Rumput Juga Bisa sebagai Pemutih Gigi
-
Upload
sherwin-armanda -
Category
Documents
-
view
180 -
download
5
Transcript of Rumput Juga Bisa sebagai Pemutih Gigi
Karya Tulis Populer
Rumput Juga Bisa sebagai
Pemutih Gigi (Bleaching)
Pemanfaatan tumbuhan
sebagai obat tradisional merupakan
warisan nenek moyang dan dengan
landasan empirik telah digunakan
dalam kurun waktu yang lama.
Pengolahannya dilakukan secara
sederhana dan tradisional, sehingga
obat tradisional lebih mudah diterima
masyarakat karena merupakan bagian
kebudayaan bangsa.
Saat ini memutihkan gigi
sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
Pemutihan gigi yang dalam dunia
kedokteran gigi lebih dikenal dengan
sebutan bleaching merupakan salah
satu upaya yang dilakukan untuk
membuat gigi tampak lebih putih.
Sayangnya bahan yang digunakan
untuk memutihkan gigi hingga saat ini
masih banyak yang bersifat racun
terhadap jaringan rongga mulut.
Padahal dengan eksplorasi bahan alam
tradisional yang banyak terdapat di
Indonesia, didapatkanlah satu tanaman
yang aman dimanfaatkan sebagai
pemutih gigi.
Dimasyarakat selama ini
rumput-rumputan termasuk tanaman
yang tidak menguntungkan dan tidak
memiliki nilai ekonomis bagi manusia.
Namun belum lama ini ditemukan
tanaman jenis rerumputan yang dapat
dimanfaatkan dalam bidang kesehatan
berupa rumput glagah (Saccharum
Spontaneum L.). Jenis rerumputan ini
mengandung senyawa bioaktif
saponin.
Glagah mudah ditemukan di
pinggiran jalan, seperti tanaman
ilalang, bedanya batang lebih besar
dan tinggi, serta ujungnya ada bunga
putih. Glagah tumbuhnya berumpun
dan antara buluh yang satu dengan
buluh yang lainya berjarak. Besar
buluhnya mempunyai ukuran sebesar
ukuran ibu jari. Tinggi tiap-tiap
buluhnya sampai 3 m yang setiap
buluhnya ditutupi sejenis zat lilin yang
warnanya keputihan, terutama pada
bagian bawah dan bagian yang masih
muda. Warna pelepah biasanya
keunguan dan ada pula yang berwarna
hijau.
Selama ini pemutih gigi yang
sering digunakan berasal dari bahan
kimia yang pada dasarnya baik untuk
memutihkan gigi. Kebanyakan
pemutih kimia mengandung peroksida,
setelah gigi jadi putih, ada bagian gigi
yang porous atau hilang. Itu
menyebabkan kemungkinan masuknya
Karya Tulis Populer
bahan-bahan berwarna yang lebih
parah. Selain itu memiliki efek
samping yang dapat menyebabkan gigi
menjadi korosif, rapuh dan sensitif.
Berbeda halnya dengan glagah
(Saccharum Spontaneum L.) yang zat
aktifnya bekerja dengan mengikat zat
warna secara alami dengan cara
adanya busa yang ditimbulkan oleh
saponin tersebut. Adapun zat sulfoksi
dan alfa Hydroxy acid (AHA). Asam
tersebut yang membuat larutan bersifat
asam namun cukup aman bagi mulut.
Meskipun rumput Glagah
mengandung sukrosa (gula) yang
cukup berbahaya karena sukrosa itu
menjadi makanan bakteri rongga
mulut sehingga dapat menimbulkan
lubang pada gigi. Tapi, karena ada
kadungan seperti flavonoid atau
saponin, menyebabkan bakteri tidak
suka pada sukrosa yang ada di dalam
glagah tadi.
Glagah sangat aman
digunakan, ini didasarkan pada hasil
uji UBKUR (Uji Biologis Kematian
udang Renik) untuk mengetahui kadar
keamanan glagah, ditemukan bahwa
ekstrak glagah tidak bersifat letal
(menimbulkan kematian) terhadap
hewan tersebut. Reaksi toksisitas juga
tidak ditemukan kala bahan alami ini
diujikan pada tikus. Disimpulkan
glagah tidak mengandung racun,
karena tidak menimbulkan reaksi
toksisitas akut sistemik, tidak terdapat
kematian pada hewan coba dan juga
tidak menimbulkan kelainan pada
lambung, lever, ginjal, sampai jantung.
Dari uji sel jaringan, sel-sel yang
serupa dengan gusi pun kalau kena
tidak mati. Sementara pemutih yang
dipakai selama ini, apalagi pemutih
yang digunakan bebas di rumah,
sangat merusak jaringan penyangga
gigi seperti gusi.
Glagah digunakan sebagai
pemutih gigi hanya untuk external
discoloration (yang sifatnya dari luar),
misalnya akibat makanan dan
minuman. Untuk ID, akibat antibiotika
atau keturunan misalnya, agak sulit.
Selama ini, belum ada satu metode
pemutihan apa pun yang cocok untuk
ID. Karena kerusakan pada gigi sudah
sampai dibagian dalam, kualitas
emailnya pun sudah sangat buruk.
Jadi, kalau kita ambil bagian berwarna
dari gigi, pasti ada lebih banyak
bagian-bagian lain yang terambil.
Akibatnya, ada bagian-bagian gigi
yang kosong. Kalaupun bisa, sifatnya
sangat temporer.
Karya Tulis Populer
Hal ini dapat mematahkan
pandangan awal bahwa perawatan gigi
yang terkenal sangat mahal, kini sudah
tidak lagi. Dimana rumput Glagah
mampu memberikan nilai surplus
sendiri sebagai salah satu perawatan
gigi dengan biaya yang murah dan
efek samping yang kecil.
Daftar Pustaka
Anastasia, Astrid. (20 Mei 2009). Ramuan
Pemutih Gigi. http://www.kompas.com. 30
Agustus 2008. Makassar
Wijayajusuma, H.,(1996), Tanaman
Berkhasiat Obat di Indonesia, Penerbit
Kartini, Jakarta, 2.
Margie. (20 Agustus 2008). Glagah Sang
Pemutih Gigi.
http ://theworldofmargie.wordpress.com . 1
Oktober 2009. Makassar