rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan...
Transcript of rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan...
USULPENELITIAN NON-KOMPETITIF
STRATEGI PENERJEMAHAN PENANDA KOHESI RUJUKAN PRONOMINADALAM TEKS MANAGEMENT ACCOUNTING DAN TERJEMAHANNYA
OlehDrs. Zainal Arifin, M.Hum.(NIDN: 0620056301)
Hariyanto (NIM: A310 110 183)Suci Mahardikawati (NIM: A310 110068)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
OKTOBER 2014
HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN NON-KOMPETITIF
1. Judul Penelitian : Strategi Penerjemahan Penanda Kohesi Rujukan Pronomina dalam Teks ‘Management Accounting’ dan Terjemahannya
2. Ketua Penelitia. Nama Lengkap : Drs. Zainal Arifin, M.Hum.b. Jenis Kelamin : Laki-lakic. NIK : 855d. NIDN : 0620056301e. Jabatan Struktural : Kaprodi PBSIf. Jabatan Fungsional : Asisten Ahlig. Fakultas/ Prodi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ PBSIh. Pusat Penelitian : UMSi. Alamat Kantor : Jalan A. Yani, Tromol Pos I, Kartasura,
Surakartaj. Telepon/ Faks : (0271) 717417/ 715448k. Alamat Rumah : Mangkubumen Ngadirejo Kartasura Sukoharjo
Jawa Tengahl. Telepon/ Faks/ Email : 081 329 571 008/ [email protected] Peneliti : Hariyanto (NIM: A310 110 183)
Suci Mahardikawati (NIM: A310 110068)
3. Jangka Waktu Penelitian : 6 (enam) bulan 4. Pembiayaan
Jumlah yang diajukan : 3.860.000,oo
Surakarta, Oktober 2014Mengetahui: Dekan FKIP Ketua Peneliti
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum. Drs. Zainal Arifin, M.Hum.NIP 19650428199303 1001 NIK 855
STRATEGI PENERJEMAHAN PENANDA KOHESI RUJUKAN PRONOMINADALAM TEKS MANAGEMENT ACCOUNTING DAN TERJEMAHANNYA
Zainal Arifin
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
email: [email protected]
ABSTRAK
Topik kohesi merupakan suatu unsur yang paling penting dalam analisis wacana atau teks terjemahan. Hal ini dikarenakan teks yang padu seharusnya memiliki keterpautan hubungan antarklausa yang bersifat kohesif di mana satu unsur dalam teks atau wacana harus diinterpretasikan dengan bergantung pada unsur-unsur lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memaparkan strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina dalam teks Management Accounting. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Data berupa penanda kohesi rujukan pronomina. Sumber data berupa dokumen, yaitu teks Management Accounting dan terjemahannya Akuntansi Manajemen, dan informan/rater (penilai dan sekaligus pembaca teks terjemahan). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak-catat, wawancara mendalam dan kuesioner. Validitas data menggunakan teknik trianggulasi data atau sumber. Data dianalisis dengan model interaktif, yang meliputi reduksi data, sajian data dan simpulan/verifikasi data.
Katakunci: terjemahan, kohesi, rujukan pronomina
I. Identitas Penelitian
1. Judul Usulan : Strategi Penerjemahan Penanda Kohesi Rujukan Pronomina
dalam Teks ‘Management Accounting’ dan Terjemahannya
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Drs. Zainal Arifin, M.Hum
b. Bidang Keahlian : Linguistik Penerjemahan
3. Pembantu Peneliti : Hariyanto (NIM: A310 110 183)
Suci Mahardikawati (NIM: A310 110068)
4. Tema Penelitian : Humaniora (Linguistik Penerjemahan)
5. Objek Penelitian : Penerjemahan
6. Lokasi Penelitian : UMS Sukoharjo dan sekitranya
7. Hasil yang ditargetkan: Laporan Penelitian
8. Institusi yang terlibat :-
9. Sumber biaya lain : -
10. Keterangan lain : -
A. Latar Belakang Masalah
Dalam tahun-tahun belakangan ini penerjemahan pesan teks Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) ke bahasa Indonesia sangat diperlukan, khususnya dari bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia. Hal ini disebabkan masih tertinggalnya bangsa Indonesia dalam bidang IPTEK dari
bangsa-bangsa Barat atau Eropa, yang kebanyakan karya karya teks IPTEK-nya ditulis dalam
bahasa Inggris. Demikian pula, penerjemahan teks IPTEK ini dimaksudkan untuk membantu
akademisi yang kurang menguasai kemampuan berbahasa Inggris tulis.
Akan tetapi, penerjemahan teks dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia seringkali dihadapkan
dengan permasalahan seperti kesepadanan, keterbacaan dan keberterimaan. Permasalahan
kesepadanan ini dapat dikarenakan pesan atau makna teks bahasa Inggris seringkali tidak ditemukan
padanannya dalam bahasa Indonesia. Keterbacaan berkaitan dengan sejauh mana pesan atau makna
teks terjemahan yang mudah dipahami. Keberterimaan terkait dengan sejauh mana teks terjemahan
beterima menurut kaidah gramatikal dalam bahasa tertentu.
Oleh karena itu, untuk menghasilkan terjemahan yang berkualitas dan sekaligus agar transfer
IPTEK ini dapat dipahami secara utuh sesuai dengan pesan atau makna teks aslinya dan alih IPTEK
sepenuhnya dapat dilakukan diperlukan terjemahan yang tidak hanya menyangkut ketepatan
penerjemahan satuan-satuan lingual seperti kata, frasa, klausa dan kalimat tetapi juga sampai pada
tataran wacana (discourse). Penerjemah semestinya memperhatikan hubungan, misalnya hubungan
antarunsur dalam klausa, antarklausa dalam wacana atau paragraf, atau hubungan keseluruhan
unsur dalam teks yang kohesif dan sekaligus koheren.
Seperti dalam menerjemahkan teks MANAGEMENT ACCOUNTING, penerjemah seharusnya
tetap mempertahankan keterpautan keseluruhan unsur pembangun teks secara menyeluruh untuk
menciptakan struktur terjemahan yang kohesif dan maknanya tetap koheren dalam bahasa sasaran.
Dengan kata lain, hubungan yang kohesif dan koheren antarklausa dalam teks seringkali dijumpai
dan penting peranannya dalam menciptakan pertautan logis bentuk dan makna baik antarunsur
dalam klausa maupun antarklausa dalam teks. Oleh sebab itu, strategi penerjemahan penanda kohesi
pronomina dalam teks merupakan topik atau fenomena yang substansial untuk diteliti. Bidang
kajian ini diperkuat oleh Newmark (dalam Baker, 1995: 181) yang menyatakan bahwa “The topic of
cohesion … has always appeared the most useful constituent of discourse analysis or text-
linguistics, applicable to translation.”
Dalam bidang linguistik penerjemahan, teks Management Accounting dan terjemahannya
Akuntansi Manajemen layak dibaca oleh akademisi yang sedang menekuni bidang manajemen
akuntansi merupakan salah satu jenis teks IPTEK yang menarik untuk dikaji. Secara khusus, kajian
tersebut menyangkut strategi pengalihan pesan penanda kohesi rujukan pronomina dalam bahasa
Inggris seperti it, its, he, him, his, she, her, her, they, them dan their ke bahasa Indonesia di mana
penggunaan pronomina dalam penyusunan teks antara kedua bahasa ini cenderung berbeda.
Penggunaan berbagai strategi penerjemahan atau pengalihan pesan perlu dicermati untuk
mempertahankan keterpautan antarunsur yang kohesif dan koheren dalam bahasa sasaran.
B. Rumusan Masalah
Penggunaan berbagai strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina perlu
dicermati untuk menghasilkan terjemahan yang mampu mengungkapkan pesan yang kohesif dan
koheren dalam bahasa sasaran. Oleh karenanya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina dari bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia dalam teks ‘Management Accounting?’
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: memaparkan strategi penerjemahan
penanda kohesi rujukan pronomina dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dalam teks
‘Management Accounting.’
D. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Sebelumnya
Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian Arifin (2008) yang berjudul
Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Akuntansi dalam buku teks ‘Management Accounting’ Karya
Don R. Hansen dan Maryane M. Mowen dan Terjemahannya ‘Akuntansi Manajamen’ oleh
Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa istilah
akuntansi tidak ditemukan padanan maknanya. Beberapa istilah akuntansi tidak diterjemahkan
kecuali hanya menyerap istilah tersebut dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dengan
mengubah ejaannya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah keduanya
meneliti teks yang sama. Perbedaannya antara lain terletak pada objek yang diteliti. Penelitian
sebelumnya meneliti istilah-istilah akuntansi sedangkan penelitian yang akan dilakukan terkait
dengan strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina.
Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Dwi Hastuti (2007)
yang berjudul Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Hukum dalam Buku Teks Intelectual Property
Rights: Kajian Strategi Penerjemahan, Ketepatan dan Kealamiahan Terjemahan. Dari temuan
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa istilah-istilah hukum dapat ditemukan padanannya
dalam bahasa Indonesia, dan beberapa istilah hukum yang tidak dapat diterjemahkan ke bahasa
Indonesia melainkan hanya mengubah ejaannya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah keduanya
meneliti penerjemahan. Perbedaannya terletak pada produk dan proses. Penelitian sebelumnya
meneliti terjemahan (produk) istilah hukum sedangkan penelitian yang akan dilakukan terkait
dengan strategi penerjemahan (proses) kohesi rujukan pronomina.
Penelitian ini juga memiliki relevansi dengan penelitian Arifin (2006) yang berjudul
Analisis Terjemahan Penanda Kohesi Rujukan dalam Buku Teks ‘Civic Culture’ oleh Gabriel A.
Almond dan Sidney Verba dan Terjemahannya ‘Budaya Politik’ karya Sahat Simamora. Hasil
penelitian ini adalah penanda kohesi pronomina it yang merujuk pada nomina non-insani
seharusnya diterjemahkan dengan mengulang nomina yang dirujuk sekalipun terjadi pergeseran
satuan lingual dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.
Persamaan dengan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada
bidang linguistik penerjemahan. Perbedaannya terletak pada doukumen sumber data, proses dan
produk. Dokumen sumber data penelitian sebelumnya adalah teks Civic Culture dan
terjemahannya sedangkan penelitian yang akan dilakukan berupa Managament Accounting dan
terjemahannya Budaya Politik. Selin itu, penelitian sebelumnya meneliti terjemahan penanda
kohesi rujukan pronomina (produk) sedangkan penelitian yang akan dilakukan terkait dengan
strategi penerjemahan (proses) penanda kohesi rujukan pronomina.
Penelitian Trong Tuan (2011) yang berjudul Strategies to Translate Information
Technology (IT) Terms memiliki relevansi dengan penelitian yang akan kami lakukan. Temuan
penelitian ini adalah dalam menerjemahkan istilah teknologi informasi penerjemah
menggunakan enam prosedur penerjemahan, yaitu direct borrowing, loan translation, literal
translation, modulation, transposition, dan adapation.
Persamaan dengan penelitian ini adalah keduanya meneliti bidang linguistik
penerjemahan. Perbedaannya adalah penelitian sebelumnya meneliti strategi penerjemahan
istilah-istilah teknologi informasi sedangkan penelitian berikutnya akan meneliti strategi
penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina.
2. Landasan Teori
a. Definisi Penerjemahan
Penerjemahan merupakan kegiatan pengalihan pesan atau makna dari teks bahasa sumber
ke bahasa sasaran. Penerjemah semestinya mempertahankan kesepadanannya yang disampaikan
ke bahasa sasaran karena kegiatan utama dalam penerjemahan adalah menemukan makna yang
sepadan dengan makna teks bahasa aslinya. Menurut Catford (dalam Suryawinata dan Hariyanto,
2000: 13), permasalahan utama dalam penerjemahan adalah menemukan padanan pesan. Secara
lebih jauh, Machali (2000: 112) menyatakan bahwa penerjemahan merupakan upaya untuk
menemukan kesepadanan makna antara teks bahasa sumber dengan teks bahasa sasaran.
b. Makna
Konsep makna berkaitan dengan kegiatan penerjemahan dan bahkan konsep ini tidak dapat
terpisahkan dari bidang penerjemahan. Makna suatu kata tidak hanya dipengaruhi oleh posisinya
dalam kalimat tetapi juga oleh bidang ilmu (Nababan, 1999: 47). Tidak jarang pula makna kata
ditentukan oleh situasi pemakaiannya dan budaya penutur bahasa. Makna dapat diartikan sebagai
sesuatu yang dirujuk oleh kata atau kalimat. Secara lebih jauh, Nababan (1999: 48-51)
membedakan makna menjadi makna leksikal, makna gramatikal, makna kontekstual atau
situasional, makna tekstual, dan makna sosio-kultural.
Dalam kegiatan penerjemahan, tugas utama penerjemah adalah menemukan kesepadanan
makna antara teks yang diterjemahkan dengan terjemahannya. Hoed (dalam Machali 2000: xi)
menyatakan bahwa kesepadanan adalah kesesuaian antara isi pesan teks bahasa sumber dengan
teks bahasa sasaran; kesepadanan adalah hal pertama yang seharusnya ditemukan oleh
penerjemah. Menurut Machali (2000: 106), dalam mengukur kesepadanan, penerjemah
seharusnya menggunakan ukuran menyeluruh, yaitu perubahan yang menyangkut kalimat, frasa,
atau kata harus dilihat dalam fungsinya yang lebih tinggi.
c. Penilaian Terjemahan
Sebagai suatu produk dari aktivitas penerjemahan, karya terjemahan perlu diuji. Penilaian
karya terjemahan ini dimaksudkan untuk menguji kualitas terjemahan tersebut, yang antara lain
meliputi penilaian tentang kesepadanan, keterbacaan dan keberterimaan dalam mengungkapkan
kembali pesan dari teks bahasa sumber ke bahasa sasaran.
Nababan (2003: 85) menyatakan bahwa “menilai mutu terjemahan berarti mengkritik
karya terjemahan.” Kritik ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
terjemahan dan secara tidak langsung untuk mengetahui kemampuan penerjemah dalam
mengungkapkan kembali pesan ke bahasa sasaran. Larson (1984: 482) menyatakan bahwa
“terjemahan harus diuji karena penerjemah ingin memastikan keakuratan (kesepadanan),
kejelasan (keterbacaan) dan kewajarannya (keberteriman).”
d. Strategi Penerjemahan
Strategi penerjemahan dapat diartikan sebagai cara mengalihkan pesan dari teks bahasa
sumber ke bahasa sasaran. Penggunaan strategi ini dimaksudkan untuk menghasilkan terjemahan
yang sepadan, terbaca, dan berterima dalam bahasa sasaran, khususnya dalam menerjemahkan
istilah atau kata yang kemungkinan tidak ditemukan maknanya dalam bahasa sasaran.
Widyamartaya (1989: 62-83) menyatakan bahwa ada tiga kemungkinan yang dapat dilakukan
penerjemah dalam mengalihkan kata atau istilah ke bahasa sasaran: 1) penerjemah tidak
menerjemahkan istilah melainkan menggunakannya tanpa perubahan sama sekali; 2) penerjemah
menyerap kata asing tersebut dengan mengubah ejaan asing sepenuhnya sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya; dan 3) kemungkinan yang ketiga
bila bertemu dengan istilah asing ialah menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.
Menurut Baker (1995: 26-42), strategi yang dapat digunakan dalam penerjemahan istilah-
istilah budaya khusus adalah sebagai berikut: 1) penerjemahan dengan menggunakan kata-kata
pinjaman; 2) penerjemahan dengan menggunakan kata-kata pinjaman dengan penjelasan; 3)
penerjemahan dengan menggunakan substitusi budaya; dan 4) Penerjemahan dengan
menggunakan kata serapan atau kata serapan yang disertai dengan penjelasan.
Penerjemahan dengan menggunakan kata-kata pinjaman merupakan strategi yang
seringkali digunakan oleh penerjemah. Penerjemah hanya mengadopsi specific-culture words
dari bahasa sumber dalam bentuk yang asli ke bahasa sasaran untuk mempertahankan pesan atau
makna seperti teks aslinya. Strategi ini membantu penerjemah untuk mewujudkan aspek
foreignization, selain karena istilah tersebut tidak ditemukan maknanya dalam bahasa sasaran.
e. Penanda Kohesi Rujukan Pronomina
Halliday dan Hasan (1976: 333-339) membedakan kohesi menjadi: rujukan (reference),
substitusi, elipsis, konjungsi dan leksikal. Menurut pendapat Baker (1992: 181), rujukan
(referensi) adalah sebagai berikut:
…, reference is a device which allows the reader/hearer to trace participants, entities, events, etc. in a text. One of the most common patterns of establishing chains of reference in English and a number of other languages is to mention a participant explicitly in the first instance, for example by name or title, and then use a pronoun to refer back to the same participant in the immediate context.
Baker (1995: 181) menyatakan bahwa “rujukan bukan menunjukkan suatu hubungan yang
langsung antara kata dan nomina (benda) yang bersifat ekstra-linguistik, melainkan
menunjukkan hubungan identitas antara dua ungkapan lingusitik (linguistic expression).”
Menurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi
personal pronouns, possessive determiners (possessive adjectives), dan possessive pronouns.
Pronomina dalam bahasa Inggris ini antara lain direalisasikan dengan penanda it (baik
sebagai subjek maupun objek), its, he, him, his, they, them dan their. Sebagai subjek atau objek,
rujukan pronomina it pada umumnya digunakan untuk merujuk pada nomina ketiga tunggal, dan
sebagai possessive adjective, rujukan pronomina its digunakan untuk merujuk pada nomina
ketiga tunggal. Sebagai subjek, rujukan pronomina he digunakan untuk merujuk pada insani
ketiga tunggal; sebagai objek, rujukan pronomina him digunakan untuk merujuk pada insani
ketiga tunggal; dan sebagai possessive adjective (kata ganti milik), rujukan pronomina his
digunakan untuk merujuk insani ketiga tunggal. Sebagai subjek, rujukan pronomina they
digunakan untuk merujuk pada nomina atau manusia ketiga jamak; sebagai objek, rujukan
pronomina them digunakan untuk merujuk pada nomina atau insani ketiga jamak; dan sebagai
possessive adjective, rujukan pronomina their digunakan untuk merujuk pada nomina atau insani
ketiga jamak.
Dalam bahasa Indonesia, pronomina yang merujuk pada nomina sebagai subjek atau objek
ketiga tunggal lazim dinyatakan dengan mengulang nomina yang dirujuk, mengubah sintaksisnya
atau –nya seandainya pronomina ini sebagai objek atau kata ganti milik. Rujukan pronomina
yang merujuk pada insani sebagai subjek ketiga tunggal adalah dia atau ia; sebagai objek hanya
bentuk dia yang muncul (Moeliono dan kawan-kawan, 1988: 176); sedangkan –nya seandainya
rujukan pronomina ini sebagai possessive adjective. Pronomina yang merujuk pada manusia
sebagai subjek ketiga jamak adalah mereka dan yang merujuk pada nomina sebagai subjek ketiga
jamak dinyatakan dengan cara lain, misalnya dengan mengulang nomina yang dirujuk atau
mengubah sintaksinya.
Pronomina yang merujuk pada nomina insani sebagai objek ketiga jamak adalah mereka
dan yang merujuk pada nomina sebagai ketiga jamak adalah dengan mengulang nomina yang
dirujuk, mengubah sintaksinya atau bentuk –nya yang muncul. Demikian pula, pronomina yang
merujuk pada insani sebagai possesive adjective ketiga jamak adalah mereka dan yang merujuk
pada nomina sebagai ketiga jamak adalah dengan mengulang nomina yang dirujuk, mengubah
sintaksinya atau bentuk –nya yang muncul.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif. Peneliti akan menganalisis dan
kemudian mendeskripsikan strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina dalam
teks Management Accounting dan terjemahannya Akuntansi Manajemen. Dalam penelitian ini,
peneliti sebagai instrumen akan berperan aktif menggali informasi data yang berupa
penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina dan terjemahannya sehingga apabila muncul
data yang tidak diduga sebelumnya tetapi dapat dipakai untuk mendukung lebih mendalamnya
informasi yang digali, data ini akan dapat digunakan sebagai bahan analisis.
2. Sumber Data dan Data
Dalam penelitian ini, data berupa wacana yang mengandung pendanda rujukan pronomina
baik dalam bahasa Inggris dan bahasa Indoneisa. Sumber data yang akan digunakan adalah
dokumen dan informan. Sumber data yang berupa dokumen adalah teks Management
Accounting karya Don R. Hansen dan Maryane Mowen yang dipublikasikan pada tahun 2003,
and teks terjemahannya Akuntansi Manajemen oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary)
yang dipublikasikan Salemba pada tahun 2005.
Informan yang akan menjadi sumber data ini adalah pembaca ahli dan sekaligus sebagai
penilai (rater) terjemahan. Secara khusus, informan yang akan dipilih adalah informan yang
berpengalaman dan berpengetahuan dalam bidang penerjemahan. Selain itu, informan ini adalah
orang yang berpendidikan yang lebih tinggi daripada peneliti, terutama pendidikan dalam
bidang linguistik penerjemahan. Informan ini diminta untuk memberikan pendapatnya tentang
strategi penerjemahan kohesi pronomina dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data dengan teknik simak-catat,
wawancara mendalam dan kuesioner. Dengan teknik simak-catat, peneliti akan menyimak dan
mecatat penanda kohesi rujukan pronomina dalam teks bahasa sumber yang berjudul
Management Accounting dan terjemahannya Akuntnasi Manajemen. Dari hasil menyimak dan
mencatat ini, peneliti akan mengetahui strategi penerjemahan kohesi rujukan tersebut dari
bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.
Wawancara yang akan peneliti lakukan adalah wawancara yang tidak terstruktur atau
wawancara mendalam. Wawancara ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data secara berulang
sehingga akan didapatkan informasi yang dibutuhkan. Di samping itu, wawancara dilakukan
dalam situasi yang tidak formal baik di kantor maupun di luar kantor sehingga informan dapat
memberikan infomasi secara leluasa berkenaan dengan permasalahan yang diinginkan, strategi
penerjemahan kohesi rujukan pronomina dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.
Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertulis di mana peneliti akan
memberikannya pada informan yang akan ditunjuk. Daftar kuesioner ini berupa data wacana-
wacana yang mengandung terjemahan rujukan pronomina baik dalam bahasa Inggris maupun
bahasa Indonesia. Dari data ini, informan akan diminta memberikan pendapatnya tentang
strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina tersebut.
4. Validitas Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan menerapkan trianggulasi data. Dengan trianggulasi
ini, peneliti akan menggali informasi strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina
dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Dengan sumber data dari informan inilah, jika ada
kelemahan informasi strategi penerjemahan tersebut di antara sumber data, data ini dapat saling
melengkapi dan kebenaran informasinya akan lebih valid.
5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti akan menerapkan model analisis interaktif, yang
meliputi tiga komponen, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi yang
dilakukan secara simultan atau bersiklus. Dengan analisis interaktif ini, peneliti akan bergerak di
antara ketiga komponen analisis tersebut.
Dalam reduksi data ini, peneliti akan mengumpulkan dan sekaligus menyeleksi data yang
berfokus pada wacana yang mengandung terjemahan penanda kohesi pronomina. Di samping
itu, peneliti akan mengumpulkan data dari informan mengenai pendapatnya tentang strategi
penerjemahan tersebut. Data dari informan ini akan diperoleh dari wawancara mendalam dan
dari daftar kuesioner tertulis yang diberikan oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti akan
mengabstraksikan dan kemudian mengelompokkan strategi penerjemahan penanda rujukan
pronomina dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.
Sajian data berupa wacana-wacana yang mengandung penanda kohesi rujukan pronomina
dan terjemahannya, yang kemudian diikuti dengan pemaparan strategi penerjemahannya.
Penelitia akan memaparkannya dengan mengelompokkan terjemahan tersebut dalam kalimat-
kalimat yang disusun secara sistematis. Pemaparan dilakukan yang demikian ini dimaksudkan
untuk mempermudah dalam memaparkan hasil analisis data.
Dalam tahap ini, peneliti akan melakukan penarikan simpulan sementara jika semua data
penanda kohesi rujukan pronomina dalam bahasa Inggris dan terjemahannya yang diperlukan
sudah memadai untuk direduksi dan disajikan. Namun, sebelum melakukan penarikan simpulan
ini, peneliti akan melakukan verifikasi dan pendalaman serta penelusuran semua data mulai dari
pengumpulan data yang sudah terfokus sampai sajian data. Hal ini dilakukan agar hasil
penarikan simpulan akan lebih mantap.
F. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian diperkirakan akan menghabiskan waktu selama 6 (enam) bulan, yaitu
dari bulan Oktober 2014 sampai Maret 2015. Secara lebih terinci, jadwal penelitian tersebut
dipaparkan seperti berikut ini:
No Jenis Kegiatan BulanOkt Nov Des Jan Feb Maret
1. Persiapan penelitian X2. Penyusunan kuesioner X3. Distribusi dan Pengisian kuesioner X4. Wawancara X5. Pengumpulan data X6. Analisis data X7. Penyusunan laporan dan artikel
ilmiahX
8. Diskusi X9. Revisi X10. Penyerahan laporan hasil penelitian X
G. Pembiayaan
Uraian Jumlah Waktu Biaya JumlahA. Honor/Upah1. Ketua Peneliti 1 orang 10 bulan 50.000,oo 500.000,oo2. Pembantu Peneliti 2 orang 10 bulan 25.000,oo 500.000,ooB. Informan 2 orang - 500.000,oo 1.000.000,ooC. Alat-Alat Tulis1. Kertas HVS A4 3 rim - 50.000,oo 150.000,oo2. Tinta Printer 2 buah - 100.000,oo 200.000,oo3. Stopmap 20 buah - 2.500,oo 50.000,oo4. Klip 20 buah - 1.000,oo 20.000,oo5. Penggandaan Teks dan
Foto Copy Kuesioner200 lembar
- 200,oo 40.000,oo
6. Transportasi 2 orang 100.000,oo 200.000,ooD. Penyebaran Data
Kuesioner1 orang - 100.000,oo 100.000,oo
E. Pengambilan Data Kuesioner
1 orang - 100.000,oo 100.000,oo
F. Wawancara 1 orang 200.000,oo 200.000,ooG. Input dan Analisis
Data2 orang 200.000,oo 200.000,oo
H. Penggandaan Laporan untuk diskusi
8 buah - 25.000,oo 200.000,oo
I. Penggandaan Laporan Akhir/Publikasi
5 buah - 100.000,oo 500.000,oo
J. Penulisan Publikasi Ilmiah
1 buah - 300.000,oo 300.000,oo
K. Publikasi Ilmiah 1 buah - 400.0000,oo 400.000,ooT o t a l 3.860.000,oo
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2006. Analisis Terjemahan Penanda Kohesi Rujukan dalam Buku “Civic Culture” Karya Gabriel. A. Almond dan Sidney Verba Menjadi “Budaya Politik” oleh Sahat Simamora. Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
----------------- 2009. Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Akuntansi dalam Buku Teks Management Accounting oleh Don R. Hansen dan Maryane M. Mowen Menjadi Akuntansi Manajamen oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary.” Surakarta: LPPM-UMS.
Baker, Mona. 1995. In Other Words: a Course on Book Translation. London: Routledge.
Dwi Haryanti, Endang. 2007. Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Hukum dalam Buku Teks Intelectual Property Rights: Kajian Strategi Penerjemahan, Ketepatan dan Kealamiahan Terjemahan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Fitriasari, Dewi dan Deny Arnos Kwary. 2005. Akuntansi Manajemen (Buku 2). Jakarta: Salemba Empat.
Halliday, M.A.K. and Ruqaiya Hasan. 1976. Cohesion in English. London: Longman Group Limited.
Hansen, Don R. dan Maryane Mowen. 2005. Management Accounting. Singapore: Thomson.
Larson, Mildred A. 1984. Meaning Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalent. New York: University Press of America.
Trung Tuan, Luon. 2011. Strategies to Trasnlate Information Technology IT Terms. Finland: Academic Publisher
Machali, Rochayah. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: PT Grasindo.
Moeliono, Anton M. dan Soenjono Dardjowidjojo. 1988. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Cet. Ke 1- Jakarta: Balai Pustaka, dan Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1988.
Nababan, Rudolf M. 1999. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Cetakan I. Yogyakarta: Kanisius.
------------------------ 2003. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Cetakan II. Yogyakarta: Kanisius.
Suryawinata, Zuchridin dan Sugeng Hariyanto. 2000. Translation: Bahasan Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Widyamartaya, A. 1989. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius.
BIODATA PENELITI
I. Ketua PenelitiA. Identitas Pribadi 1. Nama Drs. Zainal Arifin, M.Hum.2. NIP 8553. Tempat/Tanggal lahir Klaten, 20 Mei 19634. Pangkat/Golongan IIIb5. Jabatan Fungsional Asisten Ahli6. Jabatan Struktural Kaprodi PBSI – FKIP – UMS 7. Program Studi PBSI – FKIP – UMS 8. Alamat Kantor Jurusan PBSID – FKIP – UMS
Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura Surakarta.
9. Alamat Rumah Mangkubumen Rt. 1/Rw. 2 Ngadirejo Kartasura Sukoharjo
10. No. Telepon Rumah/HP 0271 5898 233; HP. 081 329 571 008
B. Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Institusi Program Studi Lulus Tahun1. MI Muhammadiyah - 19752. SMP Tsanawiyah Yayasan Al-Islam - 19793. SLTA SMA N 4 Solo - 19824. S1 UNDIP Semarang Sastra Inggris 19895. S2 UNS Surakarta Linguistik
Penerjemahan2006
C. Karya Buku No Judul Buku Penerbit Tahun1. English for Informatics UMS - Press 20082. English for Economics Era Pustaka Utama 2009
D. Karya IlmiahNo Judul Karya Ilmiah Nama Jurnal Tahun1. The Accuracy of the It-
Pronominal Reference Cohesion Device Translation in Textbook ‘Civic Cuture’ into ‘Budaya Politik.
HUMANITY 2008 – LC -UMS
2. Ketepatan Terjemahan Kalimat-Kalimat Perintah dalam Teks “Owners Manual LG LM-D2342” Menjadi “Buku Petunjuk Penggunaan”
HUMANIORA 2009 - LPPM -UMS
E. Karya Penelitian
No Judul Sumber Dana Tahun1. Ketepatan Terjemahan Kalimat-
Kalimat Perintah dalam Teks “Owners Manual LG LM-D2342” Menjadi “Buku Petunjuk Penggunaan”
Sumber Dana LPPM – UMS
2007
2. Analisis Terjemahan Penanda Kohesi Rujukan It dalam Buku Teks Civic Culture Karya Grabriel A. Almond dan Sydney Verba Menjadi Budaya Politik oleh Sahat Simamora
Sumber Dana LPPM – UMS
2008
3. Analisis Terjemahan Penanda Kohesi Rujukan they dalam Buku Teks Civic Culture Karya Grabriel A. Almond dan Sydney Verba Menjadi Budaya Politik oleh Sahat Simamora
Sumber Dana DP2M – Dikti
2008
4. Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Akuntansi dalam Buku Teks Management Accounting oleh Don R. Hansen dan Maryane M. Mowen Menjadi Akuntansi Manajamen oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary.” LPPM-UMS. 2009.
Sumber Dana LPPM – UMS
2009
F. Kegiatan Seminar/Workshop No Seminar/Workshop Tempat Tahun1. Seminar Internasional
MultikulturUMS 2007
2. Conference on TEFLIN (Teaching English as Foreign Language in Indonesia)
UKSW (Salatiga) 2008
3. Seminar Bahasa dan Penelitian Bahasa
STAIN (Surakarta) 2009
4. Workshop Applied Approach UMS 20105. Sosialisasi Program S1 Guru
dalam Jabatan dan PLPGLMPTK Jawa Tengah
6. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Jurnal Internasional
DP2M Bekerjesama dengan LPPM - UMS
2010
Surakarta, Oktober 2014
Drs. Zainal Arifin, M.Hum.