PANGGUNG HUKUM Vol.1, No.1, Januari 2015 Abstract Abstrak ...
S1-2015-319356-Abstract
-
Upload
pandawa-lima -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of S1-2015-319356-Abstract
-
7/25/2019 S1-2015-319356-Abstract
1/2
xviii
INTISARI
Pada tahun 2005-2014 terjadi kenaikan jumlah bencana longsor di Indonesia. Salahsatunya adalah di Jalan Sektor 9 STA 0+900, Kabupaten Muara Enim, Sumatera
Selatan. Longsoran mengakibatkan terganggunya aktifitas perekonomian di
kawasan tersebut. Selain itu lereng yang telah mengalami longsor berpotensi terjadi
longsoran susulan, sehingga perlu dilakukan perancangan penanganan longsor.
Penelitian dimulai dengan survei investigasi lapangan, dilanjutkan dengan
pengujian laboratorium dan penentuan jenis perancangan pengaman konsruksi
lereng. Terdapat 3 jenis perancangan yang digunakan: (1) penataan geometri lereng,
(2) penggunaan dinding penahan tanah jenis cantilever wall, (3) penataan geometri
lereng dikombinasikan dengan drainase horizontal. Hasil perancangan selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan softwarePlaxis dan Slope /W untuk mengetahuitingkat kestabilan lereng setelah penanganan.
Pada perancangan penataan geometri dan perancangan cantilever wall, SF
minimum merupakan pada kondisi adanya beban gempa dan muka air tanah tetapi
tidak terdapat beban lalu lintas. Total displacement terbesar merupakan kondisi
adanya muka air tanah, beban gempa dan dengan beban lalu lintas. SF maksimum
merupakan kondisi tidak ada muka air tanah dan tanpa beban gempa. Pada
perancangan penataan geometri dan drainase horizontal, SF minimum dan total
displacement berada pada kondisi terdapat beban gempa. SF maksimum pada
kondisi tidak ada beban gempa. Pada perancangan penataan geometri lereng SF
minimum 0,888, SFmaksimum 1,264, nilai total displacementterbesar 0,122 m,dan estimasi biaya konstruksi sebesar Rp 52.527.128,14.. Pada perancangan dengan
cantilever wall diperoleh SF minimum 1,022, SF maksimum 1,600, total
displacementterbesar 0,123 m, dan estimasi biaya konstruksi Rp 520.327.387,09.
Pada perancangan penataan geometri lereng dan drainase horizontal diperoleh SF
minimum 0,911, SFmaksimum 1,237, total displacement terbesar 0,113 m, dan
estimasi biaya konstruksi Rp 70.933.273,59. Pada penataan geometri lereng nilai
SF minimum dapat ditingkatkan dengan adanya penambahan gebalan rumput dan
drainase horizontal yang dapat mengontrol aliran air permukaan. Dari hasil analisis
stabilitas lereng pada ketiga jenis penanganan tersebut dinyatakan cukup aman
terhadap perancangan penataan geometri lereng, dan aman pada perancangan
cantilever wall.
Kata kunci: stabilitas lereng, penataan geometri, cantilever wall, drainase
horizontal, Plaxis, Slope /W.
-
7/25/2019 S1-2015-319356-Abstract
2/2
xix
ABSTRACT
Between 2005
2014, there was an increase number of landslides in Indonesia. Oneof them is located in the Sector 9 STA 0 + 900, Muara Enim, South Sumatra. The
landslide was lead to the disruption of economic activities in that region. In
addition, the slopes that once have undergone landslides would highly be potential
to have an aftershock, so it is necessary to mitigate the of landslides towards this
probability.
The study began with a field survey, followed by laboratory testing and the
determination of safety slope construction design. There are three designs used: (1)
geometrical slope controlling, (2) the use of Cantilever retaining wall, (3)
geometrical slope controlling which combined with horizontal drainage. The result
of the design will be analyzed with Plaxis and Slope/W software to determine thelevel of slope stability on post-mitigation.
In geometrical slope control and cantilever wall design, minimum Safety Factor
(SF) is a condition with seismic load and water level, but there is no traffic load.
Maximum Safety factor is a condition with no water level and seismic load.
Maximum total displacement is a condition with water level, seismic load, and
traffic load. In geometrical slope control with horizontal drain, minimum safety
factor and total displacement in a condition with seismic load and maximum safety
factor in a condition without seismic load. In slope geometric control produces
minimum SF 0,888 and maximum SF 1,264, maximum total displacement is 0,122
m, and estimated costs constrcuction Rp 52.527.128,14. In cantilever wall designproduces minimum SF 1,022 and maximum SF 1,600, maximum total displacement
0,123 m, and estimated costs construction Rp 520.327.387,09. In slope geometric
control and horizontal drain produces minimum SF0,911, maximum SF1,237,
maximum total displacement 0,113 m, and estimated costs construction Rp
70.933.273,59 . In slope geometric control, minimum SF can be increase with grass
and surface drainage to control surface flow. Based on stability analysis for all
mitigation, can be defined that mitigation was quite safe for slope geometric control
and safe for cantilever wall design. It is recommended to use the cantilever wall
according to the safety factor value, the land use condition, and cost construction.
Keywords: slope stability, geometric control, cantilever wall, horizontal drainage,
Plaxis, Slope/W.