rtyer

download rtyer

of 12

Transcript of rtyer

  • 7/25/2019 rtyer

    1/12

    1. Cairan pada efusi pleura dapat berupa cairan transudat maupun eksudat. Untuk dapat

    membedakannya dapat digunakan kriteria Light,yaitu :

    Rasio kadar protein cairan efusi pleura/kadar protein serum < ,!

    Rasio kadar L"# cairan efusi pleura/kadar L"# serum < ,$

    %adar L"# cairan efusi pleura

  • 7/25/2019 rtyer

    2/12

    Pemeriksaan Makroskopik

    %e(ernihan : (ernih

    7au : tak berbau

    p# : $, 8 0,$

    7) : 1,1 8 1,&$

    7ekuan : negatif

    9arna : kuning muda

    Pemeriksaan Mikroskopik

    ritrosit : ,! ksudat

    L"# 2C-/+3 ,$ ksudat

    L"# 2U3>> & ksudat?lukosa 2mg/dl3 < $ mpyema, uberkulosis, malignansi, rheumatoid

    arthritis

    p# < 0,& fusi parapneumonik dengan komplikasi, empyena,

    ruptur oesofagus, tuberculosis, kganasan,

    rheumatoid arthritis

    *milase 2C-/+3 1 -ankreatitis

    7akteriologik -ositif "isebabkan infeksi

    +itologi -ositif "iagnosis malignansi

    Tes Rivalta

  • 7/25/2019 rtyer

    3/12

    u(uan : membedakan (enis cairan tubuh adalah suatu transudat atau eksudat

    -rinsip : seromusin dalam suasana asam akan membentuk kekeruhan

    *lat6alat : gelas ukur 1 ml dan pipet -asteur

    Reagen : akuades dan asam asetat glasial

    -rosedur %er(a:

    si gelas ukur dengan 1 ml akuades

    ambahkan 16& tetes asam asetat glasial ke dalam akuades tersebut

    eteskan cairan pleura dari ketinggian pipet 1 cm di atas permukaan cairan

    *mati ada atau tidaknya kekeruhan pada akuades dalam gelas ukur tersebut

    ;ilai ru(ukan normal:

    ;egatif @ tak tampak kekeruhan

    nterpretasi:

    -ositif @ timbul kekeruhan ringan hingga seperti kabut 2kualitatif3.

    ADA (Adenosin Deaminase)

    *"* merupakan enAim yang berperan dalam purine salvage pathwaydan bertanggung (aBab

    pada metabolisme adenosin. nAim ini beker(a mengkatalisis adenosin dan deoksiadenosin

    men(adi inosin dan deoksiinosin. ;ilai normal: 4 8 & U/L.

    -leuritis 7 ' U/L

    eningitis 7 U/L

    '. +C 2nternational +tandard for uberculosis Care3

    +tandar diagnosa

    Standar 1

    +emua orang dengan batuk produktif yang berlangsung selama & 8 ' minggu atau

    lebih,yang tidak (elas penyebabnya, harus diealuasi untuk tuberkulosis.

    -asien batuk dengan durasi & 6 ' minggu berfungsi sebagai kriteria untuk menentukan

    tersangka tuberkulosis dan digunakan dalam pedoman internasional dan nasional, terutama di

    daerah yang sedang sampai prealensi tinggi tuberkulosis sebagai indikasi untuk memulai

    ealuasi penyakit tuberkulosis.

  • 7/25/2019 rtyer

    4/12

    eskipun kebanyakan pasien dengan 7 paru batuk, ge(ala tersebut tidak spesifik untuk 7,

    melainkan dapat ter(adi dalam berbagai kondisi pernapasan, termasuk akut nfeksi saluran

    pernapasan, asma, dan penyakit paru obstruktif kronis. 1,=,1,11

    Standar 2

    +emua pasien 2deBasa, rema(a, dan anak6anak yang mampu menghasilkan dahak3

    diduga menderita tuberkulosis paru, harus men(alani pemeriksaan dahak minimal & kali yang

    diperiksa di laboratorium kualitas yang ter(amin.)ika mungkin, paling tidak satu spesimen

    harus berasal dari dahak pagi hari.

    %egagalan untuk melakukan ealuasi diagnosis yang tepat, sebelum memulai

    pengobatan untuk 7 berpotensi mengekspos risiko pasien untuk mendapatkan pengobatan

    yang tidak bermanfaat. aka dari itu diperlukan pemeriksaan dahak pada pasien untuk

    menegakan diagnosis 7 agar tidak ter(adi kesalahan dalam terapi pasien.1,1&

    Standar 3

    Untuk semua pasien 2deBasa, rema(a, dan anak3 yang diduga menderita 7 ekstra

    paru, spesimen dari bagin tubuh yang sakit seharusnya diambil untuk pemeriksaan

    mikroskopik, biakan, dan histopatologi.

    -ada kasus 7 ekstra paru seperti pleuritis 7, limfadenitis 7, meningitis 7 dan

    lainnya diperlukan pengambilan spesimen Balaupun sulit dalam pengambilannya tetap harus

    dilakukan untuk pemeriksaan bakteriMycobacterium tuberculosa.1,1'

    Standar

    +emua orang dengan temuan foto thorak diduga tuberkulosis seharusnya men(alani

    pemeriksaan dahak secara mikrobiologi.

    Doto thorak merupakan tes yang sensitif tetapi tidak spesifik untuk mendeteksi

    tuberkulosis. +ehingga foto thorak tidak dapat berdiri sendiri untuk menegakan diagnosti.

    )adi diperlukan pemeriksaan dahak kembali untuk menegakan diagnostik 7. etapi foto

    thoraks berguna untuk mengealuasi orang yang dicuragai dengan ge(ala 7 tapi sediaan

    apus dahak negatif.1,142lihat pada standar !3

    Standar !

    "iagnosis 7 paru dengan sediaan apus dahak negatif harus didasarkan kriteria

    berikut : minimal & kali pemeriksaan dahak mikroskopik negatif 2termasuk minimal 1 kali

    dahak pagi hari3E temuan foto thoraks sesuai 7E tidak ada respons terhadap antibiotika

    spektrum luas 2catatan: fluorokuinolon harus dihindari karena aktif terhadap M.tuberculosis

    complex sehingga dapat menyebabkan perbaikan sesaat pada penderita 73. Untuk pasien ini

    biakan dahak harus dilakukan. -ada pasien yang sakit berat atau diketahui atau diduga

  • 7/25/2019 rtyer

    5/12

    terinfeksi #F, ealuasi diagnosis harus disegerakan dan (ika bukti klinis sangat mendukund

    ke arah 7, pengobatan 7 harus dimulai.1

    Standar "

    -ada semua anak yang diduga menderita 7 intrathoraks 2yakni paru, pleura, dan

    kelen(ar getah bening mediastinum atau hilus3, konfirmasi bakteriologis harus dilakukan

    dengan pemeriksan dahak 2dengan cara batuk, kumbah lambung, atau induksi dahak3 untuk

    pemeriksaan mikroskopik dan biakan. )ika hasil bakteriologis negatif, diagnosis 7 harus

    didasar kan pada kelaianan radiografi thoraks sesuai 7, pa(anan kepada kasus 7 yang

    menular, bukti infeksi 7 2u(i tuberkulin positif atau interferon gamma release assay3 dan

    temuan klinis yang mendukund ke arah 7. Untuk anak yang diduga menderita 7 ekstra

    paru, spesimen dari lokasi yang dicuriga harus diambil untuk dilakukan pemeriksaan

    mikroskopik, biakan, dan histopatologis.

    "iagnosis 7 pada anak bergantung pada penilaian cermat dan seksama terhadap

    semua bukti yang berasal dari riBayat medis, klinis pemeriksaan, u(i tuberkulin 2atau hasil

    dari gamma interferonrilis assay3, radiografi dada, dan ealuasi mikrobiologi.1,1!

    +tandar Untuk -engobatan

    Standar #

    +etiap praktisi yang mengobati pasien tuberkulosis mengemban tanggung (aBab

    kesehatan masyarakat yang penting untuk mencegah penularan infeksi lebih lan(ut dan

    ter(adinya resistensi obat. Untuk memenuhi tanggung (aBab ini praktisi tidak hanya

    memberikan paduan obat yang tepat, tetapi (uga memanfaatkan pelayanan kesehatan

    masyarakat lokal dan sarana lainnya, (ika memungkinkan, untuk menilai kepatuhan pasien

    dan untuk mengatasi ketidakpatuhan bila ter(adi.

    -engobatan penderita 7 bukan hanya maslah penyakit indiidu, (adi semua penyedia

    pelayanan, publik dan sBasta, yang melakukan terapi / pengobatan pada pasien 7, harus

    memiliki pengetahuan untuk meresepkan standar pengobatan dan sarana untuk menilai

    kepatuhan dan ketidakpatuhan pasien untuk memastikan pengobatannya selesai.1,1

    Standar $

    +emua pasien 2termasuk mereka dengan infeksi #F3 yang belum pernah diobati

    harus diberi paduan obat yang disepakati secara internasional menggunakan obat

    bioaailabilitas telah diketahui. Dase inisial harus terdiri dari & bulan isoniaAid 2;#3,

    rifampisin 2RD3, piraAinamid 2-G*3, dan etambutol 273. Dase lan(utan harus terdiri dari

    isoniaAid dan rifampisin diberikan selama 4 bulan. "osis obat antituberkulosis yang

  • 7/25/2019 rtyer

    6/12

    digunakan harus sesuai dengan rekomendasi internasional. %ombinasi dosis tetap 2D"C3

    yang terdiri dari kombinasi & obat 2isoniaAid dan rifampisin3, ' obat 2isoniaAid, rifampisin,

    dan piraAinamid3 dan 4 obat 2isoniaAid, rifampisin, piraAinamid, dan etambutol3 obat sangat

    direkomendasikan.

    Standar %

    Untuk membina dan menilai kepatuhan 2adherence3 kepada pengobatan, suatu

    pendekatan pemberian obat yang berpihak kepada pasien, berdasarkan kebutuhan pasien dan

    rasa saling menghormati antara pasien dan penyelenggara kesehatan,seharusnya

    dikembangkan untuk semua pasien. -engaBasan dan dukungan harusnya berbasis indiidu

    dan harus memanfaatkan bermacam 8 macam interensi yang direkomendasikan dan layanan

    pendukung yang tersedia, termasuk konseling dan penyuluhan pasien. lement utama dalam

    strategi yang berpihak kepada pasien adalah penggunaan cara 8 cara menilai dan

    mengutamakan kepatuhan terhadap panduan obat dan menangani ketidakpatuhan, bila ter(adi.

    Cara 8 cara ini seharusnya dibuat sesuai keadaan pasien dan dapat diterima oleh kedua belah

    pihak, yaitu pasien dan penyelenggara pelayanan. Cara 8 cara ini dapat mencakup

    pengaBasan langsung menelan obat 2directly obsreed therapy6"H3 serta identifikasi dan

    pelatihan bagi pengaBas dan penelan obat 2untuk 7 dan,(ika memungkinkan, untuk #F3

    yang dapat diterima dan dipercaya oleh pasien dan system kesehatan. nsetif dan dukungan,

    termasuk dukungan keuangan untuk kepatuhan.

    -endekatan yang di(elaskan dalam standar ini dirancang untuk mendorong dan

    memfasilitasi kemitraan positif antara penyedia dan pasien, beker(a sama untuk

    meningkatkan kepatuhan. %epatuhan terhadap pengobatan adalah faktor penting dalam

    menentukan keberhasilan pengobatan.

    Standar 1&

    Respon terhadap terapi pada pasien 7 paru harus dimonitor dengan pemeriksaan

    dahak mikroskopik berkala 2dua spesimen3 Baktu fase inisial berakhir 2& bulan3. )ika apus

    dahak positif pada akhir fase inisial, apus dahak harus diperiksa lagi setelah ' bulan dan, (ika

    positif, biakan dan u(i resistensi terhadap isoniaAid dan rifampisin harus dilakukan. -ada

    pasien b ekstra paru dan pada anak, penilaian respons pengobatan terbaik adalah secara

    klinis.

    -emantauan pasien dan pengaBasan pengobatan adalah dua fungsi yang terpisah.

    -emantauan pasien digunakan untuk mengealuasi respon terapi terhadap penyakit serta

    untuk mengetahui apakah ada efek samping obat yang mengganggu. "an untuk menilai

  • 7/25/2019 rtyer

    7/12

  • 7/25/2019 rtyer

    8/12

    Standar 1

    U(i #F dan konseling harus direkomendasikan pada semua pasien 7 yang

    menderita atau diduga menderita 7. -emeriksaan ini merupakan bagian penting dari

    mana(emen rutin bagi semua pasien didaerah dengan prealensi infeksi #F yang tinggi

    dalam populasi umum, pasien dengan ge(ala dan/atau tanda kondisi yang berhubungan

    dengan #F dan pasien dengan riBayat resiko tinggi terpa(an #F. %arena terdapat hubungan

    yang erat antara 7 dan infeksi #F, pada daerah dengan prealensi #F yang tinggi

    pendekatan yang terintegrasi direkomendasikan untuk pencegahan dan penatalaksanaan

    kedua infeksi.1

    Standar 1!

    +emua pasien dengan 7 dan infeksi #F seharusnya diealuasi untuk mentukan

    perlu/tidaknya pengobatan *RF diberikan selama pengobatan 7. -erencanaan yang tepat

    untuk mengakses obat anti retroiral seharusnya dibuat untuk pasien yank memenuhi

    indikasi. 7agaimanapun (uga pelaksanaan pengobatan 7 tidak boleh ditunda. -asien 7 dan

    infeksi #F (uga seharusnya diberi kotrimoksaAol sebagi pencegahan infeksi lain.1

    Standar 1"

    -asien dengan infeksi #F yang setelah diealuasi dengan seksama, tidak menderita

    7 aktif seharusnya diobati sebagai infeksi laten dengan isoiaAid selama $ 8 = bulan.

    enurut data terbaru pasien dengan #F infeksi tanpa terdapat 7 aktif diberikan

    isoniaAid dapat menurunkan resiko tuberculosis hingga '5. "an dalam pemberian isoniaAid

    ini harus benar 8 benar dipastikan bahBa pasien bukan penderita 7 aktif, karena bisa salah

    satu factor pemicu ter(adinya resistensi obat.1

    Standar 1#

    +emua penyelenggara kesehatan harus melakukan penilainan yang menyeluruh

    terhadap kondisi komorbid yang dapat mempengaruhi respons atau hasil pengobatan 7.

    +aatn rencana pengobatan mulai diterapkan, penyelenggara kesehatan harus mengidentifikasi

    layanan 8 layanan tambahan yang dapat mendukung hasil yang optimal bagi semua pasien

    dan menambahkan layanan 8 layanan ini pada penatalaksanaan penyakit lain dengan

    perhatian khusus pada penyakit 8 penyakit yang mempengaruhi hasil pengobatan, seperti

    diabetes melitus, program berhenti merokok, dan layanan pendukung psikososial lain, atau

    layanan 8 layanan seperti peraBatan selama masa kehamilan atau setelah melahirkan.

    +tandar untuk %esehatan asyarakat

    Standar 1$

  • 7/25/2019 rtyer

    9/12

    +emua penyelenggara pelayanan untuk pasien 7 seharusnya memastikan bahBa

    semua orang yang mempunyai kontak erat dengan pasien 7 menular seharusnya diealuasi

    dan ditatalaksana sesuai dengan rekomendasi internasional. -enentuan prioritas penyelidikan

    kontak didasarkan pada kecenderungan bahBa kontak :13 menderita yang tidak terdiagnosisE

    &3 berisiko tinggi menderita 7 (ika terinfeksiE '3 berisiko menderita 7 berat (ika penyakit

    berkembangE dan 43 berisiko inggi terinfeksi oleh pasien.

    -rioritas tertinggi ealuas kontak adalah :

    Hrang yang dengan ge(ala mendukung ke arah 7.

    *nak berusia

    %ontak yang menderita atau diduga menderita imunokompromais, khususnya infeksi

    #F.

    %ontak dengan pasien "R/I"R%ontak erat lainnya merupakan kelompok prioritas yang lebih rendah.

    Standar 1%

    *nak berusia

    kontak erat dengan pasien dan setelah dialuasi dengan seksama, tidak menderita 7 aktif,

    harus diobati sebagai infeksi laten 7 dengan isoniaAid.

    *nak kecil

    7 oleh sebab itu perlu dilakukan ealuasi terhadap mereka (ika memiliki kontak erat dengan

    penderita 7.

    Standar 2&

    +etiap fasilitas pelayanan kesehatan yang menangani pasien menderita atau diduga

    menderita 7 harus mengembangkan dan men(alankan rencana pengontrolan infeksi 7

    yang memadai.1

    -engendalian infeksi untuk 7 terdiri dari kegiatan mana(erial meurut tingkatan

    fasilitanya. Urutan dari ketiga kategori tindakan pengendalian termasuk:

    *dministrasi kontrol 2paling penting3,

    %ontrol lingkungan

    -enggunaan respirator 2masker khusus dirancang untuk melindungi pemakainya3.

    Standar 21

    +emua penyelenggara pelayanan kesehatan harus melaporkan kasus 7 baru maupun

    kasus pengobata ulang serta hasil pengobatannya ke kantor "inas %esehatan setempat dengan

    peraturan hukum dan kebi(aksanaan yang berlaku.

  • 7/25/2019 rtyer

    10/12

    4. H7* *; U7R%ULH++ 2H*3

    Hbat yang dipakai:

    1.)enis obat utama 2lini 13 yang digunakan adalah:

    o Rifampisin

    o ;#

    o -iraAinamid

    o +treptomisin

    o tambutol

    &. )enis obat tambahan lainnya 2lini &3

    %anamisin

    *mikasin

    %uinolon

    Hbat lain masih dalam penelitian E makrolid, amoksilin J asam klaulanat

    Regimen pengobatan 7 mempunyai kode standar yang menun(ukkan tahap dan lama

    pengobatan, (enis H*, cara pemberian 2harian atau selang3 dan kombinasi H* dengan

    dosis tetap. Contoh : RG/4#'R' atauRG+/!#R. %ode huruf tersebut adalah

    akronim dari nama obat yang dipakai, yakni :

    # K soniaAid

    R K Rifampisin

    G K -iraAinamid

    K tambutol

    + K +treptomisin

    +edangkan angka yang ada dalam kode menun(ukkan Baktu atau frekBensi.*ngka &

    didepan seperti pada RGM, artinya digunakan selama & bulan, tiap hari satu kombinasi

    tersebut, sedangkan untuk angka dibelakang huruf, seperti pada 4#'R'M artinya dipakai '

    kali seminggu 2 selama 4 bulan3.

  • 7/25/2019 rtyer

    11/12

    %ategori 1 N RG/4#'R'

    %ategori & N RG+/#RG/!#'R''

    H* sisipan N #RG

    %ategori anak N RG/4#R

    1. %ategori61 2RG/4#'R'31

    ahap intensif terdiri dari #RG diberikan setiap hari selama & bulan. %emudian

    diteruskan dengan tahap lan(utan yang terdiri dari #R diberikan tiga kali dalam

    seminggu selama 4 bulan. Lama pengobatan seluruhnya $ bulan

    Hbat ini diberikan untuk:

    N -enderita baru 7 -aru 7* -ositif.

    N -enderita baru 7 -aru 7* negatif ROntgen -ositif

    N -enderita 7 kstra -aru, kasus baru&. %ategori 6& 2RG+/#RG/!#'R''31

    ahap intensif diberikan selama ' bulan, yang terdiri dari & bulan dengan #RG+

    setiap hari."ilan(utkan 1 bulan dengan #RG setiap hari. +etelah itu diteruskan

    dengan tahap lan(utan selama ! bulan dengan #R yang diberikan tiga kali dalam

    seminggu. Lama pengobatan bulan.

    Hbat ini diberikan untuk penderita 7 paru 7*2J3 yang sebelumnya pernah diobati,

    yaitu:

    N -enderita kambuh 2relaps3

    N -enderita gagal 2failure3

    N -enderita dengan pengobatan setelah lalai 2after default3.'. H* +isipan 2#RG31

    7ila pada akhir tahap intensif pengobatan penderita baru 7* positif dengan kategori

    1 atau penderita 7* positif pengobatan ulang dengan kategori &, hasil pemeriksaan

    dahak masih 7* positif, diberikan obat sisipan 2#RG3 setiap hari selama 1 bulan.

    -aduan H* +isipan untuk penderita dengan berat badan antara '' 8 ! kg: 1 tablet

    soniaAid ' mg, 1 kaplet Rifampisin 4! mg, ' tablet -iraAinamid !mg, ' tablet

    tambutol &! mg +atu paket obat sisipan berisi ' blister #RG yang dikemas

    dalam 1 dos kecil.

    H*

  • 7/25/2019 rtyer

    12/12

    DiPed dosage

    +aat ini tersedia (uga obat 7 yang disebut Fix Dose Combination 2D"C3. Hbat ini

    pada dasarnya adalah regimen dalam bentuk kombinasi, namun didalam tablet yang ada

    sudah berisi &,' atau 4 campuran H* dalam satu kesatuan.9#H sangat mengan(urkan

    pemakaian H*6D"C karena beberapa keunggulan dan keuntungannya dibandingkan denganH* dalam bentuk kombipak apalagi dalam bentuk lepas.

    %euntungan penggunaan H* D"C:

    a. engurangi kesalahan peresepan karena (enis H* sudah dalam satu kombinasi tetap

    dan dosis H* mudah disesuaikan dengan berat badan penderita.

    b. "engan (umlah tablet yang lebih sedikit maka akan lebih mudah pemberiannya dan

    meningkatkan penerimaan penderita sehingga dapat meningkatkan kepatuhan

    penderita.

    c. "engan kombinasi yang tetap, Balaupun tanpa diaBasi, maka penderita tidak bisa

    memilih (enis obat tertentu yang akan ditelan.

    "ari aspek mana(emen logistik, H*6D"C akan lebih mudah pengelolaannyadan lebih murah

    pembiayaannya

    !. u(uan diberikan kortikosteroid pada tb milier adalah efek anti inflamasi sehingga

    mengurangi reaksi radang pada pasien yang turut membantu secara bermakna terhadap

    kerusakan (aringan paru.