerawat/melatih pasien beipikir positif, melakukan kegiatan positif, membangun harapan dan makna hidup

2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien3. Nilai kemampuan keluarga melakukankontrol/rujukan

3

Page 34: Sak Diagnosa Jiwa

b. Tindakan kaperawatan:1)Mendiskusikan ansietas: penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, akibat2) Melatih teknik relaksasi fisik, pengendalian pikiran & emosi

SP1 Pasien: Asesmen ansietas dan latihan relaksasi:1) Bina hubungan saling percaya

a) Mengucapkan salam ierapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukaib) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas agar proses penyembuhan lebih cepat

2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali perternuan latihan pengendalian ansietas3) Bantu pasien mengenal ansietas:

a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b) Bantu pasien mengenal penyebab ansietasc) Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas

4) Latih teknik relaksasi:

a) Tarik napas dalamb)Distraksi

Fase OrientasiSelamat pagi Pak, perkenalkan nama saya Nurul Haniya, nama panggilan suster Nurul, saya perawat yang dinas di ruangan ini, hari ini saya dinas shift pagi dari pukul 07.30 sampai 14.00 WIB. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apa yang sedang Bapak pikirkan? Baiklah Pak, bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang kekhawathan Bapak tentang operasi yang akan Bapak hadapi, tujuannya adalah agar bapak merasa tenang khususnya dalam menghadapi operasi. Berapa lama kita diskusi? Tempatnya disini saja Pak?Fase KerjaApa yang bapak pikirkan tentang operasi prostat yang akan bapak alarm? Apakah dokter atau perawat sudah ada yang menjelaskan prosedur operasinya termasuk persiapan dan penatalaksanaan setelah operasinya? Apakah ada pengalaman tertentu yang membuat bapak khawatir operasinya tidak berhasil? Apa yang bapak rasakan jika memikirkan hal tersebut? apakah bapak merasa sesak, berkeringat? Apakah hal tersebut membuat tidur bapak terganggu? (kaji tanda fisiologis ansietas lainnya), Apa yang bapak lakukan saat pikiran itu muncul? Apakah bapak menjadi lebih tenang?

Baiklah pak, saya akan mengajarkan dua cara mengatasi kecemasan bapak yaitu dengan tarik napas dalam dan tehnik pengalihan situasi. Tarik napas dalam bisa membuat bapak relaks dan tenang. Caranya adalah

3

Page 35: Sak Diagnosa Jiwa

sebagai berikut: pertarha-tama bapak silahkan duduk atau tiduran dengan posisi yang bapak anggap paling nyaman, setelah itu dalam hitungan 5 bapak hirup napas dari hidung sampai udara mengisi penuh rongga dada bapak, bapak tahan dalam hitungan 5, setelah itu dalam hitungan 5 pula bapak keluar udara dalam rongga dada bapak melalui mulut secara perlahan. Sekarang bapakperhatikan saya memperagakannya (perawat memperagakan), nah sekarang silahkanbapak yang melakukannya. Wah, bagus sekali bapak mampu melakukannya dengan benar. Cara kedua pak, adalah dengan pengalihan situasi, caranya adalah dengan bapak melakukan kegiatan lain selama dirawat seperti baca buku, nonton, TV atau bercakap-cakap dengan keluarga, teman sekamar atau tamu bapak. Jika bapak tidak melakukan apapun, pikiran bapak akan terfokus pada kekhawatiran bapak, meialui kegiatan tadi, pikiran abapak akan teralihkan.

Fase TerminasiBagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi? Dapatkah bapak ulangi lagi bagaiman cara tarik napas dalam? Wah bagus sekali pak,Kegaitan apa yang bapak pilih untuk mengalihkan kekhawatiran bapak...Oh, jadi bapak akan mencoba ngobro! dengan teman dan tamu, bapak akan membaca buku, mengaji, dan menonton...bagus sekali. Baiklah pak, bagaimana jika bapak latihan tarik naoas dalam setiap dua jam, dan ef»lnli.i melakukan kegiatan pengalihan situasi agar tidak ada waktu yang tersisa untuk bapck memikirkan ketakutan bapak? Baiklah pak, jam 11.00 saya akan kembali untuk mengajarkan tehnik 5 jari untuk mengatasi ketakutan bapak, temoatnya disini saja yah pak...

Selamat Pagi pak.

SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi dan latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual1) Pertahankan rasa percaya pasien

a) Mengucapkan salam dan memberi motivasib) Asesmen ulang ansietas dan kemampuan melakukan teknik relaksasi

2) Membuat kontrak ulang: latihan pengendalian ansietas3) Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual

Fase OrientasiSelamat siang Pak, Bagaimana perasaannya saat ini? Bagaimana dengan pikiran takut akan operasinya masih muncul? Apakah bapak sudah melakukan tarik napas dalamnya sudah dilakukan? Membaca buku, ngobrol, mengajinya sudah dilakukan? Bagaimana hasilnya? Baiklah Pak, sesuai dengan janji kita tadi pagi, hari ini saya akan mengajarkan tehnik 5 jari. Cara ini juga

1 \ <«~Y^/V C^WWa-

3

Page 36: Sak Diagnosa Jiwa

5) Pasien mampu termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis. b. Tindakan Keperawatan

SP1 Pasien: Assesmen ketidakberdayaan dan latihan berpikir positif1) Bina hubungan saling percaya

a. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai

b. Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ketidakberdayaan agar proses penyembuhan lebih cepat

2) Membuat kontrak [inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian ketidakberdayaan3) Bantu pasien mengenal ketidakberdayaan:

a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b) Bantu pasien mengenal penyebab ketidakberdayaanc) Bantu klien menyadari perilaku akibat ketidakberdayaand) Bantu Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi area-area situasi

kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya untuk mengontrole) Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berpengamh terhadap

ketidakberdayaannya \f) Diskusikan tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya untuk menyimpulkang) Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi atau subtitusih) Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positifi) Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat pasien

j) Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapatnya yang tidak rasional

4) Latih mengembangkan harapan positif (afirmasi positif)

Orientasi:Selamat pagi Bu, perkenalkan nama saya Nurul Haniya, nama panggilan suster Nurul, saya perawat yang dinas di

ruangan ini, hari ini saya dinas shift pagi dari pukul 07.30 sampsi 14.00 WI3. Nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa? Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa yang sedang Ibu pikirkan? Baiklah Pak) bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang perasaan ibu yang merasa frustasi dengan penyakit diabetes ibu. tujuannya adalah agar Ibu akan lebih semangat dalam pengobatan dan penyakit ibu akan lebih cepat sembuhnya. Berapa lama kita

dukung kekuatan - kekuatan diri yang dapat di ideniifikasi oleh klien) misalnya klien masih mampu menjalankan peran sebagai ibu meskipun sedang sakit.

Fase Orientasi:Selamat siang BuP Bagaimana perasaannya saat ini? Apakah masih muncul pikiran frustasinya? Apakah sudah dilaksanakan cara afirmasinya bu? Bagiamana hasilnya? Baiklah bu, seperti janji kita kemarin, hari ini saya akan diskusikan tenta'ng latihan mengontrol pikiran, tujuan dengan percakapan ini diharapkan ibu merasa lebih semangat dalam pengobatan ini.Berapa lama kita diskusi Bu? Tempatnya disini saja?

3

Page 37: Sak Diagnosa Jiwa

Fase KerjaBaik bu, kemarin ibu merasa tidak berdaya mengendalikan kadar gula darah ibu. Namun menurut Ibu apakah ada ha! lain yang dapat ibu kendalikan dalam kehidupan ibu? Misalnya walaupun ibu dalam keadaan gula darah yang belum stabil, kegiatan apa yang masih dapat ibu lakukan? Yah bagus bu, ibu ma^ihjriampu melakukan kegiatan sebagai ibu rumah tangga. Apakah ibu masih bisa menyiapkan keperluan suami dan anak-anak? Ibu masih bisa mendampingi anak-anak belajar? Ibu masih bisa mengendalikan keuangan keluarga. Nah bu, berarti walaupun ibu merasa upaya ibu dalam mengendalikan gula darah belum membuahkan hasil, namun ada situasi lain yang masih dapat ibu kendalikan.

ITerminasiBagaimana perasaan ibu setelah Coba ibu sebutkan lagi apa saja yang masih dapat ibu kendalikan dalam kehidupan ibu sehari-hari? Nah bu, mulai saat Ini sebaiknya iDu tidak perlu terlalu memikirkan gula darah ibu y3ng belum stabil, yang terpenting adalah ibu tetap melakukan dietteratur, nlah raga, dan minum obat, serta yang paling penting ibu mampu mengendalikan stres. Mudah-mudahan kadar gula darah ibu perlahan akan mendekati normal. Nah, Ibu juga bisa terus melakukan kegiatan-kegiatan yang masih bisa ibu kendalikan dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana jika besok kita diskusi kembali untuk melihat bagaimana keberhasilan ibu mengendalikan perasaan ibu. Bagaimana jika jam 9? Baik bu, saya pamit, selamat siang

4. Intervensi Generalis pada Keluarga a. Tujuan:1) Keluarga mampu mengenai masalah ketidakberdayaan pada anggota keluarganya2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan3) Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan

3

Page 38: Sak Diagnosa Jiwa

4) A PEDOMAN ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSIS PSIKOSOSIAL5)

DiAGNOSATINDAKAN

PERTEMUAN1 2 3DST

1ANSIETAS PASIEN1. Kaji ansietas pasien2. Bantu pasien mengenal ansietas:

a) Mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b} Mengenal penyebab ansietasc) Menyadari perilaku akibat ansietas

3. Latih teknik relaksasi:a) Tarik napas dalam (lima kali setiap latihan)b) Distraksi (baca, bercakap-cakap, nonton tv)

4. Anjurkan latihan nafas dalam tiap dua jam, distraksi setiap saat (kecualisaat tidur)

1. Evaluasi ansietes d;.n kemampuan pasien melakukan tasik nafas dalam dandistraksi dan berikan pujian.

2. Latihan hipnotis din sendiri (teknik lima jari) dan kegiatan spiritual3. Anjurkan pasien melakukan tarik nafas dalam (setiap dua jam), distraksi(setiap saat}. teknik lima jari (lima kali sehari) dan kegiatafi spiritual(disesuaikan)

1.Evaluasi ansietas dan kemampua tank nafasdalam, distraksi, teknik lima jari, spiritual. Beripujian

2. Latih sampai membudaya3. Nilai kemampuan yang telah

mandiri4. Nilai dampaknya pada ansietas

KELUARGA

1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien2. Menjelaskan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, sertaakibatnya3. Menjelaskan cara merawat ansietas pasien: tidak menambah masalahpasien, seialu bersikap positif dan memberi semangat4. Menyertakan keluarga saat melatih pasien melakukan tarik nafasdalam, dan distraksi

1. Evaluasi masalah yang dirasakan keluarga dan kemampuan keluargamerawat pasien. Berikan pujian.

2. Menyertakan keluarga saat melatih pasien hipnotis diri sendiri (lima jari)dan kegiatan spiritual

3. Anjurkan membantu pasien mengatasi ansietasnya4. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisipasien yang perlu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak mampu

1.Evaluasi kegiatan keluarga dalammerawat/melatih pasien tarik nafas dalam, distraksi,teknik lima jari dan kegiatan spiritual

2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien3.Nilai kemampuan keluarga melakukankontrol/rujukan

3

Page 39: Sak Diagnosa Jiwa

5. Anjurkan keluarga memotivasi pasien melakukan tarik nafas dalam dandistraksi serta menjelaskan kepada yang besuk untuk melakukan sikapyang positif

menerima informasi, gelisah, tidak dapot tidur) dan cara merujuk pasten

PASIEN1. Kaji stresor/penyebab gangguan citra tubuh dan tanda dan gejala

2. Bantu pasien mengenal gangguan citra tubuhnya:

a) Mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.

b) Menyadari gangguan citra tubuhnya3. Diskusikan persepsi pasien tentang: citra tubuhnva yang terganggu danbagian tubuh yang masih potensial dan harapan4 Latih meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu melihat, menyentuh, melatih.S. Latih menggunakan bagian tubuh yang masih sehat dan potensial.

1. Evaluasi gangguan citra tubuh dan kemampuan pasien melatih bagiantubuh yang terganggu dan yang sehat.2. Motivasi pasien untuk melatih pembentuhan tubuh yang ideal: bagiantubuh yang terganggu dan bPgian tubuh yang sehat

3. Ajarkan pasien menirgkatkan citra tubuh dengan cara :a) Gunakan protese, wig, kosmetik atau yang lainnya sesegera mungkin,gunakan pakaian yang baru (jika diperlukan)b) Motivasi pasien untuk melihat, menyentuh, merawat bagian tubuh yanghilan > dan diganti secara bertahap.

4. Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara :

a. Susun jadual kegi.itan sehari-harib. Dorong melakukan aktifitas sehari-hari dan terlibat-dalam aktifitas dalamkeluarga dan sosial

c. Dorong untuk mengunjungi teman atau orang

1.Evaluasi gangguan citra tubuh dan kemampuanmeningkatkan dan membentuk citra tubuh yangideal. Beri pujian

2. Latih sampai membudaya3. Nilai kemampuan yang telah

mandiri4. Nilai dampaknya pada

gangguan citra tubuh

3

Page 40: Sak Diagnosa Jiwa

lain yang berarti/mempunyaiperan penting baginya.

d. Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi

6)

2 -Ganggion utit> iubuh

KELUARGA

1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien2. Menjelaskan gangguan citra tubuh, penyebab, proses terjadi, tanca dangejala, serta akibatnya3. Menjelaskan cara merawat gangguan citra tubuh pasien: tidakmenambah masalah pasien, seialu bersikap positif dan memberi s.emangat4.Mendiskusikan dengan keluarga bagian tubuh yang terganggu:fungsi,struktur dan atau bentuk dan bagian tubuh yang masih sehat

5. Menyertakan keluarga saat pasien melakukan latihan bagian tubuh yangterganggu dan yang masih sehat6.Anjurkan keluarga memotivasi pasien melakukan latihan bagian tubuhyang terganggu dan bagian tubuh yang

1.Evaluasi peran keluarga merawat pasien, mengatasi gangguan citra tubuhmelalui aktifitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal danfollow up. Berikan pujian2. Menyertpkan keluarga saat melatih pasien mengatasi gangguan citra tubuhmelalui aktifitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal3. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dankondisi pasien yang perlu dirujuk (penolakan terhadap perubahan diri bersifatmenetap dan tidak mau terlibat dalam perawatan diri) dan cara merujukpasien

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalammerawat/melatih pasien dalam pembentukan tubuhyang ideal

2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien3. Nilai kemampuan keluarga melakukankontrol/rujukan

3

Page 41: Sak Diagnosa Jiwa

sehat

NO

DIAGKOSA

T1NDAKAN

PERTEMUAN1 2 3dst

3 HARGA DIRIRENDAH SITUASIONAL

PA5IEN1. Kaji stjesor harga diri rendah situasionai dan tanda dan gejala

2. Bantu pasien mengenal harga diri rendah:a) Mengidentifikasi dan menguraikan

perasaannya.b) Mengenal penyebab harga diri rendahc) Menyadari perilaku akib?t harga diri rendahd) Mengevaluasi positif diri yanglalu3. Bantu pasien mengidentifikasi potensi dan

keterbatasan yang dimilikisaat ini

4. Diskusikan aspek positif/potensi/kemampuan diri sendiri, keluarga, danlingkungan

5. Latih satu kemampuan positif yang dimiliki6. Latih kemampuan positif yang lain

7. Tekankan bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif bergunauntuk menumbuhkan harga diri positifJetaskan cara mengontrol hatusinasi: hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan

3. Latih cara mengontrol halusinasi dg

1.Evaluasi harga diri pasien serta kemampuan melakukan kegiatan positif danmanfaatnya. Beri pujian

2. Latih kemampuan kedua3. Anjurkan melatih kemampuan pertama, kedua

dstnya4.Anjurkan menilai manfaat melakukan kegiatan dalam meningkatkan hargadiri.

1. Evaluasi harga diri pasien dan kemampuanmelakukan kegiatan yang positif serta manfaatnyadalam meningkatkan harga diri. Beri pujian

2. Nilai kemampuan pasien melakukan kemampuanpositif

3. Nilai harga diri pasien

3

Page 42: Sak Diagnosa Jiwa

menghardik4. Masukan pada jadual kegiatjn untuk latihan

menghardikKELUARGA

1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien

2. Bantu keluarga mengenal harga din rendah pada pasien:

a} Menjelaskan harga diri rendah, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnyab) Menjelaskan cara merawat pasien dengan harag diri rendah: menumbuhkan harga diri positif melalui melakukan kegiatan positif

3. Sertakan keluarga saat melatih latihan kemampuan positif positif4. Anjurkan membantu/memotivasi pasien melakukan kemampuan positifdan memberi pujian

1. Evaluasi masalah yang dirasakan keluarga dan kemampuan keluargamerawat pasien. Berikan pujian.

2. Menyertakan keluarga saat melatih kemampuan pasien yang kedua

3. Anjurkan membantu pasien mengatasi harga diri rendahnya4 Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien yang perlu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi, gelisah, tidak dapat tidur) dan cara merujuk pasien

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalammerawat/melatih pasien melakukan kegiatan positifserta manfaatnya meningkatkan harga diri pasien

2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien3. Nilai kemampuan keluarga melakukankontrol/rujukan

PASIEN I 1 **H •ItilMt HIM Mlllli* * Nt-|rtl4 If 1 '11*11Ml»l »j .J lintU iiaHixii ntfitfti'Miil hfhiLihl Iny....................................>a) Mengidentifikasi dan menguraikan perasaannyab) Mengenal penyebab

>4( *)<•"> (imihf Mi ii MM|lftHI L.itlhrtn i.H.1 Mi('nf;i)iitiol |irfii\,nin kflKhikbn ilrtyti.m ini-litlul |n-niiii'>.ii.in kemampuan mengendalikan situasi yang masih btsa dilakukan pasien:a. Bantu pasien mengidentifikasi area/kegiatan kehidupan yang dapat

(IPMlllflll.i Nil hi \%3. Nilai ap

IKlllllyrtrtM |MtMl<Mik.ih krtiil.iklH'id.iY.tiin herkuiang/hihing

3

Page 43: Sak Diagnosa Jiwa

ketidakberdayaanc) Menyadari perilaku akibat ketidakberdayaan3. Bantu mengidentifikasi situasi kehidupan yang tidak mampu dikontrcloleh pasien4. Diskusikan pemikiran negatif pasien yang dapat menurunkan kondisipasien5. Bantu pas-en untuk meningkatkan pemikiran positif, logis dan rasional6. Latih mengembangkan pikiran dan harapan positif (latihan afirmasipositif)

dilakukan walaupun sedang sakitb. latih berbagai kegiatan yg masih dapat dilakukan walaupun sedang sakit:misalnya makan sendiri, menggerakkan tangan dan kaki dan ditingkatkansesuai kondisi kesehatan pasien

KETIDAK BERDAYAAN

4 KtLUARGA 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien2. Bantu keluarga mengenal ketidakberdayaan pasien:Menjelaskan ketidakberdayaan, pen/ebab, proses terjadi, tanda dangejala, serta akibatnyaMenjelaskan cara merawat pasien dengan ketidakberdayaan: berpikirpositif, logis, rasional dan mengembangkan pikiran 7 harapan p ositif(afirmasi positif)3. Sertakan keluarga saat melatih

1. Evaluasi masalah yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat danmembantu latihan berpikir positif pasien (afirmasi positif). Beri pujian2. Menyertakan keluargu saat melatih pasien mengontrol perasaanketidakberdayaan melalui peningkatan kemampuan mengendalikan situasiyang masih bisa dilakukan pasien.3. Anjurkan keluarga membantu pasien men gendalikan perasaan dan latihanafirmasi4. Diskusikan dengan keluarga cara

Evaluasi kegiatan keluarga dalammerawat/melatih pasien afirmasi danmengendalikan perasaan2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien3. Nilai kemampuan keluarga melakukankontrol/rujukan

3

Page 44: Sak Diagnosa Jiwa

latihan pengembangan pikiran danharapan positif serta afirmasi positif

perawatan di rumah, follow up dan kondisipasien yang perlu dirujuk (ketidakberdayaan dan keengganan pasienmelakukbn kegiatan) dan cara merujuk pasien

DIAGNOSATINDAK

ANPERTEMUAN ~*

1 2 3dstPASIEN L Kaji stresor dan tanda keputusasaan

2. Bantu pasien mengenal keputusasaan:

mengidentifikasi dan menguraikan perasaan sedih/ kesendirian/ keputusasaannya.3. Bantu pasien mengenal penyebab putus asaDiskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran terhadap kand siyang dialami pasien5. Bantu pasien menyadari akibat putus asaBantu pasien mengungkapkan pengalaman pikiran, perasaan danperilaku yang positif7. Latih menata ulang pikiran dengan cara: latihan berpikir positif,membangun harapan dan menemukan makna hidup

1. Evaluasi kepuluiasaan pasien dan kemampuan berpikir positif membangunharapan dan makna hidup2. Diskusikan aspek positif diri sendiri, keluarga, dan lingkungan3. Diskusikan kemampuan positif diri sendiri4. Latah satu kemampuan positif5. Diskusikan manfaat melakukan kegiatan positif dalam menumbuhkanharapan dan makna hidup6. Anjurkan melakukan latihan kemampuan berikut sesuai dengan kondisikesehatan7. Unjuuan berpikir positif, melakukan kegiatan positif, membangun harapandan makna hidup

1. Evaluasi keputusasaan dan kemampuan berpikirpositif, melakukan kegiatan positif, membangunharapan dan makna hidup2. Nilai kemampuan pasien melakukan caramengatasi keputusasaan3. Nilai tanda keputusasaan pasien

KELUARGA

1. 0:ssn?iknn m.'isauh yg dirasakan i Fv.>!u.".si ma.;;ii.il" yar.f- ifiras-akaT> olth ketnaif.ti d*n kegiaMn keluarga dalam

J. Lvj[u.i5i kcfciat;m argu tf.ilam merawat/melatih pasien

3

Page 45: Sak Diagnosa Jiwa

dalam mer.iwat pasien2. Bantu keluarga mengenal putus asa pada pasien:Menjelaskan keputusasaan, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan putus asa: menumbuhkanharapan positif melaiui restrukturisasi pikiran: berpikir positif, melakukankegiatan positif, menemukan harapan dan makna hidup4. Sertakan keluarga saat meiatih berpikir positif, membangun harapandan makna hidup5- Anjurkan keluarga memotivasi pasien berpikir positif. membangun harapan dan makna hidup

membimbing p;isien berpikir positif, membangun harapan dan makna hidup. Beri pujian2. Menyertakan keluarga saat melatih pasien melatih kemampuan positif3. Anjurkan keluarga membantu pasien mengatasi keputusasaannya4. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisipasien yang perlu dirujuk (keputusasan dan keinginan bunuh din} dan caramerujuk pasien

bei pikir positif, melakukiin kegiatan positif, membangun harapan dan makna hidup2.Nilai kemampuan keluarga merawat pasien3. Nilai kemampuan keluarga melakukankontrol/rujukan

3