S2-2015-375430-chapter5.pdf
-
Upload
muhammad-najib-abd -
Category
Documents
-
view
219 -
download
1
Transcript of S2-2015-375430-chapter5.pdf
60
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan :
1. Gambaran klinis dan laboratorium kasus eritroderma di RSUP Dr. Sardjito
periode 2009 – 2013 bervariasi, gambaran klinis yang sering didapatkan yaitu
kulit berskuama, gatal, kulit eritem, demam, dan menggigil, sedangkan hasil
pemeriksaan laboratorium yang sering dijumpai adalah hipoalbuminemia,
leukositosis, anemia, eosinofilia, dan neutrofilia.
2. Etiologi yang mendasari pada kasus eritroderma di RSUP Dr. Sardjito
periode 2009 – 2013 yang sering dijumpai adalah psoriasis, DKA, dan erupsi
obat, sedangkan yang jarang adalah pemfigus foliaseus, subcorneal pustular
dermatoses dan acute generalized exanthematous pustulosis.
3. Terdapat kesepakatan yang signifikan antara klinis dan histopatologis pada
kasus eritroderma di RSUP Dr. Sardjito periode 2009 – 2013 sebesar 76,07%.
4. Terdapat korelasi positif kuat antara beberapa gambaran klinis dan
laboratorium dengan diagnosis etiologi secara kliniko-patologi pada kasus
eritroderma di RSUP Dr. Sardjito periode 2009 – 2013 meliputi psoriasis
dengan perubahan kuku dan hiperkeratosis palmoplantar; DKA dengan
eosinofilia; sedangkan korelasi sedang didapatkan pada psoriasis dengan
gatal; DKA dengan gatal dan hiperkeratosis palmoplantar; erupsi obat dengan
kulit eritem, gatal, dan eosinofilia.
61
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan :
1. Mengingat kasus DKA cukup sering dijumpai sebagai kausa eritroderma,
maka diperlukan kelengkapan data pekerjaan di rekam medis sehingga
dapat membantu penegakan diagnosis.
2. Perlu adanya alur pemeriksaan yang terstandar untuk kasus eritroderma
dalam hal pelacakan diagnosis etiologi eritroderma.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan uji diagnostik untuk menilai
sensitivitas dan spesifisitas gambaran klinis dan hasil laboratorium untuk
penegakan diagnosis etiologi eritroderma.