SA 706 dan 710

download SA 706 dan 710

of 10

description

1. Ruang LingkupStandar Audit (“SA”) ini mengatur komunikasi tambahan dalam laporan auditor ketika auditor menganggap perlu untuk: a) Menarik perhatian pengguna laporan keuangan pada suatu hal atau beberapa hal yang disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang sedemikian penting bahwa hal atau hal-hal tersebut adalah fundamental bagi pemahaman pengguna laporan keuangan; atau b) Menarik perhatian pengguna laporan keuangan pada suatu hal atau beberapa hal selain yang disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang relevan bagi pemahaman pengguna laporan keuangan atas audit, tanggung jawab auditor, atau laporan auditor.

Transcript of SA 706 dan 710

SA 706. PARAGRAF PENEKANAN SUATU HAL DAN PARAGRAF HAL LAIN DALAM LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN

SA 710. INFORMASI KOMPARATIF ANGKA KORESPONDING DAN LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIFDisusun Oleh:

KELOMPOK 4

Anggota:

FADHIL ROBIH ZAKWAN HASIBUAN

HASWIN FIKRI

KADRI ADRINAN

NURUL HILALM. FURQAN AULIA

PPAk

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2016SA 706PARAGRAF PENEKANAN SUATU HAL DAN PARAGRAF HAL LAIN DALAM LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN1. Ruang LingkupStandar Audit (SA) ini mengatur komunikasi tambahan dalam laporan auditor ketika auditor menganggap perlu untuk:a) Menarik perhatian pengguna laporan keuangan pada suatu hal atau beberapa hal yang disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang sedemikian penting bahwa hal atau hal-hal tersebut adalah fundamental bagi pemahaman pengguna laporan keuangan; ataub) Menarik perhatian pengguna laporan keuangan pada suatu hal atau beberapa hal selain yang disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang relevan bagi pemahaman pengguna laporan keuangan atas audit, tanggung jawab auditor, atau laporan auditor.2. TujuanTujuan auditor, setelah merumuskan suatu opini atas laporan keuangan, adalah untuk menarik perhatian pengguna laporan keuangan, ketika menurut auditor hal tersebut perlu dilakukan, melalui komunikasi tambahan yang jelas dalam laporan auditor, atas:a) Suatu hal, meskipun telah disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan dengan tepat, yang sedemikian penting bahwa hal tersebut adalah fundamental bagi pemahaman pengguna laporan keuangan atas laporan keuangan; ataub) Jika relevan, hal-hal lain yang relevan bagi pemahaman pengguna laporan keuangan atas audit, tanggung jawab auditor, atau laporan auditor.3. DefinisiUntuk tujuan SA ini, istilah-istilah dibawah ini memiliki makna:

a) Paragraf Penekanan Suatu Hal: Suatu paragraf yang tercantum dalam laporan auditor yang mengacu pada suatu hal yang telah disajikan atau diungkapkan dengan tepat dalam laporan keuangan yang, menurut pertimbangan auditor, sedemikian penting bahwa hal tersebut adalah fundamental bagi pemahaman pengguna laporan keuangan atas laporan keuangan.b) Paragraf Hal Lain: Suatu paragraf yang tercantum dalam laporan auditor yang mengacu pada suatu hal selain yang telah disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang, menurut pertimbangan auditor, relevan bagipemahaman pengguna laporan keuangan atas audit, tanggung jawab auditor, atau laporan auditor.4. Ketentuan

Paragraf Penekanan Suatu Hal dalam Laporan Auditor1) Jika suatu hal menurut auditor adalah fundamental bagi pengguna laporan keuangan, maka auditor harus mencantumkan paragraf Penekanan Suatu Hal dalam laporan auditor selama auditor telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepatParagraf penekanan dapat berisi hal-hal: Suatu ketidakpastian yang berhubungan dengan hasil di masa depan atas perkara litigasi yang tidak biasa atau tindakan yang akan dilakukan oleh regulator.Penerapan dini (jika diizinkan) atas suatu standar akuntansi baru (sebagai contoh, suatu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan baru) yang berdampak pervasif terhadap laporan keuangan sebelum tanggal efektif berlakunya.Suatu bencana alam besar yang telah atau masih berlanjut yang mempunyai dampak signifikan terhadap posisi keuangan entitas.2) Ketika auditor mencantumkan paragraf Penekanan Suatu Hal dalam laporannya, auditor harus:a) Meletakkan paragraf tersebut segera setelah paragraf opini dalam laporan auditor;b) Menggunakan judul Penekanan Suatu Hal atau judul lain yang tepat;c) Mencantumkan dalam paragraf tersebut suatu pengacuan yang jelas tentang hal yang ditekankan dan acuan pada catatan atas laporan keuangan yang relevan tempat hal tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan; dand) Mengindikasikan bahwa opini auditor tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal yang ditekankan tersebutParagraf Hal Lain dalam Laporan Auditor1) Jika menurut auditor perlu untuk mengomunikasikan suatu hal lain selain yang telah disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang menurut pertimbangan auditor, relevan dan tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka auditor harus mencantumkan suatu paragraf dalam laporan auditor dengan judul Hal Lain atau judul lain yang tepat. Auditor harus mencantumkan paragraf tersebut segera setelah paragraf Opini dan paragraf Penekanan Suatu Hal, atau di tempat lain dalam laporan auditor jika isi paragraf Hal Lain tersebut relevan dengan paragraf Tanggung Jawab Pelaporan LainKomunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelolaa) Jika auditor akan mencantumkan suatu paragraf Penekanan Suatu Hal atau suatu paragraf Hal Lain dalam laporannya, maka auditor harus mengomunikasikan ekspektasi tersebut beserta susunan kata-kata terkait dalam laporan auditor dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.Ilustrasi suatu Laporan Auditor yang Mencantumkan Paragraf Penekanan Suatu HalAsumsi yang digunakan:a) Audit atas satu set lengkap laporan keuangan.b) Laporan keuangan tersebut disusun untuk suatu tujuan umum oleh manajemen entitas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.c) Ketentuan perikatan audit mencerminkan tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan dalam SA 210.d) Terdapat ketidakpastian yang berkaitan dengan suatu litigasi yang luar biasa yang belum terselesaikan.e) Terdapat suatu penyimpangan dari Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang menyebabkan suatu opini wajar dengan pengecualian.f) Sebagai tambahan terhadap audit atas laporan keuangan tersebut, auditor memiliki tanggung jawab lain yang diharuskan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.g) Laporan auditor independen menggunakan pendekatan koresponding; laporan keuangan periode lalu diaudit oleh KAP yang sama.h) Ketentuan rotasi (jika relevan) diabaikan.SA 710INFORMASI KOMPARATIF ANGKA KORESPONDING DAN LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF1. Ruang Lingkup

Standar audit ini mengatur tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan informasi komparatif dalam audit atas laporan keuangan. Ketika laporan keuangan periode lalu telah diaudit oleh auditor pendahulu atau tidak diaudit, ketentuan dan panduan dalam SA 510 tentang saldo awal juga berlaku.2. Sifat Informasi Komparatif

1) Sifat informasi komparatif yang disajikan dalam laporan keuangan suatu entitas bergantung pada ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Terdapat dua pendekatan yang berbeda terhadap tanggung jawab auditor atas pelaporan sehubungan dengan informasi komperatif: pendekatan angka koresponding dan pendekatan laporan keuangan komparatif.

2) Perbedaan pelaporan audit audit yang esensial antara kedua pendekatan tersebut adalah:

a) Untuk angka korespoding, opini auditor atas laporan keuangan hanya mengacu pada periode kini, sedangkan

b) Untuk pendekatan laporan keuangan komparatif, opini auditor atas laporan keuangan mengacu pada setiap periode yang tercantum dalam laporan keuangan.

3. Tujuan

Tujuan auditor adalah:

a) Untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah informasi komparatif yang tercantum dalam laporan keuangan telah disajikan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan ketentuan untuk informasi komparatif dalam kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, danb) Untuk melpaorkan sesuai dengan tanggung jawab pelaporan auditor.

4. Definisi

Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna:

a) Informasi komparatif: angka-angka dan pengungkapan yang tercantum dalam laporan keuangan yang berkaitan dengan satu atau lebih periode lalu sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

b) Angka koresponding: informasi komparatif yang angka-angka dan pengungkapan lainnya untuk periode lalu dicantumkan sebagai suatu bagian integral dari periode kini dan dimaksudkan untuk dibaca hanya dalam hubungannya dengan angka-angka dan pengungkapan kainnya yang berkaitan dengan periode kini.

c) Laporan keuangan komparatif: informasi komparatif yang jumlah dan pengungkapan lainnya untuk periode lalu dicantumkan untuk perbandingan dengan laporan keuangan periode kini, tetapi jika diaudit informasi komparatif tersebut harus diacu dalam laporan auditor.

5. Ketentuan

Prosedur Audit

1. Auditor harus menentukan apakah laporan keuangan mencakup informasi komparatif yang diharuskan menurut kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan apakah informasi tersebut telah diklasifikasikan dengan tepat. Untuk tujuan itu, auditor harus mengevaluasi apakah:

a) Informasi komparatif tersebut cocok dengan jumlah dan pengungkapan lain yang disajikan dalam periode sebelumnya atau jika relevan, telah disajikan kembali, dan

b) Kebijakan akuntansi yang tercermin dalam informasi komparatif adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam periode kiniatau jika telah terjadi perubahan dalam kebijakan akuntansi, apakah perubahan tersebut sudah dicatat dengan tepat disajikan dan diungkapkan secara cukup.

2. Jika auditor menyadari tentang kemungkinan kesalahan penyajian material dalam informasi komparatif ketika melakukan audit periode kini, auditor harus melakukan prosedur audit tambahan yang diperlukan dalam kondisi tersebut untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menentukan apakah terdapat kesalahan penyajian material. Jika auditor sudah mengaudit lapran keuangan periode lalu, auditor harus mengikuti panduan yang relevan dalam SA 560. Jika laporan keuangan periode lalu diubah, auditor harus dapat menentukann bahwa informasi komparatif cocok dengan laporan keuangan yang telah diubah tersebut.

3. Sebagaimana yang diharuskan oleh SA 580, auditor harus meminta representasi tertulis untuk semua periode yang diacu dalam opini auditor. Auditor harus juga harus memperoleh representasi tertulis yang spesifk berkaitan dengan penyajian kembali yang dibuat untuk mengoreksi kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan periode lalu yang berdampak terhadap informasi komparatif.Pelaporan audit

Pendekatan koresponding1. Ketika angka koresponding disajikan, opini auditor tidak boleh mengacu ke angka-angka koresponding. Untuk tujuan SA ini, opini auditor yang diterbitkan untuk laporan keuangan kini yang di dalamnya terdapat informasi komparatif yang disajikan dengan menggunakan pendekatan angka koresponding disebut pendekatan opini audit koresponding.

2. Jika laporan auditor atas periode lalu, sebagaimana yang diterbitkan sebelumnya berisi opini dengan pengecualian, opini tidak menyatakan pendapat atau opini tidak wajar serta hal yang menyebabkan modifikasi tersebut tidak dapat diselesaikan, auditor harus memodifikasi opini auditor atas laporan keuangan periode kini. Dalam paragraph Basis untuk Modifikasi dalam laporan auditor, auditor harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Mengacu baik ke angka-angka periode kini dan angka koresponding dalam penjelasan tentang hal yang menimbulkan modifikasi ketika dampak atau kemungkinan dampak hal tersebut terhadap angka-angka periode kini adalahmaterial, atau

b) Dalam kasus lain, menjelaskan bahwa opini auditor telah dimodifikasi karenan dampak atau kemungkinan dampak atas hal yang tidak dapat diselesaikan tersebut terhadap daya banding angka-angka periode kini dan angka koresponding.

3. Jika auditor memperoleh bukti audit bahwa terdapat kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan periode lalu yang terhadap laporan keuangan tersebut telah diterbitkan suatu opini tanpa modifikasi dan angka koresponding belum dinyatakan kembali dengan semestinya atau pengungkapan yang tepat belum dilakukan auditor harus menyatakan suatu opini wajar dengan pengecualian atau suatu opini tidak wajar dalam laporan auditor atas laporan keuangan periode kini, yang dimodifikasi berkaitan dengan angka koresponding yang terdapat dalamnya.Laporan Keuangan Periode Lalu Diaudit Oleh Auditor Pendahulu

4. Jika laporan keuangan periode sebelumnya diaudit oleh diaudit oeh auditor pendahulu dan auditor tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk mengacu ke laporan auditor pendahulu atas angka koresponding dan memutuskan untuk melakukan hal demikian, auditor harus menyatakan dalam suatu paragraph hal lain dalam laporan auditor:

a) Laporan keuangan periode sebelumnya diaudit oleh auditor pendahulu

b) Jenis opini yang dinyatakan oleh auditor pendahulu, jika opini tersebut dimodifikasi, alasan modifikasi tersebutc) Tanggal laporasn tersebut.Laporan Keuangan Periode Lalu Tidak Diaudit

5. Jika laporan keuangan periode sebelumnya tidak diaudit, auditor harus menyatakan dalam suatu paragraph hal laindalam laporan auditor bahwa angka koresponding tidak diaudit. Namun pernyataan tersebut tidak membebaskan auditor dari ketentuan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat bahwa saldo awal tidak mengandung kesalahan penyajian yang berdampak material terhadap laporan keuangan periode kini.

Pendekatan Laporan Keuangan Komparatif1. Ketika laporan keuangan komparatif disajikan, opini auditor harus mengacu ke setiap periode laporan keuangan yang disajikan dan atas laporan-laporan keuangan tersebut opini auditor dinyatakan. Untuk tujuan SA ini, opini auditor yng diterbitkan untuk laporan keuangan periode kini dan informasi komparatif yang disajikan dengan menggunakan pendekatan laporan keuangan komparatif disebut pendekatan opini audit komparatif.

2. Ketika melaporkan laporan keuangan periode lalu dalam hubungannya dengan audit periode kini, jika opini auditor atas laporan keuangan periode lalu berbeda dengan opini auditor yang sebelumnya dinyatakan, auditor harus mengungkapkan alasn substantive untuk opini yang berbeda tersebut dalam suatu paragraph hal lain berdasarkan SA 706.Laporan Keuangan Periode Lalu Diaudit Oleh Auditor Pendahulu

3. Jika laporan keuangan periode lalu diaudit oleh auditor pendahulu, selain menyatakan opini atas laporan keuangan periode kini, auditor harus menyatakan dalam suatu paragraph hal lain:

a) Bahwa laporan keuangan periode lalu diaudit oleh auditor pendahulu

b) Jenis opini yang dinyatakan oleh auditor pendahulu dan jika opini tersebut dimodifikasi, alasan modifikasi tersebutc) Tanggal laporan tersebut,

Kecuali jika laporan auditor pendahulu atas laporan keuangan periode sebelumnya diterbitkan kembali bersama dengan laporan keuangan tersebut.4. Jika auditor menyimpulkan bahwa terdapat suatu kesalahan penyajian material yang berdampak terhadap laporan keuangan periode lalu yang terhadap laporan keuangan tersebut auditor pendahulu telah membuat laporan auditor tanpa modifikasi, auditor harus mengomunikasikan kesalahan penyajian tersebut kepada tingkatan manajemen yang tepat dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan meminta agar auditor pendahulu diinformasikan tentang hal tersebut. Jika laporan keuangan periode lalu diubah, dan auditor pendahulu setuju untuk menerbitkan laporan auditor baru atas laporan keuangan periode lalu yang telah diuabah tersebut, auditor harus melaporkan hanya untuk periode kini.

Jika Keuangan Periode Lalu Diaudit

5. Jika laporan keuangan periode lalu tidak diaudit, auditor harus menjelaskan dalam suatu paragraph hal lain bahwa laporan keuangan komparatif tidak diaudit. Namun, laporan tersebut tidak membebaskan auditor dari ketentuan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat bahwa saldo awal tidak mengandung kesalahan penyajian yang secara material berdampak terhadap laporan keuangan periode kini.6. Ketentuan Penerapan

1. Kecuali untuk laporan auditor yang diterbitkan untuk tujuan penawaran umum efek atau transaksi pasar modal sejenis, seluruh laporan auditor atas laporan keuangan yang periode laporan keuangannya dimulai pada atau setelah tanggal 1 januari 2013 diterbitkan dengan menggunakan pendekatan koresponding, kecuali jika ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan bentuk dan isi yang mengacu pada Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI.2. Seluruh laporan auditor atas laporan keuangan yang diterbitkan untuk tujuan Transaksi Aksi Korporasi diterbitkan dengan menggunakan pendekatan komparatif dengan ketentuan tambahan sebagai berikut:

a) Untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 januari 2013: Bentuk dan isi laporan auditor mengacu pada standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI.b) Untuk periode laporan keuangan yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2013: Bentuk dan isi laporan auditor independen mengacu pada standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI sebagaimana tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik.