RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)

11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMPN 06 Batang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/ semester : VII/ I Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan ) Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami tata-tata cara bersuci dari najis. Kompetensi Dasar : 1. Siswa dapat mengetahui pengertian najis. Indikator : - Siswa mampu menjelaskan pengertian najis secara bahasa. - Siswa mampu menjelaskan pengertian najis secara istilah. - Siswa mampu menjelaskan pengertian najis menurut para ulama. - Siswa mampu menjelaskan pengertian najis. 2. Siswa dapat mengetahui macam-macam najis. Indikator : - Siswa mampu menyebutkan macam-macam najis. - Siswa mampu menjelaskan macam-macam najis. - Siswa mampu menjelaskan tata-tata cara bersuci dari macam-macam najis. - Siswa mampu mempraktekkan tata-tata cara bersuci dari macam-macam najis dengan baik dan benar. 3. Siswa dapat mengetahui hikmah dan kegunaan bersuci dari najis. 1

Transcript of RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)

Page 1: RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMPN 06 Batang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ semester : VII/ I

Alokasi Waktu             : 2 x 40 menit  (1 kali pertemuan )

Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami tata-tata cara bersuci dari najis.

Kompetensi Dasar :

1. Siswa dapat mengetahui pengertian najis.

Indikator :

- Siswa mampu menjelaskan pengertian najis secara bahasa.

- Siswa mampu menjelaskan pengertian najis secara istilah.

- Siswa mampu menjelaskan pengertian najis menurut para ulama.

- Siswa mampu menjelaskan pengertian najis.

2. Siswa dapat mengetahui macam-macam najis.

Indikator :

- Siswa mampu menyebutkan macam-macam najis.

- Siswa mampu menjelaskan macam-macam najis.

- Siswa mampu menjelaskan tata-tata cara bersuci dari macam-macam najis.

- Siswa mampu mempraktekkan tata-tata cara bersuci dari macam-macam najis dengan

baik dan benar.

3. Siswa dapat mengetahui hikmah dan kegunaan bersuci dari najis.

Indikator :

- Siswa mampu menyebutkan hikmah bersuci dari najis.

- Siswa mampu menjelaskan hikmah bersuci dari najis.

- Siswa mampu menjelaskan kegunaan bersuci dari najis.

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian najis.

2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam najis.

3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam najis.

4. Siswa dapat menjelaskan tata-tata cara bersuci dari macam-macam najis.

1

Page 2: RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)

5. Siswa dapat memperagakan atau mempraktekkan tata-tata cara bersuci dari macam-

macam najis dengan baik dan benar.

6. Siswa dapat menjelaskan hikmah dan kegunaan bersuci dari najis.

Materi Pembelajaran :

A. Pengertian Najis

Secara etimologi atau bahasa najis berarti sesuatu yang dapat

mengotori,menjijikan. Sedangkan menurut istilah syara’, najis adalah sesuatu yang

kotor dan dapat menghalangi keabsahan shalat, atau setiap kotoran yang harus

dihilangkan lebih dahulu atau dibersihkan dari badan orang yang hendak beribadah

misalnya pakaiannya, tempatnya, dan sebagainya sehingga syah menurut syari’at

islam.

Najis menurut definisi Asy-Syafi'iyah, sebagaimana disebutkan oleh Al-

Qalyubi dalam kitab, Hasyiyata Al-Qalyubi wa Umairah, adalah sesuatu yang

dianggap kotor dan mencegah sahnya shalat. Al-Khatib Asy-Syarbini dalam kitab Al-

Iqna' juga menuliskan definisi yang sama persis. Dan menurut definisi Al-Malikiyah,

sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Arafah yang dinukil oleh Ad-Dardir dalam kitab

Asy-Syarhu Al-Kabir, bahwa najis adalah sifat hukum yang mencegah bolehnya

seseorang melaksanakan shalat bila terkena atau berada di dalamnya.

 Jadi, najis adalah sesuatu yang kotor dan wajib dihilangkan atau disucikan

dahulu ketika akan melaksanakan ibadah sholat.

B. Macam-macam najis :

Najis itu dapat dibagi menjadi tiga bagian :

1. Najis mukhaffafah (ringan) ialah air kencing bayi laki-laki yang belum

berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu

ibunya.

2. Najis mutawassitah (sedang) ialah najis yang selain dari dua najis

tersebut di atas, seperti segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur

manusia dan binatang, kecuali air mani, barang cair yang memabukkan,

susu hewan yang tidak halal dimakan, bangkai, juga tulang dan bulunya,

kecuali bangkai-bangkai manusia dan ikan serta belalang. Najis

mutawassitah dibagi menjadi dua :

2

Page 3: RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)

a. Najis ‘ainiyah, ialah najis yang berwujud, yakni tampak dilihat.

b. Najis hukmiyah, ialah najis yang tidak kelihatan bendanya, seperti

bekas kencing, atau arak yang sudah kering dan sebagainya.

3. Najis mughallazhah (berat) ialah najis anjing dan babi dan keturunannya.

C. Cara menghilangkan najis

1. Barang yang terkena najis mukhaffafah, cukup diperciki air pada tempat najis

itu. Adapun kencing bayi perempuan dihukumi najis dan harus di siram atau

di cuci hingga baunya hilang. Dalam syarah Shahih muslim, Imam Nawawi

mengatakan:Sesungguhnya memercikkan air pada kencing bayi sudah

memadai selama bayi tersebut semata-mata hanya menyusui pada ibunya.

Apabila bayi tersebut sudah memakan makanan tambahan untuk

mengenyangkan,maka wajib mencucinya tanpa adaperbedaan pendapat di

kalangan ulama. Bagi bayi yang sejak lahir disupai kurma tidaklah ada

halangan untuk memerciki kencingnya,sebab yang demikian itu tidaklah

dianggap memakan makanan tambahan selain air susu ibu.perbuatan

menyuapi bayi dengan kurma adalah sunnah nabi. Jika bayi memakan selain

ASI seperti minum obat atau madu,namun untuk tujuan tertentu,misalnya

berobat maka, air kencingnya tetap dipercikkan bukan di basuh atau di cuci.

2. Barang yang terkena najis mutawassitha dapat suci dengan cara dibasuh

sekali, asal sifat-sifat najisnya (warna, bau, dan rasanya) itu hilang. Adapun

dengan cara tiga kali cucian atau siraman lebih baik.

3. Barang yang kena najis mughallazhah seperti jilatan anjing atau babi. Jilatan

dari kedua hewan ini harus dicuci sebanyak tujuh kali yang salah satunya

dicampur dengan tanah. Air liur anjing itu najis,jika ia menjilati sebuah

bejana maka bejana itu pun harus di cuci sebanyak tujuh kali yang salah

satunya dengan menggunakan tanah. Dalam hal ini najis terletak pada mulut

dan air liur anjing. Sedangkan bulunya tidak najis jika dalam keadaan kering.

Begitupun babi, keseluruhannya adalah najis sebagaimana firman Allah

dalam QS.Al An’am:145 dan QS.Almaidah:3. Akan tetapi ulama

memperbolehkan menjahit dengan menggunakan bulu babi.

3

Page 4: RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)

D. Hikmah dan Kegunaan Bersuci dari Najis

1. Hikmah bersuci dari najis :

a. Untuk memelihara kesehatan jasmani

Dengan membersihkan badan maupun benda lainnya dari kotoran

berarti membersihkannya dari gangguan bibit penyakit dan zat-zat

berbahaya lainnya yang merusak kesehatan tubuh.

b. Untuk memelihara kesehatan rohani

Kesehatan rohani banyak dipengaruhi oleh kesehatan jasmani, orang

yang dirinya berpenyakit daya ingat dan ketenangan jiwanya berpengaruh.

Selain itu apabila badan seseorang tidak bersih, perasaannyapun aman dari

sikap kecewa orang lain terhadapnya. Dengan demikian jelaslah apabila

jasmani sehat rohanipun akan ikut sehat pula.

c. Untuk memelihara sikap dan akhlaqul karimah

Dalam ibadah kepada Allah SWT diperlukan sikap jiwa yang bersih

dari kotoran batin, seperti sikap tidak percaya terhadap diri sendiri. Orang

yang bersih jasmaninya mempunyai sikap percaya diri bahwa ibadahnya di

hadapan Allah SWT akan diterima dengan kebersihan dirinya sekaligus.

Dengan demikian maka, bersih dari lahir batin berarti, pemeliharaan

akhlaqul karimah dalam ibadah kepada Tuhan.

2. Kegunaan bersuci dari najis

Kegunaan bersuci dari najis ialah merupakan syarat sahnya shalat, sehingga

kalau badan, tempat, pakaian kita terkena najis dan belum dibersihkan maka shalat

kita tidak akan sah.

Metode Pembelajaran :

1. Metode ceramah

2. Metode tanya jawab

3. Metode demontrasi

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :

1. Kegiatan Pendahuluan :

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca basmallah bersama-sama.

b. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran.

4

Page 5: RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)

c. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang

berkaitan dengan materi pembelajaran.

d. Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti :

a. Mengamati : Siswa ditugaskan  menyimak materi tentang najis.

b. Menanya : Guru bertanya pada siswa tentang pengertian, macam-macam, tata-tata

cara bersuci dari najis.

c. Eksplore : Guru merevisi jawaban siswa yang kurang tepat tentang pengertian,

macam-macam, tata-tata cara bersuci dari najis.

d. Asosiasi : Guru menunjuk salah satu siswa untuk memperagakan tata-tata cara

bersuci dari najis.

e. Komunikasi : Siswa yang lain memperhatikan dan mengamati peragaan tata-tata cara

bersuci dari najis.

3. Kegiatan Penutup :

a. Guru menyimpulkan materi tentang najis.

b. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

c. Guru memberi tugas kepada siswa membuat video tentang tata cara bersuci dari najis.

d. Bersama-sama menutup pelajaran dengan do’a.

Sumber Pembelajaran :

1. Al-Quran dan Terjemah.

2. Buku paket PAI kelas VII Tim Abdi Guru, Erlangga, hal 53-60.

Media atau Alat Pembelajaran :

1. Proyektor

2. LCD

Strategi Pembelajaran :

1. Strategi pengajaran ekspositif : sistem dua arah

2. Strategi pengajaran discovery dalam kelas : sistem dua arah

5

Page 6: RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)

Penilain :

1. Jenis                            : Tes tulis

2. Bentuk                        : Pilihan ganda

3. Teknik Pelaksanaan     : Post test

4. Item tes atau alat penilaian (Naskah soal dan indikator) :

a. Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini yang dianggap benar

sebagai cara bersuci dari najis.

1) Barang yang terkena najis mukhaffah dicuci sebanyak tujuh kali yang

salah satunya dicampur dengan tanah.

2) Barang yang terkena najis mutawassitha dapat suci dengan cara dibasuh

sekali, asal sifat-sifat najisnya (warna, bau, dan rasanya) itu hilang.

Adapun dengan cara tiga kali cucian atau siraman lebih baik.

3) Barang yang terkena najis mughallazhah, cukup diperciki air pada tempat

najis itu.

b. Cocokkan jenis najis dan cara bersucinya.

Najis Cara Bersuci

Najis mughallazhah Barang yang terkena najis dapat suci

dengan cara dibasuh sekali, asal

sifat-sifat najisnya (warna, bau, dan

rasanya) itu hilang. Adapun dengan

cara tiga kali cucian atau siraman

lebih baik.

Najis mutawassitha Barang yang terkena najis cukup

diperciki air pada tempat najis itu.

Najis mukhaffah Barang yang terkena najis dicuci

sebanyak tujuh kali yang salah

satunya dicampur dengan tanah.

6

Page 7: RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)

c. Urutkan cara bersuci dari najis dibawah ini secara teratur dan benar dari najis

ringan sampai najis berat.

1) Najis Mukhaffafah :

2) Najis Mutawassitah :

3) Najis Mughalladzah :

d. Tugas Rumah : Praktekkan cara bersuci dari najis dan buat videonya.

Mengetahui,

Kepala Sekolah .....................

( .......................................... )

NIP :

Pekalongan, 28 Oktober 2016

Guru Mapel Pendidikan

Agama Islam

( .......................................... )

NIP :

                                           

7