S1-2014-305501-chapter5

5
89 BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana Lembaga Bakti Indonesia sebagai lembaga swadaya masyarakat yang ada di wilayah Grobogan mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat desa yaitu Desa Putatsari melalui program pemberdayaan perempuan yang dilakukannya. Pemberdayaan perempuan yang difasilitasi oleh LBI ini merupakan pengembangan program lanjutan dari pemberdayaan masyarakat yang diberikan kepada masyarakat desa dengan melakukan pelatihan dan pendidikan kesetaraan. Di depan telah dikatakan bahwa posisi dan kekuasaan perempuan di Desa Putatsari pada mulanya sudah mengalami pembagian peran yang tidak hanya menempatkan perempuan pada urusan rumah tangga saja namun juga menempatkan perempuan dalam urusan di luar rumah tangga dengan membantu suami mereka mengerjakan pekerjaannya yaitu membuat alat-alat pertanian. Meskipun perempuan disana sudah melakukan pekerjaan di luar urusan rumah tangga namun perubahan sosial yang ditimbulkan tidak begitu terlihat secara nyata. Oleh karena itu, LBI masuk ke Desa Putatsari dengan melakukan pemberdayaan untuk membuat perubahan sosial tersebut semakin nyata terlihat dan menghasilkan perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat.

description

moel

Transcript of S1-2014-305501-chapter5

Page 1: S1-2014-305501-chapter5

89  

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana Lembaga Bakti Indonesia

sebagai lembaga swadaya masyarakat yang ada di wilayah Grobogan mampu

mempengaruhi pola pikir masyarakat desa yaitu Desa Putatsari melalui program

pemberdayaan perempuan yang dilakukannya. Pemberdayaan perempuan yang

difasilitasi oleh LBI ini merupakan pengembangan program lanjutan dari

pemberdayaan masyarakat yang diberikan kepada masyarakat desa dengan

melakukan pelatihan dan pendidikan kesetaraan.

Di depan telah dikatakan bahwa posisi dan kekuasaan perempuan di Desa

Putatsari pada mulanya sudah mengalami pembagian peran yang tidak hanya

menempatkan perempuan pada urusan rumah tangga saja namun juga

menempatkan perempuan dalam urusan di luar rumah tangga dengan membantu

suami mereka mengerjakan pekerjaannya yaitu membuat alat-alat pertanian.

Meskipun perempuan disana sudah melakukan pekerjaan di luar urusan rumah

tangga namun perubahan sosial yang ditimbulkan tidak begitu terlihat secara

nyata. Oleh karena itu, LBI masuk ke Desa Putatsari dengan melakukan

pemberdayaan untuk membuat perubahan sosial tersebut semakin nyata terlihat

dan menghasilkan perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Page 2: S1-2014-305501-chapter5

90  

LBI dalam melakukan pemberdayaan menggunakan konsep strategi

pembangunan gotong royong dengan menekankan kepada peningkatan

pendidikan. Hal tersebut dikarenakan pendidikan sebagian besar masyarakat Desa

Putatsari hanya lulusan SMP saja. Strategi gotong royong yang digunakan telah

mampu menggerakkan partisipasi masyarakat yang berasal dari seluruh lapisan.

Masyarakat perempuan, laki-laki, dan pemerintah lokal bersama-sama

berpartisipasi untuk menyukseskan pemberdayaan perempuan yang dilakukan

oleh LBI.

Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata pelatihan dan pendidikan

kesetaraan ini mengundang perhatian lebih banyak dari kalangan perempuan di

desa tersebut. Pemberian pendidikan ini dimaksudkan untuk semakin memperluas

pengetahuan dan pengalaman bagi masyarakat khususnya perempuan serta

mengubah pola pikir masyarakat agar lebih modern. Diharapkan setelah

masyarakat memiliki pola pikir yang lebih modern maka pemahaman tentang isu-

isu gender yang mereka miliki akan lebih berkembang dan lebih menghargai

perempuan sehingga akan muncul perubahan sosial dalam masyarakat tersebut

terutama dalam pembagian peran yang lebih adil.

Untuk melakukan pemberdayaan perempuan, LBI telah banyak mengalami

dinamika dalam perjalanan pemberdayaan tersebut. Mulai dari sulitnya

mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, sulitnya mengajak para perempuan

untuk tidak merasa minder, dan memberikan pemahaman tentang gender di

masyarakat. Pemberian pendidikan yang LBI lakukan agaknya telah mampu

menciptakan kondisi sosial yang lebih baik. Setelah adanya pendidikan, para

Page 3: S1-2014-305501-chapter5

91  

perempuan di Desa Putatsari banyak yang mulai berkembang. Mereka telah

mendapatkan pembagian peran yang seimbang yang membuat mereka melakukan

pekerjaan di luar rumah. Pekerjaan tersebut berupa kegiatan mengajar PAUD dan

TPQ yang ada di desa tersebut dan mulai aktif dalam berbagai kegiatan seperti

musyawarah desa. Selain membantu pekerjaan suami mereka ternyata mereka

sekarang memiliki kegiatan yang bisa bermanfaat bagi orang lain dan diharapkan

bisa memajukan desa mereka. Para perempuan merasa mereka mulai ingin aktif

memajukan desanya karena pengaruh pendidikan yang mereka peroleh. Begitu

juga dengan pandangan laki-laki atau suami mereka. Mereka mengijinkan istrinya

untuk mengikuti pendidikan kesetaraan agar lebih bisa maju dan bisa memberikan

pendidikan yang baik bagi anak-anak mereka. Masyarakat mulai menyadari akan

pentingnya pendidikan bagi mereka dan masyarakat mendukung kegiatan

pemberdayaan yang dilakukan oleh LBI. Dengan memiliki pendidikan yang tinggi

maka manfaat bagi orang lain akan semakin banyak.

Modal sosial yang mulai kuat, sikap saling percaya antara masyarakat

Desa Putatsari dengan LBI dalam membentuk kerjasama pemberdayaan yang

dilakukan menjadi penguat bagi perempuan dan ternyata mampu lebih

menghidupkan perempuan untuk lebih maju. Dengan adanya pemberdayaan

perempuan melalui strategi pembangunan gotong royong dalam hal pendidikan

membuat masyarakat semakin kuat dan solid dalam usaha untuk memajukan

desanya. Ini terlihat dari terbentuknya sekolah PAUD yang didirikan oleh

masyarakat dan LBI.

Page 4: S1-2014-305501-chapter5

92  

Dampak lain yang ditimbulkan adalah adanya kemampuan perempuan

untuk mengembangkan perekonomian keluarga dengan menerapkan pengetahuan

yang mereka miliki dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ilmu yang mereka

peroleh dari pelajaran-pelajaran yang mereka terima khususnya kewirausahaan

mulai mereka terapkan untuk mengembangkan usaha keluarga seperti bagaimana

pemasaran yang baik dan pengelolaan keuangan keluarga.

Dengan melihat kondisi masyarakat yang mulai berubah tersebut dapat

dikatakan bahwa perubahan sosial mulai terjadi di dalam masyarakat. Masyarakat

telah melakukan transformasi ke arah kehidupan yang lebih baik lagi. Kemauan

dan antusias masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan

yang dilakukan oleh LBI semakin menambah keberhasilan pencapaian strategi

pemberdayaan tersebut. Kehidupan yang seimbang dan harmonis melalui

pembagian peran yang sudah terjadi di masyarakat dapat terus dilaksanakan

sehingga masyarakat akan lebih sensitif terhadap isu-isu gender. Keseimbangan

dan keharmonisan tersebut terjadi karena pemahaman gender oleh masyarakat

sudah mulai tinggi dan kesadaran mereka akan gender merupakan hal yang

penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis sehingga patriarkal sedikit

demi sedikit akan melebur namun dengan tidak mengabaikan adat-istiadat dan

norma-norma yang telah ada.

5.2. Saran

Pemberdayaan perempuan merupakan suatu program yang sudah banyak

dilakukan oleh kalangan lembaga swadaya masyarakat guna memberikan

Page 5: S1-2014-305501-chapter5

93  

pengetahuan dan pemahaman gender kepada masyarakat terutama bagi

masyarakat yang berada di pedesaan. Akan tetapi, pemberian manfaat tersebut

tidak akan menghasilkan pemberdayaan perempuan yang berhasil jika tidak

disertai dengan keantusiasan perempuan maupun masyarakat itu sendiri.

Partisipasi yang aktif sangat diperlukan untuk menunjang program pemberdayaan

agar terlaksana dan menghasilkan perubahan sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan tersebut, maka hal yang paling

penting adalah harus adanya dukungan dan peran serta dari tiga elemen yaitu

masyarakat, LSM, dan pemerintah. Selama ini dukungan dan peran serta

pemerintah daerah dirasa masih kurang terutama dalam hal pendidikan. Akses

pendidikan yang diberikan oleh pemerintah hanya bersifat pendidikan formal saja

sementara akses pendidikan bagi masyarakat desa yang ingin memiliki pendidikan

yang lebih tinggi tidak banyak dilakukan. Maka salah satu cara yang bisa

dilakukan adalah melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap program-program

kegiatan yang dilakukan oleh LSM guna memberdayakan masyarakat desa. Selain

itu, sebagai tindak lanjut dari kemajuan perekonomian masyarakat yang mulai

bergerak maju, pemerintah dapat menyediakan pameran UMKM agar pemasaran

mereka dapat terlaksana dengan lebih mudah.