RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang...

15
RPJPD 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO BAB III 1 BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Pembangunan daerah ditujukan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan jauh lebih luas dari pada sekedar pencapaian tujuan-tujuan materi dan fisik berupa pendapatan per kapita, pertumbuhan ekonomi, industrialisasi dan modernisasi, penanggulangan kemiskinan pendapatan maupun perluasan kesempatan kerja. Pandangan baru pembangunan menempatkan manusia sebagai subjek dan objek pembangunan. Pembangunan memperhatikan tujuan-tujuan immateri dan non-fisik berupa perubahan sosial, sikap mental dan kelembagaan. Dengan demikian, pembangunan mencakup peningkatan kualitas hidup masyarakat pada seluruh dimensi dan sektor kehidupan masyarakat, meliputi ekonomi, sosial, politik, budaya, hukum dan kelembagaan. Tujuan pembangunan didasarkan atas filosofi tentang makna inti pembangunan berupa kecukupan, kebebasan, dan harga diri. Pertama, kecukupan bermakna bahwa pembangunan ditujukan bagi peningkatan standar hidup setiap penduduk, baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain, melalui proses-proses pembangunan ekonomi yang sesuai dengan kehendak masyarakat setempat dan sumberdaya ekonomi dan sosial yang dimiliki. Kedua, harga diri bermakna bahwa pembangunan merupakan upaya penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap penduduk melalui pembentukan segenap sistem ekonomi dan lembaga (institution) sosial, politik, dan juga ekonomi yang mampu mempromosikan jati diri dan penghargaan hakikat kemanusiaan. Ketiga, kebebasan yaitu peningkatan kebebasan setiap orang melalui perluasan jangkauan variabel pilihan mereka, serta peningkatan kualitas maupun kuantitas aneka barang dan jasa. Pembangunan lebih jauh mencakup pula dimensi waktu yang lebih luas yang memunculkan konsep pembangunan berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan tidak hanya mengorientasikan kepada upaya pemenuhan kebutuhan pembangunan bagi masyarakat masa kini. Lebih jauh dari itu, pembangunan juga berupaya memperhatikan kebutuhan generasi yang akan datang. Dalam hal ini, pembangunan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam, efisiensi dalam pemanfaatannya, pencarian dan pengembangan

Transcript of RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang...

Page 1: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 1

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Pembangunan daerah ditujukan bagi peningkatan kualitas hidup

masyarakat. Pembangunan jauh lebih luas dari pada sekedar pencapaian

tujuan-tujuan materi dan fisik berupa pendapatan per kapita, pertumbuhan

ekonomi, industrialisasi dan modernisasi, penanggulangan kemiskinan

pendapatan maupun perluasan kesempatan kerja. Pandangan baru

pembangunan menempatkan manusia sebagai subjek dan objek

pembangunan. Pembangunan memperhatikan tujuan-tujuan immateri dan

non-fisik berupa perubahan sosial, sikap mental dan kelembagaan. Dengan

demikian, pembangunan mencakup peningkatan kualitas hidup masyarakat

pada seluruh dimensi dan sektor kehidupan masyarakat, meliputi ekonomi,

sosial, politik, budaya, hukum dan kelembagaan.

Tujuan pembangunan didasarkan atas filosofi tentang makna inti

pembangunan berupa kecukupan, kebebasan, dan harga diri. Pertama,

kecukupan bermakna bahwa pembangunan ditujukan bagi peningkatan

standar hidup setiap penduduk, baik pendapatannya, tingkat konsumsi

pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain,

melalui proses-proses pembangunan ekonomi yang sesuai dengan

kehendak masyarakat setempat dan sumberdaya ekonomi dan sosial yang

dimiliki. Kedua, harga diri bermakna bahwa pembangunan merupakan upaya

penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya

diri (self-esteem) setiap penduduk melalui pembentukan segenap sistem

ekonomi dan lembaga (institution) sosial, politik, dan juga ekonomi yang

mampu mempromosikan jati diri dan penghargaan hakikat kemanusiaan.

Ketiga, kebebasan yaitu peningkatan kebebasan setiap orang melalui

perluasan jangkauan variabel pilihan mereka, serta peningkatan kualitas

maupun kuantitas aneka barang dan jasa. Pembangunan lebih jauh

mencakup pula dimensi waktu yang lebih luas yang memunculkan konsep

pembangunan berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan tidak

hanya mengorientasikan kepada upaya pemenuhan kebutuhan

pembangunan bagi masyarakat masa kini. Lebih jauh dari itu, pembangunan

juga berupaya memperhatikan kebutuhan generasi yang akan datang. Dalam

hal ini, pembangunan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumber

daya alam, efisiensi dalam pemanfaatannya, pencarian dan pengembangan

Page 2: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 2

atas sumber daya alam baru dan terbarukan, dan pengayaan

keanekaragaman hayati. Pembangunan berkelanjutan memperhatikan pula

penciptaan dukungan sosial, politik dan kelembagaan bagi pencapaian

tujuan-tujuan pembangunan.

Perencanaan untuk mencapai tujuan pembangunan mensyaratkan

pada kemampuan mengidentifikasi permasalahan pembangunan daerah

yang telah dan sedang dihadapi berdasarkan kondisi daerah. Pada saat

bersamaan, perencanaan pembangunan dituntut pula untuk mampu

mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh terhadap proses

pembangunan daerah. Permasalahan internal dan pengaruh eksternal

tersebut tidak hanya dalam jangka pendek, namun juga isu-isu strategis

pembangunan yang memuat sejumlah persoalan logis-rasional yang

berpengaruh terhadap proses dan pencapaian tujuan pembangunan daerah

jangka panjang.

Atas dasar itu, Bab III ini akan diawali dengan penyajian tentang

permasalahan pembangunan daerah yang bersifat internal berdasarkan

kondisi terkini dan menyajikan hasil analisis isu-isu strategis yang telah

diidentifikasi oleh berbagai pemangku kepentingan daerah di berbagai

sektor.

3.1. Permasalahan Pembangunan Daerah Kondisi umum pembangunan daerah yang dikemukakan pada Bab II

memperlihatkan sejumlah permasalahan pembangunan daerah, mulai dari

bidang ekonomi sampai yang dihadapi oleh Kabupaten Tebo yang perlu

dipecahkan dan dijawab untuk mencapai tujuan pembangunan daerah.

1. Ekonomi

Permasalahan pembangunan daerah di bidang ekonomi yang

dihadapi oleh Kabupaten Tebo yaitu Pertama masih relatif lambatnya

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tebo dibandingkan daerah-daerah lain di

Provinsi Jambi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tebo terlihat memiliki

pondasi atau basis ekonomi yang sempit. Pertumbuhan ekonomi sangat

didominasi oleh lapangan usaha sektor pertanian dan sektor pertambangan

dan penggalian. Sumbangan sektoral tersebut terkonsentrasi pula hanya

pada susbsektor bahkan komoditi tertentu, yaitu perkebunan berupa karet

Page 3: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 3

dan kelapa sawit, sedangkan pada pertambangan berupa minyak bumi dan

batu bara. Basis ekonomi yang sempit menjadikan perekonomian Kabupaten

Tebo sangat rentan terhadap gejolak eksternal.

Kedua, struktur ekonomi yang dikembangkan belum berbasis luas.

Usaha dan industri mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK)

mengalami perkembangan yang lambat. Begitupula perkebunan karet yang

dikelola oleh rakyat perlu memperoleh perhatian. Penguatan kelembagaan

pertanian dan UMKMK, aksesibilitas terhadap kredit, upaya perluasan pasar,

peningkatan kapasitas pengusaha kecil dan pengelola koperasi yang

dilakukan selama ini masih belum memadai.

Ketiga, tingginya konsentrasi kegiatan ekonomi Kabupaten Tebo

tersebut menjadikan lambatnya proses transformasi struktural Kabupaten

Tebo. Sektor agraris yang dikembangkan pun sangat mengandalkan kepada

sumberdaya alam yang tergolong tidak dapat diperbaharui dan berpotensi

mengubah keseimbangan ekosistem. Termasuk pengembangan perkebunan

kelapa sawit pun memiliki umur ekonomis yang dapat menghabiskan

kesuburan tanah, sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan desertifikasi

(gurun tandus). Dengan demikian dapat dinyatakan belum kuatnya upaya

memenuhi prinsip ekonomi dan pembangunan berkelanjutan sebagai bagian

dari strategi pembangunan daerah.

Keempat, peningkatan nilai tambah perekonomian tergolong kecil.

Struktur sektor industri belum mengalami pendalaman. Sektor industri di

Kabupaten Tebo memiliki sejumlah karakteristik yaitu : (i) jenis industri yang

masih terbatas, (ii) daya serap tenaga kerja yang masih kecil, (iii) kontribusi

dan pertumbuhan sektor industri yang mandek, (iv) keterkaitan (linkage)

dengan bahan baku lokal dari pertanian untuk memperkuat agroindustri

masih lemah, (v) aksesibilitas permodalan yang rendah, serta (vi)

penggunaan teknologi yang masih sederhana.

Kelima, harga barang dan jasa di Kabupaten Tebo masih tergolong

labil atau bergejolak. Hal ini dapat menganggu daya beli masyarakat.

Pengembangan sarana prasarana ekonomi berupa pengembangan pasar

tradisional dan kawasan pertokoan belum berjalan baik. Gejolak harga dapat

pula mengindikasikan tingginya biaya logistik karena kondisi jalan, jembatan

Page 4: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 4

dan redahnya kualitas infrastruktur. Disamping belum terciptanya iklim usaha

yang kondusif dan rendahnya insentif pemerintah lokal untuk merangsang

keswasembadaan lokal atau kemandirian ekonomi daerah untuk

meningkatkan produksi barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat

Kabupaten Tebo sendiri.

Keenam, perekonomian masa depan yang mengarah kepada peranan

sektor utilitas meliputi transportasi, komunikasi, jasa keuangan dan

perbankan merupakan peluang yang perlu ditingkatkan optimalitasnya.

Sektor utilitas meskipun memiliki kontribusi yang kecil bagi struktur

perekonomian namun menunjukkan trend pertumbuhan yang semakin kuat.

Namun potensi ini belum dikelola dan diarahkan secara baik.

Ketujuh, iklim investasi Kabupaten Tebo yang belum kondusif

merupakan permasalahan pembangunan ekonomi yang perlu pembenahan

segera. Disamping ketersediaan sumberdaya manusia, iklim investasi

dihadapkan pada belum adanya kepastian hukum terkait kepemilikan tanah

dan masih mahal dan rumitnya proses perizinan investasi.

2. Sosial budaya dan kehidupan beragama Pada bidang sosial budaya dan kehidupan beragama, Kabupaten

Tebo menghadapi sejumlah permasalahan yaitu : Pertama, masih tingginya

beban ketergantungan penduduk usia muda yang dapat menurunkan

kemampuan ekonomi rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan sandang,

pangan, pendidikan dan kesehatan bagi anak-anaknya. Pada akhirnya

mempengaruhi kualitas manusia sebagai modal pembangunan daerah yang

utama di masa mendatang.

Kedua, tingkat kepadatan penduduk yang rendah antar kecamatan.

Kondisi menjadikan setiap daerah berada pada kondisi skala tidak ekonomis

(diseconomic scale) yang menyebabkan ketidakefisienan dalam penyediaan

layanan publik. Aspek demografi juga menunjukkan sebaran penduduk yang

sangat timpang antar kecamatan. Kondisi ini dapat berdampak pada muncul

dan menguatnya ketimpangan pembangunan antar wilayah kecamatan di

Kabupaten Tebo.

Page 5: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 5

Ketiga, kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Tebo

mengalami perlambatan. Kualitas pembangunan manusia yang tercermin

dari IPM tergolong relatif rendah di Provinsi Jambi. Rendahnya

pembangunan manusia ini terutama bersumber dari masih tingginya angka

melek huruf dewasa. Hal ini menunjukkan masih kurangnya perhatian untuk

mengentaskan buta huruf melalui pendidikan informal bagi penduduk berusia

tua. Rendahnya indeks pembangunan manusia berasal dari rendahnya

pengeluaran per kapita riil yang menunjukkan daya beli yang rendah dalam

memenuhi kebutuhan dasar.

Keempat, permasalahan pada sektor pendidikan adalah masih

rendahnya angka partisi penduduk pada jenjang SLTP dan SLTA tantangan

pendidikan Kabupaten Tebo yaitu mewujudkan pendidikan dasar untuk

semua (education for all) yang harus dicapai pada tahun 2015. Kesadaran

rumah tangga terhadap urgensi pendidikan bagi anaknya masih rendah.

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan partisipasi pendidikan

masih kurang, baik berupa insentif bagi rumah tangga maupun penyediaan

infrastruktur yang mempermudah akses anak untuk ke sekolah. Tidak hanya

gedung sekolah beserta buku, laboratorium, perpustakaan, namun meliputi

akses jalan, jaringan sarana transportasi, serta jarak ke sekolah. Dari

dukungan sumber daya fisik dan manusia, ketersediaan guru dan ruang

kelas belajar telah memenuhi standar nasional. Namun gambaran ini hanya

bersifat makro, sebarannya antar kecamatan sangat timpang. Pada

beberapa sekolah terdapat kelebihan siswa per kelas, sedangkan pada

beberapa sekolah hanya terdapat sangat sedikit siswa per kelas. Kedua

kondisi ini menyebabkan ketidakefisienan. Kelas yang terlalu sedikit siswa

atau terlalu banyak tidak optimal dan kurang efektif bagi proses belajar

mengajar.

Kelima, permasalahan pada bidang kesehatan tergolong mendesak.

Angka keluhan kesehatan masih relatif tinggi. Akses masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan juga masih relatif rendah. Dapat ditandai oleh lebih dari

separuh penduduk yang mengalami keluhan kesehatan melakukan

pengobatan sendiri. Angka morbiditas malaria, demam berdarah dan diare di

Kabupaten Tebo tergolong tinggi masih jauh dibawah target Indonesia Sehat

2010. Begitupula dalam penyediaan tenaga medis, baik dokter, perawat dan

bidan masih cukup jauh dari target Indonesia Sehat.

Page 6: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 6

Keenam, upaya untuk membangun pemahaman dan toleransi lintas

budaya maupun lintas agama untuk menciptakan kerukunan hidup umat

beragama maupun kerjasama antar etnis belum memperoleh perhatian yang

memadai. Padahal potensi konflik yang mungkin timbul terutama dari

tingginya keragaman etnis di Kabupaten Tebo jauh lebih besar.

3. Sarana dan Prasarana Permasalahan utama dalam sarana prasarana di Kabupaten Tebo

yaitu infrastruktur jalan. Jumlah panjang jalan di Kabupaten Tebo tidak

mengalami pertumbuhan yang berarti. Hal ini dapat berdampak pada

keterpencilan masyarakat atau daerah sehingga menimbulkan kesulitan

menjangkau pelayanan publik sekaligus menimbulkan biaya tinggi bagi

masyarakat. Disamping itu dapat menjadi kendala bagi minat penanaman

modal oleh pihak swasta.

Permasalahan lainnya yaitu pada beberapa daerah masih terdapat

beberapa desa yang belum dialiri listrik. Infrastruktur listrik dihadapkan pula

pada persoalan masih lambatnya pasokan energi listrik sehingga terjadi

pemadaman atau penurunan tegangan listrik.

Sarana informasi dan telekomunikasi tidak kalah pentingnya. Masih

terdapat penduduk yang belum memperoleh layanan telekomunikasi berupa

jaringan telepon seluler. Persoalan yang lebih krusial di Kabupaten Tebo

yaitu aksesibilitas pada jaringan internet dalam memenuhi kewajiban

pelayanan informasi dan komunikasi bagi semua penduduk (Universal

Service Obligation).

Prasarana ekonomi yang perlu senantiasa dikembangkan dan

dipelihara adalah keberadaan pasar tradisional pekanan (balai). Beberapa

pasar tradisional yang telah ada dihadapkan pada permasalahan aksesbilitas

jalan ke kualitas jalan ke berbagai pasar tradisional untuk memudahkan

akses pedagang. Selain itu, pengembangan sarana dan prasarana pasar

berupa los petak, sarana kebersihan, dan sanitasi pasar.

Pada prasarana sosial, Kabupaten Tebo dihadapkan pada

permasalahan mulai berkurangnya kualitas baku air. Prasarana air bersih

Page 7: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 7

semakin dibutuhkan oleh masyarakat namun belum sepenuhnya mampu

dipenuhi baik oleh pasokan air dari PDAM maupun program penyediaan air

minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS).

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pengenalan teknologi dan penguasaan ilmu pengetahuan di

Kabupaten Tebo dapat tercermin dari masih rendahnya produktivitas lahan

pertanian pada berbagai komoditi utama, seperti karet, kelapa sawit bahkan

padi ladang.

Teknologi di sektor industri juga belum berkembang dengan baik. Produksi

pertanian yang ada masih dijual ke daerah lain dalam bentuk mentah berupa

minyak sawit mentah dan karet mentah. Industri kecil dalam makanan dan

pengolahan hasil tanaman pangan lainnya belum berkembang dengan baik.

Kondisi ini menyebabkan rendahnya nilai tambah bagi perekonomian

sekaligus berkontribusi kecil bagi peningkatan kesejahteraan petani maupun

pengusaha kecil.

Pengetahuan dan pengenalan teknologi khususnya di bidang

pertanian dapat diperankan oleh penyuluh pertanian. Namun jumlahnya

masih relatif kurang. Peningkatan peran beserta upaya penelitian dan

pengembangan oleh Balai Penyuluhan dan Teknologi Pertanian, sekolah

kejuruan atau perguruan tinggi belum dimanfaatkan secara maksimal.

Permasalahan lainnya yaitu pemanfaatan teknologi oleh pemerintah

daerah untuk meningkatkan pelayanan publik dan mewujudkan tata kelola

pmerintah yang baik masih belum optimal. Website pemerintah daerah dan

muatannya belum dikelola dengan serius. Seiring pula masih rendahnya

kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan internet guna meningkatkan

kualitas kehidupannya. 5. Politik dan Tata Pemerintahan Otonomi daerah telah dapat diterapkan oleh Kabupaten Tebo.

Diantaranya dengan pelaksanaan pemilihan umum dan kepala daerah yang

telah berlangsung dengan aman dan lancar, meskipun pada Pilkada tahun

2011 terdapat dinamika politik berupa Pilkada Ulang untuk menindaklanjuti

Page 8: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 8

hasil Keputusan Mahkamah Konstitusi. Pelaksanaan otonomi diharapkan

dapat menguatkan identitas lokal daripada membentuk sikap etnosentris.

Kondisi yang perlu memperoleh perhatian adalah fraksionalisasi atau

terjadinya fragmentasi politik di Kabupaten Tebo berdasarkan hasil Pemilu

maupun komposisi fraksi di DPRD. Pemenang Pemilu memiliki persentase

suara yang relatif kecil. Tidak adanya kekuatan politik yang dominan. Suara

pemilih tersebar dalam berbagai partai politik. Hal ini menyebabkan proses

pengambilan keputusan menjadi relatif lebih lambat karena mengakomodasi

lebih banyak kepentingan politik atau preferensi masyarakat atas pelayanan

publik dan politik anggaran. Meskipun pada sisi lainnya, persaingan yang

tinggi antar partai politik menjadikannya lebih demokratis dan aspiratif serta

memperkuat mekanisme kontrol (check and balances).

Permasalahan tata pemerintahan yaitu belum diimplementasikan

prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good government). Indeks

tata kelola dalam bidang ekonomi seperti kepastian hukum, pelayanan

birokrasi, dan kualitas serta integritas birokrasi di Kabupaten Tebo perlu

memperoleh perhatian.

6. Keamanan dan Ketertiban Bidang kemanan dan ketertiban di Kabupaten Tebo dihadapkan pada

permasalahan utama berupa tingginya konflik warga berupa pertikaian antar

penduduk, pertikaian antar kampung dan tawuran pelajar. Konflik warga ini

mengganggu bagi kesatuan masyarakat yang sangat dibutuhkan dalam

proses pembangunan.

Permasalahan ketertiban lainnya yaitu meningkatnya angka

kecelakaan lalu lintas. Kesadaran berlalu lintas dan peran masyarakat dan

polisi dalam menciptakan tertib berlalu lintas belum seiring dengan semakin

rumitnya arus lalu lintas. Kabupaten Tebo terus tumbuh menjadi jalur lalu

lintas utama. Arus lalu lintas semakin tinggi dengan pertambahan jumlah

kendaraan bermotor, baik yang dimiliki oleh penduduk Kabupaten Tebo

maupun kendaraan yang melewati Kabupaten Tebo.

Page 9: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 9

Kasus kejahatan atau kriminalitas menjadi permasalahan yang tak

dapat diabaikan. Angkanya berpotensi meningkat seiring dengan semakin

berkembanganya Kabupaten Tebo. Keterbukaan sosial dan ekonomi

Kabupaten Tebo dari arus lalu lintas untuk kegiatan sosial dan ekonomi

menjadi ancaman bagi peningkatan angka kejahatan. Selain itu,

permasalahan berupa kondisi perekonomian, tingkat pengangguran,

ketimpangan ekonomi, pengaruh perubahan gaya hidup dapat memicu

peningkatan angka kriminalitas, termasuk berbagai bentuk penyakit

masyarakat, membutuhkan tindakan antisipatif dan kewaspadaan oleh pihak

penegak hukum dengan membangunan kemanunggalan bersama

masyarakat.

7. Hukum dan Aparatur

Pembangunan bidang hukum dihadapkan pada besarnya

tanggungajwab untuk membangun kesadaran hukum masyarakat.

Kesadaran masyarakat terhadap hak dan tanggungjawab dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara. Partispasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan publik dan kontrol masyarakat terhadap kebijakan masih perlu

ditingkatkan.

Penyelenggaraan pemerintah masih membutuhkan kerja keras dalam

menciptakan aparatur yang memiliki sikap mental yang melayani. Pelayanan

yang diberikan pun dilakukan secara mudah, murah dan cepat sesuai acuan

baku yang telah ditetapkan.

Sejumlah peraturan daerah telah dihasilkan. Namun sebagaimana

kecenderungan umum, peraturan daerah tersebut justru menghambat iklim

berusaha dan menimbulkan ekonomi biaya tinggi yang membebani ekonomi

masyarakat.

8. Wilayah, Tata Ruang dan Pertanahan. Permasalahan yang dihadapi dalam wilayah, tata ruang dan

pertanahan di Kabupaten Tebo tingginya konflik kepemilikan dan kepastian

hukum dalam kepemilikan tanah. Konflik pertanahan ini dapat berupa konflik

antar masyarakat, konflik antara masyarakat dengan swasta, maupun antara

masyarakat dengan pemerintah. Kepastian kepemilikan tanah melalui

program sertifikasi tanah perlu memperoleh perhatian serius. Disamping

Page 10: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 10

penataan dan pengelolaan kepemilikan tanah dalam menjelaskan batas-

batas kepemilikan hutan lindung dan kawasan taman nasional, penerbitan

kuasa pertambangan dan perkebunan, maupun tanah ulayat dan hutan

kemasyarakatan.

Dalam sektor tata ruang, pengendalian dan penataan ruang

membutuhkan ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah yang perlu

segera ditetapkan. Sinkronisasi penggunaan ruang untuk berbagai fungsi

dan berbagai pihak menjadi kebutuhan yang semakin penting di masa-masa

mendatang.

9. Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Luasnya kawasan hutan yang dimiliki oleh Kabupaten Tebo belum

mampu dikelola dengan baik. Persoalan yang muncul yaitu banyaknya titik

api (hot spot) di Kabupaten Tebo, bahkan terbanyak di Provinsi Jambi yang

menimbulkan kabut asap dengan dampak negatifnya yang luas bagi

perekonomian maupun kesehatan.

Permasalahan sumber daya alam dan lingkungan yaitu terdapatnya

sejumlah daerah rawan bencana longsor. Sementara itu, sistem dan

kelembagaan mitigasi dan penanggulangan bencana alam belum berjalan

dengan baik. Pengelolaan lingkungan oleh masyarakat berupa

pertambangan emas tanpa izin sulit diawasi dan belum ditangani secara

persuasif.

3.2. ISU STRATGIS Memperhatikan gambaran umum kondisi wilayah, kebijakan

pembangunan secara nasional, Provinsi dan daerah-daerah sekitar

Kabupaten Tebo, terutama dengan memperoleh informasi dari berbagai

pemangku kepentingan di berbagai bidang pembangunan serta

kecenderungan perkembangannya di masa mendatang, maka isu strategis

Pembangunan Kabupaten Tebo tahun 2005 - 2025, dapat diuraikan sebagi

berikut :

1. Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas. Pembangunan ekonomi ditandai oleh pertumbuhan ekonomi dan

transformasi ekonomi yang kokoh. Pembangunan ekonomi Kabupaten

Page 11: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 11

Tebo terbentuk oleh peranan berbagai lapangan usaha, kegiatan ekonomi

dan peningkatan produksi beragam komoditi. Pertumbuhan Kabupaten

Tebo selama ini hanya mengandalkan kepada perkebunan berupa

komoditi kelapa sawit dan karet maupun lapangan usaha pertambangan

minyak bumi dan batubara sangat rentan terhadap gejolak eksternal,

seperti penurunan harga, kebijakan internasional dan isu lingkungan.

Disamping kegiatan ekonomi tersebut tidak dapat diperbarui. Oleh karena

itu, proses transformasi ekonomi melalui pengembangan berbagai

kegiatan ekonomi, baik sektor industri, perdagangan, utilitas dan jasa

harus dikembangkan secara terkait untuk memberikan efek penggandaan

bagi perekonomian daerah.

Pembangunan berkualitas juga berbasis kepada ekonomi kerakyatan

melalui pengembangan agroindustri dan agrobisnis. Peranan usaha dan

industri mikro, kecil, menengah dan koperasi harus menjadi pondasi dan pilar

yang kokoh karena berkaki banyak bagi perekonomian Kabupaten Tebo.

Begitupula dalam sektor pertanian, usaha perkebunan rakyat dapat tumbuh

bersinergi dan membangun kemitraan dengan perkebunan swasta.

Pertumbuhan yang berkualitas dicapai dengan mengembangkan

kegiatan investasi yang padat karya dan ramah lingkungan serta mendorong

peningkatan penggunaan sumber daya lokal melalui pengembangan

ekonomi nilai tambah (economic value added). Kegiatan ekonomi dan

produksi dilakukan melalui basis ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk

teknologi informasi dan telekomunikasi, yang tepat dan sesuai dengan

kondisi lingkungan, sosial dan ekonomi daerah bagi penciptaan ekonomi

berbasis pengetahuan (knowledge based economy).

Investasi dipandang sebagai sumber pembiayaan pembangunan yang

penting. Untuk itu, penciptaan iklim investasi diciptakan oleh pemerintah

daerah dengan membangun kelembagaan birokrasi dan pelayanan

perizinan, penyediaan infrastruktur sosial dan ekonomi, ketersediaan sumber

daya manusia yang berkualitas, dan penegakan dan kepastian hukum.

Page 12: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 12

2. Kualitas Sumberdaya Manusia Kualitas sumber daya manusia merupakan kekuatan kunci dalam

pembangunan daerah. Pembangunan manusia telah menjadi arus utama

dalam kebijakan pembangunan. Namun demikian, kualitas sumberdaya

manusia Kabupaten Tebo masih relatif rendah.

Pembangunan sektor pendidikan telah menjadi bagian dari amanat

konstitusi. Pembangunan pendidikan dilakukan melalui pemerataan dan

perluasan akses pendidikan dilakukan melalui pembangunan sarana dan

prasarana pendidikan, penyediaan tenaga pendidikan dan kependidikan,

penyempurnaan kurikulum dan sistem pembelajaran menjadi semakin

penting. Peningkatan partisipasi pendidikan tidak hanya terbatas menjadi 9

tahun namun cenderung meluas menjadi 9 tahun, termasuk pendidikan

vokasional. Peningkatan partisipasi pada pendidikan tinggi yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat lokal telah menjadi kebijakan nasional,

termasuk pendirian community college. Pembangunan kualitas pendidikan

juga dilakukan dengan peningkatan kualifikasi guru dan dosen, serta

perbaikan tata kelola dan manajemen pendidikan.

Pembangunan kesehatan dalam pembentukan mutu modal manusia

telah semakin meningkat pula. Pembangunan kesehatan dilakukan untuk

pemenuhan kecukupan gizi bagi masyarakat, peningkatan pelayanan

kesehatan bagi ibu hamil, bayi dan balita. Bahkan pelayanan kesehatan

semakin meluas terutama bagi masyarakat miskin dengan adanya sistem

jaminan sosial nasional maupun sistem jaminan sosial yang dikembangkan

oleh berbagai daerah. Pengendalian dan penanganan berbagai penyakit

mewabah telah menjadi bagian dari kerangka kebijakan nasional.

Ketersediaan fasilitas kesehatan di berbagai wilayah terutama daerah

terpencil dan tertinggal telah menjadi bagian dari prioritas kebijakan

pembangunan kesehatan nasional. Begitupula dengan ketersediaan tenaga

medis sesuai dengan kebutuhan dan persoalan kesehatan penduduk.

Kualitas sumber daya manusia berkaitan pula dengan keahlian dan

keterampilan yang dimiliki. Pada saat ini dan akan datang, lembaga kursus,

pelatihan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Balai Latihan Kerja

semakin dibutuhkan Disamping itu, penerapan pendidikan berkarakter dapat

berperan dalam pembentukan sikap mental dan etika masyarakat.

Page 13: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 13

3. Pembangunan infrastruktur Pembangunan infrastruktur merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari makna pembangunan. Pembangunan infrastruktur berupa jalan dan

jembatan dapat mengatasi masalah keterpencilan dan ketertinggalan

wilayah. Infrastruktur listrik, air bersih, dan telekomunikasi telah menjadi

bagian dari kebutuhan dasar manusia modern. Infrastruktur memfasilitasi

pula peningkatan taraf hidup masyarakat.

Pembangunan ekonomi membutuhkan ketersediaan infrastruktur yang

terus meningkat seiring peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.

Dengan itu, pembangunan ekonomi dan sosial dapat terus berkembang.

Kebijakan dalam pembangunan infrastruktur beserta pemeliharaan

infrastruktur menjadi isu strategis terkait dengan melemahnya daya tarik

investasi daerah dan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan masyarakat

dan ketertinggalan wilayah.

4. Tata Kelola Pemerintah yang Baik

Pelaksanaan tata pemerintah yang baik (good government) telah

menjadi keyakinan baru tentang peran dan fungsi pemerintah dalam

masyarakat yang berubah semakin terdidik, kritis, modern, dan demokratis.

Tata kelola pemerintah mencakup pula semangat pemerintah yang

berwirausaha (reinventing governemnt). Dalam artian melakukan berbagai

inovasi bagi peningkatan pelayanan publik. Hal ini telah menjadi arah dalam

proses penyelenggaraan pemerintah daerah. Pemerintah yang baik juga

menempatkan diri sebagai pelayan publik. Pemerintah yang memposisikan

diri sebagai pelayan publik terbukti secara efektif memperoleh dukungan

politis dari rakyat sekaligus sarana efektif bagi pencapaian tujuan

pembangunan daerah. Praktek-praktek good goverment semakin

berkembang. Pemerintah semakin terbuka (transparan), bertanggung-gugat

(akuntabel), partisipatif, efektif dan efisien, serta berdasarkan kepastian

hukum. Penyelenggaraan pelayanan publik pun semakin modern dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan pelayanan publik

yang terintegrasi dan elektronis sehingga lebih menjamin keterbukaan,

efisiensi, efektifitas, dan kepastian dalam pelayanan publik. Isu ini perlu

direspon dalam arah pembangunan Kabupaten Tebo di masa mendatang.

Page 14: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 14

Fungsi dasar pemerintahan sejak awal hingga sekarang yaitu

memberikan kepastian hukum, perlindungan dan keamanan serta penciptaan

ketertiban bagi masyarakat. Harmonisasi berbasis hukum antar lembaga

pemerintahan, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif membutuhkan

pengetahuan, pemahaman, dan pelaksanaan terhadap tugas pokok dan

fungsi antarlembaga pemerintah daerah. Begitupula diantara lembaga

penegak hukum yaitu pihak kepolisian, pengadilan, dan kejaksaan, termasuk

peran tentara semakin dituntut membangun kemitraaan dalam menciptakan

kepastian hukum, keamanan, ketertiban masyarakat.

5. Krisis Lingkungan Hidup, Ketahanan Pangan dan Energi Krisis pangan dan energi tidak terbatas hanya menjadi isu

internasional dan nasional, namun juga menjadi isu daerah Kabupaten Tebo.

Melambatnya pertumbuhan produksi tanaman pangan di Kabupaten Tebo

dan nasional telah menjadi perhatian internasional dan nasional. Penurunan

Ketahanan pangan berupa produksi yang mampu menjamin ketersediaan

pasokan bagi penduduk dan menciptakan jaring pengaman dari krisis serta

berkontribusi bagi pemenuhan kebutuhan provinsi dan nasional menjadikan

produktivitas tanaman pangan dan teknologi pertanian menjadi syarat

penting.

Ketahanan pangan di Kabupaten Tebo berhadapan pula dengan

tingginya konflik penggunaan lahan. Alih fungsi lahan pertanian tanaman

pangan menjadi perkebunan sawit dan daerah pertambangan relatif tinggi.

Disamping alih fungsi untuk fasilitas umum berupa perumahan, kawasan

industri dan perkantoran.

Ketahanan pangan juga berkaitan dengan penyediaan pembangunan,

pemeliharaan dan perbaikan sarana irigasi yang secara umum selama ini

terabaikan. Pasokan air untuk irigasi bagi penciptaan ketahanan pangan

dihadapkan pada menurunnya kualitas air sungai karena penurunan debit

maupun kualitas air yang menurun akibat pencemaran.

Krisis energi menjadi sinyal yang perlu diperhatikan dalam

pembangunan daerah. Krisis energi dalam taraf tertentu di Kabupaten Tebo

terlihat dari mulai langkanya pasokan energi listrik dan kelangkaan bahan

bakar minyak. Upaya-upaya pengembangan sumber energi alternatif terbaru,

Page 15: RPJPD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG … III.pdf · mengidentifikasi aspek-aspek eksternal yang berpengaruh ... sektor utilitas meliputi ... Industri kecil dalam makanan dan pengolahan

RPJPD 2005-2025

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN TEBO

BAB III 15

baik panas bumi, energi surya, tenaga hidro tampak semakin meningkat.

Kabupaten Tebo relatif memiliki potensi yang memadai untuk dimanfaatkan.

Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Tebo

berhadapan dengan tingginya pencemaran lingkungan, terutama munculnya

titik api di sejumlah kawasan hutan. Kesadaran masyarakat masih rendah

dalam melakukan kegiatan sosial ekonomi yang ramah lingkungan, seperti

pencemaran sungai.

Kawasan taman nasional yang berada di wilayah Kabupaten Tebo

akan semakin meningkat dengan berkembanganya skema perdagangan

karbon maupun pembayaran jasa lingkungan (Payment Environment

Service) lainnya untuk pelestarian lingkungan hidup dan ekosistem.

6. Pemerataan pembangunan antar wilayah Kondisi pembangunan antar wilayah di Kabupaten Tebo memerlukan

strategi penciptaan pemerataan pembangunan regional. Integrasi

masyarakat pada berbagai kecamatan, kelurahan dan desa untuk melebur

menjadi entitas masyarakat Kabupaten Tebo membutuhkan perhatian

terhadap pemerataan pembangunan antar wilayah. Pemerataan

pembangunan dilakukan dengan memprioritaskan dan mengalokasikan

sumber daya anggaran dan fisik bagi daerah-daerah yang relatif tertinggal.

Peningkatan aksesibilitas melalui pembangunan jalan dan penyediaan

fasilitas publik berupa sekolah, puskesmas, pasar bagi daerah tertinggal dan

terpencil merupakan kebijakan umum dalam pemerataan pembangunan

daerah.

Sejumlah terobosan yang telah berkembang dan dapat

dipertimbangkan untuk diadopsi dalam membangun keunggulan wilayah

Kabupaten Tebo adalah dengan penetapan kawasan atau klaster ekonomi

maupun klaster industri. Pada tataran lebih mikro, terdapat model one village

one product (satu desa, satu produk) bagi kecamatan atau desa di

Kabupaten Tebo untuk tumbuh sesuai dengan keunggulan masing-masing.