RTRWP bali

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bali merupakan kesatuan ruang yang mencakup ruang daratan,laut dan udara. Bali sebagai sebuah pulau kecil tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah namun memiliki keunggulan komparatif dari segi keunikan budaya dan keindahan alam,yang merupakan modal dasar bagi Bali dalam menyelenggarakan pembangunan wilayahnya. Keunikan budaya dan keindahan alam tersebut telah menenpatkan Bali sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia dan dunia. Perkembangan pariwisata telah menghasilkan berbagai kemajuan dalam bidang kehidupan,dan pada sisi lain juga telah menimbulkan berbagai masalah pembangunan yang berimplikasi langsung terhadap daya dukung ruang. Adanya perda RTRWP Bali diharapkan mampu dan dapat mengantisipasi tuntutan perkembangan yang mengarah

Transcript of RTRWP bali

Page 1: RTRWP bali

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Bali merupakan kesatuan ruang yang mencakup ruang daratan,laut dan

udara. Bali sebagai sebuah pulau kecil tidak memiliki sumber daya alam yang

melimpah namun memiliki keunggulan komparatif dari segi keunikan budaya dan

keindahan alam,yang merupakan modal dasar bagi Bali dalam menyelenggarakan

pembangunan wilayahnya. Keunikan budaya dan keindahan alam tersebut telah

menenpatkan Bali sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia dan

dunia. Perkembangan pariwisata telah menghasilkan berbagai kemajuan dalam

bidang kehidupan,dan pada sisi lain juga telah menimbulkan berbagai masalah

pembangunan yang berimplikasi langsung terhadap daya dukung ruang. Adanya

perda RTRWP Bali diharapkan mampu dan dapat mengantisipasi tuntutan

perkembangan yang mengarah kepada upaya-upaya pelestarian lingkungan sesuai

dengan falsafah Tri Hita Karana.

Bali dengan kekuatan wisata alam dan kebudayaanya harus dijaga dan

dilestarikan. Oleh karena itu, Perda Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah

(RTRW) merupakan suatu keniscayaan yang mendesak. Perda RTRW merupakan

implementasi dari UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang yang jika

ditinjau dari aspek normatif maupun dari sisi substansi,memberi kesempatan bagi

daerah untuk mengembangkan kebutuhan dan kepentingannya terkait dengan

penataan ruang dan pemanfaatan ruang. Hal ini sesuai dengan spirit atau semangat

Page 2: RTRWP bali

otonomi dan desntralisasi. Daerah diberikan hak seluas-luasnya untuk

menyesuaikan pembangunan yang berciri khas karakter daerah tersebut. Dalam

konteks itu,maka spirit atau semangat penyusunan Perda RTRW haruslah sesuai

dengan kebutuhan masyarakat yakni kebutuhan penataan ruang yang

diperuntukkan bagi pengembangan wilayah secara ekonomi,konservasi menjaga

lingkungan,menjaga kawasan sosial kemasyarakatan,adat,agama,dan budaya.

Pemerintah provinsi Bali telah menegaskan kebijakan menyangkut

mengenai penataan ruang,pelestarian budaya,dan optimalisasi peranan desa

pakraman yang dikemas dalam program BALI MANDARA. Dalam arah

kebijakan pembangunan untuk mewujudkan Bali yang berbudaya, metaksu,

dinamis, maju dan modern untuk bidang budaya adalah meliputi program

pelestarian dan pengembangan kebudayaan Bali,mengoptimalkan peran dan

fungsi lembaga tradisional termasuk melibatkan masyarakat dan lembaga-lembaga

adat.

Implementasi kebijakan perencanaan pembangunan, kepariwisataan,

pelestarian adat,budaya,agama dan penguatan desa pakraman,dilakukan antara

lain melalui penetapan Perda Provinsi Bali No.16 Tahun 2009 Tentang Penataan

Ruang. Perda 16 Tahun 2009 tentang RTRWP Bali yang telah disahkan dan

diundangkan pada tanggal 28 Desember 2009. Di dalam implementasinya

memunculkan isu pro dan kontra. Revisi dan atau penyempurnaan yang bergulir

berkepanjangan dari awal tahun 2011 s/d sekarang tahun 2012. Padahal perda 16

Tahun 2009 telah memenuhi procedural dan substansinya mengacu dan

berpedoman pada UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jika hal tersebut

Page 3: RTRWP bali

dibiarkan berlanjut,dapat menimbulkan gangguan stabilitas Bali sebagai daerah

tujuan wisata Nasional dan Internasional.

Berdasarkan uraian singkat tersebut diatas,maka mendorong penulis untu

mengangkat dan menulis karya tulis ini dengan judul “EFEKTIVITAS PERDA

RTRWP BALI NO.16 TAHUN 2009 DALAM PERSPEKTIF

PEMBANGUNAN BALI”

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah efektivitas Perda No.16 Tahun 2009 Tentang RTRWP

Bali?

2. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan pemrintah daerah Bali

terhadap penataaan Tata Ruang wilayah Bali dalam mewujudkan

pembangunan berkelanjutan?