SABTU, 2 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Calo Hambat ... · belum akhir tahun, revisi UU tentang...

1
S EPAK terjang para calo tanah atau biasa disebut maa tanah serta aksi ambil untung sepi- hak dari pemilik tanah sering menjadi momok bagi investor bidang infrastruktur di Tanah Air. Keadaan itu tidak akan berubah bila pemerin- tah tidak menegakkan aturan tentang peruntukan lahan dan pembebasan tanah untuk proyek yang terkait de- ngan kepentingan umum. “Itu masalah klasik yang belum ter- pecahkan hingga kini. Meski Presiden sudah menerbitkan Peraturan Presi- den (Perpres) Nomor 13 Tahun 2010 tentang Tender dan Perpres Nomor 27 tentang Infrastruktur, masalah- masalah itu seperti tumpang tindih,” ujar Ketua Umum Himpunan Peng- usaha Muda Indonesia (Hipmi), Erwin Aksa, di Jakarta, kemarin. Ia mengkhawatirkan, jika kondisi ini tidak berubah, akan menimbul- kan biaya ekonomi tinggi. Pasalnya, sebuah proyek infrastruktur yang ditawarkan pemerintah menjadi tidak terukur (feasible), sehingga investor akan berhitung ulang untuk menjadi- kannya pilihan investasi. “Yang lebih parah, kalaupun me- maksakan diri untuk menggarap proyek seperti itu, justru hanya akan memberi peluang kepada kontrak- tor nakal yang mencoba mengambil untung dengan cara menurunkan standar kualitas material,” ujarnya. Padahal, imbuh Erwin, saat ini pem- bangunan infrastruktur di daerah le- bih penting jika dibandingkan dengan menambah pembangunan di Jakarta. “Pemerintah harus mendorong investor untuk berinvestasi di sektor infrastruktur di daerah. Kita berharap investor yang masuk ke Indonesia ter- tarik untuk berinvestasi di sektor in- frastruktur. Bila sektor ini tidak dipri- oritaskan jangan berharap investasi di sektor lain bisa maju,” ujarnya. Revisi UU Pertanahan Sementara itu, terkait dengan per- soalan pembebasan lahan, Kepala BKPM Gita Wirjawan mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) soal tanah untuk investasi. Menurutnya, se- belum akhir tahun, revisi UU tentang Pertanahan dan empat perpres yang simpang siur akan dibereskan. “Sejak beberapa tahun, persoalan pembebasan tanah ini menjadi ken- dala utama bagi investor (dalam) me- nanamkan modalnya,” ujar Gita. Saat ini beberapa perpres terkait infrastruktur yang juga direvisi di antaranya Perpres No 27 tentang In- frastruktur, Perpres No 13 tentang Ten- der, serta perpres yang mengacu ke UU No 25 tentang Penanaman Modal. Saat dihubungi, Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto mengatakan perlu diterbitkan aturan pembebasan tanah yang tidak merugikan masyara- kat tapi tetap mengedepankan kepen- tingan umum. “Memang sangat mendesak untuk dikeluarkan UU tentang Pembebasan Lahan ini karena ini terkait dengan ke- langsungan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia dan juga perkem- bangan industri konstruksi nasional. Tanpa adanya UU ini, banyak proyek infrastruktur strategis tidak akan ber- jalan maksimal dan industri konstruksi akan jalan di tempat.” (E-5) [email protected] Ekonomi | 5 SABTU, 2 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA INFLASI 2010 diperkirakan melampaui asumsi pemerin- tah yang dipatok sebesar 5,3% pada anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan. Hal tersebut terlihat dari laju inasi Januari 2010-September 2010 yang mencapai 5,28%. Ke- pala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan membenar- kan hal itu, kemarin, di Jakarta. “Hanya kurang 0,02 poin. Saya rasa angka 5,3% akan terlam- paui, tapi tidak akan lebih dari 6%,” ungkap Rusman saat mengumumkan angka inasi September. Angka inflasi September 2010 mencapai 0,44%. Angka tersebut lebih rendah daripada inflasi Agustus 2010, sebesar 0,76%. Menurut Rusman, inasi an- tara lain dipicu kenaikan harga pada kelompok sandang. “Biasanya sandang menyum- bang deasi. Namun, saat ini menyumbang kenaikan cukup tinggi karena semua harus pa- kai baju baru (setelah Lebaran 2010). Jadi demand-nya tinggi, yakni 1,08%,” ujarnya. Ia menambahkan, inasi juga terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan ke- naikan indeks pada kelompok bahan makan 0,44%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,52%, serta ke- lompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,25%. Ada juga kelompok kese- hatan 0,23%, kelompok pendi- dikan, rekreasi dan olah raga 0,26%, serta kelompok trans- portasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,57%. Rusman pada kesempatan itu juga mengungkapkan, daerah yang mencatat angka inflasi tertinggi pada September ada- lah Tarakan, Kalimantan Timur. Inflasi pada daerah tersebut mencapai 1,8%. Hal ini, ungkapnya, memper- lihatkan ada proses distribusi barang yang terhambat akibat konflik yang terjadi di sana. Hal itu mengakibatkan harga menjadi naik. “Karena suasana tidak kon- dusif, proses distribusi barang dan jasa di daerah tersebut terganggu,” ungkap Rusman. (ST/E-1) Calo Hambat Investasi Infrastruktur Persoalan pembebasan tanah menjadi kendala utama bagi investor dalam menanamkan modal. Jajang Sumantri Dirjen Pajak Tambah 22 Toko Pengembali PPN DIREKTORAT Jenderal Pajak akan menambah 22 gerai toko ritel yang akan memberikan fasilitas pengembalian pajak pertambahan nilai (PPN) ke- pada turis asing atau VAT refund for tourists. Hal itu di- ungkap Direktur Transfor- masi Proses Bisnis Dirjen Pajak Robert Pakpahan, kemarin. Ketentuan penambahan itu diatur dalam Keputusan Dirjen Pajak Nomor Kep-347/PJ/2010 pada 6 September 2010 yang berlaku efektif sejak kemarin. Sebelumnya, Dirjen Pajak telah menunjuk delapan toko ritel untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Pemberian fasilitas itu mendapat respons positif dari turis dan toko-toko ritel. (Ant/E-6) Garuda Gandeng Bank Mandiri Gelar GATF 2010 PT Garuda Indonesia (persero) kembali menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2010 yang akan berlangsung 8-10 Oktober 2010. Acara yang digelar di Jakarta Convention Center itu merupakan pelaksa- naan yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan pada 2009. “Dalam GATF kali ini kami akan menggandeng Bank Mandiri sebagai mitra Garuda Indonesia untuk kemudahan bertransaksi,” ungkap Direktur Niaga Garuda Indonesia Agus Priyanto, kemarin. Sementara itu, Senior Vice President of Card Business of Bank Mandiri Handayani menyambut baik itu. Kerja sama tersebut akan memberikan kesempatan bagi pemegang kartu kredit Bank Mandiri untuk berwisata lokal dan mancanegara. (RO/E-6) EKONOMIKA Target Inflasi 2010 Diprediksi Terlampaui TERBENGKALAI: Seorang pekerja membongkar muatan pasir di dekat tiang-tiang tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu yang masih terbengkalai di Kalimalang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. MI/PANCA SYURKANI

Transcript of SABTU, 2 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Calo Hambat ... · belum akhir tahun, revisi UU tentang...

SEPAK terjang para calo tanah atau biasa disebut mafi a tanah serta aksi ambil untung sepi-hak dari pemilik tanah sering

menjadi momok bagi investor bidang infrastruktur di Tanah Air. Keadaan itu tidak akan berubah bila pemerin-tah tidak menegakkan aturan tentang peruntukan lahan dan pembebasan tanah untuk proyek yang terkait de-ngan kepentingan umum.

“Itu masalah klasik yang belum ter-pecahkan hingga kini. Meski Presiden sudah menerbitkan Peraturan Presi-den (Perpres) Nomor 13 Tahun 2010 tentang Tender dan Perpres Nomor 27 tentang Infrastruktur, masalah-masalah itu seperti tumpang tindih,” ujar Ketua Umum Himpunan Peng-usaha Muda Indonesia (Hipmi), Erwin Aksa, di Jakarta, kemarin.

Ia mengkhawatirkan, jika kondisi ini tidak berubah, akan menimbul-kan biaya ekonomi tinggi. Pasalnya, sebuah proyek infrastruktur yang ditawarkan pemerintah menjadi tidak terukur (feasible), sehingga investor akan berhitung ulang untuk menjadi-kannya pilihan investasi.

“Yang lebih parah, kalaupun me-

maksakan diri untuk menggarap pro yek seperti itu, justru hanya akan memberi peluang kepada kontrak-tor nakal yang mencoba mengambil untung dengan cara menurunkan standar kualitas material,” ujarnya.

Padahal, imbuh Erwin, saat ini pem-bangunan infrastruktur di daerah le-bih penting jika dibandingkan dengan menambah pembangunan di Jakarta.

“Pemerintah harus mendorong investor untuk berinvestasi di sektor infrastruktur di daerah. Kita berharap investor yang masuk ke Indonesia ter-tarik untuk berinvestasi di sektor in-frastruktur. Bila sektor ini tidak dipri-oritaskan jangan berharap investasi di sektor lain bisa maju,” ujarnya.

Revisi UU Pertanahan Sementara itu, terkait dengan per-

soalan pembebasan lahan, Kepala BKPM Gita Wirjawan mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) soal tanah untuk investasi. Menurutnya, se-belum akhir tahun, revisi UU tentang Pertanahan dan empat perpres yang simpang siur akan dibereskan.

“Sejak beberapa tahun, persoalan pembebasan tanah ini menjadi ken-dala utama bagi investor (dalam) me-nanamkan modalnya,” ujar Gita.

Saat ini beberapa perpres terkait infrastruktur yang juga direvisi di antaranya Perpres No 27 tentang In-frastruktur, Perpres No 13 tentang Ten-der, serta perpres yang mengacu ke UU No 25 tentang Penanaman Modal.

Saat dihubungi, Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto mengatakan

perlu diterbitkan aturan pembebasan tanah yang tidak merugikan masyara-kat tapi tetap mengedepankan kepen-tingan umum.

“Memang sangat mendesak untuk dikeluarkan UU tentang Pembebasan Lahan ini karena ini terkait dengan ke-langsungan pembangunan infrastruktur

di seluruh Indonesia dan juga perkem-bangan industri konstruksi nasional. Tanpa adanya UU ini, banyak proyek infrastruktur strategis tidak akan ber-jalan maksimal dan industri konstruksi akan jalan di tempat.” (E-5)

[email protected]

Ekonomi | 5SABTU, 2 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

INFLASI 2010 diperkirakan melampaui asumsi pemerin-tah yang dipatok sebesar 5,3% pada anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan.

Hal tersebut terlihat dari laju infl asi Januari 2010-September 2010 yang mencapai 5,28%. Ke-pala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan membenar-kan hal itu, kemarin, di Jakarta. “Hanya kurang 0,02 poin. Saya rasa angka 5,3% akan terlam-

paui, tapi tidak akan lebih dari 6%,” ungkap Rusman saat mengumumkan angka infl asi September.

Angka inflasi September 2010 mencapai 0,44%. Angka tersebut lebih rendah daripada inflasi Agustus 2010, sebesar 0,76%.

Menurut Rusman, infl asi an-tara lain dipicu kenaikan harga pada kelompok sandang.

“Biasanya sandang menyum-

bang defl asi. Namun, saat ini menyumbang kenaikan cukup tinggi karena semua harus pa-kai baju baru (setelah Lebaran 2010). Jadi demand-nya tinggi, yakni 1,08%,” ujarnya.

Ia menambahkan, infl asi juga terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan ke-naikan indeks pada kelompok bahan makan 0,44%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,52%, serta ke-

lompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,25%.

Ada juga kelompok kese-hatan 0,23%, kelompok pendi-dikan, rekreasi dan olah raga 0,26%, serta kelompok trans-portasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,57%.

Rusman pada kesempatan itu juga mengungkapkan, daerah yang mencatat angka inflasi tertinggi pada September ada-lah Tarakan, Kalimantan Timur.

Inflasi pada daerah tersebut mencapai 1,8%.

Hal ini, ungkapnya, memper-lihatkan ada proses distribusi barang yang terhambat akibat konflik yang terjadi di sana. Hal itu mengakibatkan harga menjadi naik.

“Karena suasana tidak kon-dusif, proses distribusi barang dan jasa di daerah tersebut terganggu,” ungkap Rusman. (ST/E-1)

Calo Hambat Investasi InfrastrukturPersoalan pembebasan tanah menjadi kendala utama bagi investor dalam menanamkan modal.

Jajang Sumantri

Dirjen Pajak Tambah 22 Toko Pengembali PPN

DIREKTORAT Jenderal Pajak akan menambah 22 gerai toko ritel yang akan memberikan fasilitas pengembalian pajak pertambahan nilai (PPN) ke-pada turis asing atau VAT refund for tourists. Hal itu di-ungkap Direktur Transfor-masi Proses Bisnis Dirjen Pajak Robert Pakpahan, kemarin. Ketentuan penambahan itu diatur dalam Keputusan Dirjen Pajak Nomor Kep-347/PJ/2010 pada 6 September 2010 yang berlaku efektif sejak kemarin. Sebelumnya, Dirjen Pajak telah menunjuk delapan toko ritel untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Pemberian fasilitas itu mendapat respons positif dari turis dan toko-toko ritel. (Ant/E-6)

Garuda Gandeng Bank Mandiri Gelar GATF 2010

PT Garuda Indonesia (persero) kembali menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2010 yang akan berlangsung 8-10 Oktober 2010. Acara yang digelar di Jakarta Convention Center itu merupakan pelaksa-naan yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan pada 2009. “Dalam GATF kali ini kami akan menggandeng Bank Mandiri sebagai mitra Garuda Indonesia untuk kemudahan bertransaksi,” ungkap Direktur Niaga Garuda Indonesia Agus Priyanto, kemarin. Sementara itu, Senior Vice President of Card Business of Bank Mandiri Handayani menyambut baik itu. Kerja sama tersebut akan memberikan kesempatan bagi pemegang kartu kredit Bank Mandiri untuk berwisata lokal dan mancanegara. (RO/E-6)

EKONOMIKA

Target Inflasi 2010 Diprediksi

Terlampaui

TERBENGKALAI: Seorang pekerja membongkar muatan pasir di dekat tiang-tiang tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu yang masih terbengkalai di Kalimalang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

MI/PANCA SYURKANI