Rumah Botol Ridwan Kamil

15
Rumah modern ini merupakan hasil eksplorasi bentuk massa , struktur , dan proporsi , didukung dengan desain inovatif juga teknologi canggih , semua terfokus untuk mendapatkan penciptaan merek baru . Dengan mengeksplorasi ide kreatif , rumah ini memiliki pembungkus estetika dan desain fungsional . Ridwan Kamil , perancang juga pemilik telah berhasil merancang rumah modern di tanah trapesium dengan struktur dan elemen mengambang . Bangunan utama ini adalah surat U , sehingga membuat tata letak interior dipisahkan . Dia kamar komposit sehingga membuka satu sama lain melalui bermain transparan dan dominasi garis panggangan di interior . Setiap kamar menghubungkan sama lain dengan ruang sisi berikutnya . Sebagai contoh, kamar tamu depan dihubungkan langsung dengan ruang keluarga , tetapi dipisahkan dengan lantai perbedaan . Untuk interior , Ridwan Kamil membuat tempat yang nyaman serta ia mungkin . Untuk ruang tamu , ia meletakkan kursi Arne Jacobsen Telur kontras warna merah untuk menarik ruangan ini . Sebuah kursi malas merah di halaman akan focal point di tempat ( Anda dapat melihat struktur beton yang membungkus kursi malas merah) . Mungkin Anda mendapatkan inspirasi tentang rumah modern . Ada cat minimal yang digunakan . Sebagai substitusi , ada bahan bertekstur seperti batu alam , wallpaper , panel kayu , besi pemanggang , dan beberapa bahan yang memenuhi papan interior . Saya suka ide untuk menghias kamar mandi modern di merah . Dengan tambahan batu alam sebagai pembungkus lantai , ubin keramik mengkilap dalam warna tempat ini menjadi lebih menarik dan eye catching . Arsitek akan selalu membuat kejutan baru dalam menciptakan karya-karya mereka . Eksplorasi massa bentuk , struktur dan proporsi , didukung oleh desain inovatif dan teknologi canggih fokus pada rumit karya . Tidak ada batas dalam eksplorasi desain untuk mencapai gerakan kreatif . Ridwan Kamil , seorang arsitek perkotaan mengatakan bahwa desain spontan dapat lebih

description

arsitektur

Transcript of Rumah Botol Ridwan Kamil

Page 1: Rumah Botol Ridwan Kamil

Rumah modern ini merupakan hasil eksplorasi bentuk massa , struktur , dan proporsi , didukung dengan desain inovatif juga teknologi canggih , semua terfokus untuk mendapatkan penciptaan merek baru . Dengan mengeksplorasi ide kreatif , rumah ini memiliki pembungkus estetika dan desain fungsional . Ridwan Kamil , perancang juga pemilik telah berhasil merancang rumah modern di tanah trapesium dengan struktur dan elemen mengambang .

Bangunan utama ini adalah surat U , sehingga membuat tata letak interior dipisahkan . Dia kamar komposit sehingga membuka satu sama lain melalui bermain transparan dan dominasi garis panggangan di interior . Setiap kamar menghubungkan sama lain dengan ruang sisi berikutnya . Sebagai contoh, kamar tamu depan dihubungkan langsung dengan ruang keluarga , tetapi dipisahkan dengan lantai perbedaan .

Untuk interior , Ridwan Kamil membuat tempat yang nyaman serta ia mungkin . Untuk ruang tamu , ia meletakkan kursi Arne Jacobsen Telur kontras warna merah untuk menarik ruangan ini . Sebuah kursi malas merah di halaman akan focal point di tempat ( Anda dapat melihat struktur beton yang membungkus kursi malas merah) . Mungkin Anda mendapatkan inspirasi tentang rumah modern . Ada cat minimal yang digunakan . Sebagai substitusi , ada bahan bertekstur seperti batu alam , wallpaper , panel kayu , besi pemanggang , dan beberapa bahan yang memenuhi papan interior . Saya suka ide untuk menghias kamar mandi modern di merah . Dengan tambahan batu alam sebagai pembungkus lantai , ubin keramik mengkilap dalam warna tempat ini menjadi lebih menarik dan eye catching .

Arsitek akan selalu membuat kejutan baru dalam menciptakan karya-karya mereka . Eksplorasi massa bentuk , struktur dan proporsi , didukung oleh desain inovatif dan teknologi canggih fokus pada rumit karya . Tidak ada batas dalam eksplorasi desain untuk mencapai gerakan kreatif . Ridwan Kamil , seorang arsitek perkotaan mengatakan bahwa desain spontan dapat lebih unik untuk direalisasikan dari desain awal . Dalam desain rumahnya di Bandung Utara , ia menyadari ide ekspresif dan kreatif dalam bahasa arsitektur dengan desain estetis dan fungsional .

Emil , yaitu nama yang biasanya disebut , untuk melakukan desain seperti melakukan ibadah ritual . Dia benar-benar tahu harus mematuhi peraturan dan yang peraturan fleksibel . Jadi dia bisa membuat arsitektur yang unik dan bahasa interior di setiap desain . Di sini , dalam desain rumah sendiri, ia menggabungkan kerjanya pengalaman , pengetahuan dan bermimpi untuk menciptakan sebuah rumah modern .

Page 2: Rumah Botol Ridwan Kamil

Ketika dirancang rumahnya , banyak ide ingin menjadi sadar . Dia menutupi bangunan dengan secondary skin untuk menyembunyikan bangunan utama yang lebar kisaran terbuka dengan material kaca sampai langit-langit . Arsitek menjelaskan bahwa secondary skin seperti permukaan , tirai , partisi , jendela dan batu sandungan dari siang hari matahari . Kulit ini terlihat unik namun fungsional , menggunakan bahan yang tidak biasa . Dengan 30 ribu digunakan botol Kratingdaeng , mereka ditempeli dan diatur sama lain . Komposisi ini menciptakan permukaan partisi semi- transparan . Mengapa ini botol yang digunakan memilih ? Karena berukuran sedang dan warna oranye itas memberikan pencahayaan alami nyaman ketika sinar matahari jatuh pada mereka . Itu efek pencahayaan sesuai dengan tema warna interior , yang berwarna coklat kayu .

Berlokasi di daerah trapesium , orientasi desain rumah ini harus cocok dengan kondisi lahan . Bentuk massa utama adalah U - surat dengan rumah depan cenderung ke jalan , sehingga interior lay -out dipisahkan sengaja . Tapi arsitek masih terdiri ruang terbuka satu sama lain dengan penerapan efek transparan dan dominasi garis kisi-kisi di pedalaman . Dia menggunakan struktur split level dengan dua komposisi lantai di massa depan dan tiga komposisi lantai di massa kembali .

Page 3: Rumah Botol Ridwan Kamil
Page 4: Rumah Botol Ridwan Kamil
Page 5: Rumah Botol Ridwan Kamil
Page 6: Rumah Botol Ridwan Kamil

Ridwan Kamil adalah arsitek muda Indonesia dengan reputasi Internasional. Nama besar dan karya-karyanya menjadi inspirasi bagi banyak arsitek muda lainnya di Indonesia. Selain sibuk berprofesi sebagai arsitek, Ridwan Kamil juga menjadi penggagas dan Direktur dari Bandung Creative City Forum. Salah satu masterpiece arsitektur Ridwan Kamil adalah rumah tinggalnya sendiri.

Terletak di kota berhawa sejuk, Bandung, Indonesia, arsitek yang akrab disapa dengan sebutan Emil ini membangun rumahnya dari 30,000 botol kaca bekas minuman energi. Emil memilih botol minuman berenergi merk terkenal ini

Page 7: Rumah Botol Ridwan Kamil

karena menurutnya botol minuman ini tidak dikumpulkan kembali oleh si pemilik industri untuk diisi ulang, seperti yang biasanya dilakukan oleh minuman ringan kemasan botol yang banyak beredar di pasaran. Emil mengumpulkan puluhan ribu botol kaca bekas itu selama 2 tahun! Ini menunjukkan komitmennya yang sangat tinggi terhadap konsep rancangan dan idenya untuk sekaligus mengurangi sampah di kotanya.

Rumah hasil karya Ridwan Kamil ini tidak cukup mendapat acungan jempol saja, rumah uniknya mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia (Building Construction Information Asia).

Rumah tinggalnya yang memanfaatkan botol bekas minuman berenergi itu ternyata berhasil menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan Cina. Sungguh benar-benar prestasi anak bangsa yang sangat membanggakan.

Bermula dari ide saat melihat pekerja bangunan di rumahnya yang sering minum minuman berenergi, ide memanfaatkan botol bekas pun muncul.

“Ide membuat rumah botol itu datang dari pekerja yang menggarap rumah saya. Mereka itu sering mengonsumsi minuman berenergi itu. Botol-botolnya jadi sampah. Dari situ mulai ada ide, apalagi warnanya cokelat, senada dengan warna kayu,” ucap pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 itu.

Ridwan Kamil menghabiskan 30.000 botol bekas untuk membangun rumahnya, yang berdiri di atas tanah seluas 373 meter persegi, di kawasan Cigadung Selatan. Botol-botol bekas yang ia gunakan sengaja ia pasang di tempat yang dilalui sinar matahari, tujuannya adalah untuk menangkap dan membiarkan sinar matahari tersebut dapat tembus ke dalam rumah.

Page 8: Rumah Botol Ridwan Kamil

UNIK DAN INDAHKalau Anda sudah sampai di kawasan Jalan Tubagus Ismail, Bandung, lalu Anda bertanya kepada tukang ojek mana pun soal Rumah Botol, Anda dengan mudah akan mencapainya.

"Julukan Rumah Botol memang julukan rumah saya. Dari depan pun sudah tampak, bahwa dinding ruang tamu sepenuhnya terbuat dari susunan botol," kata Ridwan sambil mengusap botol-botol itu.

Selanjutnya ia menyambung, "Bayangkan, betapa ribuan cerita tersimpan di dalam botol-botol ini. Mungkin, salah satu bekas Anda bukan? Atau bekas artis terkenal, bekas tukang becak, atau bahkan bekas dipakai orang penting lain. Tiap botol pasti punya kisah menarik."

Page 9: Rumah Botol Ridwan Kamil

PERMAINAN CAHAYAUmumnya orang yang belum melihat rumahnya secara langsung atau setidaknya belum melihat foto rumahnya, tentu yang terbayangkan tentang rumah Ridwan Kamil adalah bentuk aneh dan tak wajar. Maklum, tumpukan botol bekas umumnya menimbulkan bayangan akan sampah yang tak karuan bentuknya.

Namun, rumah Ridwan sungguh rumah yang indah secara umum, bahkan terpuji secara arsitektur modern. Rumah itu mendapatkan penghargaan Green Design Award 2009 dari Building Construction Information Asia, menyisihkan delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan China.

Botol-botol bekas minuman energi itu ditata Ridwan dengan pembingkaian batang besi sehingga menghasilkan sebuah jajaran merata yang brwarna coklat. Di sisi rumah yang lain, jajaran botol itu dibagi-bagi lagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Yang mungkin membuat Anda sama sekali tak percaya, rumah itu tak punya gambar rancangan apa pun selayaknya karya seorang arsitek.

"Rumah ini dibangun dengan perintah lisan saja," kata Ridwan.

Bagi Ridwan, rumah pribadi harus sesuai dengan keinginan pribadi.

"Maka, saya rancang sambil jalan. Saya selesaikan satu blok demi satu blok tergantung dana yang ada. Kalau ada dana lagi, baru bagian lain dibuat. Rancangan bukan berdasarkan gambar, tetapi berdasarkan perasaan saja," katanya.

Bahkan, pemakaian 30.000 botol bekas pun datang dari ide yang mengalir saat pembangunan berlangsung, bukan sejak awal.

"Saya perhatikan, ada tumpukan botol bekas minuman energi yang diminum para tukang. Kena cahaya sore, timbul pendaran yang indah. Saya lalu terpikir untuk memakai botol-botol itu sebagai elemen estetika rumah saya," katanya.

Kemudian, selama enam bulan penyelesaian rumah itu tertunda karena perlu sekitar 30.000 botol yang dikumpulkan dari seluruh pemulung yang bisa dijumpai Ridwan di Jawa Barat. Harga per botolnya memang hanya Rp 50, tetapi mencari botol bekas begitu banyak memang perlu waktu tak sedikit.

RUANG BIOSKOPPendekatan pribadi terpenting dari Rumah Botol adalah adanya sebuah "ruang bioskop" di dalamnya. Di ruang itu, Ridwan senang berbagi cerita atau memutar film bersama sahabat-sahabatnya.

Page 10: Rumah Botol Ridwan Kamil

"Ruang bioskop" itu semata sebuah ruang terbuka yang merupakan perbatasan antara bangunan ruang tamu dan ruang keluarga. Sebagai tempat duduk, tangga yang ada termanfaatkan dengan baik, bahkan telah dirancang "kursi" untuk orang gemuk dan kursi untuk orang yang ukuran tubuhnya normal.

Sisi layar adalah dinding belakang ruang tamu. Sebuah multifungsi yang cerdas. Selain itu, Ridwan juga memakai jasa pelukis lokal, Ian Mulyana (almarhum), untuk memberi imbangan pada elemen-elemen permanen yang ada.

"Di antara batu dan logam, lukisan-lukisan Ian Mulyana yang saya pesan khusus memberi aksen dan penegasan pada aliran rancangan," katanya sambil menggerakkkan tangannya mengikuti pola lantai dari batu menuju tangga, lalu pintu, dan berakhir di lukisan Ian yang bercorak abstrak dengan tiga bulatan di dalamnya.

Ridwan bahkan mengecat sendiri dinding kamar anaknya demi keselarasan semua elemen desain yang dibuatnya.

"Bagi saya, rumah ini sangat mewakili segenap pikiran dan proses hidup saya," katanya.

Kerja kerasnya ini tidak sia-sia, pada tahun 2009 Emil dianugrahi Green Design Award 2009 oleh BCI Asia, mengalahkan sedikitnya 80 partisipan lain dari 8 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Vietnam, Philippines, Hong Kong dan China. Rumah yang berdiri di atas lahan berbentuk trapesium seluas 373 meter persegi ini layak diberi label green bukan hanya karena dibangun dari limbah botol kaca lokal, melainkan juga karena sifat kaca yang tembus pandang memungkinkan cahaya matahari masuk pada siang hari membuat bangunan ini mampu menghemat penggunaan cahaya lampu pada siang hari.

alah satunya rumah karya arsitek urban, Ridwan Kamil yang banyak orang menyebutnya Rumah Botol karena terbuat dari botol bekas. Usaha dan ide kreatif ini awalnya timbul secara tidak sengaja ketika pria kelahiran 4 Oktober 1971 ini, selalu melihat tukang yang bekerja pada proyek pembangunan rumahnya selalu mengkonsumsi salah satu minuman berenergi yang botolnya selalu dibuang. Dari situ ide unik bapak dua anak ini, mengemasnya menjadi bagian dalam desain rumahnya. Dengan begitu, mau tidak mau akhirnya niat untuk mengumpulkan satu macam botol bekas dilakukannya.

Page 11: Rumah Botol Ridwan Kamil

Kolaborasi botol bekas yang menghiasi rumahnya merupakan bagian bangunan yang ramah lingkungan. Rumah yang didesain tanpa gambar kerja ini sangat memuaskan keinginannya mengidamkan rumah yang bernuansa resort.

Bangunan dengan luas tanah 373 m2 hampir seluruh lapisan luarnya terbungkus botol bekas berwarna cokelat yang tersusun rapi. Sengaja menampilkan keragaman tekstur nampak jelas pada bangunan ini. Eksplorasi terhadap desain tanpa batas menghasilkan gaya baru terhadap fasade, kontruksi dan proporsi ruang.

Memasuki teras rumah disambut pemandangan susunan botol yang menjadi secondary skin tertata rapi dengan menggunakan rangka besi berpola bujur sangkar.

Selain berfungsi sebagai pembatas ruang, secondary skin difungsikan sebagai filter masuknya sinar matahari. Dengan begitu akan mendapatkan efek cahaya yang bagus saat pagi hari. Selain itu, Botolbotol yang disusun dan direkatkan satu sama lain tersebut, selain berguna sebagai partisi antara ruang luar dan ruang tamu, juga nampak seperti lukisan dinding yang permanen bila ditembus cahaya matahari dilihat dari dalam.

Tidak ada dinding pemisah antara ruang tamu dengan ruang keluarga hanya ditandai dengan perbedaan ketinggian lantai, bahan dan warna lantai yang digunakan. Integrasi antar ruang sengaja dibuat agar setiap ruang dapat menyatu dengan ruang yang lain.

Page 12: Rumah Botol Ridwan Kamil

Saat menikmati TV diruang keluarga nampak partisi yang mempunyai celah horizontal menembus ruang mushola. Disisi lain, tepat membelakangi sofa terdapat dinding berlapis kayu yang sengaja didesain melayang sehingga tembus bisa memandang ke arah kolam renang. Bentuk bangunan utama yang menyerupai tapal kuda ini, menghasilkan ruang terbuka tepat berada ditengah bangunan.  Menyadari keterbatasan lahan dan untuk memenuhi kebutuhan ruang maka diterapkan struktur split level dimana terbagi dalam dua komposisi yaitu dua lantai dibagian depan dan tiga lantai dibagian belakang. Kedua komposisi ini disatukan dengan ruang terbuka yang berada tepat ditengah bangunan yang berfungsi sebagai ruang publik atau rekreasi.

Melewati anak tangga, kita akan menemui pantry yang minimalis sekaligus maksimalis dengan ruang makan. Warna interior dan perabot cenderung didominasi warna putih terang, sebagai penetralisir warna dipasang lukisan abstrak berwarna kuning yang berhadapan langsung dengan dinding transparan bangunan. Suara musik alam dari gemericik air kolam yang dihiasi tanaman iris di tengah courtyard menambah alami suasana ruang. Tanpa disengaja dibalik dinding dapur akan ditemui ruang kecil yang difungsikan sebagai ruang kerja.

Page 13: Rumah Botol Ridwan Kamil

Permainan efek tembus pandang dengan permainan bukaan garis berupa kisi-kisi nampak mendominasi yang menghasilkan kesatuan ruang. Penthouse pada ruang tidur utama dibentuk proposional dengan dilengkapi kamar mandi dan ruang kerja . Furniture rak buku yang menempel di dinding menyiasati untuk mendapatkan keleluasaan ruang. Ruang kerja yang masih mempunyai secondary skin dengan balutan botol-botol bekas memakai pola papan catur agar bisa mendapatkan pemandangan luar.

Proporsi aksebelitas dan kenyamanan untuk menuju setiap ruangan dituntut menyesuaikan bagi si pengguna. Ramp yang terdapat disamping tangga dengan pemisah kisi-kisi vertical yang tembus pandangdirancang untuk akses ke ruang tidur anak. Pada dinding koridor sisi luar terdapat bukaan jendela yang cukup lebar.

Warna-warna yang cerah sesuai dengan karakter anak menempel di dinding dan furniture-nya. Keunikan dalam rancangan seorang Ridwan Kamil nampak jelas pada setiap detailnya. Minimalisasi penggunaan cat tembok sengaja dilakukan dan sebagai pengganti dipakai material bertekstur seperti batu alam, panel kayu, acian dinding yang dibentuk tekstur, kisi-kisi besi dan bahan lainnya. Begitu juga pada frame beton disamping kolam renang yang struktur beton penopangnya dibuat agak kedalam sehingga menimbulkan kesan melayang dan Chaise longe berwarna merah terang sangat pas diletakkan didalam frame menambah keseimbangan komposisi ruang yang dihasilkan.

Page 14: Rumah Botol Ridwan Kamil

Efek pencahayaan tersembunyi yang diberikan saat malam hari menambah efek visual melayang. Rumah yang banyak menyunting unsur alam dan keterbukaan sangat sesuai dengan keinginan perancang. Harmonisasi setiap ruang seakan berbicara dengan si pengguna untuk melakukan aktivitas dengan nyaman. Nilai green achitecture layak diberikan pada rumah botol karya Emil. (D