SABTU, 17 DESEMBER 2011 Jogo Bonito - ftp.unpad.ac.id · kaki para punggawa klub Catalan itu....

1
Kunci permainan dalam laga final di Stadion Yokohama nanti diprediksi kuat terletak pada penguasaan bola. 18 SABTU, 17 DESEMBER 2011 F OKUS O Jogo Bonito versus Tiki Ta ASNI HARISMI F INAL ideal akhirnya terjadi di pentas Piala Dunia Antarklub FIFA. Besok jawara Eropa Barcelona akan berhadap- an dengan tim terbaik Amerika Latin Santos demi memperebutkan gelar klub terbaik di dunia tahun ini. Predikat favorit juara tentu melekat di dada raksasa Spanyol itu. Di seminal, mereka dengan digdaya mengajarkan cara bermain bola kepada wakil Asia Al-Sadd (Qatar) dengan hasil akhir 4-0. Skor telak itu sekaligus membuktikan Blau- grana datang ke Jepang bukan sekadar untuk piknik, melainkan juga serius ingin mengangkat tropertama mereka musim ini. Tak hanya itu, kemenangan atas Real Madrid 3-1 di Santiago Bernabeu dalam laga El Clasico akhir pekan lalu juga memberi suntikan moral bagi anak-anak asuh Pep Guardiola tersebut. Bagi pihak lawan, hasil mutlak itu bisa menjadi isyarat lain bahwa Barcelona masih merupakan tim terbaik dunia yang sulit ditandingi. “Bermain di nal selalu berbeda dengan ting- katan lainnya. Jika kami tidak bisa fokus, kami tak akan punya kesempatan untuk menang ka- rena kami akan menghadapi tim yang tahu betul bagaimana caranya bermain sepak bola indah,” ujar kapten Carlos Puyol. Sayangnya di partai puncak ini, Barca akan bermain tanpa David Villa yang patah tulang kaki dan harus beristirahat setidaknya enam bulan ke depan. Absennya Villa tak membuat Barcelona kehilangan sentuhan. Tiki taka akan tetap diterapkan untuk menghadapi jogo bonito Santos. Bagi Puyol, cederanya striker Spanyol itu tentu membawa kerugian ka- rena Villa merupakan sosok sentral di barisan penyerangan Los Blau- grana. “Cedera Villa sa- ngat menyakitkan karena ia merupakan striker yang dihor- mati di tim kami. Na- mun, ini akan menjadi motivasi tersendiri ka- rena jika menang, kami ingin mempersembahkan- nya untuk dia,” imbuh sang jenderal bertahan itu. Absennya Villa harus betul- betul menjadi pekerjaan rumah yang harus cepat diselesaikan Pep. Javier Mascherano bahkan khawatir kejelian pelatih Santos Muricy Ramalho memanfaatkan lubang tersebut bisa membuat timnya kehilangan gelar pertama yang bisa disabet tahun ini. “Saya tahu Santos merupakan tim yang ber- pengalaman karena saya juga pernah main di Brasil, sementara pelatih mereka terkenal sangat cerdas. Mereka lawan kami di nal dan kami harus menghargai mereka,” kata Mascherano. Optimisme tinggi Kunci permainan dalam laga final nanti diprediksi kuat terletak pada penguasaan bola. Jika kampiun Copa Libertadores itu membiarkan lawan mereka bermain lama-lama dengan si kulit bundar, petaka tinggal menunggu waktu seperti yang dialami Real Madrid di El Clasico. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Santos harus lebih bekerja keras merebut bola dari kaki para punggawa klub Catalan itu. Pekerjaan rumah itu yang harus diselesaikan Ramalho mengingat harapan publik Amerika Selatan un- tuk melihat wakil mereka mengalahkan utusan terbaik dunia kini berpusat pada kejeliannya meramu strategi. “Barcelona merupakan tim dengan pengua- saan bola terbaik di dunia. Saya pikir tidak ada tim lain yang bisa melakukannya kecuali mereka sehingga hal inilah yang harus kami waspadai betul,” ujar Ramalho. Salah satu kelemahan yang harus segera dibe- nahi ialah sektor pertahanan yang terlihat rapuh meski menang 3-1 kontra tuan rumah Kashiwa Reysol. Bek kiri, Leo, dibangkucadangkan de- ngan asumsi usianya yang sudah tua membuat staminanya tak lagi prima. Sebagai gantinya, Durval yang biasanya menjaga tengah-belakang digeser ke kiri. Bruno Rodrigo yang biasanya menjadi pemanas bench diturunkan dari menit pertama sebagai bek te- ngah. Menarik menunggu hasilnya jika Ramalho tetap mempertahankan komposisi seperti itu dari ancaman penyerang-penyerang kelas wa- hid seperti Messi, Cesc Fabregas, dan Alexis Sanchez. Pun ketika dicecar soal dasar pertimbangan- nya melakukan rotasi sedrastis itu, Ramalho memilih untuk mempertahankan pendapatnya. Ia menandaskan timnya bakal bermain jauh lebih baik di partai puncak, baik di sektor pertahanan maupun penyerangan. “Kami selalu mendapat kritik pedas apa pun strategi yang kami gunakan. Yang paling pen- ting, kami akan tampil jauh lebih baik di partai nal dan berusaha tidak membuat kesalahan sama sekali,” imbuhnya. Satu hal yang bisa menjadi faktor penentu kemenangan Santos di partai final nanti ialah predikat sebagai underdog di laga pamungkas itu. Mereka mungkin tampil demam pang- gung di semifinal karena tekanan publik Nama Besar Eropa dan Hegemoni Amerika Latin NAMA besar klub-klub Benua Eropa selalu menjadi magnet terkuat yang menarik khalayak ramai me- nyaksikan Piala Dunia Antarklub FIFA. Namun, he- gemoni sesungguhnya dimiliki Brasil dengan raihan terbanyak tiga gelar dari tiga klub berbeda. Piala Dunia Antarklub FIFA tahun ini mulai Kamis (8/12) di Jepang. Nama-nama klub besar Eropa yang mendunia tak pelak menjadi jualan utama FIFA yang mendatangkan berbagai sponsor dan berjuta pasang mata untuk menyaksikan kompetisi ini, baik secara langsung maupun melalui layar kaca. Sejarah dan statistik mengungkap bahwa sejak pertama kali di- laksanakan pada 2000, klub Amerika Latin secara de facto menguasai ajang ini. Brasil, melalui tiga klubnya, berjaya di ajang ini pada tiga pergelaran pertama pada 2000, 2005, dan 2006. Di edisi pertama, juara lima kali Liga Utama Brasil, Corinthians, meraih troPiala Dunia Antarklub dengan mengalahkan rival senegaranya, Vasco da Gama melalui adu penalti (4-3) setelah bermain tanpa gol di babak normal dan perpanjangan waktu. Pada edisi kedua di Yokohama Jepang pada 2005, Sao Paulo di luar dugaan merengkuh kejayaan dengan menundukkan klub tenar peraih 18 titel Liga Primer Liverpool dengan skor tipis 1-0. Setahun setelahnya, kejutan kembali terjadi saat Internacional mengalah- kan Barcelona dengan skor yang sama. Piala Dunia Antarklub merupakan turnamen resmi FIFA yang mengadu juara-juara tiap benua di muka bumi. Klub-klub nomor wahid di zona Eropa (UEFA) dan Amerika Selatan (Conmebol), zona Asia (AFC), Amerika Utara (CONCACAF), Afrika (CAF), hingga Oseania (OCF) berhak bertarung di turnamen ini. Satu klub tuan rumah (kali ini Kashiwa Reysol/ juara J-League) mendapatkan keistimewaan untuk ikut berpartisipasi dari babak kualikasi. Mereka bergelut menjadi klub nomor satu di dunia. Brasil awal mula Di sisi lain, Piala Dunia Antarklub diadakan per- tama kali (tahun 2000) di Rio de Janeiro, Brasil. Butuh 4 tahun untuk menanti kejuaraan ini kembali mengemuka. Sebenarnya pada 2001, FIFA be- rencana menggelar ajang ini di Spanyol, tetapi akibat permasalahan dengan perusahaan sponsor, niat itu pun tenggelam. Kejuaraan Dunia Antarklub dari 2006 hingga 2008 diinisiasi di Jepang, tepatnya di Kota Yokoha- ma. Dua tahun sesudahnya (2009 dan 2010), FIFA menyelenggara- kan kompetisi ini di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Tahun ini, Jepang kembali mendapat kehormatan menjadi tuan ru- mah. (*/R-1) REUTERS/KIM KYUNG-HOON Neymar Santos Junior Prestasi Pemain Terbaik Piala Brasil (2010) Pemain Terbaik U-20 (2011) Lahir : 5 Februari 1992 Tinggi : 1,74 m Posisi : Striker Klub : Santos FC

Transcript of SABTU, 17 DESEMBER 2011 Jogo Bonito - ftp.unpad.ac.id · kaki para punggawa klub Catalan itu....

Page 1: SABTU, 17 DESEMBER 2011 Jogo Bonito - ftp.unpad.ac.id · kaki para punggawa klub Catalan itu. Pekerjaan rumah itu yang harus diselesaikan Ramalho mengingat harapan publik Amerika

Kunci permainan dalam laga final di Stadion Yokohama nanti diprediksi kuat terletak pada penguasaan bola.

18 SABTU, 17 DESEMBER 2011 FOKUS O

Jogo Bonito versus Tiki Ta

ASNI HARISMI

FINAL ideal akhirnya terjadi di pentas Piala Dunia Antarklub FIFA. Besok jawara Eropa Barcelona akan berhadap-an dengan tim terbaik Amerika Latin

Santos demi memperebutkan gelar klub terbaik di dunia tahun ini.

Predikat favorit juara tentu melekat di dada raksasa Spanyol itu. Di semifi nal, mereka dengan digdaya mengajarkan cara bermain bola kepada wakil Asia Al-Sadd (Qatar) dengan hasil akhir 4-0. Skor telak itu sekaligus membuktikan Blau-grana datang ke Jepang bukan sekadar untuk piknik, melainkan juga serius ingin mengangkat trofi pertama mereka musim ini.

Tak hanya itu, kemenangan atas Real Madrid 3-1 di Santiago Bernabeu dalam laga El Clasico akhir pekan lalu juga memberi suntikan moral bagi anak-anak asuh Pep Guardiola tersebut. Bagi pihak lawan, hasil mutlak itu bisa menjadi isyarat lain bahwa Barcelona masih merupakan tim terbaik dunia yang sulit ditandingi.

“Bermain di fi nal selalu berbeda dengan ting-katan lainnya. Jika kami tidak bisa fokus, kami tak akan punya kesempatan untuk menang ka-rena kami akan menghadapi tim yang tahu betul bagaimana caranya bermain sepak bola indah,” ujar kapten Carlos Puyol.

Sayangnya di partai puncak ini, Barca akan bermain tanpa David Villa yang patah tulang kaki dan harus beristirahat setidaknya enam bulan ke depan. Absennya Villa tak membuat

Barcelona kehilangan sentuhan. Tiki taka akan tetap diterapkan untuk menghadapi jogo bonito Santos.

Bagi Puyol, cederanya striker Spanyol itu tentu membawa kerugian ka-

rena Villa merupakan sosok sentral di barisan penye rangan Los Blau-

grana.“Cedera Villa sa-

ngat menyakitkan karena ia merupakan striker yang dihor-mati di tim kami. Na-mun, ini akan menjadi

motivasi tersendiri ka-rena jika menang, kami

ingin mempersembahkan-nya untuk dia,” imbuh sang

jenderal bertahan itu.Absennya Villa harus betul-

betul menjadi pekerjaan rumah yang harus cepat diselesaikan

Pep. Javier Mascherano bahkan khawatir kejelian pelatih Santos

Muricy Ramalho memanfaatkan lubang tersebut bisa membuat timnya kehilangan gelar pertama yang bisa disabet tahun ini.

“Saya tahu Santos merupakan tim yang ber-pengalaman karena saya juga pernah main di Brasil, sementara pelatih mereka terkenal sangat cerdas. Mereka lawan kami di fi nal dan kami harus menghargai mereka,” kata Mascherano.

Optimisme tinggiKunci permainan dalam laga final nanti

diprediksi kuat terletak pada penguasaan bola. Jika kampiun Copa Libertadores itu membiarkan lawan mereka bermain lama-lama dengan si kulit bundar, petaka tinggal menunggu waktu seperti yang dialami Real Madrid di El Clasico.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Santos harus lebih bekerja keras merebut bola dari kaki para punggawa klub Catalan itu. Pekerjaan rumah itu yang harus diselesaikan Ramalho mengingat harapan publik Amerika Selatan un-tuk melihat wakil mereka mengalahkan utusan terbaik dunia kini berpusat pada kejeliannya meramu strategi.

“Barcelona merupakan tim dengan pengua-saan bola terbaik di dunia. Saya pikir tidak ada tim lain yang bisa melakukannya kecuali mereka sehingga hal inilah yang harus kami waspadai betul,” ujar Ramalho.

Salah satu kelemahan yang harus segera dibe-nahi ialah sektor pertahanan yang terlihat rapuh meski menang 3-1 kontra tuan rumah Kashiwa Reysol. Bek kiri, Leo, dibangkucadangkan de-ngan asumsi usianya yang sudah tua membuat staminanya tak lagi prima.

Sebagai gantinya, Durval yang biasanya menjaga tengah-belakang digeser ke kiri. Bruno Rodrigo yang biasanya menjadi pemanas bench diturunkan dari menit pertama sebagai bek te-ngah. Menarik menunggu hasilnya jika Ramalho tetap mempertahankan komposisi seperti itu dari ancaman penyerang-penyerang kelas wa-hid seperti Messi, Cesc Fabregas, dan Alexis Sanchez.

Pun ketika dicecar soal dasar pertimbangan-nya melakukan rotasi sedrastis itu, Ramalho memilih untuk mempertahankan pendapatnya. Ia menandaskan timnya bakal bermain jauh lebih baik di partai puncak, baik di sektor pertahanan maupun penyerangan.

“Kami selalu mendapat kritik pedas apa pun strategi yang kami gunakan. Yang paling pen-ting, kami akan tampil jauh lebih baik di partai fi nal dan berusaha tidak membuat kesalahan sama sekali,” imbuhnya.

Satu hal yang bisa menjadi faktor penentu kemenangan Santos di partai final nanti ialah predikat sebagai underdog di laga pamungkas itu. Mereka mungkin tampil demam pang-gung di semifinal karena tekanan publik

Nama Besar Eropa dan Hegemoni

Amerika LatinNAMA besar klub-klub Benua Eropa selalu menjadi magnet terkuat yang menarik khalayak ramai me-nyaksikan Piala Dunia Antarklub FIFA. Namun, he-gemoni sesungguhnya dimiliki Brasil dengan raihan terbanyak tiga gelar dari tiga klub berbeda.

Piala Dunia Antarklub FIFA tahun ini mulai Kamis (8/12) di Jepang. Nama-nama klub besar Eropa yang mendunia tak pelak menjadi jualan utama FIFA yang mendatangkan berbagai sponsor dan berjuta pasang mata untuk menyaksikan kompetisi ini, baik secara langsung maupun melalui layar kaca. Sejarah dan statistik mengungkap bahwa sejak pertama kali di-laksanakan pada 2000, klub Amerika Latin secara de facto menguasai ajang ini.

Brasil, melalui tiga klubnya, berjaya di ajang ini pada tiga pergelaran pertama pada 2000, 2005, dan 2006. Di edisi pertama, juara lima kali Liga Utama Brasil, Co rinthians, meraih trofi Piala Dunia Antarklub dengan mengalahkan rival senegaranya, Vasco da Gama melalui adu penalti (4-3) setelah bermain tanpa gol di babak normal dan perpanjangan waktu.

Pada edisi kedua di Yokohama Jepang pada 2005, Sao Paulo di luar dugaan merengkuh kejayaan dengan menundukkan klub tenar peraih 18 titel Liga Primer Liverpool dengan skor tipis 1-0. Setahun setelahnya, kejutan kembali terjadi saat Internacional mengalah-kan Barcelona dengan skor yang sama.

Piala Dunia Antarklub merupakan turnamen resmi FIFA yang mengadu juara-juara tiap benua di muka bumi. Klub-klub nomor wahid di zona Eropa (UEFA) dan Amerika Selatan (Conmebol), zona Asia (AFC), Amerika Utara (CONCACAF), Afrika (CAF), hingga Oseania (OCF) berhak bertarung di turnamen ini.

Satu klub tuan rumah (kali ini Kashiwa Reysol/juara J-League) mendapatkan keistimewaan untuk ikut berpartisipasi dari babak kualifi kasi. Mereka bergelut menjadi klub nomor satu di dunia.

Brasil awal mulaDi sisi lain, Piala Dunia Antarklub diadakan per-

tama kali (tahun 2000) di Rio de Janeiro, Brasil. Butuh 4 tahun untuk menanti kejuaraan ini kembali mengemuka. Sebenarnya pada 2001, FIFA be-rencana menggelar ajang ini di Spanyol, tetapi akibat permasalahan dengan perusahaan sponsor, niat itu pun tenggelam.

Kejuaraan Dunia Antarklub dari 2006 hingga 2008 diinisiasi di Jepang, tepatnya di Kota Yokoha-ma. Dua tahun sesudahnya (2009 dan 2010), FIFA menyelenggara-kan kompetisi ini di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Tahun ini, Jepang kembali mendapat kehormatan

menjadi tuan ru-mah. (*/R-1)

REUTERS/KIM KYUNG-HOON

Neymar Santos Junior

Prestasi

Pemain Terbaik Piala Brasil (2010)

Pemain Terbaik U-20 (2011)

Lahir : 5 Februari 1992

Tinggi : 1,74 m

Posisi : Striker

Klub : Santos FC