SAI LENTERA 230 (10-16Des)-Indonesia · Berkampanye melawan godaan dari indera, taklukan musuh di...

3
Renungan Mingguan Edisi: 230 : 10 – 16 Desember 2018 God is the Eternal Power, omnipotent, and omniscient “Tuhan adalah kekuatan yang bersifat kekal, Mahakuasa, dan ada dimana-mana” Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Senin, 10 Desember 2018 Ada sebuah perbedaan yang sangat besar diantara India lima abad yang lalu dan India saat sekarang, dalam bidang pengendalian indera. Hari ini indera dibiarkan bermain dengan bebasnya; setiap manusia adalah budak dari ketamakan, nafsu, dan egoisme. Kesalahan sepenuhnya ada pada orang tua dan mereka yang lebih tua. Ketika anak-anak pergi ke tempat suci atau mendengarkan wejangan dharma, mereka mengomeli anak-anak dan memperingatkan mereka bahwa itu adalah tanda dari kegilaan. Mereka mengatakan bahwa agama adalah pencarian di masa tua; dan ini tidak seharusnya dijalankan secara serius oleh anak-anak muda! Namun, jika saja engkau mendorong anak-anak, mereka dapat melengkapi diri mereka lebih baik dalam perjuangan hidup. Setiap orang tua harus menasihatkan anak-anak mereka: "Yakinlah bahwa ada Tuhan yang menuntun dan menjaga kita. Ingatlah Tuhan dengan rasa syukur. Berdoalah pada Tuhan untuk memberikanmu kesucian. Kasih semua dan layani semuanya. Bergabunglah dalam pergaulan yang baik. Kunjungi tempat suci dan orang-orang yang suci." Berkampanye melawan godaan dari indera, taklukan musuh di dalam diri dan raihlah kemenangan atas egomu. Itu adalah kemenangan yang sejati yang layak untuk dirayakan! (Divine Discourse, Jan 1, 1967) - BABA - Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Selasa, 11 Desember 2018 Berapa lama engkau dapat berhenti di level bhakti yang sama? Apakah engkau tidak memiliki keinginan untuk mendapatkan promosi naik kelas yang lebih tinggi? Dalam bhakti, ada dua jenis tingkatan atau kelas, Sahaja-bhakti dan Vishesha-bhakti. Sahaja-bhakti dipuaskan dengan pelaksanaan puja, vrata (menjalankan ritual pemujaan), bhajan, namasmaran, (kidung suci, mengingat Tuhan), mengunjungi tempat suci, dsb. Visesha-bhakti menginginkan kesucian karakter, menekan dorongan dari dalam diri, pengendalian pikiran, mempraktikkan daya, prema, shanti, ahimsa (welas asih, kasih sayang, kedamaian, dan tanpa kekerasan), dsb, serta mencari tahu ke dalam mengapa dan untuk apa menjadi manusia. Merupakan hal yang memalukan bagi manusia hanya terhenti pada level yang sama selama bertahun-tahun di sahaja-bhakti. Ketika engkau melewati keduanya, ada level yang lebih tinggi lagi dalam bhakti yaitu Para Bhakti (melihat Tuhan dimana saja). Kepintaran dapat memperbaiki dan memecahkan persoalan di luar; hanya dengan sadhana (latihan spiritual) yang dapat memperbaiki dan memecahkan krisis internal yang menggelora di dalam diri. ( Divine Discourse, Jan 14, 1967) - BABA -

Transcript of SAI LENTERA 230 (10-16Des)-Indonesia · Berkampanye melawan godaan dari indera, taklukan musuh di...

Page 1: SAI LENTERA 230 (10-16Des)-Indonesia · Berkampanye melawan godaan dari indera, taklukan musuh di dalam diri dan raihlah kemenangan atas egomu. Itu adalah kemenangan yang sejati yang

Renungan Mingguan Edisi: 230 : 10 – 16 Desember 2018

God is the Eternal Power, omnipotent, and

omniscient

“Tuhan adalah kekuatan yang bersifat kekal, Mahakuasa, dan ada dimana-mana”

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Senin, 10 Desember 2018

Ada sebuah perbedaan yang sangat besar diantara India lima abad yang lalu dan India saat sekarang, dalam bidang pengendalian indera. Hari ini indera dibiarkan bermain dengan bebasnya; setiap manusia adalah budak dari ketamakan, nafsu, dan egoisme. Kesalahan sepenuhnya ada pada orang tua dan mereka yang lebih tua. Ketika anak-anak pergi ke tempat suci atau mendengarkan wejangan dharma, mereka mengomeli anak-anak dan memperingatkan mereka bahwa itu adalah tanda dari kegilaan. Mereka mengatakan bahwa agama adalah pencarian di masa tua; dan ini tidak seharusnya dijalankan secara serius oleh anak-anak muda! Namun, jika saja engkau mendorong anak-anak, mereka dapat melengkapi diri mereka lebih baik dalam perjuangan hidup. Setiap orang tua harus menasihatkan anak-anak mereka: "Yakinlah bahwa ada Tuhan yang menuntun dan menjaga kita. Ingatlah Tuhan dengan rasa syukur. Berdoalah pada Tuhan untuk memberikanmu kesucian. Kasih semua dan layani semuanya. Bergabunglah dalam pergaulan yang baik. Kunjungi tempat suci dan orang-orang yang suci." Berkampanye melawan godaan dari indera, taklukan musuh di dalam diri dan raihlah kemenangan atas egomu. Itu adalah kemenangan yang sejati yang layak untuk dirayakan!

(Divine Discourse, Jan 1, 1967) - BABA -

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Selasa, 11 Desember 2018

Berapa lama engkau dapat berhenti di level bhakti yang sama? Apakah engkau tidak memiliki keinginan untuk mendapatkan promosi naik kelas yang lebih tinggi? Dalam bhakti, ada dua jenis tingkatan atau kelas, Sahaja-bhakti dan Vishesha-bhakti. Sahaja-bhakti dipuaskan dengan pelaksanaan puja, vrata (menjalankan ritual pemujaan), bhajan, namasmaran, (kidung suci, mengingat Tuhan), mengunjungi tempat suci, dsb. Visesha-bhakti menginginkan kesucian karakter, menekan dorongan dari dalam diri, pengendalian pikiran, mempraktikkan daya, prema, shanti, ahimsa (welas asih, kasih sayang, kedamaian, dan tanpa kekerasan), dsb, serta mencari tahu ke dalam mengapa dan untuk apa menjadi manusia. Merupakan hal yang memalukan bagi manusia hanya terhenti pada level yang sama selama bertahun-tahun di sahaja-bhakti. Ketika engkau melewati keduanya, ada level yang lebih tinggi lagi dalam bhakti yaitu Para Bhakti (melihat Tuhan dimana saja). Kepintaran dapat memperbaiki dan memecahkan persoalan di luar; hanya dengan sadhana (latihan spiritual) yang dapat memperbaiki dan memecahkan krisis internal yang menggelora di dalam diri.

( Divine Discourse, Jan 14, 1967) - BABA -

Page 2: SAI LENTERA 230 (10-16Des)-Indonesia · Berkampanye melawan godaan dari indera, taklukan musuh di dalam diri dan raihlah kemenangan atas egomu. Itu adalah kemenangan yang sejati yang

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Rabu, 12 Desember 2018

Kaisar dari Cholas mencoba untuk mengunjungi tempat suci Srirangam Gopuram, yang telah banyak didengarnya. Dia sudah mempersiapkan keretanya dan bergerak menuju ke tujuan berkali-kali dalam kurun waktu enam bulan; namun setiap saat seorang pertapa memakai jubah berwarna kuning tua dengan japa mala melingkar di lehernya dan sebuah lingkaran cahaya di sekitar kepalanya menahan perjalanan kereta itu. Ketika sang kaisar sangat menghormatinya, mereka terlibat dalam percakapan yang sangat menyenangkan sehingga sang kaisar lupa dengan perjalanan serta tujuannya. Pada suatu hari, ketika sang kaisar menyesali kegagalannya untuk bisa mendapatkan darshan dari keagungan Srirangam, Tuhan muncul dihadapannya dan berkata: "Mengapa engkau meratap bersedih? Aku adalah Guru yang begitu sering mendatangimu saat engkau melakukan perjalanan ke Srirangam; kenali diri-Ku dalam semuanya, itu adalah perjalanan suci yang sejati ke Srirangam." Anggaplah bahwa semua orang yang engkau temui adalah sebagai perwujudan Tuhan dari Srirangam. Tunjukkan kasih sayang yang tidak ternoda (Prema) kepada semuanya yang datang padamu.

(Divine Discourse, Jan 14, 1967) - BABA - Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Kamis, 13 Desember 2018

Ketika engkau melangkahkan kaki memasuki sebuah rumah dan engkau melihat gambar diri-Ku yang terpasang di dinding ruang puja, bukankah engkau merasakan penghormatan dan kekeluargaan muncul dari dalam dirimu? Engkau mungkin tidak menyukai orang itu karena sesuatu alasan, namun gambar-gambar ini akan membawamu lebih dekat walaupun pemilik rumah mungkin adalah sainganmu dalam dunia professional. Bahkan orang yang engkau perlakukan sebagai musuh terburukmu memiliki cahaya yang sama dalam hati mereka yang paling dalam seperti milikmu! Ketahuilah bahwa setiap orang di dalam hati mereka memiliki gambaran Tuhan yang engkau puja. Sadarilah hal ini dan berdamailah dengan kesalahpahamanmu; tutup semua celah dan jadilah saudara dalam perjalanan suci ini, saling mendukung dan menginspirasi satu dengan yang lainnya di sepanjang jalan yang sulit. Dalam kemuliaan dari cahaya yang melingkupi itu, semua kebencian dan iri hati yang merupakan keturunan dari kegelapan kejahatan akan menjadi hilang. Ketahuilah bahwa cahaya yang sama ada dalam diri semuanya.

(Divine Discourse, Jan 22, 1967) - BABA - Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Jumat, 14 Desember 2018 Engkau terlibat dalam Bhajan, puja dan dhyana (meditasi) – semuanya ini hanyalah latihan fisik. Tanyakan pada dirimu sendiri – apakah saya mampu menghaluskan latihan spiritual kecil saya untuk sebuah tujuan yang lebih tinggi? Apakah hati saya bergetar di dalamnya? Jika tidak, engkau masih berada di level manusia dan tidak naik pada level Illahi. ‘Dapatkah danau diisi ketika hanya sedikit hujan? Dapatkah rasa haus dipuaskan ketika hanya air liur yang masuk? Dapatkah perut menjadi penuh, jika nafas ditahan dengan kuat? Dapatkah nyala arang dijaga dengan membakar hanya sedikit rumput?’ – tanya seorang pujangga. Kayu harus dibakar jika membutuhkan arang; hanya hujan deras yang dapat mengisi danau sampai meluap; segelas air dingin saja yang dapat menghilangkan rasa haus seseorang, dan bukan yang lainnya. Persembahkan sepenuh hatimu. Bhakti harus mengisi dan meluap dari hati.

(Divine Discourse, Jan 8, 1983) - BABA -

Page 3: SAI LENTERA 230 (10-16Des)-Indonesia · Berkampanye melawan godaan dari indera, taklukan musuh di dalam diri dan raihlah kemenangan atas egomu. Itu adalah kemenangan yang sejati yang

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Sabtu, 15 Desember 2018 Rumah adalah tempat suci dimana keluarga, setiap anggota dalam keluarga adalah tempat suci yang bergerak yang dijaga serta dipelihara. Ibu adalah pendeta yang tertinggi dalam rumah Tuhan. Pusat dari setiap rumah haruslah kamar suci; wanginya bunga dan dupa yang memancar dari sana harus meliputi rumah dan menyucikannya. Ibu harus memberikan teladan dalam membuat tempat suci sebagai hati dari rumah tangga. Ibu harus menguatkan disiplin kepada anak-anak dalam kebersihan pribadi, kerendahan hati, tingkah laku yang baik, dan tindakan pelayanan. Ibu harus mengajak anak-anak untuk menghormati yang lebih tua dengan teladan dan nasihat, dan menyediakan waktu baik di pagi dan malam hari untuk doa dan meditasi hening. Karendahan hati adalah dupa yang meliputi seisi rumah. Rasa hormat adalah pelita yang dinyalakan dengan kasih sebagai minyak dan keyakinan sebagai sumbunya. Aku memberkatimu bahwa dengan keyakinan dan kekuatanmu, bhakti serta dedikasi dapat tumbuh meningkat di tanah ini.

(Divine Discourse, Jul 26, 1969) - BABA -

Wacana Harian Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Thought For The Day) - Minggu, 16 Desember 2018

Semua manusia baik itu laki-laki atau perempuan adalah peti mati yang berisi kemuliaan Tuhan. Namun engkau menyayangi beberapa dari mereka dengan persahabatan, membenci beberapa yang lainnya dengan sikap permusuhan, dan membagi mereka ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Ketika seseorang baik kepadamu, hubungkan kebaikan itu dengan keilahian yang ada dalam diri mereka; ketika seseorang jahat kepadamu, bersenang hatilah karena engkau telah memberikan mereka beberapa kepuasan, dengan menjadi target untuk perhatian mereka! Jika siapapun juga menyakiti tubuh, para orang suci tidak terpengaruh karena mereka mengetahui bahwa mereka bukanlah tubuh! Jika siapapun juga mencoba menyakiti jiwa, para orang suci mengetahui bahwa itu adalah tidak mungkin karena jiwa selamanya bahagia! Dengan sarana latihan spiritual (Sadhana), jadilah seperti orang suci itu dimana tidak terpengaruh oleh kesenangan dan penderitaan, kehilangan atau keuntungan, kemenangan atau kekalahan. Jadilah saksi yang tidak memiliki kepentingan dari semua putaran keberuntungan. Penyelidikan (vichara) akan mengungkapkan kepadamu bahwa semuanya ini hanyalah fantasi dari pikiranmu saja. Dengan sarana Japa dan Dhyana (pengulangan dan perenungan nama Tuhan), akan mencapai kesatuan dengan yang bersifat absolut universal (Parabrahmam). (Divine Discourse, Jun 22, 1969) - BABA -

Hadiah yang dipersembahkan kepada Tuhan harus

murni, stabil, dan tanpa mengharapkan balasan

Illumineoursoulwith‘LenteraSai(SAI+LENTERA).Welcominguniversal,tranquil,peacefulandwisdommind(SAILENT+ERA).DecoratetheeraofSaiwithLove(SAI+ERA)