PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1410557759_6553.doc · Web...

32
PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF IDENTIFIKASI TEMA PADA PUISI ANAK RUBRIK “RUANG KITA” DI SURAT KABAR KOMPAS Oleh: Dra. Atiqa Sabardila, M.Hum. Naimul Faizah (A310110024) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 0

Transcript of PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF - RPPS …rpps.ums.ac.id/pid/datadir/1410557759_6553.doc · Web...

PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF

IDENTIFIKASI TEMA PADA PUISI ANAKRUBRIK “RUANG KITA” DI SURAT

KABAR KOMPAS

Oleh:Dra. Atiqa Sabardila, M.Hum.Naimul Faizah (A310110024)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

0

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTASEPTEMBER 2014

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF

1. Judul : Identifikasi Tema pada Puisi AnakRubrik ““Ruang Kita”” di Surat Kabar Kompas

2. Ketua pelaksanaa. Nama b. NIKc. Pangkat/Golongand. Program Studie. Fakultas

:::::

Dra. Atiqa Sabardila, M.Hum.472Lektor Kepala/IVbPendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaKeguruan dan Ilmu Pendidikan

3. Personaliaa. Jumlah Anggota Pelaksanab. Jangka Waktu Kegiatanc. Bentuk Kegiatand. Sifat Kegiatan

::::

1 Orang

PenelitianPenunjang

4.5.

Biaya yang DiperlukanSumber Dana

::

Rp 3.000.000,00 (Tiga Juta Rupiah)LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)

Surakarta, Juli 2014

Mengetahui,

Ketua LP2M,

Agus Ulinuha, Ph.D.

Ketua Pelaksana,

Dra. Atiqa Sabardila, M.Hum.

1

IDENTIFIKASI TEMA PADA PUISI ANAKRUBRIK “RUANG KITA” DI SURAT KABAR KOMPAS

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi tema-tema yang

terdapat pada puisi anak rubrik “Ruang Kita” di koran Kompas. Data penelitian berupa kalimat atau serangkaian kaalimat yang berisi tema-tema yang terdapat pada puisi anak di harian tersebut. Sumber data diambil dari Kompas edisi Minggu, yakni September 2013 (1, 22, dan 29), Oktober (13 dan 27), Nopember (3, 10, dan 17), serta Maret 2014 (2 dan 9).

Metode analisis data dilakukan dengan metode padan referensial dan teknik baca markah. Adapun penyajian hasil analisis dilaaksanakan dengan penyajian informal.

6. Metode dan Teknik Analisis DataMetode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

padan dan metode agih. Metode pada merupakan metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13). Alat penentu metode padan ini adalah padan referensial. Metode padan referensial merupakan metode dengan alat penentu berupa referen bahasa (Sudaryanto, 1993:14).

Adapun metode agih merupakan metode dengan alat penentu yaitu bagian dari bahasa yang bersangkutan

2

(Sudaryanto, 1993:15). Teknik yang digunakan yaitu teknik perluas. Teknik perluas merupakan teknik analisis yang berupa perluasan unsur satuan lingual data yang akan menghasilkan tuturan berbentuk EABCD atau ABCDE bila tuturan data semula adalah berbentuk ABCD untuk menentukan segi-segi kemaknaan (aspek semantis) satuan lingual tertentu (Sudaryanto, 1993:55).

7. Metode Penyajian DataMetode penyajian pada penelitian ini adalah metode

penyajian informal. Metode penyajian informaal merupakan perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145). Data yang dianalisis dengan bantuan metode padan referensial dan agih teknik perluas dijabarkan dengan menggunakan kata-kata biasa untuk membentuk suatu pemahaman.

A. Pendahuluan

Bahasa memiliki peran sentral dalam kehidupan manusia, khususnya dalam kegiatan bermasyarakat. Melalui bahasa seseorang dapat mengomunikasikan maksudnya kepada orang lain dan berinteraksi dengan masyarakat luas. Keefektifan penyampaian maksud pembicara kepada pendengar dipengaruhi oleh tingkat kemampuan berbahasa seseorang. Semakin baik tingkat pemahaman seseorang terhadap penggunaan bahasa, maka semakin baik pula kualitas interaksinya dengan orang lain.

Dalam dunia sastra bahasa juga mempunyai peranan penting. Bahasa berkedudukan sebagai media untuk

3

menyampaikan maksud dalam karya sastra. Bahasa merupakan wadah bagi para sastrawan mengekspresikan gagasannya. Karya sastra inilah yang nantinya akan dinikmati oleh para penikmat sastra guna menemukan gagasan-gagasan yang terkandung dalam karya sastra tersebut.

Bahasa sastra berbeda dengan bahasa sehari-hari. Bahasa dalam karya sastra mengandung nilai-nilai keindahan tersendiri untuk menciptakan efek estetik dan keindahan dalam karya sastra. Bahasa sastra yang indah inilah yang memunculkan sebuah ketertarikan bagi penikmat sastra untuk senantiasa membaca, menyaksikan, hingga mendalami karya sastra.

Salah satu jenis karya sastra yang banyak dinikmati adalah puisi. Puisi merupakan bentuk kesusastraan yang paling tua. Karya-karya besar dunia yang bersifat monumental ditulis dalam bentuk puisi (Waluyo, 1995:1). Hingga masa kini pun puisi masih menjadi jenis karya sastra yang banyak digemari oleh masyarakat luas. Puisi termasuk jenis karya sastra yang dapat ditulis oleh semua lapisan masyarakat. Struktur fisiknya yang tidak sekompleks cerpen atau novel membuatnya lebih mudah untuk diciptakan oleh siapa saja, termasuk oleh anak sehingga muncul jenis puisi anak.

Puisi anak mempunyai kharakteristik yang berbeda dengan puisi orang dewasa. Umumnya puisi anak lebih menampilkan bahasa yang lugas dan jelas. Makna yang ditampilkan dalam puisi anak juga lebih polos dan apa adanya. Namun demikian, puisi anak juga tetap mengandung nilai-nilai yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi anak seusianya.

Puisi anak menggambarkan cerita yang jujur melalui rangkaian kata yang sederhana dan polos. Adapun tema dalam puisi anak berkaitan dengan keseharian anak atau pun ungkapan

4

perasaan senang terhadap suatu hal. Oleh karena itu, pengkajian mengenai puisi anak menarik untuk dipelajari, khususnya mengenai tema-tema yang diangkat oleh anak dalam puisinya.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya

adalah bagaimana identifikasi tema-tema yang terdapat pada puisi anak rubrik ““Ruang Kita”” di koran Kompas?

C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian

kolaboratif ini adalah mengidentifikasi tema-tema yang terdapat pada puisi anak rubrik “Ruang Kita” di koran Kompas.

D. Manfaat PenelitianManfaat penelitian ini terdiri atas manfaat teoretis dan

manfaat praktis. Penjabarannya adalah sebagai berikut:Manfaat teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini yaitu untuk memberikan informasi dan sumbangsih berupa ilmu pengetahuan kepada pembaca di bidang sastra, khususnya mengenai tema-tema yang terdapat pada puisi rubrik “Ruang Kita” di koran Kompas.Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini, yaitu: (a) hasil penelitian ini dapat memberikan inspirasi dan menjadi referensi bagi pembaca dan penulis lainnya ketika melakukan penelitian; dan (2) penelitian ini dapat menjadi khasanah penelitian, khususnya mengenai tema-tema yang terdapat pada puisi anak rubrik “Ruang Kita” di koran Kompas.E. Hasil Penelitian yang Relevan dan Kerangka Teori

5

1. Hasil Penelitian yang RelevanRahayu (2005) meneliti tema dan amanat pada sajak-sajak

Kedaulatan Rakyat Minggu edisi Maret – Mei 2005. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan tema, amanat, kategori tema, dan penggolongan tema yang terkandung dalam sajak-sajak “Kedaulatan Rakyat Minggu”. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa: (1) sajak-sajak yang terdapat pada “Kedaulatan Rakyat Minggu” edisi Maret-Mei 2005 terdapat 37 buah sajak yang meliputi (1) 8 sajak bertema egoik, (2) 18 sajak bertema sosial, dan (3) 11 sajak bertema divine. Kategori tema yang terdapat dalam 37 buah sajak “Kedaulatan Rakyat Minggu” meliputi (1) 11 sajak bertema Ketuhanan, (2) 8 sajak bertema kemanusiaan, (3) 17 sajak bertema cinta, dan (4) 1 sajak bertema pendidikan. Amanat yang terdapat dalam 37 buah sajak Kedaulatan Rakyat Minggu menegaskan tema yang terkandung dalam sebuah sajak. Amanat-amanat tersebut meliputi: (1) amanat yang berhubungan dengan tema egoik, (2) amanat yang berhubungan dengan tema sosial, (3) amanat yang berhubungan dengan tema divine.

Puryanti (2005) meneliti puisi Afterword karya Goenawan Mohamad. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gaya bahasa yang terwujud dalam struktur fisik puisi Afterword dan mendeskripsikan tema dan amanat yang terkandung dalam puisi Afterword. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa gaya bahasa mampu mengungkapkan makna puisi dalam perwujudannya sebagai struktur fisik yang menjadi sarana pengungkapan makna puisi. Gaya bahasa yang terwujud dalam struktur fisik puisi mampu mengungkapkan makna puisi melalui bahasa yang mempunyai nilai keidahan. Tema yang terdapat

6

dalam puisi Afterword adalah tentang sikap manusia dalam menghadapi kehidupan. Adapun amanat yang ingin disampaikan dalam puisi tersebut adalah tentang pengalaman religius di samping sifat puisi sebagai pasemon.

Sriwahtuti, dkk. (2007) meneliti Kecenderungan tema puisi karya siswa SMP Negeri Kota Bengkulu di majalah dinding tahun 2005-2007. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan kecenderungan tema puisi karya siswa SMP Negeri Kota Bengkulu di majalah dinding tahun 2005-2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi karya siswa SMP Negeri Kota Bengkulu di majalah dinding tahun 2005-2007 memiliki tema persahabatan, cinta, kemanusiaan, kekaguman seseorang pada keindahan alam, keadaan, ketuhanan, patriotisme, penghormatan, dan rasa terima kasih siswa terhadap guru, tema semangat dalam meraih cita-cita, dan tema manfaat menuntut ilmu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yang berjumlah 5 puisi adalah tema penghormatan dan terima kasih siswa terhadap guru (2 puisi) dan tema manfaat menuntut ilmu (2 puisi). Kecenderungan tema puisi karya siswa SMP Negeri Kota Bengkulu di majalah dinding tahun 2006 yang berjumlah 60 puisi adalah tema cinta (22 puisi). Kecenderungan tema puisi karya siswa SMP Negeri Kota Bengkulu di majalah dinding tahun 2007 yang berjumlah 39 puisi adalah tema cinta (25 puisi).

Indarwanto (2010) meneliti tema, anamat, fungsi ekspresif, referensial dan puitik dalam kumpulan puisi Le de Joie karya Louis Aragon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasi bagaimana tema, amanat, fungsi ekspresif, referensial dan puitik yang terkandung dalam puisi Soif de l`Ouest, Chambre Garnie dan La Belle Italienne. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, Soif de l`Ouest

7

bertemakan tentang peniruan budaya asing, Chambre Garnie bertema tentang orang yang jatuh cinta untuk pertama kali dan La Belle Italienne bertema tentang kecantikan seorang gadis Italia. Kedua, ketiga puisi tersebut memiliki amanat sebagai berikut: cintailah budaya bangsa sendiri, bersikaplah sportif dalam hal percintaan, dan bersikap lapang dada karena penolakan cinta. Ketiga, fungsi ekspresif yaitu berisi ungkapan dan pikiran penutur, fungsi referensial membahas gaya hidup, gadis metropolitan, dan wanita Italia. Fungsi puitik pada ketiga puisi tersebut sebagai wujud keindahan puisi yang ditunjukkan dengan penggunaan permainan bunyi.

Mardlotillah (2011) meneliti pengolahan tema dan struktur puisi remaja pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Bungah, Kabupaten Gresik. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang pengolahan tema dan struktur puisi remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMP Muhammadiyah 10 Bungah kelas VII (1) mengolah tema puisi menggunakan 3 pola, yaitu: pola observasi, pola pengalaman lapangan, pola perenungan. Pola observasi adalah pola yang mendapatkan ide dari observasi dan sebanyak 11 siswa yang menggunakan pola ini. Pola pengalaman lapangan adalah ide yang didapat dari hasil pengalaman lapangan, sebanyak 3 siswa yang menggunakan pola ini. Adapun pola perenungan adalah pola kemunculan ide yang didapat dari hasil perenungan, sebanyak 8 siswa yang menggunakan pola ini (2) Pada struktur puisi unsur bunyi, siswa tidak menggunakan pola rima tertentu karena puisi yang ditulis siswa merupakan puisi bebas. Untuk ragam bunyi, siswa dominan menggunakan bunyi euphony. Adapun unsur kata yang digunakan siswa meliputi lambang (dominan ke kata dasar), utterance (dominan memakai kata yang mengandung makna

8

dalam konteks pemakaian), dan simbol (dominan memakai simbol natural symbol). Adapun tipografi puisi cenderung menggunakan bentuk persegi empat.

Prihatini (2011) meneliti makna puisi-puisi dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas X SMA. Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) menjelaskan tema dan amanat dalam puisi-puisi yang terdapat dalam buku teks bahasa dan sastra Indonesia sehingga cocok digunakan sebagai materi ajar apresiasi puisi di kelas X SMA; dan (2) menjelaskan makna semiotik yang tersirat dalam susunan kata yang terdapat dalam puisi-puisi dalam buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas X SMA. Simpulan hasil penelitian ini, yaitu (1) Puisi-puisi yang ada di buku teks dari penerbit Erlangga dan Yudhistira memiliki tema yang hampir sama dan beragam. Tema kritik sosial banyak peneliti temukan, kemudian ada pula peperangan, ada pula patah hati dan percintaan, ketuhanan, kekaguman pada sosok ibu, rindu tanah kelahiran, kegembiraan rakyat jelata pasca panen, ada pula puisi yang bertema keprihatinan seorang siswa terhadap keberadaan bahasa Indonesia, dan puisi dengan tema konflik batin atau pertikaian dengan diri sendiri. (2) Makna semiotik yang digunakan di dua buku teks tersebut banyak yang diungkapkan dengan bahasa simbol. Bahasa simbol digunakan untuk menandai atau menyimbolkan suatu maksud yang ingin disamapaikan penyair lewat puisinya. Banyak penyair puisi dari kedua buku teks yang menggunakan bahasa simbol yang diperoleh dari alam. Simbol alam digunakan mulai dari judul sampai pemilihan kata pada baris-baris puisi. Simbol-simbol alam yang banyak digunakan anatara lain air, laut, gunung, matahari, dan langit.

Hariningtyas (2011) meneliti struktur kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurrahman Faiz dan kesesuaiannya

9

senagai materi pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang SMP. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) struktur fisik puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta; (2) struktur batin puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta; dan (3) kesesuaian puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta sebagai materi pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang SMP. Simpulan hasil penelitian ini, yaitu (1) struktur fisik puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta terdiri dari: diksi dengan kata-kata puitis dan bahasa sehari-hari, penggunaan imaji yang berupa: imaji taktil, imaji visual, dan imaji auditif, kata konkret yang merupakan usaha penyair dalam memperkonkret sikap kebebasannya, penggunaan majas personifikasi, metafora, dan repetisi, penggunaan versifikasi yang berupa ritma dan rima awal, rima tengah, dan rima akhir, serta penggunaan tipografi konvensional. (2) struktur batin puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta terdiri dari: tema tentang cinta dan kritik sosial, penggunaan nada serius, nada belas kasih, dan nada santai yang bertujuan untuk menimbulkan suasana tertentu pada puisi- puisinya, perasaan sedih penyair melihat situasi di tanah air dan kondisi yang ada di kehidupan sekitarnya, dan amanat yang berupa himbauan kepada masyarakat agar dapat saling mencintai dan ikut merasakan derita para saudara di tanah air. (3) sebagian besar puisi karya Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta dapat digunakan sebagai materi pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang SMP sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

Nuzulla (2012) meneliti tema dan amanat dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema-tema dan amanat yang

10

terkandung dalam kumpulan puisi Calligrrammes karya Guillaume. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tema yang terkandung dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire terdiri dari tema mayor yang berupa berupa tema sosial berupa peperangan dan akibat yang ditimbulkan dan tema minor, yaitu tema jasmaniah berupa kemarahan yang mendasari pertempuran, antusiame, keraguan tentang kehidupan, perasaan sedih dan putus asa, menangis dan tertawa; tema organik (moral) berupa nasihat seperti jangan menyia-nyiakan waktu, semangat menghadapi masa depan, gali potensi diri dan berintrospeksi diri, hadapi hidup dengan penuh kegembiraan sehingga segala hal menjadi lebih indah; tema sosial berupa pertempuran antara dua pesawat, suasana dan keadaan yang mempengaruhi perubahan seseorang dalam hidup, ketimpangan kondisi sosial masyarakat pada saat perang dan pasca perang, pelanggaran kode etik peperangan, kehancuran akibat perang; tema egoik berupa kegigihan atau ambisi, keberanian dan kepercayaan diri; dan tema ketuhanan berupa sakramen penikahan, takdir Tuhan tentang kematian, falsafah hidup tentang karma atau balasan dari Tuhan, krisis kepercayaan yang terjadi dalam diri si tokoh tentang keadilan dan keandilan Tuhan dalam kehidupan, kekhusyukan saat berdoa kepada Tuhan. (2) amanat-amanat yang terkandung, yaitu ambisi adalah pemacu semangat; jangan mudah percaya hasutan orang lain; kekuatan besar dalam hidup adalah keinginan; introspeksi diri; optimis; jangan putus asa; kunci utama keberhasilan adalah semangat dan berani; usaha, perjuangan dan pengorbanan; taati peraturan; komunikasi yang baik dan musyawarah; peperangan bukanlah jalan keluar atau penyelesaian suatu konflik.

11

Suhardi dan Candra (2012) meneliti tema dalam sajak-sajak Gusmarni Zulkifli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tema yang terdapat dalam sajak-sajak Gusmarni Zulkifli. Hasil penelitian ini yaitu ditemukannya 10 tema yang terdapat pada puisi, yaitu: (1) sosok wanita yang selalu berharap kepada lelaki (kekasih) dan berakhir dengan kekecewaan; (2) perasaan kecewa kepada lelaki (kekasih) karena kurang mendapat perhatian; (3) ketegaran hati seorang wanita menghadapi hidup yang harus dijalani; (4) kerinduan berjumpa dengan Allah; (5) rasa takut yang selalu menghantui setelah jauh dari orang tua; (6) keharuan saat berjumpa orang tua (ibu) yang selama ini dirindukan; (7) rasa percaya yang tinggi bahwa kekasihnya tak akan mungkin dapat digoda oleh wanita lain; (8) rasa khawatir menghadapi kehidupan; (9) rasa rindu kepada ibu; dan (10) kedukaan saat melayat. Dari sepuluh sajak yang telah dijadikan obyek pengamatan maka dapat disimpulkan rata-rata tema yang terdapat pada sajak Gusmarni Zulkifli bercerita tentang sosok wanita lemah. Hanya dua sajak yang menyajikan sosok wanita tangguh (kuat), yaitu sajak berjudul Tegar dan sajak berjudul Nirmala.

Erfando (2013) meneliti tema dan amanat antologi puisi Kerikil Tajam dan Yang Terhempas dan Yang Putus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tema-tema yang terkandung dalam antologi sajak Kerikil Tajam dan Yang Terhempas dan Yang Putus karya Chairil Anwar dan untuk mengetahui beberapa amanatnya. Hasil penelitian menemukan adanya tema kehidupan sosial, seperti: rasa duka (sajak Nisan), ketidakberdayaan (sajak Penghidupan), perjuangan (sajak Diponegoro), dan seterusnya. Sementara amanat yang terkandung dalam sajak-sajak Chairil Anwar yang terhimpun dalam buku antologi sajaknya berjudul, “Kerikil Tajam dan Yang Terhempas dan Yang Putus” adalah

12

anjuran untuk selalu berserah diri kepada Allah Swt., pengagungan kepada Allah Swt., selalu berjuang mengisi kemerdekaan, jauhi rasa dendam, dan selalu jujur.

2. Kajian TeoriBerikut merupakan teori-teori yang berkaitan dengan

penelitain mengenai puisi anak.2.1 Pengertian puisi

Beberapa ahli mengemukakan definisi mengenai puisi, antara lain Slametmuljana. Puisi merupakan bentuk kesusastraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya (Slametmuljana dalam Waluyo, 1995:23). Selain Slametmuljana, Coleridge memberikan batasan pula. Puisi adalah karya sastra di mana bahasa yang digunakan adalah bahasa pilihan, yakni bahasa yang benar-benar diseleksi penentuannya secara ketat oleh penyair (Coleridge dalam Waluyo, 1995:23). Clive Sansom (dalam Waluyo, 1995: 23) memberikan pengertian bahwa puisi merupakan bentuk pengucapan bahasa yang ritmis, yang mengungkapkan pengalaman intelektual yang bersifat imajinatif dan emosional. Herbert Spencer (dalam Waluyo, 1995: 23) menjelaskan puisi adalah bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan (Spencer dalam Waluyo, 1995:23). Sementara itu, Samuel Johnson mendefinisikan bahwa puisi yaitu peluapan yang spontan dari perasaan yang penuh daya yang berpangkal pada emosi yang berpadu dalam kedamaian (Johnson dalam Waluyo, 1995:23). Herman J. Waluyo (Waluyp, 1995: 25) memberikan pengertian bahwa puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan

13

bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya (Waluyo, 1995:25).

2.2 Karakteristik puisi anakKarakteristik puisi anak menurut Nurgiyantoro (2010:313),

antara lain: (a) dilihat dari segi pendayaan berbagai bentuk ungkapan kebahasaan, puisi anak masih lebih sederhana; (b) dilihat dari segi bahasa dan makna, puisi anak masih polos, lugas, dan apa adanya; dan (c) dilihat dari segi “permainan” bahasa, bahasa puisi anak terlihat lebih intensif. Hal ini terlihat dari pengutamaan kemunculan aspek rima dan irama atau berbagai bentuk pengulangan lainnya.

Selain pendapat Nurgiyantoro, beberapa ahli lain pun mengungkapkan mengenai karakteristik puisi. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2010:314) mengungkapkan bahwa seleksi bahasa dan pendayaan berbagai ungkapan, citraan, serta berbagai penggambaran puisi masih sebatas pada daya jangkau anak. Adapun Huck (dalam Nurgiyantoro, 2010:314) mengungkapkan bahwa dalam puisi anak aspek puisi selalu sejalan dengan cerapan indera. Artinya, berbagai luapan emosi anak dipengaruhi oleh tanggapan inderanya terhadap sesuatu yang ada di sekeliling karena daya jangkau imajinasi anak masih terbatas.2.3 Tema-tema pada puisi

Berikut tema-tema yang sering diungkapkan dalam puisi anak. Pertama adalah tema orang tua dan guru. Secara umum anak sangat dekat dengan orang tuanya, terutama ibu, maka orang tua itu pula yang banyak diangkat menjadi tema puisi (Nurgiyantoro, 2010:354). Orang tua sepertinya menjadi obsesi dan luapan emosional bagi anak. Biasanya yang diangkat adalah mengenai kasih sayangnya, jasa telah merawatnya, kecintaan,

14

kerinduan, kekaguman, ungkapan terima kasih, dan hal-hal lain yang menunjukkan kedekatan seorang anak terhadap ibunya.

Kedua adalah tema binatang dan lingkungan alam. Salah satu tema yang banyak diangkat dalam puisi anak adalah tema binatang dan lingkungan alam (Nurgiyantoro, 2010:356). Binatang yang dimaksud dapat berupa binatang jinak yang dipelihara, seperti ayam, burung, kucing, anjing, dan lain-lain, namun juga berupa binatang lain yang biasa dijumpai oleh anak. Binatang yang diceritakan anak dalam puisinya mampu memberikan hiburan dan keasyikan tersendiri pada anak-anak, bahkan boleh jadi menggemaskan sehingga memperoleh tempat tersendiri di hati anak. Dari hal tersebut, anak memperoleh pengalaman emosional dan menjadi terobsesi untuk mengungkapkannya dengan puisi.

Ketiga adalah tema religius. Puisi anak juga relatif banyak ditemukan tema-tema religius, misalnya yang berisi pujaan dan kekaguman terhadap kebesaran Tuhan, doa, salat, berbuat baik terhadap sesama makhluk Tuhan, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 2010:357). Tema religius pun mampu melahirkan emosi akan sehingga anak mampu mengungkapkannya melalui puisi yang ditulisnya.

Selain itu, teori mengenai tema puisi juga diungkapkan oleh Herman J. Waluyo. Tema-tema puisi, antara lain tema ketuhanan. Tema Ketuhanan biasanya akan menunjukkan religious experience atau pengalaman Ketuhanan penyair (Waluyo, 1995:107). Pengalaman religi seorang penyair didasarkan atas pengalaman hidup penyair secara konkret. Dari puisinya, tingkat kedalaman iman seseorang terhadap agamanya atau lebih luas terhadap Tuhan atau kekuasaan gaib dapat lebih jelas terlihat.

15

Tema kemanusiaan bermaksud menunjukkan betapa tingginya martabat manusia dan bermaksud meyakinkan pembaca bahwa setiap manusia memiliki harkat (martabat) yang sama (Waluyo, 1995:112). Para penyair memiliki kepekaan perasaan yang begitu dalam untuk memperjuangkan tema kemanusiaan.

Tema patriotisme dapat meningkatkan perasaan cinta akan bangsa dan tanah air. Banyak puisi yang melukiskan perjuangan merebut kemerdekaan dan mengisahkan riwayat pahkawan yang berjuang melawan penjajah. Tema patriot juga diwujudkan dalam bentuk usaha penyair untuk membina kesatuan bangsa atau membina rasa kenasionalan (Waluyo, 1995:115).

Penyair sangat sensitif perasaannya untuk memperjuangkan kedaulatan rakyat dan menentang sikap kesewenangan pihak yang berkuasa. Tema kedaulatan rakyat dan tema keadilan sosial biasanya didapati pada puisi protes. Dalam puisi yang bertema kedaulatan rakyat, yang kuat adalah protes terhadap kesewenang-wenangan pihak yang berkuasa yang tidak mendengarkan jeritan rakyat atau dapat juga berupa kritik terhadap sikap otoriter penguasa (Waluyo, 1995:117).

Nilai protes sosial pada dasarnya lebih banyak menyuarakan tema keadilan dosial daripada tema kedaulatan rakyat. Puisi bertemakan keadilan sosial bertujuan untuk mengetuk nurani pembaca agar keadilan sosial ditegakkan dan diperjuangkan (Waluyo, 1995:118-119).

F. Metode Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

16

Lokasi penelitian dilaksanakan di Program Studi PBSI-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu dari bulan Pebruari hingga Mei 2014.

2. Objek PenelitianArikunto (2010:161) mengungkapkan bahwa objek

penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian di dalam suatu penelitian. Adapun objek penelitian pada penelitian ini adalah tema-tema yang terdapat pada puisi anak di koran kompas.3. Data Penelitian

Data pada penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang menunjukkan tema-tema tertentu pada puisi anak di koran kompas. Misalnya:

Jenis Tema Data Kecintaan anak terhadap binatang

Katak-katak di kubanganBersuka ria sehabis hujan(Katak-Katak di Kubangan, Lutfia N.R)

Kebutuhan anak pada perlatan sekolah

Terima kasih penghapusku(Penghapusku, Ariella Nuni Lintang Kesuma)

Pengalaman anak di sekolah

Ketika kelas 1 SD aku tidak naik kelasNilai raporku merah semua(Tidak Naik Kelas, Anita Wijaya)

Kepedulian anak terhadap lingkungan

Pemandangan yang indah ituSekarang menghilang(Kini Ku Tak Lagi Bisa, Berliana Fajriani)

Kesukaan anak pada buah

Jeruk bali buah kesukaankuRasanya manis asam

17

(Jeruk Bali, athaya Nisrina)

4. Sumber DataLofland dan lofland (dalam Moleong, 2014:157)

mengungkapkan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan. Sumber data utama pada penelitian ini adalah kata-kata yang menunjukkan tema pada puisi anak di koran kompas. Adapun sumber data utama pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.1.1. Kompas edisi Minggu, 1 September 2013;2.1.2. __________, Minggu, 22 September 201; 2.1.3. __________, Minggu, 29 September 2013;2.1.4. __________, Minggu, 13 Oktober 2013;2.1.5. __________, Minggu, 27 Oktober 2013;2.1.6. __________, Minggu, 3 November 2013;2.1.7. __________, Minggu, 10 November 2013; 2.1.8. __________, Minggu, 17 November 2013; 2.1.9. __________, Minggu, 2 Maret 2014;2.1.10. __________, Minggu, 9 Maret 2014.

Adapun sumber data sekunder pada penelitian ini bersumber dari skripsi, tesis, maupun jurnal-jurnal ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.

5. Metode dan Teknik Pengumpulan DataMetode dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan metode dokumentasi. Dokumen yang dimaksud lebih kepada dokumen pribadi. Dokumen pribadi merupakan catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya (Moleong,

18

2014:217). Pada penelitian ini, data yang didokumentasikan berupa puisi-puisi anak di koran harian Kompas yang merupakan karangan anak tentang tindakan maupun pengalamannya.

Selain menggunakan metode dokumentasi, penelitian ini juga menggunakan metode catat. Pencatatan dilakukan dengan menggunakan kartu data dengan warna yang berbeda sesuai dengan jenis tema yang ditemukan pada puisi anak. Hal ini dilakukan untuk mempermudah bagian klasifikasi data yang dianalisis.

6. Metode dan Teknik Analisis DataMetode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

padan dan metode agih. Metode pada merupakan metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13). Alat penentu metode padan ini adalah padan referensial. Metode padan referensial merupakan metode dengan alat penentu berupa referen bahasa (Sudaryanto, 1993:14).

Adapun metode agih merupakan metode dengan alat penentu yaitu bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:15). Teknik yang digunakan yaitu teknik perluas. Teknik perluas merupakan teknik analisis yang berupa perluasan unsur satuan lingual data yang akan menghasilkan tuturan berbentuk EABCD atau ABCDE bila tuturan data semula adalah berbentuk ABCD untuk menentukan segi-segi kemaknaan (aspek semantis) satuan lingual tertentu (Sudaryanto, 1993:55).

7. Metode Penyajian DataMetode penyajian pada penelitian ini adalah metode

penyajian informal. Metode penyajian informaal merupakan

19

perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145). Data yang dianalisis dengan bantuan metode padan referensial dan agih teknik perluas dijabarkan dengan menggunakan kata-kata biasa untuk membentuk suatu pemahaman.

G.Rekapitulasi Biaya yang Diusulkan

No Uraian Jumlah (Rp)1 Bahan Habis Pakai 515.000,002 Peralatan 260,000,003 Perjalanan 500.000,004 Lain-lain 1.725.000,00

Total Biaya 3.000.000,00

1. Bahan Habis Pakai

No

Bahan Volume Biaya Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1. Kertas HVS 4 Rem 38.500,00 154.000,00

2. Bolpen 1 Lusin 3.000,00 36.000,003. Buku Tulis 5 Buah 5.000,00 25.000,004. Tinta Printer 3 Botol 40.000,00 120.000,0

05. Stabilo 2 Buah 10.000,00 20.000,006. Kartu data 20 Buah 5.000,00 100.000,0

07. Lem kertas 2 Buah 5.000,00 10.000,008. Spidol 1 Dus 50.000,00 50.000,00Jumlah Biaya 515.000,0

0

2. Peralatan

No

Jenis Volume Biaya Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1. HP (Pulsa) 2 Isi ulang 100.000,00 200.000,00

2. Dokumentasi harian Kompas

4 Bulan 5.000,00 50.000,00

3. CD 2 Keping 5.000,00 10.000,00

20

Jumlah Biaya 260.000,00

3. Perjalanan

No

Tujuan Volume Biaya Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1. Transport lokal (olah data)

2 Peneliti 200.000,00 400.000,00

2. Konsumsi 2 Peneliti 50.000,00 100.000,00

Jumlah 500.000,00

4. Lain-lain

No

Uraian Kegiatan Volume Biaya Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1. Pengumpulan data 2 peneliti 150.000,00 300.000,002. Penyusunan laporan 150 lembar 2.000,00 300.000,003. Penggandaan laporan 2

Eksemplar200.000,00 400.000,00

4. Publikasi ke jurnal 1 Artikel ilmiah

500.000,00 500.000,00

5. Fotocopy data 3 Kali 75.000,00 225.000,00Jumlah 1.725.000,

00

Daftar PustakaAlghawi, Billal Azzam. “Pensil”. Kompas. 27 Oktober 2013.

Anam, Dimas Islahul. “Kolaborasi di Musim Hujan”. Kompas. 22 September 2013.

Anbiya, Muharram. “Beternak Bebek”. Kompas. 27 Oktober 2013.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Armijati, Nuzulla. 2012. “Kajian Tema dan Amanat dalam Kumpulan Puisi

Calligrammes karya Guillaume Apollinaire”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

21

Damasanti, Clara. “Sekolah”. Kompas. 2 Maret 2014.

Elena, Felicitas. “Ayamku”. Kompas. 1 September 2013.

Erfando, Decky. 2013. “Analisis Tema dan Amanat Antologi Puisi Kerikil

Tajam dan Yang Terhempas dan Yang Putus Karya Chairil Anwar”. Artikel E-Journal. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Fadhila, Isma. “Kucing Penghiburku”. Kompas. 27 Oktober 2013.

Fajriani, Berliana. “Kini Ku Tak Lagi Bisa”. Kompas. 22 September 2013.

Febrian, Refaldo. “Ojek Motor”. Kompas. 17 November 2013.

Ghani, Ahmad Abd. “Senyum Si Malu”. Kompas. 9 Maret 2014.

Hariningtyas, Ervin. 2011. “Analisis Struktur Kumpulan Puisi Aku Ini Puisi

Cinta Karya Abdurrahman Faiz dan Kesesuaiannya sebagai Materi Pembelajaran Apresiasi Puisi pada Jenjang SMP”. Skripsi. Surakarta: Universitas Negeri Surakarta.

Huwae, Gilbert Ximenes. “Pak Polisi”. Kompas. 13 Oktober 2013.

Indarwanto, Tawar. 2010. “Tinjauan Tema, Amanat, Fungsi Ekspresif,

Referensial, dan Puitik dalam Kumpulan Puisi Le Feu de Joie Karya Louis Aragon”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Jasmine, Jelena. “Seekor Burung di Atas Pohon”. Kompas. 13 Oktober

2013.

Kesuma, Ariella Nuni Lintang. “Penghapus”. Kompas. 1 September 2013.

Maidah, Siti Fatihatul. “Aku Ingin Menjadi Ikan”. Kompas. 3 November

2013.Malihah, Nisrina. “Tas Lamaku”. Kompas. 9 Maret 2014.

22

Mardlotillah, Faridatul. 2011. “Analisis Pengolahan Tema dan Struktur

Puisi Remaja (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 10 bungah, Kabupaten Gresik)”. Skripsi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nisrina, Athaya. “Menjadi Kelinci”. Kompas. 29 September 2013.

_____________. “Jeruk Bali”. Kompas. 17 November 2013.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia

Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Prihatini, Desinta. 2011. “Makna Puisi-Puisi dalam Buku Teks Bahasa

Indonesia Kelas X SMA (Pendekatan Semiotik Riffaterre)”. Skripsi. Surakarta: Universitas Negeri Surakarta.

Puryanti, Siti. 2005. “Puisi Afterword Karya Goenawan Mohamad: Sebuah

Pendekatan Atilistik”. Skripsi. Surakarta: Universitas Negeri Surakarta.

Rahayu, Titin Sami. 2005. “Analisis Tema dan Amanat pada Sajak-Sajak

Kedaulatan Rakyat Minggu Edisi Maret – Mei 2005”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Rahman, Ali. “Nyamuk”. Kompas. 3 November 2013.

Rohmah, Lutfia Noor. “Katak-katak di Kubangan”. Kompas. 1 September

2013.

Sriwahtuti, Dwi, dkk. 2007. “Kecenderungan Tema Puisi Karya Siswa SMP

23

Negeri Kota Bengkulu di Majalah Dinging Tahun 2005-2007”. Tesis. Bengkulu: Universitas Negeri Bengkulu.

Suhardi dan Candra. 2012. “Analisis Tema dalam Sajak-Sajak Gusmarni

Zulkifli”. Jurnal Dinamika Maritim. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi. Jakarta: Erlangga.

Warruw, Gerhardt Javier. “Sepatu Hitam”. Kompas. 10 November 2013.

Wijaya, Anita. “Tidak Naik Kelas”. Kompas. 29 September 2013.

24