Rumus PBB

2
Rumus PBB = 0,5% x tarif tetap Keterangan singkatan yang digunakan dalam perhitungan PBB. PBB = Pajak bumi dan bangunan. NJOP = Nilai jual objek pajak. NJKP = Nilai jual kena pajak. NJOTKP = Nilai jual objek tidak kena pajak NJOPTK batas minimal NJOP yang menurut ketentuan UU tidak dikenakan pajak. NJOPTKP ditetapkan setinggi-tingginya Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk setiap wajib pajak. Besarnya NJOPTKP untuk setiap daerah kabupaten/kota, ditetapkan oleh Kepala Kanwil Ditjen Pajak atas nama Menteri Keuangan berdasarkan pendapat Pemda setempat. Apabila seorang wajib pajak memiliki beberapa objek pajak, maka yang diberikan NJOPTKP hanya salah satu objek pajak yang mempunyai nilai jual paling besar. Sedangkan objek pajak lainnya tetap dikenakan secara penuh tanpa dikurangi dengan NJOPTKP. Dalam perhitungan berapa besar pajak bumi dann bangunan yang dikenakan pada siwajib pajak kita juga menggunakan sebuah rumus. Rumus penghitungan PBB = Tarif x NJKP Jika NJKP = 40% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB = 0,5% x 40% x (NJOP – NJOPTKP) = 0,2%x(NJOP-NJOPTKP) Jika NJKP = 20% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB = 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP) = 0,1 %x (NJOP -NJOPTKP) Contoh soal. Bapak S di blok C perumahan Pulogebang Kirana mempunyai bangunan 119 m2 diatas tanah 120 m2. Berapa PBB tahun 2015 yang harus dibayar? Jawabnya: NJOP tanah tahun 2015 sebesar Rp 4.155.000/m2 NJOP bangunan tahun 2015 sebesar Rp. 2.625.000/m2 Jumlah NJOP tanah 120 x Rp 4.155.000 = Rp. 498.600.000 (A) Jumlah NJOP bangunan 119 x Rp 2.625.00 = Rp. 312.375.00 (B) NJOP dasar pengenaan PBB = A + B = Rp. 810.975.000 NJOPTKP = Rp. 15.000.000 NJOP untuk perhitungan PBB = NJOP dasar pengenaan PBB dikurangi NJOPTKP = Rp. 810.975.000 - Rp.15.000.000 = Rp.795.975.000.- NJKP = 20% x (NJOP untuk perhitungan PBB) = 20% x Rp. 795.975.000 = Rp. 159.195.000

description

rms

Transcript of Rumus PBB

Page 1: Rumus PBB

Rumus PBB = 0,5% x tarif tetapKeterangan singkatan yang digunakan dalam perhitungan PBB. PBB = Pajak bumi dan bangunan. NJOP = Nilai jual objek pajak. NJKP = Nilai jual kena pajak. NJOTKP = Nilai jual objek tidak kena pajak 

NJOPTK batas minimal NJOP yang menurut ketentuan UU  tidak dikenakan pajak.

NJOPTKP ditetapkan setinggi-tingginya Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk setiap wajib pajak.

Besarnya NJOPTKP untuk setiap daerah kabupaten/kota, ditetapkan oleh Kepala Kanwil Ditjen Pajak atas nama Menteri Keuangan berdasarkan pendapat Pemda setempat.

Apabila seorang wajib pajak memiliki beberapa objek pajak, maka yang diberikan NJOPTKP hanya salah satu objek pajak yang mempunyai nilai jual paling besar. Sedangkan objek pajak lainnya tetap dikenakan secara penuh tanpa dikurangi dengan NJOPTKP.

Dalam perhitungan berapa besar pajak bumi dann bangunan yang dikenakan pada siwajib pajak    kita juga menggunakan sebuah rumus.Rumus penghitungan PBB = Tarif x NJKP Jika NJKP = 40% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB= 0,5% x 40% x (NJOP – NJOPTKP)= 0,2%x(NJOP-NJOPTKP) Jika NJKP = 20% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB= 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP)= 0,1 %x (NJOP -NJOPTKP)

Contoh soal.

Bapak S di blok C perumahan Pulogebang Kirana mempunyai bangunan 119 m2 diatas tanah 120 m2. Berapa PBB tahun 2015 yang harus dibayar?

Jawabnya:NJOP tanah tahun 2015 sebesar Rp 4.155.000/m2NJOP bangunan tahun 2015 sebesar Rp. 2.625.000/m2Jumlah NJOP tanah 120 x Rp 4.155.000 = Rp. 498.600.000 (A)Jumlah NJOP bangunan 119 x Rp 2.625.00 = Rp. 312.375.00 (B)NJOP dasar pengenaan PBB = A + B = Rp. 810.975.000NJOPTKP = Rp. 15.000.000NJOP untuk perhitungan PBB = NJOP dasar pengenaan PBB dikurangi NJOPTKP = Rp. 810.975.000 - Rp.15.000.000 = Rp.795.975.000.-NJKP = 20% x (NJOP untuk perhitungan PBB)          = 20% x Rp. 795.975.000          = Rp. 159.195.000

PBB yang harus dibayar0,5 % x Rp. 159.195.000= Rp.795.975. (tujuh ratus sembilan puluh lima ribu sembilan ratus tujuh puluh lima)