rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan...

25
USUL PENELITIAN NON-KOMPETITIF STRATEGI PENERJEMAHAN PENANDA KOHESI RUJUKAN PRONOMINA DALAM TEKS MANAGEMENT ACCOUNTING DAN TERJEMAHANNYA Oleh Drs. Zainal Arifin, M.Hum.(NIDN: 0620056301) Hariyanto (NIM: A310 110 183) Suci Mahardikawati (NIM: A310 110068) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA OKTOBER 2014

Transcript of rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan...

Page 1: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

USULPENELITIAN NON-KOMPETITIF

STRATEGI PENERJEMAHAN PENANDA KOHESI RUJUKAN PRONOMINADALAM TEKS MANAGEMENT ACCOUNTING DAN TERJEMAHANNYA

OlehDrs. Zainal Arifin, M.Hum.(NIDN: 0620056301)

Hariyanto (NIM: A310 110 183)Suci Mahardikawati (NIM: A310 110068)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

OKTOBER 2014

Page 2: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN NON-KOMPETITIF

1. Judul Penelitian : Strategi Penerjemahan Penanda Kohesi Rujukan Pronomina dalam Teks ‘Management Accounting’ dan Terjemahannya

2. Ketua Penelitia. Nama Lengkap : Drs. Zainal Arifin, M.Hum.b. Jenis Kelamin : Laki-lakic. NIK : 855d. NIDN : 0620056301e. Jabatan Struktural : Kaprodi PBSIf. Jabatan Fungsional : Asisten Ahlig. Fakultas/ Prodi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ PBSIh. Pusat Penelitian : UMSi. Alamat Kantor : Jalan A. Yani, Tromol Pos I, Kartasura,

Surakartaj. Telepon/ Faks : (0271) 717417/ 715448k. Alamat Rumah : Mangkubumen Ngadirejo Kartasura Sukoharjo

Jawa Tengahl. Telepon/ Faks/ Email : 081 329 571 008/ [email protected] Peneliti : Hariyanto (NIM: A310 110 183)

Suci Mahardikawati (NIM: A310 110068)

3. Jangka Waktu Penelitian : 6 (enam) bulan 4. Pembiayaan

Jumlah yang diajukan : 3.860.000,oo

Surakarta, Oktober 2014Mengetahui: Dekan FKIP Ketua Peneliti

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum. Drs. Zainal Arifin, M.Hum.NIP 19650428199303 1001 NIK 855

Page 3: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

STRATEGI PENERJEMAHAN PENANDA KOHESI RUJUKAN PRONOMINADALAM TEKS MANAGEMENT ACCOUNTING DAN TERJEMAHANNYA

Zainal Arifin

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

email: [email protected]

ABSTRAK

Topik kohesi merupakan suatu unsur yang paling penting dalam analisis wacana atau teks terjemahan. Hal ini dikarenakan teks yang padu seharusnya memiliki keterpautan hubungan antarklausa yang bersifat kohesif di mana satu unsur dalam teks atau wacana harus diinterpretasikan dengan bergantung pada unsur-unsur lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memaparkan strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina dalam teks Management Accounting. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Data berupa penanda kohesi rujukan pronomina. Sumber data berupa dokumen, yaitu teks Management Accounting dan terjemahannya Akuntansi Manajemen, dan informan/rater (penilai dan sekaligus pembaca teks terjemahan). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak-catat, wawancara mendalam dan kuesioner. Validitas data menggunakan teknik trianggulasi data atau sumber. Data dianalisis dengan model interaktif, yang meliputi reduksi data, sajian data dan simpulan/verifikasi data.

Katakunci: terjemahan, kohesi, rujukan pronomina

Page 4: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

I. Identitas Penelitian

1. Judul Usulan : Strategi Penerjemahan Penanda Kohesi Rujukan Pronomina

dalam Teks ‘Management Accounting’ dan Terjemahannya

2. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Drs. Zainal Arifin, M.Hum

b. Bidang Keahlian : Linguistik Penerjemahan

3. Pembantu Peneliti : Hariyanto (NIM: A310 110 183)

Suci Mahardikawati (NIM: A310 110068)

4. Tema Penelitian : Humaniora (Linguistik Penerjemahan)

5. Objek Penelitian : Penerjemahan

6. Lokasi Penelitian : UMS Sukoharjo dan sekitranya

7. Hasil yang ditargetkan: Laporan Penelitian

8. Institusi yang terlibat :-

9. Sumber biaya lain : -

10. Keterangan lain : -

Page 5: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

A. Latar Belakang Masalah

Dalam tahun-tahun belakangan ini penerjemahan pesan teks Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK) ke bahasa Indonesia sangat diperlukan, khususnya dari bahasa Inggris ke bahasa

Indonesia. Hal ini disebabkan masih tertinggalnya bangsa Indonesia dalam bidang IPTEK dari

bangsa-bangsa Barat atau Eropa, yang kebanyakan karya karya teks IPTEK-nya ditulis dalam

bahasa Inggris. Demikian pula, penerjemahan teks IPTEK ini dimaksudkan untuk membantu

akademisi yang kurang menguasai kemampuan berbahasa Inggris tulis.

Akan tetapi, penerjemahan teks dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia seringkali dihadapkan

dengan permasalahan seperti kesepadanan, keterbacaan dan keberterimaan. Permasalahan

kesepadanan ini dapat dikarenakan pesan atau makna teks bahasa Inggris seringkali tidak ditemukan

padanannya dalam bahasa Indonesia. Keterbacaan berkaitan dengan sejauh mana pesan atau makna

teks terjemahan yang mudah dipahami. Keberterimaan terkait dengan sejauh mana teks terjemahan

beterima menurut kaidah gramatikal dalam bahasa tertentu.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan terjemahan yang berkualitas dan sekaligus agar transfer

IPTEK ini dapat dipahami secara utuh sesuai dengan pesan atau makna teks aslinya dan alih IPTEK

sepenuhnya dapat dilakukan diperlukan terjemahan yang tidak hanya menyangkut ketepatan

penerjemahan satuan-satuan lingual seperti kata, frasa, klausa dan kalimat tetapi juga sampai pada

tataran wacana (discourse). Penerjemah semestinya memperhatikan hubungan, misalnya hubungan

antarunsur dalam klausa, antarklausa dalam wacana atau paragraf, atau hubungan keseluruhan

unsur dalam teks yang kohesif dan sekaligus koheren.

Seperti dalam menerjemahkan teks MANAGEMENT ACCOUNTING, penerjemah seharusnya

tetap mempertahankan keterpautan keseluruhan unsur pembangun teks secara menyeluruh untuk

menciptakan struktur terjemahan yang kohesif dan maknanya tetap koheren dalam bahasa sasaran.

Dengan kata lain, hubungan yang kohesif dan koheren antarklausa dalam teks seringkali dijumpai

dan penting peranannya dalam menciptakan pertautan logis bentuk dan makna baik antarunsur

dalam klausa maupun antarklausa dalam teks. Oleh sebab itu, strategi penerjemahan penanda kohesi

pronomina dalam teks merupakan topik atau fenomena yang substansial untuk diteliti. Bidang

kajian ini diperkuat oleh Newmark (dalam Baker, 1995: 181) yang menyatakan bahwa “The topic of

cohesion … has always appeared the most useful constituent of discourse analysis or text-

linguistics, applicable to translation.”

Page 6: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

Dalam bidang linguistik penerjemahan, teks Management Accounting dan terjemahannya

Akuntansi Manajemen layak dibaca oleh akademisi yang sedang menekuni bidang manajemen

akuntansi merupakan salah satu jenis teks IPTEK yang menarik untuk dikaji. Secara khusus, kajian

tersebut menyangkut strategi pengalihan pesan penanda kohesi rujukan pronomina dalam bahasa

Inggris seperti it, its, he, him, his, she, her, her, they, them dan their ke bahasa Indonesia di mana

penggunaan pronomina dalam penyusunan teks antara kedua bahasa ini cenderung berbeda.

Penggunaan berbagai strategi penerjemahan atau pengalihan pesan perlu dicermati untuk

mempertahankan keterpautan antarunsur yang kohesif dan koheren dalam bahasa sasaran.

B. Rumusan Masalah

Penggunaan berbagai strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina perlu

dicermati untuk menghasilkan terjemahan yang mampu mengungkapkan pesan yang kohesif dan

koheren dalam bahasa sasaran. Oleh karenanya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimana strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina dari bahasa Inggris ke

bahasa Indonesia dalam teks ‘Management Accounting?’

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: memaparkan strategi penerjemahan

penanda kohesi rujukan pronomina dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dalam teks

‘Management Accounting.’

D. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian Arifin (2008) yang berjudul

Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Akuntansi dalam buku teks ‘Management Accounting’ Karya

Don R. Hansen dan Maryane M. Mowen dan Terjemahannya ‘Akuntansi Manajamen’ oleh

Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa istilah

akuntansi tidak ditemukan padanan maknanya. Beberapa istilah akuntansi tidak diterjemahkan

kecuali hanya menyerap istilah tersebut dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dengan

mengubah ejaannya.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah keduanya

meneliti teks yang sama. Perbedaannya antara lain terletak pada objek yang diteliti. Penelitian

sebelumnya meneliti istilah-istilah akuntansi sedangkan penelitian yang akan dilakukan terkait

dengan strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina.

Page 7: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Dwi Hastuti (2007)

yang berjudul Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Hukum dalam Buku Teks Intelectual Property

Rights: Kajian Strategi Penerjemahan, Ketepatan dan Kealamiahan Terjemahan. Dari temuan

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa istilah-istilah hukum dapat ditemukan padanannya

dalam bahasa Indonesia, dan beberapa istilah hukum yang tidak dapat diterjemahkan ke bahasa

Indonesia melainkan hanya mengubah ejaannya.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah keduanya

meneliti penerjemahan. Perbedaannya terletak pada produk dan proses. Penelitian sebelumnya

meneliti terjemahan (produk) istilah hukum sedangkan penelitian yang akan dilakukan terkait

dengan strategi penerjemahan (proses) kohesi rujukan pronomina.

Penelitian ini juga memiliki relevansi dengan penelitian Arifin (2006) yang berjudul

Analisis Terjemahan Penanda Kohesi Rujukan dalam Buku Teks ‘Civic Culture’ oleh Gabriel A.

Almond dan Sidney Verba dan Terjemahannya ‘Budaya Politik’ karya Sahat Simamora. Hasil

penelitian ini adalah penanda kohesi pronomina it yang merujuk pada nomina non-insani

seharusnya diterjemahkan dengan mengulang nomina yang dirujuk sekalipun terjadi pergeseran

satuan lingual dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

Persamaan dengan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada

bidang linguistik penerjemahan. Perbedaannya terletak pada doukumen sumber data, proses dan

produk. Dokumen sumber data penelitian sebelumnya adalah teks Civic Culture dan

terjemahannya sedangkan penelitian yang akan dilakukan berupa Managament Accounting dan

terjemahannya Budaya Politik. Selin itu, penelitian sebelumnya meneliti terjemahan penanda

kohesi rujukan pronomina (produk) sedangkan penelitian yang akan dilakukan terkait dengan

strategi penerjemahan (proses) penanda kohesi rujukan pronomina.

Penelitian Trong Tuan (2011) yang berjudul Strategies to Translate Information

Technology (IT) Terms memiliki relevansi dengan penelitian yang akan kami lakukan. Temuan

penelitian ini adalah dalam menerjemahkan istilah teknologi informasi penerjemah

menggunakan enam prosedur penerjemahan, yaitu direct borrowing, loan translation, literal

translation, modulation, transposition, dan adapation.

Persamaan dengan penelitian ini adalah keduanya meneliti bidang linguistik

penerjemahan. Perbedaannya adalah penelitian sebelumnya meneliti strategi penerjemahan

Page 8: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

istilah-istilah teknologi informasi sedangkan penelitian berikutnya akan meneliti strategi

penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina.

2. Landasan Teori

a. Definisi Penerjemahan

Penerjemahan merupakan kegiatan pengalihan pesan atau makna dari teks bahasa sumber

ke bahasa sasaran. Penerjemah semestinya mempertahankan kesepadanannya yang disampaikan

ke bahasa sasaran karena kegiatan utama dalam penerjemahan adalah menemukan makna yang

sepadan dengan makna teks bahasa aslinya. Menurut Catford (dalam Suryawinata dan Hariyanto,

2000: 13), permasalahan utama dalam penerjemahan adalah menemukan padanan pesan. Secara

lebih jauh, Machali (2000: 112) menyatakan bahwa penerjemahan merupakan upaya untuk

menemukan kesepadanan makna antara teks bahasa sumber dengan teks bahasa sasaran.

b. Makna

Konsep makna berkaitan dengan kegiatan penerjemahan dan bahkan konsep ini tidak dapat

terpisahkan dari bidang penerjemahan. Makna suatu kata tidak hanya dipengaruhi oleh posisinya

dalam kalimat tetapi juga oleh bidang ilmu (Nababan, 1999: 47). Tidak jarang pula makna kata

ditentukan oleh situasi pemakaiannya dan budaya penutur bahasa. Makna dapat diartikan sebagai

sesuatu yang dirujuk oleh kata atau kalimat. Secara lebih jauh, Nababan (1999: 48-51)

membedakan makna menjadi makna leksikal, makna gramatikal, makna kontekstual atau

situasional, makna tekstual, dan makna sosio-kultural.

Dalam kegiatan penerjemahan, tugas utama penerjemah adalah menemukan kesepadanan

makna antara teks yang diterjemahkan dengan terjemahannya. Hoed (dalam Machali 2000: xi)

menyatakan bahwa kesepadanan adalah kesesuaian antara isi pesan teks bahasa sumber dengan

teks bahasa sasaran; kesepadanan adalah hal pertama yang seharusnya ditemukan oleh

penerjemah. Menurut Machali (2000: 106), dalam mengukur kesepadanan, penerjemah

seharusnya menggunakan ukuran menyeluruh, yaitu perubahan yang menyangkut kalimat, frasa,

atau kata harus dilihat dalam fungsinya yang lebih tinggi.

c. Penilaian Terjemahan

Sebagai suatu produk dari aktivitas penerjemahan, karya terjemahan perlu diuji. Penilaian

karya terjemahan ini dimaksudkan untuk menguji kualitas terjemahan tersebut, yang antara lain

meliputi penilaian tentang kesepadanan, keterbacaan dan keberterimaan dalam mengungkapkan

kembali pesan dari teks bahasa sumber ke bahasa sasaran.

Page 9: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

Nababan (2003: 85) menyatakan bahwa “menilai mutu terjemahan berarti mengkritik

karya terjemahan.” Kritik ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

terjemahan dan secara tidak langsung untuk mengetahui kemampuan penerjemah dalam

mengungkapkan kembali pesan ke bahasa sasaran. Larson (1984: 482) menyatakan bahwa

“terjemahan harus diuji karena penerjemah ingin memastikan keakuratan (kesepadanan),

kejelasan (keterbacaan) dan kewajarannya (keberteriman).”

d. Strategi Penerjemahan

Strategi penerjemahan dapat diartikan sebagai cara mengalihkan pesan dari teks bahasa

sumber ke bahasa sasaran. Penggunaan strategi ini dimaksudkan untuk menghasilkan terjemahan

yang sepadan, terbaca, dan berterima dalam bahasa sasaran, khususnya dalam menerjemahkan

istilah atau kata yang kemungkinan tidak ditemukan maknanya dalam bahasa sasaran.

Widyamartaya (1989: 62-83) menyatakan bahwa ada tiga kemungkinan yang dapat dilakukan

penerjemah dalam mengalihkan kata atau istilah ke bahasa sasaran: 1) penerjemah tidak

menerjemahkan istilah melainkan menggunakannya tanpa perubahan sama sekali; 2) penerjemah

menyerap kata asing tersebut dengan mengubah ejaan asing sepenuhnya sehingga bentuk

Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya; dan 3) kemungkinan yang ketiga

bila bertemu dengan istilah asing ialah menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

Menurut Baker (1995: 26-42), strategi yang dapat digunakan dalam penerjemahan istilah-

istilah budaya khusus adalah sebagai berikut: 1) penerjemahan dengan menggunakan kata-kata

pinjaman; 2) penerjemahan dengan menggunakan kata-kata pinjaman dengan penjelasan; 3)

penerjemahan dengan menggunakan substitusi budaya; dan 4) Penerjemahan dengan

menggunakan kata serapan atau kata serapan yang disertai dengan penjelasan.

Penerjemahan dengan menggunakan kata-kata pinjaman merupakan strategi yang

seringkali digunakan oleh penerjemah. Penerjemah hanya mengadopsi specific-culture words

dari bahasa sumber dalam bentuk yang asli ke bahasa sasaran untuk mempertahankan pesan atau

makna seperti teks aslinya. Strategi ini membantu penerjemah untuk mewujudkan aspek

foreignization, selain karena istilah tersebut tidak ditemukan maknanya dalam bahasa sasaran.

e. Penanda Kohesi Rujukan Pronomina

Halliday dan Hasan (1976: 333-339) membedakan kohesi menjadi: rujukan (reference),

substitusi, elipsis, konjungsi dan leksikal. Menurut pendapat Baker (1992: 181), rujukan

(referensi) adalah sebagai berikut:

Page 10: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

…, reference is a device which allows the reader/hearer to trace participants, entities, events, etc. in a text. One of the most common patterns of establishing chains of reference in English and a number of other languages is to mention a participant explicitly in the first instance, for example by name or title, and then use a pronoun to refer back to the same participant in the immediate context.

Baker (1995: 181) menyatakan bahwa “rujukan bukan menunjukkan suatu hubungan yang

langsung antara kata dan nomina (benda) yang bersifat ekstra-linguistik, melainkan

menunjukkan hubungan identitas antara dua ungkapan lingusitik (linguistic expression).”

Menurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi

personal pronouns, possessive determiners (possessive adjectives), dan possessive pronouns.

Pronomina dalam bahasa Inggris ini antara lain direalisasikan dengan penanda it (baik

sebagai subjek maupun objek), its, he, him, his, they, them dan their. Sebagai subjek atau objek,

rujukan pronomina it pada umumnya digunakan untuk merujuk pada nomina ketiga tunggal, dan

sebagai possessive adjective, rujukan pronomina its digunakan untuk merujuk pada nomina

ketiga tunggal. Sebagai subjek, rujukan pronomina he digunakan untuk merujuk pada insani

ketiga tunggal; sebagai objek, rujukan pronomina him digunakan untuk merujuk pada insani

ketiga tunggal; dan sebagai possessive adjective (kata ganti milik), rujukan pronomina his

digunakan untuk merujuk insani ketiga tunggal. Sebagai subjek, rujukan pronomina they

digunakan untuk merujuk pada nomina atau manusia ketiga jamak; sebagai objek, rujukan

pronomina them digunakan untuk merujuk pada nomina atau insani ketiga jamak; dan sebagai

possessive adjective, rujukan pronomina their digunakan untuk merujuk pada nomina atau insani

ketiga jamak.

Dalam bahasa Indonesia, pronomina yang merujuk pada nomina sebagai subjek atau objek

ketiga tunggal lazim dinyatakan dengan mengulang nomina yang dirujuk, mengubah sintaksisnya

atau –nya seandainya pronomina ini sebagai objek atau kata ganti milik. Rujukan pronomina

yang merujuk pada insani sebagai subjek ketiga tunggal adalah dia atau ia; sebagai objek hanya

bentuk dia yang muncul (Moeliono dan kawan-kawan, 1988: 176); sedangkan –nya seandainya

rujukan pronomina ini sebagai possessive adjective. Pronomina yang merujuk pada manusia

sebagai subjek ketiga jamak adalah mereka dan yang merujuk pada nomina sebagai subjek ketiga

jamak dinyatakan dengan cara lain, misalnya dengan mengulang nomina yang dirujuk atau

mengubah sintaksinya.

Page 11: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

Pronomina yang merujuk pada nomina insani sebagai objek ketiga jamak adalah mereka

dan yang merujuk pada nomina sebagai ketiga jamak adalah dengan mengulang nomina yang

dirujuk, mengubah sintaksinya atau bentuk –nya yang muncul. Demikian pula, pronomina yang

merujuk pada insani sebagai possesive adjective ketiga jamak adalah mereka dan yang merujuk

pada nomina sebagai ketiga jamak adalah dengan mengulang nomina yang dirujuk, mengubah

sintaksinya atau bentuk –nya yang muncul.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif. Peneliti akan menganalisis dan

kemudian mendeskripsikan strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina dalam

teks Management Accounting dan terjemahannya Akuntansi Manajemen. Dalam penelitian ini,

peneliti sebagai instrumen akan berperan aktif menggali informasi data yang berupa

penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina dan terjemahannya sehingga apabila muncul

data yang tidak diduga sebelumnya tetapi dapat dipakai untuk mendukung lebih mendalamnya

informasi yang digali, data ini akan dapat digunakan sebagai bahan analisis.

2. Sumber Data dan Data

Dalam penelitian ini, data berupa wacana yang mengandung pendanda rujukan pronomina

baik dalam bahasa Inggris dan bahasa Indoneisa. Sumber data yang akan digunakan adalah

dokumen dan informan. Sumber data yang berupa dokumen adalah teks Management

Accounting karya Don R. Hansen dan Maryane Mowen yang dipublikasikan pada tahun 2003,

and teks terjemahannya Akuntansi Manajemen oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary)

yang dipublikasikan Salemba pada tahun 2005.

Informan yang akan menjadi sumber data ini adalah pembaca ahli dan sekaligus sebagai

penilai (rater) terjemahan. Secara khusus, informan yang akan dipilih adalah informan yang

berpengalaman dan berpengetahuan dalam bidang penerjemahan. Selain itu, informan ini adalah

orang yang berpendidikan yang lebih tinggi daripada peneliti, terutama pendidikan dalam

bidang linguistik penerjemahan. Informan ini diminta untuk memberikan pendapatnya tentang

strategi penerjemahan kohesi pronomina dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data dengan teknik simak-catat,

wawancara mendalam dan kuesioner. Dengan teknik simak-catat, peneliti akan menyimak dan

Page 12: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

mecatat penanda kohesi rujukan pronomina dalam teks bahasa sumber yang berjudul

Management Accounting dan terjemahannya Akuntnasi Manajemen. Dari hasil menyimak dan

mencatat ini, peneliti akan mengetahui strategi penerjemahan kohesi rujukan tersebut dari

bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

Wawancara yang akan peneliti lakukan adalah wawancara yang tidak terstruktur atau

wawancara mendalam. Wawancara ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data secara berulang

sehingga akan didapatkan informasi yang dibutuhkan. Di samping itu, wawancara dilakukan

dalam situasi yang tidak formal baik di kantor maupun di luar kantor sehingga informan dapat

memberikan infomasi secara leluasa berkenaan dengan permasalahan yang diinginkan, strategi

penerjemahan kohesi rujukan pronomina dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertulis di mana peneliti akan

memberikannya pada informan yang akan ditunjuk. Daftar kuesioner ini berupa data wacana-

wacana yang mengandung terjemahan rujukan pronomina baik dalam bahasa Inggris maupun

bahasa Indonesia. Dari data ini, informan akan diminta memberikan pendapatnya tentang

strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina tersebut.

4. Validitas Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menerapkan trianggulasi data. Dengan trianggulasi

ini, peneliti akan menggali informasi strategi penerjemahan penanda kohesi rujukan pronomina

dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Dengan sumber data dari informan inilah, jika ada

kelemahan informasi strategi penerjemahan tersebut di antara sumber data, data ini dapat saling

melengkapi dan kebenaran informasinya akan lebih valid.

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti akan menerapkan model analisis interaktif, yang

meliputi tiga komponen, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi yang

dilakukan secara simultan atau bersiklus. Dengan analisis interaktif ini, peneliti akan bergerak di

antara ketiga komponen analisis tersebut.

Dalam reduksi data ini, peneliti akan mengumpulkan dan sekaligus menyeleksi data yang

berfokus pada wacana yang mengandung terjemahan penanda kohesi pronomina. Di samping

itu, peneliti akan mengumpulkan data dari informan mengenai pendapatnya tentang strategi

penerjemahan tersebut. Data dari informan ini akan diperoleh dari wawancara mendalam dan

dari daftar kuesioner tertulis yang diberikan oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti akan

Page 13: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

mengabstraksikan dan kemudian mengelompokkan strategi penerjemahan penanda rujukan

pronomina dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

Sajian data berupa wacana-wacana yang mengandung penanda kohesi rujukan pronomina

dan terjemahannya, yang kemudian diikuti dengan pemaparan strategi penerjemahannya.

Penelitia akan memaparkannya dengan mengelompokkan terjemahan tersebut dalam kalimat-

kalimat yang disusun secara sistematis. Pemaparan dilakukan yang demikian ini dimaksudkan

untuk mempermudah dalam memaparkan hasil analisis data.

Dalam tahap ini, peneliti akan melakukan penarikan simpulan sementara jika semua data

penanda kohesi rujukan pronomina dalam bahasa Inggris dan terjemahannya yang diperlukan

sudah memadai untuk direduksi dan disajikan. Namun, sebelum melakukan penarikan simpulan

ini, peneliti akan melakukan verifikasi dan pendalaman serta penelusuran semua data mulai dari

pengumpulan data yang sudah terfokus sampai sajian data. Hal ini dilakukan agar hasil

penarikan simpulan akan lebih mantap.

F. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian diperkirakan akan menghabiskan waktu selama 6 (enam) bulan, yaitu

dari bulan Oktober 2014 sampai Maret 2015. Secara lebih terinci, jadwal penelitian tersebut

dipaparkan seperti berikut ini:

No Jenis Kegiatan BulanOkt Nov Des Jan Feb Maret

1. Persiapan penelitian X2. Penyusunan kuesioner X3. Distribusi dan Pengisian kuesioner X4. Wawancara X5. Pengumpulan data X6. Analisis data X7. Penyusunan laporan dan artikel

ilmiahX

8. Diskusi X9. Revisi X10. Penyerahan laporan hasil penelitian X

G. Pembiayaan

Page 14: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

Uraian Jumlah Waktu Biaya JumlahA. Honor/Upah1. Ketua Peneliti 1 orang 10 bulan 50.000,oo 500.000,oo2. Pembantu Peneliti 2 orang 10 bulan 25.000,oo 500.000,ooB. Informan 2 orang - 500.000,oo 1.000.000,ooC. Alat-Alat Tulis1. Kertas HVS A4 3 rim - 50.000,oo 150.000,oo2. Tinta Printer 2 buah - 100.000,oo 200.000,oo3. Stopmap 20 buah - 2.500,oo 50.000,oo4. Klip 20 buah - 1.000,oo 20.000,oo5. Penggandaan Teks dan

Foto Copy Kuesioner200 lembar

- 200,oo 40.000,oo

6. Transportasi 2 orang 100.000,oo 200.000,ooD. Penyebaran Data

Kuesioner1 orang - 100.000,oo 100.000,oo

E. Pengambilan Data Kuesioner

1 orang - 100.000,oo 100.000,oo

F. Wawancara 1 orang 200.000,oo 200.000,ooG. Input dan Analisis

Data2 orang 200.000,oo 200.000,oo

H. Penggandaan Laporan untuk diskusi

8 buah - 25.000,oo 200.000,oo

I. Penggandaan Laporan Akhir/Publikasi

5 buah - 100.000,oo 500.000,oo

J. Penulisan Publikasi Ilmiah

1 buah - 300.000,oo 300.000,oo

K. Publikasi Ilmiah 1 buah - 400.0000,oo 400.000,ooT o t a l 3.860.000,oo

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2006. Analisis Terjemahan Penanda Kohesi Rujukan dalam Buku “Civic Culture” Karya Gabriel. A. Almond dan Sidney Verba Menjadi “Budaya Politik” oleh Sahat Simamora. Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

----------------- 2009. Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Akuntansi dalam Buku Teks Management Accounting oleh Don R. Hansen dan Maryane M. Mowen Menjadi Akuntansi Manajamen oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary.” Surakarta: LPPM-UMS.

Baker, Mona. 1995. In Other Words: a Course on Book Translation. London: Routledge.

Dwi Haryanti, Endang. 2007. Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Hukum dalam Buku Teks Intelectual Property Rights: Kajian Strategi Penerjemahan, Ketepatan dan Kealamiahan Terjemahan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 15: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

Fitriasari, Dewi dan Deny Arnos Kwary. 2005. Akuntansi Manajemen (Buku 2). Jakarta: Salemba Empat.

Halliday, M.A.K. and Ruqaiya Hasan. 1976. Cohesion in English. London: Longman Group Limited.

Hansen, Don R. dan Maryane Mowen. 2005. Management Accounting. Singapore: Thomson.

Larson, Mildred A. 1984. Meaning Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalent. New York: University Press of America.

Trung Tuan, Luon. 2011. Strategies to Trasnlate Information Technology IT Terms. Finland: Academic Publisher

Machali, Rochayah. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: PT Grasindo.

Moeliono, Anton M. dan Soenjono Dardjowidjojo. 1988. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Cet. Ke 1- Jakarta: Balai Pustaka, dan Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1988.

Nababan, Rudolf M. 1999. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Cetakan I. Yogyakarta: Kanisius.

------------------------ 2003. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Cetakan II. Yogyakarta: Kanisius.

Suryawinata, Zuchridin dan Sugeng Hariyanto. 2000. Translation: Bahasan Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Widyamartaya, A. 1989. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius.

BIODATA PENELITI

Page 16: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

I. Ketua PenelitiA. Identitas Pribadi 1. Nama Drs. Zainal Arifin, M.Hum.2. NIP 8553. Tempat/Tanggal lahir Klaten, 20 Mei 19634. Pangkat/Golongan IIIb5. Jabatan Fungsional Asisten Ahli6. Jabatan Struktural Kaprodi PBSI – FKIP – UMS 7. Program Studi PBSI – FKIP – UMS 8. Alamat Kantor Jurusan PBSID – FKIP – UMS

Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura Surakarta.

9. Alamat Rumah Mangkubumen Rt. 1/Rw. 2 Ngadirejo Kartasura Sukoharjo

10. No. Telepon Rumah/HP 0271 5898 233; HP. 081 329 571 008

B. Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Institusi Program Studi Lulus Tahun1. MI Muhammadiyah - 19752. SMP Tsanawiyah Yayasan Al-Islam - 19793. SLTA SMA N 4 Solo - 19824. S1 UNDIP Semarang Sastra Inggris 19895. S2 UNS Surakarta Linguistik

Penerjemahan2006

C. Karya Buku No Judul Buku Penerbit Tahun1. English for Informatics UMS - Press 20082. English for Economics Era Pustaka Utama 2009

D. Karya IlmiahNo Judul Karya Ilmiah Nama Jurnal Tahun1. The Accuracy of the It-

Pronominal Reference Cohesion Device Translation in Textbook ‘Civic Cuture’ into ‘Budaya Politik.

HUMANITY 2008 – LC -UMS

2. Ketepatan Terjemahan Kalimat-Kalimat Perintah dalam Teks “Owners Manual LG LM-D2342” Menjadi “Buku Petunjuk Penggunaan”

HUMANIORA 2009 - LPPM -UMS

E. Karya Penelitian

Page 17: rpps.ums.ac.idrpps.ums.ac.id/pid/datadir/1412913653_20735.doc · Web viewMenurut Halliday dan Hasan (1976: 43), pronomina dalam bahasa Inggris dibedakan menjadi personal pronouns,

No Judul Sumber Dana Tahun1. Ketepatan Terjemahan Kalimat-

Kalimat Perintah dalam Teks “Owners Manual LG LM-D2342” Menjadi “Buku Petunjuk Penggunaan”

Sumber Dana LPPM – UMS

2007

2. Analisis Terjemahan Penanda Kohesi Rujukan It dalam Buku Teks Civic Culture Karya Grabriel A. Almond dan Sydney Verba Menjadi Budaya Politik oleh Sahat Simamora

Sumber Dana LPPM – UMS

2008

3. Analisis Terjemahan Penanda Kohesi Rujukan they dalam Buku Teks Civic Culture Karya Grabriel A. Almond dan Sydney Verba Menjadi Budaya Politik oleh Sahat Simamora

Sumber Dana DP2M – Dikti

2008

4. Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Akuntansi dalam Buku Teks Management Accounting oleh Don R. Hansen dan Maryane M. Mowen Menjadi Akuntansi Manajamen oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary.” LPPM-UMS. 2009.

Sumber Dana LPPM – UMS

2009

F. Kegiatan Seminar/Workshop No Seminar/Workshop Tempat Tahun1. Seminar Internasional

MultikulturUMS 2007

2. Conference on TEFLIN (Teaching English as Foreign Language in Indonesia)

UKSW (Salatiga) 2008

3. Seminar Bahasa dan Penelitian Bahasa

STAIN (Surakarta) 2009

4. Workshop Applied Approach UMS 20105. Sosialisasi Program S1 Guru

dalam Jabatan dan PLPGLMPTK Jawa Tengah

6. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Jurnal Internasional

DP2M Bekerjesama dengan LPPM - UMS

2010

Surakarta, Oktober 2014

Drs. Zainal Arifin, M.Hum.