Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

56
i PENGARUH MEDIA DAN UKURAN ANAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS SAPIHAN ARWOB (Dodonea Sp) Oleh KOSTANTINA RUMPAIDUS PROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI 2009

description

mangrove

Transcript of Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

Page 1: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

i

PENGARUH MEDIA DAN UKURAN ANAKAN TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN KUALITAS SAPIHAN ARWOB

(Dodonea Sp)

Oleh

KOSTANTINA RUMPAIDUS

PROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS NEGERI PAPUA

MANOKWARI

2009

Page 2: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

ii

PENGARUH MEDIA DAN UKURAN ANAKAN TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN KUALITAS SAPIHAN ARWOB

(Dodonea Sp)

KOSTANTINA RUMPAIDUS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan Pada Fakultas Kehutanan

Universitas Negeri Papua

PROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTAN

JURUSAN BUDIDAYA HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS NEGERI PAPUA

MANOKWARI

2009

Page 3: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

iii

RINGKASAN

Kostantina. Rumpaidus, Pengaruh Media Dan Ukuran Anakan Terhadap

Pertumbuhan Dan Kualitas Sapihan Arwob (Dodonea Sp) Dibawah Bimbingan

Ir. Widodo M. P dan Nuni Ferawati S.Hut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media dan ukuran

anakan (jumlah daun) terhadap pertumbuhan dan kualitas sapihan arwob

(Dodonea Sp). Penelitian ini dilaksanakan di Amban yang berlangsung selama 2

bulan dari tanggal 20 Agustus sampai 15 Oktober 2008, menggunakan metode

deskriptif dengan teknik observasi dimana semai yang digunakan sebanyak 90.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanah tanpa perlakuan dan

media tanah + pasir + pupuk kandang memberikan pengaruh yang sama terhadap

pertumbuhan dan kualitas yang terbaik terhadap persen hidup, pertumbuhan tinggi

pertumbuhan diameter dan kekokohan semai arwob (Dodonea Sp).

Ukuran semai tidak memberikan pengaruh terhadap persen hidup,

pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter dan kekokohan semai arwob

(Dodonea Sp).

Page 4: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

iv

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PENGARUH MEDIA DAN UKURAN ANAKAN

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS

SAPIHAN ARWOB ( Dodonea Sp)

NAMA : KOSTANTINA RUMPAIDUS

NIM : 200345022

FAK/JURUSAN : KEHUTANAN/ BUDIDAYA HUTAN

Menyetujui :

Komisi Pembimbing

Ir. Widodo, M.P Nuni Ferawati, S.Hut

Ketua Anggota

Mengetahui :

Ketua Jurusan Budidaya Hutan Dekan Fakultas Kehutanan

Nuni Ferawati, S. Hut Ir. Rudi A. Maturbongs, M.Si

Tanggal Lulus : 31 Juli 2009.

Page 5: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Manokwari pada tanggal 11 Januari 1985, yang

merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari Ayah bernama Abner

Rumpaidus dan Ibu bernama Paulina Baransano.

Tahun 1989 penulis mengawali pendidikan di TK Bayangkari Biak. Pada

tahun 1991 penulis melanjutkan studi di Sekolah Dasar Negeri 01 Biak. Tahun

1997 penulis melanjutkan ke sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Yayasan

Pendidikan Kristen Biak. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan studi di sekolah

menengah Umum Negeri 2 Biak dan tamat pada tahun 2003.

Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas

Kehutanan Universitas Negeri Papua Jurusan Budidaya Hutan dan Program Studi

Budidaya Hutan melalui jalur SPMB.

Page 6: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis naikkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih

dan anugerah-Nya sehingga tulisan ini dapat terselesaikan. Tulisan yang berjudul

Pengaruh Media dan Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas

Sapihan Arwob (Dodonea Sp). merupakan salah satu syarat dalam memperoleh

gelar sarjana pada Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

setulus - tulusnya kepada Bapak Ir Wododo M.P. dan Ibu Nuni Ferawati S.Hut.

selaku pembimbing yang bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam

penyelesaian tulisan ini.

Ucapan terima kasih juga penulis ingin sampikan kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Papua, Dekan Fakultas Kehutanan, Ketua

Jurusan dan Program Studi Budidaya Hutan dan seluruh staf atas bantuan

dan fasilitas yang diberikan pada penulis dalam menyelesaikan studi di

Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua.

2. Bapak Agustinus Murdjoko yang bersedia menjadi dosen wali dan seluruh

dosen Budidaya Hutan atas dukungannya.

3. Bapak Ir. A. Rumbino M.P, Bapak Nunang L May S.Hut, Ibu Aditya

Rahmadaniarti S.Hut dan Bapak Jimmi Wanma S.Hut atas masukan-

masuknnya.

4. Bapak Petrus Baransano sekeluarga, Bapak Jonatan Rumere sekeluarga

dan Bapak Onesimus Kambuaya sekeluarga, Bapak Beni Rumsayor

sekeluarga, Bapak Mambraku sekeluarga, Bapak Maikel Baransano,

Page 7: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

vii

Bapak Marten Rumpaidus sekeluarga dan Bapak Jefri Sapan sekeluarga

atas perhatian nasihat dan doanya.

5. Kakak – kakakku : Abigael, Sira, Mercy, Ani, Yunus, Yeni, Male, Hagar,

Anton, Eko, Yasinta dan Dita atas dukungan doa dan semangat serta

materi yang sangat membantu.

6. Sahabat - sahabat seperjuanganku yang terkasih : Selviana, Yunita, Heidi,

Arin, Jeverson, Afizah, Arfanita, Ona, Teo, Ulis, Chaki, Nakin, Astri,

Soni, Eding, Diana serta anak-anak Fandrig (Forester 2003) atas

kekompakannya.

7. Adik - adik kost tercinta : Meri, Novita, Yuli, Orpa Ulan, Orgenes,

Glen,Delila dan Novel atas dukungan semangatnya.

Tulisan ini merupakan penghargaan khusus buat yang terkasih Bapak dan

Mama serta adik- adikku Berto, Maria dan Samuel tak lupa kekasihku,

Demianus yang tak jemu berdoa dan selalu mengasihi serta memberikan

semangat juangku. Kalian adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan bagiku.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, sehingga

kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Besar harapan

penulis kirannya tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Manokwari, 31 Juli 2009

Penulis

Page 8: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL

RINGKASAN ….. ................................................................................................ … i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x

PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................................... 1

Masalah .......................................................................................................... 2

Tujuan dan Manfaat ....................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA

Risalah Umum Arwob (Dodonea Sp) ............................................................ 4

Persemaian ..................................................................................................... 5

Media Persemaian ........................................................................................... 6

Peranan Media Terhadap Pertumbuhan Semai .............................................. 6

Pertumbuhan Tanaman ................................................................................... 10

Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Semai .............................. 11

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu ......................................................................................... 13

Bahan dan Alat .............................................................................................. 13

Metode Penelitian ........................................................................................... 13

Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 13

Variabel Pengamatan ..................................................................................... 15

Analisis Data .................................................................................................. 16

Page 9: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

ix

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persen Hidup Semai ........................................................................................ 17

Pengaruh Media Sapih terhadap Persen Hidup Semai Arwob ........................ 18

Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Persen Hidup ........................................ 19

Pertambahan Tinggi Sapihan Arwob .............................................................. 21

Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Tinggi Semai Arwob ........... 22

Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Tinggi Sapihan Arwob ......................... 23

Pertumbuhan Diameter Sapihan Arwob.......................................................... 25

Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Diameter Semai Arwob ....... 26

Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Diameter Sapihan Arwob ..................... 27

Kekokohan Semai ........................................................................................... 29

Pengaruh Media Sapih Terhadap Kekokohan Semai Arwob .......................... 30

Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Kekokohan Sapihan Arwob .................. 32

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ..................................................................................................... 34

Saran ................................................................................................................ 34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

x

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Rata- rata Persen Hidup Sapihan Arwob (Dodonea Sp), Pada Berbagai

Media Dan Ukuran Anakan ........................................................................... 16

2. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Persen Hidup Semai Arwob ......... 17

3. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Persen Hidup .......................... 18

4. Rata - rata Pertumbuhan Tinggi Sapihan Arwob (Dodonea Sp), Pada

Berbagai Media Dan Ukuran Anakan ............................................................. 20

5. Rata- rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Tinggi

Semai Arwob .................................................................................................... 21

6. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Tinggi

Sapihan Arwob ............................................................................................... 22

7. Rata- rata Pertumbuhan Diameter Sapihan Arwob (Dodonea Sp), Pada

Berbagai Media Dan Ukuran Anakan .............................................................. 24

8. Rata- rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuha Diameter

Semai Arwob ..................................................................................................... 25

9. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Diameter

Sapihan Arwob .................................................................................................. 26

10. Rata- rata Kekokohan Semai (Dodonea Sp) Pada Berbagai Media Dan

Ukuran Anakan ................................................................................................. 27

11. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Kekokohan Semai Arwob ............ 29

12. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Kekokohan Sapihan

Arwob ............................................................................................................... 30

Page 11: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

xi

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Rata- rata Persen Hidup Sapihan Arwob (Dodonea Sp), Pada Berbagai

Media dan Ukuran Anakan. Selama 8 Minggu .................................................. 16

2. Rata- rata Pengaruh Media Sapihan Terhadap Persen Hidup Semai

Arwob (Dodonea Sp). Selama 8 Minggu ............................................................ 17

3. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Persen Hidup Sapihan

Arwob (Dodonea Sp). Selama 8 Minggu ........................................................... 19

4. Rata-rata Pertumbuhan Tinggi Sapihan Arwob (Dodonea Sp), Pada

Berbagai Media dan Ukuran Anakan Selama 8 Minggu. .................................. 20

5. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Tinggi Semai Arwob

(Dodonea Sp), Selama 8 Minggu. ....................................................................... 21

6. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Tinggi

Sapihan Arwob (Dodonea Sp). Selama 8 Minggu ............................................. 22

7. Rata-rata Pertumbuhan Diameter Sapihan Arwob (Dodonea Sp), Pada

Berbagai Media dan Ukuran Anakan Selama 8 Minggu .................................. 24

8. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Diameter Semai Arwob

(Dodonea Sp). Selama 8 Minggu ....................................................................... 25

9. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Diameter

Sapihan Arwob (Dodonea Sp). Selama 8 Minggu ............................................. 26

10. Rata- rata Kekokohan Semai Arwob (Dodonea Sp), Pada Berbagai

Media dan Ukuran Anakan Selama 8 Minggu ................................................... 28

11. Rata-Rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Kekokohan Semai Arwob

(Dodonea Sp). Selama 8 Minggu. ..................................................................... 29

12. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Kekokohan Sapihan

Arwob (Dodonea Sp). Selama 8 Minggu ........................................................... 30

.

Page 12: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Rata-rata Persen Hidup (%), Sapihan Arwob Pada Berbagai Media

dan Ukuran Anakan ...................................................................................... 36

2. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Persen Hidup (%) Semai

Arwob............................................................................................................ 36

3. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Arwob Terhadap Persen Hidup

(%) ................................................................................................................. 37

4. Rata-rata Pertumbuhan Tinggi (cm), Sapihan Arwob Pada Berbagai

Media dan Ukuran Anakan ........................................................................ 37

5. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Tinggi

(cm), Semai Arwob ...................................................................................... 38

6. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Tinggi

(cm), Sapihan Arwob .................................................................................... 38

7. Rata-rata Pertumbuhan Diameter (mm), Sapihan Arwob Pada

Berbagai Media dan Ukuran Anakan .......................................................... 39

8. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Diameter

(mm), Sapihan Arwob ................................................................................... 39

9. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan

Diameter (mm), Sapihan Arwob .................................................................. 40

10. Rata-rata Kekokohan Semai Arwob Pada Berbagai Media dan

Ukuran Anakan ............................................................................................. 40

11. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Kekokohan Semai

Arwob............................................................................................................ 41

12. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Kekokohan Semai

Arwob............................................................................................................ 41

13. Hasil Pengukuran Suhu Udara dan Kelembaban Udara Selama 8

Minggu .......................................................................................................... 41

14. Gambar Anakan Arwob (Dodonea Sp) Umur 8 Minggu Pada Media

A0 (Tanah ). .................................................................................................. 42

15. Gambar Anakan Arwob (Dodonea Sp) Umur 8 Minggu Pada Media

A1 (Tanah + Serbuk Gergaji + Pupuk Kandang 3:1:1). Terjadi

Kematian Pada Seluruh Anakan. .................................................................. 42

16. Gambar Anakan Arwob (Dodonea Sp) Umur 8 Minggu Pada Media

A2 (Tanah + Pasir + Pupuk Kandang 3:1:1). .............................................. 42

Page 13: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di negara-negara sedang berkembang sebagian besar masyarakat

menggunakan kayu sebagai sumber energi. Di Indonesia 80% dari masyarakat

yang tinggal di pedesaan dan pingiran kota menggunakan kayu bakar sebagai

sumber energi (Nasendi dan Jusuf,1997 dalam Simanjuntak, 2003). Semakin

berkurangnya cadangan minyak bumi dan gas alam mengakibatkan ketersediaan

bahan-bahan tersebut semakin langka dan harganya juga semakin mahal. Untuk

mengatasi hal tersebut, kayu bakar merupakan alternatif yang sangat potensial

untuk dikembangkan sebagai sumber energi. Kayu bakar disukai oleh masyarakat

pedesaan karena kayu bakar dapat di produksi sendiri, dapat di gunakaan dengan

mudah tidak menimbulkan efek samping serta mudah dan dapat disimpan.

Konsumsi kayu bakar sangat tinggi bagi masyarakat yang jauh dari

perkotaan. Pada masyarakat kampung Makwam Distrik Manyambou intensitas

pengambilan kayu bakar mencapai 20-25 kali setiap bulan perkepala keluarga

(Ayomi Dalam Nunik Paisey, 2000). Untuk memenuhi akan kayu bakar,

masyarakat masih bergantung pada hasil dari pekarangan dan apabila pekarangan

tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka maka mereka akan mengambil di hutan.

Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, kawasan hutan yang

berdekatan dengan pemukinan penduduk memiliki resiko kerusakan yang tinggi

sebagai akibat dari aktifitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Arwob (Dodonea Sp) merupakan salah satu jenis pohon dataran tinggi

yang secara alami tumbuh sebagai pionir pada bekas perladangan berpindah

masyarakat. Arwob juga merupakan salah satu jenis kayu endemik Papua,

Page 14: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

2

Khususnya didaerah dataran tinggi pegunungan Arfak seperti di kampung

Manyambou dan kampung Higk Distrik Manyambou Kabupaten Manokwari

(Rahardo, 2006). Kayu Arwob memiliki sifat kayu yang kuat dan keras dan

memiliki nilai kalor yang tinggi, yaitu berkisar 3.832- 4.398,53 kal/gr

(Simanjuntak, 2003). Berdasarkan informasi tersebut pohon Arwob dapat

dikembangkan sebagai salah satu spesies untuk tujuan rehabilitas lahan dan

penghasil kayu bakar terutama pada dataran tinggi.

Sampai saat ini ketersediaan Arwob bertumpu pada pembiakan alami

dengan penyebaran yang terbatas pada daerah-daerah dengan ketinggian antara

800-1500m dpl (Widodo,Aditya dan Nuni F, 2007). Agar dapat dikembangkan

secara luas, baik dalam kegiatan rehabilitas lahan maupun sebagai species kayu

bakar dalam konsep agroforestry, perlu dikembangkan teknik penyediaan anakan

dan sekaligus menguji kemampuannya beradaptasi terhadap perbedaan

lingkungan.

Masalah

Media merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

anakan, terutama bagi perkembangan perakarannya. Syarat-syarat media yang

baik antara lain harus mampu menyediakan unsur hara, mampu menahan air,

cukup kompak menahan sistem perakaran semai Menurut Indriyanto (1999), tanah

saja sebagai media tumbuh tidak selalu memenuhi syarat sebagai media tumbuh

yang baik. Oleh karena itu tanah biasanya dicampurkan dengan berbagai media

agar dapat menambah unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.

Utomo (2002) mengemukakan bahwa kemampuan beradaptasi sekaligus

pertumbuhan anakan ditentukan oleh beberapa hal antara lain ukuran anakan atau

Page 15: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

3

jumlah daun, karena daun merupakan tempat bagi tumbuhan untuk memproduksi

bahan makanannya. Semakin banyak daun (tajuk) maka diduga akan semakin

banyak pula produksi makanan yang dihasilkan untuk pertumbuhannya. Disisi

lain, semakin banyak daun berarti proses transpirasi (penguapan) juga berjalan

semakin cepat sehingga kalau sistem perakaran anakan tidak mampu mensuplai

air, anakan tersebut akan layu dan akan mati. Kenyataan tersebut diatas maka

perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui media yang cocok dan ukuran

anakan (jumlah daun) yang ideal bagi pertumbuhan anakan arwob dipersemaian.

Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media dan ukuran

anakan (jumlah daun) terhadap pertumbuhan dan kualitas sapihan arwob. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai media dan

ukuran anakan arwob yang optimal untuk disapih.

Page 16: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

4

TINJAUAN PUSTAKA

Risalah Umum Arwob (Dodonea Sp)

Kayu Arwob (Dodonea, sp) termasuk dalam famili Sapindaceae,

merupakan salah satu jenis kayu endemik papua, khususnya di daerah dataran

tinggi Pegunungan Arfak seperti di Kampung Minyambou dan Kampung Higk

Distrik Minyambou kabupaten Manokwari (Rahardo 2006). Sampai saat ini

ketersediaan Arwob bertumpu pada perbiakan alami dengan penyebaran yang

terbatas pada daerah-daerah dengan ketinggian antara 800-1500 m dpl (Widodo,

Aditya R dan Nuni F, 2007).

Kayu ini merupakan perdu tegak/pohon kecil yang tumbuh tersebar di

daerah tropis tingginya 2 hingga 10 m, kayu Arwob memiliki sifat kayu yang kuat

dan keras serta awet dan biasanya dipakai untuk pembuatan rumah, karena

kekuatan dan ketahanannya, Uniknya kayu ini bila dikupas kulitnya akan

mendapatkan keawetan dan umur yang lebih lama (Wahyudi, 2002). Kayu ini

dapat menghasilkan arang yang baik sebagai sumber energi panas sehingga sangat

baik sebagai kayu bakar karena nilai kalornya tinggi, yaitu berkisar 3.832 -

4.398,53 kal/gr (Simanjuntak, 2003). Berdasarkan informasi tersebut pohon

Arwob dapat dikembangkan sebagai salah satu spesies untuk tujuan rehabilitas

lahan dan penghasil kayu bakar terutama pada dataran tinggi.

Kayu Arwob memiliki daun tipe lanset yang berdaun tunggal dengan jari-

jari yang meruncing kearah ujung daun. Daun dan tanaman yang masih muda

berwarna hijau muda atau lebih mudah dan lebar dari daun tanaman yang berusia

lebih tua. Daun pada tanaman yang belum berbunga berukuran lebih besar dari

daun yang telah berbunga, tunas terdapat pada sela atau ketiak daun yang akan

Page 17: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

5

tumbuh menjadi cabang atau batang pada perkembangan pertumbuhan

selanjutnya.

Persemaian

Persemaian adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyemaikan

suatu tanaman dengan perlakuan tertentu dan selama periode waktu yang telah

ditetapkan. Berdasarkan jenis semai yang dihasilkan, persemaian dapat dibedakan

sebagai persemaian cabutan dan persemaian konteiner sedangkan berdasarkan

waktu penggunaan persemaian dibedakan menjadi dua yaitu persemaian tetap dan

persemaian tidak tetap ( Widodo, 2002 ).

Keuntungan dan Kerugian Persemaian Tidak Tetap ( Sementara ).

1. Keadaan ekologi mendekati keadaan sebenarnya.

2. Biaya pengangkutan lebih murah.

3. Tidak ada persoalaan pemeliharaan kesuburan tanah karena persemaian

selalu berpindah.

4. Seringkali gagal karena pekerja yang terlatih kurang. Keuntungan dan

Kerugian Persemaian Tetap ( Permanen ).

5. Kesuburan tanah dapat dipelihara dengan pemupukan dan pergantian

tanaman.

6. Pengelolaan tanahnya dapat dilakukan secara mekanis.

7. Pengawasan lebih efisien karena mempunyai pekerja yang terlatih.

8. Biaya pengangkutan lebih mahal.

9. Kerusakan semai dalam pengangkutan besar.

Page 18: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

6

Media Persemaian

Media tumbuh adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan

tanaman, persyaratan media yang baik adalah ringan, tidak mahal, seragam dan

tersedia, media yang selama ini umum digunakan di tempat-tempat persemaian

adalah lapisan tanah atas. Selain itu penggunaan lapisan tanah atas dalam skala

besar dapat mengakibatkan pengikisan secara meluas dan merusak lingkungan

(Fakura, dkk, 1991 dalam Jumawal, 1995).

Richard (1964) dalam Widodo (2002) Menyatakan bahwa Media tumbuh

yang baik haruslah.

1. Cukup kuat dan rapat mengikat batang dan perakaran semai selama

pertumbuhan dan dalam keadaan tanah basah/ kering.

2. Cukup mampu untuk menahan kelembaban.

3. Bebas dari hama dan penyakit, tanaman penggangu dan organisme lain.

4. Tidak mempunyai kadar garam yang tinggi.

5. Dapat disterilkan tanpa merusak bahannya.

6. Mempunyai Kapasitas tukar kation yang cukup.

Peranan Media Terhadap Pertumbuhan Semai.

Kemampuan tanah menyediakan unsur hara bagi tanaman merupakan

masalah yang utama untuk pertumbuhan dan produksi tanaman. Beberapa

penelitian telah dilakukan dan menunjukan bahwa untuk pertumbuhan yang

normal suatu tanaman diperlukan unsur hara tertentu. Unsur hara tersebut harus

berda dalam bentuk yang digunakan tanaman dan dalam konsentrasi yang

optimum bagi pertumbuhan tanaman (Soepardi,1974 dalam Muslim, A. 1996).

Page 19: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

7

Tanah sendiri sebenarnya telah menyediakan hara dan mineral yang cocok

untuk tanaman. Namun dalam jangka waktu yang panjang persediaan hara dalam

tanah akan semakin berkurang. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan antara

penyerapan hara yang cepat dengan pembentukan hara yang lambat. Oleh karena

itu perlu dilakukan penambahan unsur hara dari luar melalui pemupukan.

Pupuk adalah bahan yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh

tanaman yang ditambahkan kedalam tanah atau media tumbuh dengan maksud

untuk menambah kesuburan tanah agar tanaman dapat tumbuh lebih baik.

Pemupukan adalah setiap usaha pemberian pupuk yang bertujuan menambah

persediaan unsur – unsur hara yang diperlukan tanaman untuk meningkatkan

produksi dan hasil mutu tanaman (Sudjtno, 1992 dalam Ishak, O,M.1999 ).

Pada kotoran yang masih mentah, kandungan karbonnya lebih tinggi dari

kandungan nitrogennya. Jika kotoran ternak dalam kondisi seperti ini diberikan

ketanaman maka akan mengundang banyaknya bakteri untuk mengurai rantai

karbon. Proses inilah yang disebut dengan proses dekomposisi (Penguraian).

Proses ini akan menaikan suhu tanah, jika pupuk dengan kondisi ini diberikan

pada tanaman akan menyebabkan kelayuan atau bahkan mengalami kematian

karena kepanasan. Proses dekomposisi akan berhenti setelah karbon dalam

kotoran ternak tinggal sedikit atau perbandingan C atau N nya sudah rendah. Pada

kondisi seperti ini, kotoran ternak telah mengalami kematangan atau sudah dingin.

Kotoran ternak yang telah mengalami kematangan inilah yang baik dijadikan

pupuk bagi tanaman.

Page 20: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

8

Kandungan unsur hara dalam kotoran ternak yang penting untuk tanaman antara

lain unsur Nitrogen (N), Phospor (P), dan Kalium (K). Ketiga unsur inilah yang

paling dibutuhkan oleh tanaman.

Nitrogen (N)

Unsur nitrogen terutama berfungsi untuk merangsang pertumbuhan

tanaman secara keseluruhan, terutama batang, cabang dan daun. Pembentukan

hijau daun juga berkaitan erat dengan unsur nitrogen.

Fosfor (P).

Unsur fosfor bagi tanaman lebih banyak berfungsi untuk merangsang

pertumbuhan akar, khususnya akar tanaman muda. Beberapa jenis protein tertentu

memerlukan unsur fosfor sebagai bahan mentahnya. Fosfor juga berfungsi untuk

membantu asimilasi dan pernapasan. Sekaligus mempercepat pembungaan,

pemasakan biji dan buah.

Kalium (K)

Salah satu unsur yang di perlukan oleh tanaman dalam jumlah cukup

banyak, yaitu unsur kalium. Pemberian unsur ini akan memperkuat tanaman

sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah gugur, selain itu kalium juga

membuat tanaman tahan terhadap kekeringan dan penyakit.

Serbuk gergaji merupakan bahan yang cukup baik untuk dijadikan media

tumbuh bagi tanaman, keutungan bila dibandingkan dengan tanah untuk media

semai adalah potensi ketersediaan yang tinggi, kandungan unsur hara mineral

relatif banyak, bobot yang relatif ringan serta seragam (Fakuara, dkk 1991 dalam

Jumawal, 1995).

Page 21: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

9

Pemanfaatan serbuk gergaji sebagai media semai sudah di ujicobakan pada

beberapa jenis tanaman kehutanan dan menunjukan hasil yang cukup baik.

Pertambahan tinggi, pertambahan diameter, pertambahan bobot kering dan indeks

kualitas bibit Acacia Mangium pada media tanah campur serbuk gergaji (1 : 1)

menunjukan hasil yang baik dari media tanah murni. Hal ini disebabkan

penambahan bahan organik kedalam tanah akan memperbaiki struktur tanah,

meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) dan memperbesar kemampuan tanah

menahan air.

Media tumbuh yang ideal harus dapat menyediakan keperluan tumbuh

tanaman dalam jumlah yang cukup. Keperluan tumbuh tersebut adalah air, udara

dan unsur hara. Serbuk gergaji dapat menyediakan tiga keperluan tumbuh seperti

air, udara dan unsur hara tersebut. Manfaat dan penggunaan serbuk gergaji

sebagai media semai adalah ringan sehingga memudahkan dalam pengangkutan.

Penggunaan pasir sebagai media tanam sering dikombinasikan dengan

campuran bahan organik lain seperti tanah atau bahan organik yang disesuaikan

dengan jenis tanaman. Hal tersebut menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai

media tanam secara tunggal.

Pasir pantai atau semua pasir yang berasal dari daerah yang bersalinitas

tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk digunakan sebagai media

tanam, sebelum pasir tersebut sudah dicuci terlebih dahulu. Kadar garam yang

tinggi pada media tanam dapat menyebabkan tanaman menjadi merana selain itu,

organ- organ tanaman seperti akar dan daun juga memperlihatkan gejala terbakar

yang selanjutnya mengakibatkan kematian jaringan (Nekrosis). Sedangkan

Page 22: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

10

keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam pengunaan dan dapat

meningkatkan system aerasi serta drainase media tanam.

Pertumbuhan tanaman

Konsep pertumbuhan optimum diperkenalkan oleh Hanover pada tahun

1975. Didalam konsep ini ditetapkan suatu usaha untuk mendapatkan

pertumbuhan semai yang diinginkan pertumbuhan semai yang seragam dengan

pertumbuhan yang lebih besar dari hasil yang dicapai dengan cara lama dengan

waktu yang sigkat (Hanover,1976 dalam Widodo,2002).

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (berat kering) yang tidak dapat

balik, (Harjadi, 1979). Sedangkan Darmawan dan Bahasyah (1978) dalam

Simanjuntak (2000) mendefenisikan pertumbuhan adalah suatu proses yang

dilakukan tanaman hidup untuk menghasilkan kemajuan perkembangan dengan

menggunakan faktor lingkungan. Pertumbuhan dimensi dan biomassa dan suatu

tanaman mencerminkan bertumbuhnya protoplasma yang berlangsung melalui

proses fotosintesis dimana input yang berupa air, karbondioksida dan garam-

garam anorganik diubah menjadi bahan-bahan yang diperlukan tanaman untuk

proses pertumbuhan.

Pertumbuhan tinggi suatu tanaman tergantung pada jumlah cadangan

karbohidrat yang tersimpan dalam tanaman serta air yang terserap. Selama proses

vegetatif perpanjangan sel membutuhkan karbohidrat dan air yang banyak,

(Harjadi, 1979) menurut, Gardner et all (1991). Tanaman bertumbuh bertambah

tinggi adalah merupakan aktifitas meristem ujung yang menghasilkan sel-sel baru

yang terletak tepat dibelakang titik tumbuh.

Page 23: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

11

Pertumbuhan diameter batang sangat dipengaruhi oleh kondisi kambium

dan fotosintesis menurut Harjadi (1979), pertumbuhan lingkaran batang berkayu

merupakan hasil pertumbuhan meristem, Fahn (1982) dalam Widodo et all

(2007), menyatakan bahwa pertumbuhan diameter adalah hasil dari pembelahan

sel kambium floem sekunder dan Xylem sekunder, dalam aktifitas kambium

sangat tergantung dari posisi tajuk tanaman yang terbentuk. Pertumbuhan pucuk

yang cepat dan perkembangan daun akan menimbulkan produksi auksin sehingga

meningkatkan perumbahan diameter.

Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Semai

Daun merupakan suatu bagian yang sangat penting bagi pertumbuhan,

terutama tumbuhan yang memiliki zat hijau dan (klorofil). Daun juga terdiri atas

tiga jaringan yang biasa akan tetapi jaringan-jaringan itu bermodifikasi agar

memungkinkan terjadinya pertukaran gas pada proses fotosintesis.

Fotosintesis adalah suatu proses pada tumbuhan untuk menyusun senyawa

organik dan karbondioksida dan air. Proses ini akan terjadi jika ada cahaya dan

melalui perantaraan pigmen hijau klorofil yang terletak pada organel sitoplasma

tertentu yang disebut kloroplas.

Fungsi daun bagi tumbuhan adalah sebagai alat untuk:

1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas

(CO2),

2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi),

3. Penguapan air (transpirasi),

4. Pernapasan (respirasi).

Page 24: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

12

Kekokohan semai merupakan perbandingan antara tinggi dengan diameter

semai. Kekokohan ini akan membedakan semai yang kokoh dengan semai yang

kurus/langsing parameter kekokohan semai dapat menerangkan fungsi fisik semai,

yaitu antara semai yang kokoh dan semai yang langsing. Menurut Roller (1997)

dalam Widodo (2002), mengemukakan bahwa semai dengan nilai kekokohan

yang tinggi menandakan semai yang langsing dan ketahananya rendah setelah

dilapangan.

Page 25: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

13

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Amban yang berlangsung selama ± 2 bulan

yaitu mulai tanggal 20 Agustus sampai dengan tanggal 15 Oktober 2008.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain semai arwob, tanah,

pasir, pupuk kandang (kotoran ayam), serbuk gergaji, polybag, air dan plastik

bening.

Sedangkan alat yang digunakan adalah thermohygrometer, microkaliper,

ayakan tanah, skop, penyemprot air, paranet, mistar, gergaji, kamera dan ember.

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan

teknik observasi dimana semai yang digunakan sebanyak 90.

Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Media Tanam

Media yang digunakan berupa tanah, pasir kali, serbuk gergaji dan pupuk

kandang .Sebelum digunakan, media berupa tanah, pasir kali dan serbuk

gergajian disterilkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari sampai

mengering kemudian diayak. Setelah media diayak, maka media tanaman

telah siap untuk dicampur menggunakan perbandingan volume. Perbandingan

tanah + pupuk kandang + serbuk gergajian (3:1:1) dan tanah + pasir + pupuk

kandang (3:1:1). Dimana A0 : tanah, A1 : tanah + serbuk + gergaji + pupuk

kandang dan A2 : tanah + pasir + pupuk kandang.

Page 26: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

14

2. Persiapan Tempat Persemaian

Tempat persemaian dibuat memanjang kearah Utara dan Selatan dengan

tinggi tiang penyanggah belakang panjang 1m, penyanggah depan panjang 2

m, lebar tempat persemaian 2 m dan panjang tempat persemaian 3 m. Pada

bagian atap persemaian digunakan plastik trasparan sebagai tempat media

persemaian dengan polybag berukuan 10 x 10 cm.

3. Persiapan semai

Pengambilan anakan cabutan dilakukan pada sore hari agar mengurangi

resiko penguapan yang tinggi dan terhindar dari sinar matahari. Semai

diperoleh dari hasil perkecambahan yang pertumbuhannya berhasil dengan

baik. Semai dicabut dengan secara berhati-hati dan diusahakan agar akar tidak

rusak (patah atau putus), kemudian semai tersebut dimasukan kedalam ember

yang berisi air hingga akarnya terendam. Setelah sejumlah semai dikumpulkan

maka terlebih dahulu dilakukan seleksi dengan kriteria antara lain: Semai

tidak cacat, (akar, batang, dan daun), tidak terserang hama dan penyakit,

batangnya lurus. Dimana B0 : jumlah daun dua, B1 : jumlah dun empat dan B2

: jumlah daun enam.

4. Penanaman

Sebelum dilakukan penanaman, media disiram dengan air kemudian

dilubangi sepanjang akar, kemudian anakan ditanam secara hati-hati kedalam

polybag sampai batas daerah akar dengan posisi tegak kemudian media

disekitar leher akar dipadatkan agar semai berdiri kokoh.

Page 27: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

15

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman diwaktu pagi dan sore hari

disesuaikan dengan kondisi media tanam. Selain itu juga dibersihkan dari

tanaman lain.

Variabel Pengamatan

♦ Variabel Utama

1. Persen Hidup (%)

Persen hidup yaitu jumlah semai yang mampu hidup dengan

jumlah total seluruh semai yang ditanam, dan dinyatakan dalam satuan

persen (%). Persen hidup dihitung dengan rumus, (Suripaty dan Maai 1993

dalam Aditya Rahmadaniarti, 2003) yaitu:

P = ( n / N ) x 100 (%)

Dimana :

P = Persen hidup

n = Jumlah semai yang hidup

N= Jumlah semai yang ditanam

2. Pertambahan Tinggi Semai (cm)

Pertambahan tinggi diperoleh dari pengukuran tinggi awal dan

pengukuran akhir. Pengukuran terhadap tinggi semai dilakukan dengan

menggunakan mistar dari pangkal batang yang diberi tanda, sampai titik

tumbuh yaitu tempat keluar daun termuda. Pengukuran dilakukan setiap 2

(dua) minggu sekali.

Page 28: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

16

3. Pertambahan Diameter Semai (mm)

Pertambahan diameter semai diperoleh dari pengukuran diameter

awal dan pengukuran diameter ahkir. Diameter semai diukur tepat pada

batas antara permukaan tanah dengan pangkal batang dan diberitanda

dengan menggunakan spidol, pengukuran dilakukan setiap 2 (dua) minggu

sekali.

4. Kekokohan Semai

Kekokohan semai yaitu perbandingan antara tinggi semai dan

diameter semai dengan rumus sebagai beriku:

Tinggi semai

Kekokohan semai = Diameter semai

♦ Variabel penunjang

Sebagai data penunjang adalah dengan mengukur suhu (0C) dan

kelembapan udara (%).

Analisis Data

Data hasil pengamatan yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel, grafik

dan gambar.

Page 29: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

17

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persen Hidup Semai Arwob.

Persen hidup semai merupakan banyaknya semai yang mampu untuk

hidup dari semua semai yang ditanam pada awal penanaman sampai akhir

pengamatan. Persen hidup sapihan arwob (Dodonea Sp) pada berbagai media dan

ukuran anakan disajikan pada Tabel 1 dan grafik pada Gambar 1.

Tabel 1. Rata-rata Persen Hidup Sapihan Arwob (Dodonea Sp). Pada Berbagai

Media dan Ukuran Anakan.

Persen Hidup

Minggu

2 4 6 8

100,0 58,9 28,9 22,2 * Rata-rata dari sembilan puluh semai

100

58.9

28.922.2

0

20

40

60

80

100

Rat

a- r

ata

per

sen

hid

up

(%

)

2 4 6 8

Minggu

Minggu ke-2

Minggu ke-4

Minggu ke-6

Minggu ke-8

Gambar 1. Rata- rata Persen Hidup Sapihan Arwob (Dodonea Sp). Pada Berbagai

Media dan Ukuran Anakan. Selama 8 Minggu.

Grafik pada Gambar 1 menunjukan bahwa persen hidup semai arwob

semakin menurun dari minggu ke minggu berikutnya. Pada minggu ke-2 persen

hidup semai arwob mencapai 100.0 %, namun terus menurun sampai tinggal 22,2

% pada minggu ke-8. Kondisi ini menunjukan bahwa pada berbagai ukuran semai

Page 30: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

18

dan media sapih yang dicobakan belum cukup tahan untuk di sapih dan media

sapih yang digunakan tidak mampu menunjang semai untuk hidup.

Pengaruh Media Sapih Terhadap Persen Hidup Semai Arwob.

Pengaruh media sapih terhadap persen hidup semai arwob disajikan pada

Tabel 2 dan grafik pada Gambar 2.

Tabel 2. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Persen Hidup Semai Arwob.

Media Minggu

2 4 6 8

A0 100,0 83,3 63,3 60.0

A1 100,0 50,0 13,3 0,0

A2 100,0 43,3 10,0 6,7 *) Rata-rata dari tiga puluh semai

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

2 4 6 8

100.0 83.3

63.3 60.0

100.0

50.0

13.3

0.0

100.0

43.3

10.0 6.7

Rat

a ra

ta P

erse

n H

idup

(%

)

Minggu

A0

A1

A2

Gambar 2 . Rata- rata Pengaruh Media Sapihan Terhadap Persen Hidup Semai

Arwob (Dodonea Sp). Selama 8 Minggu.

Grafik pada Gambar 2 menunjukan bahwa pada berbagai media sapih

persen hidup semai arwob semakin menurun dari minggu ke-2 sampai minggu ke-

8. Pada media (A0) atau media tanah tanpa perlakuan pada minggu ke-2 persen

hidup semai arwob mencapai 100,0%, namun terus menurun sampai 60,0% pada

minggu ke-8. Hal ini menunjukan bahwa media tanah merupakan perlakuan yang

memberikan hasil yang terbaik, dimana media tanah sendiri sebenarnya telah

Page 31: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

19

menyediakan unsur hara dan mineral dalam keadaan cukup dan seimbang serta

memiliki persediaan air dan udara yang optimal. Menurut Jumawal (1995) tanah

yang subur adalah tanah yang baik keadaan fisik, kimia dan biologinya mencakup,

struktur tanah, PH tanah dan kegiatan jasad hidup tinggi serta kandungan unsur

hara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman sedangkan produktifitas tanah

menghasilkan biomassa. Media tanah merupakan media yang baik untuk

digunakan dalam menunjang semai arwob untuk hidup. Pada media (A1) atau

media tanah + serbuk gergaji + pupuk kandang pada minggu ke-2 persen hidup

semai arwob mencapai 100% namun terus menurun sampai 0% pada minggu ke-

8. Kondisi perlakuan ini menunjukan bahwa media tanah + serbuk gergaji +

pupuk kandang sebagai media sapih arwob tidak cocok untuk digunakan. Pada

media (A2) atau media tanah + pasir + pupuk kandang pada minggu ke-2 persen

hidup semai arwob mencapai 100,0% namun terus menurun sampai 6,7% pada

minggu ke-8. Kondisi perlakuan ini menunjukan bahwa media tanah + pasir +

pupuk kandang kurang baik sebagai media sapih arwob.

Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Persen Hidup.

Pengaruh ukuran anakan terhadap persen hidup sapihan arwob disajikan

pada Tabel 3 dan grafik pada Gambar 3.

Tabel 3. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Persen Hidup

Ukuran Anakan

(cm)

Minggu

2 4 6 8

B0 100,0 63,3 20,0 13,3

B1 100,0 60,0 36,7 26,7

B2 100,0 53,3 30,0 26,7 *) Rata- rata dari tiga puluh semai

Page 32: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

20

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

2 4 6 8

100.0

63.3

20.013.3

100.0

60.0

36.726.7

100.0

53.3

30.0 26.7

Rat

a-ra

ta p

erse

n h

idu

p (

%)

Minggu

B0

B1

B2

Gambar 3 . Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Persen Hidup Sapihan

Arwob (Dodonea Sp). Selama 8 Minggu.

Grafik pada Gambar 3 menunjukan bahwa pada berbagai ukuran anakan

persen hidup sapihan arwob semakin menurun dari minggu ke-2 sampai minggu

ke-8. Pada B0 atau ukuran anakan dengan jumlah daun dua pada minggu ke-2

persen hidup semai mencapai 100% namun terus menurun sampai 13,3% pada

minggu ke-8. Hal ini menunjukan bahwa ukuran anakan dengan jumlah daun dua

merupakan perlakuan yang memberikan hasil terendah dimana pada ukuran

anakan dengan jumlah daun dua belum cukup tahan untuk disapih karena diduga

pengaruh stres terhadap lingkungan maka memerlukan waktu untuk beradaptasi,

kemudian dalam proses transpirasi tidak dapat berjalan dengan baik sehingga

pertumbuhan anakan dapat terhambat, dengan demikian maka ukuran anakan

dengan jumlah daun dua yang tidak mampu beradaptasi akan layu dan akhirnya

mati. Kemudian pada B1dan B2 atau ukuran anakan dengan jumlah daun empat

dan enam memiliki nilai yang sama pada minggu ke-2 persen hidup anakan

mencapai 100% namun terus menurun sampai 26,7% pada minggu ke-8. Kondisi

perlakuan ini menunjukan bahwa ukuran anakan dengan jumlah daun empat dan

enam memberikan hasil yang sama baik ukuran anakan ini merupakan ukuran

Page 33: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

21

anakan yang cukup tahan untuk disapih. Karena proses transpirasi dapat berjalan

dengan optimal. Disamping itu pula proses fotosintesis dapat bekerja dengan baik

sehingga berguna untuk keseimbangan dalam hal penyerapan hara dimana ukuran

anakan cukup tahan dan baik untuk disapih.

Pertumbuhan Tinggi Sapihan Arwob

Pertumbuhan tinggi sapihan arwob menunjukan pertumbuhan memanjang

tajuk tanaman atau pertumbuhan bagian atas tanaman. Berdasarkan hasil

pengamatan pertumbuhan tinggi sapihan arwob (Dodonea Sp). Disajikan pada

Tabel 4 dan grafik pada Gambar 4.

Tabel 4. Rata-rata Pertumbuhan Tinggi Sapihan Arwob (Dodonea Sp), Pada

Berbagai Media dan Ukuran Anakan.

Tinggi (cm)

Minggu

2 4 6 8

3,2 4,4 5,8 6,7 *) Rata-rata dari sembilan puluh semai

Gambar 4. Rata-rata Pertumbuhan Tinggi Sapihan Arwob (Dodonea Sp), Pada

Berbagai Media dan Ukuran Anakan Selama 8 Minggu.

Page 34: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

22

Grafik pada Gambar 4 menunjukan bahwa pertumbuhan tinggi semai

arwob semakin meningkat dari minggu ke-2 sampai minggu ke-8. Pada minggu

ke-2 pertumbuhan tinggi semai arwob mencapai 3,2 cm namun terus meningkat

sampai 6,7 cm pada minggu ke-8. Hal ini menunjukan bahwa semai arwob pada

ukuran anakan yang dicobakan cukup baik untuk petumbuhan tinggi dan media

yang digunakan mampu menunjang semai untuk pertumbuhan.

Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Tinggi Semai Arwob

Pengaruh media sapih terhadap pertumbuhan tinggi semai arwob disajikan

pada Tabel 5 dan grafik pada Gambar 5.

Tabel 5. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Tinggi Semai

Arwob

Media Minggu

2 4 6 8

A0 3,2 4,2 5,7 7,0

A1 3,3 4,7 6,0 0,0

A2 3,2 4,4 5,6 6,3 *) Rata-rata dari tiga puluh semai

Gambar 5. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Tinggi Semai Arwob

(Dodonea Sp), Selama 8 Minggu.

Page 35: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

23

Grafik pada Gambar 5 menunjukan bahwa pada pertumbuhan tinggi semai

arwob pada berbagai media sapih relatif tidak berbeda. Pada minggu ke-8 media

(A1) atau media tanah + serbuk gergaji + pupuk kandang memberikan hasil

terendah sedangkan pada media (A0) atau tanah tanpa perlakuan dan media (A2)

atau media tanah + pasir + pupuk kandang memberikan hasil yang relatif sama.

Hal tersebut menunjukan bahwa top soil dan campuran antara top soil + pasir +

pupuk kandang Cukup baik untuk menunjang pertumbuhan tinggi semai arwob.

Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Tinggi Sapihan Arwob.

Pengaruh ukuran anakan terhadap pertumbuhan tinggi sapihan arwob

disajikan pada Tabel 6 dan grafik pada Gambar 6.

Tabel 6. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Tinggi

Sapihan Arwob.

Ukuran Anakan

(cm)

Minggu

2 4 6 8

B0 3,0 4,2 5,7 6,3

B1 3,3 4,5 5,7 7.1

B2 3,4 4,5 5,8 7,0 *) Rata-rata dari tiga puluh semai

Gambar 6. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Tinggi

Sapihan Arwob (Dodonea Sp), Selama 8 Minggu.

Page 36: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

24

Grafik pada Gambar 6 menunjukan bahwa pada berbagai ukuran anakan

pertumbuhan tinggi semai arwob semakin menurun dari minggu ke-2 sampai

minggu ke-8, kondisi ini menunjukan bahwa pada ukuran semai pertumbuhan

tinggi tidak jauh berbeda dari minggu ke minggu. Pada B0 atau ukuran semai

dengan jumlah daun dua pada minggu ke-2 pertumbuhan tinggi semai mencapai

3,0 cm semakin meningkat sampai 6,3 cm pada minggu ke-8. Kondisi ini

menunjukan bahwa ukuran semai dengan jumlah daun dua merupakan perlakuan

yang memberikan hasil terendah, namun pada beberapa ukuran semai cukup tahan

untuk disapih karena dalam proses transpirasi yang terjadi lebih kecil sedangkan

sistem perakarannya belum berfungsi secara optimal sehingga menimbulkan stres

pada semai yang baru dipindahkan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk

beradaptasi terhadap lingkungan. Menurut Wilkins (1992) dalam Utomo (2002).

tanaman memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan dimana hal ini

dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kondisi tanaman dan tempat tumbuh.

Kemudian pada B1 atau ukuran semai dengan jumlah daun empat pada minggu

ke-2 pertumbuhan tinggi semai mencapai 3,3 cm namun terus meningkat hingga

7,1 cm pada minggu ke-8. Hal ini menunjukan bahwa ukuran semai dengan

jumlah daun empat merupakan perlakuan yang memberikan hasil yang baik

karena ukuran semai yang dicobakan cukup tahan untuk disapih karena jumlah

daun yang banyak dapat membantu proses fotosintesis dimana dapat berjalan

dengan baik dan dapat menunjang pertumbuhan tinggi semai. Pertumbuhan tinggi

semai sangat dipengaruhi oleh kandungan unsur nitrogen. Menurut Sutejo (1999),

unsur N diperlukan untuk pertumbuhan bagian atas tanaman selanjutnya

dikatakan bahwa unsur N pada tanaman dalam bentuk asam amino, asam nukleat

Page 37: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

25

dan enzim, bahan penyusun klorofil yang semuanya membantu dalam proses

fotosintesis yang selanjutnya berguna bagi pertumbuhan tajuk tanaman.

Sedangkan pada B2 atau ukuran semai dengan jumlah daun enam menunjukan

bahwa pada minggu ke-2 pertumbuhan tinggi semai mencapai 3,4 cm terus

meningkat hingga 7,0 cm pada minggu ke-8. Kondisi ini menunjukan bahwa

ukuran semai dengan jumlah daun enam memberikan hasil yang terbaik karena

ukuran semai dengan jumlah daun enam merupakan ukuran semai yang cukup

tahan dimana proses transpirasi berguna untuk keseimbangan pada tubuh semai,

kemudian proses fotosintesis dapat membantu dalam hal pertumbuhan tinggi

semai yang berjalan lebih cepat sehingga ukuran semai tersebut cukup tahan

untuk disapih karena dapat menunjang pertumbuhan tinggi semai.

Pertumbuhan Diameter Sapihan Arwob

Hasil pengamatan pertumbuhan diameter sapihan arwob (Dodonea Sp)

pada berbagai ukuran anakan dan media sapih disajikan pada Tabel 7 dan grafik

pada Gambar 7.

Tabel 7. Rata-rata Pertumbuhan Diameter Sapihan Arwob (Dodonea Sp). Pada

Berbagai Media dan Ukuran Anakan.

Diameter

(mm)

Minggu

2 4 6 8

0,4 0,7 1,2 2,0 *) Rata-rata dari sembilan puluh semai

Page 38: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

26

Gambar 7. Rata-rata Pertumbuhan Diameter Sapihan Arwob (Dodonea Sp). Pada

Berbagai Media dan Ukuran Anakan Selama 8 Minggu.

Grafik pada Gambar 7 menunjukan bahwa pertumbuhan diameter semai

arwob semakin meningkat dari minggu ke-2 sampai minggu ke-8. Pada minggu

ke-2 pertumbuhan diameter semai arwob mencapai 0,4 mm, dan terus meningkat

sampai 2,0 mm. Kondisi ini menunjukan bahwa semai arwob pada ukuran semai

yang dicobakan cukup baik untuk pertumbuhan diameter dan media sapih yang

digunakan mampu menunjang semai untuk pertumbuhan diameter yang optimal.

Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Diameter Semai Arwob.

Pengaruh media sapih terhadap petumbuhan diameter semai arwob

disajikan pada Tabel 8 dan grafik pada Gambar 8.

Tabel 8. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Diameter Semai

Arwob

Media Minggu

2 4 6 8

A0 0,5 0,9 1,6 2,0

A1 0,4 0.6 0,7 0,0

A2 0,4 0,7 1.1 2,0 *) Rata-rata dari tiga puluh semai.

Page 39: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

27

Gambar 8. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Diameter Semai Arwob

(Dodonea Sp). Selama 8 Minggu.

Grafik pada Gambar 8 menunjukan bahwa pada berbagai media sapih

pertumbuhan diameter semai arwob tidak jauh berbeda pada minggu ke-2 sampai

minggu ke-6. Namun media tanah dan campuran antara tanah + pasir + pupuk

kandang cenderung menghasilkan pertumbuhan diameter yang lebih baik.

Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Diameter Sapihan Arwob

Pengaruh ukuran anakan terhadap pertumbuhan diameter sapihan arwob

dapat disajikan pada Tabel 9 dan grafik pada Gambar 9.

Tabel 9. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Diameter

Sapihan Arwob.

Ukuran Anakan

(mm)

Minggu

2 4 6 8

B0 0,4 0,9 1,1 1,9

B1 0,4 0,7 1,5 2,0

B2 0,4 0,6 1.0 2.0 *) Rata- rata dari tiga puluh semai

Page 40: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

28

Gambar 9. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Diameter

Sapihan Arwob (Dodonea Sp). Selama 8 Minggu.

Grafik pada Gambar 9 menunjukan bahwa pada berbagai ukuran anakan

pertumbuhan diameter semai arwob semakin meningkat dari minggu ke-2 sampai

minggu ke-8, kondisi ini menunjukan bahwa dari minggu ke minggu tidak jauh

berbeda untuk pertumbuhan diameter semai. Pada B0 atau ukuran anakan dimana

jumlah daun dua pada minggu ke-2 pertumbuhan diameter semai mencapai 0,4

mm namun terus meningkat hingga 1,9 mm pada minggu ke-8. Hal ini

menunjukan bahwa ukuran anakan dengan jumlah daun dua memberikan hasil

yang rendah dimana ukuran anakan yang dicobakan tidak dapat mempertahankan

keseimbangan tubuh semai, hal ini bisa saja terjadi karena ketika semai

dipindahkan dari tempat tumbuhnya ketempat persemaian dapat terjadi ganguan

proses pertumbuhan dimana kerusakan pada akar sehingga terjadi gangguan

metabolisme dan dapat menghambat proses fotosintesis sehingga tidaklah

maksimal bahkan terhenti. Kemudian pada B1 dan B2 atau ukuran semai dimana

jumlah daun empat dan enam pada minggu ke-2 pertumbuhan diameter semai

mencapai 0,4 mm terus meningkat hingga 2,0 mm pada minggu ke-8. Kondisi ini

Page 41: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

29

menunjukan ukuran semai dengan jumlah daun empat dan enam memberikan

hasil yang baik dimana ukuran semai tersebut cukup tahan untuk disapih,

kemudian ukuran anakan dimana jumlah daun yang banyak membantu dalam

proses fotosintesis. Menurut Soekotjo (1997) mengemukakan bahwa proses

fotosintesis yang berjalan normal berdampak positif terhadap pertumbuhan

tanaman.

Kekokohan Semai

Kekokohan semai merupakan perbandingan antara tinggi dan diameter

semai. Hasil pengamatan kekokohan semai arwob ( Dodonea Sp) disajikan pada

Tabel 10 dan grafik pada Gambar 10.

Tabel 10. Rata- rata Kekokohan Semai (Dodonea Sp) Pada Berbagai Media dan

Ukuran Anakan.

Kekokohan

Semai

Minggu

2 4 6 8

7,7 6,5 6,0 3,4 *) Rata- rata dari sembilan puluh semai

Gambar 10. Rata- rata Kekokohan Semai Arwob (Dodonea Sp) Pada Berbagai

Media dan Ukuran Anakan Selama 8 Minggu.

Page 42: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

30

Grafik pada gambar 10 menunjukan bahwa kekokohan semai arwob

semakin menurun dari minggu ke minggu berikutnya. Pada minggu ke-2

kekokohan semai mencapai 7,7 namun terus menurun hingga 3,4 pada minggu ke-

8. Kondisi ini menunjukan bahwa dari hasil pengamatan rata- rata kekokohan

semai memberikan hasil yang rendah. Hal ini dapat disebabkan karena

pertambahan diameter semai lebih cepat dibandingkan pertumbuhan tinggi semai

arwob maka dapat dilihat bahwa ketahannya baik apabila ditanam dilapangan.

Roller (1983) dalam Widodo (2002), telah mempraktekkan beberapa jenis semai

dengan produksi sistem kontainer dan memberikan hasil bahwa semai dengan

nilai kekokohan semai yang tinggi (langsing) ketahanannya rendah setelah

ditanam dilapangan.

Pengaruh Media Sapih Terhadap Kekokohan Semai Arwob

Pengaruh media sapih terhadap kekokohan semai arwob disajikan pada

Tabel 11 dan grafik pada Gambar 11.

Tabel 11. Rata- rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Kekokohan Semai Arwob

Media Minggu

2 4 6 8

A0 7.0 5.6 3.7 3.6

A1 8.3 7.4 8,2 0,0

A2 8,0 6,7 6,1 3,3 *) rata-rata dari tiga puluh semai

Page 43: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

31

Gambar 11. Rata-Rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Kekokohan Semai Arwob

(Dodonea Sp) Selama 8 Minggu.

Grafik pada Gambar 11 menunjukan bahwa pada berbagai media sapih

kekokohan semai arwob semakin menurun dari minggu ke-2 sampai minggu ke-8.

Pada media A0 atau media tanah tanpa perlakuan memberikan hasil yang terbaik

dimana media tanah tanpa perlakuan merupakan media yang cocok bagi

kekokohan semai karena media tanah sendiri telah menyediakan unsur hara dan

mineral yang baik bagi pertumbuhan sapihan arwob dan dapat menunjang semai

arwob untuk dapat bertumbuh dengan baik. Kemudian A2 pada media tanah +

pasir + pupuk kandang memberikan hasil yang baik dimana media tersebut cocok

untuk digunakan karena dapat memperbaiki sirkulasi udara didalam media dengan

baik sehingga penyerapan air pada media tidak berlebihan dan memberikan

pengaruh yang baik terhadap kekokohan semai arwob. Sedangkan pada media A1

atau media tanah + serbuk gergaji + pupuk kandang memberikan hasil terendah

dimana pada media yang digunakan tidak memberikan pengaruh yang baik

terhadap kekokohan semai karena diduga pupuk yang digunakan belum terjadi

perombakan sehingga dapat menimbulkan bakteri yang dapat memperhambat

pertumbuhan semai..

Page 44: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

32

Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Kekokohan Sapihan Arwob.

Pengaruh ukuran anakan terhadap pertumbuhan kekokohan sapihan arwob

disajikan pada Tabel 12 dan grafik pada Gambar 12.

Tabel 12. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Kekokohan Sapihan

Arwob.

Media Minggu

2 4 6 8

B0 7,1 5,4 6,7 3,3

B1 7.6 6.9 4.9 3,6

B2 8.5 7.4 6,4 3,6 *) Rata- rata dari tiga puluh semai

Gambar 12. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Kekokohan Sapihan

Arwob (Dodonea Sp). Selama 8 Minggu.

Grafik pada Gambar 12 menunjukan bahwa pada berbagai ukuran anakan

semakin menurun dari minggu ke-2 sampai minggu ke-8. Hal ini menunjukan

bahwa pada B0 atau ukuran anakan dimana jumlah daun dua memberikan hasil

yang terendah dimana ukuran anakan yang dicobakan belum cukup tahan untuk

disapih namun dalam proses transpirasi dapat berjalan dengan baik guna untuk

keseimbangan pada tubuh semai. Kemudian pada B1 dan B2 atau ukuran anakan

dengan jumlah daun empat dan enam memberikan hasil yang baik karena ukuran

Page 45: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

33

anakan yang dicobakan cukup tahan untuk disapih, kemudian dalam proses

transpirasi dan fotosinteis dapat berjalan dengan baik, dimana jumlah daun yang

banyak proses transpirasi dapat berjalan dengan cepat, namun disisi lain dapat

membantu proses fotosintesis dapat berjalan dengan baik dan dapat menunjang

kekokohan semai.

Hasil pengamatan selama penelitian menunjukan bahwa rata-rata

suhu harian berkisar antara 21,3 0C hingga 25,4

0C dan rata-rata kelembapan

berkisar antara 56,1% hingga 72,2%. Dalam pertumbuahan suatu tanaman yang

cukup baik kisaran suhu optimum yang diperlukan adalah 20 0C-35

0C (Fitter dan

Hay,1981). Dengan demikian suhu selama jalannya penelitian, sangat baik

(optimum) untuk pertumbuhan tanaman.

Page 46: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

34

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Media tanah tanpa perlakuan dan media tanah + pasir + pupuk kandang

memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan dan kualitas yang

terbaik terhadap persen hidup, pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter

dan kekokohan semai arwob (Dodonea Sp).

2. Ukuran semai tidak memberikan pengaruh terhadap persen hidup,

pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter dan kekokohan semai arwob

(Dodonea Sp).

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian pemberian perlakuan media dan ukuran semai

yang tepat, untuk memperoleh keberhasilan pertumbuhan semai arwob

yang lebih optimal.

2. Kemudian perlu dilakukan penelitian dimana waktu pengamatan yang

lebih lama untuk melihat respon pertumbuhan yang lebih nyata, dari media

perlakuan dan ukuran semai terhadap pertumbuhan semai arwob.

Page 47: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

35

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Rahmadaniarti, M. 2003.Pengaruh Tinggi Cabutan Terhadap Keberhasilan

Pertumbuhan Semai Permudaan Alam Matoa (Pometia Coreaceae

Radlk) Dipersemaian (Tidak Diterbitkan)

Fitter, A. H dan Hay, K, 1986. Fisiologi Lingkungan Tanaman (Diterjemahkan

oleh Sri Andani dan E.D Purbayanti ) Gadjah Mada University Press

Yogyakarta.

Gardner, F, dan R. L Mitchell (1991). Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas

Indonesia Press, Jakarta.

Harjadi, M,M,S. 1979. Pengantar Agronomi Gramedia pustaka utama Jakarta.

Indriyanto. 1999. Pengaruh Periode Penyapihan dan Media Penyapihan Terhadap

Kualitas Pertumbuhan Bibit Mahoni. Buletin Kehutanan, Fakultas

Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Ishak, D, M, 1999. Pengaruh Pemupukan NPK dan Pengapuran Terhadap

Pertumbuhan Semai paraserientes falkataria (L) Nielson Pada Media

Tanah Pedsolik Merah Kuning Asal Sidei. Skripsi Sarjana Kehutanan

Universitas Cendrawasi Manokwari. (Tidak Diterbitkan).

Jumawal, F. 1995. Pemanfaatan Serbuk Gergaji Acasia Sp dan Intsia Sp sebagai

media sapih tanaman kayu putih (Melaleuca Sp) Skripsi Sarjana

Kehutanan. Faperta Uncen. Manokwari (Tidak Diterbitkan).

Muslim, A, 1996. Kajian Pengaruh Pemberian Pupuk Pda Media Tanam

Mediteran Dan Ultisol Terhadap Pertumbuhan Dan Mutu Bibit Acasia

Mangium Willd. Skripsi Sarjana Kehutanan Universitas Cendrawasi

Manokwari.(Tidak Diterbitkan).

Nunik Paisey, A 2000. Bentuk-Bentuk Pemanfaatan Lahan Pada Kawasan

Penyanggah Cagar Alam Pegunungan Arfak oleh Masyarakat Desa

Makwam Kecamatan Minyambou Kabupaten Manokwari. Skripsi

Sarjana Pertanian Universitas Cendrawasi. (Tidak Diterbitkan).

Novizan (2002). Petunjuk Pemupukan yang efektif. Pusat Penelittian dan

Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. (Tidak Diterbitkan)

Rahardo. E, 2006. Daya Kecambah Arwob (Dodonea viscosa Jacg) Asal

Minyambou Manokwari. Skripsi Sarjana Kehutanan Fakultas

Kehutanan Universitas Papua Manokwari. (Tidak Diterbitkan).

Page 48: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

36

Simanjuntak P,H. 2000. Pengaruh Pemberian Kapur dan Pupuk Anorganik Pada

Media Gambut Asal Anggi Terhadap Pertumbuhan Semai Eucalyptus

urophylla S.T Blake. Skripsi Sarjana Kehutanan. Fakultas Pertanian

Universitas Cendrawasi Manokwari. (Tidak Diterbitkan).

Simanjuntak, N, J, 2003. Nilai Kalor Kayu Arwob (Dodonea viscosa Jacg) Asal

Distrik Minyambou. Skripsi Sarjana Kehutanan Fakultas Kehutanan

Universitas Negeri Papua Manokwari. (Tidak Diterbitkan).

Soekotjo, 1997. Pengantar Ilmu Kehutanan. Fakultas Kehutanan Gajah Mada

Yogjakarta.

Sutejo, M, Mulyani, 1999. Pupuk dan Cara Pemupukan. Penerbit Rineka. Cipta

Jakarta

Utomo, C, R, 2002. Pengaruh Jumlah Daun Terhadap Pertumbuhan Awal Anakan

Cabutan Alam Ceriops Tegal Perr. Pada Persemaian Alam Dikampung

Oransbari Manokwari. Skripsi Sarjana Kehutanan Unipa Manokwari.

(Tidak Diterbitkan).

Wahyudi, 2002. Eksplorasi Aspek Biologi Kayu Arwob (Dodonea viscose) di

Desa Minyambou Manokwari. Fakultas Kehutanan Unipa Manokwari.

(Tidak Diterbitkan).

Widodo, 2002. Pengaruh Ukuran Konteiner dan Jenis Media Terhadap

Pertumbuhan Semai Gmelina Arborea. Proyek SEMI QUE-1V.

Fakultas Kehutanan Unipa Manokwari.

Widodo, Aditya R, dan Nuni F, 2007. Perkembangan Biji Arwob (Dodonea

viscose Jacg) Pada Berbagai Media, Laporan Penilitian Fakultas

Kehutanan Unipa Manokwari. (Tidak Diterbitkan).

Page 49: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

37

LAMPIRAN

Page 50: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

38

Lampiran 1. Rata-rata Persen Hidup (%) Sapihan Arwob Pada Berbagai Media

dan Ukuran Anakan.

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 100.0 70.0 40.0 40.0

A0B1 100.0 90.0 80.0 70.0

A0B2 100.0 90.0 70.0 70.0

A1B0 100.0 60.0 10.0 0.0

A1B1 100.0 50.0 20.0 0.0

A1B2 100.0 40.0 10.0 0.0

A2B0 100.0 60.0 10.0 0.0

A2B1 100.0 40.0 10.0 10.0

A2B2 100.0 30.0 10.0 10.0

Rata-rata 100.0 58.9 28.9 22.2

Lampiran 2. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Persen Hidup (%) Semai

Arwob.

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 100.0 70.0 40.0 40.0

A0B1 100.0 90.0 80.0 70.0

A0B2 100.0 90.0 70.0 70.0

Rata-rata 100.0 83.3 63.3 60.0

A1B0 100.0 60.0 10.0 0.0

A1B1 100.0 50.0 20.0 0.0

A1B2 100.0 40.0 10.0 0.0

Rata-rata 100.0 50.0 13.3 0.0

A2B0 100.0 60.0 10.0 0.0

A2B1 100.0 40.0 10.0 10.0

A2B2 100.0 30.0 10.0 10.0

Rata-rata 100.0 43.3 10.0 6.7

Page 51: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

39

Lampiran 3. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Arwob Terhadap Persen Hidup

(%).

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 100.0 70.0 40.0 40.0

A1B0 100.0 60.0 10.0 0.0

A2B0 100.0 60.0 10.0 0.0

Rata-rata 100.0 63.3 20.0 13.3

A0B1 100.0 90.0 80.0 70.0

A1B1 100.0 50.0 20.0 0.0

A2B1 100.0 40.0 10.0 10.0

Rata-rata 100.0 60.0 36.7 26.7

A0B2 100.0 90.0 70.0 70.0

A1B2 100.0 40.0 10.0 0.0

A2B2 100.0 30.0 10.0 10.0

Rata-rata 100.0 53.3 30.0 26.7

Lampiran 4. Rata-rata Pertumbuhan Tinggi (cm) Sapihan Arwob Pada Berbagai

Media dan Ukuran Anakan.

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 2.8 3.8 5.1 6.3

A0B1 3.3 4.4 5.9 7.1

A0B2 3.5 4.5 6.2 7.6

A1B0 3.1 4.3 6.3 0.0

A1B1 3.4 5.1 6.0 0.0

A1B2 3.4 4.6 5.6 0.0

A2B0 3.2 4.4 5.7 0.0

A2B1 3.1 4.1 5.3 6.0

A2B2 3.3 4.8 5.9 6.3

Rata-rata 3.2 4.4 5.8 6.7

Page 52: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

40

Lampiran 5. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Tinggi

(cm) Semai Arwob

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 2.8 3.8 5.1 6.3

A0B1 3.3 4.4 5.9 7.1

A0B2 3.5 4.5 6.2 7.6

Rata-rata 3.2 4.2 5.7 7.0

A1B0 3.1 4.3 6.3 0.0

A1B1 3.4 5.1 6.0 0.0

A1B2 3.4 4.6 5.6 0.0

Rata-rata 3.3 4.7 6.0 0.0

A2B0 3.2 4.4 5.7 0.0

A2B1 3.1 4.1 5.3 6.0

A2B2 3.3 4.8 5.9 6.5

Rata-rata 3.2 4.4 5.6 6.3

Lampiran 6. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan Tinggi

(cm) Sapihan Arwob

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 2.8 3.8 5.1 6.3

A1B0 3.1 4.3 6.3 0.0

A2B0 3.2 4.4 5.7 0.0

Rata-rata 3.0 4.2 5.7 6.3

A0B1 3.3 4.4 5.9 7.1

A1B1 3.4 5.1 6.0 0.0

A2B1 3.1 4.1 5.3 6.0

Rata-rata 3.3 4.5 5.7 7.1

A0B2 3.5 4.5 6.2 7.6

A1B2 3.4 4.6 5.6 0.0

A2B2 3.3 4.4 5.6 6.3

Rata-rata 3.4 4.5 5.8 7.0

Page 53: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

41

Lampiran 7. Rata-rata Pertumbuhan Diameter (mm) Sapihan Arwob Pada

Berbagai Media dan Ukuran Anakan.

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 0.5 1.3 1.8 1.9

A0B1 0.5 0.7 1.9 2.0

A0B2 0.4 0.6 1.2 2.0

A1B0 0.4 0.7 0.8 0.0

A1B1 0.4 0.6 0.7 0.0

A1B2 0.4 0.6 0.7 0.0

A2B0 0.4 0.6 0.6 0.0

A2B1 0.4 0.7 1.8 1.9

A2B2 0.4 0.7 1.0 2.0

Rata-rata 0.4 0.7 1.2 2.0

Lampiran 8. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Diameter

(mm) Sapihan Arwob.

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 0.5 1.3 1.8 1.9

A0B1 0.5 0.7 1.9 2.0

A0B2 0.4 0.6 1.2 0.0

Rata-rata 0.5 0.9 1.6 2.0

A1B0 0.4 0.7 0.8 0.0

A1B1 0.4 0.6 0.7 0.0

A1B2 0.4 0.6 0.7 0.0

Rata-rata 0.4 0.6 0.7 0.0

A2B0 0.4 0.6 0.6 0.0

A2B1 0.4 0.7 1.8 1.9

A2B2 0.4 0.7 1.0 2.0

Rata-rata 0.4 0.7 1.1 2.0

Page 54: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

42

Lampiran 9. Rata- rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Pertumbuhan

Diameter (mm) Sapihan Arwob.

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 0.5 1.3 1.8 1.9

A1B0 0.4 0.7 0.8 0.0

A2B0 0.4 0.6 0.6 0.0

Rata-rata 0.4 0.9 1.1 1.9

A0B1 0.5 0.7 1.9 2.0

A1B1 0.4 0.6 0.7 0.0

A2B1 0.4 0.7 1.8 1.9

Rata-rata 0.4 0.7 1.5 2.0

A0B2 0.4 0.6 1.2 0.0

A1B2 0.4 0.6 0.7 0.0

A2B2 0.4 0.7 1.1 2.0

Rata-rata 0.4 0.6 1.0 2.0

Lampiran 10. Rata-rata Kekokohan Semai Arwob Pada Berbagai Media dan

Ukuran Anakan

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 5.6 2.9 2.8 3.3

A0B1 6.6 6.3 3.1 3.6

A0B2 8.8 7.5 5.2 3.8

A1B0 7.8 6.1 7.9 0.0

A1B1 8.5 8.5 8.6 0.0

A1B2 8.5 7.7 8.0 0.0

A2B0 8.0 7.3 9.5 0.0

A2B1 7.8 5.9 2.9 3.2

A2B2 8.3 6.9 5.9 3.3

Rata-rata 7.7 6.5 6.0 3.4

Page 55: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

43

Lampiran 11. Rata-rata Pengaruh Media Sapih Terhadap Kekokohan Semai

Arwob.

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 5.6 2.9 2.8 3.3

A0B1 6.6 6.3 3.1 3.6

A0B2 8.8 7.5 5.2 3.8

Rata-rata 7.0 5.6 3.7 3.6

A1B0 7.8 6.1 7.9 0.0

A1B1 8.5 8.5 8.6 0.0

A1B2 8.5 7.7 8.0 0.0

Rata-rata 8.3 7.4 8.2 0.0

A2B0 8.0 7.3 9.5 0.0

A2B1 7.8 5.9 2.9 0.0

A2B2 8.3 6.9 5.9 3.3

Rata-rata 8.0 6.7 6.1 3.3

Lampiran 12. Rata-rata Pengaruh Ukuran Anakan Terhadap Kekokohan Semai

Arwob.

Perlakuan Minggu

2 4 6 8

A0B0 5.6 2.9 2.8 3.3

A1B0 7.8 6.1 7.9 0.0

A2B0 8.0 7.3 9.5 0.0

Rata-rata 7.1 5.4 6.7 3.3

A0B1 6.6 6.3 3.1 3.6

A1B1 8.5 8.5 8.6 0.0

A2B1 7.8 5.9 2.9 0.0

Rata-rata 7.6 6.9 4.9 3.6

A0B2 8.8 7.5 5.2 3.8

A1B2 8.5 7.7 8.0 0.0

A2B2 8.3 6.9 5.9 3.3

Rata-rata 8.5 7.4 6.4 3.6

Lampiran 13. Hasil Pengukuran Suhu Udara dan Kelembapan Udara Selama 8

Minggu.

Minggu

Suhu (0C) Kelembapan (%)

Pagi

(06.00)

Siang

(12.00)

Sore

(18.00)

Pagi

(06.00)

Siang

(12.00)

Sore

(18.00)

2 22.0 26.7 21.3 70.4 50.4 61.7

4 21.3 24.1 22.8 69.6 58.3 63.9

6 21.7 26.3 21.3 73.2 55.9 71.9

8 21.2 24.3 19.9 77.5 59.6 71.4

Rata-rata 21.6 25.4 21.3 72.7 56.1 67.2

Page 56: Rumpaidus_Kostantina_Pengaruh Media & Ukuran Anakan.pdf

44

Lampiran 14. Gambar Anakan Arwob (Dodonea Sp) Umur 8 Minggu Pada Media

A0 (Tanah).

Jumlah daun dua Jumlah daun empat Jumlah daun enam

Lampiran 15. Gambar Anakan Arwob (Dodonea Sp) Umur 8 Minggu Pada Media

A1 (Tanah + Serbuk Gergaji + Pupuk Kandang 3:1:1). Terjadi

Kematian Pada Seluruh Anakan.

Jumlah daun dua Jumlah daun empat Jumlah daun enam

Lampiran 16. Gambar Anakan Arwob (Dodonea Sp) Umur 8 Minggu Pada Media

A2 (Tanah + Pasir + Pupuk Kandang 3:1:1).

Jumlah daun dua terjadi Jumlah daun empat Jumlah daun enam

kematian