RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

61
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA Jalan Profesor Dokter R. Soeharso No. 28 Surakarta 57144 Telepon/Faksimile 0271-713055/720002 surat elektronik: [email protected]; [email protected]

Transcript of RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Page 1: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA Jalan Profesor Dokter R. Soeharso No. 28 Surakarta 57144 Telepon/Faksimile 0271-713055/720002

surat elektronik: [email protected]; [email protected]

Page 2: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

ii LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan hidayah-Nya, sehingga

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta

(RSUP) Surakarta tahun 2020 dapat diselesaikan.

LAKIP RSUP Surakarta tahun 2020 ini disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden

Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP RSUP

Surakarta merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang

dibebankan kepada RSUP Surakarta selama kurun waktu 2020. Selain itu, laporan ini disusun

sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan

instansi pemerintah yang baik dan bersih (Good Corporate and Clean Government).

LAKIP RSUP Surakarta disusun mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

LAKIP RSUP Surakarta ini memuat pencapaian atas Perjanjian Kinerja RSUP Surakarta

sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian

Kesehatan RI yang menyelenggarakan tugas pokok melaksanakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna dengan keunggulan di bidang penyakit paru, sebagaimana

diamanatkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 61 Tahun 2019.

Semoga penyusunan LAKIP ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam upaya

pengembangan RSUP Surakarta kedepan.

Surakarta, Januari 2021

Direktur,

dr. Jamilatun Rosidah, MM NIP.197705032005012002

Page 3: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

iii LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)

menuntut pelaksanaan kegiatan di setiap lingkungan instansi pemerintahan yang transparan,

akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Setiap pelaksanaan kegiatan di satuan kerja

pemerintah, utamanya di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian

Kesehatan RI harus dilaporkan secara berkala, termasuk pelaksanaan kegiatan di RSUP

Surakarta.

Pengukuran terhadap berbagai indikator yang telah ditetapkan RSUP Surakarta selama

tahun 2020 memberikan hasil yang beragam, sebagaian besar indikator telah mencapai bahkan

melebihi dari target yang ditetapkan. Meskipun, masih tetap ada beberapa indikator yang tidak

bisa mencapai target yang telah ditetapkan diawal tahun 2020. Secara keseluruhan, pencapaian

indikator kinerja utama yang telah ditetapkan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Sasaran Strategis/program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi

1. Terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan;

1. POBO Persen 38% 60,73%

2. Audit Keuangan WTP WTP WTP

2. Terwujudnya peningkatan capaian indikator kesehatan nasional;

3. Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)

Persen 85% 83,71%

3. Terwujudnya pelayanan kesehatan "beyond experience" (melebihi ekpektasi);

4. Persentase Kepuasan Pasien

Persen >90% 85,88%

5. Persentase respon terhadap komplain

Persen 100% 100%

4. Terwujudnya pelayanan unggulan respirasi;

6. Nett Death Rate Permil ≤2‰ ≤2‰

5. Terwujudnya rumah sakit umum pusat Surakarta sebagai wahana pedidikan, pelatihan dan penelitian;

7. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama

PKS 27 27

8. Jumlah penelitian terpublikasi

Kegiatan 1 0

9. Jumlah pelatihan terakreditasi

Kegiatan 1 0

6. Terwujudnya kerjasama strategis pelayanan kesehatan;

10. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan

Institusi 4 6

7. Terwujudnya RS yang terakreditasi;

11. Pencapaian Akreditasi SNARS

Pencapaian Persiapan Prsiapan

8. Terwujudnya sistem tatakelola RS yang transparan dan akuntabel;

12. Jumlah Clinical Pathway terpenuhi

CP 17 17

13. Persentase tindaklanjut temuan audit

Persen 100 100%

Page 4: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

iv LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Sasaran Strategis/program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi

9. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana;

14. Perijinan terselesaikan

Terbitnya ijin

operasional RS Kelas C

Ijin

operasional

RS Kelas C

terbit

10. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM;

15. Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam

Persen 28% 21,43%

11. Terwujudnya sistem informasi RS yang terintegrasi;

16. Persentase sistem IT terintegrasi

Persen 50% 50%

12. Terwujudnya sarana

dan prasarana sesuai dengan standard RSU kelas B.

17. Persentase Tingkat

keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment Effectiveness/OEE)

Persen 40% 40,67%

Dari 17 indikator kinerja utama yang ada, tercapai sebanyak 12 indikator dan belum

tercapai sebanyak 5 indikator, yaitu:

1) Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)

2) Persentase Kepuasan Pasien

3) Jumlah penelitian terpublikasi

4) Jumlah pelatihan terakreditasi

5) Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam

Alokasi anggaran RSUP Surakarta tahun anggaran 2020 adalah sebesar

Rp55,956,965,000,- dengan rincian bersumber dari Rupiah Murni Rp42.120.933.000,- dan

bersumber dari BLU Rp13.836.032.000,-. Realisasi penyerapan anggaran pada tahun 2020

sebesar Rp50.206.865.468,- atau mencapai 89,72% dari alokasi anggaran sebesar

Rp55,956,965,000,-.

Sementara Pendapatan RSUP Surakarta tahun 2020 dari PNBP berdasarkan data cash

basis berjumlah Rp17.197.821.444,- atau sebesar 127,52% dari target penerimaan yang

ditetapkan di tahun 2020 sebesar Rp13.836.032.000,-.

Secara fisik seluruh output kegiatan telah tercapai sehingga alokasi anggaran yang tidak

terserap merupakan efisiensi kegiatan.

Page 5: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

v LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar belakang ....................................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan .................................................................................. 2

C. Tugas pokok dan fungsi ............................................................................. 2

D. Sistematika penulisan .............................................................................. 7

BAB II PROGRAM KERJA DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................ 8

A. Program Kerja Tahun 2020......................................................................... 9

B. Perjanjian Kinerja ................................................................................... 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................ 12

A. Capaian Kinerja Organisasi ........................................................................ 12

B. Analisis Capaian Kinerja ............................................................................ 13

C. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ............................................... 33

1. Sumber Daya Manusia ......................................................................... 33

2. Sumber Daya Anggaran ........................................................................ 34

D. Sumber Daya ........................................................................................ 35

1. Sumber Daya Manusia ......................................................................... 35

2. Sumber Daya Anggaran ........................................................................ 36

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ......................................................... 38

E. Realisasi Anggaran .................................................................................. 39

1. Realisiasi Pelaksanaan Anggaran 2020 ...................................................... 39

2. Realisiasi Pendapatan Tahun 2020 .......................................................... 40

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 41

A. Kesimpulan ........................................................................................... 41

B. Rencana Tindak Lanjut ............................................................................. 42

LAMPIRAN

Page 6: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

vi LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perjanjian Kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 ............................................. 11

Tabel 2. Target dan Realisasi atas Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2020 .......... 12

Tabel 3. Pegawai RSUP Surakarta berdasar status kepegawaian 2019-2020 ........................ 35

Tabel 4. Jumlah PNS RSUP Surakarta berdasarkan Jabatan ......................................... 35

Tabel 5. PNS RSUP Surakarta berdasarkan Golongan ................................................. 35

Tabel 6. PNS RSUP Surakarta berdasarkan Usia ....................................................... 36

Tabel 7. PNS RSUP Surakarta berdasarkan Pendidikan ............................................... 36

Tabel 8. Anggaran RSUP Surakarta berdasar Kegiatan ............................................... 38

Tabel 9. Perkembangan Barang Milik Negara Tahun 2020 ........................................... 38

Tabel 10. Realisasi Anggaran RSUP Surakarta Tahun 2020 .......................................... 39

Tabel 11. Rincian Pendapatan RSUP Surakarta Tahun 2020 ......................................... 40

Tabel 12. Rekapitulasi Capaian IKU Tahun 2020 ...................................................... 41

Page 7: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

1 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

PENDAHULUAN BAB I

A. Latar Belakang

Sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Surakarta diawali dengan

dibentuknya BP4 Surakarta. Dalam perkembangannya, BP4 Surakarta kemudian berubah

nama menjadi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta. Tahun 2011,

BBKPM Surakarta mengalami perpindahan menjadi Unit Pelaksana Teknis Direktorat

Jenderal Bina Upaya Kesehatan melalui Surat Penyerahan dari Direktur Jenderal Bina

Kesehatan Masyarakat Nomor OT.01.01/BI.4/274/2011 tanggal 26 Januari 2011. Terbitnya

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2354/MENKES/PER/XI/2011 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 532/MENKES/PER/IV/2007 meneguhkan keberadaan

BBKPM Surakarta berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan secara

teknis fungsional dibina oleh Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan. Seiring dengan

perubahan struktur organisasi di lingkungan Kementerian/Lembaga, pada tahun 2017

terbit Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan dan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan. Dalam peraturan tersebut, Direktorat Jenderal Bina Upaya

Kesehatan berganti nama menjadi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, dengan

adanya perubahan tersebut terhitung tanggal 1 Januari 2018 BBKPM Surakarta berada

dibawah koordinasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Terbitnya Peraturan Menteri Nomor 61 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta menjadi landasan bagi perubahan status organisasi

BBKPM Surakarta menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta.

Sebagai instansi pemerintah dibawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI, RSUP Surakarta berkewajiban untuk memper-

tanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Kewajiban tersebut dijabarkan

dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja. Pelaporan kinerja

atau LAKIP dimaksudkan untuk mengevaluasi dan mengkomunikasikan capaian kinerja

RSUP Surakarta dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian

tujuan dan sasaran. LAKIP juga menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja

yang dicapai sehingga kinerja ke depan dapat dilaksanakan secara lebih produktif, efektif

dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan

maupun koordinasi pelaksanaannya. Penyusunan LAKIP RSUP Surakarta juga dimaksudkan

untuk mengaplikasikan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar

penting pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance).

Page 8: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

2 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Tahun 2020, adalah tahun pertama dari rangkaian 5 tahun pelaksanaan Rencana

Strategis Bisnis RSUP Surakarta periode 2020-2024. Pada tahun pertama ini, harus

diletakkan landasan yang kokoh dalam pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka

mencapai visi yang ingin dicapai selama 5 tahun yaitu menjadi Rumah Sakit Umum Pusat

kelas B pada tahun 2024. LAKIP RSUP Surakarta disusun mengacu pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta Keputusan Direktur Jenderal Bina

Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.04/I/1568/12 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Pelaksana

Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan LAKIP adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas

pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan

misi RSUP Surakarta.

Tujuan penyusunan LAKIP adalah menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja

kegiatan dan sasaran RSUP Surakarta. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian

dirumuskan beberapa rekomendasi. Diharapkan rekomendasi yang dihasilkan ini dapat

menjadi salah satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi untuk

meningkatkan kinerja RSUP Surakarta.

C. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 61 tahun 2019 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Surakarta, tugas pokok RSUP Surakarta

adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSUP Surakarta menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana program dan anggaran;

2. Pengelolaan pelayanan medis;

3. Pengelolaan pelayanan penunjang medis;

4. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis;

5. Pengelolaan pelayanan keperawatan;

6. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang

7. Pelayanan kesehatan;

8. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan

9. Penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan;

Page 9: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

3 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

10. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;

11. Pengelolaan sumber daya manusia;

12. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;

13. Pelaksanaan kerja sama;

14. Pengelolaan sistem informasi;

15. Pelaksanaan urusan umum; dan

16. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Selain menyelenggarakan fungsi diatas, RSUP Surakarta menyelenggarakan pelayanan

kesehatan dengan keunggulan di bidang penyakit paru.

Susunan Organisasi RSUP Surakarta terdiri atas:

1. Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang

Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan

pengelolaan pelayanan medis. keperawatan, penunjang medis, dan penunjang

nonmedis.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang

menyelenggarakan fungsi:

a. Pengelolaan pelayanan medis, keperawatan, penunjang medis, dan penunjang

nonmedis; dan

b. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang

pelayanan medis, keperawatan, penunjang medis, dan penunjang nonmedis.

Bidang Pelayanan dan penunjang Kesehatan terdiri dari:

a. Seksi Pelayanan Medik

Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan dan

pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang

pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat.

b. Seksi Pelayanan Keperawatan

Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan

dan pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang

pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat.

c. Seksi Pelayanan Penunjang

Seksi Pelayanan Penunjang mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan

dan pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang

pelayanan penunjang medis dan penunjang nonmedis.

Page 10: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

4 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

2. Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik Negara

Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan keuangan dan

barang milik negara, pengelolaan sisteminformasi,dan pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik

Negara menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran;

b. Pelaksanaan urusan perbendaharaan;

c. Pelaksanaan anggaran;

d. Pelaksanaan urusan akuntansi;

e. Pengelolaan barang milik negara;

f. Pengelolaan sistem informasi; dan

g. Pemantauan, dan evaluasi, dan pelaporan.

Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik Negara terdiri atas:

a. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi

Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan sistem informasi,

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

b. Subbagian Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran

Subbagian Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas

melakukan urusan perbendaharaan dan pelaksanaan anggaran.

c. Subbagian Akuntansi dan Barang Milik Negara

Subbagian Akuntansi dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan urusan

akuntansi dan pengelolaan barang milik negara.

3. Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum

Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan sumber daya manusia, pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan,

dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan, dan urusan hukum,

organisasi, hubungan masyarakat, kerja sama, dan umum.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan administrasi sumber daya manusia;

b. pelaksanaan perencanaan sumber daya manusia;

Page 11: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

5 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

c. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia;

d. pelaksanaan kesejahteraan sumber daya manusia;

e. pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan;

f. pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang

pelayanan kesehatan;

g. pelaksanaan urusan hukum;

h. penataan organisasi dan tata laksana;

i. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;

j. pelaksanaan urusan kerja sama;

k. pelaksanaan urusan tata usaha dan kearsipan;

l. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum terdiri dari:

a. Subbagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Pelatihan

Subbagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas

melakukan urusan administrasi, perencanaan, pengembangan, pembinaan, dan

kesejahteraan sumberdaya manusia dan pengelolaan pendidikan, pelatihan,

penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan

kesehatan.

b. Subbagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan hukum, organisasi dan tata

laksana, hubungan masyarakat, kerja sama, kemitraan, tata usaha, kearsipan,

rumah tangga, dan perlengkapan.

4. Struktur Organisasi

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Surakarta, struktur organisasi RSUP Surakarta terdiri

dari:

a. Direktur

b. Dewan Pengawas

c. Satuan Pemeriksa Internal

d. Kepala Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang membawahi:

1) Kepala Seksi Pelayanan Medik

2) Kepala Seksi Keperawatan

3) Kepala Seksi Pelayanan Penunjang

Page 12: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

6 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

e. Kepala Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik Negara membawahi:

1) Kepala Subbagian Perencanaan dan Evaluasi

2) Kepala Subbagian Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran

3) Kepala Subbagian Akuntansi dan Barang Milik Negara

f. Kepala Bagian SDM, Pendidikan dan Umum membawahi:

1) Kepala Subbagian SDM, Pendidikan dan Pelatihan

2) Kepala Subbagian Umum

g. Kelompok Staf Medis

h. Kepala Instalasi

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 1.

Struktur Organisasi RSUP Surakarta berdasar Permenkes Nomor 61 Tahun 2019

Page 13: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

7 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 adalah

sebagai berikut:

Kata Pengantar

Ikhtisar Eksekutif

Daftar Isi

BAB I. PENDAHULUAN

Bab I disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis

organisasi serta permasalahan utama

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Dalam Bab II dijelaskan mengenai rencana strategi dan rencana kinerja. Pada bab ini juga

disampaikan tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta indikator kinerja yang

akan dilaksanakan tahun 2020 dalam rangka pencapaian visi dan misi RSUP Surakarta

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam Bab III diuraikan pengukuran kinerja, sumber daya manusia dan sumber daya

anggaran yang menggambarkan kekuatan yang dimiliki, evaluasi dan analisis akuntabilitas

kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan,

hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif dan

perbaikan yang akan diambil.

BAB IV. PENUTUP

Dalam Bab IV diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di

masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

8 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

PROGRAM KERJA DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II

Pada periode 2020-2024, RSUP Surakarta telah menetapkan visinya sesuai dengan

Rencana Strategis Bisnis yaitu:

Adapun misi RSUP Surakarta adalah:

Berdasar perumusan visi dan misi RSUP Surakarta diatas, maka dirumuskan lebih lanjut

mengenai sasaran strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi, yaitu:

1. Terwujudnya kemandirian finansial dan cost efectiveness pelayanan;

2. Terwujudnya peningkatan capaian indicator kesehatan nasional;

3. Terwujudnya pelayanan kesehatan “beyond experience” (melebihi ekpektasi);

4. Terwujudnya pelayanan unggulan respirasi;

5. Terwujudnya rumah sakit umum pusat Surakarta sebagai wahana pendidikan, pelatihan

dan penelitian;

6. Terwujudnya kerjasama strategis pelayanan kesehatan;

7. Terwujudnya rumah sakit yang terakreditasi;

8. Terwujudnya sistem tatakelola rumah sakit yang transparan dan akuntabel;

9. Terwujudnya status institusi BBKPM menjadi RS Umum Pusat;

10. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM;

11. Terwujudnya sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi;

12. Terwujudnya sarana dan prasarana sesuai dengan standar RSU kelas B.

V I S I

“MENJADI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT KELAS B PADA TAHUN 2024 “

M I S I

1. Melaksanakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang baik dengan

pelayanan unggulan respirasi terpadu;

2. Mengembangkan sumber daya manusia yang unggul;

3. Melengkapi sarana dan prasarana sesuai standar;

4. Mengembangkan upaya kesehatan masyarakat.

Page 15: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

9 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

A. Program Kerja Tahun 2020

Untuk mewujudkan VISI dan MISI RSUP Surakarta maka dipastikan langkah-langkah

strategi diarahkan untuk mencapai target indikator kinerja utama (Key Performance

Indicators/KPI). Dari 14 sasaran strategik, RSUP Surakarta mempunyai 17 indikator

kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) sebagai berikut:

1) POBO

2) Audit Keuangan

3) Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)

4) Persentase Kepuasan Pasien

5) Persentase respon terhadap complain

6) Nett Death Rate

7) Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama

8) Jumlah penelitian terpublikasi

9) Jumlah pelatihan terakreditasi

10) Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan

11) Pencapaian Akreditasi SNARS

12) Jumlah Clinical Pathway terpenuhi

13) Persentase tindaklanjut temuan audit

14) Perijinan terselesaikan

15) Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam

16) Persentase sistem IT terintegrasi

17) Persentase Tingkat keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment

Effectiveness/OEE)

Untuk mewujudkan 17 indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) RSUP

Surakarta terseut, ditetapkan program kerja strategis yang bersifat pemantapan, perbaikan

dan pengembangan. Program kerja strategis tersebut adalah:

1) Efisiensi BHP

2) Efisiensi belanja operasional

3) Monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran

4) Laporan keuangan yang akuntabel

5) Monitoring dan evaluasi logistic

6) Tertib pengelolaan BMN

7) Penguatan system pelayanan TB dan TB MDR

8) Pegembangan system marketing RS

9) Penerapan service excellent

Page 16: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

10 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

10) Penguatan system pelayanan

11) Peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan

12) Publikasi hasil penelitian

13) Pemenuhan standar akreditasi penyelenggaraan pelatihan

14) Peningkatan jejaring pendidikan dan pelayanan

15) Pendampingan akreditasi

16) Implementasi clinical pathway sesuai pelayanan

17) Pengelolaan tindak lanjut temuan audit

18) Pemenuhan dokumen ijin oprasional RS

19) Pendidikan dan pelatihan kesehatan dan non kesehatan

20) Diklat pimpinan

21) Pendidikan lanjut pegawai

22) Pengembangan SIMRS terintegtrasi

23) Perwujudan IKT RS

24) Pemeliharaan peralatan dan mesin

25) Pemeliharaan prasarana gedung/bangunan

26) Pemeliharaan jaringan

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja merupakan amanat dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima

amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur

tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Dalam hal ini, perjanjian kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 merupakan pernyataan

komitmen antara Direktur RSUP Surakarta dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan

Kementerian Kesehatan untuk mencapai target-target yang tertera dalam Rencana

Strategis Bisnis 2020-2024.

RSUP Surakarta telah menyusun perjanjian kinerja tahun 2020 sesuai dengan kedudukan,

tugas dan fungsinya. Perjanjian kinerja ini telah mengacu pada Rencana Strategis Bisnis

RSUP Surakarta periode 2020-2024.

Page 17: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

11 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Tabel 1 Perjanjian Kinerja RSUP Surakarta tahun 2020

SASARAN STRATEGIS/PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

1. Terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan;

1. POBO 38%

2. Audit Keuangan WTP

2. Terwujudnya peningkatan capaian indikator kesehatan nasional;

3. Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)

85%

3. Terwujudnya pelayanan kesehatan "beyond experience" (melebihi ekpektasi);

4. Persentase Kepuasan Pasien >90%

5. Persentase respon terhadap komplain

100%

4. Terwujudnya pelayanan unggulan respirasi;

6. Nett Death Rate ≤2‰

5. Terwujudnya rumah sakit umum pusat Surakarta sebagai wahana pedidikan, pelatihan dan penelitian;

7. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama

27

8. Jumlah penelitian terpublikasi 1

9. Jumlah pelatihan terakreditasi 1

6. Terwujudnya kerjasama strategis pelayanan kesehatan;

10. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan

4

7. Terwujudnya RS yang terakreditasi; 11. Pencapaian Akreditasi SNARS Persiapan

8. Terwujudnya sistem tatakelola RS yang transparan dan akuntabel;

12. Jumlah Clinical Pathway terpenuhi

17

13. Persentase tindaklanjut temuan audit

100%

9. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana;

14. Perijinan terselesaikan

Terbitnya ijin

operasional RS Kelas C

10. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM;

15. Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam

28%

11. Terwujudnya sistem informasi RS yang terintegrasi;

16. Persentase sistem IT terintegrasi

50%

12. Terwujudnya sarana dan prasarana sesuai dengan standard RSU kelas B.

17. Persentase Tingkat keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment Effectiveness/OEE)

40%

Page 18: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

12 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

AKUNTABILITAS KINERJA BAB III

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Surakarta, merupakan bentuk pertanggungjawaban

kinerja berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2020. Pada bab

ini akan diuraikan pengukuran, evaluasi dan analisis kinerja BBKPM Surakarta selama tahun

2020, keberhasilan yang dicapai maupun permasalahan terkait, beserta rekomendasi untuk

peningkatan kinerja di masa mendatang.

Pengukuran tingkat capaian kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 dilakukan dengan cara

membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 dengan realisasinya. Berikut disampaikan

tingkat capaian kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 berdasarkan hasil pengukurannya

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran dan analisis pencapaian kinerja bertujuan untuk mendapat informasi

mengenai masing-masing sasaran dan indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan

untuk mengetahui kinerja RSUP Surakarta apabila dibandingkan dengan target yang ingin

dicapai dan ditetapkan di awal tahun. Pencapaian atas target dan realisasi seluruh

indikator pada tahun 2020 ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 2. Target dan Realisasi atas Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2020

Sasaran Strategis/program Indikator Kinerja Utama Target Realisasi

1. Terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan;

1. POBO 38% 60,73%

2. Audit Keuangan WTP WTP

2. Terwujudnya peningkatan capaian indikator kesehatan nasional;

3. Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)

85% 83,71%

3. Terwujudnya pelayanan kesehatan "beyond experience" (melebihi ekpektasi);

4. Persentase Kepuasan Pasien >90% 85,88%

5. Persentase respon terhadap komplain

100% 100%

4. Terwujudnya pelayanan unggulan respirasi;

6. Nett Death Rate ≤2‰ ≤2‰

5. Terwujudnya rumah sakit umum pusat Surakarta sebagai wahana pedidikan, pelatihan dan penelitian;

7. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama

27 27

8. Jumlah penelitian terpublikasi 1 0

9. Jumlah pelatihan terakreditasi 1 0

6. Terwujudnya kerjasama strategis pelayanan kesehatan;

10. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan

4 6

Page 19: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

13 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Sasaran Strategis/program Indikator Kinerja Utama Target Realisasi

7. Terwujudnya RS yang terakreditasi;

11. Pencapaian Akreditasi SNARS Persiapan Persiapan

8. Terwujudnya sistem tatakelola RS yang transparan dan akuntabel;

12. Jumlah Clinical Pathway terpenuhi

17 17

13. Persentase tindaklanjut temuan audit

100% 100%

9. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana;

14. Perijinan terselesaikan

Terbitnya ijin

operasional RS Kelas C

Ijin operasional sudah terbit

10. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM;

15. Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembang-an kompetensi ≥ 20 jam

28% 21,43%

11. Terwujudnya sistem informasi RS yang terintegrasi;

16. Persentase sistem IT terintegrasi

50% 50%

12. Terwujudnya sarana dan prasarana sesuai dengan standard RSU kelas B.

17. Persentase Tingkat keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment Effectiveness/ OEE)

40% 40,67%

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

1. Sasaran Terwujudnya Kemandirian Finansial Dan Cost Effectiveness Pelayanan

Sasaran pertama dalam rangka mencapai visi yang hendak dicapai RSUP Surakarta

adalah Terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan. Dalam

rangka mengetahui pencapaian keberhasilan sasaran tersebut, RSUP Surakarta telah

menetapkan indikator kinerja utama yaitu:

a. Rasio POBO

Rasio POBO merupakan perbandingan antara pendapatan PNBP dibagi dengan biaya

operasional. Sedangkan pengertian dari pendapatan PNBP merupakan pendapatan

yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada

masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan

pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak

berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan

yang berasal dari APBN.

1) Kondisi yang dicapai

Rasio pendapatan operasional dibanding biaya operasional (POBO) RSUP

Surakarta tahun 2020 sebesar 60,73%. Artinya efisiensi biaya yang dikeluarkan

RSUP Surakarta hanya sebesar 60,73%. Dibanding dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 38%, maka pencapaian indikator POBO telah melebihi dari

target yang ditetapkan.

Page 20: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

14 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Dengan tercapainya rasio POBO ini, RSUP Surakarta ikut mendorong

pertumbuhan ekonoi nasional.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Rasio pendapatan operasional dibanding biaya operasional tahun 2020

mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Pada tahun 2019,

POBO sebesar 42,3%, sedangkan tahun 2020 pencapaian indikator POBO adalah

sebesar 60,73%.

3) Permasalahan yang dihadapi

Dengan adanya pandemik covid-19, pendapatan RSUP Surakarta mengalami

peningkatan yang signifikan. Kunjungan pasien umum dan BPJS berkurang

drastis, tetapi disisi lain pendapatan dari klaim pelayanan Covid-19 membantu

memenuhi target pendapatan. Permasalahan akan timbul ketika pandemik

Covid-19 berakhir tetapi jumlah kunjungan pasien belum pulih. Maka perlu

alternatif lain untuk meningkatkan kunjungan pasien sehingga target

pendapatan tahun selanjutnya dapat tercapai;

4) Usul pemecahan masalah

Terhadap kendala dan permasalahan yang muncul tersebut diusulkan beberapa

usulan pemecahan masalah, diantaranya:

a) Peningkatan promosi dan pemasaran terkait perubahan BBKPM Surakarta

menjadi RSUP Surakarta

b) Pembukaan jenis layanan baru;

c) Peningkatan kepuasan pasien melalui pelayanan yang bermutu dan tepat

waktu;

d) Optimalisasi utilisasi aset dan sarana yang dimiliki untuk peningkatan

pelayanan kepada pasien dan masyarakat serta pendapatan;

5) Pencapaian periode 5 tahun

Tahun 2020 merupakan tahun awal dari pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis

RSUP Surakarta periode 2020-2024. Data pencapaian periode 5 tahun atas

indikator % Rasio pendapatan operasional dibanding biaya operasional (POBO).

Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020

POBO 37,75% 38,28% 35,22% 42,30% 60,73%

Sasaran terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan

diukur dengan % Rasio pendapatan operasional dibanding biaya operasional

(POBO). Cost effectiveness adalah analisis biaya yang dikeluarkan untuk

Page 21: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

15 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

mendapatkan manfaat yang diinginkan. POBO dikatakan sehat seharusnya

diatas 50% yaitu beban yang dikeluarkan harus lebih kecil dari pedapatan yang

diperoleh atau kemampuan pendapatan RS harus dapat menutupi biaya

operasionalnya. Target POBO untuk RS umum sebesar 65%. Tapi untuk RSU yang

baru berdiri ditetapkan sebesar 45%. Rasio POBO tahun 2020 sebesar 60,73%

disebabkan kenaikan pendapatan yang berasal dari pelayanan Covid 19 dan

efisiensi biaya yang dilakukan.

Upaya efisiensi untuk operasional diantaranya yaitu:

Uraian Pagu Realisasi Efisiensi

Penggunaan listrik 708,000,000 571,839,240 136,160,760

Penggunaan telepon 12,000,000 6,583,663 5,416,337

Penggunaan air 12,000,000 1,460,550 10,539,450

b. Audit Keuangan

Sebagai satuan kerja yang telah menerapkan pola pengelolaan keuangan BLU sejak

tahun 2011 maka setiap tahun laporan keuangan dan kinerja RSUP Surakarta tahun

sebelumnya wajib dilakukan pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik. Pada tahun

2020, RSUP Surakarta telah menetapkan target Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

atas opini audit keuangan tahun 2019.

1) Kondisi yang dicapai

Hasil audit laporan keuangan tahun 2019 yang dilakukan oleh auditor

independen (kantor akuntan publik) menunjukkan bahwa laporan keuangan dan

kinerja RSUP Surakarta tahun 2019 mendapatkan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP).

Dengan tercapainya indikator ini RSUP Surakarta ikut mendorong pertumbuhan

ekonomi nasional.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Target capaian audit laporan keuangan tahun 2018 dan tahun 2019 oleh KAP

adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan target tersebut selama 2 tahun

tercapai dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

3) Permasalahan yang dihadapi

a) Kurangnya koordinasi internal seperti BAST barang modal yang terlambat

diberikan kepada petugas BMN sehingga pencatatan BMN di aplikasi menjadi

tertunda;

b) Tarif RSUP Surakarta saat ini masih menggunakan PMK lama sehingga

menyulitkan penetapan tariff untuk tindakan/layanan yang baru.

Page 22: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

16 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

4) Usul pemecahan masalah

a) Melakukan review SOP pengadaan barang dan pencatatan BMN;

b) Telah diusulkan dokumen revisi PMK tarif RSUP Surakarta ke Eselon I;

5) Pencapaian periode 5 tahun

Berikut data pencapaian periode 5 tahun atas indikator audit laporan keuangan.

Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020

Audit Laporan Keuangan WTP WTP WTP WTP WTP

2. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Capaian Indikator Kesehatan Nasional

Indikator kinerja utama untuk mengetahui pencapaian sasaran strategis terwujudnya

peningkatan capaian indikator kesehatan nasional yaitu:

a. Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)

Angka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan prosentase pasien baru TB

paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh maupun

pengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat.

Dengan demikian angka ini merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan dan

angka pengobatan lengkap

Angka minimal yang harus dicapai adalah 85%. Angka kesembuhan digunakan untuk

mengetahui hasil pengobatan. Walaupun angka kesembuhan telah mencapai 85%,

hasil pengobatan lainnya tetap perlu diperhatikan, yaitu berapa pasien dengan

hasil pengobatan lengkap, meninggal, gagal, default, dan pindah.

1) Kondisi yang dicapai

Angka capaian persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus

(success rate) pada tahun 2020 sebesar 83,71%. Keberhasilan pengobatan

pasien TB merupakan salah satu upaya RSUP Surakarta daam mensukseskan

programnasional Eliminasi TB tahun 2025.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Tidak dapat dibandingkan, karena KPI tahun renstra sebelumnya berbeda

dengan KPI tahun RSB 2020-2024.

3) Permasalahan yang dihadapi

Pengobatan Pasien TB memerlukan waktu yang panjang dan kepatuhan pasien

untuk menuntaskan pengobatan. Kepatuhan pasien untuk menyelesaikan

pengobatan TB secara lengkap seringkali menjadi kendala RS dalam melakukan

Page 23: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

17 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

monitoring keberhasilan pengobatan TB. Selama pandemic Covid-19 kegiatan

monitoring pasien TB melalui kunjungan rumah tidak dilaksanakan

4) Usul pemecahan masalah

a) Melakukan refresing ilmu mengenai TB untuk medis maupun paramedis yang

terlibat di dalam penanganan pasien TB;

b) Meningkatkan konseling dan edukasi pasien;

c) Menjalin kerjasama yang baik Antara RSUP Surakarta dan fasyankes di

wilayah eks Karesidenan Surakarta dalam pelayanan respirasi khususnya TB;

d) Monitoring pasien TB dapat dilakukan melalui aplikasi seperti WhatsApp,

SMS.

3. Sasaran Terwujudnya Pelayanan Kesehatan “Beyond Experience”

a. Persentase kepuasan pelanggan

1) Kondisi yang dicapai

Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap

jasa pelayanan kesehatan yang diberikan dan juga merupakan cerminan dari

tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh RSUP

Surakarta.

Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai

atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan

survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan

dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM).

Tahun 2020 dilakukan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap pasien RSUP

Surakarta. Hasil penilaian kepuasan masyarakat terhadap pelayanan RSUP

Surakarta adalah sebesar 85,88% dari target yang ditetapkan sebesar >90%.

Keberhasilan pencapaian target indikator ini merupakan upaya RSUP Surakarta

untuk memberikan layanan prima yang efektif dan efisien kepada pelanggan.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Persentase kepuasan pelanggan (nilai IKM) tahun 2019 sebesar 92,58% dengan

target sebesar >90%. Capaian persentase kepuasan pelanggan 2020 jika

dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami penurunan, yang disebabkan

karena adanya pandemi Covid-19.

3) Permasalahan yang dihadapi

a) Selama pandemi Covid-19 RSUP Surakarta memberlakukan pembatasan

beberapa tindakan pelayanan untuk mencegah penularan Covid-19 dan

Page 24: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

18 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

lebih mengkhususkan melakukan peningkatan capaian pemanfaatan layanan

rawat inap pelayanan pasien Covid-19.

b) Pengumpulan data penilaian kepuasan pelanggan dilakukan secara online

melalui link google form. Pemahaman terhadap pertanyaan kepada

pelanggan masih banyak yang belum dimengerti sehingga memungkinkan

terjadinya bias dalam penilaian yang diberikan.

c) Hasil survey kepuasan pelanggan yang perlu mendapat penekanan terutama

pada unsur kecepatan pelayanan.

4) Usul pemecahan masalah

a) Meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien terkait

pencegahan Covid-19 dan penyakit infeksi lainnya serta memberikan

kepastian layanan yang akan diperoleh pasien.

b) Memaksimalkan peranan teknologi informasi dalam meningkatan kecepatan

pelayanan kepada pasien.

5) Pencapaian periode 5 tahun

Berikut data pencapaian periode 5 tahun atas indikator persentase kepuasan

pelanggan.

Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase kepuasan pelanggan

85,41% 76,83% 82,27% 92,58% 85,88%

b. Persentase Kecepatan respon terhadap komplain

Setiap komplain dan keluhan pada dasarnya merupakan masukan bagi perbaikan

pelayanan yang diberikan kepada pasien dan masyarakat, setiap komplain atau

keluhan Kondisi yang dicapai dari masyarakat wajib untuk selalu ditindaklanjuti.

Seluruh pasien atau masyarakat yang menyampaikan komplain atau keluhan pada

dasarnya menginginkan tindaklanjut atas komplain yang mereka ajukan secara

cepat dan tepat, guna mengetahui tingkat responsive atas penanganan komplain

tersebut maka ditetapkanlah indikator kinerja utama berupa persentase kecepatan

respon terhadap komplain.

1) Kondisi yang dicapai

Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah sakit dalam

menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass media yang sudah

diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading/

dampak risiko berupa ekstrim (merah), Tinggi (kuning), Rendah (hijau), dan

Page 25: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

19 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut atas respon time komplain tersebut

sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko.

Warna Merah: cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian,

mengancam sistem/kelangsungan organisasi, potensi kerugian material dll.

Warna Kuning: cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi

kerugian in material, dll.

Warna Hijau: tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun

immaterial.

Komplain-komplain tersebut dapat disampaikan melalui form keluhan

pelanggan, email maupun langsung disampaikan kepada petugas.

Target atas indikator tersebut pada tahun 2020 adalah sebesar 100%. Sedangkan

dalam realisasinya pencapaian atas indikator tersebut mencapai 100%.

Keberhasilan pencapaian target indikator ini merupakan upaya RSUP Surakarta

untuk memberikan layanan prima yang efektif dan efisien kepada pelanggan.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Pencapaian indikator kecepatan respon terhadap komplain pada tahun 2019

sebesar 91,67% sedangkan pada tahun 2020 mencapai 100%. Peningkatan

capaian tersebut berkat koordinasi dari seluruh lini dalam rangka menanggapi

keluhan yang disampaikan oleh pelanggan RSUP Surakarta.

3) Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi adalah komplain dari pelanggan atau pasien RSUP

Surakarta tidak mencantumkan identitas yang jelas sehingga mengakibatkan

keluhan atau komplain dari pelanggan yang bersangkutan tidak dapat

ditindaklanjuti.

4) Usul pemecahan masalah

Dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada diperlukan langkah-langkah

usulan pemecahan masalah sebagai berikut memberikan informasi dan edukasi

kepada seluruh pelanggan atau pasien yang hendak mengajukan keluhan atau

komplain agar menuliskan identitas diri dengan lengkap sehingga memudahkan

RSUP Surakarta untuk memberikan umpan balik tindaklanjut keluhan tersebut.

5) Pencapaian periode 5 tahun

Tahun 2020 merupakan tahun awal dari pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis

RSUP Surakarta periode 2020-2024. Data pencapaian periode 5 tahun atas

indikator % Kecepatan respon terhadap komplain adalah sebagai berikut:

Page 26: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

20 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase kecepatan respon terhadap komplain

91% 100% 100% 91,67% 100%

4. Sasaran Terwujudnya Pelayanan Unggulan Respirasi

a. Nett Death Rate (NDR)

Nett Death Rate adalah banyaknya kejadian kematian pasien yang terjadi sesudah

periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit. Perhitungan Nett

Death Rate yaitu Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap >48 jam dibagi

Jumlah seluruh pasien rawat inap yang keluar hidup dan mati dikali 1000.

1) Kondisi yang dicapai

Target atas pencapaian tersebut pada tahun 2020 adalah apabila ada kejadian

kematian 48 jam setelah dirawat adalah sebesar maksimal 2 orang per seribu.

Realisasi atas pencapaian indikator tersebut selama tahun 2020 adalah ≤2‰.

Pencapaian indikator NDR adalah komitmen RSUP Surakarta dalam

meningkatkan mutu layanan dan keselamatan pasien.

2) Permasalahan yang dihadapi

Pada dasarnya pencapaian atas indikator Nett Death Rate di RSUP Surakarta

pada tahun 2020 memberikan hasil yang baik dimana angka Nett Death Rate

selama tahun 2020 adalah ≤2‰. Namun dalam pelaksanaannya tidak terlepas

dari adanya kendala dan permasalahan, kendala dan permasalahan yang muncul

berkaitan dengan pencapaian indikator tersebut adalah:

a) Sarana dan prasarana yang belum memadai untuk penanganan kasus berat

sehingga pasien dengan kasus berat akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang

lebih kompeten;

b) Kesulitan dalam merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih lanjut

setelah penanganan di RSUP Surakarta karena stigma penyakit paru yang

telah ditangani di RSUP Surakarta dalam kondisi parah dan infeksius.

3) Usulan Pemecahan Masalah

Dalam rangka mengatasi kendala dan permasalahan yang muncul tersebut

diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Percepatan pengurusan ijin operasional sebagai Rumah Sakit dan

pengembangan layanan sebagai RSU;

2. Koordinasi dan menjalin kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain dalam

penanganan pasien.

Page 27: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

21 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

4) Perbandingan tahun sebelumnya

Penghitungan atas indikator Nett Death Rate pada tahun 2019 dan 2020 adalah

sebesar ≤2‰.

5) Pencapaian periode 5 tahun

Tahun 2020 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan Rencana Strategis

Bisnis RSUP Surakarta periode 2020-2024. Data pencapaian periode 5 tahun atas

indikator Nett Death Rate adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020

Nett Death Rate ≤2‰ ≤2‰ ≤2‰ ≤2‰ ≤2‰

5. Sasaran Terwujudnya Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta Sebagai Wahana

Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian

Dalam rangka menilai keberhasilan sasaran strategis Terwujudnya Rumah Sakit Umum

Surakarta sebagai wahana pendidikan, pelatihan dan penelitian ditetapkanlah

indikator kinerja utama, yaitu:

a. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama

1) Kondisi yang dicapai

RSUP Surakarta merupakan tempat bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian

dan praktek kerja lapangan. Penelitian dan dan praktek kerja lapangan

tersebut dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai insitusi pendidikan baik dari

sekitar Kota Surakarta maupun dari luar Kota Surakarta. Melihat tingginya

minat dari berbagai institusi pendidikan untuk mengirimkan mahasiswanya

untuk melakukan penelitian dan praktek kerja lapangan serta untuk mengukur

pencapaian atas sasaran strategis terwujudnya Rumah Sakit Umum Surakarta

sebagai wahana pendidikan, pelatihan dan penelitian maka pada tahun 2020

ditetapkanlah indikator berupa jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama

dengan jumlah target 27 institusi pendidikan.

Realisasi atas pencapaian indikator jumlah institusi pendidikan yang

bekerjasama dalam bidang pendidikan kesehatan paru pada tahun 2020 adalah

sebanyak 27 institusi. Institusi yang telah bekerjasama tersebut adalah:

a) SMK Santo Paulus;

b) Fak Kedokteran UNS;

c) Fisioterapi Universitas Abdurrab Pekanbaru;

d) UNIVET Sukoharjo;

e) Prodi DIII Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia;

f) Prodi DIII RMIK Poltekkes Bhakti Mulia;

Page 28: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

22 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

g) Poltekkes Semarang;

h) Stikes Al Irsyad Al Islamiyah Cilacap;

i) Stikes Aisyiyah Surakarta;

j) Fak Kedokteran UMS;

k) Poltekkes Surakarta;

l) Universitas Ngudi Waluyo Ungaran;

m) Akfis RS Dustira Cimahi;

n) Universitas Duta Bangsa;

o) Fak Ilmu Kesehatan Univ Aisyiyah Yogyakarta;

p) Stikes Cirebon;

q) Universitas Setia Budi Surakarta;

r) Sekolah Tinggi Kesehatan Nasional;

s) Fak Ilmu Kesehatan UMS;

t) SMK Trisakti Gemolong;

u) Fak Ilmu Kesehatan Univ Pekalongan;

v) Politeknik Indonusa Surakarta;

w) SMK Citra Medika Surakarta;

x) Fak MIPA UNS;

y) SMKN Gondang Sragen;

z) Fak Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta;

aa) Poltekkes Santo Paulus Surakarta.

RSUP Surakarta dan institusi pendidikan menyediakan tempat pebelajaran yang

akan memberikankesempatan bagi mahasiswa kesehatan untuk mendapatkan

pengetahuan dan pengalaman sesuai kompetensi yang diharapkan sesuai

standar pendidikan akademik dan standar pendidikan profesi.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Pencapaian atas indikator jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama dalam

bidang pendidikan tahun 2019 sebanyak 26 institusi. Sedangkan jumlah institusi

pendidikan yang bekerjasama pada tahun 2020 sebanyak 27 institusi, terdapat

kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

3) Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi dalam rangka pencapaian indikator jumlah

institusi pendidikan yang bekerjasama adalah:

a) Waktu pelaksanaan kegiatan bersamaan;

b) Ada jadwal praktek lapangan yang tidak sesuai dengan kalender akademik

yang dikirim ke RSUP sehingga mempengaruhi kapasitas lahan praktek;

Page 29: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

23 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

c) Jumlah yang melaksanakan kegiatan melebihi kapasitas tempat kegiatan.

4) Usul pemecahan masalah

Dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada diperlukan langkah-langkah

usulan pemecahan masalah dengan meningkatkan koordinasi dengan mitra

kerjasama untuk pengaturan jadwal kegiatan penelitian dan magang

mahasiswa, sehingga pelaksanaan kegiatan penelitian dan magang tidak

terkumpul pada satu waktu pelaksanaan.

5) Pencapaian periode 5 tahun

Tahun 2020 merupakan tahun pertama dari pelaksanaan Rencana Strategis

Bisnis RSUP Surakarta periode 2020-2024. Data pencapaian periode 5 tahun atas

indikator Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama dalam bidang

pendidikan kesehatan paru adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama

23 24 26 26 27

Pencapaian indikator tahun 2020 (27 institusi) bila dibandingkan dengan target

jangka menengah (31 institusi) telah mencapai sebesar 87,09%.

6) Realisasi anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis tersebut

ditampilkan dalam table berikut.

Uraian Pagu Realisasi Efisiensi

Pengiriman pelatihan 108.612.000,- 106.928.495,- 1.683.505,-

Operasional kerjasama 40.000.000,- 20.970.000,- 10.030.000,-

Kampanye Kesehatan 66.195.000,- 52.021.000,- 14.174.000,-

Bimbingan Teknis 163.025.000,- 138.205.000,- 24.820.000,-

E-Learning 15.300.000,- 8.400.000,- 6.900.000,-

Penelitian 48.900.000,- 34.664.000,- 14.236.000,-

Pelatihan kesehatan 14.000.000,- 5.506.300,- 8.493.700,-

Terwujudnya RSUP Surakarta sebagai wahana pendidikan dan pelatihan serta

penelitian bertujuan untuk meningkatkan fungsi RS sebagai wahana pendidikan

dan pelatihan serta penelitian RSUP Surakarta. Sasaran strategis ini tercapai

dengan pencapaian target pada indicator jumlah institusi pendidikan yang

bekerjasama, indicator ini tercapai 27 jumlah institusi. Sasaran strategis ini

memberikan dampak:

Page 30: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

24 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

a) Dikenalnya RSUP Surakarta sebagai institusi tempat pendidikan, pelatihan

serta penelitian

b) Pengembangan keilmuan dengan kegiatan penelitian yang dilaksanakan

c) Meningkatkan pendapatan selain pelayanan kesehatan yang dilaksanakan

b. Jumlah penelitian terpublikasi

Penelitian yang dipublikasikan adalah jumlah penelitian yang dilakukan oleh staf

medis yang mampu diterbitkan dalam jurnal nasional dan international dalam

setahun. Publikasi bisa dilakukan dalam media jurnal, poster, buku maupun media

lainnya.

1) Kondisi yang dicapai

Pada tahun 2020 belum ada penelitian yang telah dilaksanakan di RSUP

Surakarta dipublikasikan dalam jurnal nasional maupun internasional.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan indikator penelitian yang

dipublikasikan. Sementara tahun 2019 indikator ini tidak ada.

3) Permasalahan yang dihadapi

Beberapa hal yang menjadi masalah dalam kegiatan publikasi di jurnal baik

nasional maupun internasional adalah belum adanya kemampuan, cara, model

penulisan artikel dan hasil penelitian yang akan dipublikasikan dalam jurnal

ilmiah.

Selama pandemik Covid-19 beberapa program-program yang telah disusun oleh

RSUP Surakarta sementara waktu dihentikan dan lebih mengkhususkan

melakukan peningkatan capaian pemanfaatan layanan rawat inap pelayanan

pasien Covid-19.

4) Usul pemecahan masalah

Untuk jabatan fungsional dengan level muda dan diatasnya perlu diberikan

pembekalan dalam hal penulisan artikel dan hasil penelitan yang pada akhirnya

akan dipublikasikan di jurnal ilmiah. Pebekalan ini bisa dalam bentuk workshop

atau pendampingan dari ekspert dibidang riset dan publikasi ilmiah.

c. Jumlah pelatihan terakreditasi

Jumlah pelatihan terakreditasi adalah jumlah penyelenggaraan kegiatan pelatihan

sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai RSUP Surakarta

yang dalam pelaksanaanya mengacu pada kaidah diklat Pusdiklat SDM Kesehatan

Kemenkes RI.

1) Kondisi yang dicapai

Page 31: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

25 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Pada tahun 2020 belum ada pelatihan di RSUP Surakarta yang diakreditasi

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan indikator pelatihan yang

diakreditasi. Sementara tahun 2019 indikator ini tidak ada.

3) Permasalahan yang dihadapi

Kegiatan pelatihan yang sudah direncanakan tidak bisa dilaksanakan karena:

a) Persyaratan yang ketat dan harus dipatuhi oleh penyelenggara pelatihan di

masa pandemi COVID-19

b) Sudah tidak ada waktu/schedule yang kosong dari tim fasilitator

Adanya Pandemi Covid-19 dan belum tersertifikasinya RSUP Surakarta sebagai

lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan juga menjadi kendala dalam

pencapaian indicator ini.

4) Usul pemecahan masalah

a) Mendesain ulang konsep yang ada disesuaikan dengan kondisi new normal

b) Sedini mungkin berkoordinasi dengan tim fasilitator untuk mengatur jadwal

pelaksanaan kegiatan

6. Sasaran Terwujudnya Kerjasama Strategis Pelayanan Kesehatan

Sebagai Rumah Sakit Umum, RSUP Surakarta dituntut untuk menjalin kerjasama

dengan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan lain. Dalam rangka menilai keberhasilan

sasaran strategis terwujudnya Kerjasama Strategis Pelayanan Kesehatan ditetapkanlah

indikator kinerja utama, yaitu:

a. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan

1) Kondisi yang dicapai

RSUP Surakarta dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain mewujudkan jejaring

kerjasama antar fasilitas pelayanan kesehatan yang aktif agar tercipta

pelayanan yang komprehensif bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat

terlayani dengan baik.

Selama tahun 2020, jumlah institusi yang bekerjasama dengan RSUP Surakarta

sebanyak 6 (enam) institusi. Institusi yang bekerjasama tersebut adalah:

RSUD Dr. Muwardi Surakarta

RS Universitas Sebelas Maret Surakarta

Laboratorium Klinik Prodia

Laboratorium Klinik Prahita

PT. Kimia Farma Surakarta

PMI Surakarta

Page 32: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

26 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Tidak dapat dibandingkan, karena KPI tahun lalu sudah berbeda dengan KPI RSB

tahun 2020-2024. Namun bila dibandingkan dengan target jangka menengah

(target 6 institusi di tahun 2024) capaian indikator tahun 2020 (6 institusi) ini

telah mencapai 100%.

3) Permasalahan yang dihadapi

Kencenderungan fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk merujuk pasien ke

rumah sakit umum daerah.

4) Usul pemecahan masalah

a) Advokasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta

b) Peningkatan mutu layanan dan pemenuhan sarana dan prasarana sebagai RS

7. Sasaran Terwujudnya Rumah Sakit Yang Terakreditasi

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan diamanatkan bahwa setiap rumah sakit harus

terakreditasi. Akreditasi diberikan kepada rumah sakit yang telah berdiri selambat-

lambatnya 2 tahun setelah berdiri.

a. Pencapaian Akreditasi SNARS

1) Kondisi yang dicapai

Sesuai dengan Rencana Strategis Bisnis RSUP Surakarta periode 2020-2024,

tahapan menuju RS yang terakreditasi telah ditetapkan sebagai berikut:

Persiapan;

Pendampingan;

Penilaian;

Akreditasi.

Tahun 2020 merupakan tahun persiapan untuk pelaksanaan akreditasi RS sesuai

dengan SNARS. RSUP Surakarta melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

sebagai RS dimulai pada Juni 2020.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka persiapan akreditasi

diantaranya adalah penyusunan regulasi yang berkaitan dengan akreditasi,

pembentukan Tim Akreditasi (Pokja-pokja), penyusunan dokumen akreditasi,

soialisasi, dan pelatihan.

Page 33: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

27 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Tahun 2019 belum dapat dilaksanakan proses penilaian akreditasi dikarenakan

organisasi masih berupa Balai. Yang sudah dilaksanakan berupa proses

assessment penilaian oleh internal BBKPM Surakarta.

3) Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi dalam rangka pencapaian indikator RS akreditasi

nasional adalah masih minimnya pengetahuan dari pegawai mengenai akreditasi

rumah sakit. Akreditasi rumah sakit merupakan hal baru bagi pegawai, sehingga

diperlukan komitmen yang sangat kuat dari pegawai untuk dapat memahami

mengenai akreditasi beserta seluruh komponen penilaiannya.

4) Usul pemecahan masalah

Dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada diperlukan langkah-langkah

usulan pemecahan masalah dengan penguatan untuk persiapan menuju Rumah

Sakit terakreditasi dengan mengirimkan pegawai untuk mengikuti berbagai

pelatihan dan workshop mengenai akreditasi versi SNARS, serta penguatan

komitmen, membuka wawasan serta meningkatkan mutu pelayanan dan

keselamatan pasien

8. Sasaran Sistem Tata Kelola Rumah Sakit Yang Transparan dan Akuntabel

a. Jumlah Clinical Pathway terpenuhi

Clinical pathway merupakan panduan pemberian terapi dan pelayanan bagi pasien

untuk satu jenis diagnosa penyakit dan dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan

yang aman bermutu dan efisien bagi masyarakat. Jumlah pembuatan dan

pengesahan Clinical Pathway sesuai dengan pelayanan/jenis penyakit terbanyak,

dan yang membutuhkan biaya besar.

1) Kondisi yang dicapai

Clinical pathway yang terpenuhi pada tahun 2020 adalah sebanyak 17 CP, sesuai

dengan target yang telah ditetapkan. Clinical pathway tersebut adalah sebagai

berikut:

a) TB Paru

b) TB Pada Keadaan Khusus

c) TB MDR

d) TB HIV

e) TB Hepatitis Imbas Obat

f) TB Ekstra Paru

g) PPOK

Page 34: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

28 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

h) Pneumotoraks

i) Pneumonia Komunitas

j) Penyakit Jamur Paru

k) Paru Kerja

l) Nodul Paru Soliter

m) Mesothelioma

n) Kanker Paru

o) Health Care Associated Pneumonia

p) Empiema

q) Bronkitis Akut

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Indikator clinical pathway ini baru dilaksanakan pada tahun 2020, karena

statusnya sekarang sebagai RSUP Surakarta bukan lagi sebagai BBKPM Surakarta.

3) Permasalahan yang dihadapi

Saat ini pemenuhan clinical pathway masih menjadi prioritas berkaitan dengan

operasionalisasi RSUP Surakarta, sementara kegiatan evaluasi kepatuhan

terhadap clinical pathway belum terlaksana.

4) Usul pemecahan masalah

Perlu dilaksanakan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan clinical pathway

yang ada.

b. Persentase tindak lanjut temuan audit

Sebagai instansi yang telah menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan

umum, RSUP Surakarta harus mengedepankan prinsip pengelolaan instansi yang

baik melalui akuntabilitas dan transparansi. Untuk menjalankan fungsi tersebut

maka dibentuklah Satuan Pemeriksaan Internal (SPI). SPI mempunyai tugas untuk

melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelayanan dan kinerja yang ada di RSUP

Surakarta.

1) Kondisi yang dicapai

Berdasarkan perhitungan KPI tiap bulan, didapatkan hasil tindak lanjut temuan

audit 100%. RSUP Surakarta selama tahun 2020 tidak memiliki saldo temuan

baik itu dari audit eksternal maupun internal.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Tidak dapat dibandingkan, karena KPI tahun lalu sudah berbeda dengan KPI

tahun RSB 2020-2024.

Page 35: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

29 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

3) Permasalahan yang dihadapi

Kegiatan pengawasan internal lebih difokuskan pada pendampingan dan monev

tidak ke audit karena adanya pandemi Covid-19.

4) Usul pemecahan masalah

Untuk tahun 2021, kegiatan pengawasan tetap dilaksanakan dengan lebih

mengoptimalkan metode e-audit dan CACM (Continuos Auditing &

Continuous Monitoring).

Meningkatkan kapasitas SDM SPI

9. Sasaran Terwujudnya Status Institusi BBKPM Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat

a. Perijinan terselesaikan

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020

tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, maka seluruh Rumah Sakit, baik yang

akan berdiri maupun fasilitas pelayanan kesehatan yang akan berubah menjadi

Rumah Sakit maka wajib memiliki ijin, yaitu terdiri atas ijin mendirikan dan ijin

operasional.

Ijin operasional RS sangat dibutuhkan sebagai pendukung pelaksanaan kewenangan

RSUP Surakarta dalam pelayanan kesehatan guna meujudkan pelayanan yang aman,

bermutu dan efisien.

1) Kondisi yang dicapai

Ijin mendirikan RSUP telah terbit melalui Keputusan Walikota Surakarta nomor

449.2/0020L-01/IMRS/IV/2020 tentang Ijin Mendirikan RSUP Surakarta.

Sementara ijin operasional RSUP telah terbit melalui Surat Keterangan nomor

449/183/2020 tentang Perpanjangan Masa Berlaku Dokumen Ijin Operasional

Surakarta terkait status Tanggap Darurat Bencana Wabah Covid-19.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Indikator ini belum dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengingat

tahun 2019 masih berbentuk BBKPM.

3) Permasalahan yang dihadapi

Banyaknya sarana dan prasarana yang harus dipenuhi oleh RSUP Surakarta untuk

memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun

2020, mengingat tahun sebelum RSUP Surakarta masih berbentuk Balai.

4) Usul pemecahan masalah

Melakukan advokasi dan pengajuan tambahan anggaran ke Kementerian

Kesehatan guna pemenuhan persyaratan sarana dan prasarana sebagai RSUP

Surakarta.

Page 36: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

30 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

10. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas SDM

a. Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam

Adalah persentase pegawai RSUP Surakarta yang mengikuti kegiatan

pengembangan kompetensi (pelatihan/workshop/sarasehan/kursus/penataran/

magang/seminar/simposium/bimtek/sosialisasi/e-learning/pembelajaran jarak

jauh/coaching/kegiatan sejenis) ≥ 20 jam dalam satu tahun.

1) Kondisi yang dicapai

Capaian persentase pegawai RSUP Surakarta yang mengikuti kegiatan

pengembangan kompetensi ≥ 20 jam pada tahun 2020 sebesar 21,43% dari

target yang ditetapkan sebesar 28%.

Pencapaian indikator ini jika dibandingkan dengan target jangka menengah

telah mencapai 66,97% dari target (32% pada tahun 2024).

Pengembangan kompetensi pegawai dimaksudkan untuk membangun kapasitas

dan kapabilitas internal untuk memberikan pelayanan yang aman, bermutu dan

efisien bagi masyarakat.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Tidak bisa dibandingkan, karena KPI tahun lalu sudah berbeda dengan KPI tahun

RSB 2020-2024. Sasaran indikator ini pada tahun 2019 lebih ditekankan pada

SDM tertentu yaitu dokter dan perawat. Sementara pada tahun 2020 sasaran

indikator ini adalah untuk keseluruhan pegawai.

3) Permasalahan yang dihadapi

Kegiatan pengembangan kompetensi SDM pada umumnya adalah upaya untuk

meningkatkan ketrampilan atau praktek. Sementara dengan adanya pandemi

Covid-19 mengakibatkan kegiatan pelatihan dengan praktek dan mengumpulkan

banyak orang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.

Kegiatan pengembangan kompetensi yang diikuti maupun yang dilaksanakan

hanya terbatas pada pengembangan yang bersifat penyegaran.

4) Usul pemecahan masalah

Mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi SDM yang dilaksanakan

secara online (daring).

Untuk SDM yang mengikuti kegiatan pengembangan yang sifatnya mandiri

atau inisiatif pribadi dapat dimasukkan dalam pencapaian target

11. Sasaran Terwujudnya Sistem Informasi RS Yang Terintegrasi

Pasal 44 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa “Setiap Rumah

Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan

Page 37: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

31 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah

Sakit”. Untuk melaksanakan pencatatan dan pelaporan tersebut dibutuhkan sistem

informasi kesehatan yang handal guna mendukung pelayanan di Rumah Sakit.

a. Persentase sistem IT terintegrasi

Persentase Sistem IT terintegrasi adalah persentasi sistem informasi yang

terintegrasi antara seluruh unit yang ada di RS yang berbasis komputer dan

perangkat IT lainnya.

Pengembangan system IT yang terintegrasi ini dimaksudkan untuk membangun

kapasitas dan kapabilitas internal untuk memberikan pelayanan yang aman,

bermutu dan efisien.

1) Kondisi yang dicapai

Implementasi SIMRSGOS V2 di Lingkungan RSUP Surakarta dimulai bulan Juli

tahun 2020. SIMRSGOS V2 sudah bisa melakukan integrasi atau bridging dengan

VCLAIM, EKLAIM, Aplicare dan juga aplikasi Kementerian Kesehatan yaitu

SISRUTE, Siranap, SIRS Online.

Selama tahun 2020, pencapaian atas indikator terwujudnya sistem informasi

rumah sakit yang terintegrasi mencapai 50,00%.

Modul yang sudah terintegrasi pada SIMRS sebanyak 7 modul dari 14 modul yang

ditargetkan. Rincian 14 modul yang ditargetkan adalah:

1) Sistem antrian pasien; 2) Pendaftaran pasien; 3) Pelayanan rawat jalan; 4)

Pelayanan rawat darurat; 5) Biiling system; 6) Rawat inap; 7) Penunjang medik;

8) Penunjang umum; 9) Farmasi; 10) Logistik obat; 11) Logistik umum; 12)

Rekam medik elektronik; 13) Integrasi system; 14) Pelaporan

Yang sudah terintegrasi adalah modul 1 s/d 7.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Terdapat perbedaan modul-modul terhadap SIMRS yang dikembangkan dan

diimplementasikan pada tahun 2019 dan tahun 2020. Tahun 2019 masih

menggunakan SIMKES, sementara tahun 2020 sudah mulai menggunakan

SIMRSGOS V2 yang sudah terintegrasi dengan BPJS Kesehatan.

3) Permasalahan yang dihadapi

Seiring dengan berjalannya implementasi SIMRSGOS V2, dari evaluasi dengan

unit-unit yang ada masih ada beberapa data yang belum valid dan adanya

kebutuhan pengembangan modul terkait pelayanan di RSUP Surakarta, hal ini

menjadi kendala tersendiri dalam proses pengembangan karena tim IT belum

mendapat pelatihan terknis terkait pengembangan modul-modul yang ada di

SIMRSGOS V2 dan hanya menunggu update dari tim pengembang. Selain itu

Page 38: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

32 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

SIMRSGOS V2 dirilis pada tahun 2018 dan saat ini belum banyak digunakan oleh

RS sehingga kehandalannya belum teruji dilapangan.

4) Usul pemecahan masalah

Koordinasi internal antar instlasi/unit untuk meningkatkan komitmen dalam

pelaksanaan SIMRSGOS V2 dan peningkatan kompetensi tim IT melalui

pelatihan/kursus.

12. Sasaran Sarana dan Prasarana Sesuai Dengan Standard RSU Kelas B

a. Persentase Tingkat keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment

Effectiveness/OEE)

Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau Overall Equipment Effectiveness

(OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan prasarana tertentu yang

dilihat dari 3 aspek yaitu: ketersediaan, kinerja dan kualitas.

o Ketersediaan (availability) : Ke,adalah perbandingan jumlah hari alat

beroperasi dibagi jumlah hari alat tersebut direncanakan beroperasi

o Kinerja (performance) : Ki, adalah kemampuan alat yang ada dibagi

kemampuan ideal alat

o Kualitas (quality) : Ku, adalah keluaran yang baik yang dihasilkan oleh suatu

alat dibagi dengan total keluaran dari alat tersebut.

Peralatan yang akan dilakukan penilaian minimal peralatan sterilisasi, laundry dan

peralatan sanitasi. Rumah sakit dapat menetapkan peralatan non-medis lainnya

yang akan dilakukan penilaian kehandalannya.

1) Kondisi yang dicapai

Peningkatan keandalan sarana dan prasarana dimaksudkan untuk membangun

kapasitas dan kapabilitas internal untuk memberikan pelayanan yang aman,

bermutu dan efisien bagi masyarakat

Capaian persentase tingkat kehandalan sarana dan prasarana (OEE) selama

tahun 2020 adalah sebesar 40,67%.

Peralatan medis dan non-medis yang dilakukan penilaian yang bernilai diatas

Rp 500 juta.

2) Perbandingan tahun sebelumnya

Indikator ini baru diterapkan pada tahun 2020 sehingga belum dapat

dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengingat tahun sebelumnya masih

berbentuk Balai.

3) Permasalahan yang dihadapi

Page 39: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

33 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Masih minimnya jumlah pasien RSUP Surakarta sebagai akibat pandemik Covid-

19 serta proses pengajuan SIP beberapa dokter spesialis masih berproses yang

berakibat proses penghitungan OEE alat kesehatan masih belum optimal.

4) Usul pemecahan masalah

a. Meningkatkan promosi dan pemasaran RSUP Surakarta untuk meningkatkan

jumlah kunjungan.

b. Optimalisasi penggunaan alat kesehatan dengan mengembangkan jejaring

pelayanan rujukan.

c. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam upaya

percepatan penerbitan SIP tenaga dokter spesialis.

C. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

RSUP Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum dituntut untuk terus

meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan pelayanan dengan tetap megutamakan

keselamatan pasien serta pendapatan setiap tahunnya.

Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat dengan sumber

anggaran. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja RSUP Surakarta

senantiasa berupaya melakukan efisiensi dalam rangka pencapaian atas target kinerja

yang telah ditargetkan.

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di lingkungan RSUP Surakarta tahun 2020 apabila dibandingkan

tahun 2019 ditampilkan sebagai berikut:

Dari diagram diatas jumlah SDM RSUP Surakarta tahun 2020 dibandingkan tahun 2019

menunjukkan peningkatan untuk semua jenis pegawai, baik PNS maupun non PNS.

Peningkatan jumlah pegawai di lingkungan RSUP Surakarta ini untuk memenuhi standar

sebagai Rumah Sakit. Walaupun dengan jumlah SDM yang belum memadai, namun

RSUP Surakarta

Jumlah PNS 2019 139

Jumlah PNS 2020 154

Jumlah non PNS 2019 22

Jumlah non PNS 2020 36

139154

2236

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Page 40: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

34 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

pencapaian indikator kinerja utama tahun 2020 sebagian besar telah mencapai target

yang telah ditetapkan.

Manajemen RS terus mengupayakan program pemberdayaan SDM guna efisiensi serta

efektifitas kinerja yang berimbas pada profesionalisme kerja yang bermuara pada

kesejahteraan seluruh karyawan di lingkungan RSUP Surakarta. Untuk analisis atas

efisiensi penggunaaan SDM, RSUP Surakarta memberikan tanggungjawab kinerja

kepada bagian yang berhubungan dengan target kinerja dan setiap pegawai

melaksanakan kinerja sesuai tupoksi masing-masing serta membuat laporan kinerja

berupa log book.

Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib menjalankan

presensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan atau pulang awal akan dikenakan

sanksi.

2. Sumber Daya Anggaran

Sumber daya anggaran RSUP Surakarta Tahun 2020 berjumlah Rp55.956.965.000,- yang

terdiri dari anggaran Rupiah Murni (RM) Rp42.120.933,000,- dan anggaran BLU

Rp13.836.032.000,-. Realisasi sampai akhir tahun 2020 dalam mendukung tercapainya

kinerja RSUP Surakarta adalah sebesar Rp38.666.514.676,- atau 91,80% anggaran RM

dan Rp11.540.350.792,- atau 83,41% anggaran BLU. Realisasi atau penyerapan

anggaran tahun 2020 mencapai sebesar Rp50.206.865.468,- atau sebesar 89,72% dari

alokasi anggaran sebesar Rp55.956.965.000,-.

Realisasi anggaran tersebut dilaksanakan melalui efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan

dan pengadaan yang telah dilakukan tanpa mengurangi volume kegiatan maupun

output. Dari sisi pengadaan, efisiensi anggaran didapat dari selisih nilai HPS yang

dilelangkan dengan nilai kontrak berdasarkan penawaran yang diajukan oleh penyedia.

Untuk pengadaan melalui e-purchasing, efisiensi anggaran diperoleh dari pembebasan

biaya/ongkos pengiriman oleh penyedia

Efisiensi anggaran yang telah dilakukan tersebut tidak berpengaruh terhadap

pencapaian indikator kinerja utama tahun 2020, hal ini terbukti tercapainya rata-rata

kinerja tahun 2020 mencapai target sehingga terjadi efisiensi dari sisi anggaran.

Upaya efisiensi yang telah dilakukan RSUP Surakarta adalah sebagai berikut:

Efisiensi pengadaan barang/jasa. Proses pengadaan dilakukan oleh UKPBJ melalui

lelang LPSE maupun e catalog.

Efisiensi Keuangan:

Pengiriman SDM yang melakukan perjalanan dinas sangat selektif

Penyelenggaraan rapat-rapat didalam kantor, tidak dihotel/diluar kantor

Page 41: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

35 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Efisiensi SDM

Efisiensi Pemanfaatan fasilitas dan asset

D. SUMBER DAYA

1. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor 61 tahun 2019, RSUP Surakarta perlu didukung dengan adanya

sumber daya manusia (SDM) yang memadai. SDM selama kurun waktu sampai dengan

31 Desember tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Pegawai RSUP Surakarta berdasar status kepegawaian 2019-2020

No Jenis Ketenagaan 2019 2020

1. PNS 139 154

2. Non PNS 22 36

Jumlah 161 190

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa total pegawai RSUP Surakarta kondisi sampai

bulan Desember 2020 berjumlah 190 orang, dengan rincian 154 Orang berstatus PNS

(81%) dan 36 Orang berstatus Non PNS (19%).

Tabel 4. Jumlah PNS RSUP Surakarta berdasarkan Jabatan

No Jabatan 2019 Tambah Kurang 2020

1.

Pejabat Struktural

a. Pejabat Eselon II B 1 0 1 0

b. Pejabat Eselon III A 0 1 0 1

c. Pejabat Eselon III B 3 0 0 3

d. Pejabat Eselon IV A 6 0 6 0

e. Pejabat Eselon IV B 0 8 0 8

2. Jabatan Fungsional Tertentu 80 10 2 88

3. Jabatan Fungsional Umum 49 7 2 54

Jumlah 139 154

Berdasar tabel diatas, per bulan Desember 2020 jumlah pejabat struktural eselon IIIa

sejumlah 1 Orang (0,65%), pejabat eselon IIIb sejumlah 3 Orang (1,95%), pejabat eselon

IVb sejumlah 8 orang (5,19%), jabatan fungsional tertentu sejumlah 88 orang (57,14%),

jabatan fungsional umum sejumlah 54 orang (35,06%).

Tabel 5. PNS BBKPM Surakarta berdasarkan golongan

No Golongan 2019 Tambah Kurang 2020

1. Golongan IV 12 1 1 12

2. Golongan III 94 12 3 110

3. Golongan II 33 9 3 32

Jumlah 139 154

Page 42: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

36 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Berdasar data pada tabel diatas, terlihat bahwa jumlah PNS RSUP Surakarta Golongan

IV berjumlah 12 Orang (7,79%), Golongan III berjumlah 110 Orang (71,43%) dan

Golongan II berjumlah 32 (20,78%).

Dilihat dari segi usia, PNS RSUP Surakarta dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

Tabel 6. PNS BBKPM Surakarta berdasarkan Usia

No Usia 2019 Tambah Kurang 2020

1. Usia 20 tahun – 30 tahun 7 12 1 18

2. Usia >30 tahun – 40 tahun 54 6 6 54

3. Usia >40 tahun – 50 tahun 51 8 2 57

4. Usia >50 tahun 27 2 4 25

Jumlah 139 26 13 154

Berdasar data pada tabel diatas, terlihat bahwa jumlah PNS RSUP Surakarta mayoritas

berusia antara 30-50 tahun. Usia tersebut merupakan usia produktif guna

melaksanakan tugas dan fungsi. Kondisi tersebut harus dimanfaatkan guna

mengembangkan RSUP Surakarta

Tabel 7. PNS RSUP Surakarta berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan 2019 Tambah Kurang 2020

1. SLTP 1 1

2. SLTA 14 3 11

3. Diploma 1 1 1

4 Diploma III/Akademi 62 10 72

5. Diploma IV 4 4

6. Sarjana 29 3 1 31

7 Pasca Sarjana dan Dokter 22 4 26

8 Spesialis 6 2 8

TOTAL 139 154

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai memiliki latar belakang

pendidikan diploma, sarjana serta pasca sarjana. Potensi ini merupakan kekuatan RSUP

Surakarta untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan disiplin

dan jenjang pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing pegawai.

2. Sumber Daya Anggaran

Alokasi anggaran RSUP Surakarta di awal tahun anggaran 2020 adalah sebesar

Rp37.723.421.000,- dengan rincian sebagai berikut :

- Bersumber dari BLU : Rp14.000.000.000,-

Page 43: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

37 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp23.723.412.000,-

Pada bulan Juli 2020 RSUP Surakarta mendapatkan tambahan alokasi anggaran sebesar

Rp13.581.166.000,-. Tambahan tersebut merupakan penambahan anggaran yang

berasal anggaran BA BUN 1 yang dipergunakan untuk penanganan Pandemi Covid-19.

Alokasi anggaran RSUP Surakarta setelah penambahan adalah sebesar

Rp51.304.578.000,- dengan rincian sebagai berikut :

- Bersumber dari BLU : Rp14.000.000.000,-

- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp37.304.578.000,-

Pada bulan Agustus 2020 RSUP Surakarta mendapatkan tambahan alokasi anggaran

sebesar Rp8.398.681.000,-. Tambahan tersebut merupakan penambahan anggaran

yang berasal dari refocussing anggaran dan penambahan alokasi belanja pegawai.

Alokasi anggaran RSUP Surakarta setelah penambahan adalah sebesar

Rp59.703.259.000,- dengan rincian sebagai berikut :

- Bersumber dari BLU : Rp14.000.000.000,-

- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp45.703.259,000,-

Pada bulan September 2020 RSUP Surakarta memanfaatkan saldo awal BLU sebesar

Rp350.100.000,- Alokasi anggaran RSUP Surakarta setelah penambahan saldo awal

adalah sebesar Rp60.053.359.000,- dengan rincian sebagai berikut :

- Bersumber dari BLU : Rp14.350.100.000,-

- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp45.703.259.000,-

Pada bulan Oktober 2020 RSUP Surakarta mengalami perngurangan alokasi anggaran

sebesar Rp4.096.394.000,-. Pengurangan tersebut merupakan realokasi PEN BA BUN

dari klaim Penggantian biaya perawatan pasien Covid-19 di Direktorat PKR sebesar

Rp3.582.326.000,- dan pegurangan alokasi target PNBP sebesar Rp514.068.000,-.

Alokasi anggaran RSUP Surakarta setelah pengurangan anggaran adalah sebesar

Rp55.956.965.000,- dengan rincian sebagai berikut :

- Bersumber dari BLU : Rp13.836.032.000,-

- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp42.120.933,000,-

Dari total alokasi anggaran yang diterima RSUP Surakarta tersebut, rincian alokasi

anggaran berdasar kegiatan ditampilkan dalam tabel berikut:

Page 44: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

38 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Tabel 8. Anggaran RSUP Surakarta berdasar Kegiatan

No Kegiatan Alokasi DIPA

DIPA AWAL

1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

37.723.421.000,-

SETELAH PENAMBAHAN BA BUN 1

1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

51.304.578.000,-

SETELAH REFOCUSSING

1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

59.703.259.000,-

SETELAH PENGGUNAAN SALDO AWAL BLU

1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

60.053.359.000,-

SETELAH REALOKASI BA BUN 2 DAN PENGURANGAN TARGET PNBP

1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

55.956.965.000,-

3. Sumber Daya Sarana Dan Prasarana

Laporan perkembangan Barang Milik Negara (BMN) tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Perkembangan Barang Milik Negara Tahun 2020

Saldo awal Mutasi Saldo akhir

I POSISI BMN DI NERACA 289,044,863,805 24,693,245,845 313,738,109,650

A ASET LANCAR 4,281,097,314 4,105,152,406 8,386,249,720

1 Persediaan 4,281,097,314 4,105,152,406 8,386,249,720

B ASET TETAP 278,710,915,419 20,599,125,731 299,310,041,150

1 Tanah 149,676,973,000 - 149,676,973,000

2 Peralatan dan Mesin 39,664,239,620 14,695,525,722 54,359,765,342

3 Gedung dan Bangunan 56,418,414,399 - 56,418,414,399

4 Jalan, Irigasi, Jaringan 592,806,600 - 592,806,600

5 Aset Tetap Lainnya - - -

6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 635,405,760 635,405,760

7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 32,358,481,800 5,268,194,249 37,626,676,049

C ASET LAINNYA 6,052,851,072 (11,032,292) 6,041,818,780

1 Kemitraan dengan Pihak Ketiga -

2 Aset Tidak Berwujud 257,940,000 - 257,940,000

3 Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan -

4 Aset Lain-lain -

No Akun NeracaNilai BMN Periode Tahun 2020

Page 45: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

39 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Saldo awal Mutasi Saldo akhir

5 Aset Tetap yang tidak digunakan 2,816,576,764 (50,300,000) 2,766,276,764

6 Aset Tak Berwujud yang tidak 1,300,000 - 1,300,000

7 Akumulasi Amortisasi Software 218,769,792 39,170,208 257,940,000

8 Akumulasi Amortisasi Aset Tak

Berwujud yang Tidak Digunakan 1,105,000 97,500 1,202,500

9 Akumulasi Amortisasi Aset Tetap yang

Tidak Digunakan 2,757,159,516 - 2,757,159,516

II ASET NON NERACA 210,623,408 18,658,884 229,282,292

A EKSTRAKOMPTABEL 210,623,408 18,658,884 229,282,292

1 BMN Ekstrakomptabel 106,447,734 16,785,452 123,233,186

2 Akumulasi Penyusutan Ekstrakomptabel 104,175,674 1,873,432 106,049,106

B BPYBDS -

C BARANG HILANG -

D BARANG RUSAK BERAT -

TOTAL I + II 289,255,487,213 24,711,904,729 313,967,391,942

No Akun NeracaNilai BMN Periode Tahun 2020

E. Realisasi Anggaran

1. Realisasi Pelaksanaan Anggaran 2020

Anggaran RSUP Surakarta terdiri dari anggaran yang bersumber dari Rupiah Murni dan

bersumber dari PNBP. Realisasi pelaksanaan anggaran selama tahun 2020 ditampilkan

sebagai berikut:

Tabel 10. Realisasi Anggaran RSUP Surakarta Tahun 2020

No ANGGARAN PAGU REALISASI SISA ANGGARAN %

A APBN

1 Belanja Pegawai 9,354,597,000 9,197,403,135 157,193,865 98.32

2 Belanja Barang 15,663,657,000 14,399,984,742 1,263,672,258 91.93

3 Belanja Modal 17,102,679,000 15,069,126,799 2,033,552,201 88.11

TOTAL RM 42,120,933,000 38,666,514,676 3,454,418,324 91.80

B PNBP/BLU -

1 Belanja Pegawai 9,712,715,000 8,288,488,164 1,424,226,836 85.34

2 Belanja Barang 4,123,317,000 3,251,862,628 871,454,372 78.87

3 Belanja Modal - - - -

TOTAL BLU 13,836,032,000 11,540,350,792 2,295,681,208 83.41

TOTAL ANGGARAN 55,956,965,000 50,206,865,468 5,750,099,532 89.72

Page 46: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

40 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

a. Anggaran RM alokasi Rp42.120.933.000,- dengan penyerapan Rp38.666.514.676,-

atau sebesar 91,80% terdiri dari:

Belanja pegawai alokasi sebesar Rp9.354.597.000,- realisasi sebesar

Rp9.197.403.135,- atau sebesar 98,32%.

Belanja barang alokasi sebesar Rp15.663.657.000,- realisasi sebesar

Rp14.399.984.742,- atau sebesar 91,93%.

Belanja modal alokasi sebesar Rp17.102.679.000,- realisasi sebesar

Rp15.069.126.799,- atau sebesar 88,11%

b. Anggaran BLU alokasi Rp13.836.032.000,- dengan penyerapan Rp11.540.350.792,-

atau sebesar 83,41% terdiri dari:

Belanja pegawai alokasi sebesar Rp9.712.715.000,- realisasi sebesar

Rp8.288.488.164,- atau sebesar 85,34%.

Belanja barang alokasi sebesar Rp4.123.317.000,- realisasi sebesar

Rp3.251.862.628,- atau sebesar 78,87%.

2. Realisasi Pendapatan Tahun 2020

Pendapatan RSUP Surakarta tahun 2020 dari PNBP berdasarkan data cash basis

berjumlah Rp17.197.821.444,- atau sebesar 127,52% dari target penerimaan yang

ditetapkan di tahun 2020 sebesar Rp13.836.032.000,-. Rincian atas pendapatan RSUP

Surakarta tahun 2020 ditampilkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 11. Rincian Pendapatan RSUP Surakarta Tahun 2020

AKUN URAIAN REALISASI

424911 Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU 155,055,343

424111 Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit 11,260,628,316

424222 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam Negeri-

Lembaga/Badan Usaha - Uang 40,000,000

424922 Pendapatan BLU Lainnya dari Sewa Gedung 91,400,000

424421

Pendapatan dari Pelayanan BLU yang bersumber dari

Entitas Pemerintah Pusat dalam Satu Kementerian

Negara/Lembaga

5,548,149,100

424313 Pendapatan Hasil Kerja Sama Pemerintah Daerah 102,588,685

JUMLAH 17,197,821,444

Page 47: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

41 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

PENUTUP BAB IV

LAKIP ini menunjukkan pencapaian kinerja RSUP Surakarta sebagai Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI yang berada dibawah pembinaan Direktorat Jenderal

Pelayanan Kesehatan selama kurun waktu dari Bulan Januari–Desember 2020 sesuai dengan

tugas pokok yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

A. Kesimpulan

Pengukuran terhadap berbagai indikator yang telah ditetapkan RSUP Surakarta selama

tahun 2020 sebagian besar telah mencapai bahkan melebihi dari target yang ditetapkan.

Realisasi atas pencapaian indikator kinerja utama RSUP Surakarta 2020 secara lengkap

ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 12. Rekapitulasi Capaian IKU Tahun 2020

Sasaran Strategis/program

Indikator Kinerja Utama Target Capaian %

Capaian Keterangan

1. Terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan;

1. POBO 38% 60,73% 159,82% Tercapai

2. Audit Keuangan WTP WTP 100,00% Tercapai

2. Terwujudnya peningkatan capaian indikator kesehatan nasional;

3. Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)

85% 83,71% 98,49% Tidak

Tercapai

3. Terwujudnya pelayanan kesehatan "beyond experience" (melebihi ekpektasi);

4. Persentase Kepuasan Pasien

>90% 85,88% 95,42% Tidak

Tercapai

5. Persentase respon terhadap komplain

100% 100% 100,00% Tercapai

4. Terwujudnya pelayanan unggulan respirasi;

6. Nett Death Rate ≤2‰ 0‰ 100,00% Tercapai

5. Terwujudnya rumah sakit umum pusat Surakarta sebagai wahana pedidikan, pelatihan dan penelitian;

7. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama

27 27 100,00% Tercapai

8. Jumlah penelitian terpublikasi

1 0 0% Tidak

Tercapai

9. Jumlah pelatihan terakreditasi

1 0 0% Tidak

Tercapai

6. Terwujudnya kerjasama strategis pelayanan kesehatan;

10. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan

4 6 150,00% Tercapai

7. Terwujudnya RS yang terakreditasi;

11. Pencapaian Akreditasi SNARS

Persiapan Persiapan 100,00% Tercapai

8. Terwujudnya sistem tatakelola RS yang transparan dan akuntabel;

12. Jumlah Clinical Pathway terpenuhi

17 17 100,00% Tercapai

13. Persentase tindaklanjut temuan audit

100 100% 100,00% Tercapai

Page 48: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

42 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

Sasaran Strategis/program

Indikator Kinerja Utama Target Capaian %

Capaian Keterangan

9. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana;

14. Perijinan terselesaikan

Terbitnya ijin

operasional RS Kelas C

Ijin operasional RS Kelas C

terbit

100,00% Tercapai

10. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM;

15. Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam

28% 21,43% 76,54% Tidak

Tercapai

11. Terwujudnya sistem informasi RS yang terintegrasi;

16. Persentase sistem IT terintegrasi

50% 50% 100,00% Tercapai

12. Terwujudnya sarana dan prasarana sesuai dengan standard RSU kelas B.

17. Persentase Tingkat keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment Effectiveness/OEE)

40% 40,67% 101,67% Tercapai

Jumlah 1581,93%

% Rata-rata capaian tahun 2020 93,05%

Dari 17 indikator kinerja utama yang ada, tercapai sebanyak 12 indikator dan belum

mencapai target sebanyak 5 indikator. Persentase capaian terhadap target sebesar

93,05%. Indikator yang belum mencapai target, yaitu:

1) Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)

2) Persentase Kepuasan Pasien

3) Jumlah penelitian terpublikasi

4) Jumlah pelatihan terakreditasi

5) Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam

Total alokasi anggaran RSUP Surakarta tahun anggaran 2020 adalah sebesar

Rp55.956.965.000,- dengan rincian bersumber dari Rupiah Murni sebesar

Rp42.120.933.000,- dan dari BLU Rp13.836.032.000,-. Realisasi belanja anggaran

tahun 2020 sebesar Rp.50.206.865.486,- atau mencapai 89,72% dari alokasi anggaran yang

tersedia sebesar Rp.55.956.965.000,-.

Sementara pendapatan dari PNBP pada tahun 2020 mencapai Rp17.197.821.444,- atau

mencapai 127,52% dari target pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp13.836.032.000,-.

Seluruh output kegiatan telah dilaksanakan sehingga alokasi anggaran yang tidak terserap

merupakan efisiensi kegiatan.

B. Rencana Tindak Lanjut

Untuk meningkatkan pencapaian kinerja agar lebih baik, rencana tindak lanjut yang

akan dilakukan adalah:

1. Perbaikan kualitas manajemen rumah sakit, peningkatan koordinasi serta kinerja antar

unit kerja/instalasi.

Page 49: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

43 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020

2. Meningkatkan komitmen seluruh pegawai mulai dari tingkat manajerial sampai

pelaksana untuk terus berupaya dalam melakukan peningkatan kinerja, mutu layanan

dan keselamatan pasien.

3. Meningkatkan kompetensi pegawai dengan meningkatkan pendidikan formal dan

perencanaan program pelatihan.

Page 50: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020

Page 51: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020

Page 52: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020

Page 53: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020

Page 54: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Target Realisasi % Capaian

1 POBO 38% 60.73% 159.82%

Didapat dari penghitungan antara pendapatan dibanding belanja operasional, sebagai berikut :

Pendapatan 20,282,970,529 x 100%Belanja Operasional 33,397,985,501

Nilai POBO = 60,73%

2 Opini audit keuangan WTP WTP 100.00% Hasil audit keuangan oleh Kantor Akuntan Publik tahun 2020 adalah WTP

3Persentase keberhasilan pengobatan pasienTB semua kasus (success rate )

85% 83.71% 98.49%Persentase capaian keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus

(success rate ) pada tahun 2020 sebesar 83,71%

4 Persentase Kepuasan Pelanggan >90% 85.88% 95.42%Hasil penilaian kepuasan masyarakat terhadap pelayanan RSUP Surakarta

pada tahun 2020 adalah sebesar 85,88%

5Persentase Kecepatan respon terhadapkomplain

100% 100% 100.00%Kecepatan respon terhadap komplain dihitung setiap bulan dengan rincian sebagai berikut : Januari s/d Desember 2020 rata-rata capaian perbulan

100%

3Terwujudnya pelayanan unggulanrespirasi

6 NDR pada pelayanan <2 ‰ <2 ‰ 100.00% Tidak ada kejadian

7Jumlah institusi pendidikan yangbekerjasama

27 PKS 27 100.00%

1) SMK Santo Paulus; 2) Fak Kedokteran UNS;3) Fisioterapi Universitas Abdurrab Pekanbaru;

4) UNIVET Sukoharjo; 5) Prodi DIII Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia;6) Prodi DIII RMIK Poltekkes Bhakti Mulia; 7) Poltekkes Semarang;

8) Stikes Al Irsyad Al Islamiyah Cilacap; 9) Stikes Aisyiyah Surakarta;10) Fak Kedokteran UMS; 11) Poltekkes Surakarta;

12) Universitas Ngudi Waluyo Ungaran; 13) Akfis RS Dustira Cimahi;14) Universitas Duta Bangsa; 15) Fak Ilmu Kesehatan Univ Aisyiyah

Yogyakarta;16) Stikes Cirebon; 17) Universitas Setia Budi Surakarta;

18) Sekolah Tinggi Kesehatan Nasional; 19) Fak Ilmu Kesehatan UMS; 20) SMK Trisakti Gemolong;

21) Fak Ilmu Kesehatan Univ Pekalongan;22) Politeknik Indonusa Surakarta; 23) SMK Citra Medika Surakarta;

24) Fak MIPA UNS; 25) SMKN Gondang Sragen;26) Fak Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta;

27) Poltekkes Santo Paulus Surakarta.

8 Jumlah penelitian terpublikasi 1 kegiatan 0 0Belum ada penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal nasional

maupun internasional

9 Jumlah pelatihan terakreditasi 1 kegiatan 0 0 Pada tahun 2020 belum ada pelatihan di RSUP Surakarta yang diakreditasi

5Terwujudnya kerjasama strategispelayanan kesehatan

10Jumlah institusi yang bekerjasama dalampelayanan kesehatan

4 institusi 6 150.00%

6Terwujudnya Rumah Sakit yangterakreditasi

11 Pencapaian Akreditasi SNARS Persiapan Persiapan 100.00%

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka persiapan akreditasi diantaranya adalah penyusunan regulasi yang berkaitan dengan akreditasi, pembentukan

Tim Akreditasi (Pokja-pokja), penyusunan dokumen akreditasi, soialisasi, dan pelatihan.

KERTAS KERJA PENGHITUNGAN PENCAPAIAN KINERJA RSUP SURAKARTA TAHUN 2020

2Terwujudnya peningkatan capaian indikator kesehatan nasional

4Terwujudnya rumah sakit umum pusat surakarta sebagai wahana pendidikan, pelatihan, dan penelitian

Keterangan

1Terwujudnya kemandirian finansial dan cost efectiveness pelayanan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama2020

Page 55: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Target Realisasi % CapaianKeteranganSasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

2020

7Terwujudnya sistem tata kelola RSyang transparan dan akuntabel

12 Jumlah Clinical Pathway terpenuhi 17 CP 17 100.00%

13 Persentase tindaklanjut temuan audit 100% 100% 100.00%Hasil tindak lanjut temuan audit 100%. RSUP Surakarta selama tahun 2020 tidak memiliki saldo temuan baik itu dari audit eksternal maupun internal.

14 Perijinan terselesaikanTerbitnya ijin operasional RS kelas C

sudah terbit 100.00%

Ijin mendirikan RSUP telah terbit melalui Keputusan Walikota Surakarta nomor 449.2/0020L-01/IMRS/IV/2020 tentang Ijin Mendirikan RSUP

Surakarta.Sementara ijin operasional RSUP telah terbit melalui Surat Keterangan

nomor 449/183/2020 tentang Perpanjangan Masa Berlaku Dokumen Ijin Operasional Surakarta terkait status Tanggap Darurat Bencana Wabah Covid-

19.

15Persentase semua pegawai yang mengikutipengembangan kompetensi > 20 jam

28% 21.43% 76.54%Sasaran indikator ini pada tahun 2019 lebih ditekankan pada SDM tertentu

yaitu dokter dan perawat, sedangkan tahun 2020 sasaran indikator ini adalah untuk keseluruhan pegawai.

9Terwujudnya sistem informasi RS yangterintegrasi

16 Persentase sistem IT terintegrasi 50% 50% 100.00%

Modul yang sudah terintegrasi pada SIMRS sebanyak 7 modul dari 14 modul yang ditargetkan. Rincian 14 modul yang ditargetkan adalah:

1) Sistem antrian pasien; 2) Pendaftaran pasien; 3) Pelayanan rawat jalan; 4) Pelayanan rawat darurat; 5) Biiling system; 6) Rawat inap; 7) Penunjang

medik; 8) Penunjang umum; 9) Farmasi; 10) Logistik obat; 11) Logistik umum; 12) Rekam medik elektronik; 13) Integrasi system; 14. Pelaporan

Yang sudah terintegrasi adalah modul 1 s/d 7.

10Terwujudnya sarana dan prasaranasesuai dengan standar RSU kelas B

17Tingkat keandalan sarana dan prasarana(Overall Equipment Effectiveness /OEE)

40% 40.67% 101.67%

Capaian OEE tahun 2020 sebagai berikut:Januari 35,00%; Februari 38,00%; Maret 36,00%; April 40,00%; Mei

40,00%; Juni 40,00%; Juli 40,00%; Agustus 41,00%; September 39,00%; Oktober 41,00%; November 41,00%; Desember 57,00%.

Rata-rata OEE tahun 2020 adalah 40,67%

Jumlah 1581.93%

% rata-rata capaian tahun 2020 93.05%

Capaian kinerja tahun 2019 117.12%

Perbandingan kinerja tahun 2020 dengan 2019 79.45%

Kepala Subbagian PE

Achmad Solichin, S.Sos, M.KesNIP. 196603071989031003

Capaian kinerja 2019 (117,12%) dibandingkan dengan capaian kinerja 2020 (79,45%) mengalami penurunan.

Hal ini dapat disebabkan karena 1) Indikator kinerja yang digunakan tahun 2019 ada perberbedaan dengan tahun 2020; 2) Kondisi pandemi Covid-19

yang melanda dunia berimbas pada pelayanan kesehatan yang diberikan; 3) Tahun 2020 merupakan tahun peralihan perubahan dari BBKPM Surakarta

menjadi RSUP Surakarta

8Terwujudnya status institusi BBKPM menjadi RS Umum Pisat

Page 56: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020

Page 57: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020

Page 58: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020

Page 59: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020

Page 60: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Lampiran Rencana Strategis Bisnis RSUP Surakarta 2020–2024

Page 61: RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA

Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020