RPP PENGUKURAN
-
Upload
desiarfianti -
Category
Documents
-
view
81 -
download
1
description
Transcript of RPP PENGUKURAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMAN 3 PUTRA BANGSA
Mata Pelajaran
: FISIKA
Kelas /Semester
: X (Sepuluh) / 1 (Satu)
Materi Pokok
: PENGUKURAN
Alokasi Waktu
: 2 x 45 MENIT
A. TUJUAN PEMBELAJARANMelalui eksperimen siswa dapat melakukan pengukuran dan menyajikan hasil pengukuran berbagai besaran pada diri, makhluk hidup dan lingkungan sebagai bentuk kekaguman terhadap ciptaan tuhan dan terampil menggunakan alat ukur yang sesuai secara teliti, bertanggung jawab, dan jujur.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
B.1 Kompetensi DasarKI 1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan komplektisitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran tuhan yang menciptakannya
Indikator : Mengagumi ciptaan Allah SWT tentang berbagai ukuran benda di lingkungan sekitarKI 2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud impelementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan. Indikator : Memiliki rasa ingin tahu Menunjukkan ketekunan dan tagging jawab dalam belajar baik secara mandiri maupun kelompok
Teliti dalam melakukan pengukuran
Ketrampilan berkomunikasi pada saat diskusi
KI 3 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting) Indikator :
1. Menjelaskan pengertian pengukuran
2. Menyebutkan jenis-jenis alat ukur
3. Menentukan hasil pengukuran dengan menggunakan mistar
4. Menentukan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong
5. Membandingkan hasil pengukuran panjang antara mistar dan jangka sorong
KI 4 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat unuk suatu penyelidikan ilmiahIndikator : Menyajikan hasil pengkuran panjang dengan menggunakan mistarC. MATERI POKOKTERLAMPIR
D. PENDEKATAN / STRATEGI / METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL2. Metode : Ceramah, Eksperimen dan Diskusi3. Model : Discovery Learning (Pembelajaran berbasis penelitian)E. MEDIA/ALAT PEMBELAJARAN
1. Media Pembelajaran: LKS2. Alat Pembelajaran: Mistar
Buku Pensil Jangka SorongF. SUMBER BELAJAR
a) Fisika SMA kelas X kurikulum 2013b) LKS G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1:Kegiatan Langkah-langkah Model Discovery Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu
Pendahuluan Menciptakan Situasi (Stimulasi)(Bertanya) Pemusatan perhatian : 1. Guru memperlihatkan berbagai alat ukur terdiri dari mistar dan jangka sorong,arloji kemudian guru mengajukan pertanyaan a. Apa nama masing-masing alat ini ?
b. Apa kegunaan alat-alat tersebutc. Bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut?
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari alat ukur
20 menit
Kegiatan Inti
Pembahasan Tugas dan Identifikasi Masalah
Observasi (Observasi)
Pengumpulan data
Pengolahan data dan analisis(Bernalar)
Verifikasi
(Komunikasi)Generalisasi Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu eksperimen pengukuran panjang Membagi siswa menjadi 3 kelompok
Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS pengukuran panjang dan mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh melalui percobaan
Melakukan percobaan pengukuran panjang (Pengumpulan data) Siswa mengamati percobaan dan mencatat data pengamatan pada kolom yang tersedia pada LKS (Observasi)
Mengolah dan menganalisis data dari setiap percobaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS
Presentasi hasil percobaan
Diskusi prinsip-prinsip pengukuran panjang berdasarkan hasil data hasil percobaan
Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip pengukuran panjang45 menit
Penutup
(Asosiasi) Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik
Siswa menjawab kuis tentang prinsip pengukuran panjang Pemberian tugas untuk mempelajari penggunaan alat ukur panjang dalam kehidupan sehari-hari dan tugas baca tentang pengukuran panjang20 menit
H. PENILAIAN HASIL PEM BELAJARAN a. Instrumen Lembar Pengamatan SikapNo
Nama SiswaKetelitianCermatHati-hatiKet
321321321
1
2
3
4
5
6
7
8
9
b. Lembaran Pengamatan PsikomotorikMISTAR
NoNamaSkala mistar menghadap siswa yang sedang mengukurPengukuran dimulai dari angka nolSkala di lihat angka secara tegak lurusMenulis hasil pengukuran sesuai dengan angka penting
dapattidakdapattidakdapattidakDapattidak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JANGKA SORONG
NoNamaSkala jangka sorong menghadap siswa yang sedang mengukurPengukuran dimulai dari angka nolMengunci jangka sorong sebelum membaca hasil pengukuranMenulis hasil pengukuran sesuai dengan angka penting
dapattidakdapattidakdapattidakdapattidak
c. Penilaian Kognitif1. Jelaskan pengertian pengukuran !
2. Sebutkan jenis-jenis alat ukur !
3. Perhatikan gambar pengukuran menggunakan mistar dibawah ini dan hitung hasil pengukuranya!
0
1 2 3 4
Skala (cm)
Skala (mm)
Benda
4. Pengukuran panjang pada jangka sorong skala tetap (skala utama) dan skala nonius seperti pada gambar dibawah ini. Hitunglah hasil pengukuran tersebut.
5. Manakah yang lebih teliti hasil pengukuran menggunakan mistar dengan jangka sorong.Lembar Kegiatan Siswa1. Tujuan percobaan : Mengukur besaran panjang dengan berbagai alat ukur.2. Teori Dasar :
Mistar atau penggaris merupakan salah satu alat untuk mengukur panjang. Penggaris mempunyai skala terkecil dalam centimeter. Batas ketelitiannya x 1 mm = 0,5 mm. Jangka sorong ditemukan pertama kali oleh Pine Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua rahang yaitu rahang A-B yang digunakan untuk mengukur diameter luar dan rahang C-D untuk mengukur diameter dalam dari suatu benda yang berbentuk pipa atau silinder. Disamping itu terdapat pula batang T yang digunakan untuk mengukur kedalaman suatu pipa atau lubang. (lihat Gambar 1). Pada umumnya, tiap jangka sorong mempunyai skala utama dan skala nonius untuk masing-masing dalam satuan pengukuran millimeter (atau centimeter) dan inchi.
3. Alat dan bahan
1. Mistar
2. Jangka sorong
3. Balok
4. Pensil
4. Cara kerja
1. Siapkan balok dan pensil
2. Ukurlah panjang balok dengan menggunakan mistar. 3. Ukur juga panjang balok dengan menggunakan jangka sorong..4. Ukur panjang pensil dengan menggunakan mistar. 6. Ukur panjang pinsil dengan menggunakan jangka sorong. 7. Kemudian catatlah hasil pengukuran ke dalam tabel5. Tabel hasil pengamatan
Besaran yang diukurHasil pengukuran
MistarJangka sorong
Panjang Balok
Panjang pensil
1. Dari hasil pengamatan jawablah pertanyaan dibawah ini
1. Tuliskan pengertian pengukuran !
2. Bagaimana hasil pengukuran apabila seseorang saat mengukur suatu benda, orang tersebut melihat dari samping (tidak tegak lurus dengan benda) !
2. Setelah hasil data didapatkan dari pengukuran. Manakah diantara keduanya yang lebih teliti !
6. KESIMPULAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMAN 3 PUTRA BANGSA
Mata Pelajaran
: FISIKA
Kelas /Semester
: X (Sepuluh) / 1 (Satu)
Materi Pokok
: PENGUKURAN
Alokasi Waktu
: 1 x 40 menit
A. Tujuan pembelajaranMelalui eksperimen siswa dapat melakukan pengukuran dan menyajikan hasil pengukuran berbagai besaran pada diri, makhluk hidup dan lingkungan sebagai bentuk kekaguman terhadap ciptaan tuhan dan terampil menggunakan alat ukur yang sesuai secara teliti, bertanggung jawab, dan jujur.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
B.1 Kompetensi DasarKI 1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan komplektisitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran tuhan yang menciptakannya
Indikator :
Mengagumi ciptaan Allah SWT tentang berbagai ukuran benda di lingkungan sekitar
KI 2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud impelementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
Indikator :
Memiliki rasa ingin tahu
Menunjukkan ketekunan dan tagging jawab dalam belajar baik secara mandiri maupun kelompok
Teliti dalam melakukan pengukuran
Ketrampilan berkomunikasi pada saat diskusi
KI 3 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting)
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian pengukuran
2. Menyebutkan jenis-jenis alat ukur
3. Menentukan hasil pengukuran dengan menggunakan mistar
KI 4 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat unuk suatu penyelidikan ilmiah
Indikator :
Menyajikan hasil pengkuran panjang dengan menggunakan mistar
C. MATERI POKOK
TERLAMPIR
D. PENDEKATAN / STRATEGI / METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL2. Metode : Ceramah, Eksperimen dan Diskusi
3. Model : Discovery Learning (Pembelajaran berbasis penelitian)
E. MEDIA/AlAT PEMBELAJARAN
1. Media Pembelajaran: LKS
2. Alat Pembelajaran: Mistar - pinsil BukuF. SUMBER BELAJAR
a) Fisika SMA kelas X kurikulum 2013
b) LKS
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1:Kegiatan Langkah-langkah Model Discovery Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu
Pendahuluan Menciptakan Situasi (Stimulasi)(Bertanya) Pemusatan perhatian : 1. Guru memperlihatkan berbagai alat ukur terdiri dari mistar dan arloji kemudian guru mengajukan pertanyaan a. Apa nama masing-masing alat ini ?
b. Apa kegunaan alat-alat tersebutc. Bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut?
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari alat ukur
10 menit
Kegiatan Inti
Pembahasan Tugas dan Identifikasi Masalah
Observasi (Observasi)
Pengumpulan data
Pengolahan data dan analisis(Bernalar)
Verifikasi
(Komunikasi)
Generalisasi Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu eksperimen pengukuran panjang Membagi siswa menjadi 3 kelompok
Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS pengukuran panjang dan mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh melalui percobaan
Melakukan percobaan pengukuran panjang (Pengumpulan data) Siswa mengamati percobaan dan mencatat data pengamatan pada kolom yang tersedia pada LKS (Observasi)
Mengolah dan menganalisis data dari setiap percobaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS
Diskusi prinsip-prinsip pengukuran panjang berdasarkan hasil data hasil percobaan
Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip pengukuran panjang20 menit
Penutup
(Asosiasi) Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik
Siswa menjawab kuis tentang prinsip pengukuran panjang
Pemberian tugas untuk mempelajari penggunaan alat ukur panjang dalam kehidupan sehari-hari dan tugas baca tentang pengukuran panjang10 menit
H. PENILAIAN HASIL PEM BELAJARAN a. Instrumen Lembar Pengamatan Sikap
No
Nama SiswaKetelitianCermatHati-hatiKet
321321321
1Kyky Syafredi
2Alkaryadi
3Azhar
4Azama
5Musrim.m
6Dedek Juliana
7Mursyidah
8Indra Nilawati Asnawi
9Mutiawati
b. Lembaran Pengamatan Psikomotorik
NoNamaSkala mistar menghadap siswa yang sedang mengukurPengukuran dimulai dari angka nolSkala di lihat angka secara tegak lurusMenulis hasil pengukuran sesuai dengan angka penting
dapattidakdapattidakdapattidakdapattidak
1Kyky Syafredi
2Alkaryadi
3Azhar
4Azama
5Musrim.m
6Dedek Juliana
7Mursyidah
8Indra Nilawati Asnawi
9Mutiawati
c. Penilaian Kognitif
1. Jelaskan pengertian pengukuran !
2. Sebutkan jenis-jenis alat ukur !
3. Perhatikan gambar pengukuran menggunakan mistar dibawah ini dan hitung hasil pengukuranya!
0
1 2 3 4
Skala (cm)
Skala (mm)
Benda
Lembar Kegiatan Siswa2. Tujuan percobaan : Mengukur besaran panjang dengan berbagai alat ukur.3. Teori Dasar :
Mistar atau penggaris merupakan salah satu alat untuk mengukur panjang. Penggaris mempunyai skala terkecil dalam centimeter. Batas ketelitiannya x 1 mm = 0,5 mm. Jangka sorong ditemukan pertama kali oleh Pine Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua rahang yaitu rahang A-B yang digunakan untuk mengukur diameter luar dan rahang C-D untuk mengukur diameter dalam dari suatu benda yang berbentuk pipa atau silinder. Disamping itu terdapat pula batang T yang digunakan untuk mengukur kedalaman suatu pipa atau lubang. (lihat Gambar 1). Pada umumnya, tiap jangka sorong mempunyai skala utama dan skala nonius untuk masing-masing dalam satuan pengukuran millimeter (atau centimeter) dan inchi.
4. Alat dan bahan
1. Mistar
2. Buku
3. Pensil
5. Cara kerja
3. Siapkan buku dan pensil
4. Ukurlah panjang buku dengan menggunakan mistar. 5. Dan ukurlah panjang pensil dengan menggunakan mistar. Kemudian catatlah hasil pengukuranmu dengan lengkap kedalam tabel.
6. Tabel hasil pengamatan
Besaran yang diukurHasil pengukuran
MistarKetidakpastian mistar
Panjang Buku
Panjang pensil
7. Dari hasil pengamatan jawablah pertanyaan dibawah ini1. Tuliskan pengertian pengukuran !
2. Bagaimana apabila seseorang saat mengukur suatu benda, orang tersebut melihat dari samping (tidak tegak lurus dengan benda) !
8. KESIMPULAN
Uraian Materi ( Bahan Ajar )1. Pengukuran
Pengukuran dapat didefinisikan sebagai membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
Alat Ukur dan Ketelitiannya
a. Mistar
Skala terkecil pada mistar yaitu jarak antara dua goresan yang berdekatan adalah 1 mm, sehingga ketidakpastian x mistar adalah:
mm
= 0,5 mm = 0,05 cm
Jadi laporan hasil pengukuran dengan mistar adalah:
L = x x
b. Jangka Sorong
Jangka sorong memiliki bagian utama yang disebut rahang sorong (rahang geser). Skala panjang yang tertera pada rahang sorong disebut nonius atau vernier. Nonius memiliki panjang 9 cm dan dibagi atas 10 skala nonius dengan 1 skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Nilai 0,1 mm atau 0,01 cm merupakan skala terkecil jangka sorong. Dengan demikian ketidakpastian x jangka sorong adalah:
mm
= 0,05 mm = 0,005 cm
c. Mikrometer Sekrup
Jika selubung luar pada mikrometer sekrup diputar lengkap 1 kali, maka rahang geser dan juga selubung luar maju atau mundur 0,5 mm. Karena selubung luar memiliki 50 skala, maka 1 skala pada selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur rahang geser sejauh 0,5 mm dibagi 50 = 0,01 mm. Bilangan 0,01 mm ini merupakan skala terkecil mikrometer sekrup. Dengan demikian ketidakpastian x mikrometer sekrup adalah:
mm
= 0,005 mm = 0,0005 cm
Ketidakpastian pada Pengukuran
a. Kesalahan umum, disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kekurangan keterampilan memakai instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
b. Kesalahan sistematika, disebabkan oleh instrumen itu sendiri, antara lain:
Kesalahan kalibrasi
Kesalahan titik nol
Kesalahan komponen lain
Kesalahan arah pandang.
c. Kesalahan acak, disebabkan adanya fluktuasi-fluktuasi yang halus pada kondisi-kondisi pengukuran. Fluktuasi-fluktuasi yang dapat disebabkan oleh gerak Brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik PLN atau baterai, landasan yang bergetar dan bising.
* Ketidakpastian pada pengukuran berulang
Dalam pengukuran berulang, pengganti nilai benar Xo adalah nilai rata-rata (), misalkan suatu besaran fisis di ukur Dan kali pada kondisi yang sama, dan diperoleh hasil-hasil pengukuran x1, x2, x3,...xn, (disebut sebagai sampel). Nilai rata-rata sampel didefinisikan sebagai:
Berdasarkan analisis statistik, ternyata nilai terbaik sebagai pengganti nilai benar Xo adalah nilai rata-rata, .
Bagaimana dengan ketidakpastian x ?
Ternyata ketidakpastian x dapat dinyatakan oleh simpangan baku nilai rata-rata sampel:
Beberapa banyak angka yang dapat dilaporkan dalam percobaan berulang? Banyak angka yang dapat dilaporkan dalam percobaan berulang dapat mengikuti aturan berikut:
Ketidakpastian relatif dihitung dengan persamaan berikut:
Ketidakpastian relatif
Angka Penting
a. Notasi Ilmiah
Rumus : Keterangan:
a: Bilangan asli mulai dari 1 sampai
dengan 9 (bilangan penting).
10n: Orde besar
n: Eksponen (bilangan bulat)
* Cara penulisan dengan notasi ilmiah
1.Jika bilangan lebih besar ( > ) atau sama dengan ( = ) 10, berilah koma ( , ) desimal, kemudian pindahkan koma ( , ) desimal tersebut ke kiri sampai tersisa hanya satu angka di kiri koma ( , ) desimal. Selanjutnya hitung banyak angka yang dilewati ketika memindahkan koma desimal ke kiri. Banyak angka tersebut menyatakan eksponen positif.
2.Jika bilangan lebih kecil ( < ) daripada 1, pindahkan koma desimal ke kanan sampai ketemu 1 angka bukan nol di kiri koma desimal. Selanjutnya hitung banyaknya angka yang dilewati ketika memindahkan koma desimal ke kanan. Banyak angka tersebut menyatakan eksponen negatif.
b. Aturan Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir (atau diragukan).
Aturan-aturan angka penting:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
3. Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal termasuk angka penting.
4. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah bukan angka penting.
5. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut termasuk angka penting atau bukan.c. Operasi-operasi dalam Angka Penting
1. Operasi penjumlahan dan operasi pengurangan.
Pada operasi penjumlahan ataupun pengurangan dengan angka penting, hasil dan operasi tersebut hanya boleh mengandung satu angka yang diragukan. Jika terdapat dua angka yang diragukan, angka kedua yang diragukan tidak perlu dituliskan (dalam hal ini perlu pembulatan).2. Operasi perkalian dan operasi pembagian.
Pada operasi perkalian ataupun pembagian banyaknya angka penting hasil dari kedua operasi tersebut harus sama dengan angka penting yang paling sedikit.3. Aturan-aturan Pembulatan
Angka pertama setelah angka yang akan anda pertahankan adalah 4 atau < , angka itu dan seluruh angka di sebelah kanannya ditiadakan. Angka terakhir yang dipertahankan tidak berubah.
Ketidakpastian relatif sekitar 10% berhak atas 2 angka
Ketidakpastian relatif sekitar 1% berhak atas 3 angka
Ketidakpastian relatif sekitar 0,1% berhak atas 4 angka
_1262537135.unknown
_1262548457.unknown
_1262633167.unknown
_1262633285.unknown
_1262548264.unknown
_1262548103.unknown
_1262548248.unknown
_1262537442.unknown
_1180976400.bin
_1262536562.unknown
_1180897285.bin