RPP P3F

24
PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA Dosen Pengajar : Drs. M.Nawir, M.Si RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DISUSUN OLEH : CHRISTIAN BELLY ACB 107 029 NADIA AZIZAH ACB 108 081 KHRISTI NINGRUM ACB 107 022 MEINA MADALENA ACB 107 037 UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Transcript of RPP P3F

Page 1: RPP P3F

PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

Dosen Pengajar : Drs. M.Nawir, M.Si

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

DISUSUN OLEH :

CHRISTIAN BELLY ACB 107 029

NADIA AZIZAH ACB 108 081

KHRISTI NINGRUM ACB 107 022

MEINA MADALENA ACB 107 037

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2010

Page 2: RPP P3F

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SMP

MATA PELAJARAN : SAINS FISIKA

BAHAN KAJIAN : GAYA

ALOKASI WAKTU : 6 X 40 MENIT

KELAS/ SEMESTER : VIII / GANJIL

A. STANDAR KOMPENTENSI

Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

B. KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasikan jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada suatu

benda yang dikenai gaya.

C. INDIKATOR

1. Membedakan gaya sentuh dan tak sentuh.

2. Mengukur gaya suatu benda.

3. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun

yang berlawanan.

4. Mengidentifikasikan syarat terjadinya keseimbangan.

5. Menentukan besar dan sifat gaya gesekan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

1. Mendefinisikan pengertian gaya.

2. Menjelaskan pengertian gaya sentuh.

3. Menyebutkan contoh gaya sentuh dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menjelaskan pengertian gaya tak sentuh.

5. Menyebutkan contoh gaya tak sentuh dalam kehidupan sehari-hari.

6. Mengukur besarnya gaya pada benda.

7. Melukiskan penjumlahan gaya.

8. Menentukan resultan gaya-gaya yang segaris dan searah.

9. Menentukan resultan gaya-gaya yang segaris dan berlawanan arah.

10. Menjelaskan syarat-syarat terjadinya keseimbangan.

1

Page 3: RPP P3F

11. Menjelaskan pengertian gaya gesek.

12. Menyelidiki besar dan sifat gaya gesekan.

13. Menyebutkan keuntungan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.

14. Menyebutkan kerugian gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.

E. MATERI POKOK

GAYA

a. Pengertian gaya

Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah benda terhadap

benda lain. Gaya dapat mengakibatkan perubahan kelajuan gerak benda, artinya jika

gaya bekerja pada sebuah benda maka kelajuan gerak benda tersebut bisa berkurang

atau bertambah. Gaya juga dapat menyebabkan perubahan bentuk benda, contohnya

jika menekan tanah lempung (tanah liat) yang dibentuk menjadi bola kecil kemudian

menekannya maka bola itu akan berubah bentuk karena gaya yang diberikan melalui

tekanan ujung jari tangan.

Gaya dapat mengakibatkan arah gerakan benda berubah, contohnya yaitu ketika

terjadi tumbukan kelereng yang sedang bergerak lurus dengan kelereng lain yang

bergerak dengan arah berbeda dengan arah kelereng yang pertama (lihat gambar1.1).

Ternyata setelah bertumbukan arah gerak kedua kelereng tersebut berubah.

Gambar 1.1. Kelereng-kelereng yang sedang bertumbukan

2

I

II

Page 4: RPP P3F

Jika gaya bekerja pada suatu benda, maka selama gaya itu bekerja kelajuan gerak

benda akan selalu bertambah atau berkurang secara teratur. Jika benda tersebut semula

bergerak dan pada benda tersebut bekerja gaya yang berlawanan arah dengan arah

gerak benda, maka kelajuan gerak benda akan berkurang secara teratur dan pada suatu

saat benda tersebut akan berhenti. Benda dalam keadaan tersebut mengalami gerak

diperlambat beraturan. Sebaliknya, jika gaya tersebut searah dengan arah gerak benda,

maka benda akan mengalami pertambahan kelajuan secara teratur. Benda dalam

keadaan tersebut mengalami gerak dipercepat beraturan. Dari uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa gaya dapat mengakibatkan kecepatan sebuah benda berubah

sedara teratur, perubahan arah gerak benda, dan perubahan bentuk benda. Besar gaya

diukur dengan neraca pegas. Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan

besaran vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton

(dilambangkan dengan N).

Gaya dapat menimbulkan perubahan-perubahan antara lain:

1. Benda diam menjadi bergerak.

2. Benda bergerak menjadi diam.

3. Mengubah bentuk dan ukuran benda.

4. Mengubah arah gerak benda.

b. Gaya sentuh dan gaya tak sentuh

Gaya sentuh adalah gaya yang bersentuhan langsung dengan benda. Pada saat

berlangsungnya gaya sentuh, ada dua jenis gaya yang terjadi yaitu sebagai berikut:

1. Gaya gesekan, yaitu gaya yang sejajar dengan bidang sentuh. Arahnya cenderung

berlawanan dengan arah gerak benda.

2. Gaya normal, yaitu gaya yang tegak lurus dengan bidang sentuh

Gaya sentuh banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah sebagai

berikut:

1. Gaya otot, yaitu gaya yang titik kerjanya bersentuhan langsung dengan benda

contohnya orang menarik gerobak.

2. Gaya gesekan, contohnya gesekan antara ban mobil dengan jalan raya.

3. Gaya pegas, contohnya panah yang melesat akibat regangan busur panah.

4. Gaya angin, contohnya kapal layar yang berlayar akibat tiupan anagin.

5. Gaya mesin, contohnya mesin menggerakan traktor untuk mengangkat benda.

Gaya tak sentuh banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah

sebagai berikut:

3

Page 5: RPP P3F

1. Buah kelapa jatuh dari pohonnya.

Buah kelapa yang berada diatas pohon tidak bersentuhan langsung dengan pusat

bumi, tetapi buah kelapa tersebut ditarik oleh pusat bumi sehingga jatuh ke bumi.

Gaya tarik pusat bumi disebut gaya gravitasi bumi.

2. Sisir yang telah digosok dapat menarik kertas kecil atau menarik alairan air.

Sisir plastik tersebut tidak bersentuhan langsung dengan air dari keran ataupun

kertas-kertas kecil, tetapi aliran air dan kertas-kertas kecil tersebut ditarik oleh gaya

listrik sisir.

3. Gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua magnet.

Kedua magnet tidak saling bersentuhan langsung, tetapi dapat tarik menarik atau

tolak menolak karena adanya gaya magnet.

Ketiga contoh gaya tersebut, yaitu gaya gravitasi, gaya listrik, dan gaya magnet

dapat timbul meskipun tidak bersentuhan langsung. Gaya-gaya ini disebut gaya tak

sentuh.

c. Mengukur dan Menggambarkan Gaya

Gaya dapat diukur menggunakan neraca pegas atau dynamometer. Neraca pegas

atau dinamometer memiliki angkla yang tertera di bagian samping, posisi jarum

dinamometer menunjukan besarnya gaya. Satuan gaya dalam SI adalah newton (N),

diambil dari nama ilmuan Inggris Sir Isaac Newton yang menemukan hokum tentang

gerak dan hokum gravitasi. Satuan gaya yang lain adalah dyne.

Gaya adalah suatu besaran yang memiliki besar (nilai) dan arah. Dalam fisika,

besaran yang memiliki besar dan arah termasuk besaran vector dan dapat digambarkan

dengan sebuah anak panah, yang disebut diagram vektor. Perhatikan diagram berikut.

O F A

O : titik tangkap dimana gaya F bekerja

A : ujung anak panah

OA : panjang anak panah yang menyatakan besar gaya dan arah anak panah

merupakan arah gaya.

Penjumlahan dan pengurangan dua buah gaya dapat digambarkan dengan metode

segitiga.

Cara melukiskan penjumlahan gaya:

a. Lukislah salah satu gaya, missal F1

b. Lukislah gaya kedua, missal F2

4

Page 6: RPP P3F

c. Jumlahkan kedua gaya (F1 + F2 )

Lihat diagaram vektor berikut

F1 + F2

F2 F2

F1 F1

Cara melukiskan selisih gaya.

Selish gaya F1 dan F2 ditulis sebagai F1- F2 dan secara matematis dapat ditulis menjadi

penjumlahan gaya sebagai F1 – F2 = F1 + (-F2). Lihat gambar diagram vektor berikut.

F1 F1 F2

F2

F1- F2 - F2

F1

F1- F2 = F3 -F2

d. Resultan Gaya

Dua atau lebih gaya yang bekerja pada sebuah benda dalam satu garis kerja dapat

digantikan dengan sebuah gaya pengganti. Gaya pengganti ini disebut resultan (paduan)

gaya-gaya tersebut. Resultan gaya diberi symbol R. Misalkan gaya F1 dan F2 bekerja

pada sebuah benda, maka resultan gaya R = F1 + F2. Jadi resultan gaya adalah

penjumlahan gaya. Saat sebelum seorang pemanah melepaskan anak panahnya, bekerja

dua gaya F1 dan F2 dan resultannya R = F1 + F2. Resultan kedua gaya itu berarah

mendatar kedepan, itilah sebabnya ketika anak panah dilepaskan, anak panah terlepas

mendatar dengan arah kedepan.

1. Gaya-gaya segaris dan searah

Dua buah gaya F1 dan F2 segaris dan searah yang bekerja pada sebuah dapat diganti

dengan resultan gaya. Resultan gaya adalah jumlah besar tiap-tiap gaya secara aljabar

5

Page 7: RPP P3F

biasa. Arah resultan gaya ini searah dengan arah kedua gaya.

Misalkan sebuah anak timbangan yang pertama dianggap gaya

pertama F1 sebesar 0,49 N dan berarah kebawah, sedangkan

anak timbangan kedua dianggap sebagai gaya kedua F2 sebesar

0,98 N dan berarah kebawah. F1 dan F2 adalah dua buah gaya

yang segaris dan searah. Besar kedua resultan gaya tersebut

adalah jumlah kedua gaya. Jika gaya0gaya yang segaris dan

searah itu lebih dari satu, maka besar resultan gaya-gaya

tersebut adalah jumlah semua gaya.

2. Gaya-gaya segaris dan berlawanan arah

Sebagai contoh Umar sedang tarik menarik tali dengan Amir. Misalkan Umar

menarik dengan gaya F1 sebedar 75 N kearah kiri, sedangkan Amir menarik dengan

gaya F2 sebesar 150 N kearah kanan.

6

R = F1 + F2 + F3 +. . . .

Gambar. Mengukur gaya segaris dan searah dengan neraca pegas

Gambar. Diagram gaya segaris dan searah

F1 = 0,49 N

F2 = 0,98 N R = 1,47 N

Page 8: RPP P3F

Gambar. Contoh gaya-gaya segaris dan berlawanan arah

Karena F1 > F2 maka tali akan bergarak ke arah B. Jadi resultan gaya tersebut

mempunyai arah kekanan. F1 berarah kekiri sehingga bertanda negatif dan F2 berarah

kekanan sehingga bertanda positif. Besar kedua resultan gaya tersebut

R = - F1 + F2 atau R = F2 - F1

Maka besar besar resultan gaya tersebut adalah sebagai berikut :

R = 150 N – 75 N

R = 75 N dengan arah kekanan ( searah F2 )

Jika ada dua gaya segaris dan berlawanan arah dan sama besar, maka akan

terjadi keseimbangan. Jika keduanya bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut

akan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan. Keadaan tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut.

F1 F2

Gaya F1 dan F2 sama besar sehingga terjadi keseimbangan.

Jika ada lebih dari dua gaya yang segaris dan berlawanan arah, maka gaya yang

mempunyai arah ke kanan bertanda positif, sedangkan gaya yang mempunyai arah ke

kiri bertanda negatif.

F1 F2 F3

Untuk keadaan ini berlaku

R = - F1 + F2 + F3 + . . .

e. Gaya-gaya Seimbang

Keseimbangan adalah ketika dua gaya sama besar bekerja segaris dan berlawanan

arah atau keseimbangan terjadi ketika resultan R = 0. Benda dalam keadaan seimbang

tidak mengalami perubahan gerak., artinya jika mula-mula benda diam, benda tetap

7

Page 9: RPP P3F

diam setelah gaya-gaya bekerja. Jika benda mula-mula bergerak benda akan terus

bergerak setelah gaya-gaya seimbang tersebut bekerja.

- Keseimbangan gaya-gaya pada benda yang diam disebut keseimbangan statis.

- Keseimbangan gaya-gaya pada benda yang mula-mula bergerak dan tetap bergerak

lurus beraturan setelah gaya-gaya seimbang bekerja, disebut keseimbangan

dinamis.

Keadaan keseimbangan dapat ditemukan di pesawat terbang yang sedang

melayang diangkasa. Pada pesawat terbang gaya angkat keatas sama dengan gaya

berat pesawat yang arahnya ke bawah. Adapun gaya horizontal, yaitu gaya mesin,

seimbang dengan gaya gesekan dengan udara. Akibatnya pesawat memiliki kecepatan

tetap sehingga penumpang tidak merasakan sedang bergerak.

f. Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang saling

bergesekan dengan arah gaya yang berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya

gesekan yang terjadi pada saat benda belum bergerak disebut gaya gesekan statis,

sedangkan gaya gesekan yang terjadi setelah benda bergerak disebut gaya gaya

gesekan kinetis. Gaya gesekan tidak hanya terjadi pada sua benda padat yang saling

bergesekan. Gaya gesekan juga terjadi antara benda dengan udara dan antara benda

dengan zat cair. Contoh pemanfaatan gaya gesek diudara adalah penggunaan parasut.

Benda yang bergerak di air juga mengalami gesekan dengan air contohnya yaitu kapal

selam yang didesain berbentuk streamline.

g. Peranan Gaya Gesek Dalam kehidupan Sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang berhubungan

dengan gaya gesekan. Gaya gesekan ada yang menguntungkan dan ada yang

merugukan. Apabila gaya gesek itu merugikan, maka orang akan mencari cara untuk

mengurangi gaya gesekan tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut:

1. Gaya gesekan antara ban mobil dengan permukaan jalan yang dapat menyebabkan

ban cepat gundul dan menghambat gerak mobil. Untuk itu maka jalan dibuat

beraspal. Aspal dapat mengurangi gaya gesekan pada mobil sehingga mobil dapat

melaju dengan mulus dan cepat.

2. Gaya gesekan mobil dengan udara menyebabkan mobil tidak dapat melaju dengan

cepat. Untuk mengurangi gaya gesekan antar mobil dan udara maka bentuk mobil

di desain dengan bodi streamline, mobil bias melaju dengan kecepatan tinggi.

Mobil dengan desain streamline disebut aerodinamis.

8

Page 10: RPP P3F

3. Gaya gesekan antara air dengan perahu dapat menghambat gerak perahu. Untuk

mengurangi gaya gesekan tersebut, bagian bawah perahu diberi pelampungan yang

berisi udara. Desain ini diterapkan pada hovercraft sehingga dapat bergerak dengan

kelajuan tinggi di atas permukaan air nseolah-olah melayang diudara.

4. Gesekan antara mesim mobil dengan kopling akan menimbulkan panas yang

menyebabkan mesin mobil cepat aus. Untuk mengatasi hal ini permukaan yang

bersentuhan antara mesin dan kopling diberi oli. Hal ini juga berlaku pada engsel

pintu dan jendela rumah agar tidak saling bersentuhan, engsel diberi minyak.

Dengan member oli atau minyak permukaan yang bersentuhan menjadi lebih licin

sehingga mengurangi gaya gesekan antara bagian-bagian engsel.

5. Gaya gesekan antara rosa kereta api dengan rel baja sangat besar sehingga kereta

api tidak dapat melaju dengan kencang.

Selain merugikan, gaya gesekan juga dapat bersifat menguntungkan. Contoh gaya

gesek yang menguntungkan antara lain sebagai berikut:

1. Pada saat kita berjalan diatas tanah, terjadi gaya gesekan antara telapak kaki dengan

tanah. Kita dapat berjalan akibat adanya gaya aksi dan reaksi. Ketika telapak kaki

mendorong tanah kebelakang, gesekan yang dikerjakan tanah pada telapak

mendorong kaki ke depan. Jika tanah licin, gaya gesekan menjadi kecil. Itulah

yang menyebabkan kita sukar berjalan diatas tanah yang licin.

2. Ban mobil dibuat bergerigi agar gaya gesekan yang terjadi antara permukaan jalan

dengan ban menjadi besar. Dengan demikian, mobil tidak selip ketika berjalan di

jalan yang licin.

3. Gesekan antara karet dan pelek roda pada sepeda mirip dengan gesekan pada

piringan rem sepeda motor, dapat memperlambat kelajuan sepeda motor dan sepeda

tersebut.

4. Penerjun payung juga menggunakan prinsip gaya gesekan. Gesekan udara dapat

memperlambat kelajuan jatuh parasut.

F. METODE

Pertemuan I

Metode : Demonstrasi, Diskusi, Tanya Jawab,

Model : Kooperatif tipe Stands

9

Page 11: RPP P3F

Pertemuan II

Metode : Diskusi, Tanya Jawab,Diskusi

Model : Kooperatif tipe Stands

Pertemuan III

Metode : Diskusi, Ceramah, Diskusi Kelompok, Tanya Jawab

Model : Kooperatif tipe Stands

G. STRATEGI PEMBELAJARAN

Pertemuan I (TPK 1 – 6)

Waktu : 2 x 45 menit

A. Pendahuluan (± 5 menit)

Salam pembuka dari guru

Guru memotivasi siswa dengan meminta perwakilan salah seorang siswa untuk

menutup pintu kelas dan guru menanyakan kepada siswa yang lain apa yang

sedang dilakukan oleh siswa tersebut?

Melukiskan judul yang akan diajarkan yaitu “ Gaya “.

Menuliskan tujuan pembelajaran khusus di depan papan tulis

B.Kegiatan Inti (± 70 menit)

Peserta didik dibimbing oleh guru mendeskripsikan pengertian gaya.

Guru menyajikan informasi tentang gaya sentuh dengan menggunakan media

gambar macam-macam gaya sentuh dalam kehidupan sehari-hari.

Guru menyajikan informasi tentang gaya tak sentuh dengan menggunakan media

gambar macam-macam gaya tak sentuh dalam kehidupan sehari-hari

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.

Memberikan umapan balik (pujian) kepada peserta didik yang terlibat.

Membagi siswa dalam kelompok kooperatif dengan anggota 4 - 5 orang.

Membagi LKPD 1 kepada setiap kelompok dan meminta siswa untuk membaca

prosedur kerja pada percobaan kemudian menanyakan hal-hal yang kurang

dimengerti oleh siswa.

Membagi alat dan bahan praktikum.

Membimbing setiap kelompok dalam mengerjakan LKPD 1.

Meminta perwakilan kelompok menuliskan jawaban LKPD 1 dan

mempresentasikannya, serta kelompok lain menanggapinya.

Memastikan setiap siswa telah mengetahui jawaban yang benar

10

Page 12: RPP P3F

Meminta siswa mengumpulkan LKPD.

C.Penutup (± 5 menit)

Meminta siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.

Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah disampaikan

selama pembelajaran.

Mengevaluasi siswa dengan memberikan tes tertulis sesuai dengan TPK.

Memberikan penghargaan kepada kelompok setiap kelompok.

Menutup pelajaran dan mengingtakan siswa untuk belajar tentang resultan gaya

dan cara menggambarkan yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan II (TPK 7 - 10)

Waktu : 2x 45 menit

A. Pendahuluan (± 5 menit)

Salam pembuka dari guru

Guru memotivasi siswa dengan meminta perwakilan 2 orang siswa maju ke depan

kelas memperagakan arah resultan gaya dengan cara 2 orang tersebut menarik

seutas tali kemanakah arah resultan.

Menuliskan jadwal yang akan diajarkan “Resultan Gaya”

Menuliskan tujuan pembelajaran khusus di depan papan tulis.

B.Kegiatan Inti (± 70 menit)

Peserta didik dibimbing oleh guru untuk mendeskripsikan pengertian resultan

gaya.

Guru menjelaskan tahap demi tahap cara melukiskan penjumlahan gaya.

Membagi siswa dalam beberapa kelompok kooperatif dengan anggota 4 -5

orang.

Membagi LKPD II dan LKPD III kepada masing-masing kelompok.

Meminta siswa untuk membaca prosedur kerja pada percobaan dan menanyakan

hal-hal yang kurang jelas.

Membagi alat dan bahan praktikum.

Membimbing setiap kelompok dalam mengerjakan LKPD.

Meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menuliskan dan

mempresentasikan jawaban di depan kelas serta kelompok lain menanggapinya.

Memastikan setiap siswa telah mengetahui jawaban yang benar.

Meminta siswa mengumpulkan LKPD.

11

Page 13: RPP P3F

C.Penutup (± 5 menit)

Meminta siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing.

Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah disampaikan

selama pembelajaran.

Mengevaluasi siswa dengan memberikan tes tertulis sesuai dengan TPK.

Memberikan penghargaan kepada setiap kelompok.

Menutup pelajaran dan mengingatkan kepada siswa untuk belajar tentang gaya

gesek yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan III (TPK 11 – 14)

A. Pendahuluan (± 5 menit)

Salam pembuka dari guru

Guru memotivasi siswa dengan cara menanyakan mengapa pada sepeda motor

bannya berbentuk gerigi atau bergelombang.

Menuliskan judul yang akan diajarkan “ Gaya Gesek”.

Menuliskan tujuan pembelajaran khusus.

B.Kegiatan Inti (± 70 menit)

Siswa dibimbing oleh guru untuk menyebutkan pengertian dari gaya gesek.

Membagi siswa dalam kelompok kooperatif dengan anggota 4 – 5 orang.

Membagi LKPD IV untuk menyelidiki besar dan sifat dari gaya gesek.

Meminta siswa untuk membaca prosedur kerja pada percobaan dan menanyakan

hal-hal yang kurang jelas.

Membagi alat dan bahan praktikum.

Membimbing setiap kelompok dalam mengerjakan LKPD.

Meminta masing-masing perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil

kegiatan di depan kelas

Memastikan setiap siswa telah mengetahui jawaban yang benar.

Meminta siswa mengumpulkan LKPD.

Guru menjelaskan peranan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.

12

Page 14: RPP P3F

C.Penutup (± 5 menit)

Meminta siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing.

Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah disampaikan

selama pembelajaran.

Mengevaluasi siswa dengan memberikan tes tertulis sesuai dengan TPK.

Memberikan penghargaan kepada setiap kelompok.

Menutup pelajaran dan mengingatkan kepada siswa untuk belajar tentang

Hukum Newton yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

H. SUMBER BELAJAR

Buku siswa

Marthen Kanginan, 2007. IPA FISIKA untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga.

Tim Abdi Guru, 2008. IPA Fisika untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Buku-buku yang relevan.

LKPD I : Mengukur gaya dengan dinamometer

LKPD II : Resultan gaya-gaya segaris dan searah.

LKPD III : Resultan gaya-gaya segaris dan berlawanan arah.

LKPD IV : Mengukur besar dan sifat gaya gesek.

I. PENILAIAN

1. Jenis Tagihan : LKPD, Tes Hasil Belajar

2. Teknik : Tes Tertulis

3. Bentuk instrumen : Soal Uraian

4. Instrumen :

Pertemuan I

1. Sebutkan definisi dari gaya?

2. Sebutkan definisi dari gaya sentuh?

3. Sebutkan contoh-contoh gaya sentuh dalam kehidupan sehari-hari?

4. Sebutkan definisi dari gaya tak sentuh?

5. Sebutkan contoh-contoh gaya tak sentuh dalam kehidupan sehari-hari?

13

Page 15: RPP P3F

Pertemuan II

1. Sebutkan cara-cara melukis penjumlahan gaya?

2. Bagaimana menentukan resultan gaya-gaya yang segaris dan searah?

3. Bagaimana menentukan resultan gaya-gaya yang segaris dan berlawanan arah?

4. A mendorong meja kekanan dengan gaya 300 N, B mendorong meja tersebut kekiri

dengan gaya 200 N, kemana resultan kedua gaya dan arahnya?

25 N A B 35 N

5. Perhatikan gambar diatas, berapakah resultan gaya A dan B?

6. Sebutkan syarat-syarat terjadinya keseimbangan pada sebuah benda?

Pertemuan III

1. Sebutkan definisi dari gaya gesek?

2. Sebutkan dan jelaskan keuntungan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari?

3. Sebutkan dan jelaskan keuntungan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari?

14