RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU...

19
-1- Menimbang : a. bahwa Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan dan merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan; b. bahwa Pedoman Pengorganisasian merupakan kumpulan ketentuan dasar dari perspektif organisasi yang berkaitan dengan aspek filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi personil, Orientasi, Pertemuan dan Pelaporan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b dan guna penyesuaian dari aspek regulasi sektoral maupun internal maka Peraturan Direktur Nomor 188/2960.28/08/2014 tanggal 20 Agustus 2014 tentang Pedoman Pengorganisasian Instalasi Sanitasi perlu ditinjau kembali. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan; 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah; PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Jl. Ki Hajar Dewantoro 80 Jebres Kotak Pos 187 Surakarta 57126 Telp. (0271) 641442 Fax. (0271)648920 E-mail : [email protected] Website : http://rsjd-surakarta.jatengprov.go.id PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 188 / 032.27 / 01 / 2018 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI SANITASI PADA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

Transcript of RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU...

Page 1: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-1-

Menimbang : a. bahwa Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang

memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan dan

merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk menentukan

dan melaksanakan kegiatan;

b. bahwa Pedoman Pengorganisasian merupakan kumpulan

ketentuan dasar dari perspektif organisasi yang berkaitan

dengan aspek filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja,

pola ketenagaan dan kualifikasi personil, Orientasi, Pertemuan

dan Pelaporan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a dan huruf b dan guna penyesuaian dari aspek

regulasi sektoral maupun internal maka Peraturan Direktur

Nomor 188/2960.28/08/2014 tanggal 20 Agustus 2014 tentang

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Sanitasi perlu ditinjau

kembali.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang Undangan;

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga

Kesehatan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah;

8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Organisasi Dan Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah

dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah;

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

RRUUMMAAHH SSAAKKIITT JJIIWWAA DDAAEERRAAHH SSUURRAAKKAARRTTAA Jl. Ki Hajar Dewantoro 80 Jebres Kotak Pos 187 Surakarta 57126 Telp. (0271) 641442 Fax. (0271)648920

E-mail : [email protected] Website : http://rsjd-surakarta.jatengprov.go.id

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR : 188 / 032.27 / 01 / 2018

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI SANITASI

PADA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PROVINSI JAWA TENGAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PROVINSI JAWA TENGAH

Page 2: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-2-

9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 97 Tahun 2008

tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah

Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang dan

Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta;

10. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 821.2/086/2015

tanggal 30 Januari 2015 tentang Pengangkatan / Penunjukan

Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI SANITASI PADA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Provinsi Jawa Tengah.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah

sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Tengah.

4. Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta yang selanjutnya disebut

RSJD Surakarta adalah Rumah Sakit Jiwa Daerah Klas A

Khusus milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

5. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

Provinsi Jawa Tengah;

6. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi

arah bagaimana sesuatu harus dilakukan dan merupakan hal

pokok yang menjadi dasar untuk menentukan dan

melaksanakan kegiatan;

7. Pedoman Pengorganisasian merupakan kumpulan ketentuan

dasar dari perspektif organisasi yang berkaitan dengan aspek

filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan

dan kualifikasi personil;

8. Instalasi Sanitasi adalah unit kerja yang memiliki tugas

menyelenggarakan kegiatan pengelolaan kesehatan lingkungan

dengan upaya monitoring penyehatan ruang bangunan dan

halaman rumah sakit, monitoring hygiene dan sanitasi

makanan minuman, monitoring penyehatan air bersih,

monitoring pengelolaan limbah, monitoring pengelolaan

laundry, pengendalian serangga, tikus dan binatang

pengganggu lainnya, monitoring dekontaminasi melalui

desinfeksi dan sterilisasi, pengamanan radiasi dan promosi

kesehatan lingkungan.

Page 3: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-3-

BAB II

RSJD SURAKARTA

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 2

RSJD merupakan unsur pendukung tugas Gubernur di Bidang

Pelayanan Kesehatan khususnya Kesehatan Jiwa, yang dipimpin

oleh seorang Direktur berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Gubernur melalui SEKDA.

Pasal 3

RSJD Surakarta mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

Pelayanan Kesehatan khususnya usaha Pelayanan Kesehatan Jiwa

dengan upaya penyembuhan, peningkatan, pencegahan, pelayanan

rujukan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penelitian

dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

Pasal 4

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3, RSJD menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan Kesehatan

Jiwa;

b. pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa;

c. penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan

pelaporan di bidang pelayanan Kesehatan Jiwa;

d. pelayanan medis Kesehatan Jiwa;

e. pelayanan penunjang medis dan non medis;

f. pelayanan keperawatan;

g. pelayanan rujukan;

h. pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan khususnya

kesehatan jiwa;

i. penelitian daan pengembanganserta pengabdian masyarakat;

j. pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, hukum,

hubungan masyarakat, organisasi dan tatalaksana, serta rumah

tangga perlengkapan dan umum.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 5

(1). Susunan Organisasi RSJD Surakarta terdiri dari:

a. Direktur;

b. Wakil Direktur Pelayanan Medis, membawahkan:

1. Bidang pelayanan Medis, membawahkan:

Page 4: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-4-

a) Seksi Pelayanan Rawat Inap dan Rujukan;

b) Seksi Pelayanan Rawat Jalan, Rehabilitasi Dan

Kesehatan Jiwa Masyarakat.

2. Bidang Keperawatan, membawahkan:

a) Seksi Keperawatan Rawat Inap dan Rujukan;

b) Seksi Keperawatan Rawat Jalan, Rehabilitasi dan

Kesehatan Jiwa Masyarakat.

3. Bidang Penunjang Medis, mebawahkan:

a) Seksi Penunjang Diagnostik;

b) Seksi Penunjang Non Diagnostik.

c. Wakil Direktur Administrasi, membawahkan:

1. Bagian Perencanaan, Pendidikan, Penelitian Dan

Pengembangan, membawahkan:

a) Subbagian Perencanaan, Monitoring Dan Evaluasi;

b) Subbagian Pendidikan, Penelitian Dan

Pengembangan.

2. Bagian Keuangan, membawahkan:

a) Subbagian Akuntansi;

b) Subbagian Perbendaharaan Daan Verifikasi.

3. Bagian Umum, mebawahkan:

a) Subbagian Kepegawaian, Tata Usaha Dan Hukum;

b) Subbagian Rumah Tangga dan Umum.

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2). Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin

oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur

Pelayanan medis.

(3). Bagian-bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin

oleh seorang kepala Bagian, berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur

Administrasi.

(4). Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh

Kepala Seksi , yang berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Bidang yang terkait.

(5). Subbagian-subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dipimpin oleh Kepala Subbagian, yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Bagian yang terkait.

(6). Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga

Fungsional senior sebagai ketua kelompok dan

bertanggungjawab kepada Direktur.

(7). Bagan Organisasi RSJD Surakarta sebagaimana tercantum

dalam Lampiran I merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

peraturan Direktur ini.

Page 5: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-5-

Bagian Ketiga

VISI, MISI, NILAI, MOTTO, TUJUAN, JANJI PELAYANAN,

MAKNA PIN

Pasal 6

VISI RSJD Surakarta adalah Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan

Jiwa Pilihan yang Profesional dan Berbudaya.

Pasal 7

MISI RSJD Surakarta adalah:

1. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu dan

terjangkau masyarakat;

2. Meningkatkan kualitas SDM dan menerapkan nilai-nilai budaya

kerja aparatur;

3. Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit yang

efektif dan efisien;

4. Membudayakan sikap dan prilaku karyawan dalam memberikan

pelayanan sesuai dengan nilai-nilai keluhuran budaya jawa dan

kearifan lokal.

Pasal 8

Nilai- nilai Budaya Kerja adalah PROAKTIF, yaitu:

P : Profesional dalam pelayanan;

R : Ramah dalam bersikap terhadap pelanggan;

O : Obyektif dalam penyampaian informasi;

A : Antusias dalam semangat kerja;

K : Kooperatif dalam kerjasama terpadu;

T : Target dalam pencapaian program;

I : Intensif dalam pelaksanaan tugas;

T : Favorit dalam kinerja unggulan rumah sakit.

Pasal 9

MOTTO RSJD Surakarta adalah “ MELAYANI LEBIH BAIK”

Pasal 10

TUJUAN RSJD Surakarta adalah :

1. Mewujudkan peningkatan derajat kesehatan jiwa masyarakat

yang optimal;

2. Mengmbangkan kualitas Sumber Daya manusia;

3. Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana rumah sakit;

4. Mewujudkan sikap dan prilaku pegawai sesuai dengan nilai-

nilai keluhuran budaya jawa dan kearifan lokal.

Pasal 11

JANJI PELAYANAN Pegawai RSJD Surakarta adalah: “ Kami

pegawai RSJD Surakarta, berjanji: melayani pelanggan secara

cepat, tepat, akurat dan memuaskan.

Page 6: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-6-

Pasal 12

MAKNA PIN adalah : Profesionalisme yang ikhlas, emosional yang

cerdas menuju pelayanan yang tuntas dan berkualitas.

BAB III

INSTALASI SANITASI

Bagian pertama

Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 13

(1). Instalasi Sanitasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

kegiatan pengelolaan kesehatan lingkungan dengan upaya

penyehatan lingkungan fisik, monitoring makanan dan

minuman, pengelolaan air bersih, pengelolaan limbah,

monitoring pengelolaan linen, pengendalian serangga dan

binatang pengganggu, monitoring dekontaminasi melalui

desinfeksi dan sterilisasi, pengamanan radiasi dan promosi

kesehatan lingkungan.

(2). Fungsi Instalasi Sanitasi meliputi :

a. Melaksanakan kegiatan monitoring penyehatan ruang

bangunan dan halaman rumah sakit;

b. Melaksanakan kegiatan monitoring higiene dan sanitasi

makanan dan minuman;

c. Melaksanakan kegiatan penyehatan air;

d. Melaksanakan kegiatan pengelolaan limbah;

e. Melaksanakan kegiatan monitoring pengelolaan tempat

pencucian linen (laundry);

f. Melaksanakan kegiatan pengendalian serangga, tikus dan

binatang pengganggu lainnya;

g. Melaksanakan kegiatan monitoring dekontaminasi melalui

desinfeksi dan sterilisasi;

h. Melaksanakan kegiatan monitoring pengamanan radiasi;

i. Melaksanakan kegiatan upaya promosi kesehatan

lingkungan.

Bagian Kedua

Struktur / Susunan Organisasi

Pasal 14

(1). Struktur/Susunan Instalasi Sanitasi terdiri dari:

a. Direktur;

b. Kepala Instalasi Sanitasi, mebawahi:

1. Laboratorium dan Promosi Kesehatan Lingkungan.

2. Pengelolaan Limbah dan Penyehatan Air.

3. Monitoring Sanitasi Ruang, Lingkungan dan

Pengendalian Binatang Pengganggu.

4. Monitoring Higiene Makanan / Minuman, Laundry,

Desinfeksi/ Sterilisasi dan Radiasi.

Page 7: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-7-

(2). Bagan Organisasi Instalasi Sanitasi sebagaimana tercantum

dalam Lampiran II merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari peraturan Direktur ini.

BAB IV

URAIAN JABATAN

Pasal 15

Uraian Jabatan Instalasi Sanitasi meliputi: Nama Jabatan, Uraian

Tugas, Tanggungjawab, Wewenang, Syarat Jabatan dan Hasil

Kerja.

Pasal 16

(1). Nama Jabatan : Kepala Instalasi Sanitasi

(2). Uraian Tugas pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi :

a. Pemimpin.

1) Menggerakkan pelaksanaan tugas-tugas pegawai pada

Instalasi Sanitasi.

2) Memberikan bimbingan teknis dan pembinaan kepada

pegawai yang bertugas pada Instalasi Sanitasi.

b. Perencanaan.

1) Merumuskan pengaturan pelaksanaan tugas-tugas

tenaga pegawai Instalasi Sanitasi.

2) Merencanakan dan mengajukan semua kebutuhan

untuk pelaksanaankegiatanInstalasi Sanitasi.

c. Pelaksanaan/Penyelenggaraan.

1) Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit

2) Higiene dan sanitasi makanan minuman

3) Penyehatan air

4) Pengelolaan limbah

5) Pengelolaan tempat pencucian linen (laundry)

6) Pengendalian serangga, tikus dan binatang

pengganggu lainnya.

7) Dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi

8) Pengamanan radiasi

9) Upaya promosi kesehatan kesehatan lingkungan

d. Pengawasan.

1) Memantau pelaksanaan tugas pegawai yang bekerja di

Instalasi sanitasi.

2) Menindaklanjuti hasil pengawasan

(3). Tanggungjawab pemangku jabatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) meliputi :

a. Kelancaran pelaksanaan tugas Instalasi Sanitasi.

b. Disiplin pegawai (pengisian evaluasi kinerja pegawai) di

bawahnya.

c. Pengurusan peralatan Instalasi Sanitasi.

Page 8: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-8-

(4). Wewenang pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi:

a. Menilai pelaksanaan tugas bawahannya.

b. Memberikan pertimbangan kepada atasan yeng berkaitan

dengan mutasi, sangsi, penempatan, cuti, promosi,

penghargaan pegawai pada Instalasi Sanitasi.

c. Melakukan langkah-langkah koordinatif hubungan kerja

fungsional dengan Bagian manajemen, semua Bidang dan

semua Instalasi kerja lainnya

(5). Syarat Jabatan pemangku jabatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) adalah:

a. Pendidikan minimal Sarjana Kesehatan Masyarakat (S1).

b. Pernah mengikuti Pelatihan Tenaga Kesehatan

Lingkungan/ Pengelolaan Sanitasi Rumah Sakit

c. Mampu kemampuan memimpin.

d. Mampu kemampuan mendelegasikan tugas.

e. Mampu kemampuan perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan dan evaluasi tugas-tugas di Instalasi Sanitasi.

f. Mampu kemampuan menganalisa masalah.

g. Mampu menggunakan APAR, melakukan BLS, Evaluasi dan

Hand Hygiene

(6). Hasil Kerja pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) adalah :

a. Program Kerja Instalasi Sanitasi.

b. Jadwal pelaksanaan kegiatan.

c. Rekomendasi hasil pemantauan sanitasi lingkungan.

d. Laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

e. Laporan penilaian kinerja staf.

f. Laporan eksternal ke luar RS

Pasal 17

(1). Nama Jabatan : Penanggung Jawab Laboratorium dan Promosi

Kesehatan Lingkungan

(2). Uraian Tugas pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi:

a. Melaksanakan pemeriksaan kualitas lingkungan fisika,

kimia dan mikrobiologi.

b. Melaksanakan pengambilan sampel untuk pemeriksaan

kualitas lingkungan.

c. Melaksanakan pemeriksaan kualitas air bersih dan air

minum.

d. Melaksanakan pemeriksaan kualitas air limbah.

e. Melaksanakan promosi kesehatan lingkungan

f. Melaksanakan administrasi kegiatan.

g. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan kedinasan

Page 9: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-9-

(3). Tanggungjawab pemangku jabatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) meliputi:

a. Pelaksanaan pemeriksaan kualitas lingkungan

b. Pelaksanaan pengambilan sampel

c. Pelaksanaan promosi kesehatan lingkungan

(4). Wewenang pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi :

a. Memberikan usulan kepada atasan yang berkaitan dengan

kegiatan kesehatan lingkungan.

b. Meminta bahan dan perangkat kerja sesuai dengan

kebutuhan pelaksanaan tugas.

c. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka

kegiatan kesehatan lingkungan

(5). Syarat Jabatan pemangku jabatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) adalah :

a. Pendidikan minimal D3 Kesehatan Lingkungan.

b. Pernah mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Sanitarian

Terampil.

c. Pernah mengikuti Diklat tentang Laboratorium Kesehatan

Lingkungan

d. Pernah mengikuti Diklat tentang Promosi Kesehatan

e. Pendidikan minimal D3 Kesehatan Lingkungan.

f. Pernah mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Sanitarian

Terampil.

g. Mampu melaksanakan pemeriksaan kualitas lingkungan

fisika, kimia dan mikrobiologi.

h. Mampu melaksanakan pengambilan sampel untuk

pemeriksaan kualitas lingkungan.

i. Mampu melaksanakan pemeriksaan kualitas air bersih dan

air minum.

j. Mampu melaksanakan pemeriksaan kualitas air limbah.

k. Mampu melaksanakan administrasi kegiatan.

l. Mampu melaksanakan Basic Life Support(BLS), Hand

Higiene, evaluasi bencana dan menggunakan Alat

Pemadam Api Ringan(APAR)

(6). Hasil Kerja pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) adalah

a. Hasil pemeriksaan kualitas lingkungan

b. Media Promosi Kesehatan Lingkungan

Pasal 18

(1). Nama Jabatan : Pengelolaan Limbah dan Penyehatan Air

(2). Uraian Tugas pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi :

a. Melakukan Pemantauan pengelolaan limbah padat medis

per ruangan

Page 10: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-10-

b. Melakukan Pemantauan pengelolaan limbah padat non

medis per ruangan

c. Melakukan Desinfeksi air bersih dan air limbah

d. Melakukan Registrasi pengambilan & pengiriman limbah

padat medis

e. Melaksanakan administrasi kegiatan

(3). Tanggungjawab pemangku jabatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) meliputi :

a. Pelaksanaan Pemantauan pengelolaan limbah padat medis

per ruangan

b. Pelaksanaan Pemantauan pengelolaan limbah padat non

medis per ruanganPelaksanaan promosi kesehatan

lingkungan

c. Pelaksanaan Desinfeksi air bersih dan air limbah

d. Pelaksanaan Registrasi pengambilan & pengiriman limbah

padat medis

(4). Wewenang pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi:

a. Memberikan usulan kepada atasan yang berkaitan dengan

kegiatan kesehatan lingkungan.

b. Meminta bahan dan perangkat kerja sesuai dengan

kebutuhan pelaksanaan tugas.

c. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka

kegiatan kesehatan lingkungan

(5). Syarat Jabatan pemangku jabatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) adalah :

a. Pendidikan minimal D3 Kesehatan Lingkungan.

b. Pernah mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Sanitarian

Terampil.

c. Pernah mengikuti Diklat Pengelolaan Limbah

d. Pernah mengikuti Diklat Penyehatan Air

e. MampuPemantauan Jaringan IPAL (Instalasi Pengolahan

Air Limbah)

f. Mampu Pemantauan pengelolaan limbah padat medis per

ruangan

g. Mampu Pemantauan pengelolaan limbah padat non medis

per ruangan

h. Mampu Desinfeksi air bersih dan air limbah

i. Mampu Registrasi pengambilan & pengiriman limbah padat

medis

j. Mampu mengadministrasikan kegiatan

k. Mampu melaksanakan Basic Life Support(BLS), Hand

Higiene, evaluasi bencana dan menggunakan Alat

Pemadam Api Ringan(APAR)

Page 11: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-11-

(6). Hasil Kerja pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) adalah

a. Hasil pemantauan kualitas lingkungan

b. Air bersih dan air limbah yang sudah ter disinfeksi

c. Registrasi pengambilan & pengiriman limbah padat medis

Pasal 19

(1). Nama Jabatan : Penanggung Jawab Monitoring Sanitasi

Ruangan, Lingkungan dan Pengendalian Binatang Pengganggu

(2). Uraian Tugas pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi :

a. Melakukan Pemantauan pemeliharaan taman dan

lingkungan luar

b. Melakukan Pemantauan Sanitasi ruang dan bangunan

c. Melakukan Survey kecoak

d. Melakukan Survey tikus, lalat & binatang pengganggu

lainnya

e. Melaksanakan administrasi kegiatan

(3). Tanggungjawab pemangku jabatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) meliputi:

a. Pelaksanaan Pemantauan pemeliharaan taman dan

lingkungan luar

b. Pelaksanaan Pemantauan Sanitasi ruang dan bangunan

c. Pelaksanaan Survey kecoak

d. Pelaksanaan Survey tikus, lalat & binatang pengganggu

lainnya

(4). Wewenang pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi:

a. Memberikan usulan kepada atasan yang berkaitan dengan

kegiatan kesehatan lingkungan.

b. Meminta bahan dan perangkat kerja sesuai dengan

kebutuhan pelaksanaan tugas.

c. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka

kegiatan kesehatan lingkungan

(5). Syarat Jabatan pemangku jabatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) adalah :

a. Pendidikan minimal D3 Kesehatan Lingkungan.

b. Pernah mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Sanitarian

Terampil.

c. Pernah mengikuti Diklat pengendalian Vektor dan Binatang

Pengganggu

d. Pernah mengikuti Diklat inspeksi ruangan dan lingkungan

e. Mampu melakukan Pemantauan pemeliharaan taman dan

lingkungan luar

f. Mampu melakukan Pemantauan Sanitasi ruang dan

bangunan

g. Mampu melakukan Survey kecoak

Page 12: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-12-

h. Mampu melakukan Survey tikus, lalat & binatang

pengganggu lainnya

i. Mampu melaksanakan administrasi kegiatan

j. Mampu melaksanakan Basic Life Support(BLS), Hand

Higiene, evaluasi bencana dan menggunakan Alat

Pemadam Api Ringan (APAR)

(6). Hasil Kerja pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) adalah

a. Hasil pemantauan kualitas lingkungan

b. Survey kecoak

c. Survey tikus, lalat & binatang pengganggu lainnya

Pasal 20

(1). Nama Jabatan : Penanggung Jawab Monitoring Higiene

Makanan, Minuman, Laundry, Desinfeksi, Sterilisasi dan Radiasi

(2). Uraian Tugas pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi :

a. Melakukan Pemantauan Sanitasi Makanan dan Minuman

b. Melakukan Pemantauan Sanitasi Laundry

c. Melakukan Pemantauan Desinfeksi/ Sterilisasi Peralatan

Medis

d. Melakukan Pemantauan Radiasi

e. Melaksanakan administrasi kegiatan

f. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan kedinasan

(3). Tanggungjawab pemangku jabatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) meliputi :

a. Pelaksanaan Pemantauan Sanitasi Makanan dan Minuman

b. Pelaksanaan Pemantauan Sanitasi Laundry

c. Pelaksanaan Pemantauan Desinfeksi/ Sterilisasi Peralatan

Medis

d. Pelaksanaan Pemantauan Radiasi

(4). Syarat Jabatan pemangku jabatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) adalah:

a. Pendidikan minimal D3 Kesehatan Lingkungan.

b. Pernah mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Sanitarian

Terampil.

c. Pernah mengikuti Diklat Monitoring Higiene Makanan,

Minuman, Laundry, Desinfeksi, Sterilisasi dan Radiasi

d. Mampu melakukan Pemantauan Sanitasi Makanan dan

Minuman

e. Mampu melakukan Pemantauan Sanitasi Laundry

f. Mampu melakukan Pemantauan Desinfeksi/ Sterilisasi

Peralatan Medis

g. Mampu melakukan Pemantauan Radiasi

h. Mampu melakukan administrasi kegiatan

i. Mampu melakukan tugas lain yang berkaitan dengan

kedinasan

Page 13: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-13-

j. Mampu melaksanakan Basic Life Support(BLS), Hand

Higiene, evaluasi bencana dan menggunakan Alat

Pemadam Api Ringan(APAR)

(5). Hasil Kerja pemangku jabatan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) adalah

a. Hasil Pemantauan Sanitasi Makanan dan Minuman

b. Hasil Pemantauan Sanitasi Laundry

c. Hasil Pemantauan Desinfeksi/ Sterilisasi Peralatan Medis

d. Hasil Pemantauan Radiasi

BAB V

TATA HUBUNGAN KERJA

Pasal 21

(1). Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Instalasi

Sanitasi berhubungan dengan unit kerja / institusi lain guna

menunjang pelaksanaan tugasnya.

(2). Bagan Tata Hubungan Kerja Instalasi Sanitasi sebagaimana

tercantum dalam Lampiran III merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari peraturan Direktur ini.

BAB VI

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pasal 22

(1). Pola Ketenagaan dan kualifikasi personil adalah model

penetapan ketenagaan yang meliputi: jumlah, komposisi, jenis

kualifikasi dan kategori personil;

(2). Pola ketenagaan dan kualifikasi personil sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan Analisis Beban

Kerja;

(3). Analisis Beban Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja

dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya

membagi dengan kapasitas kerja perorangan per satuan

waktu;

(4). Jumlah kebutuhan personil dalam suatu unit kerja dihitung

berdasarkan rumus yang telah ditentukan.

(5). Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Instalasi Sanitasi yang

tercantum dalam lampiran IV merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Direktur ini.

Page 14: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-14-

BAB VII

KEGIATAN ORIENTASI

Pasal 23

(1). Kegiatan Orientasi merupakan proses pengenalan kepada

pegawai baru untuk mengetahui lingkungan tempat kerjanya ;

(2). Kegiatan Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertujuan agar pegawai baru dapat segera menyesuaikan diri

dan memahami tugas –tugas yang akan dikerjakan.

(3). Ketentuan lebih lanjut kegiatan Orientasi akan diatur dalam

petunjuk teknis yang meliputi : waktu, materi dan jadwal

orientasi.

BAB VIII

PERTEMUAN

Pasal 24

(1). Guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan

diadakan pertemuan yang berupa rapat-rapat;

(2). Rapat – rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

rapat rutin dan rapat insedentil.

(3). Ketentuan mengenai waktu, materi dan jadwal rapat akan

diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis.

BAB IX

PELAPORAN

Pasal 25

(1). Penyusunan laporan pada Instalasi Sanitasi meliputi : Laporan

Harian, Laporan Bulanan, Laporan Triwulan dan Laporan

Semester.

(2). Laporan Harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. Checklist monitoring Penyehatan Ruang dan Bangunan

b. Checklist monitoring taman dan lingkungan luar gedung

c. Checklist monitoring pengelolaan sampah medis, non

medis, survey jentik

(3). Laporan Bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan laporan hasil rekapitulasi dari seluruh kegiatan

harian dalam periode satu bulan. Laporan bulanan dibuat dan

ditanda tangani oleh Kepala Instalasi Sanitasi, selanjutnya akan

dilaporkan kepada Direktur RS Jiwa Daerah Surakarta untuk

mendapatkan rekomendasi dan tindak lanjut, Laporan bulanan

dimaksud meliputi

a. Laporan Kinerja/Kegiatan Bulanan

b. Laporan Kegiatan Hasil Pemantauan Kualitas Lingkungan

Instalasi Sanitasi

c. Laporan Indikator Mutu

Page 15: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-15-

(4). Laporan Triwulan sebagimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. Laporan hasil Analisa PDSA Indikator Mutu

b. Laporan neraca limbah B3 ke KLH

c. Laporan realisasi kegiatan penyimpanan limbah B3 ke

Menlhk, DLH Prov Jateng, DLH Kota Surakarta dan Kepala

Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa

(5). Laporan Semester sebagimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi : Laporan 6 bulanan UKL UPL

(6). Laporan Tahunan sebagimana dimaksud pada ayat (1) adalah

laporan yang berisi tentang rekapitulasi kegiatan dalam periode

Januari sampai dengan Desember pada tahun tertentu. Hasil

laporan ditandatangani oleh Kepala Instalasi Sanitasi,untuk

selanjutnya dilaporkan kepada Direktur RS Jiwa Daerah

Surakarta untuk mendapatkan rekomendasi dan tindak lanjut.

Laporan Tahunan dimaksud, meliputi Laporan evaluasi

program kerja

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Pada saat Peraturan Direktur ini berlaku:

Peraturan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Nomor

188/2960.28/08/2014 tanggal 20 Agustus 2014 tentang Pedoman

Pengorganisasian Instalasi Sanitasi dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Pasal 27

Peraturan Direktur ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan Di : Surakarta Pada Tanggal : 03 Januari 2018

---------------------------------------------- DIREKTUR RS. JIWA DAERAH SURAKARTA

PROVINSI JAWA TENGAH

R. BASOEKI SOETARDJO

Page 16: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-16-

DIREKTUR

WADIR

PELAYANAN

MEDIS

WADIR ADMINISTRASI

BIDANG PELAYANAN

MEDIS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIO-

NAL

BAGIAN

PERENCANAAN, PENDIDIKAN,

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BIDANG KEPERAWAT-

AN

BIDANG PENUNJANG

MEDIS

BAGIAN

KEUANGAN

BAGIAN

UMUM

SEKSI

PELAYANAN RAWAT INAP

DAN RUJUKAN

SEKSI PELAYANAN

RAWAT JALAN, REHABILITASI

DAN KESEHATAN JIWA

MASYARAKAT

SEKSI

KEPERAWATAN RAWAT INAP

DAN RUJUKAN

SEKSI KEPERAWATAN

R. JALAN, REHABILITASI

DAN KESEHATAN JIWA

MASYARAKAT

SEKSI

PENUNJANG DIAGNOSTIK

SEKSI

PENUNJANG NON

DIAGNOSTIK

SUBBAGIAN

PERENCANAA, MONITORING

DAN EVALUASI

SUBBAGIAN

PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

SUBBAGIAN

AKUNTANSI

SUBBAGIAN

PERBENDAHARAAN DAN

VERIFIKASI

SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN TATA USAHA, DAN HUKUM

SUBBAGIAN

RUMAH TANGGA DAN UMUM

BAGAN ORGANISASI

RS. JIWA DAERAH SURAKARTA

PROVINSI JAWA TENGAH

LAMPIRAN I

PERATURAN DIREKTUR

NOMOR : 188 / 032.27 / 01 / 2018

TANGGAL : 03 Januari 2018

DIREKTUR RS. JIWA DAERAH SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

R. BASOEKI SOETARDJO

Page 17: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-17-

BAGAN ORGANISASI

INSTALASI SANITASI

LAMPIRAN II

PERATURAN DIREKTUR

NOMOR : 188 / 032.27 / 01 / 2018

TANGGAL : 03 Januari 2018

DIREKTUR RS. JIWA DAERAH SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

R. BASOEKI SOETARDJO

DIREKTUR

KA INSTALASI

SANITASI

MONITORING SANITASI RUANG, LINGKUNGAN

&PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

LABORATORIUM &

PROMOSI KESEHATAN

LINGKUNGAN

PENGELOLAAN LIMBAH &

PENYEHATAN AIR

MONITORING HIGIENE

MAKANAN/ MINUMAN,

LAUNDRY, DESINFEKSI/

STERILISASI & RADIASI

Page 18: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-18-

BAGAN TATA HUBUNGAN KERJA

INSTALASI SANITASI

LAMPIRAN III

PERATURAN DIREKTUR

NOMOR : 188 / 032.27 / 01 / 2018

TANGGAL : 03 Januari 2018

Keterangan :

Kepala Instalasi Kesehatan Sanitasi bertanggung jawab langsung kepada Direktur.

Kepala Instalasi Sanitasi dalam melaksanakan tugas yang berhubungan dengan urusan

administrasi, keuangan dan sarana berkoordinasi dengan Kasubag Tata Usaha,

Kasubag. Perbendaharaan & Verifikasi, Kasubag PME, Kasubag. Rumah Tangga serta

Instalasi Pemeliharaan Sarana.

Kepala Instalasi Sanitasi dalam melaksanakan tugas fungsional berkoordinasi dengan

Semua Kepala Instalasi dan semua Kepala Ruang

Semua Kepala Instalasi dan semua Kepala Ruang mempunyai kedudukan dan

tanggung jawab yang sama dalam melaksanakan program kerja Instalasi Sanitasi

sesuai dengan keterkaitan masing-masing.

DIREKTUR RS. JIWA DAERAH SURAKARTA

PROVINSI JAWA TENGAH

R. BASOEKI SOETARDJO

Direktur

- Kabid Penunjang Medik

- Kasi Penunjang Non

Diagnostik

Kepala Instalasi Sanitasi

- Kepala Instalasi

- Kepala Ruang

Page 19: RUUMMAAH S SAAKKIITT JIIWW AA DDAEERRAAHH SSUU …wbk.rsjd-surakarta.jatengprov.go.id/wp-content/... · filosofis, organisatoris , tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi

-19-

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

PERSONIL INSTALASI SANITASI

LAMPIRAN IV

PERATURAN DIREKTUR

NOMOR : 188 / 032.27 / 01 / 2018

TANGGAL : 03 Januari 2018

Perhitungan dengan metode umum untuk kebutuhan pegawai di Instalasi kesehatan jiwa

masyarakat menggunakan acuan dasar data pegawai yang ada serta peta dan uraian

jabatan. Penghitungan Pola Ketenagaan adalah

NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKAT JUMLAH

KEBUTUHAN

Ka. Instalasi SKM/SKL/ST KIMIA,

LINGKUNGAN,

SIPIL

Diklat Tenaga

Kesehatan Lingkungan

Rumah Sakit

1 orang

Fungsional

Sanitarian

D3 Diklat Tenaga

Kesehatan Lingkungan

Rumah Sakit

5 orang

DIREKTUR RS. JIWA DAERAH SURAKARTA

PROVINSI JAWA TENGAH

R. BASOEKI SOETARDJO